Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“BIAYA KUALITAS”
Dosen Pengampu : Ernawati Malik, SE., M.Ak.

Disusun oleh Kelompok 4 :

1. Muhammad Rifky Bagus Cahyadi 102101072


2. Zelyn Ayu Sari 102101007
3. Hidayah Hasz 102101017
4. Rufiana 102101016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON


FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah Swt. Yang telah menolong dan membantu
hamba-Nya untuk menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
penyusunan makalah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini
disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang “Biaya Kualitas”
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak

kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun. Dan semoga selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Baubau, Desember 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3

A. Pengertian Biaya Kualitas ............................................................... 3

B. Konsep Perbaikan Kualitas ............................................................. 4

C. Pengukuran Biaya Kualitas ............................................................. 5

D. Pelaporan Informasi Biaya Kualitas................................................. 7

E. Pengendalian Kualitas...................................................................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 18

B. Saran ................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebuah produk atau jasa yang berkualitas adalah produk atau jasa

yang mampu memenuhi atau bahkan melebihi harapan pelanggan. Kualitas

didefinisikan ke dalam delapan dimensi yaitu:

1. Kinerja seberapa konsisten dan seberapa baik produk tersebut dapat

berfungsI

2. Aestetik : berhubungan dengan wujud fisik dari produk

3. Keberlayanan: kemudahan dalam pemeliharan dan atau perbaikan

produk,

4. Fitur (kualitas desain): karakteristik produk yang membedakannya

dengan produk lain yang sejenis

5. Keandalan: kemungkinan bahwa produk atau jasa akan berfungsi

sesuai yang diharapkanselama jangka waktu tertent

6. Tahan lama: jangka waktu berfungsinya produk

7. Kualitas kesesuaian: seberapa baik produk memenuhi spesifikasi yang

diinginkan

8. Kesesuaian penggunaan: kesinambungan produk dalam melakukan

fungsi yang diharapkan

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Biaya Kualitas

2. Konsep Perbaikan Kualitas

1
3. Pengukuran Biaya Kualitas

4. Pelaporan Informasi Biaya Kualitas

5. Pengendalian Kualitas

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini, adalah :

1. Untuk mengetahui apa itu biaya kualitas ?

2. Untuk memahami konsep perbaikan kualitas ?

3. Untuk memahami tentang pengukuran biaya kualitas ?

4. Untuk memahami tentang pelaporan informasi biaya kualitas ?

5. Untuk mengetahui tentang pengendalian kualitas ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Biaya Kualitas


Menurut Hansen dan Women (2009), “Biaya kualitas adalah biaya-
biaya yang timbul karena mungkin atau yang telah terdapat pada produk
yang buruk kualitasnya.
Sedangkan Menurut Samtyn (2001:152 “Biaya kualitas adalah biaya
yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena kualitas yang buruk”. Masih
menurut Samryn (2001:154) yang menyatakan bahwa :
Terdapat 3 kategori pandangan yang berkembang mengenai biaya
kualitas yakni sebagai berikut :
1. Kualitas yang semakin tinggi semakain tinggi pula biayanya. Seperti
tenaga kerja, bahan baku dan sumber daya ekonomis lainnya. Manfaat
kualitas diharapkan akan menjadi lebih besar daripada biaya tambahan
tersebut.
2. Biaya peningkatan kualitas lebih rendah daripada penghambatan yang
dihasilkan. Pandangan ini dikemukakan oleh deming. Penghematan
dihasilkan dari berkurangnya tingkat produk cacat, pemeriksan ulang
dan biaya kerusakan.
3. Biaya kualitas merupakan biaya yang besarnya melebihi biaya yang
terjadi bila produk yang dihasilkan secara benar sejak awal, meliputi
tidak hanya biaya langsung tetapi juga biaya akibat kehilangan
pelanggan atau bahkan kehilangan pangsa pasar dan lain-lain.
Pengertian biaya kualitas menurut Hansen dan Mowen (2005:7)
menyatakan bahwa ”biaya yang timbul karena mungkin atau telah
dihasilkan produk yang jelek mutunya”. Hal senada juga diungkapkan oleh
Garrison (2001:846) yang menyatakan bahwa “pencegahan deteksi dan
aktivitas lain yang berkaitan dengan produk cacat memakan biaya yang
sering disebut biaya kualitas”.

3
B. Konsep Perbaikan Kualitas
Biaya kualitas adalah biaya kualitas adalah seluruh biaya yang timbul
dalam menangani masalah kualitas barang, biasanya biaya kualitas ini juga
ditangani oleh manajemen kualitas melalui sistem informasi manufaktur.
Adanya biaya yang timbul akibat kualitas yang buruk karena produk
yang dibuat tidak memenuhi standar mutu bagi pelanggan. Biaya kualitas
yang buruk ini timbul karena tiga komponen biaya kualitas beserta
kerugiannya, yaitu biaya yang tersembunyi (hidden cost), kerugian atas
kehilangan proyek, biaya manajemen, biaya kehilangan aset dan kehilangan
kepercayaan pelanggan.
Selain itu pada perusahaan dalam mengukur kualitas produk juga
terbagi tiga komponen biaya kualitas yaitu biaya pencegahan, biaya
penilaian, dan biaya kegagalan. Dalam biaya kegagalan ini juga terbagi
menjadi dua jenis yaitu biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan
eksternal. Dengan kata lain perbaikan biaya ini diharapkan bahwa dalam
pembuatan serta pengiriman produk kepada pelanggan dapat terpuaskan.
Berikut ini ada komponen biaya kualitas yang bisa diterapkan yaitu :
1. Biaya Pencegahan (Prevention Costs)
Adanya biaya ini bertujuan untuk mencegah setiap kesalahan
atau masalah yang terjadi atas kualitas produk, biaya ini juga
dikategorikan sebagai biaya yang paling murah. Contoh biaya
pencegahan ini terdiri dari pelatihan karyawan, proses kontrol,
perencanaan kualitas, serta riset pasar. Sehingga perusahaan ini
menganggap biaya ini menjadi sebuah investasi.
2. Biaya Penilaian (Appraisal Cost)
Sama dengan biaya sebelumnya, biaya penilaian ini juga
dikeluarkan supaya kualitas barang tidak terjadi suatu masalah.
Sehingga biaya ini juga termasuk bagian dari inspeksi bahan baku
yang bertujuan untuk memeriksa atau menguji produk atas proses
pembuatan barang.

4
3. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Costs)
Dalam kegagalan biaya internal ini biasanya terjadi ketika
adanya produksi barang yang cacat. Nah, biaya ini dikeluarkan karena
produk tersebut tidak sesuai dengan standar kualitas. Contohnya
seperti perbaikan produk yang rusak, biaya scrap, atau, downtime
sebelum pembeli menerima barang tersebut.
4. Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Costs)
Bagi pebisnis tentu akan mengalami kegagalan biaya eksternal,
di mana biaya ini dikeluarkan ketika pembeli menerima produk
dengan kualitas yang buruk.
Maka dari itu biaya ini dikeluarkan sebagai bentuk biaya
garansi, biaya penggantian produk, biaya penyelidikan keluhan, atau
bahkan biaya ini juga bagian dari biaya kehilangan pelanggan.
C. Pengukuran Biaya Kualitas
Biaya kualitas bisa juga diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat
diamati dan tersembunyi. Biaya kualitas yang dapat diamati (observable
quality cost) adalah biaya-biaya yang tersedia atau dapat diperoleh dari
catatan akuuntansi perusahaan. Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden
cost) adalah biaya kesempatan atau oportunitis yang tersedia karena kualitas
yang buruk (biaya oportunitas biasanya tidak disediakan dalam catatan
akuntansi). Biaya-biaya kualitas yang tersembunyi bisa sangat signifikan
sehingga seharusnya di estimasi. Meskipun mengestimasi biaya kualitas
yang tersembnyi sangat sulit akan tetap dapat dihitung dengan beberapa
metode metode pengal (multiplier method) metode penelitian pasar (market
research method).
1. Metode Pengali (multiplier method).
Metode ini mengasumsikan total biaya kegagalan adalah hasil
pengalian dari biaya-biaya kegagalan yang terukur.
Total Biaya Kegagalan = k (Biaya Kegagalan eksternal yang terukur)
Dimana k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh berdasarkan
pengalaman. Sebagai contoh, Westinghouse electric melaporkan nilai

