Biaya Kegagalan Internal Vs Eksternal
Biaya Kegagalan Internal Vs Eksternal
Jl. Kumbang No. 14, Cilibende Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16128
https://diploma.ipb.ac.id
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Biaya kualitas merupakan biaya – biaya yang timbul dalam penanganan
masalah kualitas, baik dalam rangka meningkatkan kualitas maupun biaya
yang timbul akibat kualitas yang buruk. Biaya kualitas berhubungan dengan
dua sub kategori dari kegiatan yang berhubungan dengan kualiatas yaitu,
aktivitas pengendalian dan aktivitas karena kegagalan.
Aktvitas pengendalian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mencegah dan mendeteksi kualitas yang buruk. Kegiatan
pengendalian terdiri dari kegiatan pencegahan dan kegiatan penilaian.
Sedangkan aktivitas karena kegagalan merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan atau konsumen untuk merespon kualitas yang buruk.
Kegiatan karena kegagalan terdiri dari kegiatan karena kegagalan internal
dankegagalan eksternal. Menurut Gasverz (2006:10), biaya kualitas dapat
diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu: “Preventioncost (biaya
pencegahan), Appraisal cost(biaya penilaian), Internal failure cost (biaya
kegagalan internal), External failure cost (biaya kegagalan internal)”.
Pada makalah ini kami akan membahas mengenai dua dari empat
kelompok klasifikasi biaya kualitas yaitu, biaya kegagalan internal dan biaya
kegagalan ekstral.
1.2.Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan
eksternal.
2. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan adanya biaya kegagalan
internal dan biaya kegagalan eksternal.
3. Untuk mengetahui suatu produk / perusahaan yang biaya kegagalan
internaldan biaya kegagalan eksternal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Yang termasuk biaya kegagalan internal antara lain biaya bahan sisa,
pengerjaan kembali, downtime (berhubungan dengan kerusakan), inspeksi
kembali, pengujian kembali, dan perubahan rancangan. Elemen laporan keuangan
PT Arwana Citra Mulia Tbk, PT Keramik Indonesia Asosiasi Tbk, PT Mulia
Industrindo Tbk, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk, PT Surya Toto Indonesia
Tbk, dan PT Asahimas Flat Glass Tbk yang menjadi biaya kegagalan internal
adalah barang pecah.
Data barang pecah pada PT Arwana Citra Mulia Tbk, PT Keramik Indonesia
Asosiasi Tbk, PT Mulia Industrindo Tbk, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk,
PT Surya Toto Indonesia Tbk, dan PT Asahimas Flat Glass Tbk mulai tahun 2012
sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat dalam tabel.
Dalam tabel dapat dilihat bahwa biaya barang pecah dari keseluruhan
perusahaan keramik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami
fluktuasi.
Data biaya garansi dan suku cadang pada PT Arwana Citra Mulia Tbk, PT
Keramik Indonesia Asosiasi Tbk, PT Mulia Industrindo Tbk, PT Intikeramik
Alamasri Industri Tbk, PT Surya Toto Indonesia Tbk, dan PT Asahimas Flat
Glass Tbk mulai tahun 2012 sampai tahun 2016 dapat dilihat pada tabel.
Dapat dilihat bahwa biaya kegagalan eksternal yaitu biaya garansi dan
biaya barang pecah dari perusahaan
keramik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami fluktuasi.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1726/5/118330176_file5.pdf
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-biaya-mutu-atau-biaya-
kualitas-cost-of-quality/14067
http://e-journal.uajy.ac.id/1562/3/2EA16250.pdf