Disusun Oleh :
Kelas 4E
LATAR BELAKANG Semenjak china bergabung dengan WHO pada akhir 2001,
perusahaan-perusahaan besar China yang bergerak di bidang
Kesehatan menghadapi persaingan yang sangat ketat dari
perusahaan multinasional yang menyadari bahwa penerapan
TQM merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
persaingan internasional. Berbagai perusahaan yang bersaing
di pasar internasional mulai mengeksplorasi peluang
pasarnya melalui peningkatkan kualitas produk dalam
payung manajemen mutu. Dengan peningkatan kualitas
secara langsung tentu akan meningkatkan biaya produksi.
Penulis memuat secara terperinci salah satu contoh kasus
bagaimana sebuah perusahaan manufaktur produk perawatan
kesehatan di Shangai yaitu SK Shanghai dalam
meningkatkan kualitas produk dan menurunkan presentase
total biaya kualitas pendapatan penjualan dalam 1 periode.
Maka dari itu melalui jurnal ini, penulis menilai bahwa suatu
penelitian terhadap pengendalian quality cost di bawah
sistem TQM menjadi tantangan besar, terutama pada
perusahaan bisnis di Cina. Maka, penulis membuat jurnal
yang melaporkan bagaimana suatu perusahaan manufaktur di
Cina meningkatkan kualitas produk yang sekaligus memberi
efek pada meningkatnya manfaat serta kompetensi inti dari
bisnisnya. Penelitian ini memuat tentang pentingnya
penerapan manajamen kualitas secara total di perusahaan
perusahaan multinasional Tiongkok.
TUJUAN PENELITIAN Dalam jurnal ini, penulis bertujuan untuk mengidentifikasi
bagaimana menggunakan alat TQM dan laporan biaya
kualitas untuk meningkatkan keunggulan kompetitif
perusahaan SK Shanghai
SUBJEK PENELITIAN Perusahaan SK Shanghai, yaitu salah satu perusahaan
manufaktur produk perawatan kesehatan di Cina.
METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dimana data
yang telah diperoleh dianalisis biaya kegagaglan internal
yang dialami perusahaan SK Shanghai menggunakan pareto
chart dan diagram sebab – akibat (fish bone diagram). Kedua
cara analisis ini digunakan untuk menganalisis persentase
dan faktor penyebab dari internal failure cost.
HASIL PENELITIAN Selama lima tahun terakhir, perusahaan SK Shangai
memperoleh manfaat dari penerapan TQM dengan secara
bertahap meningkatkan kualitas produk, memenuhi
permintaan pelanggan secara penuh, dan terus
memperluas pangsa pasarnya. Komitmen SK Shanghai
dalam menerapkan TQM didukung penuh baik oleh CEO
perusahaan maupun TOP Manajemen lainnya melalui
partisipasi langsung dalam kegiatan TQM. Dari laporan
biaya kualitas dalam 3 tahun berturut-turut menunjukan
bahwa biaya kegagalan internal memiliki presentase
yang lebih tinggi daripada biaya kegagalan eksternal.
Selanjutnya perusahaan menggunakan diagram pareto
dan diagram sebab-akibat untuk menganalisis biaya
kegagalan internal pada SK Shanghai Company
Analisis Biaya Kegagalan Tahun Pertama :
Pada analisis biaya kegagalan internal di tahun pertama,
total biaya kegagalan internal yaitu RMB 63.800, lebih
dari tujuh puluh lima persen terjadi selama pembuangan
produk yang cacat dengan sisa biaya didistribusikan
secara merata antara pengerjaan ulang dan interupsi kerja.
Faktor kunci yang menyebabkan kegagalan biaya
internal pada tahun pertama adalah “Cacat pewarnaan”
yang menyumbang 8,91 persen dari total cacat. Ada lima
faktor yang menyebabkan cacat pewarnaan yaitu : orang,
peralatan, bahan, campuran, dan lingkungan. Sehingga
untuk tahun pertama pewarnaan mendapatkan perhatian
khusus dalam pelaksanaan nya agar dapat mengurangi
kegagalan dan pada akhirnya kegagalan yang di sebabkan
oleh pewarnaan dapat di kurangi yang awalnya
mengalami kerugian hingga RMB 24.502 pada tahun
pertama kemudian menurun menjadi RMB 3,038 pada
tahun ke dua.
Analisis Biaya Kegagalan Tahun Kedua :
Pada analisis biaya kegagalan di tahun kedua, yang
menjadi penyebab kegagalan yaitu ketidak murnian
bahan baku pembuatan produk (bahan baku kotor).
Setelah dianalisis lebih lanjut, pengotor ditemukan
berasal dari dua sumber :
1. Bahan baku utama diimpor dari AS dan dicetak
oleh pemasok.
2. Bahan baku yang diimpor sebelumnya dibebaskan
dari pemeriksaan. Melalui pemeriksaan acak
bahan dalam stok, ditemukan tingkat pengotor
mencapai 8,65 persen.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan
memutuskan untuk melakukan audit terhadap pemasok
bahan baku. Tindakan tersebut menimbulkan total biaya
pencegahan sebesar RMB 3.754,80. Setelah menerapkan
langkah-langkah pencegahan, biaya pengotor telah
berkurang dari RMB 36.346 di tahun kedua menjadi
RMB 0 di tahun ketiga.
Analisis Biaya Kegagalan Tahun Ketiga :
Pada analisis biaya kegagalan internal untuk tahun ketiga,
“cacat rupa” merupakan faktor kegagalan utama baru
yang mencapai 5.79% dari biaya untuk pembuangan
produk yang cacat. Hasil analisis diagram sebab akibat
sekali lagi menunjukkan bahwa manusia, bahan baku,
metode dan lingkungan mempengaruhi “cacat rupa” pada
hasil produksi. Faktor lingkungan menghasilkan biaya
RMB 180, faktor bahan baku menghasilkan biaya RMB
246.80, faktor metode dan manusia menghasilkan biaya
RMB 1.200. Biaya pencegahan tambahan mencapai RMB
1.626.80, dan data aktual hasil tindakan pencegahan saat
ini tidak tersedia.