5
k antara 3 dan 4. Dengan demikian, jika biaya kegagalan eksternal
yang terukur adalah $2 juta dolar, maka biaya kegagalan eksternal
actual adalah $6 juta sampai $8 juta. Dengan meningkatnya biaya
kegagalan, manajemen diharapkan akan meningkatkan investasinya
dalam biaya pengendalian
2. Metode Penelitian Pasar
Metode ini digunakan untuk menilai dampak kualitas yang
buruk terhadap penjualan dan pangsa pasar. Servey pelanggan dan
wawancara dengan anggota tim penjualan perusahaan dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap besarnya biaya
tersembunyi perusahaan. Hasil penelitian pasar dapat digunakan untuk
memproyeksi hilangnya laba dimasa depan akibat kualitas yang
buruk.
3. Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi
Fungsi kerugian Taguchi mengasumsikan setiap penyimpangan
dari nilai target suatu karakteristik kualitas dapat menimbulkan biaya
kualitas yang tersembunyi. Fungsi kerugian Taguchi dapat dijelaskan
dalam persamaan berikut :
L(y) = k(y-T)2
dimana:
k = konstanta proporsionalitas yang besarnya bergantung pada
struktur biaya kegagalan eksternal perusahaan
y = nilai katual dari karakteristik kualitas
T = nilai target dari karakteristik kualitas
L = kerugian kualitas
Untuk menggunakan fungsi kerugian Taguchi, nilai k harus
diestimasi.Nilai k dihitung dengan membagi estimasi biaya pada salah
atu batas spesifikasi tertentu dengan deviasi kuadrat dari batas nilai
target.
K = c/d
dimana:

6
c = kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah
d = jarak batas dari nilai target Hal ini berarti kita masih harus
mengestimasi kerugian akibat deviasi dari nilai target.
Salah satu dari dua metode pertama, metode pengali atau
metode penelitian pasar, dapat digunakan untuk membantu estimasi
ini (penilaian pada satu titik waktu diperlukan). Jika k diketahui, maka
biaya kualitas tersembunyi bisa diestimasi
D. Pelaporan Informasi Biaya Kualitas
Sebagaimana item biaya lainnya, kecenderungan biaya kualitas dapat
dipahami jika disajikan dalam bentuk ikhtisar yang memuat kelompok biaya
dan unsur yang menjadi bagian dari tiap kelompok biayanya.
Sebagai ilustrasi : PT AVS adalah sebuah perusahaan pabrik.
Konsumennya meliputi pelanggan loyal yang mengutamakan kenyamanan
dan brand image dari kelompok masyarakat perkotaan dan sedikit
masyarakat luar kota yang berpenghasilan di atas rata-rata dengan
pengeluaran berkisar 5 juta per bulan.
Manajemen PT AVS tidak hanya menaruh perhatian pada kualitas
dalam pengertian sempit, tetapi menyangkut kualitas pada segala aspek
manajemen perusahaan, termasuk produksi dan bahkan pelayanan pasca
produksi. Perhatian terhadap kualitas tidak hanya memberikan efek pada
produksi, tetapi juga telah menunjukkan dampak positif pada aspek
pemasaran.
Untuk menarik pelanggan maka barang yang sudah dibeli dapat
dikembalikan dan diberikan pelayanan purna jual atau garansi lainnya.
Sehubungan dengan itu, pemeliharaan kualitas lebih dilaksanakan dengan
suatu pemikiran bahwa begitu produk dilepas kepada konsumen, maka
kualitas harus sempurna. Harapan itu bisa tercapai jika perusahaan
melakukan upaya pencapaian kualitas produk dari tahap perencanaan
produksi sampai dengan distribusinya.
PT AVS melaporkan biaya-biaya kualitasnya yang terdiri dari
kelompok biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan

7
biaya kegagalan eksternal. Ikhtisar laporan biaya kualitasnya dapat dilihat
dalam laporan berikut ini :
LAPORAN BIAYA KUALITAS TAHUN 2014 DAN 2015

2014 2015
Rp % Rp %
Total penjualan 17,500 100 22,500 100
Biaya pencegahan
Pengembangan sistem 23,00 0,13 35,00 0,16
Pelatihan kualitas 29,00 0,17 23,00 0,10
Supervisi pencegahan 18,00 0,10 28,00 0,12
Peningkatan kualitas 25,00 0,14 26,00 0,12
95,00 0,54 112,00 0,50

Biaya Penelitian
Inpeksi 81,60 0,47 78,00 0,35
Tes kehandalan 61,40 0,35 58,00 0,26
Supervisi 11,60 0,07 13,00 0,06
Penyusutan alat pegujian 20,40 0,12 18,00 0,08
175,00 1,00 167,00 0,74

Biaya kegagalan internal


Biaya bahan sisa 109,20 0,62 79,00 0,35
Daur Ulag 117,70 0,67 86,00 0,38
Down time cacat kualitas 14,60 0,08 13,00 0,06
Disposal produk rusak 49,50 0,28 46,00 0,20
291,00 1,66 224,00 1,00

Biaya kegagalan eksternal


Reparasi untuk jaminan 131,22 0,75 27,50 0,12
Penggantian suku cadang 189,42 1,08 69,50 0,31

8
Garansi 91,93 0,52 6,50 0,03
Pelayanan lapangan 192,43 1,10 119,50 0,53
605,00 3,45 223,00 0,99

Grand total 1,166,00 6,66 726,00 3,23


Laporan tersebut disajikan secara komparatif untuk menunjukkan
perbandingan biaya kualitas untuk tahun yang dilaporkanSebagai patokan,
dalam laporan ini juga disajikan total penjualan untuk tahun-tahun
bersangkutan.
Misalkan menurut laporan keuangan tahunan, biaya produksi tahun
berjalan turun menjadi Rp 955.565 juta atau 56,62% dari harga jual atau
turun 4,05% dibanding tahun sebeAnya yang mencapai 65,67%, sementara
nilai penjualan naik sebesar 44,98% dari Rp 728,28 juta pada tahun 2010
menjadi Rp 1.055,87,pada tahun 2015.
Secara perinci tren perkembangan penghematan biaya kualitas di atas
juga menunjukkan bahwa persentase biaya kualitas dari total penjualan
menunjukkan tren yang semakin menurun sekalipun dari segi rasio total
rupiah masih terjadi fluktuasi yang tidak proporsional dengan persentase
tersebut. Sebagaimana biaya lainnya, fluktuasi penghematan biaya kualitas
juga dapat dipengaruhi oleh ketidakstabilan nilai tukar dan kondisi ekonomi
makro dalam pembelanjaan perusahaan untuk produksi. Namun demikian,
penurunan persentase biaya kualitas terhadap penjualan menunjukkan
bahwa manajemen PT AVIS secara keseluruhan sangat menaruh perhatian
pada kualitas, sehingga output dari produksi dengan sendirinya memliki
kualitas seperti yang diakui oleh pasar produk.
Informasi biaya kualitas, diperlukan oleh manajemen untuk
mengendalikan kualitas produknya atau menghindari pemborosan-
pemborosan dalam proses produksiDalam akun- tansi keuangan kelompok
biaya ini tidak semuanya tampak secara eksplisit karena merupakan bagian
dari biaya lainnya di mana biaya tersebut terjadi. Bila kegagalan eksternal
menyebabkan kerugian akibat kehilangan penjualan, maka kerugian tersebut

