Anda di halaman 1dari 18

Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan

(Studi Kasus Pada CV Putra Jaya Periode 2012-2014)

Dede Prana Setiandri

0111U377

Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar biaya kualitas berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas perusahaan pada CV Putra Jaya periode 2012-2014. Penelitian ini dilatar belakangi oleh
adanya produk yang tidak mampu bersaing karena kualitas yang buruk, sehingga perusahaan tidak
mudah mendapatkan keuntungan . Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian explanatory. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan biaya produksi dan laporan keuangan
CV Putra Jaya. Sampel dalam penelitian ini adalah laporan biaya produksi dan laporan keuangan CV
Putra Jaya periode 2012-2014. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linear sederhana pada taraf signifikansi sebesar 5%. Program yang digunakan dalam
menganalisis data menggunakan Eviews 7. Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya kualitas
berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat profitibailitas. Semakin tinggi biaya kualitas, maka akan
semakin tinggi tingkat profitabilitas. Besarnya biaya kualitas dalam memberikan kontribusi pengaruh
terhadap tingkat profitabilitas sebesar 37.0%.

Kata Kunci : Biaya Kualitas dan Profitabilitas.

The influence of Quality Cost On The Level Profitability Company


(Case Study at CV Putra Jaya period 2012 to 2014)

ABSTRACT

This study aims to determine how much the cost of quality affect the level of corporate profitability in
Putra Jaya CV 2012-2014. This research was motivated by the existence of products which are still not
able to compete because of bad quality, so the company is not easy to make a profit. The method used in
this research is explanatory research method. The population in this study is a report of production costs
and the financial statements of CV Putra Jaya. The sample in this study is a report of production costs
and the financial statements of CV Putra Jaya 2012-2014. While data analysis used in this study is a
simple linear regression analysis at a significance level of 5%. Programs used in analyzing the data using
Eviews 7. The results showed that the cost significantly affect the quality of profitibailitas level. The
higher the cost of quality, the higher the level of profitability. The amount of the cost of quality in
contributing influence on the level of profitability of 37.0%.

Keywords: Quality Cost and Profitability.

