Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KEBUTUHAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN

1. Pemegang Saham
Pemegang saham sebuah perusahaan memerlukan informasi secara rutin dan terus-
menerus tentang perkembangan perusahaan sehingga pemilik bisa melakukan inisiatif
kegiatan jika menurutnya perusahaan tidak berjalan sesuai harapan, maka para pemegang
saham memiliki kebutuhan sebagai pemangku kepentingan pada Perusahaan Pertamina,
yaitu membutuhkan Laporan Kinerja Perusahaan, mengetahui Penerapan Tata Kelola dari
Perusahaan, dan Laporan Keberlanjutan perusahaan Pertamina.

2. Pelanggan
Pelanggan menjadi peran penting dalam suatu bisnis, di mana dengan adanya tanggapan
atau respon dari pelanggan maka salah satunya perusahaan dapat meningkatkan kualitas
produk dan jasanya, maka para pelanggan memiliki kebutuhan sebagai pemangku
kepentingan pada Perusahaan Pertamina, yaitu membutuhkan adanya informasi produk
dan jasa, mutu produk dan jasa, dan menginginkan pelayanan yang baik dari Perusahaan
Pertamina.

3. Pekerja
Pekerja merupakan sumber daya internal yang dimiliki oleh semua perusahaan dan pekerja
memiliki peran yang penting dalam perusahaan. Para pekerja memiliki kebutuhan sebagai
pemangku kepentingan pada Perusahaan Pertamina, yaitu, membutuhkan adanya
pengembangan karir dari masing-masing pekerja, kesehatan dan keselamatan kerja,
pendidikan dan pelatihan, hubungan industrial, kenyamanan kerja, dan kesejahteraan
kerja.

4. Investor
Sebagai penanam modal pada bisnis suatu perusahaan, investor pasti selalu ingin tahu
apakah modal yang mereka berikan untuk perusahaan telah digunakan secara tepat atau
belum, maka investor memiliki kebutuhan sebagai pemangku kepentingan pada
Perusahaan Pertamina, yaitu membutuhkan Laporan Kinerja Perusahaan, mengetahui
Penerapan Tata Kelola dari Perusahaan, dan Laporan Keberlanjutan perusahaan
Pertamina.
5. Masyarakat
Masyarakat di wilayah sekitar daerah operasi perusahaan memiliki kebutuhan sebagai
pemangku kepentingan pada Perusahaan Pertamina, yaitu adanya kepatuhan dalam
pengelolaan dampak di sekitar, manfaatnya untuk masyarakat, dan pelaksanaan program
tanggung jawab sosial dan lingkungan sekitar.

6. Kontraktor
Kontraktor adalah sebuah badan/lembaga/orang yang mengupayakan atau melakukan
aktifitas pengadaan baik berupa barang maupun jasa yang dibayar dengan nilai kontrak
yang telah disepakati. Para kontraktor memiliki kebutuhan sebagai pemangku kepentingan
pada PT Pertamina, yaitu adanya kebutuhan untuk dapat bekerja sama yang
berkesinambungan, etika dan tata kelola yang termasuk di dalamnya ada antikorupsi, serta
kesehatan dan kesalamatan kerja.

7. Regulator/Legislatif
Regulator/Legislatif meruapakan pihak yang mengatur, mengawasi atau menegakkan
peraturan di dalam suatu kegiatan. Regulator/legislatif memiliki kebutuhan sebagai
pemangku kepentingan pada perusahaan PT Pertamina, yaitu membutuhkan Laporan
Kinerja Perusahaan, Tata kelola perusahaan, Kepatuhan, dan Pelaporan pelaksanaan.

8. Media Massa
Media massa merupakan lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang
melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara,
gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan
menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.Media
massa memiliki kebutuhan sebagai pemangku kepentingan pada PT Pertamina, yaitu
mendapatkan keterbukaan informasi dari perusahaan dengan cepat, akurat dan tepat.

9. Lembaga Penelitian dan Perguruan Tinggi


Lembaga Penelitian dan Perguruan Tinggi memiliki kebutuhan sebagai pemangku
kepentingan pada PT Pertamina, yaitu melakukan riset dan pengembangan dengan
perguruan tinggi.
10. Lembaga Sosial Masyarakat/NGO
Lembaga Sosial Masyarakat (LSM)/NGO memiliki kebutuhan sebagai pemangku
kepentingan pada PT Pertamina, yaitu membutuhkan laporan kinerja perusahaan,
penerapan tata kelola perusahaan, laporan keberlanjutan perusahaan, keterbukaan
informasi dalam perusahaan, informasi produk dan jasa, serta mutu dari produk dan jasa
itu sendiri.

ANALISIS CARA MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PARA PEMANGKU


KEPENTINGAN

(ENGAGEMENT TO CREATE VALUE)

1. Pemegang Saham
Pertamina adalah perusahaan energi nasional yang 100% kepemilikan sahamnya dimiliki
oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Negara Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) selaku Kuasa Pemegang Saham. Sebagai perusahaan milik negara,
Dewan Komisaris dan Direksi ditunjuk langsung oleh Pemerintah Republik Indonesia,
melalui Kuasa Pemegang Saham. Pemilihan Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan
berdasarkan kompetensi serta prestasi masing-masing. Tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar PT Pertamina (Persero), dan sesuai
dengan arahan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sebagai tanggung jawabnya
kepada Pemegang Saham dalam hal ini Pemerintah, Pertamina melakukan perbaikan serta
peningkatan kinerja dan mutu perusahaan, sehingga Pertamina dapat menjadi perusahaan
Pemerintah yang menguntungkan serta memberikan manfaat yang baik bagi Negara

2. Pelanggan
PT Pertamina memperhatikan keselamatn pelanggannya dengan melakukan penyuluhan
terhadap bahaya migas, memasang tanda peringatan atau larangan, memastikan sertifikat
kelayakan terhadap instalasi dan peralatan, memastikan tanda keselamatan produk dan
sebagainya. Jika terjadi insiden yang memengaruhi masyarakat, Pertamina mempunyai
Emergency Crisis Center yang siaga dan dioperasikan sesuai dengan skala tanggap
darurat. Pertamina telah memasang sejumlah rambu peringatan untuk mencegah terjadinya
insiden yang bisa mengancam keselamatan pelanggan. Di SPBU misalnya dipasang rambu
berisi "Dilarang Merokok di Area SPBU." Untuk konsumen Bright Gas, Perseroan juga
mengeluarkan panduan petunjuk keselamatan dalam penggunaan produk ini.
3. Pekerja
Pertamina memberikan kebebasan bagi pekerja memberikan kebebasan secara penuh
kepada pekerja untuk berorganisasi dan membentuk serikat pekerja. Terdapat 19 Serikat
Pekerja terdaftar di lingkungan Pertamina yang bergabung dalam Federasi Serikat Pekerja
Pertamina Bersatu (FSPPB). Pertamina menjamin semua pekerja dapat bekerja secara
sehat dan produktif. Untuk itu dilakukan upaya-upaya pengelolaan lingkungan kerja yang
sehat dan gaya hidup sehat sehingga pekerja dapat mempertahankan dan meningkatkan
derajat kesehatannya.

4. Investor
Dalam menjalin hubungan baik dengan investornya, PT Pertamina terus memberikan
kinerja yang baik sehingga hasil dari kinerja perusahaan dapat berdampak baik bagi dan
menguntungkan para investor. Pertamina terus melakukan perbaikan atas kinerjanya serta
meningkatkan kinerja untuk menjadikan perusahaan BUMN yang unggul di Indonesia.

5. Masyarakat
Pertamina memastikan dipenuhinya persyaratan izin lingkungan, termasuk melakukan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) maupun Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) sesuai ruang lingkup
kegiatan berdasarkan peraturan yang berlaku. Termasuk di dalam pelaksanaan AMDAL
dan UKL- UPL adalah melakukan studi sosial dan lingkungan sebelum kegiatan dan
perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan sosial di kegiatan yang
dimaksud. Pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL juga merupakan penerapan prinsip
kehati-hatian dalam mengelola dampak lingkungan dan sosial yang timbul atau berpotensi
timbul dari suatu kegiatan. Memberikan Solusi Terbaik Setiap Pengaduan Untuk
mengantisipasi adanya keluhan masyarakat, Pertamina menerima dan selalu siap
menanggapi pengaduan masyarakat akibat dampak sosial dan lingkungan yang
ditimbulkan operasi dalam. Bagian Communication Relations dan CSR Pertamina akan
memproses pengaduan yang masuk dan menyelesaikan penyelesaian laporan dari
masyarakat dalam kurun waktu kurang dari 7 hari
6. Kontraktor
Untuk mengupayakan adanya hubungan baik dengan pihak kontraktor yang
berkepentingan terhadap Perusahaan Pertamina, maka perusahaan melakukan pertemuan
dan program kerja sama berdasarkan jadwal kegiatan 1-2 kali per tahun dan melaksanakan
Program K3 kontraktor secara terus menerus.

7. Regulator & Legislatif


Pihak regulator dan legislatif sebagai pihak yang memiliki peran penting pada Pertamina,
cara untuk membangun hubungan baiknya adalah
 Dengan membuat Program Pertemuan 1-2 kali per tahun sehingga dapat benar-benar
membangun komunikasi yang jelas dengan pihak regulator dan legislatif
 Menyiapkan dan membuat laporan kepada instansi terkait setiap semester
 Menjadi narasumber pada seminar/acara lainnya yang terkait dengan regulator dan
legislatif.
 Konsultasi, kunjungan kerja dan dengar pendapat 1-4 kali per tahun. Hal ini untuk
mewujudkan adanya komunikasi yang jelas dengan kedua belah pihak.
 Program kerja sama berdasarkan rencana kegiatan supaya terjadi kesepakatan atas suatu
kegiatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

8. Media Massa
Untuk membangun hubungan baik dengan media massa yang memegang peranan penting
terhadap perusahaan, khususnya dalam hal membangun image perusahaan terhadap pihak
luar. Tujuannya supaya ada kejelasan informasi yang disampaikan oleh media massa
tersebut, informasi yang benar-benar akurat sesuai fakta yang ada dalam perusahaan.
Yang dapat dilakukan Pertamina adalah:
 Press Release setiap kali dibutuhkan
 Media Briefing
 Press Conference
 Media Gathering
 Media Roadshow & Press Tour
 Layanan Pelanggan 24/7 melalui Contact Pertamina
 Interaksi dengan Bagian Kehumasan di masing-masing Region setiap saat
9. Lembaga Penelitian dan Perguruan Tinggi
Lembaga Penelitian dan Perguruan Tinggi dapat menjadi sarana yang membantu
perusahaan dalam mengembangkan suatu penelitian berkaitan dengan produk yang dijual
dan dipasarkan Pertamina. Oleh karena itu, hal-hal yang dapat diusahakan perusahaan
adalahn dengan melakukan kerja sama penelitian dan pengembangan berdasarkan rencana
kegiatan.

10. Lembaga Sosial Masyarakat/ Non-Government-Organization


Pihak LSM dan NGO ini termasuk pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan, mereka juga dapat memiliki peranan penting dalam pelaksanaan bisnis
perusahaan. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah:
 Dialog komunitas 2-3 kali per tahun
 Kerja sama melalui MoU dengan lembaga terkait
 Program kerja sama berdasarkan rencana kegiatan

Anda mungkin juga menyukai