Anda di halaman 1dari 2

Semenjak china bergabung dengan WHO pada akhir 2001, perusahaan-perusahaan besar china yang

bergerak di bidang Kesehatan menghadapi persaingan yang sangat ketat dari perusahaan multinasional
yang menyadari bahwa penerapan TQM merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam persaingan
internasional. TQM memiliki prinsip yaitu mengikuti garis penalaran sederhana yang berfokus pada
pelanggan, di china sendiri banyak perusahaan memiliki prinsip pelanggan menghargai kualitas tinggi
sehingga perusahaan yang memproduksi produk dan layanan berkualitas tinggi dapat menaikan harga
produk mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan dapat mengurangi pembelian, tunjangan penjualan,
menurunkan biaya produksi dan memperpendek siklus produksi. Kita bisa melihat pada laporan biaya
kualitas yang terdiri dari tiga tahun terakhir mengalami kenaikan yang sangat segnifikan. Namun stelah
dilakukannya integritasi biaya kualitas dan alat TQM yang diberikan sepenuhnya kepada SK Shanghai
Company terdapat prespektif rantai nilai, perusahaan hanya memiliki bagian produksi, pemasaran dan
layanan penjualan menengah ke bawah tanpa tahan desain. Manajemen perusahaan mengakui bahwa
mereka berfokus pada pengendalian biaya ketidak sesuaian yaitu biaya kegagalan internal dan biaya
kegagalan eksternal, namun laporan kualitas perusahaan menunjukkan bahwa biaya kegagalan internal
memiliki persentase yang lebih tinggu daripada biaya kegagalan eksternal.

Dapat di lihat dari analisis biaya kegagalan intenal untuk tahun pertama mencapai 75% dari RMB 63.800
total biaya kegagalan dalam satu tahun yang dikeluarkan dalam pembuangan produk cacat, oleh karena
itu sangat penting untuk mengkarakterisasi pembuangan produk yang cacat untuk mengendalikan biaya
kegagalan internal. salah satu penyebab kecacatan, seperti yang di tampilakn pada Grafik 2 pewarnaan
menjadi penyumbang kecacatan tertinggi hingga mencapai 8,91% dari total kecacatan. Sehingga untuk
tahun pertama pewarnaan mendapatkan perhatian khusus dalam pelaksanaan nya agar dapat
mengurangi kegagalan dan pada akhirnya kegagalan yang di sebabkan oleh pewarnaan dapat di kurangi
yang awalnya mengalami kerugian hingga RMB 24.502 pada tahun pertama kemudian menurun
menjadi RMB 3,038 pada tahun ke dua.

Di lanjutkan dengan analisis biaya kegagalan pada tahun ke dua yaitu yang menjadi penyebab kegagalan
yaitu ketidak murnian bahan baku pembuatan produk yang mencapai 6,94% yang mana perusahaan
harus menyediakan biaya pencegahan untuk mengatasi kegagalan ini sebesar RMB 246.80. Dan untuk
tahun terakhir biaya kegagalan di sebabkan oleh cacat fisik atau wajah yang menjadi penyebab
kegagalan yang mencapai 5,79% dan untuk mengatasi hal tersebut perusahaan memerlukan biaya
sebesar RMb 245.80 untuk mengatasi kegagalan tersebut.

Analisis umum berfungsi sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja, dapat dilihat dalam tiga tahu
terakhir biaya penilaian meningkat 58,3% dari tahun kedua dan 120% dari tahun kedua hingga tahun
ketiga karena peningkatan terus-menerus dalam pangsa pasar dan penjualan perusahaan, biaya
kegagalan internal meningkat tiap tahunnya tetapi penjualan masih melebihi biaya kegagalan internal.
Dilihat dari gambar 5 pada halaman 46 menunjukkan bahwa persentase peningkatan dari persentase di
kedua tahun tersebut. Data lapangan juga menunjukkan bahwa perusahaan mencapai hasil yang
memuaskan dengan memperkenalkan TQM dan pengendalian biaya kualitas yang di tandai dengan
kualitas produk yang stabil sehinggal dapat menarik perhatian konsumen.

Ada beberapa Langkah yang dapat di lakukan untuk mmengatasi penetapan biaya kualitas antaranya ;
1. Kinerja yang memuaskan yang tidak hanya bergantung pada upaya para professional akutansi,
tetapi juga pada dukungan dan keterlibatan manajemen puncak
2. Control biaya kualitas mendukung perusahaan mengambil keputusan pada input kualitas dan
peningkatan dan perolehan produk yang stabil
3. Pengendalian biaya kualitas membangun dan meningktakan itikad baik perusahaan yang
mengarah untuk pengembalian investasi yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai