Anda di halaman 1dari 14

Resume Materi Quality Of Cost

(Dosen Pengampu : Dr. Andry Arifian Rachman, S.E., M.Si., Ak.)

Pengantar Quality Of Cost


1. Definisi CoQ:

Cost of Quality (CoQ) adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu organisasi untuk
memastikan bahwa produk atau jasa yang diberikan memenuhi standar kualitas yang telah
ditetapkan. Konsep ini didasarkan pada ide bahwa biaya optimal dari upaya pencegahan jauh
lebih rendah dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan akibat ketidaksesuaian yang terjadi.

CoQ mencakup:
- Biaya Pencegahan: Ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah atau menghindari
masalah kualitas. Biaya ini mencakup perencanaan kualitas, pelatihan, penerapan standar
kualitas, dan sebagainya.
- Biaya Penilaian: Biaya yang berkaitan dengan pengujian dan evaluasi produk atau jasa
untuk memastikan kualitas memenuhi standar yang ditentukan. Ini mencakup inspeksi,
pengujian, dan audit kualitas.
- Biaya Ketidaksesuaian Internal: Ini mencakup biaya yang dikeluarkan akibat
ketidaksesuaian yang terdeteksi sebelum produk mencapai pelanggan. Contohnya
termasuk perbaikan dan pembuatan ulang.
- Biaya Ketidaksesuaian Eksternal: Ini adalah biaya yang dikeluarkan setelah produk cacat
mencapai pelanggan, seperti biaya garansi, pengembalian, dan potensi hilangnya reputasi.

2. Pentingnya Mengukur CoQ:


- Meningkatkan Kesadaran: Dengan memahami biaya yang terkait dengan kualitas,
organisasi dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kualitas bagi semua
anggota tim.
- Optimalisasi Biaya: Mengukur CoQ membantu perusahaan mengidentifikasi area di
mana biaya berlebihan dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas.

1
- Peningkatan Kualitas: Mengidentifikasi di mana biaya kualitas dikeluarkan dapat
membantu perusahaan fokus pada area tertentu untuk meningkatkan proses dan
mengurangi ketidaksesuaian.
- Peningkatan Keputusan: Dengan memahami biaya yang terkait dengan kualitas,
manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang di mana mengalokasikan
sumber daya.

3. Tujuan Mengukur CoQ:


- Identifikasi Area Perbaikan: Dengan mengetahui di mana biaya tertinggi dikeluarkan,
perusahaan dapat menargetkan area-area tersebut untuk perbaikan.
- Alokasi Sumber Daya yang Efisien: Dengan memahami di mana biaya kualitas terbesar
dikeluarkan, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif untuk
mengurangi biaya tersebut.
- Pembandingan dengan Standar Industri: Mengukur CoQ memungkinkan perusahaan
untuk membandingkan diri mereka dengan standar industri dan pesaing, memberikan
wawasan tentang di mana mereka berdiri dalam hal kualitas.
- Evaluasi ROI: Dengan mengukur CoQ, perusahaan dapat mengevaluasi ROI dari
investasi yang mereka buat dalam inisiatif kualitas.
- Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Mengurangi biaya yang berkaitan dengan
ketidaksesuaian akan meningkatkan kualitas produk atau jasa, yang pada gilirannya
meningkatkan kepuasan pelanggan dan reputasi perusahaan.

Sejarah dan Evolusi Cost of Quality (CoQ)

1. Asal Mula Konsep CoQ:


Konsep "Cost of Quality" (CoQ) memiliki akarnya pada awal abad ke-20 ketika manufaktur
mulai berkembang dengan pesat dan ada kebutuhan untuk memahami biaya yang terkait dengan
produksi produk berkualitas tinggi vs produk rendah.

Joseph M. Juran: Salah satu tokoh kunci yang dikenal dengan konsep CoQ adalah Dr. Joseph M.
Juran. Juran adalah seorang pionir dalam manajemen kualitas dan dikreditkan dengan

2
pengenalan banyak konsep dasar dalam bidang tersebut. Dalam bukunya, "Juran's Quality
Control Handbook" (1951), ia mendefinisikan CoQ sebagai "biaya yang terkait dengan tidak
mencapai kualitas yang baik, termasuk semua biaya yang dikeluarkan atas keseluruhan upaya
untuk mencapai kualitas yang baik."

Pertimbangan Awal: Pada awalnya, fokus utama CoQ adalah pada biaya yang berkaitan dengan
cacat dan pembuatan ulang. Namun, seiring berjalannya waktu, pemahaman tentang CoQ telah
berkembang untuk mencakup semua biaya yang terkait dengan mencapai kualitas yang baik,
termasuk biaya pencegahan dan penilaian.

2. Evolusi dan Adaptasi Konsep CoQ Seiring Waktu:


1970-an: Di era ini, CoQ menjadi semakin populer sebagai alat manajemen. Perusahaan mulai
menyadari bahwa ada biaya nyata yang terkait dengan kualitas yang buruk dan mulai
memfokuskan upaya pada pencegahan daripada deteksi.

1980-an: Di era ini, dengan pergeseran menuju manufaktur ramping dan just-in-time, ada
pemahaman yang lebih besar tentang pentingnya kualitas dalam meminimalkan biaya. Ada
penekanan lebih pada manajemen kualitas total (TQM) dan pencegahan ketidaksesuaian.

1990-an dan seterusnya: CoQ mulai dilihat sebagai komponen kritis dari manajemen kualitas.
Perusahaan-perusahaan besar mulai menggunakan CoQ sebagai bagian dari laporan keuangan
mereka, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang dampak kualitas pada profitabilitas.

3. Penerapan Awal dan Studi Kasus Klasik:


Motorola: Salah satu perusahaan pertama yang secara luas mengadopsi dan mempromosikan
konsep CoQ adalah Motorola di tahun 1980-an. Motorola mengembangkan program Six Sigma
mereka, yang menekankan pentingnya kualitas dalam semua aspek operasi. Mereka
menggunakan CoQ sebagai salah satu metrik utama dalam evaluasi kinerja.

Xerox: Pada tahun 1970-an, Xerox menghadapi persaingan sengit dari produsen fotokopi Jepang.
Mereka mengadopsi pendekatan CoQ untuk memahami biaya yang terkait dengan kualitas yang

3
buruk dan mengidentifikasi area untuk perbaikan. Ini memungkinkan mereka untuk
meningkatkan kualitas produk mereka dan kembali bersaing di pasar global.

Seiring berjalannya waktu, konsep Cost of Quality telah berkembang dan beradaptasi dengan
perubahan dalam praktek bisnis dan teknologi. Namun, prinsip dasarnya tetap sama: memahami
biaya yang terkait dengan mencapai (atau tidak mencapai) kualitas yang diinginkan. Ini
memberikan organisasi alat untuk memaksimalkan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan
meningkatkan kepuasan pelanggan.

Komponen-komponen dari Cost of Quality (CoQ)

1. Biaya Pencegahan (Prevention Costs)


Definisi:
Biaya Pencegahan adalah investasi yang dibuat oleh organisasi untuk mencegah kegagalan
kualitas produk atau jasa. Ini fokus pada langkah proaktif untuk memastikan ketidaksesuaian
tidak terjadi.
Komponen Utama:
- Pelatihan dan Pengembangan: Biaya yang terkait dengan pelatihan karyawan untuk
memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan
untuk menjalankan tugas mereka dengan efektif.
- Perencanaan Kualitas: Biaya yang terlibat dalam perencanaan dan pengembangan proses
yang dirancang untuk menghasilkan produk atau jasa berkualitas tinggi.
- Pengembangan dan Implementasi Sistem Manajemen Kualitas: Investasi dalam sistem
dan prosedur untuk mengelola dan memantau kualitas.
- Desain Eksperimental: Biaya yang terkait dengan pengujian dan pengembangan produk
untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar kualitas yang diinginkan.
Manfaat:
- Membantu mengurangi biaya ketidaksesuaian.
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses.
- Mendukung reputasi perusahaan untuk kualitas.

4
2. Biaya Penilaian (Appraisal Costs)

Definisi:
Ini adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa produk atau jasa
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
Komponen Utama:
- Inspeksi dan Pengujian: Proses dan alat yang digunakan untuk mengukur dan
mengevaluasi kualitas produk atau jasa.
- Audit Kualitas: Proses formal untuk meninjau dan memverifikasi bahwa prosedur dan
standar kualitas diikuti.
- Sertifikasi: Biaya yang terkait dengan memperoleh dan mempertahankan sertifikasi
kualitas.
Manfaat:
- Mengidentifikasi ketidaksesuaian sebelum mencapai pelanggan.
- Meminimalkan risiko produk atau jasa berkualitas rendah.
- Memberikan data untuk analisis dan perbaikan berkelanjutan.
-
3. Biaya Ketidaksesuaian Internal (Internal Failure Costs)
Definisi:
Biaya yang terjadi ketika produk atau jasa tidak memenuhi standar kualitas dan ketidaksesuaian
ini ditemukan sebelum produk mencapai pelanggan.
Komponen Utama:
- Perbaikan dan Pembuatan Ulang: Biaya tenaga kerja, material, dan overhead yang terkait
dengan perbaikan atau pembuatan ulang produk.
- Scrap dan Limbah: Biaya bahan dan produksi yang terbuang karena ketidaksesuaian
kualitas.
Manfaat Mengurangi Biaya Ini:
- Meningkatkan efisiensi produksi.
- Mengurangi pemborosan sumber daya.
- Meningkatkan margin keuntungan.

5
4. Biaya Ketidaksesuaian Eksternal (External Failure Costs)

Definisi:
Biaya yang dikeluarkan ketika produk atau jasa berkualitas rendah mencapai pelanggan.
Komponen Utama:
- Garansi dan Pengembalian: Biaya penggantian, perbaikan, atau pengembalian produk
yang dikembalikan.
- Keluhan Pelanggan: Biaya untuk mengelola dan menanggapi keluhan pelanggan.
- Kehilangan Reputasi: Potensi penurunan penjualan dan kerugian pangsa pasar karena
reputasi yang buruk.
Manfaat Mengurangi Biaya Ini:
- Meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Mempertahankan dan meningkatkan reputasi perusahaan.
- Mengurangi biaya yang terkait dengan garansi, pengembalian, dan perbaikan.

Biaya Pencegahan (Prevention Costs)


Biaya Pencegahan mengacu pada semua biaya yang dikeluarkan oleh organisasi untuk mencegah
ketidaksesuaian atau cacat dalam produk atau jasa mereka. Dengan kata lain, ini adalah investasi
yang dibuat oleh organisasi untuk memastikan bahwa produk atau jasa memenuhi standar
kualitas yang ditetapkan sejak awal, sehingga menghindari biaya tambahan dari penanganan
ketidaksesuaian di kemudian hari.

Contoh Biaya Pencegahan:


- Pelatihan Karyawan: Mengajarkan karyawan metode kerja yang benar dan standar
kualitas yang diharapkan.
- Desain dan Pengembangan Produk: Aktivitas yang memastikan produk dirancang dengan
baik dari awal, dengan kualitas sebagai prioritas utama.
- Pengujian Prototipe: Uji coba awal pada produk baru untuk memastikan kualitas sebelum
produksi massal.

6
- Perencanaan Kualitas: Mengembangkan prosedur dan spesifikasi yang jelas untuk
memastikan kualitas.
- Audit Proses: Memeriksa dan menilai proses internal untuk memastikan mereka
mematuhi standar kualitas.
- Implementasi Sistem Manajemen Kualitas: Pengembangan dan pemeliharaan sistem
seperti ISO 9001.

