Anda di halaman 1dari 61

Reviuw : Pertemuan ke 3 tentang Anggaran

Produksi
1. Anggaran Produksi
1. Pengertian Anggaran produksi
Adalah aggaran yang berisi perkiraan jumlah produk yang akan diproduksi
oleh perusahaan pada masa yang akan datang
2. Anggaran Produksi ini hanya membahas volume barang yang akan
diproduksi dan pola produksinya, apakah jumlahnya konstan atau
berfluktuasi
3. Data yang diperlukan dalam menyusun Anggaran Produksi Adalah :
a. Perkiraan Jumlah Barang Jadi yang akan dijual pada periode mendatang.
Atau data diambil dari Anggaran penjualan yang telah dibuat sebelumnya.
b. Perkiraan Jumlah Persediaan Akhir barang jadi atau sisa barang jadi yang
belum terjual pada periode mendatang, pada umumnya perusahaan akan
memproduksi barang jadi lebih banyak dari yang diperkirakan akan
terjual, hal ini menghindari terjadinya “ Stock Out “ atau kehabisan
persediaan pada saat adanya pesanan dari pembeli
c. Estimasi jumlah persediaan Awal Barang Jadi atau sisa persediaan akhir
bulan lalu.
2. Rumus Menghitung Jumlah Produksi
Rencana Penjualan XX
Persediaan Akhir Barang jadi XX (+)
Jumlah Barang jadi yang dibutuhkan XX
Persediaan Awal Barang jadi XX (-)
Jumlah Barang jadi yang akan diproduksi XX_
Contoh perhitungan Jumlah rencana jumlah yang akan diproduksi
Penjualan *) 1.000 unit
Persediaan akhir barang jadi **) __40 unit (+)
Jumlah barang siap dijual 1.040 unit
Persediaan awal barang jadi ***) _ 60 unit (-)
Jumlah barang yang akan diproduksi 980 unit
Keterangan :
*) Jumlah barang yang akan dijual pada periode yang akan datang
**) sisa barang yang belum terjual pada periode yang akan datang
***) Sisa barang yang belum terjual pada periode sebelumnya
3. Format Anggaran Penjualan untuk 1 (satu) bulan

Keterangan :
 Penjualan = Rencana Barang jadi yang akan dijual
 Saldo Akhir = Sisa barang jadi yang belum terjual periode ini
 Saldo Awal = Sisa barang jadi periode lalu yang belum terjual
 Produksi = Barang jadi yang akan di hasilkan
4. Format Anggaran Penjualan untuk lebih dari 1 (satu) bulan

Hal hal yang perlu diperhatikan dalammenyusun anggaran penjualan:


1) Persediaan akhir barang jadi di suatu bulan, akan menjadi
persediaan awal barang jadi pada bulan berikutnya
2) Persediaan akhir barang jadi di bulan terakhir dalam satu periode,
akan menjadi persediaan akhir untuk anggaran produksi periode
tersebut, kondisi ini berlaku juga untuk saldo awal
5. Contoh Soal Penyusunan Anggaran Produksi :
Penjelasan Langkah ke 1:
Persiapan Form anggaran produksi ini untuk diisi dengan data data
yang ada disoal
Penjelasan Langkah ke 2:
Melakukan pengisian sesuai dengan data data yang ada disoal dan
mempersiapkan perhitungannya
Langkah ke 3 Proses Perhitungan :
1) Kerjakan dari kiri ke kanan & isi pada kolom total yaitu total
penjualan, jumlah saldo akhir & jumlah saldo awal, kemudian
lakukan perhitungan matematikanya
2) Saldo awal September = saldo akhir agustus
3) Saldo awal Agustus = Saldo akhir Juli
4) Setelah semua terisi, kumdian lakukan perhitungan matematikanya
prosesnya akan terkait antara satu dengan bagian lainnya
Keterangan Juli Agust Sept Total
Penjualan 7.000. 8.000 10.000
(+) Persediaan Akhir Barang Jadi 1.000. 1.000. 1.000
Jumlah Barang Jadi yang dibutuhkan

(-) Persediaan Awal Barang Jadi 1.000 1.000 1.000


Jumlah Barang Jadi yang akan diproduksi
Langkah ke 4 : Hasil Proses Pengisian Anggaran Produksi

Kesimpulan :
1) Jumlah Rencana Anggaran Penjualan untuk 3 bulan sebesar 25.000
unit dengan perincian penjualan Juli = 7.000 unit, Agust = 8.000
unit & Sept = 10.000 unit
2) Dengan Tingkat produksi sebanyak 25.000. unit, dengan perincian
penjualan Juli = 7.000 unit, Agust = 8.000 unit & Sept = 10.000 unit
Reviuw : Pertemuan ke 4 : Anggaran Biaya Produksi
Materi pembelajaran :
1) Pengertian Biaya Produksi
2) Jenis-jenis biaya produksi
3) Pengertian Anggaran Biaya Produksi
4) . Anggaran Bahan Baku
5) Anggaran Tenaga Kerja Langsung
6) Anggaran Biaya Overhead Produksi (BOP)
1. Anggaran Biaya Produksi
1. Pengertian Biaya Produksi adalah biaya yang terjadi untuk
mengelolah biaya bahan baku menjadi barang jadi yang siap
dijual
2. Jenis-jenis biaya produksi ada 3 yaitu :
a) Biaya bahan baku = Biaya Utama yang akan diubah menjadi
Barang Jadi
b) Biaya tenaga kerja langsung = Biaya gaji pekerja yang secara
langsung terlibat dalam proses produksi
c) Biaya overhead produksi = Biaya produksi tidak langsung, yaitu
Biaya produksi selain By.BB & BTKL
3. Pengertian Anggaran Biaya Produksi
adalah anggaran yang disusun untuk mengetahui jumlah biaya
produksi yg akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka
memproduksi barang jadi
Lanjutan 1. Pengertian Anggaran Biaya Produksi

4. Anggaran biaya produksi dibagi menjadi 3 sub anggaran yaitu:


1) Anggaran bahan baku (BB),
2) Anggaran biaya tenaga kerja (BTKL) &
3) Anggaran biaya overhead produksi (BOP)
2. Anggaran Bahan Baku
1. Pengertian Bahan baku adalah bahan utama dalam proses produksi
untuk dirubah menjadi barang jadi. & biaya ini mudah ditelusuri,
misal bila dalam proses produsi 1 roti memerlukan tepung 1 kg,
maka untuk produksi 10 roti memerlikan 10 kg tepung
2. Bahan mentah adalah bahan baku & bahan pembantu (Biaya
overhead pabrik) yang akan diproses dalam proses produksi
3. Anggaran bahan baku yang dibahas ada ada 2 jenis yatiu :
1) Anggaran Pemakaian Bahan Baku, adalah anggaran yang
menyajikan informasi tentang jumlah Pemakaian bahan baku
untuk kegiatan produksi selama satu periode anggaran
2) Anggaran Pembelian Bahan Baku, adalah anggaran yang
menentukan jumlah bahan baku yang akan dibeli dan total nilai
pembelian bahan baku dalam rupiah.
3. Anggaran Tenaga Kerja Langsung
1. Pengertian Tenaga Kerja adalah Para pekerja dan pegawai yang
bekerja pada perusahaan
2. Pengertian Biaya Tenaga Kerja adalah Biaya  yang dikeluarkan untuk
membayar para pekerja dan pegawai yang bekerja pada
perusahaan
3. Biaya Tenaga Kerja dikelompokkan menjadi 2 yaitu
1) Tenaga Keja Langsung (TKL), adalah Karyawan yang langsung
terlibat dalam proses kegiatan produksi, Pembayaran gajinya
dikelompokkan sebagai “ Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
2) Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL), adalah Karyawan yang
tidak terlibat langsung dalam kegiatan produksi, Pembayaran
gajinya dikelompokkan sebagai “ Biaya Overhead Produksi “
4. Anggaran Biaya Overhead Produksi (BOP)
1. Pengertian Biaya Overhead Produksi adalah seluruh biaya produksi
tidak langsung yang fungsinya sebagai biaya pendukung dalam
proses produksi.
2. Isi Biaya Overhead Produksi terdiri dari :
a) Biaya Bahan Baku Tidak Langsung
b) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
c) Biaya Utilitas ( Listrik, Air & Telpon)
d) Biaya Pemeliharaan alat alat prodksi dll
Lanjutan 4. Anggaran Biaya Overhead Produksi (BOP)

3. Berdasarkan Perilaku Biaya, Biaya Overhead Produksi (BOP)


dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1) BOP - Variabel, yaitu biaya yang nilai keseluruhannya berubah
rubah seiring perubahan yang terjadi pada objek produksinya,
misal Biaya Bahan baku & Biaya Tenaga Kerja Langsung
2) BOP - Tetap adalah Biaya yang nilai keseluruhannya tidak
berubah rubah seiring dengan perusabahan pada obejek
produksinya sampai jumlah tertentu misal Biaya penyusutan
mesin pabrik, gaji karyawan tetap pabrik dll
3) BOP - Semivariabel, adalah biaya yang memiliki komponen biaya
tetap sekaligua komponen biaya varabel, misal biaya
pemeliharaan mesin pabrik, biaya listrik pabrik, air pabrik dll
5. Penjelasan masing masing sub anggara biaya
produksi
5.1. Anggaran Pemakaian Bahan Baku
1. Pengertian Anggaran Pemakaian Bahan Baku, adalah anggaran yang
menyajikan informasi tentang jumlah dan nilai bahan baku yang
dikeluarkan untuk kegiatan produksi yang menghasilkan barang jadi
dalam suatu periode anggaran
2. Rumus untuk menghitung (volume) “ Jumlah Kebutuhan Bahan
Baku yang diproduksi adalah dengan cara mengalikan Jumlah
Produksi Barang Jadi dengan Standar Kebutuhan Bahan Baku per
unit barang jadi.
3. Rumus untuk menghitung (dalam rupiah) “ Jumlah Total Biaya
Bahan Baku yang diproduksi dengan cara mengalikan Jumlah
Kebutuhan Bahan Baku yang diproduksi dengan Harga Bahan Baku
per unit
4. Rumus menghitung jumlah bahan baku yg akan diproduksi, yaitu :
Rencana Penjualan Barang Jadi (Unit) XX unit
Penambahan : Persediaan Akhir Barang Jadi XX unit (+)
Jumlah Barang Jadi Yang dibutuhkan untuk dijual XX unit
Pengurang : Persediaan Awal Barang Jadi XX unit (-)
Jumlah Barang Jadi yang akan diproduksi XX unit

5. Rumus Pemakaian Bahan Baku dalam Unit & dalam rupiah :


Jumlah Barang Jadi yang akan diproduksi (unit) XX unit
Dikalikan : Standar Kebutuhan Bahan Baku Perunit XX unit (X)
Jumlah Kebutuhan Bahan Baku untuk Produksi (Unit) XX unit
Dikalikan : Harga Bahan Baku perunit Rp. XX (X)
Total Biaya Pemakaian Bahan Baku untuk produksi Rp. XXX
6. Misal untuk memproduksi 1 unit Kemeja pria memerlukan 0,8
meter kain katun, dengan harga kain permeter sebesar Rp. 30.000
sedangkan perusahaan ingin memproduksi kemeja sebanyak 1.000
unit .
Pertanyaan :
1) Hitung jumlah kebutuhan bahan baku kain untuk produksi baju
kemeja pria
2) Hitung jumlah Biaya kebutuhan bahan baku kain untuk produksi
baju kemeja pria
Jawab :
1. Jumlah Kebutuhan kain = 1.000 unit X 0,8 meter = 800 meter
2. Jumlah Biaya Kebutuhan bahan baku = 800 meter X Rp. 30.000 =
Rp.24.000.000.
7. Contoh Format Penyusunan Anggara Pemakaian Bahan Baku
8. Contoh pengisian anggaran pemakaian bahan baku dengan contoh soal
diatas, adalah :
PT. Berkah Abadi
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
Untuk bulan yang berahir pada 31 Januari 2008
Keterangan Jumlah
Jumlah Barang Jadi yang akan diproduksi (unit) 1.000 Unit
(X) Standar Kebutuhan Bahan Baku Perunit 0,8 meter
Jumlah Kebutuhan Bahan Baku untuk Produksi 800 m

(X) Harga Bahan Baku perunit Rp. 30.000


permeter
Total Biaya Pemakaian Bahan Baku untuk produksi Rp. 24.000.000
9. Contoh 4.1 Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku

PT. Berkah abadi Jaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
Penjualan Kemeja Pria dengan Merk “CS76” pada akhir bulan
November 2007, manajemen PT. Berkah Abadi Jaya hendak
menyusun anggaran pemakaian bahan baku untuk produksi kemeja
“CS76” untuk bulan Januari 2008.
Dibawah ini adalah Anggaran Produksi Kemeja “CS76”, untuk bulan
Januari 2008 adalah sebagai berikut :
Lanjutan Contoh 4.1 : Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku
Anggaran Produksi
PT Berkah Jaya Abadi
Untuk bulan Januari 2008
Nama Produk : Kemeja CS76
Keterangan Jumlah (Unit
Penjualan (Unit) 2.000
(+) Persediaan Akhir Barang Jadi 500
Jumlah Barang Jadi Yang dibutuhkan 2.500
(-) Persediaan Awal Barang Jadi 200
Jumlah Barang Jadi yang akan diproduksi 2.300
Adapun standar kebutuhan bahan baku untuk membuat 1 unit kemeja
adalah 2 meter kain dan 8 buah kancing, Harga kain katun per meternya
adalah Rp. 40.000, sedangkan harga satu buah kancing adalah Rp. 1.500
perbuah.
Instruksi : Susun Anggaran Pemakaian Bahan Baku
Jawaban Contoh 4.1 Penyusunan Anggaran Pemakaian Bahan Baku
Langkah ke 1 : menentukan bentuk format anggaran pemakaian bahan baku :
PT Berkah Jaya Abadi
Anggaran Pemakaian Bahan Baku
Untuk bulan yang berakhir 31 Januari 2008

Keterangan Kain Kancing


Jumlah Barang Jadi yang akan diproduksi
(X) Standar Kebutuhan Bahan Baku Perunit
Jumlah Kebutuhan Bahan Baku untuk
Produksi
(X) Harga Bahan Baku perunit
Total Pemakaian Biaya Bahan Baku untuk
produksi
Jawab : Menghtiung & Pelaporan anggaran pemakaian bahan baku :
1) Jumlah Kebutuhan Bahan Baku Kain = 2.300 unit X 2 m = 4.600 m
2) Jumlah Kebutuhan Bahan Baku Kain = 2.300 unit X 8 buah = 18.400 buah
3) Jumlah Biaya Pemakaian BB Kain = 4.600 m X Rp. 40.000 = Rp.
184.000.000.
4) Jumlah Biaya Pemakaian BB Kancing = 18.400 buah X Rp.1.500 = Rp.
27.600.000.
Keterangan Kain Kancing
Jumlah Barang Jadi yang akan diproduksi 2.300 unit 2.300 unit
(X) Standar Kebutuhan Bahan Baku Perunit 2m 8 buah
Jumlah Kebutuhan Bahan Baku untuk 4.600 m 18.400 buah
Produksi
(X) Harga Bahan Baku perunit Rp. 40.000 Rp. 1.500
Total Pemakaian Biaya Bahan Baku untuk Rp. Rp.
produksi 184.000.000 27.600.000.
B. Anggaran pembelian
1. Anggaran pembelian yaitu menentukan jumlah
bahan baku yang akan dibeli dan harga
pembeliannya
2. Faktor yang dipertimbangkan dalam Penyusunan
anggaran bahan baku yang dibeli :
a) Jumlah bahan baku yang akan diproduksi
b) Jumlah bahan baku yang akan tersimpan
dalam persediaan akhir periode
c) Jumlah bahan baku yang tersimpan dalam
persediaan awal periode
3. Rumus Menghitung Rencana Pembelian Bahan Baku
Jumlah Kebutuhan Bahan baku untuk produksi XX Unit
Penambahan : Persedian AkhirBahan Baku XX unit (+)
Jumlah Kebutuhan bahan baku XX unit
Pengurang : Persediaan Awal Bahan Baku XX unit (-)
Jumlah Bahan Baku yang harus dibeli XX unit
Dikali : Harga bahan baku perunit Rp. XX (X)
Total Biaya Pembelian Bahan baku Rp. XXX
Contoh 4.4. penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku :
Lanjutan Jawaban Contoh 4.4. penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku :

Langkah ke 1 : Membuat Format Anggaran Pembelian Bahan Baku


PT Berkah Jaya Abadi
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Untuk bulan Februari 2008
Keterangan Bahan Baku A Bahan Baku B
Jumlah Kebutuhan Bahan Baku untuk Produksi

(+) Persediaan Akhir Bahan Baku


Jumlah Kebutuhan Bahan Baku
(-) Persediaan Awal Bahan Baku
Jumlah Bahan Baku yang harus dibeli
(X) Harga Bahan Baku perunit
Total Biaya Pembelian Bahan Baku
Lanjutan Jawaban Contoh 4.4. penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku :

Langkah ke 2 : Memasukkan informasi yang sudah diketahui dalam


penyusunan Anggaran Pembelian Bahan Baku
PT Berkah Jaya Abadi
Anggaran Pembelian Bahan Baku
Untuk bulan Februari 2008
Keterangan Kain Kancing
Jumlah Kebutuhan Bahan Baku untuk Produksi 4.600 meter 18.400 biji
(+) Persediaan Akhir Bahan Baku 300 meter 300 biji
Jumlah Kebutuhan Bahan Baku 4.900 m 18.700 bijij
(-) Persediaan Awal Bahan Baku 200 meter 400 biji
Jumlah Bahan Baku yang harus dibeli 4.700 m 18.300
(X) Harga Bahan Baku perunit Rp. 40.000 Rp. 1.500
Total Biaya Pembelian Bahan Baku Rp. 188.000.000 Rp. 27.450.000
5. Anggaran Tenaga Kerja
1. Biaya Tenaga Kerja Adalah suatu Biaya yang digunakan
untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
2. Jenis Tenaga kerja dalam perusahaan produksi dibagi 2
yaitu Tenaga Kerja Langsung dan Tenaga Kerja Tidak
Langsung
3. Tenaga Kerja Langsung yaitu Tenaga kerja yang terlibat
langsung dalam proses produksi dan, upah biaya akan
dicatat sebagai Biaya Tenaga Kerja Langsung
4. Tenaga Kerja Tidak Langsung yaitu Tenaga kerja yang
tidak terlibat langsung dalam proses produksi dan,
upahnya akan dicatat sebagai Biaya Overhead produksi
3. Informasi yang diperlukan dalam menyusun anggaran
biaya tenaga kerja adalah sbb :
a) Memahami Kegiatan proses produksi
b) Jumlah rencana barang jadi yang akan diproduksi
c) Jumlah Jam Kerja yang diperlukan untuk produksi per
unit atau disebut “ Standar penggunaan jam kerja
langsung “
d) Perkiraan Upah tenaga kerja langsung per jam.
Jawaban Contoh 4.3 Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Keterangan Dept. Penjahitan Dept. Pengemasan
Jumlah Produksi 2.300 unit 2.300 unit
Standar Penggunaan Jam 6 menit atau
6/60 X 1 jam= 0,1 jam
3 menit atau
Tenaga Kerja Langsung 3/60 X 1 jam =0,05 jam
Jumlah Jam Tenaga Kerja 2.300 unit X 0,1 jam 2.300 X 0,05 jam
Langsung = 230 jam = 115 jam
Upah per jam Rp. 6.000. Rp. 4.800
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.380.000 115 X 4.800 =
Langsung Rp.552.000
Total Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.380.000 + Rp.552.000 = 1.932.000
Langsung
Atau bentuk lain Jawaban Contoh 4.3 Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
4. Anggaran Biaya Overhead Produksi (BOP)
1. Biaya Overhead Produksi adalah Biaya produksi tidak langsung atau
biaya produksi selain Biaya BB & B.T.K.L.
2. Berdasarkan perilaku biaya, BOP dikelompokkan 3 yaitu:
a) BOP - Variabel adalah biaya yang totalnya berubah-ubah, yang
perubahannya sebanding dengan perubahan volume produksi,
atau biaya variabel perunitnya tetap, misal biaya bahan baku & By
Tenaga Kerja Langsung
b) BOP - Tetap, adalah biaya yang totalnya tetap tidak berubah atau
biaya tetap perunitnya yang berubah, dimana perubahannya
berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, makin
tinggi nilai kegiatannya, maka biaya tetap perunit akan makin
rendah
c) BOP - semivariable adalah suatu biaya yang totalnya berubah
rubah, tetapi perubahannya tidak sebanding dengan nilai
kegiatannya, hal ini disebabkan karena satu biaya yang
mengandung komponen biaya tetap dan komponen biaya varibel,
misal biaya listrik, yang terdiri dari biaya abunenmen dan biaya
pemakaian listrik
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyususn anggaran
biaya overhead produksi, adalah sbb :
a) Kegiatan produksi barang
b) Jumlah rencana produksi
c) Jumlah Biaya Overhead Produksi yang dianggarkan, misal
biaya pemeliharaan mesin, biaya asuransi dlll
d) Biaya overhead produksi harus dipisahkan antara biaya
tetap dan biaya variable
Contoh soal : 4.4.
PT. Berkah Abadi Jaya hendak menyusun angaran biaya overhead
produksi untuk bulan Januari 2008.
Berikut ini adalah informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran
biaya overhead tersebut :
Produksi Kemeja dilakukan oleh 2 departemen yaitu
1. Departemen Penjahitan:
Waktu yang dibutuhkan untuk menjahit 1 kemeja pria aalah 6 menit dan honor
perjamnya sebesar Rp. 6.000
2. Departeman Pengemasan :
Waktu yang dibutuhkan untuk pengemasan 1 kemeja pria aalah 3 menit dan
honor perjamnya sebesar Rp. 4.800
3. Berikut ini adalah tabel yang diperlukan untuk mengalokasikan biaya overhead
produksi untuk Departemen Penjahitan dan Pengemasan untuk bulan Januari
2008
Jawaban Contoh soal : 4.4.
Langkah ke 1 : membuat format anggaran biaya overhead masing masing departemen :
Anggaran Biaya Overhead
PT.Berkah Abadi Jaya
Untuk periode Januari 2008

Keterangan BOp- Variabel BOP - Tetap Total

Depdartemen A atau B
1.Biaya Gaji Supervisor
2. Biaya Perawatan Mesin
3. Biaya sewa pabrik
4. Biaya Listrik
5. Biaya Asuransi
Total Biaya Overhead Dept. A Atau B
Langkah ke 2 : menghtiung & mengisi anggaran biaya overhead masing
masing departemen.

Keterangan BOp- Variabel BOP - Tetap Total


Depdartemen Penjahitan
1.Biaya Gaji Supervisor 2.000.000 2.000.000
2. Biaya Perawatan Mesin

Keterangan BOp- Variabel BOP - Tetap Total


Depdartemen Pengemasan
1.Biaya Gaji Supervisor 2.000.000. 2.000.000
2. Biaya Perawatan Mesin
Langkah ke 2 : menghtiung & mengisi anggaran biaya overhead masing
masing departemen.
Keterangan BOp- Variabel BOP - Tetap Total
Depdartemen Penjahitan
1.Biaya Gaji Supervisor 2.000.000 2.000.000
2. Biaya Perawatan Mesin 1.500.000 500.000 2.000.000

Keterangan BOp- Variabel BOP - Tetap Total


Depdartemen Pengemasan
1.Biaya Gaji Supervisor 2.000.000 2.000.000
2. Biaya Perawatan Mesin 2.000.000 1.500.000 3.500.000
Departemen Penjahitan
Departemen Pengemasan
Kain

Rp. 1.932.000

Anda mungkin juga menyukai