Dapat disimpulkan
bahwa biaya kualitas adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena adanya barang cacat,
dengan kata lain biaya tersebut dikeluarkan untuk meningkatkan kualitas produk atau mencapai
standar yang telah ditetapkan
terjadi untuk menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan, biaya yang berasal dari luar perusahaan, yaitu biaya yang timbul setelah
Yaitu biaya yang terjadi untuk mengindentifikasikan dan menghilangkan penyebab kerusakan agar tidak
terulang kembali kesalahan yang sama dalam setiap produk dan jasa pelayanan.
Yaitu biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa pelayanan sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditentukan.
Yaitu biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk atau jasa pelayanan sesuai dengan standar
kualitas yang telah ditentukan dan terdeteksi sebelum produk dikirim ke konsumen.
Yaitu biaya yang terjadi karena ketidaksesuaian produk dan jasa yang dihasilkan dengan standar yang telah
ditentukan dan terdeteksi setelah produk dikirim ke konsumen.”
meliputi biaya yang berhubungan dengan perancangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan sistem kualitas.
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok biaya pencegahan yaitu teknik dan perencanaan kualitas,
tinjauan produk baru, rancangan proses atau produk, pengendalian proses, pelatihan kualitas, audit
kualitas.
Biaya yang termasuk dalam katagori biaya kagagalan internal ini adalah : sisa
bahan (scarp), pengerjaan ulang, biaya untuk memperoleh material / bahan baku (faktory contect
engineering).
4. Biaya kegagalan Eksternal (Eksternal Failure Costs)
Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk atau jasa gagal memenuhi
persyaratan-persyaratan, yang baru diketahui setelah produk tersebut dikirimkan kepada pelanggan. Biaya
ini merupakan biaya yang paling membahayakan, karena dapat menyebabkan reputasi yang buruk bagi
perusahaan, kehilangan pelanggan dan penurunan pangsa pasar.
Biaya yang termasuk dalam katagori biaya kegagalan eksternal adalah biaya penanganan keluhan
selama garansi, biaya penanganan keluhan di luar masa garansi, pelayanan (service) produk, produk
liability, dan biaya penarikan kembali produk.
Sedangkan menurut Hansen dan Mowen yang dialihbahasakan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos
Kwary (2005:7), biaya kualitas dapat dikategorikan menjadi dua sub kategori kegiatan yaitu:
1. Kegiatan pengendalian (Kontrol Activies) dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau
mendeteksi kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk memungkinkan dan dapat terjadi). Jadi
kegiatan pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian. Biaya pengendalian
(Kontrol Costs) adalah biaya-biaya yang dilakukan untuk menjalankan kegiatan pengendalian.
Kegiatan karena kegagalan (Failure Activities) dilakukan oleh perusahaan atau oleh
pelanggannya untuk merespons kualitas yang buruk (kualitas buruk memang telah terjadi).
Jika respons terhadap kualitas yang buruk dilakukan sebelum produk cacat (tidak memiliki
kesesuaian, tidak bisa diandalkan, tidak tahan lama, dan seterusnya) sampai ke pelanggan,
maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan internal. Sebaliknya
kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan eksternal. Biaya kegagalan (Failure
Cost)adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena telah terjadinya kegiatan
karena kegagalan. Dari hal tersebut kegiatan kegagalan biaya kegagalan menujukan bahwa
respons pelanggan atas kualitas yang buruk dapat memperbesar biaya bagi perusahaan.”