Anda di halaman 1dari 6

a.

Penghitungan biaya bahan baku

Harga pokok bahan baku yang dipakai daiam proses produksi (Biaya bahan b sistem pencatatan dan
pencatatan sediaan bal Perpetual (Perpetual teng dapat digunakan yaitu sistem Fisik (Physical system)
dan sistem aku) bergantung kepada n metode penilaian sediaan bahan baku yang diterapkan. Ada dua
macam sistem de harga produksi sebelum penerapan metode harga pokok pesanan, sediaan bahan baku
dicatat baku dihitung setiap terjadi pemakaian metode penilaian yang dapat digunakan adalah metode
FIFO (MPRP menurut sistem pencatatan perpetual Artinya harga pokok bahan dalam proses produksi.
Sementara LIFO (MTKP) dan metode rata rata

Sebagai ilustrasi, CV JAYA & Co memproduksi lebih dari satu jenis barang Sediaan bahan baku dicatat
sediaan bahan baku pada bulan Juli 2005 antara lain sebagai jenis barang menurut sistem Perpetual
FIFO. Data mutasi berikut diproses.

-)Juli 1, Sediaan bahan baku x-1, 80 unit @ Rp 125.000,00………………………………RP.10.000000

Sediaan bahan baku x-2, 125 unit @Rp 100.000,00 …………………………….. Rp 12.500.000,00

-)Juli 5, Pembelian dari PT SENNA Paktur No. 224

Bahan baku x-1, 100 unit @Rp 130,000,00 …………………………………………...RP.13.000.000

Bahan baku x-2, 100 unit @ Rp +10.000,00…………………………………………….RP.11.000.000

Dibayar dengan cek sebesar …………………………………………………………………..RP.24.000.000

-)Juli 8, Pemakaian bahan bakux-1

Bukti permintaan bahan No. PB-022, untuk Pesanan No.01,50 unit

Bukti permintaan bahan No. PB-023, untuk Pesanan No.02,60 unit

-)Juli 16, Pemakaian bahan baku x

Bukti permintaan bahan No. PB.024, untuk Pesanan No. 01, 100 unit

Bukti permintaan bahan No. PB-025, untuk Pesanan No. 02, 70 unit

Penghitungan biaya bahan baku menurut metode FIFO dilakukan oleh bagian kartu sediaan dan kartu
harga pokok sebagai berikut

1. Harga pokok bahan baku x-I yang masuk prones produksi tangal 8 Juli 2005

-) Untuk Pesanan No. P-01: 50 unit Rp 125.000,00 ………………………………………RP.6.250.000

-) Untuk Pesanan No. P-02 60 unit terdiri atas:

-) 30 unit @ Rp 125.000,00…………………………………Rp.3.750.000
-) 30 unit Rp 130.000,00 ………………………………………RP.3.900.000

Jumlah, ……………………………………………………………………………………………….Rp 7.650.000,00

Total Harga Pokok Bahan Baku Masuk Proses , 8 juli 2005………………………………..Rp 13.900.000,

2. Harga pokok bahan baku x-2 masuk proses produksi tanggal 16 Juli 2005:

- Untuk Pesanan No. P-01: 100 unit Rp 100.000,00……………………………………………RP.10.000.000

-Untuk Pesanan No. P-02: 70 unit, terdiri atas

25 unit @Rp 100.000,00 unit,………………………….RP.2.500.000

45 unit @Rp 110.000,00 unit,………………………….RP.4.950.000

Jumlah …………………………………………………………………………RP.7.450.000

Total harga pokok bahan baku masuk proses produksi 12 Juli 2005, ………………... Rp 17.450.000,

