Berikut ini adalah uraian mengenai keempat biaya yang termasuk biaya kualitas tersebut : 1.
Prevention cost (biaya pencegahan) Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mencegah terjadinya cacat dalam produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan
demikian, semakin besar biaya pencegahan yang dikeluarkan, maka jumlah produk cacat yang
dihasilkan akan berkurang dan biaya kegagalan semakin kecil. 2. Appraisal cost (biaya penilaian)
Biaya penilaian adalah biaya yang dikeluarkan untuk menentukan apakah produk dan jasa telah
memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan. Tujuan utama dari fungsi penilaian ini adalah
untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kerusakan produk sampai ke tangan konsumen. 3.
Internal failure cost (biaya kegagalan internal) UNIVERSITAS MEDAN AREA Biaya kegagalan internal
adalah biaya yang dikeluarkan karena terjadinya ketidaksesuaian produk dengan spesifikasi kualitas
yang telah ditetapkan namun sudah dapat dideteksi sebelum produk dikirim ke pelanggan. 4.
External failure cost (biaya kegagalan internal) Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang
dikeluarkan karena terjadinya ketidaksesuaian produk dengan spesifikasi kualitas yang telah
ditetapkan, namun baru dapat dideteksi setelah produk berada di tangan pelanggan. Biaya ini
merupakan biaya yang paling merugikan, karena dapat menyebabkan reputasi perusahaan buruk,
kehilangan pelanggan dan pangsa pasar. Tetapi biaya ini dapat hilang apabila perusahaan tidak
menghasilkan produk cacat atau rusak. Hubungan antara keempat jenis biaya kualitas tersebut
cukup rumit, namun kaitan dan arah perubahannya dapat dijelaskan. Misalnya biaya kegagalan
eksternal bekurang jika terjadi peningkatan kegiatan penilaian dan pencegahan. Biaya kegagalan
internal akan bekurang dengan meningkatnya kegiatan pencegahan. Akan tetapi biaya biaya
kegagalan internal ini akan bertambah dengan meningkatnya penilaian karena cacat produk yang
ditemukan.
Pelaporan dan analisis biaya kualitas. Biaya kualitas perusahaan perlu
disajikan dalam bentuk laporan biaya kualitas secara periodik, umumnya
disajikan secara bulanan. Penyajian laporan biaya kualitas berdasarkan
klasifikasi biaya kualitas: prevention costs, appraisal costs, internal failure costs,
dan external failure costs. Setiap komponen biaya kualitas tersebut dijumlahkan
sehingga diperoleh biaya total. Selanjutnya, setiap komponen biaya kualitas total
dibandingkan dengan penjualan dengan menggunakan analisis common-size.
Struktur besaran biaya kualitas tersebut sesuai dengan konsep biaya kualitas,
bahwa bila aktivitas prevention dan appraisal dalam peningkatan kualitas rendah,
yang ditunjukkan dengan prevention costs relatif kecil yaitu hanya 1,5% dari
penjualan, maka akan berimplikasi pada tingginya aktivitas external failure,
berupa penanganan pengaduan, warranty, dan recall.
Informasi biaya kualitas dapat digunakan antara lain untuk:Penentuan harga stratejik.
Penggunaan informasi biaya kualitas danpengimplementasian total quality management
membantu meningkatkankualitas produk, pengurangan harga dan membantu kelangsungan
lini produkdalam jangka panjang.Melakukan analisis produk baru. Dengan
mengidentifikasi dan menganalisaperilaku biaya kualitas secara terpisah, kita dapat
membuat keputusan yangtepat terkait dengan pengurangan biaya kualitas,
siklus/perencanaan laba, danpengambilan keputusan penting lainnya.
Menurut Hansen dan Mowen Hermawan, 1997:27 pengukuran produktivitas total merupakan
rasio dari output total terhadap input total semua input yang digunakan dalam proses
produksi. Rumus dari produktivitas faktor total adalah : Produktivitas Total = Output total
Input total Ukuran produktivitas total ini dapat digunakan untuk menilai pengaruh seluruh
masukan input. Kelebihan pengukuran produktivitas total ini adalah : a. Memperhitungkan
semua keluaran output dan faktor masukan input yang kuantitatif; b. Mudah dilakukan
analisis sensitivitas; c. Mudah dihubungkan dengan total biaya; dan d. Perhitungannya lebih
akurat karena masukan semua faktor output dan input yang mempengaruhi. Kelemahan
pengukuran produktivitas total ini adalah : a. Data pada tingkat produksi dan langganan
relatif sulit diperoleh kecuali sistem pengolahan diatur untuk tujuan tersebut; dan b. Baik
pengukuran produktivitas parsial maupun total tidak mempertimbangkan keberadaan faktor-
faktor masukan dan keluaran yang tidak tampak.