Anda di halaman 1dari 18

RANGKUMAN PERTANYAAN DAN JAWABAN

DISKUSI PRESENTASI KELOMPOK 7

MATA KULIAH AKUNTANSI KEUANGAN I KELAS A2

Pertanyaan Dari Kelompok Pembahas Yaitu Kelompok 2 :

1. Luh Sintya Resini_2107531036_Di dalam Metode Rata-rata akan membebankan


harga pokok rata-rata pada nilai barang yang akan dijual. Asumsi seperti apa
yang biasanya ada didalam metode ini ?
Dijawab oleh Sintya Dewi (31)
Jawaban :

Dengan menggunakan metode biaya rata-rata, harga pokok penjualan per unit
dihitung berdasarkan rata-rata harga perolehan per unit dari barang yang tersedia
untuk dijual. Sebagai contoh, asumsikan bahwa PT MERDEKA menggunakan
metode persediaan Periodeik, dimana persediaan akhir dan harga pokok penjualan
akan dihitung menggunakan metode rata- rata tertimbang:

Metode Rata-rata - Persediaan Periodik


Jumlah
Tanggal Harga/unit Total Biaya
unit
02-Jan 2.000 Rp 10.000 Rp 20.000.000
15-Jan 6.000 Rp 11.000 Rp 66.000.000
31-Jan 2.000 Rp 12.000 Rp 24.000.000
Total barang yang tersedia 10.000 Rp 110.000.000

Rata-Rata Tertimbang :

Nilai Persediaan Akhir = Persediaan Baarang Akhir x 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝐷𝐵/𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑛𝑖𝑡

Nilai Persediaan Akhir = 8.000 x 𝑅𝑝 110.000.000/10000

Nilai Persediaan Akhir = Rp 88.000.000

Harga Pokok Penjualan = Barang Tersedia untuk dijula – Persediaan Akhir

Harga Pokok Penjualan = Rp 110.000.000 – Rp 88.000.000

Harga Pokok Penjualan = Rp 22.000.000


Jika PT. MERDEKA memiliki persediaan Awal, maka persediaan awal ini
dimasukkan dalam total unit yang tersedia dalam total biaya barang yang tersedia
untuk dijual Ketika menghitung biaya rata-rata per unit. Selanjutanya ada metode
rata-rata bergerak, yang digunakan dalam sistem persediaan perpetual. Berikut
merupakan contoh ilustrasinya :

METODE Rata- Rata- Persediaan Perpetual


Tanggal Pembelian HPP Persediaan
Unit Harga/Unit Total Harga Unit Harga/Unit Total Harga Unit Harga/Unit Total Harga
02-Jan 2.000 Rp 10.000 Rp 20.000.000 2.000 Rp 10.000 Rp 20.000.000
15-Jan 6.000 Rp 11.000 Rp 66.000.000 8.000 Rp 10.750 Rp 86.000.000
19-Jan 2.000 Rp 10.000 Rp 20.000.000 6.000 Rp 10.750 Rp 64.500.000
31-Jan 2.000 Rp 12.000 Rp 24.000.000 8.000 Rp 11.062 Rp 88.500.000
TOTAL 10.000 Rp 110.000.000 Rp20.000.000 8.000 Rp 88.500.000

Pemakaian metode rata-rata biasanya dapat dibenarkan dari sisi praktis, bukan
karena alasan konseptual. Metode ini mudah diterapkan, objektif, dan tidak dapat
dimanfaatkan untuk memanipulasi laba seperti halnya beberapa metode penentuan
harga persediaan lainnya. Selain itu, pendukung metode biaya rata-rata berpendapat
bahwa secara umum perusahaan tidak mungkin mengukur arus fisik persediaan secara
khusus, dan karenanya, lebih baik menghitung biaya persediaan atas dasar harga rata-
rata. Metode ini biasanya mengasumsikan barang yang dijual tanpa memperhatikan
urutan pembeliannya serta harga tersebut yang dipakai untuk menghitung harga pokok
penjualan maupun persediaan diakhir.

2. Ni Putu Pratiwi Ika Dharma Lestari_2107531061_Selain bermanfaat, adakah


resiko yang akan dihadapi suatu perusahaan jika menyediakan barang
konsinyasi?
Dijawan oleh Diah Pranaya (27)
Jawaban :
Sistem penjualan konsinyasi tidak memiliki risiko ataupun kelemahan apapun
bagi penjual. Hal ini karena produk yang dijual memang bukan produk mereka
sendiri. Bagi consignee, keuntungan dapat diperhitungkan dari berapa banyak barang
yang dijual. Tetapi jika memang tidak banyak produk yang terjual, maka penjual juga
tidak rugi karena consignor bisa saja menarik produk tersebut.
3. Yohanes Maria Vianey Ndityomas_2107531064_Apa hal yang dapat dilakukan
perusahaan untuk mengendalikan jumlah persediaan agar tidak terjadi
kelebihan maupun kekurangan stok persediaan?
Dijawab oleh Novita Anjani (36)
Jawaban :
Berikut beberapa masalah stok yang dihadapi perusahaan manufaktur beserta
solusinya:

- Perhitungan Fisik Stok Tidak Sesuai

Masalah stok yang umum terjadi di berbagai perusahaan tanpa kecuali perusahaan
manufaktur ialah ketidaksesuaian stok dari perhitungan fisik dan catatan perusahaan.
Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal seperti barang yang rusak atau cacat,
kekeliruan dalam pencatatan hingga jarang menghitung stok fisik yang ada di gerai.
Untuk mengatasinya anda harus lebih ketat dalam melakukan perhitungan fisik.
Terapkan perhitungan fisik secara rutin entah itu seminggu sekali maupun satu bulan
sekali. Hal ini untuk menyesuaikan catatan perusahaan dengan jumlah barang yang
ada di lapangan.