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan kondisi perekonomian Indonesia saat ini semakin membaik dengan
dimulainya era pasar bebas, dimana perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan keunggulan
yang dimilikinya agar dapat bersaing, sehingga pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis dewasa
ini menuntut perusahaan untuk memandang jauh kedepan guna dapat terus bertahan dalam pasar
(Martusa dan Haslim, 2011).
Kualitas telah menjadi suatu ukuran yang sangat penting dalam menghadapi persaingan.
Banyak perusahaan yang berlomba untuk menjual produk dengan kualitas yang tinggi pada
tingkat harga yang rendah (Sandag dkk, 2014). Meningkatnya kualitas produk dan jasa akan
meningkatkan kepuasan pelanggan dan selanjutnya akan meningkatkan pangsa pasar.
Peningkatan pangsa pasar akan berimplikasi pada peningkatan pendapatan. Perusahaan perlu
menerapkan upaya peningkatan kualitas secara berkesinambungan dengan tetap memperhatikan
pengendalian atas biaya yang ditimbulkannya melalui pengukuran biaya kualitas (Maidin, 2011).
Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas
suatu produk atau jasa merupakan biaya kualitas (cost of quality). Menurut Wijaja (2012:458),
biaya kualitas yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian,
perbaikan dan pembetulan produk berkualitas rendah dan dengan opportunity cost dari
hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai akibat rendahnya kualitas.
Menurut Harahap (2009:34), rasio profitabilitas adalah rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan didalam mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan juga sumber
yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,dan jumlah cabang. Pada
penelitian ini penulis akan menghitung tingkat profitabilitas dengan menggunakan tolak ukur Net
Profit Margin (NPM).
Blocher, Chen dan Lin (2002:200) menyatakan perusahaan yang meningkatkan kualitas
pada suatu produk yang dihasilkan maka akan memiliki keunggulan kompetitif dan menikmati
tingkat profitabilitas yang tinggi. Fenomena yang terjadi saat ini menurut Rusman (Wakil
Menteri Pertanian, 2013), banyak produk-produk Indonesia yang tidak mampu bersaing dengan
produk luar, karena tidak memenuhi standar sehingga tidak bisa bersaing. Kualitas merupakan
tolak ukur daya saing sebuah produk. Fenomena lainnya menurut Menteri Perdagangan Mari
Elka (2013), banyaknya produk sepatu murah dipasaran yang mengabaikan kualitasnya, sehingga
konsumen tidak tertarik untuk membeli produk , peningkatan kualitas dan mutu produk tentunya
akan menguras biaya produksi, yang berarti dengan biaya produksi yang sangat tinggi secara
otomatis harga jualnya pun akan tinggi.
Fenomena lainnya mahalnya penyaluran bahan bakar minyak (BBM), Direktur
Pemasaran dan Niaga PT. Pertamina (Persero) Hanung Budya (2014) menuturkan, salah satu
penyebab penyaluran bahan bakar minyak (BBM) oleh Pertamina mahal karena kualitas kilang
yang buruk, sehingga menyebabkan harga produksi lebih mahal dibandingkan dengan
menggunakan kilang modern. Akibat kualitas kilang yang buruk, maka hasil produksi BBM pun
menjadi tidak maksimal. satu barel minyak yang diproses di kilang Pertamina hanya
menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi 50 persen dari kapasitas yang ada. Pertamina
mengalami kerugian rata-rata per tahun mencapai Rp 10 triliun karena buruknya kualitas kilang
sehingga memiliki profitabilitas rendah dan menyebabkan daya saing yang kurang.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Maidin dkk (2011) menyatakan bahwa biaya
kualitas berhubungan terhadap profitabilitas secara simultan pada Rumah Sakit Stella Maris
Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis biaya kualitas (biaya
pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan kegagalan eksternal) serta tingkat
profitabilitas. Dan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sandag dkk (2014)
menyatakan bahwa biaya kualitas mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Penelitian ini
bertujuan menghitung biaya -biaya kualitas untuk mengetahui apakah biaya-biaya tersebut dapat
mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tandiontong (2010) menyatakan bahwa
biaya kualitas berpengaruh terhadap tingkat perusahan. Penelitian ini bertujuan mengetahui
sejauh mana biaya kualitas mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis mencoba mengidentifikasi
masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah seberapa besar biaya kualitas
berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data - data, mencari dan mendapatkan
informasi yang diperlukan mengenai biaya kualitas dan tingkat profitabilitas pada perusahaan
sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat profitabilitas
pada perusahaan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
biaya kualitas terhadap tingkat profitabilitas pada perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian
2.1.1 Biaya Kualitas
Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya kualitas adalah
sebagai berikut :
Biaya kualitas adalah biaya yang tidak hanya untuk mencapai kualitas, tetapi juga biaya
yang terjadi karena kualitas yang buruk.
Menurut Prawirosentono (2007:25) menyatakan bahwa pengertian biaya kualitas adalah
sebagai berikut :
Biaya mutu produk atau biaya kualitas adalah kegiatan mengidentifikasi semua biaya
yang timbul berkaitan dengan upaya mengubah produk bermutu buruk (bad quality
product) menjadi produk bermutu baik (good quality product).
Menurut Hansen dan Mowen (2009:272) menyatakan bahwa pengertian biaya kualitas
adalah sebagai berikut :
Biaya kualitas (costs of quality) adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau
telah terdapat produk yang kualitasnya buruk.
Menurut Blocher (2012:486) mengungkapkan bahwa biaya kualitas terdiri dari beberapa
jenis, yaitu :
1. Biaya Pencegahan (Prevention Cost)
2. Biaya Penilaian (Appraisal Cost)
3. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cost)
4. Biaya Kegagalan Eksternal (External Failure Cost)
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya kualitas
merupakan biaya yang dikeluarkan karena adanya produk yang berkualitas rendah dan semua
biaya-biaya yang terkait perbaikan kualitas produk.

