Pengertian :
Metoda harga pokok proses adalah metode pengumpulan harga pokok produk dengan cara
mengumpulkan biaya produksi yang terjadi dalam suatu periode tertentu, kemudian dibagikan sama
rata kepada produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan. Metode harga pokok proses
diterapkan pada perusahaan manufaktur yang karakteristiknya sebagai berikut :
Contoh : Dari kegiatan produksi pada pabrik bata M dalam bulan Januari 2000X diperoleh data sebagai
berikut :
Produk yang dihasilkan sebanyak 192.000 unit dalam ukuran selesai. Berdasarkan data tersebut, harga
pokok tiap unit bata M dapat dihitung : Rp. 115.200.000,00 : 192.000 = Rp. 600/unit
Berdasarkan data di atas Jurnal yang diperlukan untuk pencatat pemakaian bahan baku tersebut
adalah :
Dalam buku besar akun Ikhtisar Biaya Produksi akan menunjukkan saldo debet sebesarRp.
49.500.000,00. Jumlah tersebut adalah harga bahan baku yang dipakai dalam proses produksi
(Biaya bahan baku/ dalam bulan Juli 2012.
Dari akun Gaji dan Upah di atas dialokasikan dengan jurnal sbb :
Dari informasi di atas, Jurnal untuk mencatat BOP yang menjadi beban bulan Juli 2000X adalah :
Harga pokok barang yang diproses dalam bulan Juli 200X …………………………Rp.101.200.000,00
Harga pokok produksi selama bulan Juli 200X adalah……………………… Rp. 78.900.000,00
Contoh : Dari kegiatan usaha CV. LUGINA terdapat informasi sebagai berikut :
1. Saldo-saldo buku besar yang telah disusun per 30 Nopember 200X sebagai berikut :
(dalam ribuan rupiah)
1.342.700 1.342.700
Penjualan Produk :
Desember, 06 : Faktur No. F.-211 dikirim kepada PD Surya untuk penjualan 3.000 unit
produk @ Rp. 3.500,00. Pembayaran n/30
11 : Faktur No. F-212 dikirim kepada PT Cakra untuk penjualan 5.000 unit
produk @ Rp. 3.500,00. Pembayan n/30
17 : Faktur No. F-213 dikirim kepada PT. Lestari untuk penjualan 5.000 unit
produk @ Rp. 3.500,00. Pembayaran n/30
25 : Faktur No. F-214 dikirim kepada PD. Surya untuk penjualan 4.000 unit
produk @ Rp. 3.500,00. Pembayaran n/30
Pengeluaran Kas :
Desember, 01 : BKK No. K-265, untuk pembayaran hutang gaji dan upah sebesar
Rp. 32.000.000,00
04 : BKK No. K-266, untuk pembayaran hutang kepada PD. Daya Putra sebesar
Rp. 26.000.000,00
05 : BKK No. K-227, untuk setoran PPh 21 Rp. 280.000,00
10 : BKK No. K-228, untuk pembayaran rekening listrik sebesar Rp. 2.600.000,00
Dibebankan kepada bagian produksi Rp. 2.200.000,00 dan Beban umum
lain-lain Rp. 400.000,00
12 : BKK No. K-269, untuk pembayaran hutang kepada PD Daya Putra sebesar
Rp. 24.000.000,00
15 : BKK No. K-270,untuk pembayaran rekening telepon sebesar Rp.600.000,00.
Dibebankan kepada akun Beban penjualan lain-lain Rp. 400.000,00 dan
beban umum lain-lain Rp. 200.000,00
18 : BKK No. K-271, untuk pembayaran hutang kepada PD Libra Jaya sebesar Rp.
