Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX p-ISSN: 2622 - 5204

Volume 1 Nomor 1 (2018) e-ISSN: 2622 - 5190

PENGARUH BIAYA PRODUKSI, BIAYA KUALITAS DAN BIAYA


PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2013 – 2015

Felicia1 Robinhot Gultom2


1
Alumni STIE Mikroskil
2
Fakultas Ekonomi - Universitas Methodist Indonesia

ABSTRAK
Penelitian ini meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laba bersih.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh
biaya produksi, biaya kualitas dan biaya promosi terhadap laba bersih baik
secara simultan maupun parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif kuantitatif. Total populasi adalah 148 perusahaan dan sampel
yang diperoleh sebanyak 51 perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
secara simultan biaya produksi, biaya kualitas dan biaya promosi berpengaruh
signifikan terhadap laba bersih. Secara parsial biaya produksi berpengaruh
signifikan positif terhadap laba bersih dan biaya kualitas juga berpengaruh
signifikan positif terhadap laba bersih. Demikian juga dengan biaya promosi
berpengaruh signifikan positif terhadap laba bersih. Nilai koefisien determinasi
(R2) yang diperoleh sebesar 78,2%.

Kata kunci: Biaya Produksi; Biaya Kualitas; Biaya Promosi; Laba Bersih

Pendahuluan
Bursa Efek Indonesia (2016) mempengaruhi laba bersih selama
mengeluarkan data dan informasi periode 2013-2015. Data tersebut
mengenai biaya-biaya yang disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Biaya – Biaya yang Mempengaruhi Laba Bersih yang Terjadi


SelamaTahun 2013 – 2015
No Keterangan 2013 2014 2015
1 Biaya produksi 9.483.630.551.110 11.496.420.297.568,4 9.311.579.758.317
2 Biaya kualitas 252.060.442.857,6 268.093.551.578,2 292.245.751.296,4
3 Biaya promosi 824.906.266.557 789.754.038.513,4 991.244.052.533,2
4 Laba bersih 1.988.201.273.493 1.948.726.758.044,8 2.344.575.771.286,6

Biaya produksi di tahun 2014 tinggi, juga diikuti dengan laba bersih
meningkat dan mempengaruhi laba yang tinggi. Namun biaya kualitas di
bersih yang dihasilkan mengalami tahun 2014 yang paling tinggi tidak
penurunan bila dibandingkan dengan sejalan dengan peningkatan laba
tahun 2013. Biaya produksi di tahun bersih. Biaya promosi di tahun 2013,
2015 menurun dan sejalan dengan 2014 dan 2015 sejalan dengan laba
laba bersih yang mengalami bersih yang dihasilkan.
peningkatan. Biaya kualitas yang
Berdasarkan penelitian terdahulu,
dikeluarkan di tahun 2013 dan 2015
bahwa ada perbedaan hasil
Program Studi Manajemen – FE UMI 2018 1
Felicia & Gultom Vol. 1, No. 1 (1 - 12) p-ISSN: 2622 - 5204
Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX e-ISSN: 2622 - 5190

