Anda di halaman 1dari 5

Minggu ke – 16

1. Tulislah jawaban kalian di buku catatan,


2. Di pojok kiri atas diberi identitas yang jelas (nama_kelas_no.absen)
3. Foto hasil pekerjaan kalian dan kirimkan ke group WA tugas PKK

Jawablah soal-soal dibawah ini dengan jelas dan lengkap !


1. Produk barang selalu dibuat dengan banyak pilihan untuk memuaskan konsumen,
karena dalam pembuatannya selalu mengutamakan ?
2. Identifikasi kebutuhan konsumen meliputi tiga (3) macam kebutuhan, sebutkan dan
jelaskan !
3. Jelaskan perbedaan convenience goods dan shooping goods, berikan contohnya !
4. Jelaskan yang dimaksud produk industri dan sebutkan lima (5) kategori produk industri
tesebut !
5. Sebutkan contoh dari produk jasa dalam bidang :
a. Transportasi d. Kesehatan
b. Komunikasi e. Jasa keuangan
6. Sebutkan tahap – tahap dalam perencanaan produk !
7. Sebutkan kelebihan dari produk barang dan jasa !
8. Sebutkan kekurangan dari produk barang dan jasa !

BAB 5
PROSES KERJA
PEMBUATAN PROTOTYPE / CONTOH PRODUK
72
Prototipe merupakan penafsiran produk yang dapat diklasifikasikan melalui dua
dimensi yaitu dimensi yang pertama adalah tingkat dimana sebuah prototipe merupakan
bentuk fisik. Dimensi kedua adalah tingkatan dimana sebuah prototipe merupakan
prototipe yang menyeluruh. Prototipe yang menyeluruh mengimplementasikan sebagian
besar atau semua atribut dari produk. Prototipe menyeluruh merupakan prototipe yang
diberikan kepada pelanggan untuk mengidentifikasi kekurangan dari desain sebelum
memutuskan diproduksi.
A. Produk Barang dan Jasa
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar
diperhatikan, diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan
dan keinginan seseorang.
Selain itu, produk barang biasanya terdapat dimana-mana dan memiliki banyak
pilihan karena dalam proses pembuatannya selalu mengutamakan :
 Selera masyarakat
 Permintaan masyarakat
 Trend dan perubahan yang terjadi
 Kenyamanan dan gaya produk
 Kemudahan dan keamanan
1. Produk Barang
merupakan produk yang berwujud fisik, barang dapat dilihat, diraba, dirasa,
dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Identifikasi kebutuhan
konsumen meliputi hal – hal berikut:
a. Kebutuhan pokok / utama (primer), yaitu kebutuhan untuk menunjang
kebutuhan pribadi yang utama
b. Kebutuhan penunjang (sekunder),yaitu kebutuhan yang sifatnya menunjang
kehidupan lebih baik
c. Kebutuhan pelengkap dan mewah (tertier), yaitu pelengkap kebutuhan yang
sifatnya mewah
Berdasarkan kriteria ini Fandy Tjiptono (1999: 9-101), mengklasifikasikan
produk menjadi dua kelompok, yaitu produk konsumen dan produk industrial
a. Produk konsumen (Consumer’s Goods)
Adalah produk yang dibeli konsumen untuk dikonsumsi sendiri (individu atau
rumah tangga). Produk ini dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu :
1. Convenience goods atau produk sehari-hari, adalah produk konsumen yang
pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi, dibutuhkan dalam waktu
segera dan memerlukan usaha yang minimum dalam perbandingan dan
pembeliannya.
Berdasarkan cara pembeliannya convenience goods dikelompokkan menjadi
tiga jenis, yaitu :
a. Staples, adalah barang yang dibeli oleh konsumen secara rutin, contoh :
sabun mandi, pasta gigi, sampo, dll.
b. Impulse goods, adalah produk yang dibeli tanpa perencanaan terlebih
dahulu atau tanpa usaha mencarinya. Biasanya impulse goods selalu tersedia
dan ditawarkan di banyak tempat tersebar, sehingga konsumen tidak perlu
mencarinya. Contoh, permen, coklat, dll.
c. Emergency goods, yaitu produk yang dibeli konsumen karena dibutuhkan
secara mendesak, contoh jas hujan, payung disaat musim hujan.
2. Shooping Goods, adalah produk konsumen yang pembeliannya dipilih dan
dibandingkan di antara berbagai alternatif yang tersedia. Kriteria pembanding
tersebut seperti harga, kualitas, dan model.
Produk shopping terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Homogeneous shopping goods, adalah barang yang dianggap serupa dalam
hal kualitas namun berbeda harga. Dengan begitu konsumen akan berusaha
mencari harga yang paling murah dengan membandingkannya dari satu toko
ke toko lain. Contoh TV, mesin cuci, tape recorder, dll.
b. Heterogeneous shopping goods, yaitu produk-produk yang karakteristik
atau features (ciri-ciri) dianggap lebih penting oleh konsumen dibandingkan
harganya. Contoh pakaian, perlengkapan rumah tangga, mebel dll.
3. Speciality Goods (Produk Spesial)
Yaitu produk konsumen yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek
yang unik. Umumnya jenis barang mewah dengan merek dan model yang
spesifik, misalnya mobil mewah, pakaian yang dirancang oleh desainer terkenal,
dll.
4. Unsought Goods (Produk Yang Tidak Dicari)
Yaitu produk yang keberadaannya tidak diketahui oleh konsumen, konsumen
belum tentu tertarik untuk membelinya.
Unsought goods ada dua jenis, yaitu :
a. Regularly Unsought Product, yaitu produk yang sebenarnya sudah ada dan
telah diketahui oleh konsumen, tetapi tidak dipikirkan oleh konsumen
untuk membelinya. Contoh ensiklopedia, batu nisan, asuransi jiwa, dan
tanah kuburan.
b. New Unsought Product, yaituproduk yang memang benar-benar baru dan
sama sekali belum pernah diketahui oleh konsumen. Jenis barang ini
biasanya merupakan hasil inovasi serta pengembangan produk baru,
sehingga belum banyak diketahui oleh konsumen.

