Anda di halaman 1dari 4

SEJARAH DAN PRINSIP KONTRAK FUTURE

Sejarah kontrak future adalah sebagai berikut:

1. Sejarah munculnya futures bisa dijelaskan dengan teori evolusi perdagangan.


2. Bentuk perdagangan pertama adalah barter. Adanya kendala teknologi pengawetan dan
transportasi, selanjutnya mendorong munculnya kontrak forward.
3. Selanjutnya, berkembangnya kontrak forward dalam sistem perdagangan kontrak tersebut di
bursa (standarisasi), memunculkan sekuritas derivatif kontrak futures.

Prinsip atau karakteristik dari kontrak future antara lain:

1. Pasar yang tersentralisasi memungkinkan investor untuk melakukan perdagangan satu sama lain.
2. Kinerja dijamin oleh clearinghouse (clearinghouse adalah sebuah perusahaan yang terpisah tetapi
terkait dengan setiap bursa).

Dalam perdagangan futures berbeda dengan perdagangan forward dimana perdagangan futures
melibatkan pihak intermediary antara pembeli dengan penjual yang dikenal dengan sebutan Clearing
House. Beberapa peranan dari Clearing House adalah sebagai berikut:

1. Sebagai intermediary atau perantara antara pihak pembeli dengan penjual

2. Menjamin eksposure resiko dengan mensyaratkan initial margin, maintenance margin dan marked
to market accounting.

MEKANISME KONTRAK FUTURE

Mekanisme perdagangang kontrak futures lebih rumit daripada transaksi saham biasa. Jika ingin
melakukan pembelian saham, pialang Anda bertindak sebagai perantara sehingga Anda bisa membeli
saham dari atau menjual saham kepada pihak lain melalui bursa saham. Akan tetapi, di perdagangan
futures, jual beli diselenggarakan tidak oleh Bursa Komoditas dan penyelesaian transaksi jual beli
dilaksanakan oleh central clearinghouse yang di Indonesia dilaksanakan oleh Kliring Berjangka Indonesia
(KBI) ataupun Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Pembeli seolah-olah membeli produk dari clearinghouse dan penjual seolah-olah menjual kepada
clearinghouse yang pelaksanaannya lewat sistem jaringan perdagangan terkomputerisasi yang secara
integral dapat diakses oleh anggota bursa. Sistem perdagangan dan sistem penyelesaian berada dalam
satu sistem jaringan komputerisasi integral antara Bursa Komoditas dan clearinghouse. Pembeli dan
penjual menempatkan pesanan beli dan pesanan jual lewat perantara (anggota bursa) dan transaksi jual
beli berlangsung antaranggota bursa melawan clearinghouse. Produsen, konsumen dan pedagang
sebagai anggota bursa mendapat perlakuan yang sama dalam transaksi jual beli, yaitu clearinghouse
sebagai lawan transaksi. Anggota Bursa Beli seolah-olah membeli dari clearinghouse dan Anggota Bursa
Jual seolah-olah menjual kepada clearinghouse.
Produsen, konsumen, pedagang, perantara dan clearinghouse membuka rekening pada bank yang sama,
sehingga memudahkan pemindahbukuan rekening dalam penyelesaian transaksi. Investor tidak
diwajibkan mempunyai rekening pada bank yang sama dengan rekening bang anggota bursa, tetapi akan
lebih baik jika investor juga memiliki rekening yang sama dengan rekening bank anggota bursa. Jika
investor memiliki rekening bank berbeda dengan rekening bang anggota bursa (perantara), maka ada
selisish waktu satu hari untuk penyelesaian. Bahwasannya pihak-pihak produsen, konsumen, pedagang,
perantara dan clearinghouse wajib memiliki rekening bank yang sama, maka rekening tersebut disebut
rekening dana.

Di samping rekening dana, terdapat rekening efek atau rekening barang yaitu rekening yang
menunjukkan kepemilikan efek atau barang dari produsen, konsumen, pedagang, dan investor yang
tersimpan di central custodian. Investor tidak mempunyai hubungan langsung dengan central custodian,
tetapi hubungan itu ada lewat anggota bursa, perantara. Kepemilikan efek atau barang atas nama
perantara yang ada di central custodian tidak lain adalah milik nvestor. Demi keamanan efek atau
barang milik investor, rekening perantara wajib selalu disertai nama sub. Rekening Investor. Pihak
central custodian wajib mengirimkan sedikitnya sebulan sekali konfirmasi tertulis tentang perubahan
status efek atau barang kepada investor, sehingga investor dapat selalu mengecek perubahan
kepemilikannya.

MANFAAT KONTRAK FUTURE

a) Futures sebagai lindung nilai (hedging)

Manfaat utama yang diberikan kontrak future adalah untuk melindungi nilai (hedging) aset yang
dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian perubahan harga di masa depan. Pihak yang
melakukan transaksi dalam kontrak future untuk tujuan lindung nilai (hedging) disebut sebagai para
hedger. Para hedger ini bisa melakukan kegiatan perdagangan komoditi secara fisik dan juga
memanfaatkan kontrak future untuk mengurangi risiko perubahan harga di masa depan. Para hedger ini
biasanya terdiri dari para produsen, maupun para pedagang komoditi.