9
tidak dapat disajikan dalam laporan keuangan konvensional karena kesulitan
membuktikan keterjadian transaksinya.
E. Pengendalian Biaya Kualitas
Agar bisa mengendalikan kualitas maka biaya-biaya kualitas dapat
disajikan dalam bentuk perbandingan-perbandingan. Salah satu bentuknya
adalah perbadingan biaya tahunan, kelompok biaya kualitas, dan bisa juga
dibandingkan dengan total penjualan.
1. Rasio dari Penjualan
Informasi kualitas yang cukup sensitif adalah korelasinya
dengan nilai penjualan. Caranya yang paling sederhana adalah
mempertemukan jumlah biaya kualitas dengan nilai penjualan secara
periodik dalam bentuk tabel Dari tabel dapat dibuat satu kolom
tambahan yang menunjukkan rasio biaya kualitas dibanding dengan
penjualan pada periode yang sama. Agar lebih informatif penyajian
seperti ini dapat dibuat secara komparatif untuk beberapa periode
yang diinginkan.
ILUSTRASI RASIO BIAYA KUALITAS

Tahun Total Biaya Penjualan % Biaya dari


Kualitas Penjualan
2011 Rp. 1.172,60 Rp. 15.000,00 8,17
2012 1.220,60 16.500,00 7,61
2013 1.195,60 17.000,00 7,51
2014 1.16,00 17.500,00 6,66
2015 726,00 22.500,00 3,23

Dari tabel di atas dapat dilihat perubahan jumlah biaya kualitas


dan penjualan dari tahun ke tahun. Untuk mengendalikan biaya
kualitas, maka pada kolom terakhir terlihat perubahan rasio biaya
kualitas. Dari ilustrasi ini misalnya dapat dibandingkan rasio biaya
kualitas sebesar 8,17% pada tahun 2011 dengan 3,23% pada tahun
2015. Kinerja ini dicapai setelah melakukan puncak investasi
pengendalian kualitas pada tahun 2012 sebesar Rp 1.220,-.

10
Metode statistik banyak digunakan untuk memantau dan
mengawasi proses kualitas. Alat yang sering digunakan antara lain
berupa control charts. Tujuannya adalah untuk menjamin kesesuaian
kualitas produk, dan menghindari biaya kualitas.
Distribusi Relatif. Pegendalian biaya kualitas juga dapat
dilakukan dengan memperhatikan distribusi relatif biaya kualitas
dalam satu periode ke dalam proporsi kelompok biaya pencegahan,
penelitian, kegagalan internal, dan kegagalan eksternal Sesudah itu
perlu juga dihitung proporsi biaya pencegahan dan penelitian, dan
biaya kegagalan. Ilustrasi untuk model distribusi relatif biaya kualitas
dapat dilihat dalam Tabel 12-10 di bawah ini.
DISTRIBUSI RELATIF BIAYA KUALITAS TAHUN 2005
Distribusi Relatif
Jumlah % Biaya %Dari Total %Biaya
dari Biaya Pengendalian
Penjuala Kualitas dan Kegagalan
n
Penjualan Rp. 22.500.- 100
Biaya pengendalian
Biaya pencegahan Rp. 112,- 0,50 15,43
Biaya penelitian 167,- 0,74 23,00 38,43
Rp. 279,-
Biaya kegagalan :
Biaya kegagalan internal Rp. 224,- 1,00 30,85
Biaya kegagalan eksternal 223,- 0,99 30,72 61,57
Rp. 447,-
Grand total Rp. 726,- 3,23 100,00 100,00

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai