Anda di halaman 1dari 8

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

“INTEGRATING THE QUALITY COST REPORT AND TQM TOOLS TO ACHIEVE


COMPETITIVE ADVANTAGE”

Disusun Oleh :
Kelas 4E

I Kadek Andrean Syah Putra (1915744010 / 01)


Ni Putu Ayu Vena Aryanthi (1915744015 / 02)
I Gede Putra Meindrawan (1915744020 / 03)
Ni Made Novi Kurnia Dewi (1915744035 / 04)
Ida Ayu Kade Shanti Dewi (1915744045/ 05)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL


JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI BALI
TAHUN 2021
JUDUL INTEGRATING THE QUALITY COST REPORT AND TQM
TOOLS TO ACHIEVE COMPETITIVE ADVANTAGE
NAMA PENULIS Geng Wang, Zhongming Gao, Thomas W.Lin
NAMA JURNAL Cost Management (Manajemen Biaya)
HALAMAN Halaman 42-47
TAHUN Januari/Februari 2007
PENERBIT Pro-Quest
PE-REVIEW 1. I Kadek Andrean Syah Putra (1915744010 / 01)
2. Ni Putu Ayu Vena Aryanthi (1915744015 / 02)
3. I Gede Putra Meindrawan (1915744020 / 03)
4. Ni Made Novi Kurnia Dewi (1915744035 / 04)
5. Ida Ayu Kade Shanti Dewi (1915744045/05)

LATAR BELAKANG Semenjak china bergabung dengan WHO pada akhir 2001,
perusahaan-perusahaan besar China yang bergerak di bidang
Kesehatan menghadapi persaingan yang sangat ketat dari
perusahaan multinasional yang menyadari bahwa penerapan
TQM merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam
persaingan internasional. Berbagai perusahaan yang bersaing
di pasar internasional mulai mengeksplorasi peluang
pasarnya melalui peningkatkan kualitas produk dalam
payung manajemen mutu. Dengan peningkatan kualitas
secara langsung tentu akan meningkatkan biaya produksi.
Penulis memuat secara terperinci salah satu contoh kasus
bagaimana sebuah perusahaan manufaktur produk perawatan
kesehatan di Shangai yaitu SK Shanghai dalam
meningkatkan kualitas produk dan menurunkan presentase
total biaya kualitas pendapatan penjualan dalam 1 periode.
Maka dari itu melalui jurnal ini, penulis menilai bahwa suatu
penelitian terhadap pengendalian quality cost di bawah
sistem TQM menjadi tantangan besar, terutama pada
perusahaan bisnis di Cina. Maka, penulis membuat jurnal
yang melaporkan bagaimana suatu perusahaan manufaktur di
Cina meningkatkan kualitas produk yang sekaligus memberi
efek pada meningkatnya manfaat serta kompetensi inti dari
bisnisnya. Penelitian ini memuat tentang pentingnya
penerapan manajamen kualitas secara total di perusahaan
perusahaan multinasional Tiongkok.
TUJUAN PENELITIAN Dalam jurnal ini, penulis bertujuan untuk mengidentifikasi
bagaimana menggunakan alat TQM dan laporan biaya
kualitas untuk meningkatkan keunggulan kompetitif
perusahaan SK Shanghai
SUBJEK PENELITIAN Perusahaan SK Shanghai, yaitu salah satu perusahaan
manufaktur produk perawatan kesehatan di Cina.
METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dimana data
yang telah diperoleh dianalisis biaya kegagaglan internal
yang dialami perusahaan SK Shanghai menggunakan pareto
chart dan diagram sebab – akibat (fish bone diagram). Kedua
cara analisis ini digunakan untuk menganalisis persentase
dan faktor penyebab dari internal failure cost.
HASIL PENELITIAN  Selama lima tahun terakhir, perusahaan SK Shangai
memperoleh manfaat dari penerapan TQM dengan secara
bertahap meningkatkan kualitas produk, memenuhi
permintaan pelanggan secara penuh, dan terus
memperluas pangsa pasarnya. Komitmen SK Shanghai
dalam menerapkan TQM didukung penuh baik oleh CEO
perusahaan maupun TOP Manajemen lainnya melalui
partisipasi langsung dalam kegiatan TQM. Dari laporan
biaya kualitas dalam 3 tahun berturut-turut menunjukan
bahwa biaya kegagalan internal memiliki presentase
yang lebih tinggi daripada biaya kegagalan eksternal.
Selanjutnya perusahaan menggunakan diagram pareto
dan diagram sebab-akibat untuk menganalisis biaya
kegagalan internal pada SK Shanghai Company
 Analisis Biaya Kegagalan Tahun Pertama :
Pada analisis biaya kegagalan internal di tahun pertama,
total biaya kegagalan internal yaitu RMB 63.800, lebih
dari tujuh puluh lima persen terjadi selama pembuangan
produk yang cacat dengan sisa biaya didistribusikan
secara merata antara pengerjaan ulang dan interupsi kerja.
Faktor kunci yang menyebabkan kegagalan biaya
internal pada tahun pertama adalah “Cacat pewarnaan”
yang menyumbang 8,91 persen dari total cacat. Ada lima
faktor yang menyebabkan cacat pewarnaan yaitu : orang,
peralatan, bahan, campuran, dan lingkungan. Sehingga
untuk tahun pertama pewarnaan mendapatkan perhatian
khusus dalam pelaksanaan nya agar dapat mengurangi
kegagalan dan pada akhirnya kegagalan yang di sebabkan
oleh pewarnaan dapat di kurangi yang awalnya
mengalami kerugian hingga RMB 24.502 pada tahun
pertama kemudian menurun menjadi RMB 3,038 pada
tahun ke dua.
 Analisis Biaya Kegagalan Tahun Kedua :
Pada analisis biaya kegagalan di tahun kedua, yang
menjadi penyebab kegagalan yaitu ketidak murnian
bahan baku pembuatan produk (bahan baku kotor).
Setelah dianalisis lebih lanjut, pengotor ditemukan
berasal dari dua sumber :
1. Bahan baku utama diimpor dari AS dan dicetak
oleh pemasok.
2. Bahan baku yang diimpor sebelumnya dibebaskan
dari pemeriksaan. Melalui pemeriksaan acak
bahan dalam stok, ditemukan tingkat pengotor
mencapai 8,65 persen.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan
memutuskan untuk melakukan audit terhadap pemasok
bahan baku. Tindakan tersebut menimbulkan total biaya
pencegahan sebesar RMB 3.754,80. Setelah menerapkan
langkah-langkah pencegahan, biaya pengotor telah
berkurang dari RMB 36.346 di tahun kedua menjadi
RMB 0 di tahun ketiga.
 Analisis Biaya Kegagalan Tahun Ketiga :
Pada analisis biaya kegagalan internal untuk tahun ketiga,
“cacat rupa” merupakan faktor kegagalan utama baru
yang mencapai 5.79% dari biaya untuk pembuangan
produk yang cacat. Hasil analisis diagram sebab akibat
sekali lagi menunjukkan bahwa manusia, bahan baku,
metode dan lingkungan mempengaruhi “cacat rupa” pada
hasil produksi. Faktor lingkungan menghasilkan biaya
RMB 180, faktor bahan baku menghasilkan biaya RMB
246.80, faktor metode dan manusia menghasilkan biaya
RMB 1.200. Biaya pencegahan tambahan mencapai RMB
1.626.80, dan data aktual hasil tindakan pencegahan saat
ini tidak tersedia.

 Pada bagian analisis biaya kualitas versus penjualan,


dalam tiga tahun terakhir menunjukan peningkatan biaya
penilaian sejumlah 58,3% dari tahun pertama ke tahun
kedua dan 120% dari tahun kedua ke tahun ketiga karena
peningkatan terus-menerus dalam pangsa pasar dan
penjualan perusahaan. Sebaliknya, selama periode waktu
yang sama, biaya pencegahan mengalami penurunan dari
49,5% menjadi 27,5%. . Data studi lapangan juga
menunjukkan bahwa perusahaan mencapai hasil yang
memuaskan dengan memperkenalkan TQM dan
pengendalian biaya kualitas yang ditandai dengan
kualitas produk yang stabil, keluhan pelanggan yang
lebih sedikit, peningkatan niat baik perusahaan,
peningkatan kompetensi inti perusahaan, dan perluasan
pangsa pasar perusahaan.