2.1.2 Profitabilitas (Rentabilitas)


Setiap perusahaan mempunyai tujuan yaitu untuk memperoleh keuntungan yang besar.
Keuntungan tersebut akan dipergunakan bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta
meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh karena itu, manajemen
perusahaan dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Maka untuk
mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakanlah rasio profitabilitas yang dikenal
juga dengan rasio rentabilitas. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur tingkat
keuntungan yang diperoleh perusahaan. Rasio profitabilitas mencerminkan hasil akhir dari
seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional.
Menurut Sartono (2008:122) pengertian rasio profitabilitas adalah sebagai berikut :
Kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri.
Menurut Sutrisno (2009:16) pengertian rasio profitabilitas adalah sebagai berikut :
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan semua modal yang
bekerja didalamnya.
Menurut Harahap (2009:309) pengertian rasio profitabilitas adalah sebagai berikut :
Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui
semua kemampuannya, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, ekuitas,
jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.
Menurut Kasmir (2010:196) pengertian rasio profitabilitas adalah sebagai berikut :
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan.
Adapun jenis-jenis rasio profitabilitas menurut Sutrisno (2009:222) adalah sebagai
berikut :
1. Net Profit Margin (NPM)
2. Return On Assets (ROA)
3. Return On Equity (ROE)
4. Return On Investment (ROI)
5. Earning Per Share (EPS)

OBJEK DAN METODE PENELITIAN


3.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah biaya kualitas dan tingkat profitabilitas.
3.2 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
explanatory dengan menggunakan pendekatan survey.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan biaya produksi dan laporan keuangan CV
Putra Jaya, dan sampel adalah laporan biaya produksi dan laporan keuangan CV Putra Jaya
periode 2012-2014.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan (field research) dan penelitian Kepustakaan (Library Research).
3.5 Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Biaya Kualitas
Biaya kualitas adalah kegiatan mengidentifikasi semua biaya yang timbul berkaitan
dengan upaya mengubah produk bermutu buruk (badquality product) menjadi produk
bermutu baik (good quality product) (Prawirosentono, 2007:25). Untuk selanjutnya akan
dioperasionalisasikan kedalam bentuk variabel X.
2. Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan (Kasmir, 2010:196).Untuk selanjutnya akan dioperasionalisasikan ke
dalam bentuk variabel Y.
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, variance, maksimum, minimum, kurtosis, skewnes
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011:19). Di dalam penelitian ini, penulis akan
mendeskripsikan nilai biaya kualitas dan profitabilitas pada CV Putra Jaya periode 2012-2014.
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160) menyatakan bahwa uji normalitas adalah sebagai berikut :
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Terdapat dua cara untuk melihat apakah data terdistribusi normal, yaitu:
a. Bila nilai J-B tidak signifikan (lebih kecil dari J-B tabel), maka data berdistribusi normal.
b. Bila probabilitas lebih besar dari 5% (tingkat signifikansi), maka data berdistribusi
normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali,
2011:139). Penelitian ini menggunakan Breusch-Pagan-Godfrey, yaitu dengan meregresikan
kuadrat dari nilai dari residual (error) terhadap semua variabel independen. Kemudian nilai R-
squared dari hasil regresi tersebut dikalikan dengan jumlah observasi dan hasilnya dibandingkan
dengan 2 tabel dengan derajat bebas jumlah semua variabel independen. Jika nilai hasil kali R-
squared dengan jumlah observasi > 2 tabel artinya terdapat gejala heteroskedastisitas.
3. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengguna pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (Ghozali,
2011: 110). Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokolerasi adalah dengan uji
Durbin-Watson (DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya auto korelasi dapat dilihat dalam
tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson
HipotesisNol Keputusan Jika
Tidak ada auto korelasi positif Tolak 0<d<dl
Tidak ada auto korelasi positif No decision dlddu
Tidak ada auto korelasi negatif Tolak 4-dl<d<4
Tidak ada auto korelasi negatif No decision 4-dud4-dl
Tidaka da auto korelasi positif atau negatif Tidak ditolak du<d<4-du
Sumber : (Ghozali, 2011)
3.6.3 Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi pada dasarnya untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel
atau lebih, selain itu juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen (Ghozali, 2011:96). Adapun persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut :
Y = a + bX + e
Keterangan:
Y =Profitabilitas
X =Biaya Kualitas
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
e = error term
3.6.4 Pengujian Hipotesis
Uji t (t-test) pada dasarnya menunjukan seberapa jauh satu variabel penjelas/independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali 2011:98). Langkah-
langkah pengujian dengan menggunakan Uji t adalah sebagai berikut:
1) Menentukan tingkat signifikansi sebesar = 5%
2) Menghitung Uji tKeterangan:
3) Perumusan hipotesis uji t yaitu sebagai berikut :
H: bi = 0, Biaya kualitas tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas
H: bi 0, Biaya kualitas berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas.
4) Kriteria pengambilan keputusan yaitu sebagai berikut :
H0 ditolak jikat statistik< 0,05 atau thitung>ttabel
H0 tidak berhasil ditolak jika statistik> 0,05atau thitung<ttabel
nilai ttabel didapat dari : df = n-k-1
keterangan :
n : jumlah observasi
k : variabel independen
Gambar 3.1
Daerah Hipotesis Penolakan
3.6.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai (R2) yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variable dependen amat terbatas.
(Ghozali, 2011:97).
3.6.6 Penetapan Tingkat Signifikansi ()
Tingkat signifikan (significant level) yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebesar
5% atau 0,05. Tingkat signifikansi 0,05 artinya adalah kemungkinan besar dari hasil penarikan
kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan sebesar 5%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1. Analisis Pengaruh Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Profitabilitas
Perusahaan
4.1.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum,
maksimum serta nilai rata-rata. Berikut adalah hasil statistik deskriptif yaitu :
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
PROFITABILITAS BIAYA_KUALITAS
Mean 0.139953 7035960
Maximum 0.198416 10399458
Minimum 0.110577 4383421

Sumber: Hasil Output Eviews 7


Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukan bahwa untuk profitabilitas menunjukan nilai
rata-rata sebesar 0,139953, nilai maksimum sebesar 0,198416 pada bulan April tahun 2012, dan
nilai minimun sebesar 0,110577 pada bulan Januari tahun 2013. Sedangkan untuk variabel biaya
kualitas menunjukan nilai rata-rata sebesar Rp.7.035.960, nilai maksimum sebesar
Rp.10.399.458 pada bulan April tahun 2012, dan nilai minimun sebesar Rp.4.383.421 pada bulan
Januari tahun 2013.
4.1.2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Pada penelitian ini digunakan uji Jarque Bera menguji normalitas model regresi dan
berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan software Eviews 7 diperoleh hasil nilai
probabilitas atau nilai signfikansi yang diperoleh dari uji Jarque-Bera sebesar 0,482. Karena nilai
probabilitas pada uji Jarque-Bera lebih besar dari tingkat kekeliriuan 5% (0,05) , maka dapat
disimpulkan bahwa pada perusahaan yang mengalami keuntungan model regresi berdisitribusi
normal, dimana sebaran data residual membentuk kurva distribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Berdasarkan
hasil pengolahan data, uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilihat nilai hasil uji Breusch-
Pagan-Godfrey dengan menggunakan software Eviews 7 sebagai berikut :
Tabel 4.4
Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 1.994799 Prob. F(1,34) 0.1669


Obs*R-squared 1.995087 Prob. Chi-Square(1) 0.1578
Scaled explained SS 2.126396 Prob. Chi-Square(1) 0.1448

Sumber: Hasil Output Eviews 7


Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji heteroskedastisitas menunjukan nilai perkalian Obs
dengan R-squared sebesar 1,995. Kemudian dari tabel x2 pada tingkat kekeliruan 5% (0,05) dan
derajat bebas 1 diperoleh nilai sebesar 3,841. Jika dilihat dari nilai Obs*R-squared (1,995)
menunjukan nilai kurang dari nilai x2 (3,841) dan nilai probabilitas F yaitu 0,1669 menunjukan
nilai lebih besar dari tingkat kekeliriuan 5% (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi.
3. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linierada korelasi antara
kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t 1
(sebelumnya) untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dalam penelitian ini menggunakan uji
Durbin-Waton (DWtest) (Imam Ghozali,2009). Pengambilan keputusan ada tidaknya
autokorelasi sebagai berikut :
Tabel 4.5
Uji Autokorelasi
R-squared 0.370233 Mean dependent var 0.139953
Adjusted R-squared 0.351710 S.D. dependent var 0.017869
S.E. of regression 0.014388 Akaike info criterion -5.590950
Sum squared resid 0.007038 Schwarz criterion -5.502977
Log likelihood 102.6371 Hannan-Quinn criter. -5.560245
F-statistic 19.98818 Durbin-Watson stat 1.963785
Prob(F-statistic) 0.000082

Sumber: Hasil Output Eviews 7


Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji autokolerasi menunjukan angka Durbin Watson sebesar
1,963, nilai ini akan dibandingkan dengan tabel DW dengan jumlah observasi (n)=36, jumlah
variabel independen (k)=1 dan tingkat signifikansi 0,05 di dapat nilai dl=1,411 dan nilai
du=1,524. Oleh karena nilai DW=1,963 berada diatas nilai du=1,524 namun dibawah nilai 4-
du=2,476 yaitu (1,524<1,963<2,476), karena DW berada diantara nilai du dan 4-du (du<d<4-du)
maka hipotesis yang menyatakan tidak ada autokorelasi positif dan negatif pada model regresi
tidak dapat ditolak.
4.1.3. Uji Kecocokan Model (Goodness and Fit)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi yang ditunjukkan dengan nilai R2 dari model regresi digunakan untuk mengetahui
besarnya variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya.
Tabel 4.6
Koefisien Determinasi
R-squared 0.370233 Mean dependent var 0.139953
Adjusted R-squared 0.351710 S.D. dependent var 0.017869
S.E. of regression 0.014388 Akaike info criterion -5.590950
Sum squared resid 0.007038 Schwarz criterion -5.502977
Log likelihood 102.6371 Hannan-Quinn criter. -5.560245
F-statistic 19.98818 Durbin-Watson stat 1.963785
Prob(F-statistic) 0.000082

Sumber : Hasil Output Eviews 7


Berdasarkan hasil pengujian koefesien determinasi pada tabel 4.6 di atas, menunjukkan
bahwa nilai R2 sebesar 0,370 yang berarti bahwa variabilitas variabel dependen yaitu
profitabilitas yang dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu biaya kualitas dalam
penelitian ini adalah sebesar 37,0%, sedangkan sisanya sebesar 53,0% dijelaskan oleh variabel-
variabel lain di luar model penelitian.
4.1.4. Analisis Regresi Data Panel
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan yang ada antara variabel-variabel
sehingga dari hubungan yang diperoleh dapat ditaksir variabel yang satu, apabila harga variabel
lainnya diketahui.
Model regresi yang terbentuk berdasarkan hasil penelitian adalah :
Y = 0,090475 + 7,03E-09 X + e
Dari model regresi tersebut dapat dijelaskan :
1. Jika = konstanta sebesar 0,090475 artinya apabila variabel independen yaitu variabel
biaya kualitas dianggap konstan (bernilai 0), maka variabel dependen yaitu variabel
profitbailitas akan bernilai sebesar 0,090475.
2. Jika nilai koefisien regresi variabel biaya kualitas menunjukan sebesar 7,03E-09, artinya
apabila biaya kualitas mengalami kenaikan sebesar (satu) satuan, maka variabel dependen
yaitu variabel profitbailitas akan mengalami kenaikan sebesar 7,03E-09.
4.1.5. Pengujian Hipotesis
Pengujian ini pada dasarnya bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Berdasarkan hasil
pengujian dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana diperoleh hasil pengujian
secara parsial adalah sebagai berikut :
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada model regresi, diperoleh nilai signifikansi variabel
biaya kualitas sebesar 0,001<0,05 (taraf nyata signifikansi penelitian). Selain itu dapat dilihat
juga dari hasil perbandingan antara thitung dan ttabel yang menunjukan nilai thitung sebesar 4,470,
sedangkan ttabel sebesar 2,032. Dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung>ttabel yaitu 4,470>2,032,
maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, artinya variabel biaya kualitas berpengaruh
signifikan terhadap variabel profitbailitas.

4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas
Biaya kualitas dalam perusahaan manufaktur yang bergantung kepada pesanan pelanggan
merupakan faktor yang sangat penting bagi menjaga kepercayaan dalam memenuhi kepuasan
pelanggan (Winny, 2011). Biaya kualitas ini dapat mengurangi tingkat kerusakan produk, yang
akan mengakibatkan menurunkan tingkat pengembalian barang (retur) barang, sehingga dapat
meningkatkan tingkat penjualan dan berimbas pada profitabilitas perusahaan (Lestari dan Hakim,
2014).
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa biaya kualitas berpengaruh terhadap
profitabilitas. Sedangkan besarnya pengaruh biaya kualitas dalam memberikan kontribuasi
pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan sebesar 51,7%. Penyediaan produk yang berkualitas
memang telah menjadi tuntutan bagi suatu perusahaan, baik yang bergerak di bidang manufaktur,
perdagangan, maupun jasa agar dapat hidup dalam persaingan, untuk memenangkan persaingan
dalam segmen pasar, maka perusahaan harus mencapai titik kualitas dalam segala aspek
(Suliarto, 2012). Kualitas merupakan salah satu faktor penentu kinerja perusahaan serta sebagai
patokan ukuran relatif kebaikan suatu produk, produk berkualitas adalah produk yang dapat
memenuhi harapan konsumen, dengan memiliki produk berkualitas akan mudah mendapatkan
keuntungan, perusahaan dapat menguasai pasar, perolehan laba perusahaan menjadi stabil,
efisien atas biaya-biaya yang biasanya dilakukan atas komplain pelanggan, recall, rework, dan
biaya semacamnya yang disebabkan oleh terjadinya produk dengan kualitas buruk (Maidin,
2011).
Biaya mutu produk atau biaya kualitas adalah kegiatan mengidentifikasi semua biaya
yang timbul berkaitan dengan upaya mengubah produk bermutu buruk (bad quality product)
menjadi produk bermutu baik (good quality product) (Prawirosentono, 2007:25). Biaya kualitas
terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, dan biaya kegagalan
eksternal. Biaya pencegahan dan biaya penilaian termasuk kedalam biaya pengendalian. Ketika
biaya pengendalian meningkat, maka biaya kegagalan seharusnya turun, dengan menurunnya
biaya kegagalan maka laba dan profitabilitas perusahaan akan meningkat (Sandag dkk,
2014:1332).
Apabila biaya pencegahan dan penilaian meningkat, maka biaya kegagalan internal dan
eksternal akan menurun, hal ini akan berpengaruh terhadap kualitas produk yang dihasilkan
meningkat, karena produk akan sesuai dengan spesifikasi desain awal tanpa memilki suatu
kecacatan baik sebelum maupun setelah produk tersebut dikirim ke konsumen. Meningkatnya
kualitas pada suatu produk yang dihasilkan maka perusahaan akan memiliki keunggulan
kompetitif dan menikmati tingkat profitabilitas yang tinggi (Blocher, 2002:200).
Menurut Hansen dan Mowen (2005:13), pandangan kualitas yang diterima
mengasumsikan bahwa terdapat perbandingan terbalik antara biaya pengendalian dan biaya
kegagalan. Ketika biaya pengendalian meningkat, maka biaya kegagalan seharusnya turun,
dengan asumsi bahwa apabila biaya kegagalan menurun maka laba dan profitabilitas perusahaan
akan meningkat, sehingga dapat disimpulkan biaya kualitas mempunyai pengaruh terhadap
pencapaian profitabilitas perusahaan.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari (2011) dan
Pradana (2011) yang hasil penelitiannya menunjukan bahwa biaya kualitas berpengaruh positif
terhadap profitabilitas (net profit margin).
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa biaya kualitas
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Biaya kualitas memberikan kontribusi pada
profitabilitas perusahaan. Jadi semakin tinggi biaya kualitas, maka akan semakin tinggi tingkat
profitabilitas.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan bahwa biaya kualitas berpengaruh secara signifikan