- Kekurangan Stok

Masalah stok tak hanya karena kurangnya perhatian perusahaan atas perhitungan
fisik stok gudang namun juga kekeliruan dalam perhitungan pembelian stok. Bisa saja
anda mengalami kekurangan stok karena jumlah order barang yang dipesan jauh lebih
besar dibandingkan jumlah bahan baku yang tersedia. Inilah yang membuat
penjadwalan pembelian bahan baku sangat dibutuhkan. Perhitungkan jumlah pesanan
produk anda dan selalu siapkan produk cadangan setiap bulannya. Cadangan produk
ini akan membantu anda saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di masa mendatang
sehingga stok yang dibutuhkan tidak tersedia.

- Kelebihan Stok

Selain masalah kekurangan stok anda mungkin akan menemui masalah persediaan
lain seperti kelebihan stok. Kelebihan stok mungkin saja terjadi dikarenakan
kekeliruan perhitungan yang mengakibatkan pembelian bahan produksi overload.
Kesalahan pencatatan nhva bisa menjadi salah satu faktornya. Jumlah pesanan yang
dibatalkan juga bisa jadi alasan anda mengalami kelebihan stok. Untuk itu ada
beberapa solusi yang ditawarkan diantaranya menjual produk yang masa
kadaluarsanya hampir habis dengan harga lebih murah ketimbang biasanya. Anda
juga bisa menjual item stok yang berlebihan kepada supplier atau perusahaan yang
produknya tidak sejenis dengan perusahaan anda namun menggunakan bahan baku
yang sama.

Solusinya :

- Bangun Sistem Peringatan Dini

Pemeliharaan dan pengawasan stok sangat dibutuhkan untuk perusahaan


manufaktur. Persediaan juga bagian dari aset perusahaan yang wajib untuk diawasi
setiap saat. Oleh karenanya bangun sistem peringatan dini yang bisa memberikan
warning saat anda mengalami kekurangan maupun kelebihan stok. Dengan sistem ini
anda jadi lebih awas dan mampu mengontrol stok persediaan yang dimiliki.

- Monitoring

Monitoring dibutuhkan untuk mengawasi jumlah stok persediaan di lapangan


dengan fisik sudah sesuai. Monitoring ini bisa dibantu dengan bantuan teknologi
sehingga informasi yang disampaikan lebih real time, detail dan akurat. Lakukan
pemeriksaan secara rutin entah itu seminggu sekali maupun sebulan sekali. Perlu
adanya kerja sama tim antara pengawas dan kepala gudang dengan bagian akuntansi
yang memperhitungkan besaran pembelian yang harus dilakukan.

- Lakukan Matrik Klarifikasi

Matrik klarifikasi digunakan untuk setiap barang agar item penting bisa terlihat
lebih jelas. Jika item yang penting tinggal sedikit maka anda bisa mendapat sinyal
untuk segera membelinya. Dengan adanya matrik klarifikasi anda bisa memilah –
Milah item persediaan mana yang paling penting dan mana yang bisa anda tunda
dahulu.

- Kurangi atau Tambah Modal Kerja

Saat terjadi kekurangan stok atau kelebihan stok maka modal kerja juga ikut
terganggu. Anda harus selalu menyiapkan dana cadangan agar ketika terjadi
kekurangan maka ada dana untuk menambahkan modal kerja. Apabila terjadi
kelebihan pun produk bisa dialihkan fungsikan untuk produk lainnya. Modal kerja
dikurangi untuk menekan stok yang berlebihan.

Partisipan Selain Kelompok Pembahas Yang Bertanya Dikolom Chat Webex

1. Ni Luh Made Sri Kusmira_2107531060_Kelompok 6_ijin bertanya menurut


kelompok penyaji sistem persediaan manakah yang memberikan alat
pengendalian persediaan yang lebih efektif perpetual atau periodik Mengapa
demikian?
Yang Menjawab Diva Intan (33)
Jawaban :
Jika dibandingkan dengan metode fisik atau periodik, maka metode perpetual
sangat optimal untuk mencatat persediaan karena dapat memudahkan dalam
menyusun neraca dan laporan laba rugi. Selain itu, metode perpetual juga dapat
digunakan untuk mengawasi setiap persediaan di dalam gudang dengan lebih akurat.
Alasannya yaitu karena perusahaan dapat mengetahui stok yang sebenarnya di
lapangan dengan mudah berkat adanya pencatatan yang dilakukan setiap waktu.
2. Ni Putu Sri Wulandari_2107531080_Kelompok 3_ijin bertanya dalam
praktiknya tentu pemilihan metode pencatatan persediaan menjadi hal yang
sangat krusial yang mana pencatatan persediaan bisa menjadi salah satu faktor
penentu dalam keberlangsungan perusahaan. Nah, apabila dalam
pelaksanaanya perusahaan dalam kondisi harga jual dan pendapatan meningkat
lebih cepat dari biaya perolehan sehingga dapat mendistorsi laba maka metode
pencatatan manakah yang lebih efektif digunakan diantara ketiga metode
tersebut?
Jawaban :
Dalam keadaan tersebut perusahaan baik itu manufaktur maupun perusahaan
dagang akan cenderung memilih metode LIFO dalam pencatatan persediaanya dan
juga penggunaan LIFO telah menjadi praktik umum seperti pada Departement store
dan industri yang mana terdapat stok dasar atau persediaan dasar yang konstan sesuai
dengan jenis perusahaan itu sendiri. Namun diluar daripada itu, penggunaan metode
LIFO pada pencatatan persediaan perusahaan yang mendistorsi laba karena
pencatatan LIFO dalam hal penurunan harga di masa depan tidak akan secara
substansial mempengaruhi laba yang dilaporkan dimasa depan, dengan kata lain LIFO
menghilangkan atau secara substansial meminimalkan penurunan nilai ke nilai pasar
sebagai akibat dari penurunan harga.
3. Theresia Ni Made Evangela Berliana_2107531040_Kelompok 6_ijin bertanya
terdapat 2 sistem dalam metode pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan
perpetual. Bisakah dijelaskan secara singkat apa saja kelebihan dan kekurangan
dari kedua sistem tersebut?
Jawaban :
Kelebihan perpetual :
Kelebihan sistem pencatatan persediaan metode perpetual yakni perusahaan
tidak perlu melakukan perhitungan fisik (stock opname) pada stok tersisa. Alasannya,
perusahaan dapat mengetahui stok yang sebenarnya di lapangan dengan mudah berkat
adanya pencatatan yang dilakukan setiap waktu. Biasanya barang-barang bernilai jual
tinggi serta mudah dicatat keluar dan masuknya ke gudang, seperti mobil atau lemari
es, adalah tipe barang yang sesuai untuk cocok menggunakan metode perpetual.
Kekurangan pada metode perpetual adalah memberatkan petugas karena dengan
adanya transaksi jual beli yang mengharuskan untuk dicatat di sepanjang waktu.

Kelebihan periodic :
Kelebihan metode periodik yakni perusahaan mengetahui besarnya persediaan
dalam gudang sehingga stok diketahui secara akurat. Kelemahannya pada metode
periodik adalah dikarenakan pencatatan yang hanya dilakukan pada akhir periode dan
bukan ketika sedang melakukan transaksi. Dengan demikian, kehilangan barang
persediaan akan sulit untuk diketahui oleh Perusahaan. Selain itu, metode ini pun
menyulitkan penentuan dalam menenatapkan harga yang benar untuk harga barang
yang telah terjual.
4. Ni Kadek Githa Prastya Putri_2107531039_Kelompok 8_Berdasarkan literatur
yang saya baca bahwa metode LIFO tidak boleh digunakan oleh penyusun
laporan keuangan menurut IFRS. Apa alasan mengapa metode LIFO tidak
diperbolehkan dalam IFRS?
Jawaban :
1) Metode LIFO mengurangi kualitas laporan posisi keuangan.
Metode LIFO menyebabkan nilai inventory yang disajikan dalam laporan posisi
keuangan (balance sheet) tidak merepresentasikan recent cost level of inventory (IAS
2.BC13). Inventory disajikan pada kos yang tidak merefleksikan kos inventory
terkini, atau yang paling “up-to-date”, tetapi pada kos yang sudah tidak merefleksikan
kos inventory kini , atau sudah tidak up-to-date. Hal ini mengurangi kualitas posisi
keuangan entitas. Di samping itu, metode LIFO umumnya menghasilkan harga pokok
penjualan yang lebih tinggi dan laba bersih yang lebih rendah dibandingkan metode
lainnya sehingga beban pajak perusahaan juga lebih rendah. Oleh karena itu, IASB
memutuskan untuk menghilangkan metode LIFO karena secara umum tidak
mencerminkan penyajian yang andal dari arus aktual persediaan.

2) Signifikansi perbedaan laba menurut metode FIFO dan average dengan metode
LIFO.

Metode FIFO dan metode LIFO menghasilkan perbedaan laba yang cukup
signifikan (berbeda jauh) dibandingkan antara FIFO dan Average. Untuk mengurangi
kecenderungan perusahaan memanipulasi laba karena perbedaan antara FIFO dan
LIFO yang signifikan, penyusun standar perlu mengeliminasi antara FIFO atau LIFO.
Karena metode LIFO memiliki kekurangan (menghasilkan nilai inventory yang
kurang relevan), maka dieliminasilah metode LIFO.

5. Pande Putu Diah Maharani_2107531048_Kelompok 8_ijin bertanya


bagaimanakah perbedaan dalam penentuan harga pokok metode FIFO dan
LIFO? Berikan contohnya
Jawaban :
Metode LIFO :
Metode LIFO (last in first out) merupakan metode dimana barang yang
terakhir masuk akan dikeluarkan atau dijual terlebih dahulu sedangkan untuk barang
yang pertama kali masuk akan dikeluarkan atau dijual di kemudian hari. Penggunaan
metode LIFO bertujuan untuk memudahkan proses penataan barang baik itu
pemasukan maupun pengambilan barang persediaan. Dengan menggunakan metode
LIFO, suatu perusahaan dapat menghemat pajak saat berlangsungnya inflasi. Hal itu
dikarenakan laba yang dihasilkan kecil. Selain itu, laba operasi pada perusahaan tidak
akan berpengaruh terhadap laba/rugi fluktuasi harga yang terjadi. Meskipun demikian,
penggunaan metode ini terbilang lebih rumit dibanding metode lainnya, biaya
pembukuannya lebih mahal serta laba/rugi yang dihasilkan rendah. Contoh penerapan
metode LIFO dapat dilihat pada toko baju. Toko baju akan mengeluarkan terlebih
dahulu baju dengan tren model terbaru. Baju dengan model terbaru merupakan baju
yang terakhir masuk. Jika toko baju mengeluarkan baju yang pertama kali masuk
maka di kemudian hari baju yang terakhir kali masuk akan kehilangan tren modelnya
karena pasti akan muncul tren model baju terbaru lagi.

Metode FIFO :
Metode FIFO (first in first out) merupakan metode dimana barang yang
pertama kali masuk akan dijual/dikeluarkan terlebih dahulu sedangkan untuk barang
yang terakhir kali masuk akan dijual/dikeluarkan di kemudian hari. Nilai persediaan
yang disajikan dalam laporan dengan metode FIFO adalah berdasarkan nilai harga
yang paling baru. Penggunaan metode FIFO dapat mengantisipasi masing-masing dari
produk agar tidak tersimpan terlalu lama sehingga produk-produk tersebut terhindar
dari masa kadaluwarsa/expired. Kelebihan metode FIFO sendiri adalah dapat
menghasilkan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang rendah, menghasilkan laba kotor
yang tinggi, serta menghasilkan persediaan akhir yang tinggi. Namun disamping itu
semua, penggunaan metode FIFO dapat menghasilkan pajak yang besar dan laba yang
dihasilkan tidak terlalu akurat. Contoh penerapan metode FIFO adalah seperti warung,
minimarket, ataupun supermarket. Mereka menjual atau mengeluarkan terlebih dahulu
produk-produk baik itu makanan kemasan, kemasan kemasan, peralatan mandi,
maupun kosmetik yang pertama kali masuk dan untuk produk-produk yang terakhir
kali masuk akan disimpan di dalam gudang untuk dikeluarkan di kemudian hari.
6. I Kadek Radhe Harinata_2107531032_Kelompok 1_ijin bertanya dari ketiga
metode dalam menentukan harga pokok (FIFO, LIFO dan Rata-rata
Tertimbang) yang telah dijelaskan, menurut kelompok penyaji metode
manakah yang lebih unggul/efektif?
Jawaban :
Menurut kelompok kami metode FIFO, karena metode ini dianggap sebagai metode
yang lebih logis dan terpercaya. Dengan metode ini, resiko penurunan kualitas barang
karena terlalu lama disimpan, bisa diminimalisir. Selain itu, beberapa keuntungan lain
dari metode FIFO dibandingkan metode lain seperti LIFO atau rata-rata tertimbang
adalah :
1) Mudah Dipahami dan Diterima Secara Universal
FIFO mengikuti alur alami inventaris (produk tertua dijual terlebih dahulu, dengan
perhitungan mengikuti biaya setiap gelombang produksi). Hal tersebut membuat
pembukuan Anda menjadi lebih simpel juga bisa memperkecil kemungkinan
kesalahan yang terjadi. Maka, wajar jika FIFO diterapkan di banyak perusahaan.

2) Meminimalisir Pemborosan

Perusahaan yang benar-benar mengikuti FIFO akan selalu menjual inventaris


tertua terlebih dahulu. Dengan begitu, biaya yang terbuang karena penurunan kualitas
produk bisa dihindari. Produk yang tersisa tetap memiliki kualitas bagus dan bisa
dijual dengan harga tinggi karena memang baru diproduksi. Pada situasi penjualan
yang konstan, Anda bisa sangat diuntungkan.

3) Laporan Keuangan Sulit Dimanipulasi

FIFO memberikan gambaran yang sangat akurat tentang penghitungan biaya


perusahaan. Garis pengeluaran biaya bisa ditarik secara urut sejak proses produksi
hingga penjualan per gelombang. Jika terjadi keraguan hasil saat penghitungan
keuntungan atau bahkan seluruh penghitungan keuangan, Anda bisa melacaknya
secara mudah. Dengan begitu, jika ada manipulasi yang mungkin dilakukan oleh
pihak lain, akan mudah Anda temukan.

7. Ni Luh Putu Pebri Anggreni_2107531008_Kelompok 9_ijin bertanya bagaimana


dampak dari adanya kesalahan dalam akuntansi persediaan terhadap
kewajaran laporan keuangan?
Jawaban :
Setiap kesalahan dalam perhitungan persediaan akan mempengaruhi baik
neraca maupun laba rugi. Dampak pada laba rugi biasanya sulit dievaluasi karena
terdapat beberapa nilai yang berbeda yang dapat dipengaruhi oleh satu kesalahan.
Misalnya, kesalahan dalam perhitungan fisik persediaan akhir yang dihitung terlalu
rendah, akan berdampak dalam laporan posisi keuangan (neraca) yaitu jumlah
persediaan, aset lancar, total aset, saldo laba akan menjadi dinyatakan terlalu rendah,
dan modal kerja bersih serta saldo lancar akan menjadi lebih rendah pula dari
seharusnya.
Hal ini terjadi karena perhitungan fisik atas persediaan merupakan dasar dalam
pembuatan jurnal penyesuaian untuk penyusutan persediaan. Kesalahan perhitungan
fisik persediaan juga akan menyebabkan kesalahan dalam menentukan harga pokok
penjualan, laba kotor dan laba bersih dalam laporan laba rugi. Kemudian laba bersih
akan dimasukkan pada laporan ekuitas pemilik sebagai penambahan atas modal awal
pemilik, sehingga akan menghasilkan penyajian yang salah atas modal akhir pemilik.
Kesalahan perhitungan fisik persediaan biasanya baru terdeteksi pada periode setelah
kesalahan itu terjadi. Oleh karena itu harus dilakukan koreksi untuk laporan keuangan
tahun sebelumnya.
8. I Gede Dandi Aryadika_2107531082_Kelompok 4_ijin bertanya apa kelebihan
dan kekurangan dari metode LIFO dan perusahaan jenis apa yang cocok
menggunakan metode tersebut?

Jawaban :

Kelebihan :

1) Mudah membandingkan cost saat ini dengan pendapatan sekarang.


2) Apabila harga naik maka harga barang jadi konservatif.
3) Laba operasional tidak terpengaruh oleh untung atau rugi dari fluktuasi harga.
4) Menghemat pajak

Kekurangan :

1) Bertolak belakang dengan aliran fisik persediaan sesungguhnya.


2) Biaya pembukuan menjadi mahal karena metode ini lebih rumit.
3) Laba atau rugi yang dihasilkan lebih rendah.

Contoh perusahaan yang cocok menggunakan metode LIFO dalam mengelola


persediaan barang adalah perusahaan garmen atau pakaian, toko buku, perusahaan
elektronik atau produk teknologi.

9. 2107531045_Fransisca Pauliena_apakah ada teknik khusus untuk mencapai


pengendalian persediaan? Dan Hal hal apa saja yang harus diperhatikan dalam
pengendalian persediaan?
Jawaban pertanyaan yg ke 1:
Teknik-teknik khusus yang dapat dipandang sebagai alat untuk mencapai
pengendalian persediaan adalah sebagai berikut : Penetapan titik persediaan minimum
dan maksimum. Penggunaan rasio perputaran persediaan (inventory turnover).
Pertimbangan manajemen.
Jawaban Pertanyaan Yang ke-2 :
Dan hal hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian persediaan, yaitu :
1) Pengelolaan Gudang Penyimpanan

Gudang Penyimpanan adalah salah satu unsur terpenting dalam menjaga dan
mengelola barang persediaan, maka dari itu banyak harus di perhatikan dalam
memelihara gudang guna menjaga persediaan tetap dalam kondisi normal. Hal yang
perlu diperhatikan yaitu seperti suhu, temperature, kelembaban, kebersihan serta
keamanan yang terjamin. Selain itu sistem penataan persediaan di gudang yang baik
harus diperhatikan agar tidak mengganggu jalannya proses produksi atau keluar
masuknya barang persediaan.

2) Menyusun Standard Operational Procedure (SOP) yang Efektif dan Efisien

Aktivas pergudangan harus memiliki Standard Operational Procedure (SOP) yang


disusun secara rinci dan jelas guna menerima dan menangani persediaan dengan baik
karena sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin, mempermudah
operasional kerja semua pihak yang terlibat dalam usaha yang dijalankan serta dapat
mengetahui dengan jelas hambatan – hambatan yang mudah di lacak. Banyak
sebagian mengetahui SOP dibuat hanya sebatas sebelum suatu pekerjaan dilakukan,
namun selain itu banyak yang harus dibuat diantaranya seperti jika ada perubahan
langkah kerja, misalnya adanya mesin baru, peralatan baru, tambahan pekerja, lokasi
berbeda dan semua yang mempengaruhi lingkungan kerja, sehingga aturan main
dalam perusahaan menjadi lebih jelas karen adanya acuan operasional yang baku.

3) Selalu melakukan Stock Opname

Stock opname adalah istilah lain dari perhitungan fisik persediaan. Tujuan
diadakan stock opname adalah untuk mengetahui kebenaran catatan dalam
pembukuan, yang mana merupakan salah satu fungsi Sistem Pengendalian Intern
(SPI). Dengan diadakannya stock opname maka akan diketahui apakah catatan dalam
pembukuan persediaan benaratau tidak, jika ternyata ada selisih antara persediaan
dengan catatan pada pembukuan, kemungkinan ada transaksi yang belum tercatat,
atau bahkan ada kecurangan yang berkaitan dengan persediaan.

4) Pengecekan Persediaan Secara Berkala

Pengecekan secara berkala sangat diperlukan karena untuk mengetahui dan


memisahkan barang yang rusak atau cacat sehingga barang yang rusak tidak dapat
mempengaruhi barang yang baik atau yang berguna serta dapat
mengurangi space untuk barang yang tak terpakai.

10. Putu Nanda Wisma Yanti_2107531079_Kelompok4_ metode FIFO dianggap


sebagai metode yang paling realistis dan paling banyak digunakan? Jenis
perusahaan seperti apa yang cocok menggunakan metode FIFO?
Jawaban :
FIFO adalah barang yang pertama kali masuk (dibeli) akan menjadi barang
yang pertama kali keluar (dijual). Metode FIFO ini menjelaskan bahwa stok dengan
nilai perolehan awal (pertama) masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu,
sehingga stok akhir dinilai dengan nilai perolehan stok yang terakhir masuk (dibeli).
Metode FIFO merupakan metode penilaian stok barang yang sangat realistis, karena
barang yang pertama kali dibeli, maka akan menjadi barang yang pertama kali
dijual.Metode ini cocok digunakan untuk semua sifat produk, yang cenderung
menghasilkan stok yang nilainya tinggi dan berdampak pada nilai aktivitas
perusahaan yang dibeli. Cara ini sangat cocok untuk perusahaan yang menjual produk
kadaluarsa seperti makanan, minuman, obat-obatan
11. I Nyoman Darma Wiguna_17_kelompok 3_Pertanyaan : Seberapa krusialkah
penghitungan pencatatan persediaan dalam suatu perusahaan?
Jawaban :
Pertama adalah dalam upayanya untuk mematch cost terhadap revenue yang
berkaitan, sehingga dihasilkan income, proses ini merupakan tujuan dasar akuntansi
tradisional. Penekanan pada perhitungan net income yang didasarkan kepada revenue
pada saat penjualan memerlukan adanya alokasi biaya ke peiode dimana revenue
dilaporkan yaitu cost of goods sold. Sedangkan nilai inventory yang belum terjual
akan dibawa ke periode berikutnya dalam laporan keuangan perusahaan. Jadi dalam
proses pengukuran income sangat mirip dengan ciri-ciri umum pada penilaian prepaid
expense dan aktiva tetap atau disebut penangguhan expenses, yaitu atas dasar input
prices, kemudian untuk menentukan nilai cost of goods sold dapat juga dilakukan
melalui perhitungan (rumus) yang lazim digunakan dalam persediaan. Namun
demikian dalam keadaan tertentu persediaan dinilai berdasarkan output values (harga
jual) untuk memperoleh penilaian income.
Kedua pengukuran inventory lainnya adalah untuk menyajikan nilai barang-
barang perusahaan didalam komponen neraca (laporan keuangan). Ketiga pengukuran
inventory adalah membantu investor untuk memprediksi arus kas dikemudian hari,
yaitu dipandang dari jumlah inventory sebagai resources yang akan mendukung arus
kas dan jumlah inventory yang akan dijual kemudian hari dan akan mempengaruhi
arus kas keluar.
12. Gede Rio Arca Wibawa_2107531214_Kelompok 4_izin bertanya, tadi sudah
dijelaskan beberapa metode yang digunakan dalam penentuan harga pokok
yaitu metode fifo, metode lifo, dan metode biaya rata-rata, pertanyaanya apakah
dalam satu perusahaan boleh menggunakan lebih dari satu metode dalam
penentuan harga pokok? Jika boleh, apa alasan perusahaan menggunakan lebih
dari satu metode?
Jawaban :
Menurut kelompok kami penggunaan metode dalam penentuan harga pokok
lebih dari satu metode tidak diperbolehkan karena dalam menentukan suatu harga
pokok itu harus mengacu pada satu metode Yang dianggap dapat menjadi dasar
penetuan harga pokok. Dan sebaiknya perusahaan memilih salah satu dari metode
tersebut. Apabila perusahaan menggunakan lebih dari satu metode Maka perusahaan
tersebut dianggap tidak konsisten terhadap pencatatan Yang dilakukan.
13. Ni Luh Gede Belia Pratiwi_2107531081_Kelompok 4_Dalam metode penilaian
persediaan, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perusahaan dalam
memilih metode yang sebaiknya digunakan?
Jawaban:
Ada beberapa penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa
saja yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode penilaian
persediaan. Cushing dan Le Clere (1992) juga melakukan penelitian mengenai hal ini.
Menurut penelitian Cushing dan Le Clere (1992) berikut merupakan faktor yang
mempengaruhi perusahaan dalam memilih metode penilaian persediaan.
1) Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan akan mempengaruhi pemilihan metode penilaian
persediaan.Perusahaan besar cenderung memilih metode rata-rata karena biaya pajak
yang dibayarkan relatif lebih kecil dibandingkan dengan menggunakan metode FIFO.
Sedangkan bagi perusahaan kecil, untuk mendapatkan dana dari bank atau lembaga
keuangan lainnya membutuhkan laba yang tinggi agar dianggap memiliki kinerja
yang baik sehingga perusahaan dapat dipercaya mampu mengembalikan dana kepada
pihak bank dan salah satu cara untuk menaikkan laba yaitu dengan menggunakan
metode FIFO. Hasil penelitian Cushing dan Le Clere (1992) menyatakan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan.

2) Leverage

Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan membayar hutangnya dengan


kekayaan yang dimilikinya. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan
memilih metode yang dapat menaikkan laba untuk menghindari terjadinya
pelanggaran debt covenant atau perjanjian hutang dimana jika perjanjian hutang
dilanggar maka akan menimbulkan biaya. Hasil penelitian Cushing dan Le Clere
(1992) menyatakan bahwa leverage berpengaruh secara signifikan terhadap pemilihan
metode penilaian persediaan.

3) Likuiditas

Likuiditas yang diukur dengan rasio lancar menunjukkan kemampuan perusahaan


dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Menurut Cushing dan Le Clere
(1992), perusahaan yang memiliki likuiditas yang rendah berusaha menaikkan
labanya agar dapat menunjukkan kinerja perusahaan yang baik, yaitu dengan
menggunakan metode FIFO, sedangkan perusahaan yang memiliki likuiditas yang
tinggi biasanya memilih metode rata-rata yang menghasilkan laba yang rendah
sehingga memperoleh penghematan pajak. Hasil penelitian Cushing dan Le Clere
(1992) menyatakan bahwa likuiditas (rasio lancar) berpengaruh secara signifikan
terhadap pemilihan metode penilaian persediaan.

4) Laba Sebelum Pajak

Laba sebelum pajak dapat mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan.


Hal ini sesuai dengan Political Cost Hypothesis yang menyatakan bahwa perusahaan
dengan tingkat laba yang tinggi dinilai akan mendapat perhatian luas dari kalangan
konsumen dan media yang nantinya juga akan menarik perhatian pemerintah dan
regulator sehingga menyebabkan terjadinya biaya politis, di antaranya adalah muncul
intervensi pemerintah, pengenaan pajak yang lebih tinggi, dan berbagai macam
tuntutan lain yang dapat meningkatkan biaya politis.Oleh karena itu perusahaan
dengan tingkat laba yang tinggi akan cenderung untuk menggunakan pilihan metode
akuntansi yang dapat mengurangi laba, yaitu dengan metode persediaan rata-rata.

14. Ni Putu Diah Iswari_2107531088_kelompok 5_Menurut kalian dari ketiga


metode penilaian tersebut motode mana yang paling banyak digunakan,
sertakan alasannya?
Jawaban :
Dari ketiga metode penilaian tersebut yang lebih banyak digunakan dan
menguntungkan bagi perusahaan adalah metode FIFO karena dengan metode tersebut
barang yang masuk pertama dalam gudang akan dijual terlebih dahulu. Jika terjadi
kenaikan harga maka akan sangat menguntungkan dan menghindari produk
kadaluwarsa ataupun rusak selama penyimpanan dalam gudang. Contoh perusahaan
yang cocok dengan metode ini adalah perusahaan di bidang produksi makanan
15. Ni Made Widiani_2107531049_kelompok 8_Dampak apakah yang terjadi
apabila suatu perusahaan melakukan kesalahan dalam perhitungan nilai
persediaannya? dan bagaimanakah pengaruhnya terhadap akun-akun lainnya?
Jawaban :
Apabila terjadi kesalahan persediaan akhir dihitung terlalu rendah, maka akan
berdampak dalam laporan posisi keuangan (neraca) yaitu jumlah persediaan, aset
lancar, total aset, saldo laba akan menjadi dinyatakan terlalu rendah, dan modal kerja
bersih serta saldo lancar akan menjadi lebih rendah pula dari seharusnya. Begitu juga
sebaliknya apabila terjadi kesalahan persediaan akhir dihitung terlalu tinggi, maka
akan berdampak dalam laporan posisi keuangan (neraca) yaitu jumlah persediaan, aset
lancar, total aset, saldo laba akan menjadi dinyatakan terlalu tinggi, dan modal kerja
bersih serta saldo lancar akan menjadi lebih tinggi pula dari yang seharusnya. Selain
itu, persediaan awal suatu periode akan terbawa menjadi persediaan akhir pada
periode berikutnya, maka kesalahan perhitungan persediaan akhir juga akan
berdampak pada periode berikutnya.
16. Ni Kadek Brenda Cindy Manika_2107531046_Kelompok 6_ijin bertanya
masalah persediaan apa saja Yang sering terjadi antara perhitungan fisik Dan
pencatatannya?
Jawaban :
o Terjadinya Selisih Stok Barang
o Pengelolaan Persediaan Barang Masih Manual
o Proses Penerimaan dan Pengiriman Barang Tidak Optimal
o Kesalahan Pencatatan Persediaan
17. Kevin Dylan Halim_2107531001_Kelompok 1_Apakah masih diperlukan
perhitungan secara fisik pada akhir periode apabila menggunakan metode
perpetual?
Jawaban :
Perusahaan yang menerapkan sistem perpetual masih perlu melakukan
pemeriksaan fisik pada persediaan akhir untuk dua alasan:
1) Untuk memastikan keakuratan jumlah persediaan yang dilaporkan dalam
laporan keuangan, pada akhir periode akuntansi. Penghitungan fisik persediaan
dilakukan untuk menghitung biaya persediaan dan beban pokok penjualan.
2) Untuk menghitung dan mengetahui berapa banyak persediaan yang hilang
karena dicuri, terbuang karena mubazir, atau untuk mendeteksi pencurian yang
dilakukan oleh pegawai.
18. Diki Alvian_2107531027_Kelompok 1_Mengapa persediaan sangat penting bagi
perusahaan, dan apa fungsi dari persediaan barang tersebut?
Jawaban :
Karena tujuan utama dari perusahaan menyiapkan persediaan adalah untuk
mempermudah atau memperlancar operasional perusahaan baik produksi maupun
penjualan. Sehingga apa yang direncanakan dan ditargetkan dapat tercapai tanpa
kendala yang disebabkan oleh kurangnya suatu barang. Adapun fungsi penting
persediaan yang dimana untuk menambah fleksibilitas dari operasi suatu perusahaan.
yaitu: Untuk memberikan suatu stok barang-barang agar dapat memenuuhi
permintaan yang timbul dari konsumen. Untuk menyesuaikan produksi dengan
distribusi. Misalnya, bila permintaan produknya tinggi hanya pada musim panas,
suatu perusahaan dapat membentuk stok selama musim dingin, sehingga biaya
kekurangan stok dan kehabisan stok dapat dihindari.
Demikian pula, bila pasokan suatu perusahaan berfluktuasi, persediaan bahan
baku ekstra mungkin diperlukan untuk “menyesuaikan” proses produksinya. Untuk
mengambil keuntungan dari potongan jumlah, karena pembelian dalam jumlah besar
dapat secara substansial menurunkan biaya produk. Untuk melakukan hedging
terhadap inflasi dan perubahan harga. Untuk menghindari dari kekurangan stok yang
dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, masalah mutu, atau pengiriman yang
tidak tepat. “Stok pengaman” misalnya, barang di tangan ekstra, dapat mengurangi
risiko kehabisan stok. Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik
dengan menggunakan “barang-dalam-proses” dalam persediaannya. Hal ini karena
perlu waktu untuk memproduksi barang dan karena sepanjang berlangsungnya proses,
terkumpul persediaan-persediaan.
19. Ni Putu Stefy Chaterina Wijaya_2107531292_Kelompok 10_jika dibandingkan
dengan metode kalkulasi biaya persediaan FIFO, apakah metode LIFO
menghasilkan laba yang lebih tinggi atau lebih rendah selama periode harga
meningkat? Apa pengaruh antara FIFO dan LIFO terhadap Laba yang
diperoleh.
Jawab :
Metode FIFO :
Metode FIFO akan menghasilkan harga pokok yang lebih rendah karena
menggunakan harga beli lama, hal ini dapat berefek pada laba perusahaan yang akan
naik. Begitu juga dengan persediaan akhir di neraca yang sejalan dengan naiknya laba
perusahaan. Ketika metode penilaian persediaan FIFO digunakan selama periode
inflasi atau kenaikan harga-harga secara umum, biaya unit yang lebih awal akan lebih
rendah dibandingkan dengan biaya unit paling akhir. Oleh karena itu metode FIFO
akan menghasilkan laba kotor yang lebih tinggi. Akan tetapi, persediaan perlu diganti
dengan harga yang lebih tinggi daripada yang ditunjukkan oleh HPP (harga pokok
penjualan). Kenyataannya, neraca akan melaporkan persediaan akhir pada nilai yang
kurang lebih sama dengan biaya penggantian atau biaya untuk membeli barang
persediaan sejenis saat ini. Ketika tingkat inflasi mencapai dua digit, seperti yang
pernah terjadi pada tahun 1970 an di Amerika Serikat, laba kotor yang tinggi yang
dihasilkan dari penggunaan metode FIFO sering disebut laba persediaan atau laba
ilusi. Sebaliknya, selama periode deflasi atau penurunan harga-harga secara umum,
pengaruhnya adalah kebalikannya.
Metode LIFO :

Berkebalikan dengan metode FIFO yang akan menghasilkan harga pokok


yang lebih tinggi karena menggunakan harga pembelian terbaru. Hal ini berujung
pada laba perusahaan yang akan turun dan akun persediaan yang tersaji dalam laporan
neraca juga akan turun. Saat metode LIFO digunakan selama periode inflasi atau
kenaikan harga-harga hasilnya adalah kebalikan dengan dua metode yang lain. Seperti
ditunjukkan dalam contoh di atas, metode LIFO akan menghasilkan jumlah yang lebih
tinggi untuk HPP (Harga Pokok Penjualan). Dan jumlah yang lebih rendah untuk laba
kotor dan jumlah yang lebih rendah untuk persediaan akhir, dibandingkan dengan
metode yang lain. Alasan pengaruh ini adalah biaya perolehan unit yang paling akhir
kurang lebih sama dengan biaya penggantiannya. Dalam periode inflasi, biaya unit
yang lebih baru akan lebih tinggi dibandingkan dengan harga unit yang lebih awal.
Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa metode LIFO nyaris berhasil membandingkan
biaya saat ini dengan pendapataan saat ini (matching current costs against current
revenues). Selama periode kenaikan harga-harga, metode LIFO menawarkan
penghematan dalam pajak penghasilan. Karena melaporkan jumlah laba bersih yang
lebih rendah dibandingkan metode FIFO dan biaya ratarata. Pada saat inflasi dua digit
tahun 1970-an di AS, banyak perusahaan beralih dari metode FIFO menjadi LIFO
untuk menghemat pembayaran pajak. Tapi, persediaan akhir dalam neraca bisa
berbeda dari biaya penggantian saat ini. Dalam kasus seperti ini, Laporan Keuangan
biasanya memasukkan catatan yang menyebutkan selisih yang diperkirakan antara
persediaan LIFO dan persediaan FIFO. Dan perlu disadari bahwa pada saat deflasi,
atau secara umum terjadi penurunan harga-harga, maka pengaruhnya sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai