Anda di halaman 1dari 4

HANDOUT PASAR SEKUNDER

KELOMPOK 8
(Indah Cahya S. dan Farah Cantika W.)

A. PENGERTIAN PASAR SEKUNDER


Pasar sekunder atau dikenal dengan istilah secondary market adalah pasar keuangan yang
digunakan untuk memperdagangkan sekuriti atau surat berharga yang telah diterbitkan
dalam penawaran umum perdana. Setelah saham dijual di Pasar Perdana, maka selanjutnya
saham tersebut akan dicatat dan diperdagangkan di Pasar Sekunder. Di pasar modal Indonesia,
perdagangan pasar sekunder dilaksanakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).[1] Artinya, ketika
nama perusahaan tersebut sudah tercatat di Papan Perdagangan BEI, maka saham perusahaan
tersebut sudah berada di pasar sekunder dan bisa diperdagangkan oleh para perantara pedagang
efek (broker).

Arti lain dari "pasar sekunder" ialah pasar perdagangan barang-barang bekas. Pasar yang
terbentuk sesaat setelah penawaran umum perdana sering kali disebut sebagai aftermarket. Pada
saat suatu saham terdaftar di suatu bursa efek maka investor dan spekulan dapat dengan mudah
melakukan transaksi perdagangan di bursa tersebut.

B. CIRI-CIRI PASAR SEKUNDER


 Harga berfluktuasi sesuai kekuatan pasar.
 Adanya pembebanan komisi untuk pembelian dan penjualan.
 Pemesanan dilakukan melalui anggota bursa.
 Jangka waktu tidak terbatas.

C. FUNGSI PASAR SEKUNDER


 Menyediakan informasi mengenai value atau nilai suatu efek/sekuritas.
 Menyediakan peluang untuk melikuidasi efek.
 Menyediakan peluang untuk mengkonversikan antar efek
 Biaya transaksi yang lebih murah.

D. MEKANISME/SKEMA TRANSAKSI DI BEI


1. Transaksi pada pasar sekunder dilakukan di Bursa melalui perantara Perusahaan Efek
yang menjadi anggota bursa.
2. Investor yang ingin membeli saham akan melakukan perintah pembelian (order beli)
melalui Perusahaan Efek, diantaranya dengan menyebutkan nama saham, nominal
pembelian dalam lot dan harga pembeliannya.
3. Investor yang ingin menjual saham akan melakukan perintah penjualan (order jual)
melalui Perusahaan Efek, diantaranya dengan menyebutkan nama saham, nominal
penjualan dalam lot dan harga penjualannya.
4. Order yang masuk selanjutnya akan ditampilkan di sistem perdagangan Bursa dan juga
bisa dilihat pada sistem milik Perusahaan Efek.
5. Apabila order beli telah bertemu dengan order jual di sistem perdagangan bursa maka
transaksi tersebut telah terjadi (matching). Selanjutnya, perpindahan aset dan pembayaran
akan difasilitasi oleh Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI).
6. Untuk pembelian, investor harus menyetor sesuai nominal pembelian maksimal 2 hari
kerja (T+2) setelah transaksi.
7. Untuk penjualan, investor akan menerima pembayaran maksimal 2 hari kerja (T+2)
setelah transaksi.
8. Dalam hal terdapat libur, maka yang diperhitungkan adalah hari bursa kerja.

E. Jenis – Jenis Pasar Sekunder


Dalam pasar sekunder, ada beberapa jenis pasar yang berperan, di antaranya:
1. Pasar Reguler
Salah satu jenis secondary market  adalah pasar reguler. Ini merupakan pasar yang
memperdagangkan saham dalam satuan lot. Bagi kamu yang belum tahu, nilai satu lot saham
sama dengan 100 lembar saham. Biasanya, proses tawar-menawar saat periode sedang
berjalan selesai dalam jangka waktu tiga hari. Setelah transaksi dilaksanakan, saham dapat
terus berfluktuasi untuk acuan indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Pasar Negosiasi
Jenis secondary market selanjutnya yaitu pasar negosiasi. Melalui pasar ini, terjadi proses
negosiasi antara individu anggota bursa jual maupun bursa beli. Dalam pasar negosiasi, kamu
dapat melakukan jual beli dengan satuan lot dan tidak memiliki auto rejection (penolakan
otomatis) pada harga saham seperti di pasar reguler. Adapun referensi yang digunakan dalam
proses perdagangan di market negoisasi ini adalah harga terakhir di pasar reguler. Pasar
negoisasi juga sering disebut dengan istilah over the counter market (OTC) atau di Indonesia
dikenal sebagai bursa pararel. Transaksi yang dilakukan di bursa pararel tersebut tidak
ditangani oleh suatu organisasi perdagangan yang terorganisir seperti PT Bursa Efek Jakarta,
tetapi terjadi diluar bursa dan terhubung secara elektronis di antara berbagai dealer-
dealer yang terlibat.
3. Pasar Tunai
Pasar tunai adalah jenis secondary  market yang dapat menjadi pilihan bagi investor, yang
membutuhkan dana pada hari yang sama. Jadi, proses pencairan dana dapat dilakukan oleh
investor dengan lebih cepat. Namun biasanya, harga penawarannya cenderung lebih rendah
dari harga pasar.
4. Pasar Lelang
Melansir Jurnal Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, pasar lelang adalah pasar
sekuritas yang melibatkan proses pelelangan (penawaran) pada sebuah lokasi fisik. Transaksi
antara pembeli dan penjual ini menggunakan perantara broker yang mewakili masing-masing
pihak pembeli atau penjual. Dengan demikian, investor tidak dapat secara langsung
melakukan transaksi, tetapi dilakukan melalui perantara broker.
5. Pasar Dealer
Jenis pasar sekunder selanjutnya adalah pasar dealer. Dikutip dari Indeed,
pasar dealer secara publik memposting harga beli dan jual mereka untuk sekuritas di
pasar dealer. Jenis pasar ini tidak melibatkan broker. Jadi, investor yang ingin menerima
harga tersebut dan memulai pertukaran dapat terlibat langsung dengan broker. Contoh
pasar dealer adalah perusahaan pertukaran di negara asing. Mereka biasanya mengiklankan
atau memposting harga untuk tujuan pembelian dan penjualan mata uang yang berbeda.

F. Instrumen Pasar Sekunder


Dikutip dari laman Groww, instrumen yang diperdagangkan di pasar sekunder terdiri dari
instrumen pendapatan tetap, instrumen pendapatan variabel, dan instrumen hybrid.
Apa perbedaan dari masing-masing instrumen pasar sekunder ini? Berikut penjelasan
selengkapnya yang perlu kamu pahami:
1. Instrumen Pendapatan Tetap
Salah satu instrumen keuangan dalam secondary market adalah instrumen pendapatan tetap.
Ini merupakan instrumen utang yang memastikan bentuk pembayaran regular seperti bunga
dan pokoknya dilunasi pada saat jatuh tempo. Beberapa contoh instrumen pendapatan tetap
dalam pasar sekunder di antaranya surat utang, obligasi, dan saham preferen.
2. Instrumen Pendapatan Variabel
Jenis instrumen lainnya dalam secondary market yaitu instrumen pendapatan variabel.
Apabila berinvestasi dalam intrumen pendapatan variabel, kamu akan mendapatkan tingkat
pengembalian efektif. Namun, tetap ada beberapa faktor pasar yang menentukan jumlah
pengembalian tersebut. Mengingat tingkat pengembaliannya lebih tinggi dibanding
instrumen lainnya, akan tetapi investasi jenis ini memiliki risiko yang lebih tinggi.
3. Instrumen Hybrid
Selanjutnya, ada instrumen hybrid yang juga termasuk dalam komponen pasar sekunder.
Instrumen hybrid  ini merupakan penggabungan antara dua atau lebih instrumen keuangan
yang berbeda. Salah satu contoh instrumen hybrid yaitu obligasi konversi yang tersedia
sebagai pinjaman atau efek utang yang dapat dikonversi menjadi saham ekuitas setelah
periode yang telah ditentukan. Contoh lain dari instrumen keuangan hybrid yaitu saham
preferen (preference shares), silent partnerships, shareholder loan, participation
bonds, convertible bonds, warrant bonds, dan profit participation loans.

G. Pelaku Pasar Sekunder


Berikut beberapa entitas yang sering beraktivitas di dalam pasar sekunder, di antaranya:
 penyedia layanan konsultasi dan pialang yang terdiri dari pialang komisi dan perdagangan
sekuritas;
 investor ritel;
 perantara keuangan di dalam yang terdapat bank, perusahaan non perbankan, reksadana dan
juga perusahaan asuransi.

H. Contoh Transaksi di Pasar Sekunder


Di pasar sekunder, investor melakukan transaksi efek dengan investor lain, bukan emiten.
Apabila seorang investor ingin membeli saham PT Khazanah, maka harus membeli dari investor
lain yang memiliki saham tersebut, dan bukan membeli dari PT Khazanah secara langsung.
Dengan begitu, perusahaan tidak akan terlibat dalam transaksi tersebut. Sebab, transaksi terjadi
hanya antara sesama investor saja.

Anda mungkin juga menyukai