Pengelompokan produk konsumen tersebut didasari atas kebiasaan konsumen


berbelanja barang yang tercermin dalam tiga aspek.
1. Aspek usaha yang dilakukan konsumen untuk sampai pada sebuah keputusan
pembelian.
2. Aspek atribut-atribut yang dipakai konsumen dalam pembelian.
3. Tercermin dalam aspek frekuensi pembelian itu sendiri.

b. Produk Industri (Industrial’s Goods)


Adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang
terkait bisnis.
Produk industri diklasifikasikan dalam lima kategori, yaitu :
1. Bahan Mentah, adalah barang yang akan menjadi bagian dari suatu produk,
berupa sumber daya alam seperti barang tambang, hasil hutan, hasil pertanian,
hasil perkebunan, dan hasil peternakan.
2. Bahan Manufaktur, produk industri yang menjadi bagian dari produk jadi.
Produk ini telah diproses dalam kondisi tertentu, dan menjadi bahan dalam
proses lanjut, misalnya besi tuang untuk dijadikan batangan baja, benang yang
dipintal menjadi kain, dan tepung yang diolah menjadi roti.
3. Instalasi, adalah produk perusahaan yang dibuat tahan lama, berharga mahal,
merupakan sarana utama bagi perusahaan pengguna. Misalnya bangunan
pabrik, mesin diesel, kereta api, bus untuk perusahaan transportasi, dan
pesawat terbang untuk perusahaan penerbangan komersil.
4. Perlengkapan operasi, digunakan dalam operasi produksi sebuah perusahaan,
namun tidak berpengaruh secara signifikan pada skala operasi. Perlengkapan
operasi tidak menjadi bagian nyata dari produk jadi.
5. Alat bantu, tergolong convenience products pada sektor perusahaan. Alat bantu
berumur pendek berupa produk berharga murah dan dapat diperoleh dengan
mudah. Barang ini digunakan dalam operasi perusahaan, tetapi tidak menjadi
bagian dari produk jadi.

2. Produk Jasa
Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain yang sifat bentuknya ditunjukkan dengan ciri sebagai berikut :
a. Tidak berwujud (intangibility)
b. Tidak dapat dipisahkan (inseparability)
c. Berubah – ubah (variability)
d. Daya tahan (perishability)
Contoh : jasa dokter, jasa angkutan, jasa pengiriman barang, salon, dan pelayanan-
pelayanan lainnya.

B. Keunggulan dan Kelemahan Produk Barang dan Jasa


Seorang wirausahawan harus jeli terhadap perubahan yang terjadi di
masyarakat, seperti : selera konsumen, kebiasaan masyarakat, saluran distribusi, serta
perubaha teknologidan komunikasi. Kesimpulannya, produk yang dibuat harus mampu
menarik minat sehingga kegagalan usaha dapat dihindari. Selain itu, produk juga bisa
dibuat lebih terjangkau bagi konsumen dengan cara :
1. Memilih dan membuat produk yang bermanfaat , berkualitas, dan laku terjual
dengan harga bersaing
2. Membuat desain baru dengan harga terjangkau
3. Membuat produk lebih cepat dan murah
4. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang lebih menguntungkan
Tahap –tahap perencanaan produk :
1. Ide produk
2. Seleksi ide produk
3. Desain awal / gambar produk
4. Prototype
5. Test (pengujian produk)
6. Desain akhir
7. Implementasi
Desain produksi adalah bagaimana cara seorang wirausaha dalam menyusun langkah /
urutan skema proses produksi dari awal pembuatan sampai dengan selesai produk itu
selesai. Dalam penyusunan desain produksi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
diantaranya :
1. Jenis produk yang dibuat
2. Metode pembuatan produk
3. Jumlah tenaga kerja dan ketrampilannya serta peralatan / perlengkapannya
4. Waktu yang tersedia
5. Modal yang tersedia
6. Urutan proses produksi
Kelebihan dan Kekurangan Produk Barang dan Jasa :
 Kelebihan dari produk barang antara lain:
 Menghasilkan produk dalam bentuk fisik.
 Memiliki alur proses produksi yang jelas.
 Kekurangan dari produk barang antara lain:
 Membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk.
 Membutuhkan tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang.
 Membutuhkan banyak karyawan sehingga menambah beban pengeluaran untuk
komponen gaji.
 Kelebihan dari jasa antara lain:
 Tidak membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk.
 Tidak membutuhkan tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang.
 Tidak membutuhkan banyak karyawan sehingga menghemat pengeluaran untuk
komponen gaji.
 Kekurangan dari jasa antara lain:
 Tidak menyediakan produk dalam bentuk fisik.
 Jasa yang ditawarkan bisa berbeda-beda antar konsumen.
 Membutuhkan promosi berupa testimoni konsumen sebanyak-banyaknya.

Anda mungkin juga menyukai