Jam kerja Tanggal Harga jual c Pencatatan Biaya Bahan Baku Dalam penerapan metode harga pokok
pesanan biaya produksi dikumpulkan untuk masing-masing produk yang dibuat, mutasi sediaan bahan
baku dicatat menurut sistem pencatatan perpetual. Oleh karena dieatat dalam jurnal, juga harus dicatat
dalam kartu sediaan bahan baku dan kartu harga pokok produk yang dibuat Seperti disebutkan di muka
bahwa dalam penerapan metode harga pokok pesanan, digunakan sistem pencatatan perpetual. Artinya
mutasi sediaan baïk bahan balku maupun produk selesai dicatat d Sediaan. Dengan demikian transaksi
pembelian dan pemakaian bahan baku pada contah di muka dicatat buku jurnal, kartu harga pokok dan
kartu sediaan bahan baku seperti tampak pada gambar di bawah ini. JURNAL PEMBELIAN KREDIT Tanggal
Nomor Faktur Dibeli dar Hutang Bahan Baku Akaun Ne Jumlab Daging Juli 5 224 PTSENNA 24 000000
24.000.000 JURNALPEMAKAIAN BAHAN BAKU No. KREDIT Tangzal Nomer Keterang BDP Bokt Biayn
Baban BakuBahan Baku Po1 20000,00 Rp 6.250,000,00 Juli 8 22 Bahan Juli 8 003 Ban Juli 16024 Bahan x
2 Joli 16 025 Bahan x 2 PO1 p 10.000000,00 Rp 10.000 000,00 P02 Pp 7450 000,00 Rp 7450.000,00 niun
Bahon Baku Pencatatan dalam jurnal dilakukan oleh bagian jurnal dan buku besar berdasarkan bukti
permintaan bahan dan bukti pengeluaran barang gudang lembar I). Biaya produksi secara keseluruhan
dicatat dalam akun Barang Dalam Proses, dalam pembahasan binsa disingkat dengan BDP Akun tersebut
biananya dipecah menjadi akun BDP-Biaya Baban Baku, BDP-Bisya Tenaga Kerja dan BDP-Biaya Overhead
Pabrik Perbatikan pos jurnal tanggal 8 dan 16 Jali 20051 Pos jurnal tersebut menunjukkan bahwa semua
harga pokok bahan baku yang masuk proses produkai ditampung dalam akun BDP-Biaya bahan baku
teriepas dari jenis produk yang dibuat Dalam hal ini akun Barang Dalam Proses merupakan akun kontrol
anggal Harga jual Iangsung iaya produks yang berisi harga pokok semua jenis barang yang diproses.
Sementara kartu-kartu harga pokok berfungsi sebagai buku pembantu yang berisi rincian dari akun
Barang Dalam Proses Biaya bahan baku termasuk biaya produkai langoung Artinya harga pokok bahan
baku yang sesungguhnya dipakai untuk membuat suatu jenis prodak menjadi bagian dari harga pokok
produk sehing dapat langsung dicatat dalam kartu harga pokok produk yang bersangkutan. Berdasarkan
data pemakaian bahan baku pada contoh di atas, catatan dalam kartu harga pokok masing-masing
produk akan tampak sebogai berikut CV JAYA& Co. BANDUNG Na Pesanan P-01 T Pesanan pl Selesai
KARTU HARGA POKOK Biaya Produkai Diays Tanesal BOP Bahan Bak Tenags Kera Dibankan 87 Bahan -1
30 unit 250.000,00 250 000,00 10000.000.00 CV JAYA &Co. BANDUNG KARTU HARGA POKOK Tl Peanan
BOPJUMLAH 87 Bahan x-1 60t .680 000,0 167BAbn x2 70 unit 7.453 000.00 630.000,00 .450 000.00 20

Pembelian Pemakaian Saldo Harga Harga Rp)(R) Unit Satuan JUMLAH 125 100,000 12.500 000 125
100.000 12.500.000 100 110.000 11.000.000 100 100,000 10.000.000 25 100.000 2.500.000 Unit Satuan
JUMLAH Rp) Rp) Unit Satunn JUMLAH Rp) 17 5/7 100 110.000 11.000.000_ 167 100 110000 11.000.000
67 25 100.000 2.500.000 45 110.000 4.950.000 110000 0000 Cambar 2.6 Kartu Selinan Bahan Buku 2 2.
Penghitungan dan pencatatan biaya tenaga kerja langsung a. Prosedur penghitungan dan pencatatan
Sbiaya tenaga kerja langsung Tennga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara fisik langsung
terlibat dengan pembuatan produk Biayn yang timbul karenanya merupakan biaya tenaga kerja utama
yang dapat ditelusuri melekatnya pada produk. Besarnya biaya tenaga kerja langsung dapa dihitung
berdasarkan jam kerja, hari kerja, dan satuan produk. Dalam perusahaan yang membuat lebih dari satu
jenis produk, untuk menghitung jumlah jam tera yang dipergunakan dalam proses produksi, karyawan
bagian produksi dilengkapi dengan kartu-kartu sebagai berikut D Kartu jam hadir (clock card). Kartu
tersebut tiap hari kerja dimasukkan ke dalam jam pencatat waktu (time clock) oleh karyawan yang
bersangkutan pada saat datang, setelah istirahat, dan pada saat pulang Kartu jam kerja (kartu tugas).
Kartu ini diisi dengan data jumlahjam kerja dan untuk pekerjaan mana jam kerja itu digunakan ) Prosedur
penghitungan dan pencatatan biaya tenaga kerja langsung melibatkan bagian-bagian seba berikut: 1)
Bagian Produks -Mencatat jam kerja tiap tenaga kerja langsung dalam kartu jam kerja masing-masing
Menyerahikan kartu jam kerja kepada Bagian Gaji dan Upah.

Jumia Februari Bahan Baku Langsig Harga Pemakaian Tanggal To Tenaga Kerja Langsung rarif 2) Bagian
Gaji dan Upah Menghitung upah tenaga kerja langsung berdasarkan jam kerjn, hari kerja, atau jumlah
satuan produk yang dihasilkan, bergantung sistem pengupahan yang digunakan Menyusun daftar upah
yang memuat antara lain mengenai data upah bruto, PPh pasal 21, potongan- potongan dan upah bersth
untuk tiap tenaga kerja langsung Menyusun rekapitulasi daftar upah yaitu ringkasan data daftar upah
yang memuat rincian binya tenaga kerja langsung untuk tiap jenis produk pesanarn. Mengirimkan daftar
upah dan rekapitulasi daftar upah kepada Bagian Hutang - 3) Bagian Hutang Berdasarkan daftar upah
yang diterima dari bagian gaji dan upah, membuat bukti pengeluaran kas dalam rangkap 3 (tiga) untuk
ditandatangani oleh pejabat perusahaan yang memiliki otoritas (kewenangan) mengeluarkan kas
Mendistribusikan bukti pengeluaran kas Lembar 1 dan lembar 2, dilampiri daftar upah diserahkan
kepada Bagian Kassa untuk kepentingan pembayaran upah. dilampiri dengan rekapitulasi daftar upah,
diserahkan kepada Bagian Jurnal, Buku Besar, dan Laporan Lembar 3 4) Bagian Jurnal, Buku Besar, dan
Laporan - Mencatat rekapitulasi daftar upah dan bukti pengeluaran kas yang diterima dari bagian hutang
dalam buku jurnal yang terkait Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 2 dengan daftar rekapitulasi
daftar upah kepada Bagian Kartu Sediaan dan Kartu Harga Pokok (Kartu Biaya). - 5) Bagian Kartu Sediaan
dan Kartu Harga Pokok Mencatat rekapitulasi daftar upah dalam kartu harga pokok masing masing
produk yang bersangkutan. Mengarsipkan bukti pengeluaran kas lembar 2 dan rekapitulasi daftar upah.
b. Penyusunan daftar gaji dan upah Dalam perusahaan-perusahaan yang besar pada umumnya
mempunyai departemen (bagian) yang khusus bertugas mengurus administrasi gaji dan upah pegawai.
Bagian administrasi gaji dan upah bertugas antara lain mencatat penggolongan tugas, tarif upah untuk
setiap pegawai, jumlah jam kerja atau hari kerja setiap pegawai, menghitung upah yang harus dibayar,
mengatur pemotongan upah, membuat surat pernyataan termasuk PPh 21, dan jumlah upah untuk
setiap pegawai yang memuat data upah kotor, potongan-potongan upah bersih yang harus diterima
pegawai yang bersangkutan Daftar gaji dan upah dibuat tiap akhir periode tertentu, bergantung kepada
sistem pengupahan yang akan misalnya mingguan atau bulanan. Daftar upah disusun berdasarkan data
kartu jam hadir dan kartu tugas pegawai setelah data pada kedua kartu tersebut dicocokkan. Di dalam
daftar diinform gaji dan upah asikan mengenai gaji dan upah kotor tiap pegawai, potongan-potongan
serta gaji dan upah bersih yang harus diterima masing-masing pegawai. Berikut ini contoh salah satu
bentuk daftar upah karyawan CV JAYA &Co. yang disusun untuk bulan Juli 2005