8.000.000,00
25 : BKK No. K-272, untuk biaya pemeliharaan gedung sebesar Rp. 800.000,00
Dibebankan kepada akun BOP lain-lain Rp. 600.000,00 dan Beban umum
lain-lain Rp. 200.000,00
29 : BKK No. K-273, sebesar Rp. 1.350.000,00 untuk pembayaran macam-
macam biaya. Dibebankan kepada BOP lain-lain Rp. 500.000,00, Beban
penjualan lain-lain Rp. 500.000,00 dan Beban umum lain-lain Rp. 350.000
Penerimaan Kas :
Desember, 04 : BKM No. M-110, penerimaan piutang dari PD Surya sebesar Rp. 24.000.000
07 : BKM No. M-111, Penjualan tunai 2.000 unit produk @ Rp. 3.250,00
13 : BKM No. M-112, Penerimaan piutang dari PT. Cakra Rp. 40.000.000,00
22 : BKM No. M-113, Penjualan tunai 2.400 unit produk @ Rp. 3.250,00
28 : BKM No. M-114, penerimaan piutang dari PT. Lesatari Rp. 22.000.000,00
Data Daftar Gaji dan Upah :
- Total Gaji dan upah bruto………………………………………………………………….Rp. 34.400.000,00
PPh 21 karyawan yang dipotong…………………………………………………………Rp. 280.000,00
Total gaji dan upah bersih…………………………………………………………………..Rp. 34.120.000,00
- Rekapitulasi gaji dan upah :
Gaji bagian penjualan……………………………………………………………Rp. 4.800.000,00
Gaji bagian administrasi dan umum………………………………………Rp. 3.500.000,00
Gaji dan upah bagian produksi………………………………………………Rp.26.100.000,00
Jumlah…………………………………………………..Rp. 34.400.000,00
Pada materi ini akan dibahas perhitungan harga pokok produk yang di olah melalui :
1. Satu Departemen :
a. Pada awal periode tidak terdapat persediaan barang dalam proses (BDP)
b. Pada awal periode terdapat sediaan BDP, denngan menerapkan metode harga poko rata-
rata dan MPKP
2. Lebih dari satu Departemen, dengan menerapkan :
a. Peneraparan metode harga pokok rata-rata
b. MPKP
Tidak ada masalah untuk menentukan jumlah biaya produksi yang terjadi dalam suatu periode,
kesulitantimbul dalam menentukan jumlah satuan produk yang dihasilkan, karena proses produksi
dalam suatu preiode belum tentu dapat menyelesaikan semua produk yang diolah dalam periode itu.
(masih ada produk yang belum selesai……yang disebut BDP).
Agar biaya produksi yang terjadi dalam suatu periode dapat dibagikan sama rata kepada produk yang
dihasilkan harus dinyatakan dalam satuan ukuran selesai( satuan produk jadi yang harga pokoknya
setara dengan harga pokok yang dihasilkan, yang disebut unit ekuivalen produk yang dihasilkan).
1. Penghitungan unit ekuivalen produk yang dihasilkan (tidak terdapat persediaan awal BDP) :
a. Unit ekuivalen produk jadiyang selesai di proses. Unit ekuivalen produk yang dihasilkan
oleh setiap unsur biaya produksi, sama dengan jumlah satuan produk jadi yang selesai
diproses, karena produk ybs.sudah dalam ukuran selesai, atau semua unsur biaya produksi
sudah sampai pada tingkat 100%.
b. Unit ekuivalen produk dalam proses akhir priode. Unit ekuivalen produk yang dihasilkan
oleh setiap unsur biaya produksi adalah jumlah satuan produk jadi yang biaya produksinya
tidak semuanya sama dengan biaya produksi yang telah diserap oleh produk dalam proses
akhir periode.
Unsur-unsur biaya produksi yang telah digunakan untuk mengolah produk yang masih dalam proses
pada akhir periode, pada umumnya dapat menghasilkan produk yang tingkat penyelesaiannya tidak
sama. Oleh karena itu unit ekuivalen produk yang dihasilkan tiap unsur biaya produksi tidak semuanya
sama.
Sebagai ilustrasi, data produksi suatu perusahaan manufaktur untuk bulan Juli 2012 sebagai berikut :
Berdasarkan data di atas, Unit Ekuivalen produk yang dihasilkan setiap unsur biaya produksi
dihitung sebagai berikut :
Dari keterangan di atas, unit ekuivalen produk yang dihasilkan biaya bahan baku bulan Juli 2012
dapat dihitung :
Unit Ekuivalen produk dalam proses (BDP), 100% x 800 unit................. 800 unit
- Produk jadi yang selesai di proses 3.200 unit. Produk ini seluruhnya (100%) dihasilkan oleh
biaya tenaga kerja (BTK) bulan Juli 2012, sehingga unit ekuivalen biaya tenaga kerja untuk
produk ini sama denga 100% x 3,200 unit = 3.200 unit
- Produk dalam proses (BDP) akhir periode sebanyak 800 unit, tingkat penyelesaian biaya
konversi 25%, artinya biaya tenaga kerja dan biaya overhead paberik bulan Juli 2012 untuk
produk tersebut baru dapat menyelesaikan sampai tingkat 25 %,Biaya tenaga kerja yang
melekat pada 800 unit untuk timngkat penyelesaian 25% sama dengan biaya tenaga kerja
yang melekat 25% x 800 unit produk jadi (ukuran selesai) atau pada 200 unit produk selesai.
Dengan demikian berdasarkan data produksi di atas, unit ekuivalen biaya tenaga kerja (BTK)
dapat dihitung : 3.200 + (25% x 800 unit) = 3.400 unit.
- Karena tingkat penyelesaian biaya konversi barang dalam proses (BDP) akhir periode
sebesar 25%, unit ekuivalen produk yang dihasilkan BOP bulan Kuli 2012 sama dengan unit
ekuivalen yang dihasilkan BTK, yaitu 3.200 + (25% x 800 unit)= 3.400 unit
Kesimpulan dari uraian di atas, unit ekuivalen produk yang dihasilkan oleh masing-masing unsur biaya
produksi bulan Juli 2012 dihitung sbb :
Unsur biaya produksi yang diserap tiap unit produk adalah jumlah unsur biaya produksi dibagi dengan
unit ekuivalen produk yang dihasilkan oleh unsur biaya produksi yang bersangkutan.
Contoh (Penghitungan harga pokok tiap unit produk dengan anggapan pada awal periode tidak terdapat
sediaan barang dalam proses)
CV. TIMUR JAYA memproduksi satu jenis produk melalui satu departemen produksi. Dari kegiatan
produksi dalam bulan Juli 2015 diperoleh data sebagai berikut :
Data dari bagian produksi :
Berdasarkan data di atas, unit ekuivalen produk yang dihasilkan oleh masing-masing unsur biaya
produksi dihitung sbb. :
Biaya bahan baku dan bahan pembantu sebesar Rp. 54.000.000 dapat menghasilkan :
BIAYA PRODUKSI
JENIS JUMLAH SATUAN PRODUK YANG DIHASILKAN BIAYA PRODUKSI
PER SATUAN
BIAYA (UNIT EKUIVALEN) (Rp.)
(Rp.)
BBB 7.500 + 100% X 1.500 Unit = 9.000 Unit 54.000.000,00 6.000,00
BTK 7.500 + 60 % X 1.500 Unit = 8.400 Unit 33.600.000,00 4.000,00
BOP 7.500 + 60 % X 1.500 Unit = 8.400 Unit 16.800.000,00 2.000,00
104.400.000,00 12.000,00
Dari data di atas, penghitungan biaya produksi dilakukan sebagai berikut :
- Biaya bahan baku pembantu ..100% x 1.500 x Rp. 6.000,00 ..Rp. 9.000.000,00
Prosedur pencatatan biaya produksi menurut metode harga pokok proses dengan sistem perpetual pada
dasarnya tidak berbeda dengan pencatatan pada metode pesanan, perbedaannya terletak pada
perhitungan harga pokok per satuan produk yang dihasilkan dan pembebanan biaya overhead peberik.
Pada contoh soal di atas (CV. TIMUR JAYA), jurnal yang harus di buat :
Data Produksi :
- Jumlah produk masuk proses produksi....................................................9.000 unit
- Jumlah produk selesai di transfer ke gudang..........................7.500 unit
- Jumlah produk dalam proses akhir periode tingkat
Penyelesaian bahan baku 100%, biaya konv. 60%.................1.500 unit
9.000 unit
Biaya yang dibebankan :
Jenis Biaya Biaya Produksi Biaya Produksi/unit
Biaya Bahan baku Rp. 54.000.000 Rp. 6.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 33.600.000 Rp. 4.000
Biaya Overhead paberik Rp. 16.800.000 Rp. 2.000
Jumlah Rp. 104.400.000 Rp. 12.000
Perhitungan Biaya :
Harga Pokok produk selesai di transfer ke gudang
7.500 x Rp. 12.000 ..........................................................................................Rp. 90.000.000
Harga Pokok Akhir peride :
- Biaya bahan baku dan penolong...........Rp. 9.000.000
- Biaya tenaga kerja..................................Rp. 3.600.000
- Biaya overhead paberik..........................Rp. 1.800.000
Rp. 14.400.000
Biaya produksi Rp.104.400.000
Harga pokok produk yang dihasilkan dalam suatu periode belum tentu sama dengan harga pokok produk
yang dihasilkan dalam periode berikutnya. Jika pada awal periode terdapat barang dalam proses maka
dalam periode itu ada dua (2) macam harga pokok produk,
pertama harga pokok yang terjadi pada periode lalu yaitu biaya produksi yang sudah melekat pada
barang dalam proses (BDP) awal periode,
kedua harga pokok produk yang terjadi pada periode yang bersangkutan (periode berjalan).
Dalam hal pada awal periode produksi terdapat barang dalammproses, diperlukan suatu metode untuk
menentukan harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang. Ada 2 metode yang dapat
digunakan untuk menentukan harga pokok produk yang selesai diproses, yaitu :
Dari data di atas, penghitungan dan pencatatan biaya produksi menurut metode harga pokok rata-
rata adalah sebagai berikut :
Unit
Biaya
Ekuivalen Harga pokok Biaya
Produksi yang Total Biaya
Jenis Biaya yang BDP Awal Produksi tiap
terjadi bulan Produksi (Rp)
dihasilkan Bulan (Rp) Unit (Rp)
Juli (Rp)
(Rp)
BBB 20.000 4.000.000 22.400.000 26.400.000 1.320
BTK 19.000 2.400.000 15.840.000 18.240.000 960
BOP 19.000 1.920.000 13.660.000 15.580.000 820
2. Jurnal untuk mencatat biaya produksi yang terjadi bulan Juli 2015 :
BDP-Biaya Bahan Baku...........................................Rp 22.400.000
BDP-Biaya Tenaga Kerja ........................................Rp 15.840.000
BDP- Biaya Overhead Paberik................................Rp 13.660.000
Sediaan BDP ................................................. - Rp. 22.400.000
Gaji dan Upah............................................... Rp. 15.840.000
Akun-akun yang dikredit............................. Rp. 13.660.000
CV KAMAY
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
Bulan Juli 2015
===================================================================
- Jumlah produk dalam proses awal periode, tingkat penyelesaian bahan baku 100%
Biaya Konversi.................................................................................... 4.000 unit
Jumlah produk masuk proses produksi............................................. 16.000 unit
Jumlah masuk proses produksi.......................... 20.000 unit
Jumlah produk selesai ditransfer ke gudang....................15.000 unit
Jumlah produk dalam proses akhir periode tingkat
Penyelesaian bahan baku 100%, biaya konversi 80%.... 5.000 unit
20.000 unit
Perhitungan Biaya :
Berdasarkan anggapan di atas, biaya produksi yang terjadi dalam suatu periode akan
menghasilkan :
a. Produk jadi yang selesai di proses, terdiri atas produk dalam proses awal periode dan
produk yang masuk proses produksi pada / yang berasal dari periode berjalan. Unit
Ekuivalen produk ini adalah jumlah satuan produk selesai yang berasal dari poduk masuk
proses produksi pada periode berjalan ditambah dengan unit ekuivalen produk yang
dihasilkan oleh biaya produksi yang digunakan untuk menyelesaikan produk dalam proses
awal periode.
b. Produk dalam proses akhir periode. Unit ekuivalen produk ini dihitung dengan mengkalikan
jumlah satuan produk dalam proses akhir dengan tingkat penyelesaiannya.
Contoh :
CV. NINGNONG memproduksi satu jenis barang melalui satu departemen produksi. Harga pokok
produk dihitung dengan menggunakan MPKP. Dari kegiatan produksi bulan Juli 2015 diperoleh
data sbb.:
Data Produksi :
Berdasarkan data di atas, produk yang dihasilkan dalam bulan Juli 2015 terdiri atas :
a. Produk selesai sebanyak 15.000 unit. Dari jumlah tersebut 4.000 unit berasaal dari produk
dalam proses awal periode (masuk pertama), dan 11.000 unit berasal dari produk masuk
proses produksi pada bulan Juli 2015. Unit ekuivalen produk tersebut dihitung sbb. :
Unit ekuivalen produk yang dihasilkan biaya bahan baku yang terjadi bulan Juli 2015 :
Produk yang 4.000 unit tidak menggunakan bahan baku bulan Juli, karena sudah 100% pada
periode lalu, sementara yang berasal dari produk yang masuk bulan Juli (11.000 unit),
seluruhnya 100% diselesaikan oleh bahan baku Juli 2015. Unit ekuivalen yang dihasilkan
biaya bahan baku bulan Juli 2015 dihitung sebagai berikut :
11.000 +0% x 4.000 unit .................................= 11.000 unit
Unit ekuivalen produk yang dihasilkan biaya tenaga kerja yang terjadi bulan Juli 2015 :
Biaya tenaga kerja bulan Juli, sebagian digunakan untuk menyelesaikan produk dalam
proses awal periode, yaitu untuk menyelesaikan 75%, karena sampai dengan tingkat 25%
diselesaikan pada periode lalu, sementara untuk menyelesaikan 11.000 unit yang berasal
dari produk yang masuk proses bulan Juli, 100% menggunakan tenaga kerja Juli, karena itu
unit ekuivalen produk selesai yang dihasilkan biaya tenaga kerja juli 2015, dihitung sbb. :
11.000 + 75% x 4.000 unit..................................= 14.000 unit
Unit ekuivalen produk yang dihasilkan biaya overhead paberik yang terjadi bulan Juli
2015
Karena tingkat penyelesaian barang dalam proses awal periode dinyatakan dengan tingkat
penyelesaian biaya konversi, unit ekuivalen produk yang dihasilkan biaya overkead paberik
dihitung sama seperti unit ekuivalen biaya tenaga kerja, yaitu :
11.000 + 75% x 4.000 unit ................................= 14.000 unit
b. Produk dalam proses akhir periode sebanyak 5.000 unit dengan tingkat penyelesaian bahan
baku 100% dan biaya konversi 60%, Seluruh produk ini berasal dari produk yang masuk
proses produksi bulan Juli 2015. Dengan demikian semua biaya produksi yang telah diserap
oleh produk tersebut berasal dari biaya produksi yang terjadi bulan Juli. Unit ekuivalen
produk proses akhir periode dihitung sbb. :
Dari perhitungan unit ekuivalen produk yang dihasilkan di atas, dapat disimpulkan sbb. :
Unit ekuivalen yang dihasilkan bahan baku :
11.000 + 0% x 4.000 + 100% x 5.000 unit................................16.000 unit
Perhitungan unit ekuivalen produk yang dihasilkan biaya produksi bulan Juli 2015 sbb. :
Unit ekuivalen BBB = 15.000 + 100% x 5.000 – 100% x 4.000 unit = 16.000 unit
Unit ekuivalen BTK = 15.000 + 60% x 5.000 – 25% x 4.000 unit = 17.000 unit
Unit ekuivalen BOP= 15.000 + 60% x 5.000 - 25% x 4.000 unit = 17.000 unit
Berdasarkan data unit ekuivalen produk yang dihasilkan biaya produksi di atas, HP tiap unit
produk dihitung sebagai berikut :
Jenis Unit Ekuivalen Produk yang Biaya Produksi Yang Biaya Produksi
Biaya Dihasilkan Bulan Juli 2015 terjadi Bulan Juli 2015 tiap Unit
BBB 16.000 unit Rp. 48.000.000 Rp. 3.000
BTK 17.000 unit Rp. 40.800.000 Rp. 2.400
BOP 17.000 unit Rp. 27.200.000 Rp. 1.600
Rp. 116.000.000 Rp. 7.000
a. Harga pokok produk dalam proses awal (dibawa dari periode lalu)...................Rp. 14.500.000
b. Biaya produksi bulan Juli 2015 (untuk menyelesaikan produk BDP awal):
Biaya tenaga kerja.............75% x 4.000 x Rp. 2.400...Rp. 7.200.000
Biaya Overhead paberik....75% x 4.000 x Rp. 1.600...Rp. 4.800.000
Rp. 12.000.000
Rp. 26.500.000