penelitian antara peneliti Pengaruh terdaftar di Bursa Efek Indonesia


Biaya Produksi Terhadap Laba periode 2013 – 2015.
Bersih pada Perusahaan Manufaktur Manfaat penelitian ini adalah bagi
yang Terdaftar di Bursa Efek peneliti lain sebagai bahan acuan
Indonesia Periode 2010 – 2012 dan pembanding dalam penelitian
(Djamalu, 2013), peneliti Pengaruh mengenai objek masalah yang sama
Biaya Produksi, Biaya Operasional, di masa mendatang, bagi akademisi
Pendapatan Usaha dan Perputaran sebagai bahan masukan, referensi
Total Aktiva Terhadap Laba Bersih dan kontribusi bagi pengembangan
pada Perusahaan Manufaktur yang ilmu pengetahuan mengenai
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pengaruh biaya produksi, biaya
Periode 2011 – 2014 (Yuliati, 2017) kualitas dan biaya promosi terhadap
dan peneliti Pengaruh Pendapatan laba bersih serta dapat dijadikan
Usaha dan Biaya Produksi Terhadap untuk penelitian selanjutnya. Bagi
Laba Bersih pada Perusahaan perusahaan sebagai bahan referensi
Industri Logam yang Terdaftar di tambahan dan bahan informasi bagi
Bursa Efek Indonesia Periode 2010 – perusahaan yang bergerak di bidang
2013 (Iswandi, 2015). manufaktur dalam mengambil
keputusan sehubungan dengan biaya
Pada penelitian Djamalu (2013)
produksi, biaya kualitas dan biaya
menyatakan bahwa biaya produksi
berpengaruh positif terhadap laba, promosi terhadap laba bersih dan
bagi investor sebagai bahan
sedangkan penelitian Yuliati (2017)
menyatakan bahwa biaya produksi pertimbangan untuk investasi
terhadap perusahaan tersebut.
tidak berpengaruh terhadap laba.
Sementara penelitian Iswandi (2015) Kajian Pustaka
menyatakan bahwa biaya produksi a. Pengaruh Biaya Produksi
berpengaruh signifikan negatif Terhadap Laba Bersih
terhadap laba bersih. Untuk biaya Biaya produksi adalah biaya yang
kualitas penelitian Komara dkk (2012) digunakan dalam proses produksi
menyatakan bahwa biaya kualitas yang terdiri dari biaya bahan baku
berpengaruh positif terhadap laba langsung, tenaga kerja langsung dan
bersih, namun yang terjadi di biaya overhead pabrik (Bustami,
fenomena tahun 2014 biaya kualitas 2009). Biaya produksi merupakan
yang tinggi tidak diikuti dengan laba sumber ekonomi yang dikorbankan
yang tinggi pula. Untuk biaya promosi untuk menghasilkan keluaran, nilai
penelitian Widnyana dkk (2014) keluaran diharapkan lebih besar
menyatakan bahwa biaya promosi daripada masukan yang dikorbankan
berpengaruh positif terhadap laba untuk menghasilkan keluaran
bersih. tersebut sehingga kegiatan
Tujuan penelitian ini adalah untuk organisasi dapat menghasilkan laba.
menguji dan menganalisis pengaruh
Berdasarkan teori tersebut,
biaya produksi, biaya kualitas dan
menunjukkan bahwa biaya produksi
biaya promosi terhadap laba bersih
mempunyai pengaruh terhadap laba
baik secara simultan dan parsial
yang dengan kata lain, laba yang
pada perusahaan manufaktur yang
diperoleh semakin besar jika biaya

2 Program Studi Manajemen – FE UMI 2018


Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX p-ISSN: 2622 - 5204
(Maret 2018 – Agustus 2018) e-ISSN: 2622 - 5190

produksi yang dikeluarkan semakin dan mendapatkan pangsa pasar


kecil. (Djamalu, 2013). Sedangkan yang lebih besar sehingga bisa
pada teori (Carter, 2009) menyatakan meningkatkan laba yang diperoleh
bahwa tingkat laba yang diperoleh (Pardede, 2007). Rendahnya kualitas
perusahaan dapat ditentukan oleh produk dapat menurunkan reputasi
volume produksi yang dihasilkan, produk dan tentunya penjualan akan
semakin banyak volume produksi turun dan berakibat pada laba yang
yang dicapai maka semakin tinggi diperoleh juga akan mengalami
pula laba yang diperoeh. Berarti, penurunan (Ahalik, 2014).
biaya produksi mempengaruhi laba
dimana ketika biaya produksi Penelitian di atas mendapatkan hasil
ditingkatkan maka akan menambah bahwa biaya kualitas berpengaruh
volume produksi yang nantinya akan signifikan positif terhadap laba bersih
mempengaruhi tingkat laba yang perusahaan. Dengan demikian dapat
diperoleh perusahaan. dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
Penelitian Djamalu (Djamalu, 2013) H2: Biaya kualitas berpengaruh
mendapatkan hasil penelitian bahwa terhadap laba bersih.
biaya produksi berpengaruh
c. Pengaruh Biaya Promosi
signifikan dan positif terhadap laba
Terhadap Laba Bersih
bersih perusahaan, sedangkan
Biaya promosi dapat diartikan biaya
penelitian Iswandi (2015)
atau sejumlah pengorbanan yang
mendapatkan hasil penelitian bahwa
dikeluarkan perusahaan dalam
biaya produksi berpengaruh negatif
menjalankan kegiatan pemasaran
terhadap laba perusahaan. Dari hasil
perusahaan khususnya dalam hal
penelitian sebelumnya dapat
pelaksanaan promosi. Setiap
dirumuskan hipotesis penelitian:
perusahaan mempunyai tujuan untuk
H1: Biaya produksi berpengaruh
dapat tetap hidup dan berkembang,
terhadap laba bersih.
tujuan tersebut hanya dapat dicapai
b. Pengaruh Biaya Kualitas melalui usaha mempertahankan dan
Terhadap Laba Bersih meningkatkan tingkat laba
Biaya mutu (cost of quality) adalah perusahaan. Usaha ini hanya dapat
biaya yang tidak hanya terdiri atas dilakukan apabila perusahaan dapat
biaya untuk mencapai mutu, meningkatkan penjualannya, melalui
melainkan juga biaya yang terjadi usaha mencari dan membina
karena kurangnya mutu (Carter, langganan serta usaha menguasai
2009). Kualitas adalah salah satu pasar.
unsur terpenting yang
Tujuan ini hanya dapat dicapai
dipertimbangkan oleh setiap orang
apabila bagian pemasaran
sebelum memutuskan untk membeli
perusahaan melakukan strategi
suatu barang. Semakin tinggi kualitas
pemasaran yang tepat, perusahaan
suatu barang, semakin tinggi pula
harus berusaha mempengaruhi
nilai barang bagi pembeli. Kualitas
konsumen, untuk menciptakan
yang lebih tinggi ini juga
permintaan atas produk kemudian
memungkinkan perusahaan untuk
dipelihara dan dikembangkan. Usaha
menetapkan harga yang lebih tinggi

Program Studi Manajemen – FE UMI 2018 3


Felicia & Gultom Vol. 1, No. 1 (1 - 12) p-ISSN: 2622 - 5204
Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX e-ISSN: 2622 - 5190

tersebut dapat dilakukan melalui Penelitian (M. J. Widnyana, 2014)


kegiatan promosi yang dilakukan mendapatkan hasil bahwa biaya
sejalan dengan rencana pemasaran promosi berpengaruh positif terhadap
secara keseluruhan sehingga apabila laba perusahaan. Dengan demikian
seringnya perusahaan melakukan dapat dirumuskan sebagai berikut:
promosi, tentu penjualan perusahaan H3: Biaya promosi berpengaruh
akan meningkat dan diikuti dengan terhadap laba bersih.
laba yang diperoleh perusahaan
mengalami peningkatan. (Assauri, Adapun beberapa peneliti terdahulu
2015). yang berkaitan dengan penelitian ini
dan dijadikan pembanding bagi
penelitian sekarang adalah

Tabel 2. Review Peneliti Terdahulu (Theoritical Mapping)


Nama Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti
Djamalu Pengaruh Biaya Produksi Variabel Biaya produksi berpengaruh
(2013) Terhadap Laba Bersih pada Independen: signifikan positif terhadap laba bersih
Perusahaan Manufaktur yang Biaya Produksi
Terdaftar di Bursa Efek Variabel
Indonesia Periode 2010 – 2012 Dependen:
Laba Bersih
Yuliati Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Variabel Secara parsial:
(2017) Operasional, Pendapatan Usaha Independen: Biaya a. Biaya produksi tidak
dan Perputaran Total Aktiva Produksi, Biaya berpengaruh terhadap laba
Terhadap Laba Bersih pada Operasional, bersih.
Perusahaan Manufaktur yang Pendapatan Usaha b. Biaya operasional berpengaruh
Terdaftar di Bursa Efek dan Perputaran terhadap laba bersih.
Indoensia Periode 2011 – 2014 Total Aktiva c. Pendapatan usaha berpengaruh
Variabel Variabel terhadap laba bersih.
Dependen: Laba d. Perputaran total aktiva tidak
Bersih berpengaruh terhadap laba
bersih.
Secara simultan:
e. Biaya produksi, biaya
operasional, pendapatan usaha
dan perputaran total aktiva
berpengaruh terhadap laba
bersih
Iswandi Pengaruh Pendapatan Usaha Variabel Secara parsial:
(2015) dan Biaya Produksi Terhadap Independen: a. Pendapatan usaha berpengaruh
Laba Bersih pada Perusahaan Pendapatan Usaha signifikan positif terhadap laba
Industri Logam yang Terdaftar di dan Biaya Produksi bersih.
Bursa Efek Indonesia Periode Variabel b. Biaya produksi berpengaruh
2010 – 2013 Dependen: Laba produksi berpengaruh signifikan
Bersih terhadap laba bersih.
Secara simultan:
c. Pendapatan usaha dan biaya
produksi berpengaruh signifikan
terhadap laba bersih.
Tabel 2. Lanjutan
Nama Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Peneliti
Widnyana, Pengaruh Biaya Promosi Variabel Independen: Secara parsial:
Nuridja, dan Biaya Distribusi Biaya Promosi dan a. Biaya promosi berpengaruh
Dunia (2014) Terhadap Laba UD Surya Biaya Distribusi signifikan positif terhadap laba
Logam Desa Temukus Variabel Dependen: perusahaan.
Tahun 2010 – 2012 Laba b. Biaya distribusi berpengaruh

4 Program Studi Manajemen – FE UMI 2018


Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX p-ISSN: 2622 - 5204
(Maret 2018 – Agustus 2018) e-ISSN: 2622 - 5190

signifikan positif terhadap laba


perusahaan.
Secara simultan:
c. Biaya promosi dan biaya
distribusi berpengaruh signifikan
positif terhadap laba
perusahaan.
Komara, Pengaruh Biaya Kualitas Variabel Independen: Biaya kualitas berpengaruh
Djuhara, Terhadap Laba Bersih Biaya Kualitas signifikan positif terhadap laba
Sonia (2012) Perusahaan PT Pindad Variabel Dependen: bersih perusahaan.
Persero Laba Bersih
promosi baik secara simultan
Kerangka konseptual pada penelitian maupun parsial terhadap laba bersih.
ini sebagai berikut:
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Biaya Produksi Penelitian ini menggunakan metode
(X1) penelitian deskriptif kuantitatif yang
menganalisis hubungan kausal
Biaya Kualitas Laba Bersih antara satu variabel dengan variabel
(X2) (Y) lainnya.

Biaya Promosi Metode Pengumpulan Data


(X3) Metode pengumpulan data dilakukan
dengan cara dokumentasi baik
Gambar 1. Kerangka Konseptual
melalui data dan dokumen tertulis
atau elektronika dari suatu lembaga.

Berdasarkan gambar kerangka Populasi dan Sampel


konseptual di atas dapat dijelaskan Populasi dalam penelitian ini adalah
bahwa variabel independen dalam perusahaan manufaktur yang
penelitian ini adalah Biaya Produksi terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(X1), Biaya Kualitas (X2) dan Biaya tahun 2013 – 2015 dengan jumlah
Promosi (X3) dan Laba Bersih (Y) populasi 148 perusahaan. Teknik
sebagai variabel dependen. pengambilan sampel dengan
Penelitian ini akan menganalisis menggunakan purposive sampling
apakah terdapat pengaruh biaya dan diperoleh sampel berjumlah 51
produksi, biaya kualitas dan biaya perusahaan.

Definisi Operasional Variabel


Definisi Operasional variabel dijelaskan pada Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Variabel Parameter Skala
Pengukuran
Laba Bersih Laba operasi ditambah pendapatan Laba Bersih = Laba Rasio
(Y) dikurangi biaya dan pajak penghasilan. Operasi + Pendapatan
Nonoperasi – Biaya
Nonoperasi – Pajak
Penghasilan
Biaya Biaya yang dikeluarkan selama proses BiayaProduksi = Rasio
Produksi(X1) produksi yang digunakan untuk BiayaBahan Baku
mengolah bahan baku menjadi barang Langsung + Biaya

Program Studi Manajemen – FE UMI 2018 5


Felicia & Gultom Vol. 1, No. 1 (1 - 12) p-ISSN: 2622 - 5204
Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX e-ISSN: 2622 - 5190

jadi yang terdiri dari biaya bahan baku, Tenaga Kerja


biaya tenaga kerja langsung dan biaya Langsung + Biaya
overhead pabrik Overhead Pabrik
Biaya Kualitas Biaya yang dihubungkan semata-mata Biaya Kualitas = Biaya Rasio
(X2) hanya dengan produk yang cacat yaitu Pencegahan + Biaya
biaya untuk membuat, menemukan, Penilaian + Biaya
memperbaiki atau menghindari produk Kegagalan Eksternal +
cacat. Biaya kualitas dapat Biaya Kegagalan
diklasifikasikan menjadi 4 yaitu biaya Internal
pencegahan, biaya penilaian, biaya
kegagalan internal dan biaya kegagalan
eksternal

Biaya Promosi Nilai yang dikeluarkan perusahaan untuk Biaya Promosi = Rasio
(X3) kepentingan promosi dalam kaitannya Biaya Iklan + Biaya
dengan pemasaran produk yang Promosi Penjualan +
dihasilkan oleh perusahaan Biaya Personal
Selling + Biaya
Publisitas
a. Analisis Grafik
Metode Analisis Data Analisis grafik dilakukan dengan
Penelitian ini menggunakan metode melihat grafik histogram dan
analisis regresi linier berganda. normal probability plot.
Persamaan yang digunakan dalam b. Analisis Statistik
analisis ini adalah : Uji statistik yang dapat digunakan
Y = a + b1X1 + b2x2 + b3x3 + e (1) untuk menguji normalitas residual
Dimana: adalah uji statistic non-parametik
Y : Variabel dependen (laba Kolmogorov – Smirnov (K-S).
bersih)
X1 : Variabel independen (biaya 2. Uji Multikolinieritas
produksi) Uji Multikolinieritas bertujuan untuk
X2 : Variabel independen (biaya menguji apakah model regresi
kualitas) ditemukan adanya korelasi antar
X3 : Variabel independen (biaya variabel independen. Multikolinieritas
promosi) dapat dilihat dengan dua cara antara
b1–b3 : Angka arah atau koefisien lain yaitu pertama dengan melihat
regresi nilai tolerance dan lawannya, serta
a : intercept atau konstanta kedua dengan melihat nilai Variance
e : residual Inflation Factor (VIF). Nilai cut-off
yang umum dipakai untuk
Penelitian ini juga menggunakan
menunjukkan ada multikolinieritas
pengujian asumsi klasik yang terdiri
adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau
dari (Ghozali, 2013)
sama dengan nilai VIF ≥ 10.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk
3. Uji Heteroskedastisitas
mengetahui apakah variabel
dependen dan independen, Situasi heteroskedastisitas akan
keduanya berdistribusi normal, menyebabkan penaksiran koefisien-
mendekati normal atau tidak. Ada koefisien regresi menjadi tidak efisien
dua cara untuk melakukan uji dan hasil taksiran dapat menjadi
kurang atau melebihi dari yang
normalitas yaitu dengan analisis
semestinya. Ada beberapa cara
grafik dan uji statistik.