Investasi dalam Pelatihan, Desain, dan Perencanaan untuk Mencegah Ketidaksesuaian:


1. Pelatihan: Investasi dalam pelatihan karyawan memastikan bahwa semua orang dalam
organisasi memiliki pemahaman yang tepat tentang standar kualitas dan bagaimana
memenuhinya. Ini juga memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka dengan benar.
2. Desain: Investasi dalam desain produk yang baik memastikan bahwa produk dirancang
dengan kualitas sebagai pertimbangan utama. Ini mengurangi risiko cacat dan
ketidaksesuaian yang mungkin terjadi selama proses produksi.
3. Perencanaan: Perencanaan yang efektif memastikan bahwa semua langkah, dari
pemilihan bahan hingga pengiriman ke pelanggan, dijalankan dengan
mempertimbangkan kualitas. Ini termasuk memastikan bahwa peralatan dan teknologi
yang tepat digunakan, serta memastikan bahwa ada prosedur yang tepat untuk mengatasi
potensi masalah kualitas.

ROI (Return on Investment) dari Biaya Pencegahan:


Menginvestasikan dalam biaya pencegahan sering kali memberikan ROI yang positif bagi
organisasi. Alasannya meliputi:
1. Pengurangan Biaya Ketidaksesuaian: Dengan mencegah ketidaksesuaian sejak awal,
perusahaan dapat menghindari biaya yang berkaitan dengan perbaikan, pembuatan ulang,
pengembalian, dan garansi.
2. Reputasi dan Kepuasan Pelanggan: Produk berkualitas tinggi meningkatkan reputasi
perusahaan di mata pelanggan, yang dapat meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.
3. Efisiensi Produksi: Proses yang dioptimalkan dan karyawan yang terlatih dengan baik
mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas.

7
4. Pengurangan Biaya Jangka Panjang: Biaya pencegahan seringkali jauh lebih rendah
dibandingkan dengan biaya jangka panjang dari menangani masalah kualitas setelah
produk sudah diproduksi atau diterima oleh pelanggan.

Biaya Penilaian (Appraisal Costs)


Biaya Penilaian (Appraisal Costs) adalah biaya yang dikeluarkan oleh organisasi untuk
memastikan bahwa produk atau jasa memenuhi standar kualitas yang ditentukan. Ini melibatkan
kegiatan evaluasi atau inspeksi produk, baik selama proses produksi maupun setelah produksi
tetapi sebelum produk tersebut dikirimkan ke pelanggan.

Contoh Biaya Penilaian:


- Pengujian Bahan: Mengevaluasi bahan mentah atau komponen yang digunakan dalam
proses produksi.
- Inspeksi Produk: Pemeriksaan visual atau manual produk selama berbagai tahap
produksi.
- Pengujian Produk: Menggunakan alat atau peralatan khusus untuk menguji kinerja atau
durabilitas produk.
- Audit Kualitas: Pemeriksaan prosedur dan proses untuk memastikan standar kualitas
diterapkan.
- Pemeliharaan dan Kalibrasi Peralatan: Memastikan bahwa peralatan pengujian dan
produksi berfungsi dengan benar dan akurat.
- Pengujian Sampel: Menguji sejumlah kecil produk dari batch produksi untuk memastikan
kualitas keseluruhan batch.

Prosedur Inspeksi dan Pengujian:


1. Inspeksi Visual: Pemeriksaan produk atau komponen secara visual untuk memastikan
tidak ada cacat yang terlihat.
2. Pengujian Destructive: Menghancurkan sebagian kecil dari produk untuk memastikan
kekuatan, durabilitas, atau kualitas lainnya. Contohnya adalah pengujian tarik pada bahan
logam.

8
3. Pengujian Non-destructive: Menggunakan metode seperti sinar X atau ultrasonik untuk
memeriksa produk tanpa merusaknya.
4. Pengujian Fungsional: Menguji produk untuk memastikan bahwa ia berfungsi sesuai
dengan spesifikasinya.
5. Inspeksi Statistik: Mengambil sampel dari lot produksi dan mengujinya untuk
memastikan bahwa seluruh lot memenuhi standar kualitas.

Biaya dan Manfaat dari Investasi dalam Penilaian:


Biaya dari Investasi dalam Penilaian:
- Perlengkapan dan Peralatan: Investasi dalam peralatan pengujian yang canggih dapat
mahal.
- Tenaga Kerja: Memerlukan tenaga kerja terlatih untuk melaksanakan inspeksi dan
pengujian.
- Waktu: Inspeksi dan pengujian dapat menambah waktu produksi.

Manfaat dari Investasi dalam Penilaian:


- Pengurangan Ketidaksesuaian: Mengevaluasi produk sebelum mencapai pelanggan dapat
mengurangi biaya ketidaksesuaian eksternal seperti pengembalian, garansi, dan
kerusakan reputasi.
- Kepercayaan Pelanggan: Memastikan kualitas produk sebelum pengiriman meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
- Pengurangan Biaya: Meskipun ada biaya awal, pengurangan cacat dan pengembalian
dapat menghasilkan penghematan jangka panjang.

Biaya Ketidaksesuaian Internal (Internal Failure Costs)


Biaya Ketidaksesuaian Internal mengacu pada biaya yang dikeluarkan oleh organisasi karena
ketidaksesuaian atau kegagalan kualitas yang teridentifikasi sebelum produk atau jasa mencapai
pelanggan. Ini mencakup semua biaya yang terkait dengan memperbaiki atau memanufaktur
ulang produk yang tidak memenuhi standar kualitas.

Contoh Biaya Ketidaksesuaian Internal:

9
- Perbaikan: Biaya yang terkait dengan memperbaiki produk yang memiliki cacat atau
ketidaksesuaian.
- Pembuatan Ulang: Jika produk cacat tidak dapat diperbaiki, biaya produksi ulang
dikeluarkan untuk membuat produk baru yang memenuhi standar kualitas.
- Scrap: Produk yang tidak memenuhi standar dan tidak dapat diperbaiki atau diproduksi
ulang mungkin harus dibuang, yang mengakibatkan biaya bahan dan tenaga kerja yang
terbuang.
- Penundaan Pengiriman: Jika produk cacat menyebabkan penundaan dalam produksi, ini
mungkin juga menunda pengiriman, yang dapat mengakibatkan denda atau kompensasi
ke pelanggan.

Dampak dari Cacat pada Proses Produksi:


- Meningkatkan Biaya Produksi: Perbaikan dan pembuatan ulang menambah biaya tenaga
kerja dan bahan.
- Keterlambatan Pengiriman: Cacat dapat menyebabkan penundaan dalam jadwal produksi,
yang pada gilirannya dapat menghambat pengiriman tepat waktu ke pelanggan.
- Pemborosan Sumber Daya: Bahan dan tenaga kerja yang digunakan untuk produk cacat
yang akhirnya menjadi scrap adalah pemborosan sumber daya.
- Penurunan Moral Karyawan: Karyawan mungkin merasa frustrasi atau tidak puas jika
mereka terus-menerus menghadapi masalah kualitas atau merasa bahwa pekerjaan
mereka sia-sia.

Biaya Ketidaksesuaian Eksternal (External Failure Costs)


Biaya Ketidaksesuaian Eksternal mengacu pada biaya yang dikeluarkan setelah produk cacat
atau tidak memenuhi standar kualitas mencapai pelanggan. Ini termasuk semua biaya yang
terkait dengan memperbaiki, menggantikan, atau menangani keluhan pelanggan yang disebabkan
oleh produk atau jasa yang cacat.