c. HP produk selesai yang berasal dari produk masuk produksi bulan Juli 2015
11.000 x Rp. 7.000 Rp. 77.000.000
Total harga pokok produk selesai......................................Rp.103.500.000
CV. NINGNONG
Data Produksi :
- BDP awal periode, dengan tingkat penyelesaian :
Bahan baku 100%, Biaya Konversi 25%...............................................4.000 unit
- Jumlah produk yang masuk proses produksi.....................................16.000 unit
- Jumlah produk yang diproses ....................................................... 20.000 unit
- Jumlah produk yang ditransfer ke gudang................15.000 unit
- Jumlah produk dalam proses akhir peride
Penyelesaian BB 100%, Biaya konversi 60%.............. 5.000 unit
20.000 unit
Biaya yang dibebankan :
Jenis Biaya Biaya Produksi Biaya Produksi/unit
Harga Pokok BDP awal Rp. 14,500.000
Biaya produksi terjadi bulan Juli 2015 :
Biaya Bahan baku Rp. 48.000.000 Rp. 3.000
Biaya Tenaga Kerja Rp. 40.800.000 Rp. 2.400
Biaya Overhead paberik Rp. 27.200.000 Rp. 1.600
Jumlah biaya yang dibebankan Rp. 130.500.000 Rp. 7.000
1. NASTITI &Co, memproduksi satu jenis produk. Dari kegiatan usahanya di bulan Agustus 2015
dipedroleh data sebagai berikut :
Tidak terdapat persediaan BDP awal periode
Jumlah produk masuk proses produksi.............................................................. 6.000 unit
Jumlah produk selesai diproduksi....................................................................... 5.000 unit
Jumlah produk dalam proses akhir :
Penyelesaian bahan baku 100%, biaya konversi 50%..........................................1.000 unit
Biaya yang terjadi dalam bulan Agustus 2015 adalah :
Biaya bahan baku.................................................................................................Rp. 15.000.000
Biaya Tenaga Kerja...............................................................................................Rp. 14.300.000
Biaya Overhead Paberik.......................................................................................Rp. 7.150.000
Berdasarkan data di atas, Anda diminta :
a. Hitung harga pokok produk selesai
b. Hitung harga pokok produk dalam proses akhir Agustus 2015
c. Buat jurnal yang diperlukan untuk mencatat :
1. Pemakaian biaya produksi
2. Harga Pokok Produk selesai
3. Harga pokok produk dalam proses akhir
4. Laporan Biaya produksi
2. PT KHAZA menghitung harga pokok produk dengan metode rata-rata. Data kegiatan produksi
bulan September 2015 sebagai berikut :
Data Produksi :
BDP awal, dengan tingkat penyelesaian BB 100%, Biaya Konversi 25%..................8.000 unit
Jumlah produk yang selesai diproses.....................................................................22.000 unit
BDP akhir periode, tingkat penyelesaian BB 100%, Biaya Konbersi 40%................ 1.000 unit
Harga pokok produk BDP :
BBB........................................................................Rp. 34.500.000
BTK........................................................................Rp. 12.000.000
BOP.......................................................................Rp. 6.000.000
Biaya Produksi yang terjadi bulan September 2015 :
BBB.........................................................................Rp. 61.500.000
BTK..........................................................................Rp. 40.000.000
BOP.........................................................................Rp. 33.000.000
Berdasarkan data di atas Anda diminta :
1. Hitung HP tiap unit produk yang dihasilkan
2. Hitung Harga pokok produk selesai diroses
3. Hitung harga pokok BDP akhir periode
4. Buat jurnal yang diperlukan untuk mencatat kegiatan bulan September 2015
5. Buat Laporan Harga Pokok Produksi