psung CY JAYA&Co DAPTAR UPA Untuk Bulan yang Herakhir Tangral 31 Juli 2005 Jumlah Tarip UpahUpah
Kotor Upah Beruilh atp) 11N) iua 108 170 tiNI 108 100 180 180 100 000,008000,00 16.200,00 0000,.00
718.800,00 000,00672.000,00 0.000,00 8.000,00 637 400,00 500,00003000,00 10.000,00 50.000,00
632.400,00 ,000,00 .500,00 688.000,00 10.300,00 4000,0070200000 680000,0010.000,00 070.000,00
075,700,00 92,000,00 15600,00 0,000,00 720.400,00 .500,00005.000,00 9.200,00 25000,00 630.800,00
1.000,00 658.000,00 3.000,00 654.100,00 537 000,00 1.500,00672000,00 9.000,00 26,000,00 37.00,00
3000,00 540.000,00 3.000,00 1.894 742.000,00700000 225,.000,00 .42000,00 Gombor 27 Dator Upar
Data datar upah di atas menunjukkan informasi sebagai berikut a) Upah kotor (bruto)karyawan bagian
proluksi pada bulan Juli 2005 berjumlah Rp 6.742000,00 Jumlah tersebut merupakan biaya tenaga kerja
langsung Pajak Penghasilan karyawan (PPh Pasal 21) untuk bulan Juli 2005 berjumlah Rp 97.000,00.
Jumlah tersebut merupakan tangrungan karyawan sebagai Wajib Pajak. Pelaksanasnnya dilakukan
melalui pemotongan gaji/upah oleh perusahaan sebagai pemberi kerja. Oleh karena itu bagi peruanhaan
merupakan hutang kepada Kas Negara b) e) Pinjaman karyawan dari perusahaan yang dibayar melalui
pemotongan upah pada bulan Juli 2005 D Upah tenaga kerja langsung untuk bulan Juli 2005 yang harus
dibayar kepada karyawan bagian berjumlah Rp 225.000,00 Jumlah tersebut merupakan pengurangan
piutang perasahaan pada karyawan produksi bejumlah Rp 6.420 000,00 Jumlah tersebut merupakan
hutang perusahnan kepada karyawan. Oleh karena itu prosedur penghitungan dan pencatatan biayn
tenaga kerja langsung melibatkarn Hutang Pencatatan biaya tenaga kerja langsung Datar guji dan upah
dalam perusahaan manufaktur dapat saja memuat rincian gaji dan upah karyawan bagian produksi,
bagian pemasaran dan bagian administrasi umum Dalam bal demikian total şaji dan upah tetor untuk
karyawan semua bagian dicatat debet akun Gaji dan Upah. Catatan yang dibuat dalam Jurnal umum
sebagai berikut: Gaji dan Upah PPh Pasal 21 yang harus disetor Potongan-potongan (misalnya piutang,
dana pensiun, asuransi tenaga kera dan lain-lain) Rpxoxx - Hutang Gaji dan Upalh 24

Tanggal Tarif Tenaga Kerja Langsung Jam Kerja barang sudang bersama bahan ya kartu n bahan dan bukti
pengeluaran Lamber 2 hakti Bukti pengeluaran kas untuk pembayaran gaji dan upah serta untuk setoran
PPh 21 karyawan dicatat dengan jurnal sebagai berikut Hutang Gaji dan Upah PPh Pasal 21 yang harus
disetor Rp oxxx Rp xxoox Kas. Kemudian berdasarkan data rekapitulasi daftar gaji dan upah, saldo akun
Gaji dan Upah dialokasikan kepada akun-akun tempat pembebanannya. Pada perusahaan yang
menerapkan metode gaji dan upah bagian produksi dipisahkan antara biaya tenaga kerja langsung dan
biaya tenaga kerja tidak langsung. Sementara biaya tenaga kerja langsung harus dinlokasikan secara rinci
kepada produk pesanan mana biaya tenaga kerja yang bersangkutan dibebankan. Biaya tenaga kerja
langsung yang sesungguhnya terjadi secara langsung dibebankan kepada produk yang dibuat. Oleh
karena itu jumlah yang bersangkutan dari akun Gaji dan Upah dialokasikan kepada akun BDP- Biaya
Tenaga Kerja. Sebagai ilustrasi, penggunaan upah langsung berdasarkan Kartu Jam Kerja untuk bulan Juli
2005 adalah sebagai berikut: Tanggal No P-02 Juli 14 300 3.500,00 1.050.000,00 366
3000,001.098.000,00 Jali 20 33033.500,00 115500000 8s3500,001.183.000,00 b4000,00 256.000.00 Juli
26 5004.000,00 2000000 1130 .205.000,00 768 2.537.000,00 Gambar 2.8 Rekapitulasi Penggunaan
Tenaga Kerja Langsung Jumlah tenaga kerja langsung yang digunakan dalam proses produksi bulan Juli
2005 adalah sebesar Rp 4.205.000,00+Rp 2 537.000,00-Rp 6.742000,00, Jumlah tersebut dicatat dalam
jurnal umum sebag berikut BDP-Biaya Tenaga Kerja -Gaji dan Upah Rp 6.742.000,00 Rp 6.742.000,00
Bagian Kartu Harga Pokok mencatat tenaga kerja langsung yang digunakan dalam Kartu Harga Pokok
produk pesanan No. P-01 dan No. P-02, seperti tampak pada gambar 2.9 dan 2.10 di bawah ini:

Anda mungkin juga menyukai