Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 7

1. SALINLAH MATERI DIBAWAH INI (DI PRINT) SEBAGAI BAHAN MATERI


KALIAN UNTUK PERSIAPAN PTS.
2. TULISKAN IDENTITAS (NAMA_KELAS_NO.ABSEN), WAJIB DITULIS DIPOJOK
KIRI ATAS, YG DITULIS DI BAGIAN LAIN DIANGGAP BELUM MENGUMPULKAN
!!!
3. FOTO (TAMPAK SEMUA MATERI) DAN KIRIM TUGAS DIGROUP TUGAS PKK

BAB 8

BIAYA PRODUKSI

A. BIAYA PRODUKSI
Dalam arti sempit, biaya (cost) memiliki arti pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva (harta). Secara luas, biaya mengandung arti pengorbanan sumber ekonomi
yang dapat diukur dalam satuan uang, baik yang telah terjadi maupun yang akan terjadi untuk
tujuan tertentu. Biaya memiliki unsur – unsur sebagai berikut :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Biaya dapat di ukur dengan satuan rupiah
3. Biaya merupakan pengorbanan yang telah terjadi atau yang akan terjadi
4. Biaya merupakan pengorbanan yang mempunyai tujuan
Penggolongan biaya berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan dibedakan menjadi
biaya primer dan biaya tenaga kerja. Biaya primer (prime cost), yaitu biaya bahan baku
langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik keduanya disebut dengan biaya pengolahan atau biaya konversi (conversation
cost).
Biaya produksi adalah biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi,
yang dibebankan dalam proses produksi selama satu periode. Contoh biaya produksi : biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.
1. Biaya produksi langsung
Biaya ini langsung diperhitungkan ke dalam harga pokok produksi, terdiri dari : biaya bahan
langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
2. Biaya produksi tidak langsung
Biaya ini disebut juga biaya overhead pabrik (BOP). Biaya produksi tidak langsung
dikelompokkan menjadi : biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya
produksi tidk langsung lainnya (misal : biaya penyusutan mesin, asuransi, perlengkapan
mesin),
3. Biaya Non produksi
Biaya yang terjadi atau yang dikeluarkan untuk bahan pelengkap atau pembantu, diantaranya
yaitu : Biaya administrasi umum dan penjualan, Penjualan, Biaya-biaya umum (misal : biaya
usaha umum dan pajak), dan Administrasi (misal : gaji eksekutif dan pendukung lainnya,
pajak yang berkaitan dengan administrasi perusahaan secara keseluruhan)

 Pencatatan Proses Produksi


Produksi merupakan kegiatan manusia yang menimbulkan tambahan manfaat, baik berupa
bentuk ataupun waktu. Secara umum, produksi adalah kegiatan yang menimbulkan atau
meningkatkan kegunaan (utility). Beberapa macam kegunaan, diantaranya :
1. Kegunaan tempat (utility of place)
2. Kegunaan waktu (utility of time)
3. Kegunaan bentuk (utility of form)
4. Kegunaan kepemilikan (utility of ownership)
 Jenis dan Metode Biaya produksi
a. Macam – Macam Proses Produksi
Proses produksi produk biasanya terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu :
1) Prosetentus produksi terputus / berdasarkan pesanan
2) Proses produksi massal / dalam jumlah banyak
3) Proses produksi terbatas / dibuat berdasarkan waktu tertentu dengan jumlah produk
terbatas
Dalam melakukan proses produksi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :
1) Sifat proses produksi, terdiri dari : proses produksi terputus-putus dan proses produksi
terus menerus
2) Jenis dan mutu produk yang akan diproduksi
3) Jenis produknya model baru atau model lama
4) Pengendalian proses produksi, menyangkut perencanaan dan pengawasan proses
produksi. Adapun tahapan yang harus diperhatikan sebagai berikut :
 Routing, yaitu menetapkan dan menentukan urutan kegiatan proses produksi.
 Scheduling, yaitu menetapkan dan menentukan jadwal kegiatan proses produksi dan
berapa lama prosesnya.
 Dispatching, yaitu menetapkan dan menentukan proses pemberian perintahnya
 Follow Up, yaitu mendorong terkoordinasinya perencanaan proses produksi agar
tidak terjadinya penundaan.
Syarat dalam merencanakan pross produksi, meliputi :
1. Sesuai dengan tujuan perusahaan
2. Simpel, sederhana, mudah dilaksanakan, dan dimengerti
3. Memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan

b. Metode Penghitungan Biaya Proses Produksi


Dalam kegiatan proses produksi selalu akan terjadi kegiatan pencatatan ,transaksi jumlah
barang masuk dan keluar. Adapun sistem pencatatan yang sering digunakan ada 2 cara,
yaitu :
1. Sistem perpetual, artinya selalu mencatat setiap ada transaksi harian yang terjadi
2. Sistem periodik, artinya transaksi dicatat dan dikumpulkan terlebih dahulu secara
berkala / periodik

Dalam pelaksanaannya ada beberapa metode dalam penghitungan proses produksi yang
biasa dilakukan oleh perusahaan rekayasa sehingga perusahaan bisa mengetahui berapa
harga pokok produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Metode tersebut diantaranya
yaitu :

1. Metode FIFO (First In First Out) / Masuk Pertama Keluar Pertama, artinya bahan baku
yang masuk pertama kali lebih dulu dipergunakan.
2. Metode LIFO (Last In First Out) / Masuk Terakhir Keluar Pertama, artinya bahan baku
yang terakhir masuk digunakan terlebih dahulu
3. Metode Rata – Rata (Average Cost), bahan yang merupakan hasil kali kuantitas bahan
baku yang dipakai dan harga pokok rata-rata per satuan

c. Perhitungan Proses Produksi


Berikut adalah contoh perhitungan proses produksi untuk mengetahui harga pokok proses
produksi suatu produk.
Contoh soal :
PT. Erina Jaya memiliki data bahan baku selama 2 minggu pertama Mei 2001, sebagai
berikut :
01 Mei, Persediaan 8.000 kg, @ Rp 1.000,-
03 Mei, Pembelian 12.000 kg, @ Rp 1.200,-
10 Mei, Bahan baku masuk proses produksi sebanyak 15.000 kg.
Hitung harga pokok bahan baku yang dipakai proses produksi pada tanggal 10 Mei 2001 !

1) Metode FIFO
Bahan baku dihitung sebesar jumlah yang masuk dalam proses produksi yaitu 15.000
kg.
01 Mei : 8.000 kg x Rp 1.000,- = Rp 8.000.000,-
03 Mei : 7.000 kg x Rp 1.200,- = Rp 8.400.000,- +
15.000 kg = Rp 16.400.000,-
Harga pokok proses produksi dicatat sebesar Rp 16.400.000,-

2) Metode LIFO
Bahan baku dihitung sebesar jumlah yang masuk dalam proses produksi yaitu 15.000
kg.
03 Mei : 12.000 kg x Rp 1.200,- = Rp 14.400.000,-
01 Mei : 3.000 kg x Rp 1.000,- = Rp 3.000.000,- +
15.000 kg = Rp 17.400.000,-
Harga pokok proses produksi dicatat sebesar Rp 17.400.000,-

3) Metode Rata – Rata


Bahan baku dihitung sebesar keseluruhan jumlah yang dimiliki oleh perusahaan yaitu
20.000 kg.
01 Mei : 8.000 kg x Rp 1.000,- = Rp 8.000.000,-
03 Mei : 12.000 kg x Rp 1.200,- = Rp 14.400.000,- +
20.000 kg = Rp 22.400.000,-

Rp 22.400.000,-
Harga pokok rata-rata = = Rp 1.120,-
20.000

Jadi harga pokok proses produksi sebesar :


15.000 kg x Rp 1.120,- = Rp 16.800.000,-

Anda mungkin juga menyukai