Produk dan Jasa Berkualitas produk atau jasa dikatakan berkualitas baik/tinggi jika dapat memenuhi atau melebihi harapan pelanggan Dimensi Kualitas • Performance: konsistensi fungsi produk • Aesthetics: penampilan produk dari segi estetika • Serviceability: mudah perawatannya dan mudah diperbaiki apabila rusak • Features of quality design: karakteristik yg membedakan dengan produk lain yg sejenis • Reliability: berfungsi dengan baik sepanjang umur produk • Durability: jangka waktu fungsi produk • Quality of conformance: sesuai dengan spesifikasi yang dinyatakan • Fitness for use: kesesuaian produk dengan yg diiklankan Produk Cacat adalah Produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya: tujuan program perbaikan kualitas: zero defect Aktivitas yang dilakukan untuk menghindari dihasilkannya produk yang gagal kualitas : • Aktivitas pengendalian = Aktivitas untuk mencegah dihasilkannya produk yang gagal kualitas MENIMBULKAN BIAYA PENGENDALIAN (CONTROL COST) • Aktivitas Kegagalan = aktivitas untuk merespon produk yang gagal kualitas BIAYA KEGAGALAN (FAILURE COST) Kategori Biaya Kualitas 1. Prevention costs: Biaya yang dikeluarkan untuk mencegah dihasilkannya produk yang gagal kualitas 2. Appraisal costs: Biaya yang dikeluarkan untuk menjamin bahwa perusahaan tidak menghasilkan produk yang gagal kualitas 3. Internal failure costs: Biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan produk yang gagal kualitas, tetapi belum sampai pada pelanggan 4. External failure costs: Biaya yang dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan produk yang gagal kualitas dan sudah terlanjur sampai pada pelanggan Klasifikasi Biaya Kualitas • Observable – Biaya kualitas yang dapat ditemukan dalam catatan akuntansi • Hidden – signifikan – Tidak secara langsung dapat ditemukan dlm catatan akuntansi – Estimated/ berupa taksiran • Multiplier method • Market research • Taguchi quality loss function Market research melakukan survey pelanggan dan interview dengan staff penjualan untuk mengestimasi biaya kegagalan kualitas yang tersembunyi (hidden) Taguchi quality loss function mengasumsikan bahwa deviasi terhadap target kualitas akan menyebabkan kerugian dengan pola fungsi kuadratik Formulas : [Quality loss * Actual value of quality characteristic] L(y) = a proportional constant multiplier of external cost failure structure * (difference between actual and target value squared) L(y) = k(y-T)2 Model tradisional : masih mentoleransi adanya produk yang gagal kualitas, tetapi tidak boleh lebih dari AQL (accepted quality level Acceptable Quality Level (AQL) adalah Keseimbangan optimal antara biaya pengendalian kualitas dan biaya kegagalan kualitas Zero Defects Model adalah Tidak mentolerir adanya biaya kegagalan kualitas dan berpandangan bahwa biaya kegagalan kualitas dapat didorong sampai dengan nol Laporan Biaya Kualitas Memberikan gambaran tentang program kualitas perusahaan – Menginformasikan besarnya biaya kualitas untuk setiap kategori • Memudahkan manajer untuk menilai dampak keuangan (financial impact) atas adanya biaya kualitas dalam setiap kategori – Menggambarkan distribusi biaya kualitas untuk setiap kategori • Memudahkan manajer untuk menilai kepentingan relatif (relative importance) dari setiap kategori biaya kualitas Tujuan pelaporan biaya kualitas, yaitu membantu dalam hal : a) Perencanaan b) Pengendalian c) Pengambilan keputusan
Mengurangi Biaya Kualitas
• Menghilangkan adanya biaya kegagalan kualitas • Melakukan investasi yang benar untuk aktivitas pencegahan yang mengarah pada perbaikan • Mengurangi biaya penilaian • Secara kontinyu melakukan evaluasi untuk menghasilkan perbaikan terus menerus Produktivitas adalah menghasilkan produk secara efisien Produktivitas dapat diukur melalui efisiensi : Perbandingan antara Output dan Input Pengukuran Produktivitas : Pengukuran Produktivitas Parsial Pengukuran Produktivitas Total Productivity Ratio : Output / Input Kelebihan & Kekurangan: Partial Measures • Kelebihan – Manajer dpt fokus pada satu jenis input – Mudah diinterpretasikan – Bisa menjadi umpan balik bagi personel operasional • Kekurangan – Dapat menyebabkan salah persepsi – Tidak bisa diterapkan untuk mengukur trade-off efficiency Total Productivity Measurement adalah Mengukur produktivitas semua input secara simultan Profit-Linked Productivity Measurement adalah Menilai dampak peroduktivitas terhadap laba