Anda di halaman 1dari 43

Materi Kuliah

No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

1 Pendahuluan -Pengertian Investsi


dan Pengetahuan -Jenis Investasi
Dasar Investasi -Tujuan Investasi
-Proses Manajemen Investasi

-Pengertian Pasar Modal


2 Pasar Modal -Fungsi Pasar Modal
-Lembaga Penunjang Ps.Modal
-Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
-Emisi Saham dan Trading
Materi Kuliah
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
-Nilai buku, nilai intrinsik dan
harga Pasar
3 Penilaian Saham Biasa -Analisis Fundamental
-Analisis Teknikal
-Indek Saham

-Komponen Return
-Expected Return Saham
4 Return Investasi Individual
-Expected Return Portofolio
Materi Kuliah
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
-Jenis Risiko
5 Risiko Investasi -Risiko Saham Individual
-Risiko Portofolio
-Proporsi dana yang efisien
- Pengertian dan Jenis Obligasi
6 Penilaian Obligasi - Yield Obligasi
- Hubungan Harga Obligasi dan
Yield Obligasi

7 Penilaian Kinerja -The Sharpe Index Method


Portofolio -The Treynor Index Method
-The Jansen Index Method
No Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
-Pengertian Kontrak Opsi
8 Kontrak Opsi -Faktor yang menentukan harga opsi
-Penilaian Opsi beli dan opsi jual

- Pengertian Pasar Modal Syariah


9 Pasar Modal Modal - Prinsip Pasar Modal Syariah
Syariah - Peranan Pasar Modal Syariah
- Pasar Modal Syariah Versus Pasar
Modal
Konvensional
- Saham Syariah
- Obligasi Syariah
- Reksadana Syariah
Literatur
1. Drs. Abdul Halim, MM, Ak. 2005. Analisis Investasi. Edisi
2, Salemba Empat. Jakarta

2. Prof. Dr. E. Tandelilin, MBA. 2007. Analisis Investasi dan


Manajemen Portofolio, BPFE. Yogyakarta

3. Prof. Dr. E. Tandelilin, MBA. 2010. Portofolio dan Investasi


“Teori dan Aplikasi”, Kanisius. Yogyakarta.

4. Prof.Dr. Jogijanto,MBA,Ak. 2008. Teori Portofolio dan


Analisis Investasi., BPFE. Yogyakarta

5. Bodie, Kane, Marcus, Invesments, Alih Bahasa Oleh Zuliani


Dalimunte, Buku 1 & 2, Edisi 6, Penerbit Salemba Empat.
Sistem Penilaian

1. Kehadiran : 10%

2. Tugas / Kuis : 20%

3. Ujian Tengah Semester : 30%

4. Ujian Akhir Semester : 40%


POKOK BAHASAN PERTAMA

PENDAHULUAN
“PENGETAHUAN DASAR INVESTASI”
OVERVIEW
Setiap individu bekerja untuk memperoleh
penghasilan.
Penghasilan yang dimiliki oleh seseorang
merupakan sumber daya yang dapat
dikonsumsi pada saat ini atau di masa datang.
Seseorang yang ingin berinvestasi, semestinya
mau mengorbankan konsumsi saat ini (sacrifice
current consumption) dengan tujuan
memperbesar konsumsi di masa datang.
DEFINISI INVESTASI 3/19

Investasi adalah penempatan sejumlah dana pada


saat ini dengan harapan untuk memperoleh
hasil/keuntungan dimasa mendatang
Contoh:
1. Investasi pada saham mengharapkan keuntungan dari
kenaikan harga saham atau pembagian dividen.

2. Waktu yang Anda korbankan untuk belajar,


mengikuti perkuliahan, melakukan penelitian
(skripsi) dll.
Pihak-pihak yang melakukan investasi disebut
“Investor”

Investor pada umumnya digolongkan menjadi dua,


yakni:
1. Investor Individual (Individual/Retail Investors)
2. Investor Lembaga/Intstitusional (Institutional
Investors)
Jenis KEGIATAN INVESTASI 4/19
 Kegiatan investasi dapat dilakukan pada sejumlah
aset seperti:
1. Aset real (tanah, emas, mesin, bangunan dll).

2. Aset finansial (deposito, saham, obligasi, rights,


warrants, options, futures dll).

Aset finansial adalah klaim berbentuk surat


berharga atas sejumlah aset-aset pihak penerbit
surat berharga tersebut.

Pembahasan investasi berkaitan dengan


pengelolaan aset finansial khususnya sekuritas yang
bisa diperdagangkan (marketable securities).
Tujuan Investasi
Secara umum tujuan seseorang melakukan
investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
dimasa mendatang.
Secara khusus ada beberapa alasan yang
mendorong orang melakukan investasi antara lain:
a. Untuk mendapatkam kehidupan yang lebih layak
dimasa mendatang
b. Untuk mengurangi tekanan inflasi
c. Untuk menghemat pajak
d. Turut memberikan andil bagi pembangunan
bangsa.
Dasar Keputusan Investasi

Dasar dalam keputusan investasi adalah


pemahaman hubungan antara return yang
diharapkan (Expected Return) dengan risiko dari
investasi tersebut.

Hubungan dua hal tersebut dalam investasi


merupakan hubungan yang searah dan linear.
Artinya, semakin besar return yang diharapkan
maka semakin besar pula risiko yang harus
dihadapi/dipertimbangkan.
DASAR KEPUTUSAN INVESTASI
3. Hubungan Tingkat Risiko dan Return Harapan.

Investasi Spekulasi Judi

rn Kontrak
g berjangka
pkan Tingkat bunga bebas
Opsi
risiko Saham
Obligasi
Obligasi perusahaan
pemerintah

RF

Risiko rendah Risiko sedang Risiko tinggi Risiko sangat


tinggi

Risiko
Proses Manajemen investasi

 Manajemen investasi adalah proses pengelolaan uang.


Terminalogi proses melalui manajemen portofolio dan
manajemen uang.

 Portofolio adalah sekelompok bentuk investasi yang dapat


meminimalkan risiko. Istilah dalam bisnis “Don’t Put All
Your Eggs in one Basket”

 Manajemen uang adalah memanfaatkan dana secara


efektif dan efisien sehingga nilainya terus bertambah.
Proses Manajemen Investasi
Proses Manajemen Investasi:

1. Menetapkan Sasaran Investasi

2. Membuat Analisis Investasi

3. Memilih Strategi Portofolio

4. Melakukan Evaluasi Kinerja

5. Melakukan Revisi Kinerja


Proses manajemen/keputusan
investasi
Menetapkan Sasaran Investasi

Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam


tahap ini:
Tingkat pengembalian yang diharapkan

Tingkat risiko yang dihadapi

Jumlah dana yang tersedia.


Menetapkan Sasaran Investasi
Sasaran investasi tergantung dari institusi itu sendiri-
sendiri, antara lain:
 Dana pensiun sasarannya adalah bagaimana
pembayaran pensiun tepat waktu.
 Perusahaan asuransi sasarannya bagaimana
memenuhi kewajiban dan perusahaan memperoleh
laba.
Perbankan dan perusahaan bisnis sasarannya
bagaimana pengembalian investasi lebih besar dari
cost of capital.
Membuat Analisis Investasi

Yaitu, melakukan analisis terhadap suatu efek


atau sekelompok efek yang salah harga
(mispriced), artinya apakah harganya terlalu
tinggi atau terlalu rendah.
Contoh:
Dalam hal ini ada dua pendekatan yang dapat
dipergunakan dalam analisis tersebut, yaitu:
a. Pendekatan Fundamental
b. Pendekatan Teknikal
Pemilihan Strategi Portofolio

Dalam hal ini melakukan identifikasi terhadap efek-


efek mana yang akan dipilih dan berapa besarnya
proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing-
masing efek.

Efek yang dipilih dalam portofolio adalah efek-efek


yang mempunyai koefisien korelasi yang negatif agar
risikonya bisa lebih kecil.
Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini melakukan evaluasi terhadap kinerja
portofolio yang telah dilakukan, baik terhadap keuntungan
yang diharapkan maupun risiko yang ditanggung
(dibandingkan dengan sasaran investasi yang telah ditetapkan
sebelumnya).

 Tolok ukur dalam melakukan evaluasi ada dua cara, ---


Measurement, yaitu penilaian kinerja portofolio atas dasar
assets yang telah ditanamkan, biasanya menggunakan rate of
return.
- Comparison, yaitu penilaian atas dasar pembandingan atas
dua set portofolio yang memiliki risiko yang sama.
Contoh Evaluasi Kinerja Portofolio
Metode Comparison

Evaluasi Kinerja dua set portofolio


dengan Tingkat Risiko yang sama (0,5 %):
Set 1 A (50), B (30), dan C (20) = 15 % (Return)

Set 2 D (30), C (40), Dan F (30) = 20% (Return)


Revisi Kinerja Portofolio

Tahap ini merupakan tindak lanjut dari tahap evaluasi

untuk melakukan revisi atau perubahan portofolio


jika dirasa tidak sesuai dengan sasaran yang
diharapkan.

 Revisi bisa dilakukan atau dilakukan secara terbatas,

misalnya merubah porsi dana yang di investasikan


dalam masing-masing efek.
CONTINUED TO NEXT CHAPTER
CAKUPAN PEMBAHASAN 1/19

 Overview
 Definisi investasi
 Investasi dan konsumsi
 Proses keputusan investasi
OVERVIEW 2/19

Setiap individu bekerja untuk memperoleh


penghasilan.
Penghasilan yang dimiliki oleh seseorang
merupakan sumber daya yang dapat
dikonsumsi pada saat ini atau di masa
datang.
Seseorang yang ingin berinvestasi,
semestinya mau mengorbankan konsumsi
saat ini (sacrifice current consumption).
DEFINISI INVESTASI 3/19

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana


atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada
saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan di masa datang.
Contoh:
1. Investasi pada saham mengharapkan keuntungan dari
kenaikan harga saham atau pembagian dividen.

2. Waktu yang Anda korbankan untuk belajar,


mengikuti perkuliahan, melakukan penelitian
(skripsi) dll.
KEGIATAN INVESTASI 4/19

 Dalam buku ini, pembahasan investasi berkaitan


dengan pengelolaan aset finansial khususnya sekuritas
yang bisa diperdagangkan (marketable securities).
 Kegiatan investasi dapat dilakukan pada sejumlah aset
seperti:
1. Aset real (tanah, emas, mesin, atau bangunan).
2. Aset finansial (deposito, saham, obligasi, options,
warrants, atau futures).

Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga


atas sejumlah aset-aset pihak penerbit surat berharga
tersebut.
DEFINISI DAN JENIS INVESTOR
5/19
 Pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi
disebut investor.
 Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi
dua, yaitu:
1. Investor individual (individual/retail investors)
Investor individual terdiri dari individu-individu yang
melakukan aktivitas investasi.

2. Investor institusional (institutional investors)


Investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-
perusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank
dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun,
maupun perusahaan investasi.
HUBUNGAN ANTARA
INVESTASI DAN KONSUMSI
6/19

 Kesejahteraan moneter ditunjukkan oleh


penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat
ini dan nilai saat ini (present value)
pendapatan di masa datang.

 Orang seharusnya membuat keputusan


seperti berapa banyak penghasilan saat ini
yang seharusnya dihabiskan atau dikonsumsi
dan berapa banyak seharusnya
diinvestasikan menurut preferensinya.
TRADE-OFF DALAM KONSUMSI (K0) DAN
INVESTASI (K1)
7/19

K1 Titik A, B, dan C menunjukkan pola


konsumsi/investasi yang berbeda-beda.

C Investasi atau meminjamkan


Rp10,4 juta

B Meminjam
Rp5,2 juta

Rp 0 A
Rp5 juta Rp10 juta K0
Gambar 1.1. Ilustrasi keputusan konsumsi/investasi
ASUMSI: Suku bunga = 4%
TRADE-OFF DALAM KONSUMSI (K0) DAN
INVESTASI (K1)
8/19

K1 Dengan keberadaan aset kedua ini, Ibu Tutik pasti akan lebih
menyukai aset kedua yang memberikan 8 persen ketika
investasi, dan lebih menyukai aset pertama sebelumnya
Rp10,6 juta C’ pada tingkat bunga 4 persen ketika meminjam.
Rp10,4 juta
C

Rp5,2 juta B

A’ A

Rp0 Rp5 juta Rp9,8 juta Rp10 juta K0

Gambar 1.2. Ilustrasi keputusan konsumsi/investasi dengan dua alternatif


TUJUAN INVESTASI 9/19

Tujuan investasi: meningkatkan kesejahteraan


investor.
Contoh investasi:
Sdr. Rudi mulai menabung Rp 3 juta per tahun
pada usia 25 tahun. Rudi pensiun 40 tahun
kemudian pada usia 65 tahun.
Besarnya nilai mendatang investasi Sdr. Rudi
dapat dihitung sebagai berikut:
TUJUAN INVESTASI 10/19

 Pada tingkat bunga 8 persen per tahun, nilai


mendatang 40 = Rp3.000.000 x FVIFA8%, 40 =
Rp3.000.000 x 259,06 = Rp777.180.000.
 Pada tingkat bunga 12 persen per tahun, nilai
mendatang 40 = Rp3.000.000 x FVIFA12%, 40 =
Rp3.000.000 x 767,09 = Rp2.301.270.000.
 Pada tingkat bunga 20 persen per tahun, nilai
mendatang 40 = Rp3.000.000 x FVIFA20%, 40 =
Rp3.000.000 x 7.343,9 = Rp22.031.700.000.
TUJUAN INVESTASI
11/19

Untuk melihat apakah kesejahteraan Sdr.


Rudi meningkat di masa datang, dengan
menabung Rp 3 juta per tahun pada usia 25
tahun, dapat dianalisis dengan menghitung
FVIFA (future value interest factor annuity).
Konsep FVIFA ini berlaku untuk menghitung
nilai mendatang dari suatu seri aliran kas
yang sama secara periodik (Lihat Tabel ET4).
FVIFA dapat dihitung dengan rumus:

(1 i)n  1
FVIFA
i
TUJUAN INVESTASI 12/19

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak


di masa datang.
2. Mengurangi tekanan inflasi.
3. Dorongan untuk menghemat pajak.
4. Dan lain-lain.
PROSES INVESTASI 13/19

Proses investasi meliputi pemahaman


dasar-dasar keputusan investasi dan
bagaimana mengorganisir aktivitas-
aktivitas dalam proses keputusan investasi.
Hal mendasar dalam proses keputusan
investasi adalah pemahaman hubungan
antara return yang diharapkan dan risiko
suatu investasi.
PROSES INVESTASI 14/19

 Hubungan risiko dan return yang diharapkan dari


suatu investasi merupakan hubungan yang searah
dan linear. Artinya semakin besar return yang
diharapkan, semakin besar pula tingkat risiko yang
harus dipertimbangkan.
DASAR KEPUTUSAN INVESTASI
15/19

 Dasar keputusan investasi terdiri dari tingkat


return yang diharapkan, tingkat risiko serta
hubungan antara return dan risiko.
DASAR KEPUTUSAN INVESTASI
16/19
1. Return
Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya
merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost)
dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.

 Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara


return yang diharapkan (expected return) dan return yang
terjadi (realized return/actual return).
 Return yang diharapkan (expected return) merupakan tingkat
return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan
return yang terjadi (realized return) atau return aktual
merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada
masa lalu.
DASAR KEPUTUSAN INVESTASI
17/19

2. Risiko
Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return
aktual yang berbeda dengan return yang diharapkan.
Secara spesifik, mengacu pada kemungkinan realisasi
return aktual lebih rendah dari return minimum yang
diharapkan.

Return minimum yang diharapkan seringkali juga


disebut sebagai return yang disyaratkan (required
rate of return).
PROSES KEPUTUSAN INVESTASI
19/19

Anda mungkin juga menyukai