 Pada bagian pedoman praktis untuk penetapan biaya


kualitas dijelaskan mengenai 3 pedoman praktis yang
meliputi kinerja pengendalian kualitas harus melibatkan
seluruh manajemen perusahaan, pengendalian biaya
kualitas akan mempengaruhi dalam peningkatan produk
dan laba perusahaan, serta pengendalian kualitas
berdampak pada masa depan perusahaan seperti
keberlangsungan investasi.
KEKUATAN PENELITIAN Kekuatan dari hasil penelitian pada jurnal ini yaitu dapat
memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana
penerapan TQM dan integrasinya terhadap laporan biaya
kualitas dan keunggulan kompetitif secara singkat namun
jelas dan padat dengan bantuan diagram dan tabel-tabel serta
bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Dari hasil
analisis yang diberikan, pembaca juga dapat melihat adanya
perbedaan biaya pencegahan pada tahun pertama, kedua, dan
ketiga yang mana membuat pembaca menjadi semakin
memahami tentang bagaimana penerapan TQM efektif dalam
mengurangi biaya perbaikan kualitas dan meningkatkan
penjualan serta keunggulan perusahaan.
KELEMAHAN PENELITIAN Adapun kelemahan dari penelitian ini yang dapat kami lihat
adalah kurangnya data aktual hasil lapangan seperti
bagaimana kenyataan yang terjadi di lapangan terutama
pada tahun ketiga. Selain itu, pada bagian abstract penelitian
kami nilai masih perlu dijelaskan lebih banyak dan spesifik
lagi sehingga para pembaca mendapat gambaran lebih jelas
mengenai topik yang akan dijelaskan. Pada bagian akhir
penelitian, penulis masih belum menambahkan kesimpulan
tentang apa yang dapat diperoleh setelah menyusun jurnal
tersebut. Terakhir, kelemahan penelitian ini yaitu kurang
menambahkan variabel terkait yang dapat berpengaruh
terhadap performance yang belum diulas
KESIMPULAN  Ada 3 faktor penyebab kecacatan produk pada
perusahaan SK Shanghai selama tiga tahun terakhir yaitu
dyeing defect (cacat pewarnaan), impurity
(ketidakmurnian), dan face defect (cacat rupa). Setelah
dilakukan upaya pencegahan berbasis TQM, biaya
tambahan untuk dyeing defect berkurang dari RMB
24.502 menjadi RMB3.038, biaya tambahan untuk
impurity berkurang dari RMB 36.346 menjadi RMB 0,
dan biaya tambahan untuk face defect pada tahun pertama
sebesar RMB1.626,80 namun belum tersedia data aktual
untuk tahun berikutnya.
 Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa dalam
penerapannya perusahaan SK Shanghai bersungguh –
sungguh dan mendapatkan support pernuh dari CEO dan
TOP management. Perusahaan mencapai hasil yang
memuaskan dengan memperkenalkan TQM dan
pengendalian biaya kualitas yang ditandai dengan
kualitas produk yang stabil, lebih sedikit keluhan
pelanggan, peningkatan itikad baik perusahaan,
peningkatan kompetensi inti perusahaan, dan perluasan
pangsa pasar perusahaan.
 Pedoman praktis untuk penetapan biaya kualitas harus
melibatkan seluruh manajemen perusahaan, pengendalian
biaya kualitas akan mempengaruhi dalam peningkatan
produk dan laba perusahaan, serta manajemen dan
kontrol biaya kualitas juga memainkan peran penting
dalam strategi perusahaan.
SARAN Adapun saran yang dapat kami berikan kepada penulis yakni
ada baiknya untuk kedepannya dapat menambahkan data
aktual hasil tindakan pencegahan pada analisis biaya
kegagalan tahun ketiga sehingga informasi menjadi lebih
lengkap dan akurat. Isi pada bagian abstrak penelitian,
sebaiknya dijelaskan lebih rinci dan lebih specifik, agar
pembaca mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Serta,
pada bagian akhir penelitian, sebaiknya penulis dapat
menambahkan kesimpulan, agar pembaca dapat mengetahui
intisari dari hasil penelitian tersebut. Kemudian, alangkah
baiknya jika kedepannya penulis dapat menabahkan variabel
terkait yang dapat berpengaruh terhadap performance yang
belum diulas.

Anda mungkin juga menyukai