Anda di halaman 1dari 21

CHAPTER 20 - UNDERSTANDING DERIVATIVE SECURITIES :

FUTURES

AN OVERWIEW OF FUTURES MARKETS

WHY FUTURE MARKETS?

Komoditas fisik dan instrumen keuangan biasanya diperdagangkan di pasar uang. Sebuah cash
contract meminta pengiriman secepat mungkin dan digunakan oleh mereka yang membutuhkan
komoditas sekarang. Cash contract ini juga tidak bisa dibatalkan kecuali kedua pihak setuju
untuk membatalkannya. Ada dua jenis pasar uang,

1. Spot Markets, pasar untuk pengiriman segera dan spot price nya merupakan harga
pasar sekarang dari barang yang segera dikirimkan.
2. Forward Markets, pasar untuk pengiriman yang ditangguhkan dan forward price-nya
merupakan harga dari barang yang pengirimannya ditunda. Barang akan dikirimkan
di masa yang akan datang dengan harga yang telah disetujui sekarang.

Exchange futures yang terorganisir menstandarkan forward contract yang tidak berstandar
dengan menetapkan fitur-fitur seperti ukuran kontrak, tanggal pengiriman, dan kondisi barang
yang dapat dikirimkan, hanya harga dan jumlah kontrak yang tersisa untuk negosiasi
perdagangan berjangka. Individu juga dapat berdagang tanpa kontak personal dengan satu sama
lain karena pasarnya terpusat. Fungsi ekonomi terpenting yang dilakukan oleh future markets
adalah penemuan harga yang mengembangkan informasi mengenai harga pasar uang masa
depan. Future markets melayani tujuan ekonomi yang berharga dengan memperbolehkan
hedgers mengalihkan risiko harga kepada para spekulator.

WHAT IS TRADED IN THE FUTURE MARKETS?

Future markets dapat dibagikan menjadi dua kategori,

1. Komoditas, seperti pertanian, besi, dan hal yang berhubungan dengan energi.
2. Finansial, mata uang asing dan instrumen hutang dan ekuitas.
THE STRUCTURE OF FUTURE MARKETS

U.S. FUTURES EXCHANGES

Seperti yang dijelaskan diatas, futures contracts diperdagangkan dalam sebuah pertukaran
berjangka yang terorganisir, dan sebagian besar perdagangan terjadi di Chicago Mercantile
Exchange (CME), the Chicago Board of Trade (CBOT), dan the New York Mercantile Exchange
(NYNEX). Tidak seperti saham, tidak ada spesialis di bursa berjangka. Future brokerage firms
(dikenal sebagai Future Commissions Merchants (FCMs)) yang berperan sebagai agen untuk
publik dimana mereka akan menerima komisi. Dengan demikian, customer dapat membuat akun
dengan FCM. FCM sendiri dapat berupa perusahaan dengan layanan penuh atau perusahaan
dengan diskon, dan mereka juga dapat berupa perusahaan yang berdiri sendiri atau bagian dari
perusahaan jasa keuangan yang menawarkan efek dan layanan lainnya.

FOREIGN FUTURES MARKETS

Bursa berjangka Eropa sangat kompetitif. Kebanyakan sistem ini merupakan sistem pencocokan
pesanan otomatis. Euronext merupakan bursa pertama di Eropa yang diciptakan pada tahun 2000
yang merupakan hasil merger antara pasar Amsterdam, Brussels, dan Paris. Sedangkan Jepang
telah aktif dalam mengembangkan bursa berjangka. Jepang mempunyai beberapa komoditas
bursa berjangka, masing-masing memperdagangkan kontrak tertentu.

THE CLEARINGHOUSE

The clearinghouse, sebuah korporasi yang terpisah dari, tetapi terkait dengan, setiap pertukaran,
memainkan peran penting dalam setiap transaksi berjangka. Karena semua future trades
dibersihkan melalui clearinghouse setiap hari, maka para anggota harus menjadi bagian dari
anggota clearinghouse atau membayar untuk layanan ini. Clearinghouse siap untuk memenuhi
kontrak jika pembeli atau penjual gagal untuk membayar, dengan demikian mereka menjamin
kinerja dan membantu memfasilitasi pasar yang tertib di masa depan. Clearinghouse membuat
futures markets bersifat impersonal, yang merupakan kunci keberhasilan karena setiap pembeli
atau penjual selalu dapat menutupi posisi dan yakin akan pembayarannya.

THE MECHANICS OF TRADING


FUTURES CONTRACTS

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, future contracts merupakan perjanjian antara dua pihak
yang meminta pengiriman komiditas pada waktu yang telah ditentukan dengan harga yang sudah
disepakati hari ini. Forward markets telah berkembang karena pertumbuhan swap yang secara
umum mirip dengan forward contracts. Swap adalah perjanjian antara pihak-pihak untuk
bertukar aliran cash flow selama beberapa periode di masa yang akan datang. Kontrak ini juga
melibatkan risiko likuiditas. Tetapi di sisi lain, kontrak ini dapat disesuaikan dengan spesifik
yang dibutuhkan. Kontrak ini merupakan perjanjian terstandarisasi dan dapat dipindahtangankan
yang memberikan penangguhan nilai dan kuantitas komoditas yang ditentukan dalam wilayah
geografis tertentu atau instrumen keuangan.

BASIC PROCEDURES

Istilah “buy” dan “sell” lebih mengarah ke,

- Short position (penjual), yang mengikat pedagang untuk mengirim barang pada saat
jatuh tempo kontrak dengan harga yang telah disepakati hari ini.
- Long position (pembeli), yang mengikat pedagang untuk membeli barang pada saat
jatuh tempo kontrak dengan harga yang telah disepakati hari ini.

Jadi, untuk setiap futures contract, seseorang yang menjual disebut sebagai short position dan
seseorang yang membeli disebut sebagai long position. Futures contract juga melibatkan
obligasi. Untuk menghilangkan posisi futures market, investor dapat hanya melakukan reverse
dari apa yang mereka lakukan pada awalnya. Clearinghouse membuat hal ini menjadi lebih
mudah. Futures contract itu bukan di offset tetapi harus ditutup dengan pengiriman dalam waktu
yang telah ditentukan. Komisi broker pada kontrak komiditas dibayarkan berdasarkan kontrak
yang telah selesai, bukan jumlah pembelian dan penjualan.

MARGIN

Futures margin merupakan deposit yang dibuat oleh si pembeli dan penjual untuk menjadi
jaminan penyelesaian kontrak. Dana ini berfungsi sebagai ikatan kinerja yang membantu untuk
memastikan bahwa pedagang akan memenuhi kewajiban kontrak mereka. Semua peserta futures
markets harus mennyetor jumlah minimum yang telah ditentukan dalam akun futures margin
untuk menjamin kewajiban kontrak. Setiap clearinghouse mempunyai minimum initial margin-
nya. Brokerage house dapat membutuhkan margin yang lebih tinggi. Margin diperlukan untuk
futures contracts yang mewakili ekuitas transaktor. Bukan hal aneh jika margin awal hanya
beberapa ribu dolar sementara nilai kontraknya jauh lebih besar. Margin yang diperlukan di
futures contracts sekitar 6% dari nilai kontraknya.

Selain persyaratan margin awal, setiap kontrak memerlukan margin maintenance dimana kalau
harga pasar futures contract bergerak berlawanan dengan posisi pemilik maka ekuitasnya akan
menurun. Margin call dapat terjadi ketika harga bertentangan dengan transaktor dan memerlukan
setoran uang tunai tambahan. Maka transaktor harus mengembalikan ke margin awal. Untuk
memahami bagaimana proses margin untuk futures contracts, maka terlebih dahulu memahami
bagaimana keuntungan dan kerugian dari futures contracts karena semua futures contracts
ditandai di pasar setiap hari. Para pemegang kontrak dengan laba dapat menarik keuntungan,
sedangkan mereka yang mengalami kerugian akan menerima margin call ketika ekuitas jatuh
dibawah margin maintenance yang telah ditentukan

USING FUTURES CONTRACTS

Terdapat dua partisipan dari future market, yaitu hedgers dan speculator.

HEDGERS

Melakukan pembelian dan penjualan untuk menyeimbangkan risiko terkait fluktuasi harga.
Dalam kata lain, dapat disebut sebagai asuransi. Pengurangan risiko berupa adanya gain (loss)
dari posisi futures menyeimbangkan loss (gain) dari posisi kas. Posisi hedge memiliki
kemungkinan yang kecil untuk mendapatkan pengembalian yang sedikit, tetapi berlaku sama
dengan pengembalian yang tinggi. Intinya, hedging dilakukan untuk mengurangi variasi
pengembalian.

HOW TO HEDGE WITH FUTURES

Kuncinya, posisi future berkebalikan dengan posisi cash market.


1. Short (Sell) Hedge
Terjadi apabila investor memegang portofolio, kas jangka-panjang yang harus dilindungi
dengan hedge untuk menghindari penurunan harga sekuritas.
2. Long (Buy) Hedge
Terjadi apabila investor tidak memegang aset sehingga futures dibeli untuk mengunci
harga sekarang untuk masa dimana kas telah tersedia untuk berinvestasi.

Hedging dapat efektif apabila investor dapat memperkirakan dengan baik terkait keputusan
waktu memulai dan mengakhiri proses hedging. Satu aspek yang berkaitan dengan hal tersebut
disebut “basis”. Basis adalah perbedaan antara cash price and the futures price. Dimana hasil
yang baik adalah sama dengan nol. Hal ini berarti harga saat ini yang dikunci dengan hedging
sama dengan harga dimasa depan (biaya transaksi dapat menimbulkan perbedaan). Dalam
perjalanan, basis dapat berfluktuasi. Oleh karena itu, Hedgers umumnya menghadapi basis risk.
Namun, risiko ini lebih kecil dibanding risiko perubahan harga dari aset atau portofolio.

Dalam Hedging, pembeli memanfaatkan basis yang melemah (failing), yaitu cash price melemah
dibanding future price. Sementara penjual memanfaatkan basis yang menguat (rising), yaitu
cash price menguat dibanding future price.

SPECULATORS

Kebalikan dari hedging, spekulator justru memanfaatkan perubahan harga untuk mendapatkan
pengembalian. Jadi, dalam berspekulasi, spekulator tidak memiliki aset yang dikaitkan dengan
instrument futures.

Spekulator berperan dengan likuiditas pasar dan mengurangi fluktuasi harga. Keuntungan yang
didapat dari spekulasi dalam future markets adalah sebagai berikut :

1. Leverage.
2. Transaksi yang mudah
3. Biaya transaksi

Pada akhirnya, kemungkinan sukses ketika berspekulasi dalam futures markets tidak terlalu baik.
Futures lebih sering digunakan untuk tujuan hedging oleh investor.
CALCULATING THE RATE OF RETURN ON FUTURES CONTRACT

Pengembalian dari futures bentuknya bukan pendapatan rutin, tetapi capital gain (loss). Selain
itu, margin required diperhitungkan sehingga dapat menggambarkan tingkat pengembalian yang
berkaitan dengan arus kas diterima terhadap investasi kas yang dilakukan.

Return on Investment dapat disajikan dalam bentuk :

Price Change of Contract


Margin Deposit

FINANCIAL FUTURES

Tiga jenis Financial Futures, yaitu :

1. Currency Futures
2. Interest Rate Futures
3. Equity Futures

Prosedur perdagangan futures sama dengan lainnya. Kecuali untuk stock index futures dimana
pada saat jatuh tempo, pengembalian berupa kas karena tidak memungkinkan apabila portofolio
disesuaikan dengan index tersebut. Selain itu, stock index futures juga tidak memiliki batas harga
harian.

Analisa tiap futures akan dilakukan dengan aktivitas hedging dan speculating.

FOREIGN CURRENCY FUTURES

a. Hedging
Digunakan apabila perusahaan menghadapi risiko kurs. Investor menggunakannya untuk
melindungi posisi sekuritas asing sehingga pengembalian yang didapat tidak terpengaruh
dengan pergerakan kurs.
b. Speculating
Investor akan melakukan spekulasi terkait kurs dari kedua negara. Spekulasi sangat
bergantung pada kepercayaan investor. Strategi spekulasi sangat bergantung pada risiko
perubahan harga yang diterima (yang menguntungkan). Terlebih, spekulasi jenis ini
membutuhkan margin yang sangat kecil sehingga keuntungan yang didapat dapat sangat
besar. Apabila terjadi sebaliknya, investor akan kehilangan margin deposit nya.

INTEREST RATE FUTURES

Future Contract jenis ini dilakukan untuk melindungi nilai instrumen sekuritas fixed-income dari
risiko perubahan tingkat bunga.

READING QUOTES : Kuotasi harga adalah persentase fair value dari sekuritas.

a. Hedging
Tingkat bunga digunakan untuk melindungi posisi investasi.
 Short Hedge
Dilakukan untuk melindungi sejumlah dana yang akan digunakan kemudian
sehingga hedging dilakukan untuk melindungi harga notes ketika terjadi fluktuasi
bunga yang disebabkan keputusan The Fed.
 Long Hedge
Dilakukan apabila investor ingin melakukan investasi pada aset tingkat bunga,
misal bonds tetapi belum memiliki dana yang dibutuhkan sehingga investor
melakukan pembelian pada future contracts terkait tingkat bunga saat ini dan
menjualnya untuk ditukarkan dengan sekuritas yang diinginkan dengan besarnya
harga beli bersih sejumlah harga yang dibeli dikurang gain atau ditambah loss.
b. Speculating
Ada dua kemungkinan, investor yang mengantisipasi kenaikan tingkat bunga akan
melakukan penjualan terhadap interest rate futures karena peningkatan tingkat bunga
akan menyebabkan penurunan harga bonds dan begitupula interest rate futures.
Begitupula sebaliknya. Kerugian akan sangat besar diterima apabila perubahan tingkat
bunga tidak sesuai yang diperkirakan.

STOCK-INDEX FUTURES

a. Hedging
Dilakukan untuk mengurangi risiko sistematis atau risiko pasar yang tidak dapat dihindari
diversifikasi investasi. Namun, disebabkan tingginya korelasi antara posisi future dan
saham yang hanya terjadi pada portofolio dengan diversifikasi yang baik, terdapat
keterbatasan hedging pada stock-index futures yaitu tidak dapat mengurangi risiko
portofolio secara signifikan untuk portofolio yang tidak terdiversifikasi dengan baik.
 Short Hedge
Dilakukan dengan menjual future sehingga apabila harga pasar jatuh yang
menyebabkan harga portofolio jatuh dan begitupula harga stock-index futures,
penjualan future dapat menguntungkan bagi penjual future. Strategi defensifnya
berupa penjualan satu-per-satu atau sedikit-demi-sedikit future.
 Long Hedge
Dilakukan untuk mengurangi risiko peningkatan harga dari sekuritas sehingga
menimbulkan kas tambahan untuk melakukan investasi.

Short dan Long-Hedge sangat baik diilustrasikan dalam Tabel 20-2 (Halaman 560).

INDEX ARBITRAGE and PROGRAM TRADING : Eksploitasi manfaat dari perbedaan antara
harga stock index future dengan index saham yang menjadi dasar future contract tersebut. Dalam
melakukannya, dapat digunakan program trading yang meliputi penggunaan komputer dalam
mengkoordinasikan keputusan pembelian dan penjualan secara cepat tergantung dari kesempatan
arbitrase yang tersedia.

b. Speculating
Stock-index future dapat secara efektif digunakan untuk berspekulasi terhadap pergerakan
pasar saham karena :
1. Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pembelian future murah.
2. Stock-index future merefleksikan keadaan pasar dan menawarkan risiko yang
sama besar.

Spekulator disebut sebagai “active traders” yang akan melakukan pembelian future
apabila diprediksi akan terdapat kenaikan harga. Berlaku sebaliknya.

SINGLE STOCK FUTURES

Karakteristik :

1. Future contracts on individual stocks (seperti ETF).


2. Initial margin requirement sebesar 20% sehingga dapat menghasilkan leverage yang
cukup substantif.
3. Tidak dapat di-exercise sebelum jatuh tempo
4. Exercise dari future akan langsung menghasilkan fisik sekuritas, bukan kas.

Penggunaan

Investor melakukan pembelian apabila diperkirakan akan terjadi peningkatan harga. Sementara
menjual apabila diperkirakan akan terjadi penurunan harga.
CHAPTER 21 : ALL INVESTORS MUST CONSIDER PORTFOLIO
MANAGEMENT

MANAGING YOUR FINANCIAL ASSETS

Manajemen aset harus dilihat dalam kerangka kerja yang terorganisir terlepas dari
seberapa aktif atau tidaknya rencana investor dalam memilih dan memegang aset keuangan
mereka. Seperti yang kita lihat ketika kita meneliti teori portlolio, hubungan antara berbagai
alternatif investasi yang dimiliki sebagai portofolio harus dipertimbangkan bersama jika seorang
investor ingin memiliki portofolio yang optimal dan mencapai tujuan investasinya. Perencanaan
keuangan dapat dianggap sebagai proses yang berkelanjutan. Perencanaan keuangan yang baik
membutuhkan kerangka kerja yang terorganisir dan sistematis. Ketika kita mempertimbangkan
aset keuangan kita, kita dapat memeriksa model terperinci untuk mengelola aset ini. Namun,
investor harus mengatur manajemen portofolio mereka sedemikian rupa sehingga mereka dapat
melaksanakan rencana yang terorganisir dan bijaksana secara berkelanjutan daripada bereaksi
terhadap peristiwa dan dipaksa untuk membuat keputusan sementara. Selanjutnya, jika seorang
investor individu memilih untuk bekerja dengan perencana keuangan atau penasihat keuangan,
memiliki rencana yang terorganisir akan memberikan dasar untuk pemahaman yang jelas antara
kedua pihak. Konflik sering muncul karena parameter yang terlibat, seperti toleransi risiko klien
dan harapan pengembalian, belum dijabarkan dengan jelas dan disepakati oleh kedua belah
pihak.

Sebagai bagian dari perencanaan keuangan mereka, investor dapat melihat pengelolaan
portofolio mereka dalam kerangka kerja berikut.

1. Putuskan tujuan apa yang ingin Anda capai dan kendala apa pun yang mungkin Anda
hadapi, bersama dengan preferensi tertentu yang Anda miliki.
2. Tentukan harapan Anda untuk ekonomi dan sektor-sektornya, cobalah untuk menilai
prospek ekonomi dan pasar finansial, pelajari masing-masing saham jika Anda ingin
menjadi investor aktif.
3. Mengembangkan strategi dan mengimplementasikannya.
4. Ikuti apa yang terjadi dengan portofolio Anda secara berkelanjutan dan bersiaplah untuk
melakukan perubahan
5. Menyeimbangkan kembali portofolio seperlunya.
6. Sebagai bagian dari perencanaan keuangan, investor perlu tahu bagaimana kinerja
mereka sebagai investor. Kinerja portofolio harus diukur dan dievaluasi.

Individual Investors Vary Widely

Terdapat perbedaan yang signifikan di antara investor mengenai tujuan, kendala, dan
preferensi. Investor individu dapat terlibat dalam investasi langsung, investasi tidak langsung,
atau kombinasi keduanya. Investor menggunakan pendekatan berbeda untuk penilaian sekuritas.
Beberapa mungkin percaya pada pasar yang efisien, sementara yang lain mungkin mencoba
untuk menggunakan prinsip-prinsip keuangan perilaku dalam kegiatan investasi mereka. Pajak
sering kali merupakan pertimbangan yang sangat penting bagi investor individu. Karena profil
keuangan masing-masing individu mungkin berbeda, investor individu harus memasukkan faktor
unik mereka ke dalam perencanaan keuangan mereka.

FORMULATE AN APPROPRIATE INVESTMENT STRATEGY

Seiring dengan, atau mungkin setelah, investor bekerja pada perencanaan keuangan mereka
sehubungan dengan hal-hal seperti perumahan dan asuransi, mereka biasanya akan beralih ke
investasi mereka. Banyak masalah pajak mereka akan muncul dalam batas investasi. Hal
pertama yang perlu dilakukan investor dalam mengelola portofolio adalah dengan hati-hati
memikirkan apa yang ingin mereka capai, dan menentukan apakah tujuan investasi mereka
masuk akal. Contoh yang terakhir adalah pendekatan yang direkomendasikan oleh Magin et. al.
dalam merumuskan strategi investasi yang hanya untuk memberikan informasi, dalam urutan
berikut, untuk seorang investor.

o TUJUAN: persyaratan pengembalian, toleransi risiko.


o KENDALA DAN PREFERENSI: likuiditas, horizon waktu, hukum dan peraturan,
pajak, preferensi dan keadaan unik

Pengembalian dan risiko adalah dasar dari semua keputusan investasi. Tujuan portofolio
selalu akan berpusat pada pengembalian dan risiko, karena ini adalah dua aspek yang paling
menarik bagi investor, dan pengembalian dan risiko adalah dasar dari keputusan keuangan.
Investor mencari pengembalian dana, tetapi harus mengambil risiko untuk mendapat peluang
memperoleh pengembalian. Titik awal yang baik di sini adalah untuk berpikir dalam hal
perdagangan risiko-kembali yang dikembangkan pada Bab 1 dan ditekankan di seluruh teks.
Pengembalian dan risiko yang diharapkan terkait dengan tradeoff yang miring ke atas, seperti
yang ditunjukkan pada bagian (a) dari Gambar 21-2. Atau, pendekatan siklus hidup dapat
digambarkan seperti yang ditunjukkan pada bagian (b) dari Gambar 21-2. Di sini kita melihat
empat fase yang berbeda di mana investor individu melihat kekayaan mereka, meskipun penting
untuk dicatat bahwa batas-batas antara tahap-tahap tersebut tidak serta merta jelas dipotong dan
dapat membutuhkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.

Seorang individu dapat menjadi gabungan dari tahapan-tahapan ini pada saat yang
bersamaan. Keempat tahap tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fase Akumulasi. Pada tahap awal siklus hidup, kekayaan bersih biasanya kecil, tetapi
horizon waktunya panjang. Investor mampu menanggung risiko besar.
2. Konsolidasi. Fase Dalam fase ini, yang melibatkan tahap karier pertengahan hingga akhir
dari siklus hidup ketika pendapatan melebihi biaya, portofolio investasi dapat
diakumulasikan. Saldo portofolio dicari untuk memberikan tradeoff moderat antara risiko
dan pengembalian.
3. Pengeluaran. Dalam fase ini, biaya hidup ditanggung dari aset yang terakumulasi dan
bukan dari pendapatan yang diperoleh. Sementara beberapa pengambilan risiko masih
lebih disukai, penekanannya adalah pada keamanan. menghasilkan posisi yang relatif
rendah pada tradeoff risiko-pengembalian.
4. Fase Pemberian. Dalam fase ini, sikap tentang tujuan investasi berubah. Posisi dasar
pada tradeoff tetap sama seperti pada Tahap 3.

Establishing Your Return Expectations


Perkiraan pengembalian yang diharapkan harus dibuat terlepas dari ketidakpastian,
menggunakan informasi terbaik dan proses investasi yang tersedia. Seorang investor yang
portofolionya hanya terdiri dari saham harus memastikan bahwa portofolionya terdiversifikasi
dengan baik. Investor yang memiliki model alokasi aset harus mempertimbangkan bagaimana
berbagai kelas aset berjalan bersama untuk mempengaruhi hasil yang mungkin untuk
pengembalian portofolio yang diharapkan. Pertimbangan inflasi Inflasi harus menjadi perhatian
bagi investor ketika memikirkan persyaratan pengembalian untuk suatu portofolio. Inflasi
biasanya bertahan terus menerus sepanjang waktu, pada tingkat yang bervariasi, mengikis nilai-
nilai. Dalam jangka panjang, seperti yang kita lihat di Bab 6, inflasi telah meningkat pada
tingkat tahunan sebesar 3 persen. Bahkan dengan tingkat ini, kerusakan kekayaan nyata investor
sangat besar.

Assessing Your Risk Tolerance

Investor harus menetapkan tingkat risiko portofolio yang sesuai, dan kemudian mencari
pengembalian tertinggi yang konsisten dengan tingkat risiko itu. Kami akan mengasumsikan di
sini bahwa investor memiliki cakrawala jangka panjang. Jika tidak, mereka harus
mempertimbangkan dengan hati-hati risiko yang ditimbulkan oleh saham, dan mungkin juga
memiliki posisi ekuitas yang sederhana. Dengan asumsi Anda adalah investor jangka panjang,
dan Anda memiliki portofolio tipe S&P 500, tanyakan pada diri sendiri apa yang terburuk yang
mungkin terjadi pada Anda sebagai investor dalam saham. Mengabaikan Depresi Hebat,
pertimbangkan kejadian terburuk yang pernah terjadi. Selama pasar bear tahun 1973-1974.
Investor bisa kehilangan sekitar 37 persen dari investasi mereka di saham S&P 500. Selama
pasar bear 2000-2002, investor bisa kehilangan lebih dari 40 persen. Pada 2008, total
pengembalian S&P 500 adalah -37 persen. Oleh karena itu, masuk akal untuk mengasumsikan
bahwa dengan horizon waktu yang lama, investor akan menghadapi satu atau lebih pasar bearish
dengan penurunan sekitar 40 persen. Ini konsisten dengan standar deviasi jangka panjang
pengembalian S&P 500 sekitar 20 persen - dengan dua standar deviasi di kedua sisi retur rata-
rata yang mencakup 95 persen dari semua pengembalian. Jika seorang investor dapat menerima
kerugian sekitar 40 persen sekali atau dua kali dalam masa investasi, dan sebaliknya optimis
tentang ekonomi dan tentang saham, investor dapat menanggung risiko saham AS. Di sisi lain,
jika potensi penurunan seperti itu tidak dapat diterima, seorang investor perlu membangun
portofolio dengan profil risiko yang lebih rendah. Alternatif lain yang terdiri dari saham dan
obligasi juga akan mengurangi risiko. Mungkin cara terbaik untuk memikirkan tujuan investor
adalah dengan memikirkan toleransi risiko investor. Investor memutuskan berapa banyak risiko
yang bersedia mereka ambil, dan kemudian mencoba untuk memaksimalkan pengembalian yang
diharapkan mengingat tingkat risiko ini.

WHAT ISSUES DO INVESTORS FACE IN THEIR FINANCIAL PLANNING?

Investor menghadapi segala kendala dan preferensi yang mereka miliki sesuai keadaan.
Karena investor sangat bervariasi dalam hal kendala dan preferensi mereka, perincian ini juga
dapat sangat bervariasi. Investor harus melakukan perencanaan keuangan yang hati-hati untuk
menghadapi lssue ini, beberapa di antaranya dianalisis di bawah ini.

KEBUTUHAN LIKUIDITAS

Perencanaan keuangan yang baik mengharuskan individu untuk mempertimbangkan


bagaimana mereka akan mengumpulkan uang tunai dalam keadaan darurat, atau jika uang tunai
sangat dibutuhkan untuk suatu tujuan. Seperti disebutkan dalam Bab 2, likuiditas adalah
kemudahan di mana suatu aset dapat dijual tanpa perubahan harga yang tajam sebagai hasil
penjualan. Jelas, setara kas (surat berharga pasar uang) memiliki likuiditas tinggi, dan mudah
dijual dengan nilai nominal dekat. Banyak saham juga memiliki likuiditas besar, tetapi harga di
mana mereka dijual akan mencerminkan penilaian pasar mereka saat ini. Investor harus
memutuskan seberapa besar kemungkinan mereka akan menjual sebagian portofolio mereka
dalam jangka pendek. Sebagai bagian dari keputusan alokasi aset, mereka harus memutuskan
berapa banyak dana mereka untuk dicairkan dalam setara kas. Pertimbangan penting dalam
perencanaan keuangan adalah pembentukan dana darurat selama beberapa waktu jika terjadi
krisis, seperti kehilangan pekerjaan

TIME HORIZON

Investor perlu memikirkan periode waktu yang terlibat dalam rencana investasi mereka.
Tujuan yang dikejar mungkin memerlukan strategi yang berbicara dengan cakrawala
perencanaan spesifik. Dalam kasus seorang investor individu, misalnya, ini bisa menjadi masa
hidup investor yang diharapkan. Tampaknya banyak investor yang fokus pada kinerja jangka
pendek, seringkali merugikan mereka. Seperti yang kita lihat di Bab 1, menginvestasikan
sejumlah uang setiap tahun selama bertahun-tahun dapat menghasilkan kekayaan akhir yang
sangat besar. Ini karena kekuatan compounding.
PERTIMBANGAN PAJAK.

Individu harus dengan cermat mempertimbangkan dampak pajak dalam perencanaan


keuangan mereka. Perlakuan pendapatan biasa sebagai lawan dari capital gain adalah masalah
penting karena biasanya ada tarif pajak diferensial. Estates dapat menghadapi perpajakan,
tergantung pada peraturan yang berlaku saat ini. Bahkan nilai penyerahan tunai asuransi seumur
hidup dapat dikenakan pajak dalam keadaan tertentu. Dalam melakukan perencanaan keuangan
mereka, investor harus mengetahui terminologi yang terlibat dengan pajak. Individu sering kali
bingung dengan tarif pajak marjinal dan tarif pajak rata-rata, keduanya progresif. Tarif pajak
marjinal adalah tarif pajak tertinggi tempat penghasilan dikenakan pajak. Hanya sebagian dari
penghasilan yang dikenakan pajak dengan tarif pajak marjinal. Sebaliknya, tarif pajak rata-rata
atau tarif pajak efektif dihitung dengan membagi jumlah pajak yang sebenarnya dibayar dengan
semua pendapatan yang diterima.

PERATURAN

Investor jelas harus berurusan dengan keputusan dan peraturan lembaga negara bagian
dan federal. Individu tunduk pada persyaratan yang relatif sedikit, sementara portofolio
kelembagaan tertentu, seperti dana abadi atau dana pensiun, tunduk pada beberapa persyaratan
hukum dan peraturan. Perencanaan keuangan sangat penting dalam bidang ini karena kesalahan -
baik kelalaian dan komisi - dapat menghabiskan uang yang tidak sedikit.

KEBUTUHAN INDIVIDU YANG UNIK

Investor sering menghadapi berbagai keadaan unik. Karena itu, ada banyak jalan yang
bisa diambil perencanaan keuangan. Seseorang yang berusia 40 tahun mungkin berencana untuk
pensiun dalam 10 tahun lagi. Atau seorang individu mungkin merasa bahwa masa hidup mereka
terancam oleh penyakit, dan ingin mendapatkan manfaat dalam periode waktu tertentu. Individu
mungkin dapat mengandalkan warisan di jalan, sehingga menghilangkan beberapa tekanan
keuangan dari mereka. Hampir terlepas dari berbagai keadaan yang mungkin dihadapi individu,
memiliki rencana keuangan yang dipikirkan dengan cermat adalah penting. Tujuan perlu
ditentukan secara jelas, dan kemungkinan darurat direncanakan.

HARAPAN INVESTOR SEBAGAI BAGIAN DARI PERENCANAAN KEUANGAN


Asumsi Rate of Return

Sebagian besar investor mendasarkan tindakan mereka pada beberapa asumsi tentang
tingkat pengembalian yang diharapkan dari berbagai asset yang dimiliki oleh investor. Penting
bagi investor untuk merencanakan kegiatan investasi mereka berdasarkan asumsi tingkat
pengembalian yang realistis.
Investor harus mengenali beberapa poin tentang tingkat pengembalian di masa depan.
Dalam memperkirakan pengembalian yang diharapkan atas saham, investor dapat
menggabungkan tingkat tanpa resiko dan premi resiko yang diharapkan untuk saham pada
perusahaan besar. Poin kedua, bahwa pengembalian saham biasa melibatkan resiko yang cukup
besar.
Investor dapat menggunakan tingkat pengembalian majemuk untuk memperkirakan
probabilitas berdasarkan rata-rata dan standar deviasi. Probabilitas dihitung dan dilaporkan
sebagai probabilitas untuk mencapai tingkat pengembalian rata-rata tahun majemuk tertentu
selama periode holding tertentu.

PENGIMPLEMENTASIAN STRATEGI INVESTASI


Konstruksi portfolio dapat dilihat dari perspektif luas dengan langkah-langkah di bawah ini
(mengingat strategi investasi investor dan ekspektasi pasar modal):
1. Menetapkan sekuritas yang akan dipertimbangan untuk dimasukkan dalam portfolio tertentu.
Langkah ini mencerminkan keputusan alokasi asset, sebagai keputusan yang dibuat oleh
manajer investasi.
2. Gunakan prosedur pengoptimalan untuk memilih sekuritas dan menentukan bobot portfolio
yang tepat untuk sekuritas tersebut.

Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai dua langkah di atas:


a. Alokasi Asset
Keputusan alokasi asset melibatkan penentuan persentase dana yang dapat
diinvestasikan yang akan ditempatkan oleh investor dalam kelas asset seperti saham,
obligasi, setara kas, dan sebagainya. Investor harus memikirkan keputusan alokasi asset
dalam hal saham, obligasi, dan treasury bills, karena sebagian besar investor memegang
beberapa atau semua dari ketiga kelas asset ini. Dalam kelas asset, portfolio yang sangat
terdiversifikasi akan cenderung menghasilkan pengembalian yang sama setiap waktu.
Namun, kelas asset yang berbeda cenderung menghasilkan hasil yang sangat berbeda. Oleh
karena itu, perbedaan dalam alokasi asset akan menjadi faktor kunci dari waktu ke waktu
yang menyebabkan perbedaan dalam kinerja portfolio.
Alokasi asset adalah keputusan investasi paling penting yang dibuat oleh investor
karena merupakan penentu dasar pengembalian dan resiko yang diambil. Setelah
mengalokasikan dana ke kelas asset, nasib seorang investor sangat ditentukan dengan
asumsi diversifikasi yang memadai.
- Keputusan Alokasi Asset
Pertimbangan penting dalam membuat keputusan alokasi asset termasuk
investor’s return requirements (pendapatan saat ini versus pendapatan masa depan),
toleransi resiko investor, dan jangka waktu. Hal ini dilakukan bersamaan dengan
harapan manajer investasi tentang pasar modal dan tentang asset individu. Diketahui
bahwa keputusan alokasi aktual seringkali sangat berbeda dari bagaimana investor
mengatakan mereka akan mengalokasikan asset.
Menurut beberapa analisis, alokasi asset terkait erat dengan usia investor. Ini
melibatkan apa yang disebut teori siklus hidup alokasi asset. Ini masuk akal secara
intuitif karena kebutuhan dan posisi keuangan pekerja di usia 50-an akan berbeda rata-
rata dengan mereka yang mulai berusia 20-an. Menurut teori siklus hidup, misalnya,
ketika individu mendekati masa pension, mereka menjadi lebih menghindari resiko.
Di antara kelompok umur yang sama, tujuan dapat sangat bervariasi. Secara
keseluruhan, keputusan alokasi asset mungkin lebih tergantung pada tujuan daripada
usia. Semua investor harus membuat keputusan alokasi asset, dan keputusan ini akan
berdampak besar pada hasil investasi yang dicapai. Tingkat toleransi resiko juga
mempengaruhi keputusan alokasi asset. Perbedaan dalam penghindaran resiko relatif di
seluruh kelompok individu berdasarkan usia dan tingkat kekayaan, di mana pendapatan
dan kekayaan mempengaruhi keputusan alokasi asset secara positif.

b. Optimisasi Portfolio
Konstruksi portfolio melibatkan pemilihan sekuritas untuk dimasukkan dalam
portfolio dan penentuan dana portfolio (bobot) untuk ditempatkan dalam keamanan
masing-masing. Model Markowitz memberikan dasar untuk konstruksi portfolio ilmiah
yang menghasilkan portfolio yang efisien. Portfolio yang efisien adalah tingkat
pengembalian tertinggi yang diharapkan untuk tingkat resiko tertentu, atau resiko terendah
untuk tingkat pengembalian yang diharapkan.

PERENCANAAN KEUANGAN SECARA BERKELANJUTAN


Penting bagi investor untuk memantau keadaan mereka secara berkelanjutan. Pensiun mungkin
tidak tampak penting bagi seseorang yang memulai karirnya, tetapi bagi kebanyakan orang, akan
menjadi bagian yang sangat menarik. Dalam berinvestasi, ini adalah proses yang berkelanjutan
dan dinamis, dan perubahan terjadi dengan cepat dan sering. Keadaan investor dapat berubah
karena beberapa alasan, hal ini dapat dengan mudah diatur secara sistematis dan mencakup:
- Change in Wealth (Perubahan Kekayaan)
Perubahan kekayaan dapat menyebabkan investor berperilaku berbeda, di mana akan menerima
lebih banyak resiko jika terjadi peningkatan kekayaan, atau menjadi lebih enggan mengambil
resiko jika terjadi penurunan kekayaan.
- Change in Time Horizon (Perubahan Time Horizon)
Investor yang mulai menua akan menjadi lebih konservatif dalam pendekatan investasi mereka.
- Change in Liquidity Requirements (Perubahan dalam Persyaratan Likuiditas)
Kebutuhan akan penghasilan saat ini, lebih banyak dapat meningkatkan penekanan dividend-
paying stocks. Sementara penurunan persyaratan pendapatan saat ini, dapat mengarah pada
investasi yang lebih besar di saham menengah dan saham kecil yang memiliki potensi hasil
bertahun-tahun di masa depan.
- Change in Tax Circumstances (Perubahan Keadaan Pajak)
Seorang investor yang pindah ke golongan pajak yang lebih tinggi mungkin menemukan
obligasi daerah lebih menarik.
- Change in Regulation (Perubahan dalam Peraturan)
Undang-undang yang mempengaruhi investor, berubah secara berkala, baik Undang-Undang
Perpajakan atau Undang-Undang yang mengatur rekening pensiun, anuitas, dan sebagainya.

a. Tax-Advantaged Investing
Bagian penting dari perencanaan keuangan pribadi berkaitan dengan pajak. Bagi investor, yang
penting bukanlah apa yang mereka hasilkan dari investasi, tetapi apa yang harus mereka
pertahankan setelah pajak. Untuk investor kena pajak, dampak pajak harus memainkan peran
penting dalam strategi manajemen portfolio mereka. Pajak dapat dengan mudah memiliki
dampak yang lebih besar daripada biaya lain yang terkait portfolio sekuritas. Pendekatan
sederhana untuk tax-advantaged investing adalah memilih portfolio saham dengan
pertumbuhan yang akan diadakan untuk periode beberapa tahun. Saham-saham ini biasanya
menghasilkan dividend minimal atau tidak sama sekali, sehingga lolos dari pajak yang lebih
tinggi terkait dengan dividend. Pemotongan pajak tahun 2003 memungkinkan investor untuk
lebih mudah membangun portfolio yang terdiversifikasi dengan dampak pajak yang rendah.

b. Memantau Kondisi Pasar


Investor harus memantau kondisi pasar sejauh mungkin. Keputusan financial dibuat di pasar
yang dinamis di mana perubahan terjadi secara berkelanjutan. Variable makro yang utama,
seperti inflasi dan suku bunga, harus dipantau secara teratur dan berkala. Seperti individu
yang berencana untuk membeli rumah, meminjam uang untuk berbagai keperluan,
berinvestasi dalam berbagai asset, dan sebagainya, di mana mereka perlu menyadari apa yang
sedang terjadi di pasar keuangan.

MENYEIMBANGKAN KEMBALI PORTFOLIO ASSET KEUANGAN


Rencana keuangan yang sudah disiapkan dengan sangat teliti dan hati-hati tidak dapat
selalu utuh tanpa adanya perubahan. Sangat penting untuk memantau portfolio dan
menyeimbangkannya kembali jika diperlukan. Kuncinya adalah dengan mengetahui kapan dan
bagaimana melakukan penyeimbangan kembali, di mana trade-off melibatkan biaya trading dan
biaya non-trading.
Biaya trading melibatkan komisi, kemungkinan dampak pada harga pasar, dan waktu
yang terlibat dalam memutuskan untuk diperdagangkan.
Biaya non-trading melibatkan memegang posisi yang tidak cocok untuk pemilik
portfolio, memegang posisi yang melanggar rencana alokasi asset, memegang portfolio yang
tidak lagi cukup terdiversifikasi, dan sebagainya.
Salah satu masalah yang ada dalam penyeimbangan kembali portfolio asset keuangan
adalah masalah “lockup”. Situasi ini muncul dalam akun kena pajak yang dikenakan pajak
capital gain, bahkan pada tingkat turnover yang rendah, utang pajak yang dihasilkan dapat lebih
besar daripada keuntungan yang diperoleh oleh manajemen aktif yang mendorong turnover.
Namun dengan adanya permasalahan “lockup”, investor mungkin enggan untuk
menyeimbangkan kembali portfolionya karena adanya pajak capital gain yang masih harus
dibayar.
Setelah meluangkan waktu untuk membuat keputusan alokasi asset, investor perlu
menyadari bahwa persentase alokasi asset yang mereka pilih kemungkinan akan keluar dari apa
yang sudah ditetapkan di awal seiring berjalannya waktu. Investor sering lupa untuk
menyeimbangkan kembali portfolio mereka. Ini berarti para investor mungkin dapat kehilangan
manfaat dari adanya rencana alokasi asset. Penyeimbangan kembali dapat mengurangi resiko
kerugian. Investor harus berkonsentrasi pada menjaga persentase alokasi asset yang mereka pilih
dalam jangka panjang.

MENENTUKAN KEBERHASILAN PERENCANAAN KEUANGAN


Proses perencanaan keuangan dirancang untuk memfasilitasi pengambilan keputusan
investasi secara teroganisir dan sistematis. Penting untuk mengevaluasi efektivitas proses
pengambilan keputusan secara keseluruhan. Salah satu bagian yang sangat penting dari ini
adalah untuk mengukur kinerja portfolio asset keuangan. Hal ini memungkinkan investor untuk
menentukan keberhasilan investasi langsung dan investasi tidak langsung mereka dalam
reksadana dan ETF. Ini adalah bagian penting dari pemantauan perencanaan keuangan secara
keseluruhan.
Pengukuran kinerja penting bagi mereka yang memperkerjakan manajer portfolio
professional atas nama investor maupun bagi mereka yang menginvestasikan dana pribadi. Hal
ini memungkinkan investor untuk mengevaluasi resiko yang sedang diambil, alasan keberhasilan
atau kegagalan program investasi, dan biaya dari segala pembatasan yang mungkin telah
ditempatkan pada manajer investasi

MEMINIMALKAN BIAYA DAN UPAYA, DAN MENINGKATKAN KINERJA,


KETIKA MENGELOLA PORTFOLIO ASSET KEUANGAN
Memiliki proses yang teratur dalam mengidentifikasi masalah, penting bagi investor seperti
harapan tentang masa depan, pajak, penyeimbangan kembali portfolio, dan sebagainya.
Mempertimbangkan masalah yang terlibat dengan kepala manajemen portfolio pasif diantaranya
adalah penggunaan dana indeks dan ETF, di mana dana tersebut menawarkan diversifikasi
investor dan biaya yang sangat rendah, sehingga memungkinkan mereka untuk mendekati
perolehan pengembalian yang tersedia pada beberapa indeks asset, seperti Indeks S&P 500 atau
indeks saham internasional. Investasi pasif dalam bentuk dana indeks dan beberapa ETF adalah
cara yang tepat bagi kebanyakan investor. Dengan mengambil pendekatan jangka panjang,
membuat keputusan alokasi asset yang wajar, menggunakan dana indeks dan ETF, menikmati
manfaat dari biaya yang rendah, pajak yang rendah, dan diversifikasi.

Anda mungkin juga menyukai