6 Program Studi Manajemen – FE UMI 2018


Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX p-ISSN: 2622 - 5204
(Maret 2018 – Agustus 2018) e-ISSN: 2622 - 5190

untuk mendeteksi ada atau tidaknya


heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik scatterplot dan 2. Uji Parsial (uji t)
menggunakan uji Park. Uji parsial digunakan untuk
mengetahui pengaruh masing-
4. Uji Autokorelasi masing variabel independen terhadap
Uji autokorelasi bertujuan menguji variabel dependen. Tingkat signifikan
apakah dalam model regresi linear α: 0.05 dengan menentukan hipotesis
ada korelasi antara kesalahan sebagai berikut :
pengganggu pada periode t dengan H0 : b1= b2= b3= 0, berarti variabel
kesalahan pengganggu pada periode independen tidak berpengaruh
t-1 (sebelumnya). Cara yang dapat secara simultan terhadap variabel
digunakan untuk mendeteksi ada dependen.
tidaknya autokorelasi, yaitu dengan
Run Test. Run test digunakan untuk Ha : b1≠ b2≠ b3≠ 0, berarti variabel
melihat apakah data residual terjadi independen berpengaruh secara
secara random atau tidak simultan terhadap variabel dependen.
(sistematis).
Dengan dasar pengambilan
Pengujian hipotesis yang dilakukan keputusan dengan ketentuan :
pada penelitian ini adalah: a. Jika t-hitung > t-tabel, F signifikan
< α maka H0 ditolak dan Ha
1. Uji Pengaruh Simultan (F test) diterima dengan nilai α=0,05.
Uji pengaruh simultan digunakan b. Jika t-hitung< t-tabel,t signifikan>
untuk mengetahui apakah variabel α, maka H0 diterima dan Ha ditolak
independen secara bersama-sama dengan nilai α=0,05.
atau simultan mempengaruhi variabel
dependen. Tingkat signifikan α= 0.05 3. Uji Koefisien Determinasi
dengan hipotesis yang akan diuji. Koefisien determinasi (R2) pada
H0 : b1= b2= b3= 0, berarti variabel intinya mengukur seberapa jauh
independen tidak berpengaruh kemampuan model dalam
secara simultan terhadap variabel menerangkan variasi variabel
dependen. dependen. Selain nilai koefisien
Ha : b1≠ b2≠ b3≠ 0, berarti variabel determinasi, pada analisis regresi
independen berpengaruh secara linier berganda penggunaan koefisien
simultan terhadap variabel dependen. determinasi yang disesuaikan
(Adjusted R Square / Adjusted R2)
Dengan dasar pengambilan dapat lebih baik dalam melihat
keputusan dengan ketentuan : seberapa baik model regresi untuk
a. Jika F-hitung> F-tabel, F signifikan memprediksi variabel dependen
< α maka H0 ditolak dan Ha dibandingkan dengan koefisien
diterima dengan nilai α=0,05. determinasi.
b. Jika F-hitung< F-tabel, F signifikan
> α, maka H0 diterima dan Ha Hasil dan Pembahasan
ditolak dengan nilai α=0,05.

Program Studi Manajemen – FE UMI 2018 7


Felicia & Gultom Vol. 1, No. 1 (1 - 12) p-ISSN: 2622 - 5204
Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX e-ISSN: 2622 - 5190

Hasil analisis data penelitian adalah penjelasannya:


disajikan pada Tabel 4. Berikut ini
Tabel 4.Hasil Pengujian Hipotesis Uji Pengaruh Simultan (F test)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 531.629 3 177.210 182.351 .000a
Residual 144.799 149 .972
Total 676.428 152
a. Predictors: (Constant), LN_Biaya Promosi, LN_Biaya Produksi, LN_Biaya
Kualitas
b. Dependent Variable: LN_Laba Bersih
0,05 atau 0,000 < 0,05. Dapat
Berdasarkan hasil uji pengaruh simpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
simultan, dapat dilihat bahwa nilai diterima, yang artinya Biaya
Fhitung menunjukkan nilai sebesar Produksi, Biaya Kualitas dan Biaya
182,351 dengan nilai Ftabel yang Promosi secara simultan atau
diperoleh adalah sebesar 2,67 bersama-sama berpengaruh
dengan Degree of Freedom (df) signifikan terhadap Laba Bersih pada
pembilang adalah 3, df penyebut perusahaan manufaktur yang
adalah 149 dan taraf signifikan α = terdaftar di Bursa Efek Indonesia
0,05 sehingga diperoleh hasil Fhitung > periode 2013 – 2015.
Ftabel atau 182,351 > 2,67 dengan
taraf signikan yang lebih kecil dari

Tabel 5. Hasil Pengujian Hipotesis Uji Parsial (uji t)


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig. Keterangan
1 (Constant) .073 .762 .096 .924
LN_Biaya .558 .077 .449 7.255 .000 H0 ditolak, Ha
Produksi diterima
LN_Biaya .217 .061 .238 3.562 .000 H0 ditolak, Ha
Kualitas diterima
LN_Biaya .212 .044 .288 4.855 .000 H0 ditolak, Ha
Promosi diterima
a. Dependent Variable: LN_Laba Bersih

Dari hasil pengujian hipotesis Uji t-tabel atau 7,255 > 1,97601
Parsial, maka dapat disimpulkan dengan taraf signifikan yang lebih
sebagai berikut: kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05.
1. Pengaruh Biaya Produksi Dapat disimpulkan bahwa Ho
terhadap Laba Bersih ditolak dan Ha diterima, yang
Berdasarkan hasil pengujian artinya biaya produksi
hipotesis uji parsial, dapat dilihat berpengaruh signifikan terhadap
bahwa diperoleh hasil thitung laba bersih pada perusahaan
sebesar 7,255 dengan nilai ttabel manufaktur yang terdaftar di Bursa
yang diperoleh sebesar 1,97601 Efek Indonesia periode 2013 –
sehingga diperoleh nilai t-hitung > 2015.

8 Program Studi Manajemen – FE UMI 2018


Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX p-ISSN: 2622 - 5204
(Maret 2018 – Agustus 2018) e-ISSN: 2622 - 5190

2. Pengaruh Biaya Kualitas 1. Nilai konstanta sebesar 0,073,


terhadap Laba Bersih apabila biaya produksi, biaya
Berdasarkan hasil pengujian kualitas dan biaya promosi bernilai
hipotesis uji parsial, dapat dilihat konstan atau nol, maka nilai dari
bahwa diperoleh hasil thitung laba bersih adalah sebesar 0,073
sebesar 3,562 dengan nilai ttabel (dalam jutaan rupiah).
diperoleh sebesar 1,97601 2. Variabel biaya produksi
sehingga diperoleh nilai t-hitung > berpengaruh positif terhadap laba
ttabel atau 3,562 > 1,97601 dengan bersih dengan nilai koefisien
taraf signifikan yang lebih kecil sebesar 0,558 yang artinya bahwa
dari 0,05 atau 0,000 < 0,05. setiap kenaikan biaya produksi
Dapat disimpulkan bahwa H0 sebesar 1 (satu) juta rupiah, maka
ditolak dan Ha diterima, yang laba bersih akan meningkat 0,558
artinya biaya kualitas berpengaruh juta rupiah, dengan asumsi
signifikan terhadap laba bersih variabel independen selain biaya
pada perusahaan manufaktur produksi dianggap konstan atau
yang terdaftar di Bursa Efek nol.
Indonesia periode 2013 – 2015. 3. Variabel biaya kualitas
3. Pengaruh Biaya Promosi berpengaruh positif terhadap laba
terhadap Laba Bersih bersih dengan nilai koefisien
Berdasarkan hasil pengujian sebesar 0,217 yang artinya bahwa
hipotesis uji parsial, dapat dilihat setiap kenaikan biaya kualitas
bahwa diperoleh hasil thitung sebesar 1 (satu) juta rupiah, maka
sebesar 4,855 dengan nilai t-tabel laba bersih akan meningkat 0,217
diperoleh sebesar 1,97601 juta rupiah, dengan asumsi
sehingga diperoleh nilai thitung > t- variabel independen selain biaya
tabel atau 4,855 > 1,97601 kualitas dianggap konstan atau
dengan taraf signifikan yang lebih nol.
kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05. 4. Variabel biaya promosi
Dapat disimpulkan bahwa H0 berpengaruh positif terhadap laba
ditolak dan Ha diterima, yang bersih dengan nilai koefisien
artinya biaya promosi berpengaruh sebesar 0,212 yang artinya bahwa
signifikan terhadap laba bersih setiap kenaikan biaya promosi
pada perusahaan manufaktur sebesar 1 (satu) juta rupiah, maka
yang terdaftar di Bursa Efek laba bersih akan meningkat 0,212
Indonesia periode 2013 – 2015. juta rupiah, dengan asumsi
variabel independen selain biaya
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui promosi dianggap konstan atau
hasil persamaan regresi linear nol.
berganda yang terbentuk adalah:
Laba Bersih = 0,073 + 0,558 Biaya Pembahasan
Produksi + 0,217 Biaya Kualitas + 1. Pengaruh Biaya Produksi
0,212 Biaya Promosi terhadap Laba Bersih
Dari persamaan regresi di Hasil penelitian menunjukkan
atas, maka dapat disimpulkan keterkaitan antara biaya produksi dan
laba bersih adalah berpengaruh

Program Studi Manajemen – FE UMI 2018 9


Felicia & Gultom Vol. 1, No. 1 (1 - 12) p-ISSN: 2622 - 5204
Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX e-ISSN: 2622 - 5190

signifikan positif. Hasil penelitian ini Hasil penelitian ini juga sejalan
sejalan dengan penelitian (Djamalu, dengan teori yang dikemukakan oleh
2013) yang menyatakan bahwa biaya Stevenson (2014) yang menyatakan
produksi berpengaruh signifikan bahwa kualitas yang baik biasanya
positif terhadap laba bersih. mendapatkan keuntungan seperti
pangsa pasar yang lebih besar,
Hasil penelitian ini juga didukung oleh loyalitas pelanggan yang tinggi dan
teori (Carter, 2009) yang menyatakan tentunya diikuti dengan laba yang
bahwa tingkat laba yang diperoleh lebih tinggi dan sejalan dengan teori
perusahaan dapat ditentukan oleh (Pardede, 2007) yang menyatakan
volume produksi yang dihasilkan, bahwa kualitas yang lebih tinggi
semakin banyak volume produksi memungkinkan perusahaan untuk
yang dicapai maka semakin tinggi menetapkan harga yang lebih tinggi
pula biaya produksi. Semakin banyak dan mendapatkan pangsa pasar
volume produksi yang dicapai maka yang lebih besar sehingga bisa
semakin tinggi pula laba yang meningkatkan laba yang diperoleh
diperoleh. Jadi ketika perusahaan karena makin tinggi kualitas suatu
meningkatkan volume produksinya, barang makin tinggi pula nilai barang
maka otomatis biaya produksi juga tersebut bagi pembeli.
mengalami peningkatan.
3. Pengaruh Biaya Promosi
Dengan adanya peningkatan biaya terhadap Laba Bersih
produksi, akan berpengaruh pada Hasil penelitian menyatakan bahwa
jumlah produk yang dihasilkan juga biaya promosi berpengaruh signifikan
meningkat sehingga produk yang positif terhadap laba bersih. Hasil ini
tersedia untuk dijual juga bertambah. sejalan dengan penelitian Widnyana
Hasilnya volume penjualan (2014) yang menunjukkan bahwa
bertambah dan laba bersih juga biaya promosi berpengaruh signifikan
mengalami peningkatan. Dengan positif terhadap laba perusahaan
kata lain, biaya produksi bertambah yang berarti makin banyak biaya
mengakibatkan bertambahnya pula promosi yang dikeluarkan
laba bersih yang diperoleh perusahaan, makin tinggi pula laba
perusahaan. bersih yang diperoleh perusahaan
tersebut.
2. Pengaruh Biaya Kualitas
terhadap Laba Bersih Hasil penelitian ini juga didukung
Berdasarkan hasil penelitian ini teori yang menyatakan bahwa tingkat
menunjukkan bahwa biaya kualitas laba akan meningkat seiring dengan
berpengaruh signifikan positif peningkatan pangsa pasar relatif dan
terhadap laba bersih. Hasil penelitian tingkat pertumbuhan pasar yang
ini didukung oleh penelitian Komara didukung dengan adanya strategi
(2012) yang menyatakan bahwa bauran promosi (Tjiptono dkk, 2008).
biaya kualitas juga berpengaruh Demikian juga dengan teori (Assauri,
positif terhadap laba bersih 2015) yang menyatakan bahwa
perusahaan. perusahaan yang melakukan promosi

10 Program Studi Manajemen – FE UMI 2018


Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX p-ISSN: 2622 - 5204
(Maret 2018 – Agustus 2018) e-ISSN: 2622 - 5190

dan strategi pemasaran yang tepat tetapi bisa saja terjadi pendapatan
akan meningkatkan penjualan usaha yang meningkat tidak diikuti
dengan laba yang maksimal, hal
Kesimpulan dan Saran ini bisa dikarenakan adanya
Kesimpulan dari penelitian diatas peningkatan biaya operasional.
adalah sebagai berikut. Sebaliknya jika pendapatan
1. Secara simultan, biaya produksi, kurang dari pengeluaran akan
biaya kualitas dan biaya promosi mendapatkan kerugian.
berpengaruh signifikan terhadap 3. Peneliti lain juga bisa meneliti
laba bersih pada perusahaan pengaruh modal kerja terhadap
manufaktur yang terdaftar di Bursa laba bersih karena banyak
Efek Indonesia periode 2013 – perusahaan yang membutuhkan
2015. modal kerja dengan nominal yang
2. Secara parsial, biaya produksi, tidak sedikit sehingga diharapkan
biaya kualitas dan biaya promosi pengelolaan modal kerja yang baik
berpengaruh positif terhadap laba dapat menghasilkan laba yang
bersih pada perusahaan maksimal.
manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2013 – Referensi
2015. (2016, September). Retrieved from
3. Kemampuan model regresi yang IDX Indonesia Stock Exchange
digunakan untuk menganalisis - Bursa Efek Indonesia:
pengaruh variabel independen http://www.idx.co.id/id-
(biaya produksi, biaya kualitas dan id/beranda/perusahaantercat
biaya promosi) dalam menjelaskan at/laporankeuangandantahun
variabel dependen (laba bersih) an.aspx
adalah sebesar 78,2%.
A. T. Komara, D. D. (2012, Oktober).
Saran yang diberikan peneliti
Pengaruh Biaya Kualitas
berdasarkan penelitian ini yaitu.
terhadap Laba Bersih
1. Pengaruh biaya produksi, biaya
Perusahaan PT Pindad
kualitas dan biaya promosi
Persero. Ekonomi, Bisnis &
terhadap laba bersih adalah Entrepreneurship, VI.
sebesar 78,2%, sehingga masih Ahalik, T. S. (2014). Quality Cost and
ada peluang untuk dapat Accounting For Production
meningkatkan laba bersih pada Losses. In Mahir Akuntansi:
perusahaan melalui 21,8% faktor Akuntansi Biaya dan
lainnya seperti pendapatan usaha Manajemen (p. 34). Jakarta:
dan modal kerja. PT Bhuana Ilmu Populer.
2. Peneliti lain bisa meneliti pengaruh
Assauri, S. (2015). Manajemen
pendapatan usaha terhadap laba
Pemasaran. Jakarta: PT
bersih karena besar kecilnya laba
RajaGrafindo Persada.
dipengaruhi oleh pendapatan
usaha dan jika pendapatan Bustami, N. d. (2009). Konsep Biaya
melebihi pengeluaran tentu dan Sistem Informasi
perusahaan mendapatkan laba, Akuntansi Biaya. In Akuntansi

Program Studi Manajemen – FE UMI 2018 11


Felicia & Gultom Vol. 1, No. 1 (1 - 12) p-ISSN: 2622 - 5204
Jurnal Ilmu Manajemen METHONOMIX e-ISSN: 2622 - 5190

Biaya (pp. 12-15). Jakarta: Periode 2010 - 2013.


Mitra Wacana Media. Akuntansi.
Carter, W. K. (2009). Biaya Mutu dan M. J. Widnyana, I. M. (2014).
Akuntansi untuk Kehilangan Pengaruh Biaya Promosi dan
dalam Proses Produksi. In Biaya Distribusi terhadap Laba
Akuntansi Biaya (p. 218). UD Surya Logam Desa
Jakarta: Salemba Empat. Temukus Tahun 2010 - 2012.
Djamalu, N. (2013). Pengaruh Biaya Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Produksi terhadap Laba Bersih IV.
pada Perusahaan Manufaktur Pardede, P. M. (2007). Mutu Sebagai
yang Terdaftar di Bursa Efek Alat Persaingan. In
Indonesia Periode 2010 - Manajemen Operasi dan
2012. Ekonomi dan Bisnis, I. Produksi - Teori, Model dan
F. Tjiptono, G. C. (2008). Perencanaan Kebijakan (p. 625).
Pemasaran Korporat. In Yogyakarta: ANDI.
Pemasaran Strategik (p. 150). W. J. Stevenson, S. C. (2014). Mutu.
Yogyakarta: ANDI. In Manajemen Operasi
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Perspektif Asia (9 ed., p. 15).
Multivariate Dengan Program Jakarta: Salemba Empat.
IBM SPSS 21 (7 ed.). Yuliati, D. E. (2017). Pengaruh Biaya
Semarang: Badan Penerbit Produksi, Biaya Operasional,
Universitas Diponegoro. Pendapatan Usaha dan
Iswandi, E. A. (2015, Desember). Perputaran Total Aktiva
Pengaruh Pendapatan Usaha Terhadap Laba Bersih pada
dan Biaya Produksi Terhadap Perusahaan Manufaktur yang
Laba Bersih pada Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek
Industri Logam yang Terdaftar Indonesia Periode 2011 -
di Bursa Efek Indonesia 2014. Fakultas Ekonomi,
Universitas Maritim Raja Ali
Haji Tanjungpinang.

12 Program Studi Manajemen – FE UMI 2018

Anda mungkin juga menyukai