Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI BIAYA MUTU UNTUK MENINGKATKAN

EFISIENSI PRODUKSI

DISUSUN OLEH :
R. MUHAMMAD ISLAHUDDIN AZIMI
01031281823066

DOSEN PENGAMPU :
DRA. HJ. KENCANA DEWI, MSC, AK.
HJ. RINA TJANDRAKIRANA DP., S.E., M.M., AK.

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Implementasi

Biaya Mutu Untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi”. Penulis juga mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Hj. Kencana Dewi, MSc, Ak

dan Ibu Rina Tjandrakirana DP.,Ak., M.M. selaku dosen pengampu mata kuliah

Seminar Akuntansi yang sudah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk

menyelesaikan tugas ini,

Penulis berharap makalah ini dapat bermafaat dalam rangka menambah

pengetahuan dan wawasan. Penulis pun menyadari bahwa di dalam makalah ini

masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,

penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan

dibuat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna

tanpa saran yang membangun. Mudah-mudahan makalah ini dapat dipahami oleh

semua pembaca. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-

kata yang kurang berkenan.

Palembang, Januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5

1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................7

2.1 Definisi Biaya Mutu/Kualitas................................................................................................7

2.2 Jenis Biaya Mutu/Kualitas.....................................................................................................7

2.3 Tujuan Biaya Mutu/Kualitas..................................................................................................9

2.4 Efisiensi Produksi..................................................................................................................9

2.5 Peran Biaya Mutu dalam Meningkatkan Efisiensi Produksi................................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi ekonomi dunia saat ini, manajemen perusahaan

saling berkompetisi. Kompetisi yang semakin ketat ini memberikan

tekanan secara langsung terhadap perusahaan untuk meningkatkan kualitas

produknya baik itu barang maupun jasa dalam upaya meningkatkan

kepuasan pelanggan semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan

tidak dapat dicapai begitu saja tanpa adanya usaha yang maksimal. Usaha

yang dapat ditempuh antara lain dengan jalan menentukan tujuan pasti,

yang harus ditentukan dengan tepat dan metode pencapainnya harus

direncanakan serta dilakukan dengan semestinya.

Agar dapat mempertahankan aktivitas dan manajemen yang baik,

perusahaan perlu melakukan perbaikan per periode. Salah satu perbaikan

disini ialah kualitas produksi. Kualitas atau mutu merupakan salah satu

faktor utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan agar tetap dapat

bertahan di tengah persaingan yang kompetitif. Dengan meningkatkan

kualitas secara berkesinambungan diharapkan akan mengurangi

biaya karena terjadi pemborosan akibat rendahnya kualitas,

pengerjaan ulang suatu produk karena ketidaksesuaian dengan standar dan

biaya lain-lain, sehingga akan dapat meningkatkan keuntungan dari

penjualan dan mengurangi biaya.

4
Dalam meningkatkan kualitas tersebut selalu dibutuhkan biaya,

yang disebut dengan biaya kualitas. Menurut Krismiaji dan Aryani

(2011:390) dalam Bawon, dkk. (2013) menyatakan bahwa biaya kualitas

adalah biaya yang terjadi karena kualitas produk yang dihasilkan

rendah. Biaya kualitas atau mutu merupakan bagian dari produksi,

sehingga kenaikan atau penurunan biaya kualitas selalu mempengaruhi

naik atau turunnya biaya produksi yang harus dikeluarkan. Maka dari itu,

biaya kualitas atau mutu ini berhubungan erat dengan efisiensi produksi.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis ingin membuat

makalah dengan judul “Implementasi Biaya Mutu Untuk Meningkatkan

Efisiensi Produksi” ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat didapatkan

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa definisi dari biaya mutu/kualitas?

2. Apa saja jenis-jenis biaya mutu/kualitas?

3. Apa tujuan dari biaya mutu/kualitas?

4. Apa definisi dari efisiensi produksi?

5. Bagaimana biaya mutu dapat meningkatkan efisiensi produksi?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut

1. Untuk menjelaskan definisi dari biaya mutu/kualitas.

5
2. Untuk menjelaskan jenis-jenis dari biaya mutu/kualitas.

3. Untuk menjelaskan tujuan dari biaya mutu/kualitas.

4. Untuk menjelaskan definisi dari efisiensi produksi.

5. Untuk menjelaskan peranan biaya mutu dalam meningkatkan efisiensi

produksi.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Biaya Mutu/Kualitas

Horngren, dkk (2008:288) mengidentifikasi biaya kualitas yaitu

biaya yang mengacu pada biaya-biaya yang terjadi untuk mencegah atau

biaya-biaya yang timbul sebagai hasil dari memproduksi suatu produk

yang berkualitas rendah. Krismiaji dan Aryani (2011:390) menyatakan

bahwa biaya kualitas adalah biaya yang terjadi karena kualitas produk

yang dihasilkan rendah. Dengan demikian biaya kualitas berhubungan

dengan kreasi, identifikasi, reparasi dan pencegahan terjadinya produk

yang tidak sempurna.

2.2 Jenis Biaya Mutu/Kualitas

Menurut Carter (2009:218-219) Biaya kualitas dapat

dikelompokkan ke dalam tiga klasifikasi besar yaitu biaya pencegahan

(prevention cost), biaya penilaian (appraisal cost), dan biaya kegagalan

(failure cost).

1. Biaya pencegahan (prevention cost) adalah biaya yang terjadi untuk

mencegah terjadinya kegagalan produk. Biaya pencegahan adalah

biaya yang dikeluarkan untuk mendesain produk dan sistem

produksi berkualitas tinggi, termasuk biaya untuk menerapkan dan

memelihara sistem-sistem tersebut. Pencegahan kegagalan produk

dimulai dengan mendesain kualitas ke dalam produk dan proses

7
produksi. Komponen-komponen dan peralatan berkualitas tinggi harus

digunakan. Pemeliharaan preventif harus dilakukan secara berkala

atas peralatan dan mesin untuk mempertahankan kualitas yang

tinggi. Karyawan harus dilatih dengan baik dan bermotivasi tinggi.

Seluruh karyawan, mulai dari manajemen puncak sampai setiap

pekerja di pabrik harus terus-menerus mencari cara untuk memperbaiki

kualitas produk.

2. Biaya penilaian (appraisal cost) adalah biaya yang terjadi untuk

mendeteksi kegagalan produk. Biaya penilaian terdiri atas biaya

inspeksi dan pengujian bahan baku, biaya inspeksi produk selama dan

setelah proses produksi, serta biaya untuk memperoleh informasi dari

pelanggan mengenai kepuasan mereka atas produk tersebut.

3. Biaya kegagalan (failure cost) adalah biaya yang terjadi ketika suatu

produk gagal. Kegagalan tersebut dapat terjadi secara internal maupun

ekstrenal.

a. Biaya kegagalan internal (internal failure cost) adalah biaya

yang terjadi selama proses produksi, seperti biaya sisa bahan

baku, biaya barang cacat, biaya pengerjaan kembali, dan

terhentinya produksi karena kerusakan mesin atau kehabisan

bahan baku.

b. Biaya kegagalan eksternal (external failure cost) adalah biaya

yang terjadi setelah produk dijual, meliputi biaya untuk

memperbaiki dan mengganti.

8
2.3 Tujuan Biaya Mutu/Kualitas

Biaya kualitas disusun oleh perusahaan atas dasar suatu tujuan

yang melandasi hal tersebut. Hansen dan Mowen (2009:272)

mengungkapkan tujuan biaya kualitas sebagai berikut:

1. Memperbaiki dan mempermudah perencanaan, pengendalian, dan

pengambilan keputusan manajerial.

2. Memproyeksikan mengenai kapan biaya dan penghematan itu terjadi

dan dibuat.

Jadi, tujuan pembuatan biaya mutu adalah untuk mempermudah

proses keputusan manajemen. Selain itu juga, agar perusahaan dapat

memproyeksikan kapan biaya terjadi, serta agar perusahaan dapat

mengefisiensikan biaya. Dengan adanya tujuan biaya kualitas, perusahaan

mengharapkan agar biaya kualitas dapat dipergunakan dengan baik.

2.4 Efisiensi Produksi

Fahmi (2012:83) menyebutkan efisiensi adalah pengukuran kinerja

yang melihat dari segi pengerjaan sesuai dengan waktu (time) yang

direncanakan, bahkan akan lebih baik jika bisa dilakukan penghematan

secara lebih intensif. Horngren, dkk (2008:243) mendefinisikan efisiensi

sebagai berikut: “the relative amounts of inputs used to achieve a given

output level”.

9
Fahmi (2012:2) mendifinisikan produksi adalah sesuatu yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan baik berbentuk barang (goods) maupun

jasa (service) dalam suatu periode waktu yang selanjutnya dihitung

sebagai nilai tambah lagi bagi perusahaan. Heizer dan Render (2009:4)

produksi adalah proses penciptaan barang dan jasa. Jadi, efisiensi produksi

adalah bagaimana sumber-sumber daya (input) digunakan dengan baik dan

benar tanpa adanya pemborosan biaya dalam proses produksi dalam

menghasilkan output.

2.5 Peran Biaya Mutu dalam Meningkatkan Efisiensi Produksi

Dalam melakukan produksi, perusahaan tentu harus merencanakan

proses produksi agar terlaksana sebaik mungkin. Semakin efisien produksi

suatu perusahaan, semakin baik pula jalannya aktivitas perusahaan

tersebut. Apalagi dengan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan,

hal ini menjadi suatu yang sangat penting.

Biaya mutu sendiri memiliki tujuan untuk memperbaiki dan

mempermudah perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan

manajerial. Selain itu, biaya mutu juga memproyeksikan mengenai kapan

biaya dan penghematan itu terjadi dan dibuat. Dengan adanya biaya mutu

ini, tentu akan berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi produksi

suatu perusahaan.

Biaya mutu sendiri memiliki beberapa jenis yaitu biaya

pencegahan, biaya penilaian, serta biaya kegagalan. Dengan menerapkan

biaya mutu, produk dengan mutu yang tidak baik dapat di minimalisir

10
jumlahnya. Biaya pencegahan dapat mencegah adanya produk bermutu

rendah, dilanjutkan dengan biaya penilaian yang semakin mengecilkan

peluang adanya produk dengan mutu rendah yang terjual. Biaya kegagalan

terbagi menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Biaya kegagalan internal

terjadi saat proses produksi seperti biaya barang cacat, biaya pengerjaan

kembali dan sebagainya. Sedangkan biaya kegagalan eksternal terjadi

setelah produk terjual ke pelanggan, seperti biaya mengganti atau

memperbaiki.

Dengan begitu tentu biaya mutu dapat mempengaruhi efisiensi

produksi. Biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan kembali produk

yang gagal yang disebabkan oleh pengendalian kualitas produk yang tidak

baik atau yang tidak sesuai dengan spesifikasi standar kualitas yang telah

ditetapkan, akan lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan untuk

mencegah kegagalan produk tersebut terjadi. Oleh karena itu, jika kegiatan

pengendalian kualitas dijalankan dengan baik tanpa menghasilkan produk

yang cacat selama produksi maka pengulangan kerja akan berkurang

karena menurunnya unit produk cacat.

Hansen Mowen (2009:265) mengatakan bahwa: “dengan

menurunnya unit produk cacat maka sedikit tenaga kerja dan bahan yang

digunakan untuk menghasilkan output yang sama. Penurunan jumlah unit

cacat memperbaiki kualitas, sementara pengurangan jumlah input yang

digunakan meningkatkan efisiensi produksi”.

11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Peranan biaya mutu terhadap efisiensi produksi perusahaan sangat

diperlukan, karena dengan biaya mutu dapat meminimalisir bahkan

menghilangkan produk bermutu rendah. Dengan rendahnya jumlah produk

cacat maka berkurang pula tenaga kerja dan bahan yang digunakan. Hal ini

juga dapat memperbaiki kualitas dari perusahaan serta meningkatkan

tingkat efisiensi produksi.

Dengan 3 jenis biaya mutu, perusahaan dapat melakukan

pencegahan dihasilkannya produk bermutu rendah. Selain itu, perusahaan

juga dapat menilai terlebih dahulu kelayakan suatu produk sebelum

ditawarkan ke pelanggan. Dan juga adanya biaya kegagalan internal untuk

memperbaiki produk bermutu rendah sebelum terjual, dan biaya kegagalan

eksternal yang terjadi saat produk bermutu rendah telah terjual ke

pelanggan sehingga perlu diganti ataupun diperbaiki oleh perusahaan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K dan Usry, Milton F. 2014. Akuntansi Biaya. Diterjemahkan

oleh Krista. Buku 1. Edisi Keempat Belas. Jakarta: Salemba Empat

Nurofiah, Yahya, Hartono (2020). Penerapan Biaya Kualitas Untuk Meningkatkan

Efisiensi Biaya Produksi Pada CV. Ulung Baureno. Bisman (Bisnis dan M

anajemen): The Journal of Business and Management, [S.l.], v. 3, n. 1, p.

41-54, feb. 2020. ISSN 2614-6592.

Tulende, M. S. M. (2014). Penerapan Biaya Kualitas Untuk Meningkatkan

Efisiensi Produksi Pada Ud. Sinar Sakti Manado. EMBA: Jurnal Riset

Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2, No.2. ISSN 2303-

1174.

Rahmi, M., Rosalina E., Rosita I. (2015). Penerapan Biaya Kualitas Dalam

Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi Pada Catering ABC. Jurnal

Akuntansi dan Manajemen Politeknik Negeri Padang, Vol. 10, No. 1.

ISSN 1858-3687.

13

Anda mungkin juga menyukai