Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI

PERSEDIAAN

MATRIKULASI AKUNTANSI
MAGISTER ILMU EKONOMI UNMUL
2016

Arti Penting Persediaan


Persediaan seringkali merupakan bagian yang sangat besar dari keseluruhan
aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan

Pengertian Persediaan :
Persediaan adalah barang yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan
untuk digunakan dalam proses produksi atau untuk dijual kembali.

Klasifikasi Persediaan
Persediaan pada Perusahaan Jasa

Persediaan yang terdapat pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa


biasanya hanya terdiri dari satu jenis yaitu Persediaan Pelengkapan.
Persediaan pada Perusahaan Dagang
Persediaan yang ada pada perusahaan dagang terdiri dari :

Persediaan Barang Dagangan

Persediaan Perlengkapan.

Persediaan pada Perusahaan Manufaktur :

Persediaan Bahan Baku

Persediaan Bahan Penolong

Persediaan Barang Dalam Proses

Persediaan Barang Jadi

Persediaan Perlengkapan

Penentuan Kuantitas Persediaan


Untuk menentukan kuantitas persediaan yang dimiliki cara yang dilakukan
adalah dengan melakukan perhitungan fisik (Stock Opname) persediaan.
Yang perlu diperhatikan adalah :
1. Apakah persediaan yang ada merupakan milik perusahaan atau bukan ?,
misalnya barang titipan (konsinyasi) dan barang dalam perjalanan.
2. Apakah persediaan perusahaan masih ada di luar perusahaan, misalnya
barang yang dititipkan, barang dalam perjalanan.
3

Metode Penetapan Harga Pokok Persediaan


Dasar penetapan harga pokok persediaan ada dua yaitu :
1. Aliran Fisik Sesungguhnya, yaitu Metode Identifikasi Khusus
2. Aliran Anggapan terdiri dari :
a.
First-in, First-out (FIFO) atau MPKP
Asumsi pada metode ini adalah persediaan yang dimiliki lebih awal
dijual lebih dahulu.
a.
Last-in, Last-out (LIFO) atau MTKP
Asumsi pada metode ini adalah persediaan yang dimiliki paling akhir
dijual lebih dahulu
a.
Harga Perolehan Rata-rata
Persediaan yang dijual didasarkan pada rata-rata harga persediaan
yang dimiliki

Metode Pencatatan Persediaan


Dalam akuntansi metode yang digunakan untuk mencatat persediaan ada dua
yaitu :
Metode Periodik (Fisik)
Metode Perpetual (Buku)

Kombinasi Metode Penetapan Harga Perolehan dan Metode


Pencatatan melahirkan metode-metode sebagai berikut :
1. Metode Idntifikasi Khusus
2. Metode Rata-rata Sederhana (Periodik)
3. Metode Rata-rata Teretimbang (Periodik)
4. Metode Rata-rata Bergerak (Perpetual)
5. Metode FIFO Perpetual
6. Metode FIFO Periodik
7. Metode LIFO Perpetual
8. Metode LIFO Periodik

PERBEDAAN PENCATATAN SISTEM PERPETUAL


DAN SISRTEM PERIODIK
Juni 1

Persediaan awal (4 unit)

Rp. 12. 000,00

1 s/d 30 Pembelian secara kredit


(12 unit @ Rp. 3. 000,00)

36. 000,00

1 s/d 30 Penjualan secara kredit


(7 Unit @ Rp. 5. 000,00)

35. 000,00

Harga pokok penjualan


(7 Unit @ Rp. 3. 000,00)
30

Persediaan akhir
(9 Unit @ Rp. 3. 000,00)

DASAR-DASAR

21. 000,00
27. 000,00
6

SISTEM PERPETUAL

SISTEMPERIODIK

Persediaan Awal, 1 Juni


Rekening persediaan menunjukkan barang yang ada
dalam persediaan sebesar Rp. 12. 000,00

Rekening persediaan menunjukkan barang yang ada


dalam persediaan sebesar Rp. 12. 000,00

Ayat Jurnal untuk Mencatat Pembelian


Persediaan

36. 000
Utang Dagang

Pembelian
36. 000

36. 000
Utang Dagang

36. 000

Ayat Jurnal untuk Mencatat Penjualan


Piutang Dagang
35. 000
Penjualan

35. 000

Harga pokok
Penjualan
21. 000
Persediaan

21. 000

Piutang Dagang
35. 000
Penjualan

35. 000

Jurnal Penyesuaian pada Akhir Periode


Tidak diperlukan jurnal penyesuaian. Rekening
persediaan menunjukkan

HPP

12. 000
Persediaan

12.000

saldo yang ada pada akhir periode yaitu Rp. 27. 000

HPP

36. 000
Pembelian

36. 000

( Rp. 12. 000 + Rp. 36. 000 Rp. 21. 000 )

Persediaan

27.000
HPP

DASAR-DASAR

27. 000

Pencatatan Akuntansi Antara Metode Periodik dengan Metode Perpetual


Transaksi

Metode Periodik (Fisik)

Pembelian

Pembelian

Retur Pebelian

Potongan Pembelian

Penjualan

Persediaan BD
xx

Kas / H. Dagang

xx

H. Dagang
xx

BPP

xx

xx

Persediaan BD

Persdiaan BD

Pot. Penjualan

P. Dagang

xx

xx
xx

Kas / P. Dagang

xx

xx

BPP

xx

Pot. Penjualan
xx

xx

xx
xx

Retur Penjualan

Kas / P. Dagang

xx

Penjualan

Potongan Penjualan

xx

Kas / P. Dagang

Penjualan

xx

Persediaan BD

Retur Penjualan

xx

xx

Retur Penjualan

xx

Persediaan BD

xx

xx

Kas / H. Dagang

Pot. Pembelian

xx

Kas / P. Dagang

xx

Retur Pembelian
H. Dagang

Kas / H. Dagang
Kas / H. Dagang

xx

Metode Perpetual (Buku)

P. Dagang

xx

xx

Pemilihan Metode Harga Perolehan


Alasan pemilihan suatu metode pada umumnya didasari oleh tiga faktor, yaitu
:
1. Pengaruh terhadap neraca
2. Pengaruh terhadap laporan laba rugi
3. Pengaruh terhadap pajak

Perbandingan Penerapan Metode


Untuk melihat perbandingan penerapan tiap-tiap metode maka diberikan contoh sebagai berikut :
Transaksi yang berhubungan dengan persediaan pada bulan Februari 2010 :
01 2 10
:
Persediaan awal
50 Unit @ Rp 1.100
05 2 10
:
Pembelian
600 unit @ Rp 1.200
09 2 10
:
Penjualan
400 unit @ Rp 2.000
19 2 10
:
Pembelian
500 unit @ Rp 1.300
24 2 10
:
Penjualan600 unit @ Rp 2.200
Persediaan berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal 28 Februari 2009 sebanyak 150 unit.

Berdasarkan data-data tersebut dapat dihitung :


Penjualan
Unit

Harga/unit

Jumlah

Penjualan 9 2 2010

400

2.000

800.000

Penjualan 24 2 - 2010

600

2.200

1.320.000

Jumlah

1.000

2.120.000

Barang Tersedia Dijual


Unit

Harga/Unit

Jumlah

50

1.100

55.000

Pembelian 5 2 2010

600

1.200

720.000

Pembelian 19 2 2010

500

1.300

650.000

1.150

3.600

1.425.000

Persediaan awal

Jumlah

10

Nilai Persediaan Akhir


Metode Rata-rata Sederhana
Harga Rata-rata per unit = 3,600 : 3 =
Persediaan Akhir

150 x 1,200

1.200
180.000

Metode Rata-rata Tertimbang


Harga rata-rata per unit = 1,425,000 : 1,150
Persediaan akhir

1.239

150 x 1,239

185.850

150 x 1,300

195.000

50 x 1,100

55.000

100 x 1,200

120.000

FIFO Periodik
Persediaan akhir
LIFO Periodik
Persediaan akhir

175.000

11

Perbandingan Laba Kotor


(Metode Priodik)

RRS
Penjualan

RRT

FIFO PRI

LIFO PRI

2.120.000

2.120.000

2.120.000

2.120.000

1.425.000

1.425.000

1.425.000

1.425.000

180.000

185.850

195.000

175.000

1.245.000

1.239.150

1.230.000

1.250.000

875.000

880.850

890.000

870.000

Beban Pokok Penjualan :


Persediaan Siap Dijual
Persediaan akhir
Beban Pokok Penjualan
Laba Kotor

12

FIFO PERPETUAL
KARTU PERSEDIAAN
TGL

KETERANGAN

1/2/2010

Persediaan awal

5/2/2010

Pembelian

MASUK
UNIT

600

H/U

1,200

KELUAR

JUMLAH

UNIT

H/U

SALDO

JUMLAH

720,000

UNIT

H/U

50

1,100

55,000

50

1,100

55,000

600

1,200

720,000

650
9/2/2010

Penjualan

50

1,100

55,000

350

1,200

420,000

400
19/2/2010

Pembelian

500

1,300

775,000

250

1,200

300,000

250

1,200

300,000

500

1,300

650,000

475,000

650,000

750
24/2/2010

Penjualan

250

1,200

300,000

350

1,300

455,000

600

JUMLAH

150

950,000
1,300

195,000

755,000

13

LIFO PERPETUAL
KARTU PERSEDIAAN
MASUK
TGL

KETERANGAN

1/2/2010

Persediaan awal

5/2/2010

Pembelian

UNIT

600

H/U

1,200

KELUAR
JUMLAH

UNIT

H/U

SALDO
JUMLAH

720,000

UNIT

H/U

JUMLAH

50

1,100

55,000

50

1,100

55,000

600

1,200

720,000

650
9/2/2010

Penjualan

400

1,200

480,000

775,000

50

1,100

55,000

200

1,200

240,000

250
19/2/2010

Pembelian

500

1,300

650,000

295,000

50

1,100

55,000

200

1,200

240,000

500

1,300

650,000

750
24/2/2010

Penjualan

945,000

500

1,300

650,000

50

1,100

55,000

100

1,200

120,000

100

1,200

120,000

770,000

150

600

175,000

14

RATA-RATA BERGERAK
KARTU PERSEDIAAN
MASUK
TGL

KETERANGAN

1/2/2010

Persediaan awal

5/2/2010

Pembelian

9/2/2010

Penjualan

19/2/201
0

Pembelian

24/2/201
0

Penjualan

UNIT

600

H/U

1,200

KELUAR
JUMLAH

UNIT

1,300

JUMLAH

720,000

400

500

H/U

SALDO

1,192

477,000

650,000

600

1,264

758,400

UNIT

H/U

JUMLA
H

50

1,100

55,000

650

1,192

775,000

250

1,192

298,000

750

1,264

948,000

150

1,264

189,600

15

PERBANDINGAN LABA KOTOR


METODE PERPETUAL
FIFO
Penjualan

LIFO

RRB

2,120,000

2,120,000

2,120,000

1,425,000

1,425,000

1,425,000

195,000

175,000

189,600

1,230,000

1,250,000

1,235,400

890,000

870,000

884,600

Harga Pokok Penjualan :


Persediaan Siap Dijual
Persediaan Akhir
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor

16

17

Anda mungkin juga menyukai