Anda di halaman 1dari 9

Chapter 11

Managing a Stock Portfolio : A Worldwide Issue

A) GLOBAL PERSPECTIVE
Investor melewati batas negara dalam berinvestasi,mencari perusahaan yang baik untuk di
investasikan,seperti perusahaan besar, pemimpin pasar, yang memiliki pencatatan yang
jelas,dan sebagainya. Semua pasar luar negri tidak sama, emerging market lebih beresiko
sehingga investor berinvestasi dengan proporsi presentase yang lebih kecil.

B ) THE IMPACT OF THE OVERALL MARKET ON STOCKS


Perubahan pasar secara keseluruhan merupakan faktor utama yang mempengaruhi fluktuasi
dari harga saham individu dan saham portofolio. Ketika pasar menguat, saham di pasar
tersebut akan lebih di apresiasi. Resiko pasar merupakan risiko penting utama yang
mempengaruhi perubahan harga saham.

C) BUILDING STOCK PORTFOLIOS


Tahapan yang dilakukan investor dalam pengambilan keputusan investasi :
1. Asset allocation : mengalokasikan kekayaan total portofolio ke berbagai jenis aset, seperti
saham, bonds, dan cash equivalents.
2. Security selection

D) THE PASSIVE STRATEGY


Hasil umum dari kepercayaan terhadap efficient market adalah untuk memakai beberapa tipe
dari passive strategy terkait kepemilikan dan pengelolaan common stocks. Jika pasar
memiliki efisiensi yang tinggi, maka persebaran informasi terkait harga berjalan cepat dan
akurat.
Passive management strategi dapat diartikan sebagai strategi di mana investor tidak secara
aktif mencari kemungkinan perdagangan dalam upaya mengungguli pasar.

 Buy and Hold Strategy

Buy and hold strategy berarti bahwa investor membeli saham dan memiliki saham tersebut
sampai waktu tertentu untuk tujuan tertentu.

 Index Funds
Peningkatan jumlah dari mutual funds dan aset sana pensiun dapat dijelaskan sebagai
investasi equity passive. Index fund merupakan reksa dana yang portofolio nya mengacu
pada index tertentu, seperti index saham atau obligasi.

 Importance of Equity Index Funds

EIF dapat memenuhi tujuan yang sama seperti index fund. Expense pada umumnya lebih
rendah dari index fund dan saham dapat dibeli dan dijual ketika pasar dibuka.

 Tax Efficiency of Index Funds

Keuntungan utama dari index fund adalah adanya tax efficiency. Index fund terkait membeli
dan memiliki, penjualan saham hanya dilakukan jika dibutuhkan. Dengan demikian, jika
tidak melakukan penjualan secara sering tidak akan menghasilkan penagihan pajak dalam
jumlah yang besar dan keuntungan jangka pendek juga dapat dibebankan pajak.

 Enhanced Index Funds

Investor juga dapat membeli enhanced index funds, dimana index tersebut merupakan index
yg dirubah oleh manager menjadi sedikit lebih berbeda.

 The Case for Index Funds


Salah satu reksa dana indeks yang juga sering dipakai dalam dunia investasi dibuat oleh
Bruton Malkiel, seorang profesor ekonomi dari Priceton dan seorang autor dari buku “Earn
More, Sleep Better”. Malkiel Mengatakan bahwa rata-rata dana reksa yang underperform
pada akhir tahun akan mengalami penurunan hingga dua poin persentase

Menurut Malkiel, terdapat 4 alasan yang menyebabkan index dapat bekerja dengan baik:
1) Kalau pasar sekuritas efisien maka pencernaan informasi akan sangat cepat.
2) Dengan melakukan peng-indexan, dapat melakukan penghematan biaya daripada
mengelola dana aktif sendiri.
3) Reksa dana sendiri menimbulkan biaya perdagangan yang cukup besar.
4) Dengan melakukan peng-indexan, kita mendapatkan tax advantage dengan cara menunda
realisasi dari capital gain sehingga dapat mengurangi laba bersih secara signifikan.

 Performance of Index Funds


Morningstars, perusahaan pelacak reksa dana, mempelajari “rasio keberhasilan untuk reksa
dana aktif dan pasif yang disatukan dalam setiap kelas asset, disesuaikan dari adanya
bias/penyimpangan, selama 5 tahun terakhir hingga tahun 2010. Secara keseluruhan, reksa
dana pasif lebih unggul dari reksa dana aktif.

Menurut John Bogle, pendiri grup Vanguard dan pendukung utama dari reksa dana index,
index dari S&P akan lebih unggul 70% dibandingkan semua reksa dana yang dikelola secara
aktif dari waktu ke waktu. Menurut S&P, 75% dari reksa dana yang dikelola secara aktif
gagal dalam pasar
Tabel “Percentage of Actively Managed Funds Underperforming Their
Benchmark for the 15-Year Period Ending in 2010”

Small Medium Large


Value 82% 96% 63%
Blend 93% 94% 84%
Growth 83% 97% 79%

E) THE ACTIVE STRATEGY


Dalam saham biasa, penggunaan model untuk menilai dan memilih saham mengindikasikan
bahwa investor menganalisa dan menilai saham dalam rangka meningkatkan kinerja mereka
dan melakukan benchmark dengan index pasar.
Strategi manajemen aktif adalah strategi yang didesain untuk menyediakan tambahan returm
dari kegiatan trading. Bentuk-bentuk keuntungan yang didapatkan dapat berupa :
1) Analisis Superior
2) Informasi Superior
3) Kemampaun lain yang didapatkan investor yang tidak didapatkan institusi lain
Contohnya : Banyak investor institusi besar tidak dapat mengambil posisi di perusahaan kecil
Investor melakukan pendekatan aktif dalam memilih saham dan manajemen dan sebelum kita
membahas lebih lanjut mengenai pendekatan ini, mengapa sih pendekatan ini dilakukan oleh
para investor? Pendekatan ini dilakukan oleh para investor karena adanya potensi return yang
lebih besar yang membuat investor lebih percaya diri bahwa mereka bisa mendapatkan
pengembalian tersebut meskipun investor lain tidak bisa
Beberapa pendekatan aktif yang dilakukan investor :
1) Security Selection
Security Selection dalam pendektan ini menjadi bentuk strategi saham aktif yang paling
tradisional dan popular dalam pemilihan saham individu karena diyakini memiliki
karakteristik risiko yang unggul. Investor lebih mempercayai kemampuannya dibandingkan
literatur dari efisiensi pasar, maksudnya Penyesuaian dalam Pemilihan Saham

 The Justification for Stock Selcetion


Ada penelitian yang dilakukan oleh Latane, Tuttle dan Jones mengenai variasi dalam return
dari saham biasa. Penelitian mengatakan bahwa biasanya terdapat perbedaan spread yang
cukup signifikan dari kinerja saham di quartal atas dan quartal bawah.
Ada lagi penelitian lanjutan yang dilakukan oleh McEnally dan Todd pada periode 1946-
1989. Penelitian ini melanjutkan penelitian sebelumnya bahwa jika investor berhasil
membatasi pemilihan saham di quartal atas maka ia akan terhindar dari kerugian di akhir
tahun

 The Importanc of Stock Selection


Peter Lynch, salah satu manajer portofolio yang terkenal beberapa tahun terkahir ini sebagai
kepala pelaksana Fidelilys Tund mengatakan “Jika ada dua pilihan berinvestasi dimana
pilihan pertama adalah berinvestasi di perusahaan yang bagus dalam industry yang hebat dan
pilihan kedua adalah berinvestasi di perusahaan yang hebat tapi dalam industry yang buruk,
maka dia akan memilih pilihan kedua”.

