Anda di halaman 1dari 27

AKUNTANSI MANAJEMEN

“Biaya Kualitas dan Produktivitas;


Pengukuran, Pelaporan, dan
Pengendalian”

A.A. Sg. Shinta Dewi P. (1015351144)


Ni Putu Mira Diantari S. (1015351148)
Komang Rina Prabandari (1015351150)
PENGUKURAN PENGGUNAAN
BIAYA KUALITAS INFORMASI
BIAYA KUALITAS

PELAPoRAN PRODUKTIVITAS;
INFORMASI PENGUKURAN
BIAYA KUALITAS DAN
PENGENDALIAN
Pengukuran Biaya Kualitas
Kualitas telah menjadi dimensi kompetitif yang
penting bagi perusahaan manufaktur maupun jasa, juga
usaha kecil dan besar. Ketika perusahaan menerapkan
program perbaikan kualitas, timbul kebutuhan untuk
memantau dan melaporkan kemajuan dari program-
program tersebut. Para manajer perlu memahami
makna biaya kualitas dan bagaimana mereka berubah
sepanjang waktu. Pelaporan dan pengukuran kinerja
kualitas sangat penting bagi program perbaikan
kualitas . Prasyarat dasar bagi pelaporan ini adalah
pengukuran biaya kualitas.
Definisi Kualitas
Secara umum, kamus mendefinisikan
kualitas adalah “derajat atau tingkat
kesempurnaan”. Secara operasional,
produk atau jasa yang berkualitas adalah
yang memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan.
Produk dan atau jasa yang berkualitas
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
dalam 8 dimensi yaitu ;
1. Kinerja (performance)
2. Estetika (aesthetics)
3. Kemudahan perawatan dan perbaikan
(serviceability)
4. Fitur (features)
5. Keandalan (reliability)
6. Tahan lama (durability)
7. Kualitas kesesuaian (quality of conformance)
8. Kecocokan penggunaan (fitness for use)
Definisi Biaya Kualitas
Biaya kualitas (costs of quality) adalah
biaya-biaya yang timbul karena mungkin
atau telah terdapat produk yang
kualitasnya buruk.
Kegiatan yang berhubungan dengan
kualitas ;
1. Kegiatan pengendalian
2. Kegiatan karena kegagalan
1. Kegiatan pengendalian
Kegiatan pengendalian (control activities)
dilakukan perusahaan untuk mencegah atau
mendeteksi kualitas yang buruk. Kegiatan
pengendalian terdiri atas kegiatan
pencegahan dan penilaian.
Biaya pengendalian (control costs) adalah
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
menjalankan kegiatan pengendalian
2. Kegiatan karena kegagalan
Kegiatan karena kegagalan (failure
activities) dilakukan perusahaan atau
pelanggannya untuk merespon kualitas
yang buruk. Biaya kegagalan adalah biaya
yang dikeluarkan perusahaan karena
telah terjadi kegagalan dalam kegiatan.
Jenis-Jenis Biaya Kualitas
1. Biaya pencegahan (prevention costs)
2. Biaya penilaian (appraisal costs)
3. Biaya kegagalan internal (internal
failure costs)
4. Biaya kegagalan eksternal (external
failure costs)
Mengukur Biaya Kualitas
Ada 3 metode yang disarankan untuk
mengestimasi biaya kualitas yang
tersembunyi yaitu;
1. Metode pengali (multiplier method)
2. Metode penelitian pasar (market
research method)
3. Fungsi kerugian kualitas Taguchi
(Taguchi quality loss function)
Metode Pengali mengasumsikan total biaya
kegagalan adalah hasil pengalian dari
biaya-biaya kegagalan yang terukur.

Total biaya kegagalan eksternal= k (Biaya kegagalan eksternal yang terukur)

k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh


berdasarkan pengalaman
Metode Penelitian Pasar formal
digunakan untuk menilai dampak kualitas
buruk terhadap penjualan dan pangsa
pasar. Hasil penelitian pasar dapat
digunakan untuk memproyeksikan
hilangnya laba di masa depan akibat
kualitas yang buruk
Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi
mengasumsikan setiap penyimpangan dari
nilai target suatu karakteristik kualitas
dapat menimbulkan biaya kualitas yang
tersembunyi.

L(y)= k (y-T)²
Pelaporan Informasi Biaya Kualitas
Sebuah sistem pelaporan biaya kualitas memiliki
arti penting bagi perusahaan yang menaruh
perhatian serius terhadap perbaikan dan
pengendalian biaya kualitas. Pencatatan biaya
kualitas aktual secara terperinci berdasarkan
kategorinya dapat memberikan 2 masukan
pandangan penting.
Tujuannya untuk memperbaiki dan mempermudah
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan manajerial.
Laporan Biaya Kualitas
Pentingnya biaya kualitas terhadap segi
keuangan perusahaan dapat dinilai lebih mudah
dengan menampilkan biaya-biaya kualitas
sebagai presentase dari penjualan aktual.
Ada 2 pandangan mengenai biaya kualitas
optimal yaitu, pandangan tradisional yang
mengacu pada pencapaian tingkat kualitas yang
dapat diterima dan pandangan kontemporer
yang dikenal sebagai pengendalian kualitas
total.
Fungsi Biaya Kualitas; Pandangan Kualitas
yang Dapat Diterima
Pandangan kualitas yang dapat diterima
mengasumsikan terdapat perbandingan
terbalik antara biaya pengendalian dan biaya
kegagalan.
Pada akhirnya, akan tercapai suatu titik yang
mewakili tingkat minimum dari total biaya
kualitas.
Tingkat kualitas yang dapat diterima
(acceptable quality level-AQL) adalah
perbandingan optimal antara biaya
pengendalian dan biaya kegagalan
Fungsi Biaya Kualitas; Pandangan
Cacat Nol
Model cacat nol (zero-defects model)
menyatakan keunggulan biaya akan diperoleh
dengan mengurangi unit cacat hingga nol.
Model ini menekankan pada biaya kualitas dan
potensi penghematan dari upaya yang lebih
besar untuk meningkatkan kualitas
Tahun 1980-an, model cacat nol
disempurnakan dengan model kualitas kokoh
(robust quality model) yang menyatakan
kerugian terjadi karena diproduksinya produk
yang menyimpang dari nilai target.
Manajemen Berbasis Kegiatan dan
Biaya Kualitas Optimal
Manajemen berbasis kegiatan (activity
based management-ABM)
mengklasifikasikan berbagai kegiatan
sebagai bernilai tambah dan tak bernilai
tambah, serta mempertahankan kegiatan
yang bernilai tambah. Prinsip ini di
aplikasikan pada kegiatan yang berkaitan
dengan kualitas.
Analisis Tren
Analisis Tren adalah bagan atau grafik
yang menggambarkan perubahan biaya
kualitas dari waktu-ke waktu (laporan
tren kualitas multiperiode). Dengan
menggambarkan biaya kualitas sebagai
presentase dari penjualan, keseluruhan
tren program kualitas dapat dinilai.
Penggunaan Informasi Biaya Kualitas
Penggunaan informasi biaya kualitas
untuk keputusan-keputusan implementasi
program kualitas dan untuk mengevaluasi
efektifitas program tersebut- setelah
diimplementasikan-hanya merupakan
salah satu potensi penggunaan dari
sistem biaya kualitas.
Informasi biaya kualitas dapat
digunakan untuk mengevaluasi kinerja
program peningkatan kualitas secara
menyeluruh dan untuk membantu
memperbaiki berbagai keputusan
manajerial.
Produktivitas; Pengukuran dan
Pengendalian
Produktivitas mengacu pada seberapa
efisien penggunaan input dalam
menghasilkan output. Program
peningkatan produktivitas berupaya
mencapai efisiensi produktif total
Pengukuran Produktivitas
1. Pengukuran Produktivitas Parsial
mengevaluasi efisiensi penggunaan suatu jenis
input.
2. Ukuran Produktivitas Total menilai efisiensi
dari seluruh input
3. Pengaruh Produktivitas Terkait Laba dihitung
dengan mencari selisih antara biaya input
yang seharusnya digunakan apabila tidak ada
perubahan produktivitas dengan biaya input
aktual yang digunakan.
Komponen Pemulihan Harga
Selisih antara perubahan laba total dan
perubahan produktivitas terkait dengan
laba disebut komponen pemulihan harga
(price-recovery component). Komponen
pemulihan harga mengukur kemampuan
perubahan pendapatan untuk menutupi
biaya input dengan asumsi tidak ada
perubahan produktivitas.
Kualitas dan Produktivitas
Peningkatan kualitas dapat meningkatkan
produktivitas dan juga sebaliknya. Penurunan
jumlah unit cacat memperbaiki kualitas,
sedangkan pengurangan jumlah input yang
digunakan meningkatkan produktivitas.
Secara umum, peningkatan kualitas tercermin
pada ukuran produktivitas.
Insentif Pembagian Keuntungan

Insentif pembagian keuntungan


(gainsharing) adalah pemberian insentif
uang tunai bagi seluruh tenaga kerja
perusahaan yang menjadi kunci
pencapaian kualitas dan produktivitas.
SESI PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai