Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan spesifikasi yang

ditetapkan maka perusahaan harus mengelurkan biaya-biaya yang berhubungan

dengan kualitas tersebut. Biaya kualitas adalah biaya dari aktivitas yang

berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan dan pembetulan

produk yang berkualitas rendah dan dengan opportunity cost dari hilangnya

waktu produksi dan penjualan sebagai akibat rendahnya kualitas (Blocher, 2007)

Penyediaan produk yang berkualitas memang telah menjadi tuntutan bagi

suatu perusahaan, baik yang bergerak dibidang manufaktur, perdagangan,

maupun jasa agar dapat hidup dalam persaingan, untuk memenangkan

persaingan dalam segmen pasar, maka perusahaan harus mencapai titik kualitas

dalam segala aspek (Suliarto, 2012). Kualitas sangat penting bagi para pelaku

usaha terutama bagi para produsen yang membutuhkan tingkat ketelitian yang

tinggi dalam proses produksinya. Pengendalian atas kualitas dapat dievaluasi

secara kuantitatif dalam biaya kualitas. (Rimadhani, 2013).

Biaya kualitas berkaitan dengan kualitas yang buruk, yaitu biaya yang

berhubungan dengan penciptaan, pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan

kerusakan. Biaya dapat digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana

kualitas produk yang dapat dicapai (Tjiptono dan Diana,2000).


1
Biaya kualitas (cost of quality) adalah biaya-biaya yang timbul karena

mungkin atau telah terdapat produk yang kualitasnya buruk. Definisi ini

mengimplikasikan bahwa biaya kualitas berhubungan dengan dua subkategori

dari kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kualitas : kegiatan pengendalian dan

kegiatan karena kegagalan. Kegiatan pengendalian (control activities) dilakukan

oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk

(karena kualitas yang buruk mungkin terjadi). Jadi, kegiatan pengendalian terdiri

atas kegiatan- kegiatan pencegahan dan penilaian. Biaya Pengendalian (control

cost) adalah biaya- biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan

pengendalian (Hansen dan Mowen, 2009).

Kondisi kualitas produk Indonesia masih belum mampu bersaing dengan

produk luar negeri disebabkan belum terpenuhinya standar dalam proses

produksi yang mengakibatkan harga produk murah. Fakta menunjukan bahwa

terdapat produk sepatu murah di pasaran yang disebabkan tidak berkualitas

(Rusman, 2013). Selama tahun 1970-an produk-produk berkualitas dengan biaya

rendah dihasilkan oleh produsen Jepang. Selanjutnya sekitar tahun 1980-an

produk-produk perusahaan Amerika mengalami penurunan pangsa disebabkan

tidak mampu bersaing dalam kondisi yang terjadi banyak produsen Amerika

melakukan reorganisasi system produksi dengan memperbaiki kualitas,

melakukan efisiensi serta mengurangi biaya produk. Carter Usry (2006:197)

yang dialihbahasakan oleh Krista S.E,.Ak.

2
Perusahaan yang meningkatkan kualitas pada suatu produk yang dihasilkan

maka akan memiliki keunggulan kompetitif dan menikmati tingkat profitabilitas

yang tinggi. Perusahaan yang tidak mampu bersaing berdampak kepada

kemampuan profitabilitas untuk mencapai profitabilitas yang tinggi perusahaan

dituntut untuk memperbaiki sistem produksi dan tidak mengabaikan kualitas,

tetapi pada prakteknya masih terdapat kualitas produk yang rendah disebabkan

tidak adanya biaya kualitas. (Blocher, 2002)

Fakta menunjukan pada PT. Prima Karya Mixindo yang berlokasi di Jl.

Raya Purwakarta yang bergerak dalam bidang industri manufaktur. Bahwa biaya

kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan sangat signifikan tetapi kualitas

belum mencapai standar yang ditetapkan, masih banyak barang yang rusak dan

cacat tidak memenuhi standar. Sehingga profitabilitas menjadi permasalahan di

PT. Prima Karya Mixindo. Kualitas produk yang dapat ditentukan oleh biaya

kualitas yang dikeluarkan perusahaan semakin meningkatkan profitabilitas

perusahaan atau justru menurunkan laba dari perusahaan. Semakin rendahnya

biaya kualitas menunjukan semakin baiknya program perbaikan kualitas yang

dijalankan oleh perusahaan. Dan tentunya semakin menurunnya biaya yang

dikeluarkan maka tentu akan meningkatkan tingkat profitabilitas perusahaan

(Susanto, 2005).

3
Selama kurun waktu 3 tahun Profitabilitas PT.PKM belum mencapai target

yang telah ditentukan yaitu pada periode 2016-2018, Pada profitabilitas PT.

PKM untuk periode 2016-2018 masih berada dibawah standar atau plan yang

telah dianggarkan oleh perusahaan yaitu untuk tahun 2016 hanya 87% tahun

2017 hanya 75% dan 2018 meraih 71% belum mencapai 100%, hal ini diduga

disebabkan biaya kualitas. Profitabilitas PT. Prima Karya Mixindo dapat dilihat

dari grafik berikut :

1.1 Grafik persentase profitabilitas pada PT.Prima Karya Mixindo periode

2016-2018

2016 2017 2018

Sumber : Laporan keuangan perusahaan yang diolah 2019

Rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan didalam mendapatkan laba yang meliputi GPM, NPM, ROA, ROE.

Operasi bisnis perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila dari masa kemasa

dapat mengumpulkan keuntungan secara memadai (Sutojo, 2008). Pada

4
penelitian ini penulis akan menghitung tingkat profitabilitas dengan

menggunakan tolak ukur Net Profit Margin (NPM).

Sehubungan dengan pengaruh biaya kualitas terhadap NPM perusahaan,

terdapat hasil penelitian sebelumnya, yaitu Susanto (2005) dan yang menyatakan

bahwa biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya

kegagalan eksternal secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas. Sedangkan Kurniawan (2014) menyatakan biaya pencegahan,

biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal secara

simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana biaya kualitas

terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini adalah biaya kualitas yang

terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan

kegagalan eksternal, memiliki pengaruh secara simultan terhadap profitabilitas

perusahaan CV. Ake Abadi Manado (Sandag, 2014).

Hasil penelitian dari Gantiano 2011 (menyatakan bahwa ketiga variable

seperti biaya pencegahan, biaya penilaian, dan biaya kegagalan signifikan

terhadap profitabilitas. Sedangkan hasil analisis studi kasus Martusa menyatakan

bahwa di antara ketiga variabel biaya kualitas yaitu salah satunya biaya

kegagalan internal dianggap tidak penting karena perusahaan lebih menekankan

pada kegiatan yang mencegah sampainya produk cacat ke tangan konsumen

dibandingkan dengan mencegah terjadinya produk cacat itu sendiri.

5
Penelitian menunjukan bahwa keempat variable biaya kualitas yaitu biaya

pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan

eksternal memilki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap tingkat

keuntungan perusahaan (Slamet, 2015). Sedangkan menurut Rimadhani (2011)

Secara bersama- sama biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan

internal dan kegagalan eksternal memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap profitabilitas Hotel Group Dedy Jaya Brebes namun pada biaya

kegagalan eksternal memiliki pengaruh yang tidak signifikan secara parsial

terhadap profitabilitas. Diduga bahwa biaya kualitas berkaitan dengan

profitabilitas maka penulis melakukan penelitian lebih lanjut mengenai :

“Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan”. (Studi

Empiris : PT. Prima Karya Mixindo Tahun 2016-2018).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis mengidentifikasi

masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana biaya pencegahan berpengaruh terhadap profitabilitas PT.

Prima Karya Mixindo periode tahun 2016-2018.

2. Bagaimana biaya penilaian berpengaruh terhadap profitabilitas PT. Prima

Karya Mixindo periode tahun 2016-2018.

3. Bagaimana biaya kegagalan internal berpengaruh terhadap profitabilitas

PT. Prima Karya Mixindo periode tahun 2016-2018.

6
4. Bagaimana biaya kegagalan eksternal berpengaruh terhadap profitabilitas

PT. Prima Karya Mixindo periode tahun 2016-2018.

5. Bagaimana biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal

dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh terhadap profitabilitas PT.

Prima Karya Mixindo periode tahun 2016-2018.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Mengetaui pengaruh biaya pencegahan terhadap profitabilitas PT. Prima

Karya Mixindo periode tahun 2016-2018.

2. Mengetaui pengaruh biaya penilaian terhadap profitabilitas PT. Prima

Karya Mixindo periode tahun 2016-2018.

3. Mengetaui pengaruh biaya kegagalan internal terhadap profitabilitas PT.

Prima Karya Mixindo periode tahun 2016-2018.

4. Mengetaui pengaruh biaya kegagalan eksternal terhadap profitabilitas PT.

Prima Karya Mixindo periode tahun 2016-2018.

5. Mengetaui pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan

internal dan biaya kegagalan eksternal terhadap profitabilitas PT. Prima

Karya Mixindo periode tahun 2016-2018.

7
1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat

berguna dan bermanfaat bagi pihak lain yang berkepentingan, antara lain :

1. Bagi Penulis

Dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai pengaruh biaya

kualitas terhadap profitabilitas pada perusahaan.

2. Bagi Instansi (PT. Prima Karya Mixindo)

Diharapkan dapat memberikan masukan dan saran yang dapat digunakan

untuk mempertimbangkan keputusan dalam penerapan biaya ,kualitas.

3. Bagi Pembaca

Dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya dibidang yang sama.

1.5 Lokasi dan waktu penelitian

PT. Prima Karya Mixindo, yang berlokasi di Jl. Raya Sukatani Km. 01

RT/RW 04/01 Kampung Cicandra Desa Sukatani Kabupaten Purwakarta. Waktu

penelitian yaitu Bulan Februari 2019 – April 2019.

Anda mungkin juga menyukai