Pertemuan ke-5
Anggota Kelompok:
Anggaran adalah alat manajerial yang Sebagai standar terhadap hasil operasi aktual
memastikan pencapaian target operasional dan
memberikan pedoman yang terperinci untuk Sebagai alat pengendalian
operasi harian.
Memotivasi manajer dan karyawan
Manajemen puncak harus Tujuan harus ditetapkan Suatu anggaran atau rencana Anggaran digunakan
memutuskan tujuan dan sumber daya laba yang komprehensif untuk mengendalikan
jangka pendek perusahaan dialokasikan harus disusun, disetujui, dan biaya
dan strategi yang akan dikomunikasikan kepada
penyelia dan karyawan yang
digunakan
kinerjanya dikendalikan
Efek Samping
Resistensi Lainnya
3. Partisipasi
Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan 4. Manfaat Partisipasi
bersama oleh dua bagian atau lebih pihak dimana Partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong
keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan
terhadap mereka yang membuatnya. Agar partisipasi manajemen. Partisipasi yang berarti juga meningkatkan
menjadi efektif, partisipan harus memiliki input riil terhadap rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung
keputusan dan pandangan mereka harus memiliki bobot untuk meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok
tertentu dalam hasil akhir. dalam penetapan tujuan
Identitas Artikel
Tahun 2022
ISSN 2338-8412
DOI https://doi.org/10.37676/ekombis.v10i1
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Partisipasi Anggaran, Tekanan
Anggaran, Locus Of Control, Asimetri Informasi, dan Komitmen Organisasi terhadap
Kesenjangan Anggaran ada Perusahaan BUMN di Kota Lubuklinggau.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan observasi. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh secara
langsung dari objek yang akan diteliti atau tidak melalui perantara. Pengumpulan data
dalam penelitian ini dengan cara survey langsung dengan menggunakan instrumen
kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara mengunjungi dan membagi
kuesioner secara langsung kepada responden (manajer) di perusahaan BUMN Kota
Lubuklinggau. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan
program SPSS (Statistica Package For Social Science) versi 22.0 for windows.
1. Partisipasi anggaran yang tinggi dapat menurunkan kesenjangan anggaran, karena ketika manajer merasa diperlukan dan
dipercaya oleh atasan maka manajer tersebut akan bekerja semaksimal mungkin untuk kemajuan dan perkembangan
perusahaan.
2. Tekanan anggaran yang tinggi dapat meningkatkan kesenjangan anggaran, karena anggaran seringkali digunakan sebagai
tolak ukur kinerja manajer, sehingga manajer akan berupaya untuk mempertahakan atau bahkan meningkatkan kinerjanya.
3. Locus of control dan asimetri informasi yang tinggi dapat meningkatkan kesenjangan anggaran, karena ketika manajer
memiliki keyakinan bahwa ia mampu mengendalikan diri, maka manajer akan cenderung melakukan upaya untuk
kepentingan dirinya sendiri.
4. Komitmen organisasi yang tinggi dapat meningkatkan kesenjangan anggaran, karena ketika manajer memiliki komitmen
organisasi yang tinggi, ia akan mengutamakan kesetiaannya kepada perusahaan dengan melakukan upaya agar tetap
mempertahankan keanggotaannya dan selalu terlibat dalam perusahaan.
Sasaran biaya per unit produk atau jasa yang Fokus pada identifikasi dan akumulasi biaya per unit
ditentukan sebelumnya dikembangkan melalui produk atau jasa.
studi Teknik dan akuntansi.
perhitungan biaya standar adalah kapabilitasnya ditugaskan melaksanakan berbagai aktivitas dalam batasan
anggaran tertentu.
untuk membandingkan.
Langkah-langkah pengendalian menurut Edwin Caplain dalam mengembangkan kerangka kerja untuk sistem biaya standar yang sesuai
dengan konsep teori organisasi modern:
1) 2) 3) 4) 5) 6)
Penetapan tujuan Penetapan pusat Pengisian staf dari Pengembangan Desain dan
Penciptaan jalur
organisasi pertanggungjawaban pusat proseedur implementasi
komunikasi antar
pertanggungjawaban mekanisme
pusat
pengendalian
pertanggungjawaban
dan unit organisasi
Jika seseorang pekerja berpartisipasi dalam Ketika dasar yang digunakan untuk penyerapan
menetapkan standar kinerjanya sendiri, maka hal berbeda dari yang telah ditentukan sebelumnya,
ini akan berpengaruh pada perilaku pekerja yang maka varians yang dibebankan sebelumnya
akan membuat komitmen tegas terhadap standar terlalu tinggi atau terlalu rendah akan terjadi.
tersebut, dan oleh karena itu akan bekerja keras
untuk mencapainya.
Evaluasi kinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
pegawai secara periodik yang ditentukan oleh organisasi. Evaluasi kinerja sebagai proses
penilaian oleh penilai yang melakukan penilaian mengumpulkan informasi mengenai kinerja
ternilai (pegawai) yang dinilai (appraise) yang didokumentasikan secara formal untuk menilai
kinerja ternilai dengan membandingkannya dengan standar kinerjanya secara priodik untuk
membantu pengambilan keputusan manajemen SDM.
Adanya evaluasi kinerja adalah akan memberi pengaruh terhadap perilaku karyawan yaitu
dengan memotivasi para karyawan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan
agar para karyawan mematuhi standar perilaku yang telah ditentukan sehingga tindakan
dan hasil pekerjaan lebih baik.
Motivasi fokus terhadap bagaimana cara untuk dapat mendorong manusia dalam berperilaku sesuai dengan ketentuan atau harapan. Salah
satu alat prediksi motivasi dan kinerja adalah teori harapan.
Teori harapan menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh upayanya untuk mencapai kepuasan pribadinya.
Teori Harapan:
Hubungan antara upaya
untuk mencapai tujuan
dengan kinerja karyawan • Hubungan antara upaya dengan kinerja
dipersepsikan bahwa individu mengeluarkan sejumlah upaya
tertentu sehingga dapat mendorong kinerja.
Teori harapan • Hubungan antara kinerja dengan hasil
memfokuskan
pada tiga tingkatan kinerja tertentu dapat mendorong tercapainya suatu
hubungan hasil yang diharapkan.
• Hubungan antara hasil dengan tujuan pribadi
karyawan dapat berusaha mencapai hasil yang diharapkan
Hubungan antara kinerja Hubungan antara hasil yang
karyawan dan hasil yang diharapkan dengan tujuan untuk memenuhi tujuan pribadinya.
didapatkan pribadi,
--------------------------------
Untuk menghasilkan motivasi karyawan yang efektif, ada Langkah-langkah mengukur dan mengevaluasi kinerja
beberapa kriteria yang harus dipenuhi:
Langkah Awal Langkah Evaluasi
Kinerja
• Tanggung jawab harus konsisten terhadap masing-masing 1)Menentukan segmen- 1)Membandingkan kinerja
segmen dan aktivitas- sesungguhnya dengan
wewenang manajer untuk menentukan pendapatan dan biaya.
aktivitas yang sasaran yang ditentukan
• Definisi tanggung jawab harus akurat dan adil dikendalikan oleh sebelumnya.
individu. 2)Menentukan penyebab
• Lingkup dari tanggung jawab harus efektif dan efisien serta 2)Menentukan kriteria operasional dan
adanya pembagian tugas yang jelas. kinerja untuk setiap keperilakuan selisih-
segmen atau aktivitas selisih.
• Kriteria evaluasi kinerja harus sesuai dengan lingkup dari organisasi. 3)Mendorong perilaku
3)Mengukur kinerja yang diinginkan dan
tanggung jawab yang telah ditugaskan.
sesungguhnya. bertindak untuk
mencegah perilaku yang
tidak diinginkan.
Identitas Artikel
Judul Efektivitas Pengendalian Biaya Operasional Pada PT. Berkat Jaya Pangestu
Medan
Tahun 2022
ISSN 2723-665X
URL https://jurnal.ceredindonesia.or.id/index.php/akmami
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengendalian yang dilakukan
PT. Jaya Pangestu Medan sudah efektif dalam penggunaan biaya operasional dan untuk
mengetahui faktor penyebab penyimpangan anggaran biaya operasional.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data
dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan narasumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam menyusun anggaran secara total berjalan kurang
efektif karena realisasi biaya operasional belum memenuhi batas standar biaya perusahaan sebesar 5 %.
Anggaran dan realisasi secara total setiap tahun mempunyai persentase yang tidak menguntungkan dimana
varians yang terjadi merugikan (unfavorable). Hasil penelitian ini tidak mendukung teori yang dijelaskan
oleh Munandar (2004:. 10) bahwa anggaran sebagai alat pengendalian adalah sebagai tolak ukur dan alat
pembanding untuk menilai efisiensi penggunaan biaya.
Efektivitas pengendalian biaya operasional yang diterapkan oleh PT. Berkat Jaya Pangestu Medan belum
berjalan efektif. Pengendalian biaya operasional oleh setiap bidang yang ada di perusahaan belum sesuai
target perusahaan dimana terjadi penyimpangan biaya operasional dengan yang dianggarkan melebihi
standar perusahaan 5%. Adanya faktor-faktor yang menyebabkan tingginya biaya operasional adalah
meningkatnya kegiatan operasional perusahaan diantaranya biaya pegawai, biaya umum, biaya pemasaran,
biaya pengembangan SDM, biaya bunga dan dana lainnya dan biaya penyusutan.