Anda di halaman 1dari 12

TUGAS DOSEN PENGAJAR

KELOMPOK Sonia Sischa Eka Putri,


S.E., M.Ak.

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

ANGGARAN LABA RUGI

NAMA MAHASISWA

DIAH PERMATA SARI 11970324331

ELSA AMALIA DITA 11970322925

NURUL QOMARIAH 11970323013

AKUNTANSI B SEMESTER V

JURUSAN S1 AKUNTANSI B

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan anggaran laba rugi perusahaan manufaktur ?
2. Bagaimana anggaran laba rugi perusahaan manufaktur ?
3. Bagaimana menghitung nilai persediaan akhir barang jadi ?
4. Bagaimana menyusun anggaran laba rugi ?

C. Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan anggaran laba rugi manufaktur
2. Untuk mengetahui bagaimana anggaran laba rugi perusahaan manufaktur
3. Untuk mengetahui cara menghitung nilai persediaan akhir barang jadi
4. Untuk mengetahui cara menyusun anggaran laba rugi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian anggaran laba rugi


Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari anggaran
penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akam ditanggung perusahaan
atau entitas pada satu periode anggaran. Secara sederhana angggaran laba rugi adalah jumlah
laba dan rugi yang ingin diperoleh perusahaan.
Anggaran laba rugi merupakan salah satu jenis anggaran yang harus dibuat oleh suatu
perusahaan. Adapun anggaran lainnya seperti anggaran piutang, anggaran kas, anggaran
penjualaan dan sebagainya. Dengan membuat anggaran laba rugi, perusahaan akan
mengetahui sebarapabesar laba yang diterima atau rugi yang akan ditanggung sehungga
perusahaan dapat membuat rencana program untuk mengelola keuangannya dengan baik.
Penyusunan anggaran laba rugi bertujuan memberikan informasi kepada pihak
manajemen tentang perkiraan laba rugi bersih yang akan ditanggung oleh perusahaan dalam
satu periode anggaran. Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan anggaran
laba rugi dari anggaran-anggaran yang telah disusun sebelumnya.

Berikut sumber-sumber informasi yang dibutuhkan dalam menyusun anggaran laba rugi :
1. Anggaran penjualan, menyediakan informasi tentang perkiraan nilai penjualan dalam
satu periode anggaran.
2. Anggaran produksi, menyediakan informasi tentang nilai persediaan awal dan akhir
barang jadi yang akan digunakan dalam perhitungan beban pokok penjualan di anggaran
laba rugi.
3. Anggaran biaya produksi, menyediakan informasi tentang produksi dalam satu periode
anggaran. Baya produksi barang jadi meliputi biaya pemakaian bahan baku langsung,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya over head pabrik. Informasi ini diperlukan untuk
menghitung beban pokok penjualan dalam anggaran laba rugi.
4. Anggaran beban operasi, menyediakan informasi tentang perkiraan nilai beban
penjualan dan administrasi perusahaan.
5. Anggaran pajak penghasilan beban, tarif pajak penghasilan badan diperlukan untuk
menentukan jumlah beban pajak penghasilan yang harus ditanggung oleh perushaan
dalam satu periode anggaran.
6. Anggaan kas. menyediakan informasi tentang beban bunga, pendapatan bunga, dan
beban piutang tak tertagih.

Anggaran laba rugi perusahaan manufaktur tidak banyak berbeda dengan anggaran laba
rugi untuk perusahaab dagang atau jasa. Perbedaannya terletak pada penentuan beban pokok
penjualan yang sedikit lebih rumit pada perusahaan manufaktur dibandingkan dengan
perusahaan jasa dan dagang.
B. Menghitung nilai persediaan akhir barang jadi
Salah satu informasi yang disajikan data anggaran produksi adalah kualitas persediaan
barang jadi yang akan dipegang oleh persediaan diakhir periode atau yang biasa kita kenal
sebagai persediaan akhir barang jadi. Perhitungan biaya persediaan akhir barang jadi
memerlukan informasi tentang asumsi arus biaya persediaan yang digunakan oleh
perusahaan.

Dua asumsi biaya persediaan


1. FIFO (first in first out)
Metode fifo bahwa biaya persediaan barang jadi yang diproduksi pertama kali dalam satu
periode akan menjadi beban pokok penjualan untuk barang jadi yang dijual pertama
dalam periode yang sama. Jika perusahaan menggunakan metode fifo, maka biaya
persediaan barang jadinya berasal dari persediaan barang jadi yang terakhir dibuat dalam
satu periode.
2. AVERAGE
Metode average mengasumsikan bahwa biaya persediaan barang jadi adalah biaya rata-
rata uang diperbolehkan dari biaya produksi yang dikeluarkan dalam suatu periode dan
biaya persediaan barang jadi awal yang sudah diawal periode.

