Oleh:
Kelompok 03
Berdasarkan ketiga elemen di atas, kualitas adalah usaha yang dilakukan oleh
manusia (perusahaan) untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan yang
selalu berubah dan dinamis, melalui produk, jasa, proses, dan lingkungan yang
dihasilkan.
2. Biaya Kualitas
Untuk melakukan segala aktivitas-aktivitas yang telah dilakukan oleh perusahaan
sehubungan dengan pengembangan kualitas suatu barang yang dihasilkan,
perusahaan harus mengeluarkan biaya-biaya untuk melakukan aktivitas-aktivitas
kualitasnya, yang disebut biaya kualitas. Menurut Mulyadi (1993:73), biaya
kualitas adalah biaya-biaya yang terjadi karena adanya atau kemungkinan adanya
kualitas produk yang rendah. Jadi, biaya kualitas adalah biaya yang berhubungan
dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pencegahan produk cacat.
Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2004:443) mengatakan bahwa biaya
kualitas adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang
buruk kualitasnya. Dari definisi-definisi biaya kualitas yang dikemukakan diatas,
terdapat beberapa persamaan yaitu:
a) Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi karena adanya atau kemungkinan
adanya kualitas produk yang rendah di dalam suatu perusahaan.
b) Biaya kualitas berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian,
perbaikan, dan pencegahan produk cacat.
Tampilan 1-1 memperlihatkan biaya kualitas adalah nol pad nilai target
dan meningkat secara simetris dengan tingkat yang semakin bertambah
ketika nilai aktual menyimpang dari nilai target. Anggaplah, misalnya, k =
$400 dan diameter T = 10 inci. Tampilan 1-2 mengilustrasikan perhitungan
rugi kualitas untuk empat unit. Perhatikan bahwa biaya meningkat empat
kali lipat ketika terjadi deviasi dua kali lipat (dari unit 2 ke unit 3).
Perhatikan juga bahwa deviasi kuadrat rata-rata dan kerugian rata-rata
dapat dihitung. Nilai rata-rata tersebut dapat digunakan untuk menghitung
total biaya kualitas tersembunyi yang diharapkan dari suatu produk.
Apabila total unit yang dihasilkan adalah 2.000 dan deviasi kuadrat rata-
rata adalah 0,025, maka biaya per unit yang diharapkan adalah $10 (0,025
x $400) dan total kerugian yang diperkirakan untuk 2.000 unit adalah
$20.000 ($10 x 2.000).
Untuk menggunakan fungsi kerugian Taguchi, nilai k harus diestimasi.
Nilai k dihitung dengan membagi estimasi biaya pada salah satu batas
spesifikasi tertentu dengan deviasi kuadrat dari batas nilai target.
k = c/d²
di mana:
D. Konsep Produktivitas
Pengertian produktivitas sangat berbeda dengan produksi. Tetapi produksi merupakan
salah satu komponen dari usaha produktivitas, selain kualitas dan hasil keluarannya.
Produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan hasil keluaran dan
umumnya dinyatakan dengan volume produksi, sedangkan produktivitas berhubungan
dengan efisiensi penggunaan sumber daya (masukan dalam menghasilkan tingkat
perbandingan antara keluaran dan masukan).Peningkatan produktivitas dan efisiensi
merupakan sumber pertumbuhan utama untuk mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan. Sebaliknya, pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan juga
merupakan unsur penting dalam menjaga kesinambungan peningkatan produktivitas
jangka panjang. Dengan jumlah tenaga kerja dan modal yang sama, pertumbuhan
output akan meningkat lebih cepat apabila kualitas dari kedua sumber daya tersebut
meningkat. Walaupun secara teoritis faktor produksi dapat dirinci, pengukuran
kontribusinya terhadap output dari suatu proses produksi sering dihadapkan pada
berbagai kesulitan.
Secara umum konsep produktivitas adalah suatu perbandingan antara keluaran
(output) dan masukan (input) persatuan waktu. Produktivitas dapat dikatakan
meningkat apabila (J.Ravianto, 1985:19):
a. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) tetap
b. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) naik
c. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) tetap, Output (O) naik
d. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) naik, Output (O) naik tetapi jumlah
kenaikan Output lebih besar daripada kenaikan Input.
e. Produktivitas (P) naik apabila Input (I) turun, Output (O) turun tetapi jumlah
penurunan Input lebih kecil daripada turunnya Output.
Output lancer (1998) adalah 150.000 mesin. Dari peraga 22-4 kita tahu bahwa
rasio produktivitas periode-dasar adalah 3 dan 0,10 untuk tenaga kerja dan bahan
baku, berturut-berturut. Dengan menggunakan informasi ini, kuantitas produktivitas
netral untuk setiap input dihitung sebagai berikut:
PQ (tenaga kerja) = 150.000 : 3 = 50.000 jam
PQ (bahan baku) = 150.000 : 0,10 = 1.500.000 pon
Untuk contoh, PQ adalah input tenaga kerja dan bahan baku yang akan digunakan
pada 1998, jika tidak ada perubahan produktivitas. Berapa jumlah biaya untuk
kuantitas produktivitas-netral pada 1998 ini dihitung dengan mengalikan tiap
kuantitas input individual (PQ) dengan harga saat ini (P) dan menambahkannya:
Biaya tenaga kerja: PQ x P = 50.000 x $12 = $
600.000
Biaya bahan baku: PQ x P = 1.500.000 x $3 =
4.500.000
Total biaya PQ $
5.100.000
Biaya input aktual diperoleh dengan mengalikan kuantitas aktual (AQ) dengan
harga input saat ini (P) untuk setiap input dan ditambahkan:
Biaya tenaga kerja: AQ x P = 37.500 x $12 = $
600.000
Biaya bahan baku: AQ x P = 1.700.000 x $3 =
5.100.000
Total biaya saat ini
$5.550.000
Peraga 22-5
Pengukuran Produktivitas Keterkaitan-Laba
(1) (2) (3) (4) (2) – (4)
Input PQ* PQ x P AQ AQ x P (PQ x P) – (AQ x P)
Tenaga 50.000 $ 600.000 37.500 $ 450.000 $ 150.000
kerja
Bahan baku 1.500.000 4.500.000 1.700.000 5.100.000 (600.000)
$5.100.000 $5.550.000 ($450.000)
*Tenaga kerja: 150.000/3; Bahan baku: 150.000/0,10
PT Thamus
Laporan Keuangan Lingkungan
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009
Keuntungan Lingkungan
Pengurangan biaya,
pencemaran $ 3.000.000
Pengurangan biaya, pembuangan
limbah yang berbahaya 4.000.000
Pemasukan daur ulang 2.000.000
Penghematan biaya konservasi
energi 1.000.000
Pengurangan biaya
pengemasan 1.500.000
Total keuntungan
lingkungan $ 11.500.000
Biaya Lingkungan
Biaya pencegahan $ 2.800.000
Biaya deteksi 3.200.000
Biaya kegagalan internal 6.000.000
Biaya kegagalan eksternal 18.000.000
Total biaya
lingkungan $ 30.000.000
DAFTAR PUSTAKA