terhadap tingkat profitabilitas. Turunnya profitabilitas perusahaan disebabkan rendahnya biaya
pencegahan dan penilaian yang mengakibatkan tingginya biaya kegagalan internal dan biaya
kegagalan eksternal. Berdasarkan hasil penelitian pada CV Putra Jaya menunjukan bahwa
tingginya profitabilitas CV Putra Jaya dipengaruhi oleh tingginya biaya kualitas yaitu biaya
pencegahan dan biaya penilaian yang menyebabkan menurunya biaya kegagalan internal dan
biaya eksternal,sehingga dapat meningkatkan penjualan produk yang berimbas pada
meningkatnya profitabilitas.
5.2 Saran
1. Saran Bagi Pengembangan Ilmu
Penelitian mengenai biaya kualitas sangat penting untuk dipelajari dan dipahami terkait
dengan peningkatan kualitas produk yang dapat mempengaruhi penjualan perusahaan
dalam memperoleh laba. Maka disarankan bagi peneliti selanjutnya agar dapat
menggunakan perusahaan-perusahaan yang sudah listing di Bursa Efek Jakarta yang
menerapkan biaya kualitas dalam meningkatkan kualiats produknya. Selain itu untuk
peneliti selanjutnya disarankan dapat menggunakan periode penelitian dengan tahun
terbaru, hal-hal tersebut dimaksudkan agar penelitian selanjutnya dapat memberikan
gambaran lebih luas mengenai pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat profitabilitas
perusahaan.
2. Saran Bagi Operasional
a. Setelah mengamati dan menganalisa hasil penelitian, penulis melihat hal yang dapat
dijadikan masukan bagi CV Putra Jaya jika dilhat dari hasil penelitian yang menunjukan
bahwa adanya pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat profitabilitas. Maka disarankan
untuk CV Putra Jaya untuk meningkatkan efesiensi biaya kualitas dengan meningkatkan
biaya pengendalian berupa biaya pencegahan dan biaya penilaian untuk menurunkan
biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal, sehingga kualitas produk yang
dihasilkan dapat meningkat. Dengan meningkatnya kualitas produk, maka akan
meningkatkan penjualan dan berimbas pada meningkatnya profitabilitas perusahaan.
b. Perusahaan juga disarankan agar mempehatikan biaya kualitas yang dikeluarkan untuk
meminimalisir pemborosan biaya yang tidak diperlukan, karena biaya kualitas juga akan
mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J., David E. Stout., dan Gary Cokins. 2002. Cost Management: A Strategic
Emphasis. United States: Mc Graw-Hill.
. 2012. Manajemen Biaya : Penekanan Strategis. Jakarta : Salemba Empat.
Brigham, F. Eugene dan Houston, Joel. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan : Assetials Of
Financial Management. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Carter, William dan Milton F.Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono dan Fakhrudin M.H. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya
Jawab. Jakarta : Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : CV Alfabeta.
Garrison, Ray H., Nooren dan Brewer. 2006. Akuntansi Manajerial. Jakarta : Salemba Empat.
Gasverz, Vincent S.Z, 2005. Total Quality Management Untuk Praktisi Bisnis dan Industri.
Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS IBM SPSS19. Edisi
5. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hansen, Don R dan Maryanne M Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Buku 1, Edisi 8. Jakarta :
Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo
Persada.
Hermawan, Asep. 2009. Penelitian Bisnis. Jakrta : PT.Grasindo.
Indriantoro dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen,
Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo.
. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kurniawan, Wahyu. 2014. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan. Jurnal.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Lestari, Retno Martanti Endah dan Muhammad Mahdi Hakim. 2014. Pengaruh Biaya Kualitas
Terhadap Tingkat Penjualan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomi
. Universitas Pakuan.
Maidin, Alimin., Indrianty Sudirman dan Yos Immanuel.2012, Analisis Biaya Kualitas Terhadap
Profitabilitas Unit Perawatan VVIP Rumah Sakit Stella Maris, Makasar.
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Martusa, Riki dan Henri Darmadi Haslim. 2011. Peranan Analisis Biaya Kualitas Dalam
Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi.Nomor 04
Tahun ke-2.2011. Universitas Kristen Maranata.
Narimawati, Umi. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis.
Pradana, Lanang. 2011. Analisis Besaran Biaya Kualitas Dalam Mempengaruhi Profitabilitas
Perusahaan. Jurnal. Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro.
Prawirosentono, Suyadi. 2007. Manajemen Operasi (Operations Management) Analisis dan
Studi Kasus. Jakarta : Bumi Aksara.
Sandag, Nefriani Ester., dkk.. 2014. Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Profitabilitas
Perusahaan Pada CV Ake Abadi Manado. ISSN 2303-1174. Jurnal EMBA 1327 Vol.2
No.2 Juni 2014, Hal. 1327-1337.
Santoso, S. 2010. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Sari, Rimadhani Martika. 2011. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Profitabilitas. Jurnal.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta : BPFE-
Yogyakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV Alfabeta.
Suliarto, Idham. 2012. Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan
(Studi Kasus Pada PT. Dirgantara Indonesia (Persero). Skripsi Fakultas Ekonomi.
Universitas Kristen Maranata.
Supriyono, R.A. 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen Untuk Teknologi Maju dan
Globalisasi. Yogyakarta : BPFE.
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. Jakarta : Ekonisia, Kampus
Fakultas Ekonomi UII.
Syamsudin, Lukman. 2004. Manajemen Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Tandiontong, Mathius., Fentri Sitanggang dan Verani Carolina. 2010. Pengaruh Biaya Kualitas
Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.2 Tahun
ke-1 Mei-Agustus 2010.
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2000. Total Quality Management. Edisi IV. Yogyakarta :
Andi.
Usman, Rudy. Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Kinerja Balanced Scorecard Perusahaan
Manufaktur Berskala Besar. Jurnal Ekonomi Bisnis, TH. 16, NO. 2, Juli 2011. Fakultas
Ekonomi Universitas Tadulako.
Wijaya, Tony. 2011. Manajemen Kualitas Jasa. Cetakan 1. Jakarta : PT. Indeks.
Winarno,W.W. 2011. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan EViews. Edisi Ketiga,
Cetakan pertama. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Winny. 2011. Simulasi Pelaporan Biaya Kualitas Di PT. XYZ Terkait Dengan Penerapan ISO
9000:2000 . Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Kewirausahaan STIE MDP. Vol.1 No.1 September
2011, Hal. 55-64.

Sumber lain :
http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/11/09/092620648/indonesia-manfaatkan apec-perkuat-
konektivitas
diakses 22 Juli 2015
http://www.bisnis.tempo.co /read/news/2015/08/27/kegagalan-produksi-sususapi
diakses 29 Agustus 2015
www.liputan6.com/read/berita/ekonomi/pertamina-produksi-bahanbakarpertalite
diakses 29 Agustus 2015
http://www.republika.co.id/read/berita/breaking-news/ekonomi/rendahnya kualitas-pertanian-
indonesia
diakses 29 Agustus 2015
http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/14/11/18/nf7wpz14-pertamina-investasi-rp-
204-t
diakses 01 September 2015
http://www.republika.co.id/read/berita/nasional//umum/industri-sepatu-kualitas-produksi
diakses 01 September 2015

Anda mungkin juga menyukai