Contoh :

Penjualan (unit) 1.600


Ditambah : Persediaan akhir barang jadi 400
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan (unit) 2.000
Dikurang : Persediaan awal barang jadi 200
Jumlah barang jadi yang akan diproduksi 1.800

Total biaya persediaan barang jadi pada 1 juli 2021 adalah Rp. 4.000.000 atau Rp. 2.000.000
per unit. Biaya produksi per unit untuk setiap barang jadi yang diporuksi dibulan juli 2021
adalah Rp. 220.000.

Berdasarkan anggaran produksi dan informasi tentang biaya persediaan per unit PT. ABC,
hitunglah biaya persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan metode arus biaya :

a. FIFO
b. AVERAGE

METODE FIFO

1. Jika menggunakan metode fifo, maka biaya persediaan akhir barang jadi berasal dari
biaya barang jadi yang terakhir dibuat pada suatu periode.
Pada contoh PT ABC, biaya produksi per unit barang jadi yang du akhir bulan juli
sebesar Rp. 210.000 per unit sehingga untuk setiap unit barang jadi yang diakhir
bulan juli 2021 akan memiliki biaya per unit sebesar Rp. 220.000.
2. Dari anggaran produksi, diketahui bahwa u=jumlah persediaan barang jadi (unit)
adalah 400 unit. Jadi total biaya persediaan akhir barang jadi adalah Rp. 88.000.000
yang diperoleh dengan mengalikan persediaan barang jadi (400 unit) dengan biaya
produksi per unitnya (Rp. 220.000)

METODE AVERAGE

1. Jika menggunakan metode average, kita harus menghitung terlebih dahulu total biaya
produksi untuk bulan juli dan total biaya persediaan awal barang jadi.
Biaya produksi bulan juli Rp. 396.000.000 (Rp. 220.000 × 1.800 unit) dan nolao
keseluruhan persediaan barang jadi awal sebesar Rp. 40.000.000 (220 unit × Rp.
200.000)
2. Tambahan umlah unit barang jadi yang di produksi di bulan juli (1.800 unit) dengan
jumlah unit persediaan awal barang jadi (200 unit).
Kemudian, jumlahkan juga biaya produksi bulan juli (396.000.000”) dengan total
biaya persediaan awal barang jadi (Rp. 40.000.000) untuk memperoleh total biaya
persediaan barang jadi yang tersedian untuk dijual di bulan juli.

Unit Biaya (Rp.)


Produksi bulan juli 1.800 396.800.000
Persediaan barang jadi awal 200 40.000.000
Persediaan barang jadi tersedian dijual 2.000 436.000.000

3. Hitunglah biaya per unit persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual dengan
cara membagi total biaya persediaan barang tersedia untuk dijual dengan jumlah unit
persediaan akhir tersedia untuk dijual.
Dalam contoh Rp. 436.000.000 ÷ 2.000 unit = Rp. 218.000
Biaya per unit persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual akan menjadi biaya
per unit untuk persediaan akhir barang jadi.
4. Nilai akhir persediaan barang jadi diperoleh dengan mengalihkan jumlah persediaan
akhir barang jadi dengan biaya per unit persediaan barang jadi tersedia untuk dijual.
Pada contoh ini adalah Rp. 218.000 ×400 unit = Rp. 87.200.000

C. Menyusun anggaran laba rugi

Format dasar anggaran laba rugi

PT . XXX
Anggaran Laba Rugi
Periode ... Desember ...
Penjualan XXX
Harga pokok penjualan
Biaya bahan baku XXX
Biaya tenaga kerja langsung XXX
Biaya overhead XXX
- Biaya produksi XXX
- Persediaan awal barang jadi XXX
- Jumlah persediaan barang jadi XXX
- Persediaan akhir (XXX)
- Harga pokok penjualan (XXX)
Laba kotor XXX
- Biaya operasional (XXX)
Laba usaha sebelum pajak XXX
Pajak (X)
Laba usaha setelah pajak XXX

Berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh PT. Abadi Raya untuk menyusun
anggaran laba rugi bula oktober 2021

1. Anggaran produksi bulan oktober 2021 menyajikan informasi sebagai berikut :

Penjualan 6.000
Ditambah : Persediaan akhir barang jadi 1.800
Jumlah barang jadi yang dibutuhkan 7.800
Dikurang : Persediaan awal barang jadi 1.400
Jumlah barang jadi yang akan di produksi 6.400

2. Harga jual barang jadi per unit selama bulan april 2021 diperkirakan sebesar Rp.
100.000.
3. Perusahaan menggunakan metode rata-rata dalam menghitung biaya persediaan dan
beban pokok penjualan.
4. Total biaya persediaan barang jadi per 1 oktober sebesar Rp. 84.000.000.
5. Biaya selama bulan oktober diperkirakan Rp. 391.800.000
6. Pajak penghailan di perkirakan sebesar 30%
7. Beban penjualan untuk bulan april di perkirakan sebesar Rp. 40.000.000
8. Beban umum dan administrasi untuk bulan oktober diperkirakan sebesar Rp.
25.000.000
9. Beban bungan bulan oktober diperkirakan sebesar Rp. 26.000.000

Langkah-langkah dalam membuat format anggaran laba rugi :

1. Membuat format anggaran laba rugi PT. Abadi Raya


2. Memasukkan perkiraan nilai penjualan untuk bulan oktober kedalam format anggaran
penjualan. Nilai penjualan di peroleh dengan mengalihkan jumlah barang jadi yang
akan diperkirakan akan dijual selama bulan oktober dengan harga jual per unit nya
Rp. 600.000.000 (Rp. 100.000 × 6.000 unit.
3. Masukkan data-data yang telah diberikan pada kasus di atas ke dalam format
anggaran laba rugi. Informasi yang telah diberikan adalah biaya persediaan barang
jadi awal, biaya priduksi, beban penjualan, beban adm & umum serta beban bunga
untuk oktober 2021.
4. Hitunglah nilai persediaan barang jadi setelh itu dimasukkan ke format anggaran laba
rugi.

Berikut perhitungan nilai persediaan akhir barang jadi dengan menggunakan asumsi
arus biaya rata-rata :

Unit Biaya (Rp.)


Produksi bulan oktober 6.400 391.800.000
Persediaan barang jadi awal 1.400 84.000.000
Persediaan barang jadi tersedia dijual 7.800 475.800.000

Biaya rata-rata persediaan untuk dijual sebesar Rp. 61.000 (475.800.000 × 7.800
unit). Adapun biaya persediaan akhir barang jadi adalah Rp. 109.800.000 (61.000 ×
1.800 unit).
5. Hitunglah beban pokok penjualan, laba kotor, laba operasi, pendapatan, beban lain-
lain dan laba sebelum pajak penghasilan, perhatikan operasi penambahan atau
pengurangan untuk memperoleh informasi-informasi di atas.
6. Hitunglah perkiraan beban pajak penghasilan yang di peroleh dengan mengalihkan lab
sebelum pajka penghasilan dengan tarif pajak enghasilan badan. Perkiraan pajak
penghasilan badan adalah Rp. 42.900.000 (143.000.000 × 30%)
7. Selesaikan penyusunan anggaran laba rugi dengan menghitung laba bersih yang di
anggarkan dengan mengurangkan laba sebelum pajak penghasilan dengan pekiraan
beban pajak penghasilan.

PT. Abady Raya


Anggaran Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir pada 31 oktober 2021
Penjualan 600.000.000
Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaa barang jadi 84.000.000
Biaya produksi 391.800.000
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 475.800.000
Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi 109.800.000
Beban pokok penjualan 366.000.000
Laba kotor yang dianggarkan 234.000.000
Beban operasi
Beban penjualan 40.000.000
Beban administrasi 25.000.000 65.000.000
Laba operasi yang dianggarkan 169.000.000
Pendapatan dan beban lain-lain
Beban bunga 26.000.000 26.000.000
Laba sebelum pajak penghasilan 143.000.000
Perkiraan beban pajak penghasilan 42.900.000
Laba bersih yang dianggarkan 100.100.000
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam makalah ini kami sebagai kelompok menyajikan sedikit informasi materi
mengenai anggaran laba rugi perusahaan manufaktur. Anggaran laba rugi perusahaan
manufaktur tidak banyak berbeda dengan anggaran laba rugi untuk perusahaab dagang
atau jasa. Perbedaannya terletak pada penentuan beban pokok penjualan yang sedikit
lebih rumit pada perusahaan manufaktur dibandingkan dengan perusahaan jasa dan
dagang.
Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari
anggaran penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan
ditanggung perusahaan atau entitas pada satu periode anggaran.
Perhitungan biaya persediaan akhir barang jadi memerlukan informasi tentang
asumsi arus biaya persediaan yang digunakan oleh perusahaan. Ada dua asumsi arus
biaya persediaan yaitu :
a. FIFO
b. AVERAGE

B. Saran
Sebelumnya, kami sebagai kelompok memohon maaf apabila terdapat kesalahan
maksud dari makalah ini. Didalam makalah ini tidak banyak dapat kami sampaikan.
Makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan refeensi yang kami
gunakan. Kami sangat berharap kalian semua dapat memanfaatkan makalah ini juga
untuk kalian dapat kembali melengkapo makalah ini, terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Sasongko, Catur parulian, Safrida Rumondang, 2010 “Anggaran”. Jakarta:Salemba Empat

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-ketahui-3-metode-menyusun-anggaran-laba-rugi-untuk-
bisnis-anda/

https://id.scribd.com/document/434777145/MAKALAH-Anggaran-Laba-Rugi

https://pdfcoffee.com/anggaran-laba-rugi-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai