Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nadya Angeli G.

F
Npm : 21013010146
Kelas : Akuntansi Manajerial – C

BAB 15
Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan, dan Kontrol

A. Mengukur Biaya Kualitas


Peningkatan kualitas dapat meningkatakan profitabilitas melalui dua cara :
(1) Meningkatkan permintaan pelanggan, dan
(2) Menurunkan biaya
Definisi Kualitas
Kualitas secara umum adalah ukuran relatif dari kebaikan. Secara operasional,
kualitas diartikan dengan mengadopsi fokus pelanggan. Produk atau jasa yang
berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Harapan
pelanggan dapat digambarkan melalui atribut-atribut kualitas yang disebut dimensi
kualitas yang terdiri dari : (1) Kinerja (performance), (2) Estetika (Aesthetics), (3)
Kemudahan Perawatan dan Perbaikan (Serviceability), (4) Fitur (Features), (5)
Keandalan (Reliability), (6) Tahan Lama (Durability), (7) Kualitas Kesesuaian (Quality of
Conformance), (8) Kecocokan Penggunaan (Fitness of Use).

Definisi Biaya Kualitas


 Biaya Kualitas (Cost of Quality) adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin
atau telah terdapat produk yang kualitasnya buruk.
 Biaya kualitas terkait dengan dua subkategori dari kegiatan-kegiatan yang
terkait dengan kualitas :
1) Kegiatan Pengendalian (Control Activities)
2) Kegiatan Karena Kegagalan (Failure Activities)
 Definisi mengenai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kualitas juga
menunjukkan empat kategori biaya kualitas :
1) Biaya Pencegahan (Prevention Costs)
2) Biaya Penilaian (Appraisal Costs)
3) Biaya Kegagalan Intemal
4) Biaya Kegagalan Ekstemal

Mengukur Biaya Kualitas


 Biaya kualitas yang dapat diamati (observable quality costs), adalah biaya-
biaya yang tersedia atau dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan.
 Biaya kualitas yang tersembunyi (hidden costs), adalah biaya kesempatan atau
tidak disajikan dalam catatan akuntansi. Ada tiga metode untuk mengestimasi
biaya kualitas yang tersembunyi :
1) Metode Pengali (multiplier method)
2) Metode Penelitian Pasar (Market Research Method)
3) Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi (Taguchi Quality Loss Function)
Rumus: L(y) = 𝑘(𝑦 − 𝑇)2
Untuk menggunakan fungsi kerugian Taguchi, nilai k harus diestimasi. Nilai
k dihitung dengan membagi estimasi biaya pada salah satu batas spesifikasi
tertentu dengan deviasi kuadrat dari batas nilai target. Rumus : k = 𝑐/𝑑 2

B. Melaporkan Informasi Biaya Kualitas


Sebuah sistem pelaporan biaya kualitas adalah menilai biaya kualitas aktual saat ini.
Terdapat dua pandangan pencatatan biaya kualitas aktual :
1. Catatan tersebut mengungkapkan besarnya biaya kualitas dalam setiap kategori
yang memungkinkan para manajer menilai dampak keuangannya.
2. Catatan tersebut menunjukkan distribusi biaya kualitas menurut kategori yang
memungkinkan para manajer menilai kepentingan relatif dari setiap kategori.
Laporan Biaya Kualitas
 Pentingnya biaya kualitas terhadap segi keuangan perusahaan dapat dinilai
dengan mudah dengan menampilkan biaya-biaya kualitas sebagai persentase
penjualan aktual.
 Para manajer memiliki tanggung jawab dalam menilai tingkat kualitas optimal
dan menetapkan jumlah relatif yang seharusnya dikeluarkan untuk setiap
kategori.

Fungsi Biaya Kualitas


a. Pandangan Kualitas yang Dapat Diterima
b. Fungsi Biaya Kualitas : Pandangan Cacat Nol

Manajemen Berbasis Kegiatan dan Biaya Kualitas Optimal


 ABM (Activity-Based Management)
 Kegiatan pencegahan yang dilakukan secara efisien dapat diklasifikasikan
sebagai kegiatan bernilai tambah dan perlu dipertahankan.
 Penggerak Sumber Daya (Resource Driver)
 Hasil yang diperoleh

C. Menggunakan Informasi Biaya Kualitas


 Tujuan utama pelaporan biaya kualitas : memperbaiki dan mempermudah
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan manajerial.
 Penggunaan informasi biaya kualitas : untuk keputusan-keputusan
implementasi program kualitas dan untuk mengevaluasi efektivitas program
tersebut.
Skenario A : Penetapan Harga Strategis
 Mengilustrasikan informasi biaya kualitas dan implementasi program
pengendalian kualitas total berguna untuk pengambilan keputusan strategis
yang signifikan.
Skenario B : Analisis Produk Baru
 Mengilustrasikan pentingnya pengklasifikasian lebih lanjut dari biaya kualitas
menurut perilaku.
 Skenario tersebut juga memperkuat arti penting identifikasi dan pelaporan
biaya kualitas secara terpisah. Produk baru dirancang untuk mengurangi biaya
kualitas dan hanya dengan mengetahui teknik penetapan biaya kualitas, dapat
menemukan kesalahan dalam analisis laba rugi siklus hidup.

D. Produktivitas: Pengukuran dan Pengendalian


 Produktivitas : mengacu pada hubungan antara output dan input yang digunak
untuk memproduksi output secara efisien.
 Efisiensi produk total : suatu titik dimana dua kondisi terpenuhi
Pengukuran Produktivitas Parsial
 Pengukuran Produktivitas (Productivity Measurement) : penilaian kuantitatif
atas perubahan produktivitas.
 Tujuan : menilai apakah efisiensi produktif telah meningkat atau menurun.
 Pengukuran Produktivitas Aktual : memungkinkan manajer untuk menilai,
memantau, dan mengendalikan perubahan.
 Pengukuran Produktivitas Prospektif : melihat ke masa depan, dan berguna
sebagai input bagi pengambilan keputusan strategis. Memungkinkan para
manajer untuk membandingkan manfaat relatif dari berbagai kombinasi input,
pemilihan input, dan bauran input yang memberikan manfaat terbesar.
 Pengukuran Produktivitas Parsial : pengukuran produktivitas untuk satu input
pada suatu waktu.

Pengukuran Produktivitas Total


 Total Productivity Measurement: pengukuran produktivitas dari seluruh input.
 Definisi : pemfokusan perhatian pada beberapa input yang menunjukkan
keberhasilan perusahaan secara total.
 Syarat : pengembangan dari pendekatan pengukuran multifaktor dalam
literature produktivitas dengan menggunakan indeks produktivitas agregat.

Komponen Pemulihan Harga (Price-Recovery Component)


 Selisih antara perubahan laba total dan perubahan produktivitas terkait
dengan laba.
 Perubahan pendapatan dikurangi perubahan biaya input dengan asumsi tidak
ada perubahan produktivitas.

Kualitas dan Produktivitas


 Peningkatan kualitas dapat meningkatkan produktivitas dan juga sebaliknya.
 Penurunan jumlah unit cacat memperbaiki kualitas, sedangkan pengurangan
jumlah input yang digunakan meningkatkan produktivitas.

Insentif Pembagian Keuntungan (Gainsharing)


 Pemberian insentif uang tunai bagi seluruh tenaga kerja perusahaan yang
menjadi kunci pencapaian kualitas dan produktivitas.
 Pembagian keuntungan memberikan insentif dengan menawarkan bonus
kepada pegawai sesuai dengan persentase penghematan biaya.

Anda mungkin juga menyukai