Contoh Biaya Ketidaksesuaian Eksternal:


- Pengembalian Produk: Biaya yang terkait dengan menerima, menangani, dan mengganti
produk yang dikembalikan oleh pelanggan karena cacat.

10
- Garansi dan Klaim Layanan: Biaya dari memperbaiki atau menggantikan produk di
bawah garansi.
- Pendukung Pelanggan dan Keluhan: Biaya yang terkait dengan menangani pertanyaan
atau keluhan pelanggan mengenai produk yang cacat.
- Diskon dan Penyesuaian Harga: Penurunan harga atau pemberian diskon kepada
pelanggan yang menerima produk cacat.
- Biaya Litigasi: Jika produk cacat menyebabkan kerusakan atau cedera, perusahaan
mungkin menghadapi tuntutan hukum dan biaya terkait.
- Promosi untuk Mempertahankan Reputasi: Aktivitas promosi tambahan yang mungkin
diperlukan untuk memperbaiki kerusakan reputasi perusahaan akibat produk cacat.

Dampak dari Produk Cacat yang Mencapai Pelanggan:


- Kepuasan Pelanggan yang Berkurang: Produk cacat dapat menyebabkan kekecewaan
bagi pelanggan dan berpotensi menghilangkan kesetiaan merek.
- Kerusakan Reputasi: Produk atau jasa yang berkualitas rendah dapat merusak reputasi
perusahaan dalam jangka panjang, mempengaruhi persepsi pelanggan dan potensi
pelanggan.
- Penurunan Penjualan: Pelanggan yang tidak puas mungkin memilih untuk beralih ke
pesaing atau tidak melakukan pembelian ulang.
- Biaya Tambahan: Mengganti atau memperbaiki produk cacat memerlukan sumber daya
tambahan, termasuk tenaga kerja, bahan, dan waktu.

Biaya yang Terkait dengan Garansi, Pengembalian, dan Reputasi Perusahaan:


- Garansi: Biaya garansi mencakup perbaikan, penggantian, dan pengiriman produk yang
dikembalikan di bawah klaim garansi. Ini juga bisa mencakup biaya tenaga kerja untuk
tim dukungan pelanggan yang menangani klaim garansi.
- Pengembalian: Biaya pengembalian mencakup proses menerima, menginspeksi, dan
menangani produk yang dikembalikan. Selain itu, ada biaya yang terkait dengan
restocking, penyimpanan ulang, atau pembuangan produk yang dikembalikan.
- Reputasi Perusahaan: Biaya yang terkait dengan reputasi mencakup promosi dan upaya
pemasaran untuk memulihkan citra perusahaan setelah insiden produk cacat. Ini bisa

11
berupa kampanye pemasaran, diskon, atau promosi lainnya untuk memenangkan kembali
kepercayaan pelanggan.

Tantangan dan Kesulitan dalam Mengukur CoQ


1. Kesulitan dalam Mengidentifikasi dan Mengalokasikan Biaya:
- Biaya Terselubung: Banyak biaya yang terkait dengan kualitas tidak selalu jelas atau
langsung. Misalnya, biaya dari penurunan moral karyawan akibat produk yang sering
cacat mungkin sulit diukur tetapi memiliki dampak nyata.
- Alokasi Biaya: Mengalokasikan biaya tertentu ke aktivitas atau produk tertentu dapat
menjadi rumit, terutama dalam organisasi besar dengan banyak produk atau layanan.
- Biaya Tak Langsung: Beberapa biaya, seperti kerusakan reputasi atau peluang yang
hilang, mungkin sulit diukur dengan tepat tetapi tetap berdampak pada organisasi.
2. Dampak dari Faktor Eksternal pada CoQ:
- Fluktuasi Pasar: Perubahan dalam permintaan pasar atau harga bahan baku dapat
mempengaruhi biaya produksi dan, oleh karena itu, CoQ.
- Perubahan Regulasi: Peningkatan standar atau regulasi industri dapat meningkatkan biaya
pencegahan dan penilaian.
- Teknologi Baru: Adopsi teknologi baru bisa meningkatkan biaya pencegahan awal
(misalnya, pelatihan atau peralatan baru) namun mengurangi biaya ketidaksesuaian di
kemudian hari.

Teknik-teknik untuk Mengatasi Tantangan Ini:


- Sistem Akuntansi Kualitas yang Kuat: Mengembangkan sistem akuntansi khusus yang
dapat mengidentifikasi, melacak, dan mengalokasikan biaya kualitas dengan tepat.
- Pelatihan dan Pendidikan: Memastikan bahwa semua karyawan, terutama mereka yang
terlibat dalam proses pengukuran dan pelaporan, memahami pentingnya CoQ dan
bagaimana cara mengukurnya dengan tepat.
- Penggunaan Teknologi: Mengimplementasikan perangkat lunak manajemen kualitas
yang dapat membantu dalam pengumpulan, analisis, dan pelaporan data terkait CoQ.

12
- Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Memastikan bahwa semua pihak yang
berkepentingan, dari manajemen puncak hingga lantai produksi, terlibat dalam proses
pengukuran CoQ untuk memastikan akurasi dan keberlanjutan.
- Evaluasi Berkelanjutan: Melakukan evaluasi berkala terhadap proses pengukuran CoQ
untuk memastikan bahwa mereka tetap relevan dan akurat, mengingat perubahan internal
dan eksternal.

Studi Kasus:
Menggunakan Biaya Kualitas untuk Menentukan Cost Unit di Pabrik Mainan "Joyful
Toys"

Latar Belakang:
"Joyful Toys" adalah pabrik mainan yang memproduksi tiga jenis mainan: Robot, Mobil Remote
Control, dan Boneka. Pabrik ini ingin mengetahui dampak biaya kualitas pada biaya per unit dari
setiap produk.

Kategori Biaya Kualitas:


- Biaya Pencegahan
- Biaya Penilaian
- Biaya Kegagalan Internal
- Biaya Kegagalan Eksternal

Data:
- Biaya Pencegahan (pelatihan, perancangan kualitas): $30.000
- Biaya Penilaian (inspeksi, pengujian): $20.000
- Biaya Kegagalan Internal (produk cacat yang diperbaiki sebelum pengiriman): $40.000
- Biaya Kegagalan Eksternal (retur, komplain pelanggan): $60.000
- Produksi tahunan: Robot 5.000 unit, Mobil RC 3.000 unit, Boneka 2.000 unit
Asumsikan alokasi biaya kualitas berdasarkan volume produksi.

Langkah 1: Tentukan Biaya Per Unit untuk Setiap Kategori Biaya Kualitas

13
Total biaya kualitas: $150.000
Total produksi: 10.000 unit
Biaya kualitas per unit = $150.000 / 10.000 unit = $15/unit
Langkah 2: Alokasikan Biaya Kualitas ke Setiap Produk Berdasarkan Volume Produksi**
- Robot:
Biaya kualitas per unit = $15
Total biaya kualitas: 5.000 unit x $15/unit = $75.000
- Mobil Remote Control:
Biaya kualitas per unit = $15
Total biaya kualitas: 3.000 unit x $15/unit = $45.000
- Boneka:
Biaya kualitas per unit = $15
Total biaya kualitas: 2.000 unit x $15/unit = $30.000

Dengan memahami biaya kualitas yang dialokasikan ke masing-masing produk, "Joyful Toys"
dapat mengidentifikasi di mana mereka harus fokus untuk meningkatkan proses dan mengurangi
biaya kualitas. Misalnya, jika biaya kegagalan eksternal tinggi untuk produk tertentu, mungkin
ada masalah kualitas yang perlu ditangani sebelum produk mencapai pelanggan.
Selanjutnya, informasi ini juga penting dalam menentukan harga jual, mengidentifikasi peluang
untuk mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

14

Anda mungkin juga menyukai