Disusun Oleh :
Kelompok 5
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem pelaporan biaya kualitas memilki arti yang sangat penting bagi perusahaan
yang menaruh perhatian serius terhadap perbaikan dan pengendalian biaya kualitas.
Langkah ini untuk menilai biaya kualitas saat ini. Pencatatan biaya kualitas actual
secara terperinci berdasarkan kategorinya dapat memberikan dua masukan pandangan
penting. Pertama,catatan tersebut mengungkapkan besarnya biaya kualitas dalam
setiap kategori yang memugkinkan para manajer menilai dampak
keuangannya. Kedua, catatan tersebut menunjukkan distribusi biaya kualitas menurut
kategori yang memungkinkan para manajer menilai kepentingan relative dari setiap
kategori. Kedua, catatan tersebut menunjukkan distribusi biaya kualitas menurut kategori
yang memungkinkan para manajer menilai kepentingan relative dari setiap kategori.
Pentingnya biaya kualitas terhadap segi keuangan perusahaan dapat dinilai lebih
mudah dengan menampilkan biaya- biaya kualitas sebagai persentase dari penjualan
actual. Laporan biaya kualitas mampunyai tujuan utama untuk mamperbaiki dan
mempermudah perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan manajerial.
Informasi biaya kualitas diperlukan oleh manajemen untuk mengendalikan kualitas
produknya atau menghidari pemborosan-pemborosan dalam proses produksi.
Pengurangan biaya kualitas tanpa upaya peningkatan kualitas merupakan strategi
yang dapat mengakibatkan bencana.
PT. Perkebunan Nusantara VIII merupakan salah satu perusahaan milik negara yang
bergerak dalam bidang industri perkebunan yang mengolah pucuk teh menjadi teh hitam
secara orthodoks. Produk ini dipasarkan baik di dalam maupun luar negeri, sehingga PT.
Perkebunan Nusantara VIII harus berusaha memenuhi dan meningkatkan standar kualitas
yang ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, proses produksi yang dilakukan harus
mencapai biaya yang optimum, yaitu biaya dapat ditekan serendah mungkin dengan tidak
mengurangi kualitas produk tersebut. Selama ini, PT. Perkebunan Nusantara VIII sudah
memiliki bagian Pengendalian Kualitas (Quality Control) yang memeriksa bahan baku
sebelum masuk proses produksi dan inspeksi selama proses produksi sampai menjadi
barang jadi (finished goods). Adapun masalah-masalah yang dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Bagaimana aktifitas pengendalian kualitas produk yang dilakukan di PT. Perkebunan
Nusantara VIII teh ciater.
2. Biaya-biaya apa saja yang timbul dari pengendalian kualitas produk di PT. Perkebunan
Nusantara VIII teh ciater.
3. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi biaya
produksi terhadap penjualan.
4. Bagaimana peranan analisis biaya kualitas dalam meningkatkan efisiensi biaya produksi
terhadap produksi.
3.2 Analisis Kasus Just In Time
PT. Astra Honda Motor merupakan perusahaan yang bergerak dibidang otomotif, PT
Astra Honda Motor telah menggunakan JIT untuk operasi perusahaan , bayangkan jika
perushaan besar otomotif seperti PT Astra Honda Motor yang memiliki biaya produksi
yang tinggi, daerah pemasaran yang luas, dan konsumen yang banyak tidak menggunakan
system JIT, maka akan terjadi banyak pemborosan PT Astra Honda Motor dapat
menerapkan system JIT lebih maksimal karena dibantu dengan adanya perkembangan
teknologi informasi disetiap jalur yang akan melakukan proses perencanaan, produksi
pemasaran dan pengawasan
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Persediaan
PT AHM berhasil meminimalisasi persediaan yang dimiliki . kelebihan produksi tidak
akan terjadi karena produksi dilakukan berdasarkan permintaan dari pembeli atau pemasok
bukan permintaan yang di antisipasi. Produksi yang dilakukan PT AHM berdasarkan
informasi dari bagina pemasaran yang menggunakan ERP sehingga didapatkan data yang
tepat mengenai berapa banyak produk yang akan di produksi untuk periode selanjutnya.
Dan ketika barang pesanan datang maka akan langsung di proses dan setelah jadi langsung
dikirimkan ke main dealer
2. Waktu siklus
PT AHM berhasil memangkas waktu pemrosesannya. System JIT telah memangkas waktu
tunggu dan membuat setiap aliran produk menjadi lebih efisien. Karena semua rangkaian
produksi berdasarkan perhitungan yang tepat. Semakin tinggi kecepatan produksi
perusahaan maka semakin kecil pula waktu menunggu untuk suatu produk mengalami
proses selanjutnya.
3. Perbaikan yang Berkesinambungan
Sistem komputerisasi yang dimiliki PT AHM akan dapat mendeteksi barang cacat
sehingga akan segera dilakukan perbaikan terhadap penyebab terjadinya barang cacat dan
barang cacat tersebut tidak akan melewati tahapan selanjutnya. Karena adanya produk
gagal atau barang cacat adalah salah satu bentuk pemborosan terbesar yang dilakukan
perusahaan manufaktur. Karena akan banyak penggantian unit yang di retur oleh
customer.
4. Penghapusan Pemborosan
Penghapusan pemborosan dapat dilakukan karena PT Astra Honda Motor sudah
memenuhi kondisi :
1. Produksi tidak menyisakan persediaan
2. Waktu menunggu minimum
3. Minimalisasi biaya terhadap barang cacat beban kerja yang seimbang dan merata
4. Tidak ada interupsi karena kehabisan persediaan dan kualitas buruk
Tidak selamanya JIT berdampak positif, penerapan JIT pada perusahaan manufaktur juga
akan menimbulkan dampak negative jika :
Haslim, R. M. (2011). Peranan Analisis Biaya Kualitas dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi.
Retrieved 1 1, 2021, from https://media.neliti.com/media/publications/220223-peranan-
analisis-biaya-kualitas-dalam-me.pdf
Sigit, M. (n.d.). Penerapan Just In Time pada Perusahaan Astra Honda Motor. Retrieved 1 1, 2021,
from https://www.academia.edu/5188011/JUST_IN_TIME_di_AHM