 The Importance of EPS in Stock Selection


Investor perlu mempelajari penghasilan perusahaan, dan memperkirakan penghasilan
perusahaan sebelum berinvestasi. Salah satu komponen penting dalam memilih saham adalah
memperkirakan EPS dari perusahaan karena ada hubungan kuat antara EPS dan
pengembalian saham. Pilihan berinvestasi investor sangat bergantung pada EPS yang mereka
perkirakan.

 Growth Stock dan Value Stock


Value Stock adalah saham yang perusahaannya memiliki nilai yang lebih besar daripada nilai
yang tertera pada harga sahamnya. Growth Stock adalah saham yang perusahaanya memiliki
potensi untuk menaikkan nilai perusahaan dengan cara yang cepat karena memiliki ekspetasi
untuk mendapatkan penghasilan di masa depan.

Value stock dikategorikan saham murah dengan PER dan PBV yang rendah. Harga sahamnya
jauh dibawah nilai intrinsik perusahaannya. Lalu kenapa harganya bisa rendah seperti itu?
Hal ini bisa dikarenakan perusahaannya tidak terkenal, dimata investor perusahaannya tidak
berprospek, sahamnya tidak likuid, adanya berita negatif makro ataupun mikro dan masih
banyak lagi. Investor yang mencari saham undervalue ini adalah tipe yang sabar dan
konservatif.

Investor yang menanamkan modalnya di saham growth stock adalah tipe investor yang
agresif. Disebut agresif karena investor tersebut berani membeli saham growth tersebut
dengan harga premium dan biasanya saham growth memanglah mahal tercermin dari nilai
PER dan PBV-nya. Selain itu saham growth adalah perusahaan yang masih kecil sehingga
manajemen perusahaannya pun masih belum bisa terbukti dan dipercaya.

 Security Analysts and Stock Selection


Dalam mengalanisis dan membeli sekuritas, investor individu biasanya mengandalkan
rekomendasi dari parah ahli untuk menganalisis sekuritas dalam proses investasi. Terdapat 2
analisis dalam menganalisis sekuritas yaitu :
1) Sell-Side Analysis ( Wall Street Analysis )
Analisis ini mencakup hingga berbagai tingkatan saham yang diperdagangkan secara aktif di
Amerika Serikat. Laporan penelitian/analisis mereka digunakan untuk menjual ide-ide kepada
investor, baik individu maupun institusi.

2) Buy-Side Analysis
Analisis ini dilakukan oleh perusahaan pengelola uang ( seperti dana pensiun, reksa dana, dan
penasihat investasi ). Analisis ini mencari ekuitas untuk dibeli dan diharapkan mendapatkan
keuntungan dari ekuitas tersebut. Penelitian yang dilakukan perusahaan biasanya hanya
tersedia untuk atasan perusahaan saja

Laporan analisis yang dibuat biasanya menuliskan tentang:


1) Deskripsi dari bisnis perusahaan
2) Bagaimana analisis memperkirakan kinerja perusahaan
3) Memperkirakan penghasilan perusahaan
4) Estimasi harga/target harga tahun-tahun ke depan
5) Rekomendasi untuk membeli, menahan atau menjual

Fokus utama dari pekerjaan analisis adalah memperkirakan harga perusahaan secara spesifik,
dan tingkat pertumbuhan atau return perusahaan. Sumber-sumber informasi yang dipakai
analis dalam mengevaluasi saham biasa adalah laporan keuangan tahunan, dan Form10-K
yang harus dimiliki perusahaan yang terdaftar oleh SEC. Analisis menghabiskan banyak
waktu mereka hanya untuk memperkirakan penghasilan perusahaan di masa yang akan
datang.

 Potential Problems with Security Analysts


Investor perlu berhati-hati dalam menerima analisis EPS dari analis. Perkiraan EPS yang baik
biasanya terlalu optimis. Kesalahan dalam memperkirakan EPS bisa menjadi besar dan kerap
kali terjadi karena meskipun teknologi sudah berkembang dimana perkembagan ini
mendukung analisis pemahaman tentang saham dan pasar keuangan, perkiraan analis belum
tentu akurat. Analis kerap mendapat tekanan dari perusahaan sehingga analis berusaha untuk
menghindari kata “JUAL” dalam memberikan rekomendasi mereka kepada perusahaan.

Tabel “Jumlah Rekomendasi Analis untuk Saham S&P 500”


( Tabel ini di ambil dari Wall Street Journal, oleh Jack Hough pada tahun 2008)
Jumlah Rekomendasi Analis untuk Saham S&P 500
7000

6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
Sell/Underperform Hold Buy/Outperform

Column1

 Using Analysts’ Output Effectively

Investor harus memperhatikan output yang diberikan oleh analis, berupa informasi mengenai
perkiraan dan rekomendasi pembelian. Informasi ini dapat mempermudah investor dalam
mengambil keputusan karena analis cukup memiliki wawasan mengenai prospek masa depan.
Analis dapat meganalisis industri, tren dalam ekonomi dan berbagai industri maupun
perusahaan. Akan tetapi, investor juga harus memiliki sifat skeptis terhadap perkiraan analis
karena analis biasanya terlalu optimis terhadap perkiraannya.
Beberapa perusahaan mempekerjakan analis independent untuk mempelajari mengenai
perusahaan dan informasi mengenai perusahaan tersebut tersedia untuk investor. Informasi
ini dapat diperoleh dengan membayar sejumlah biaya berlangganan dan diperoleh secara
gratis di perpustakaan ataupun di internet. Ada 3 sumber informasi independent, yaitu
1. The Value Line Investment Survey
Memiliki peringkat saham dalam lima kategori
2. Standard and Poor’s Outlook
Tersedia secara berlangganan maupun di perpustakaan
3. Morningstar
Terkenal untuk reksadana, tetapi saat ini juga menganalisa saham

2) Sector Rotation
Sector rotation adalah strategi aktif yang serupa dengan pemilihan saham. Strategi ini
mengubah bobot sektor portofolio untuk menggunakan sektor yang relatif lebih
menguntungkan dan menghindari sektor yang diperkirakan akan memburuk.

Salah satu pendekatan standar dalam analisis sektor adalah membagi saham biasa menjadi
empat sektor besar: saham sensitif-bunga, stock durable consumer, saham barang modal, dan
saham defensif. Saham defensif patut diperhatika oleh investor karena saham ini tidak
mengalami penurunan yang cukup parah selama terjadi penurunan siklus bisnis. Contohnya
adalah perusahaan makanan dan obat-obatan. Konsumen akan tetap membelinya meskipun
kondisi ekonomi sedang memburuk

 Using Sector Analysis

Investor dapat melihat industri sebagai sektor dan bertindak sesuai aturan. Strategi yang
melibatkan rotasi sektor sangat bergantung pada akurasi penilaian kondisi ekonomi,
pemahaman tentang lingkungan politik,hubungan nasional antara ekonomi, dan kondisi kredit
domestik dan internasional.Investor juga harus mencari indikator yang berhasil
mengidentifikasi kapan harus mengubah portofolio ke posisi lebih agresif atau defensif.

 Indirect Investing in Sectors

Investor dapat mengikuti pendekatan investasi sektor menggunakan reksadana sektor. Real
estate, utilitas, dan perawatan kesehatan adalah tiga sektor utama untuk reksadana sektor.
Peningkatan dramatis dalam jumlah dan jenis ETFS membuat strategi rotasi sektor / industri
jauh lebih mudah untuk diterapkan dan dikelola. Dimungkinkan juga untuk membangun
portofolio seimbang yang hanya terdiri dari dana sektor atau ETFS. Sebagai contoh, seorang
investor dapat memasukkan blue-chip, saham teknologi, saham real estate, saham keuangan,
sumber daya alam, dan utilitas dengan enam dana sektor atau ETFS.

 Industry Momentum and Sector Investing

Reksadana sektor sangat populer di kalangan perdagang momentum. Momentum adalah


berinvestasi berdasarkan pergerakan terkini dalam harga suatu saham. Arti momentum dalam
pengembalian saham mengacu pada kecenderungan saham yang berkinerja baik untuk terus
berkinerja baik ataupun sebaliknya.

3) Market Timing
Market Timer berupaya untuk menghasilkan pengembalian berlebih dengan memvariasikan
persentase aset portofolio dalam sekuritas. Kita hanya perlu mengamati sejumlah besar harga
saham dari waktu ke waktu untuk mengapresiasi potensi keuntungan berada di pasar saham
pada waktu yang tepat dan keluar dari pasar saham pada saat-saat yang buruk.
Ketika ekuitas diharapkan untuk melakukan yang baik, timer bergeser dari setara kas seperti
dana pasar uang ke saham biasa. Ketika ekuitas diharapkan untuk melakukan yang buruk,
terjadi sebaliknya. Timer dapat meningkatkan beta portofolio ketika pasar diperkirakan akan
naik dan membawa sebagian besar saham naik, atau mengurangi beta portofolio ketika pasar
diperkirakan akan turun.
Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan strategi penetapan waktu pasar
adalah komisi broker dan pajak yang dibayarkan dengan suatu strategi yang bertentangan
dengan strategi buy and hold.
Jika pasar sangat naik, waktu pasar jatuh ke dalam kehancuran, maka strategi yang popular
adalah strategi buy and hold. Namun, setelah penurunan pasar yang parah, timing pasar
menjadi populer, sehiingga strategi buy and hold menjadi tidak populer.

 The Controversy Surrounding Market Timing

Banyak bukti empiris mengenai penentuan waktu pasar berasal dari studi tentang reksa dana.
Masalah mendasarnya adalah apakah manajer dana meningkatkan beta portofolio mereka
ketika mereka mengantisipasi pasar yang meningkat dan mengurangi beta ketika
mengantisipasi pasar yang menurun.
Chang dan Lewellen memeriksa kinerja reksadana dan menemukan sedikit bukti dari setiap
kemampuan waktu pasar. Rata-rata estimasi beta bawah ternyata sedikit lebih tinggi dari rata-
rata estimasi beta pasar atas. Secara keseluruhan, penelitian ini mendukung kesimpulan
bahwa reksa dana tidak mengungguli strategi investasi pasif.
Henriksson menemukan bahwa manajer reksadana tidak dapat berhasil melibatkan waktu
pasar. Selain itu, para manajer ini tidak berhasil dengan penentuan waktu pasar yang hanya
melibatkan perubahan besar di pasar.

 Why Market Timing is Risky

Investor yang melewatkan beberapa bulan kunci untuk berinvestasi di pasar akan mengalami
kehilangan pengembalian yang cukup besar. Misalnya, selama periode 40 tahun terakhir,
investor yang melewatkan 34 bulan terbaik untuk saham akan melihat investasi awal $ 1.000
tumbuh menjadi hanya $ 4.492 padahal investasi awal ini dapat tumbuh menjadi $ 86.650.
Bahkan tagihan Treasury akan menjadi alternatif yang lebih baik dalam situasi ini. Menurut
perkiraan lain, untuk periode 1980-2000 nilai $ 1,00 yang diinvestasikan dalam S&P 500
akan tumbuh menjadi $ 18,41. Namun, dengan mengambil kinerja 15 bulan terbaik dari
kinerja S&P, $ 1,00 akan tumbuh menjadi hanya $ 4,73, setara dengan pengembalian yang
bisa diperoleh dari obligasi yang menghasilkan 8% setahun.

F) RATIONAL MARKETS AND ACTIVE STRATEGIES


Salah satu perkembangan paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir adalah proposisi
bahwa pasar sekuritas efisien dan bahwa model penentuan harga aset-rasional menonjol.
Investor diasumsikan membuat keputusan yang rasional yang berdasarkan informasi terbaik
yang tersedia saat itu.
Di pasar yang rasional, harga sekuritas secara akurat mencerminkan ekspektasi investor
tentang arus kas masa depan. Gagasan ini telah menimbulkan banyak kontroversi mengenai
analisis dan penilaian sekuritas karena implikasinya yang signifikan bagi investor. Terlepas
dari seberapa banyak (atau seberapa sedikit) seorang investor belajar tentang investasi, dan
terlepas dari apakah seorang investor akhirnya diyakinkan oleh literatur pasar yang efisien,
dan bijaksana untuk mempelajari sesuatu tentang ide ini sejak awal dalam studi investasi
seseorang.
Banyak bukti yang mendukung konsep dasar efisiensi pasar dan penetapan harga aset yang
rasional. Hal ini tidak bisa diabaikan hanya karena seseorang merasa tidak sesuai dengan
bukti tersebut. Akan jauh lebih baik jika mau mempertimbangkan konsep ini dengan setiap
diskusi strategi aktif yang dirancang untuk menghasilkan pengembalian yang melebihi resiko.
Jika ternyata bukti menunjukkan bahwa strategi aktif tidak mungkin berhasil dari waktu ke
waktu dan semua biaya telah dinilai, dapat digantikan dengan strategi pasif.
Harga sekuritas ditentukan oleh ekspektasi tentang masa depan. Investor menggunakan
informasi yang tersedia untuk mereka dalam membentuk harapan mereka. Jika sekuritas
sepenuhnya mencerminkan semua informasi relevan yang tersedia dan dapat digunakan,
pasar sekuritas dapat dikatakan efisien.
Jika pasar saham efisien, harga mencerminkan nilai ekonomi wajarnya seperti yang
diperkirakan oleh investor. Sekalipun ini tidak sepenuhnya benar, harga mungkin
mencerminkan perkiraan nilai wajar setelah biaya transaksi diperhitungkan, kondisi ini
dikenal sebagai efisiensi ekonomi. Dalam pasar seperti itu, di mana harga saham hanya
menyimpang sedikit dari nilai ekonomi wajarnya, investor tidak boleh menggunakan strategi
perdagangan yang dirancang untuk "mengalahkan pasar" dengan mengidentifikasi saham
yang undervalued. Mereka juga tidak harus mencoba mengatur waktu pasar dengan sebuah
keyakin bahwa keuntungan dapat diperoleh. Rata-rata rotasi sektor juga akan gagal di pasar
yang sangat efisien.
Para pendukung pasar yang efisien sering berargumen bahwa lebih sedikit waktu yang harus
digunakan untuk menganalisis sekuritas untuk kemungkinan inklusi dalam portofolio, dan
lebih pada pertimbangan seperti mengurangi pajak dan biaya transaksi serta mempertahankan
yang tingkat risiko suatu portofolio yang dipilih dari waktu ke waktu.

G) A SIMPLY STRATEGY-THE COFFEEHOUSE PORTFOLIO


Portofolio Coffeehouse merupakan strategi yang diciptakan oleh mantan broker Smith
Barney bernama Bill Schultheis dengan konsep tidak ada perdagangan, tidak
menyeimbangkan kembali, tidak ada analisis sekuritas, dan tidak ada strategi. 40% dari
portofolio dialokasikan untuk obligasi, dan 60% untuk ekuitas. Hal ini dapat dilakukan
dengan dana indeks atau ETFS. Misalnya, untuk porsi ekuitas 60%, masukkan 10% dalam
S&P 500, 10% dalam saham nilai kapitalisasi besar, 10% dalam saham kapitalisasi kecil.
10% di saham nilai kapitalisasi kecil, 10% di saham internasional, dan 10 persen dalam REIT
Selama periode lima tahun dimulai dengan pasar tahun 2000-2002, portofolio ini
mengungguli indeks tanpa ada biaya tambahan atau usaha. Selama periode 10 tahun yang
berakhir pada 2011, tingkat pengembalian tahunan adalah 6,47%.

Anda mungkin juga menyukai