Ada dua alternatif posisi yang bisa dilakukan investor yaitu sebagai berikut ini, yaitu:

Short hedge (menjual futures)

Investor yang mengambil posisi ini mempunyai komoditi atau aset yang menjadi underlying
dalam kontrak future yang akan dijualnya secara fisik. Dengan menjual futures maka investor akan
terlindung dari risiko penurunan harga yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang, sebagai
akibat fluktuasi harga komoditi di masa depan.

Long hedge (membeli futures)

Pada posisi ini investor tidak memiliki komoditi atau aset yang menjadi underlying pada kontrak
future yang akan dibelinya. Hal ini dilakukan investor yang berkeinginan untuk memiliki komoditi atau
aset tersebut di masa datang, sehingga dengan cara membeli kontrak future terhadap komoditi atau
aset tersebut, maka investor dapat terlindung dari risiko kenaikan harga di masa yang akan datang.
Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses lindung nilai (hedging) adalah
basis risk. Basis adalah perbedaan antara harga di pasar spot dengan harga future dari aset atau
komoditi yang akan dilindungi.

Basis = Harga Spot Harga Futures

Fluktuasi basis tidak dapat diprediksikan dan tidak konstan selama periode kontrak futures.
Risiko basis adalah risiko yang dihadapi para hedger karena adanya perubahan basis yang tidak
diharapkan. Pada saat maturitas, besarnya basis akan sama dengan nol, karena harga spot pada saat itu
akan sama dengan harga futures.

b) Futures sebagai sarana spekulasi

Manfaat lain dari transaksi kontrak futures adalah sebagai ajang spekulasi untuk memperoleh
keuntungan dari perubahan harga yang terjadi. Pihak-pihak yang melakukan transaksi kontrak futures
untuk tujuan spekulasi disebut sebagai spekulator. Bagi seorang spekulator, salah satu cara tercepat
untuk memperoleh keuntungan adalah dengan cara membeli pada saat harga rendah dan menjual
ketika harga tinggi. Keberadaan spekulator ini menjadikan pasar lebih likuid.

Spekulasi dalam perdagangan stock indeks futures memiliki risiko lebih tinggi daripada
perdagangan saham karena dalam perdagangan stock indeks futures investor harus selalu siap dengan
dana kontan yang sewaktu-waktu digunakan untuk membayar tambahan margin karena fluktuasi
perdagangan indeks yang tajam. Apabila margin account investor sudah berada di bawah 75% dari initial
margin, maka investor akan dimintai tambahan dana, atau disebut margin call, sehingga margin account
kembali pada posisi sebesar initial margin. Investor yang tidak memenuhi margin call, terancam posisi
kontraknya akan dilikuidasi oleh broker efek. Broker mempunyai hak untuk melikuidasi kontrak tanpa
harus minta persetujuan terlebih dahulu dari investor dan tindakan likuidasi kontrak akan dilakukan
apabila broker menganggap kelanjutan kontrak akan membahayakan pihak broker dan pihak nasabah.

c) future sebagai sarana arbitrase

Aritrase adalah mengambil posisi jual dan posisi beli pada hari yang sama untuk satu produk
yang sama, pada bursa yang sama atau bursa yang berbeda, jatuh tempo kontrak (expired date) yang
sama, jumlah kontrak yang sama, dengan strike price berbeda untuk mendapatkan keuntungan selisih
harga. Arbitrase juga diartikan mengambil posisi beli dan jual untuk produk yang tidak sama, tetapi
dalam bursa yang sama, jumlah investasi sama dan delivery month yang sama untuk mendapatkan
selisih harga. Tindakan arbitrase adalah suatu kesempatan memperoleh keuntungan dari transaksi jual
beli tanpa risiko dan tanpa mengeluarkan modal atau disebut dengan istilah zero investment.

1) Arbitrase timbul karena ada perbedaan harga untuk suatu komoditi yang sama

2) Arbitrase menyamakan harga komoditi di berbagai tempat


Penilaian Futures
Ada tiga komponen utama yang perlu diperhatikan dalam penentuan harga futures yang wajar
(fair) dalam posisi ekuilibrium, yaitu sebagai berikut ini.

Harga aset yang menjadi patokan (underlying asset) di pasar.

Yield yang bisa diperoleh sampai dengan settlement date. Yield ini biasanya dihitung dalam
bentuk persentase (%), yang menunjukkan tingkat return yang diharapkan dari kontrak futures pada
saat settlement date.

Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai dengan settlement date.
Dalam periode pemegangan kontrak futures, ada kemungkinan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam
transaksi kontrak futures meminjam sejumlah dana untuk memenuhi margin minimal yang harus
dipertahankan (maintenance margin), yang telah melewati batas minimum, atau menabung kelebihan
dana yang diperolehnya dari maintenance margin.

Komponen-komponen dalam penentuan harga dilambangkan sebagai berikut ini.

r = suku bunga pinjaman (%)

y = yield (%)

P = harga di pasar (Rp)

F = harga futures (Rp)

Anda mungkin juga menyukai