Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MID

SEMINAR MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun oleh:
Muh.Fikri Haikal
206601217

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM ENAM KENDARI


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB V PASAR MODAL YANG EFISIEN

A.Instrumen Pasar Modal


Instrumen pasar modal adalah perdagangan juak beli surat-surat berharga dalam bursa. Pasar
modal atau capital market layaknya pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana
penjual merupakan orang yang mencari dana, sedangkan pembeli adalah investor.
B.Jenis Pasar Modal
 Pasar pertama, Pasar perdana adalah pasar di mana efek-efek atau surat berharga
diperdagangkan untuk pertama kalinya ke masyarakat sebelum dicatatkan di Bursa Efek.
Periode pasar perdana yaitu ketika saham atau efek lainnya untuk pertama kali ditawarkan
kepada investor (pemodal) oleh pihak Penjamin Emisi (Underwriter) melalui Perantara
Pedagang Efek (Broker-Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini biasa
disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/ IPO).
 Pasar Kedua, Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana, pasar di mana efek-efek
yang telah dicatatkan di Bursa Efek diperjual-belikan. Pasar sekunder memberikan
kesempatan kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat di
Bursa setelah terlaksananya penawaran pada pasar perdana. Di pasar ini, transaksi pembelian
dan penjualan efek sudah tidak terjadi di antara investor dengan perusahaan, tapi antara
investor yang satu dengan investor yang lain.
 Pasar Ketiga, Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain di luar bursa
(over the counter market). Di Indonesia pasar ketiga ini disebut bursa paralel yang mencakup
perdagangan efek, aturan main, perdagangan yang terjadi di luar BEI, bentuknya pasar
sekunder, diatur dan diselenggarakan oleh PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-
efek), diawasi dan dibina oleh Bapepam.
 Pasar Keempat, Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar investor atau
pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang saham lainya tanpa melalui
perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam perdagangan ini biasanya dilakukan dalam
jumlah yang besar (Block Sale).
C.Organisasi Pasar Modal
Organisasi pasar modal merujuk pada struktur dan entitas yang terlibat dalam
menyelenggarakan dan mengatur kegiatan perdagangan instrumen keuangan, seperti saham, obligasi,
dan derivatif lainnya.

D.Perusahaan yang terkait di Pasar Modal


a. Hubungan antara Bursa Efek dan Perusahaan Efek
Hubungan antara Bursa Efek dan Perusahaan Efek sangat penting dalam konteks
pasar modal. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang hubungan keduanya:
1. Pencatatan Saham
2. Akses ke Modal
3. Pengelolaan Perdagangan
4.Peran sebagai Pialang Efek
5.Penyediaan Layanan Keuangan
6.Pemenuhan Persyaratan Pencatatan
7.Pengawasan dan Kepatuhan
8.Pemberian Likuiditas
9.Peran dalam Pembentukan Harga
b. Hubungan antara Bursa Efek dan KPEI-KSEI
Berikut adalah hubungan antara Bursa Efek Indonesia (BEI) dan KPEI-KSEI:
1.BEI (Bursa Efek Indonesia)
- BEI adalah tempat terjadinya perdagangan saham dan instrumen keuangan lainnya di
Indonesia.
- BEI menyediakan platform perdagangan yang memungkinkan investor membeli dan
menjual instrumen keuangan.
2.KPEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia)
- KPEI berfungsi sebagai lembaga penyelesaian transaksi (clearing house) untuk
perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.
3.KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia)
- KSEI bertanggung jawab atas penyimpanan dan administrasi efek yang diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia.
Hubungan dan Kerjasama:
- BEI, KPEI, dan KSEI bekerja sama untuk memastikan bahwa transaksi di pasar modal
dapat berjalan dengan lancar dan aman.

c. Hubungan antara Anggota Bursa (AB) dan KPEI-KSEI


Anggota Bursa (AB) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KPEI) adalah pihak-pihak yang berperan dalam menjaga dan
memastikan kelancaran operasi di pasar modal.
E.Sistem market maker
Sistem market maker adalah suatu mekanisme di pasar keuangan di mana suatu entitas
keuangan, yang dikenal sebagai market maker, berfungsi sebagai penyedia likuiditas dan siap untuk
membeli serta menjual aset keuangan tertentu dengan harga yang diumumka.

F.Pasar Modal yang efisien dan Analisis Sekuritas


a. Konsep pasar modal yang efisien
Konsep pasar modal yang efisien merujuk pada gagasan bahwa harga aset keuangan
pada suatu pasar mencerminkan semua informasi yang tersedia secara cepat dan akurat.
b. Bukti efisiensi pasar modal yang efisien
Pasar modal yang efisiensi adalah pasar modal yang harga sekuritas-sekuritasnya
mencerminkan semua informasi yang relevan.
c.Teori pasar modal yang efisien
Pasar modal yang efisien adalah kondisi ketika harga saham di pasar modal dapat
merespon isu-isu yang beredar baik itu isu negatif maupun isu positif (Pamungkas,
Admnistrasi, & Brawijaya, 2014).
d.Pengujian terhadap efisiensi pasar modal
Pengujian terhadap efisiensi pasar modal adalah (1) efisiensi bentuk lemah
dipergunakan pengujian koefisien korelasi perubahan harga saham untuk time lag tertentu, (2)
efisiensi bentuk setengah kuat dipergunakan pengujian market model (single index model)
dan Capital Assets Pricing Model (CAPM); dan (3) efisiensi bentuk kuat juga dipergunakan
pengujian Capital Assets Pricing Model (CAPM), dengan cara menganalisa prestasi berbagai
portofolio yang dikelola secara profesional seperti mutual funds yang mewakili beberapa jenis
saham.
STUDI KASUS
PT Nadira dan PT Maseri] terbukti melanggar UU Pasar Modal, sebut Inarno dalam Rapat
Dewan Komisioner (RDK) OJK Selasa (9/10/2023).Pada September 2023 OJK juga
menetapkan sanksi administrasi berupa peringatan tertulis dan denda Rp 1,35 M, yaitu:

a. sanksi adm kepada 10 notaris yang melakukan kegiatan di pasar modal tapi tidak memiliki
surat tanda terdaftar profesi penunjang pasar modal.

b. Sanksi administratif sebesar Rp750 juta kepada 3 pihak atas kasus pelanggaran peraturan
perundang-undangan pasar modal terkait pegawai efek yang melakukan kegiatan pemasaran
yang tidak dapat izin perorangan dari OJK. Sanksi kepada direksi serta perusahaan efek atau
pelanggaran pengawasan.

c. Sanksi administratif denda nilai Rp600 juta kepada 1 pihak atas kasus transaksi
perdagangan saham.
BAB VI PENILAIN SAHAM BIASA

A.Saham Biasa
1.Pengertian dan Konsep Saham Biasa
Saham biasa merupakan instrumen keuangan yang umum digunakan oleh investor untuk
berpartisipasi dalam pertumbuhan dan keberhasilan suatu perusahaan.
Berikut adalah beberapa konsep yang terkait saham biasa:
 Kepemilikan dan Hak Suara
 Dividen
 Keuntungan dan Risiko
 Prioritas Klaim
 Harga Pasar dan Perdagangan

2.Karakteristik Saham Biasa


Mempunyai hak suara untuk memilih jajaran manajemen perusahaan, serta mengontrol kebijakan
perusahaan. Dapat mendapatkan keuntungan jangka panjang yang besar.Saham biasa tidak dapat
ditukar ke saham preferen. Pemilik saham biasa memiliki hak perolehan aset terakhir.

3.Hak Pemegang Saham Biasa


Dalam UU PT Pasal 52 ayat 1, dijelaskan bahwa hak pemegang saham biasa adalah kemampuan
memberikan suara dan hadir pada RUPS, mendapat dividen dan sisa kekayaan hasil perusahaan serta
hak-hak lain sesuai ketentuan undang-undang.

B.Saham Preferen
1.Pengertian saham Preferen
Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan prioritas lebih kepada pemiliknya atas aset dan
laba perusahaan. Saham preferen merupakan gabungan antara obligasi dan saham biasa yang bisa
menghasilkan pendapatan tetap bagi pemegangnya.

2.Karakteristik Saham Preferen


 memiliki beberapa tingkatan dengan karekteristik yang berbeda
 memiliki prioritas tinggi dalam pembagian deviden
 bisa ditukar dengan saham biasa dalam kondisi tertentu
 memiliki hak untuk menerima tunggakan dividen yang sempat di tanggukan sebelum di bagi
kepada pemegang saham biasa.
3.Hak Kepemilikan yang dilepas Oleh Pemegang Saham Preferen
Berikut adalah beberapa hak kepemilikan yang mungkin dilepas oleh pemegang saham preferen:
1.Hak Suara Terbatas atau Tidak Ada Hak Surat
2.Pendapat Dividen Tetap
3.Prioritas dalam Pembayaran Dividen
4.Prioritas Klaim dalam Kepailitan atau Likuidasi
5.Tidak Mendapatkan Hak Penuh atas Sisa Aset
6.Konversi atau Opsi Pembelian Saham Biasa
7.Tidak Ada Hak Memilih Direksi

4.Jenis-jenis Saham Preferen


Berikut jenis-jenis saham preferen yang perlu dipahami oleh investor.
a. Saham Preferen Kumulatif

b. Saham Preferen Non-Kumulatif


c. Saham Preferen Partisipasi
d. Saham Preferen Konvertibel

C.Perbedaan antara Saham Biasa dan Saham Preferen.

1.Pembayaran Dividen,salah satu poin penting yang membedakan saham biasa dengan saham
preferen adalah hak dalam pembayaran dividen. Preferred stock dapat dikatakan sebagai saham
prioritas sebab para pemegang saham memiliki prioritas lebih tinggi dalam pembagian dividen
dibanding saham biasa.

2. Hak suara,meski lebih prioritas, preferred stock tidak memberikan hak suara lebih besar dari
pemegang saham biasa. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pengambilan keputusan akan
mengutamakan suara dari para pemegang saham biasa.

3. Konvertibilitas,Perbedaan lainnya adalah preferred stock memiliki tingkat konvertibilitas yang


lebih tinggi. Artinya, pemegang saham ini dapat menukarkan sahamnya dengan saham biasa apabila
sudah ada kesepakatan dengan perusahaan yang menerbitkan saham.

D.Jenis Deviden
 Dividen Tunai
 Dividen Saham
 Dividen Proferti
 Dividen Likuidasi
 Dividen Janji Hutang
E.Pembayaran Dividen
1.Dividen tidak Teratur
Kenyataan beberapa perusahaan membayar dividen dengan tidak teratur, yaitu dividen tiap-tiap
periode tidak mempunyai pola yang jelas bahkan untuk periode-periode tertentu tidak embayar
dividen sama sekali (misalnya dalam periode masa rugi atau dalam periode kesulitan likuiditas).
2.Deviden Konstan tidak Bertumbuh
Umumnya perusahaan enggan memotong dividen karena pengurangan dividen akan dianggap sebagai
sinyal jelek oleh investor. Perusahaan yang memotong dividen akan dianggap mengalami kesulitan
likuiditas sehingga perlu mendapatkan tambahan dana dengan memotong dividen. Perusahaan emiten
tidak ingin mengeluarkan sinyal seperti ini,
sehingga jika tidak sangat terpaksa sekali biasanya perusahaan tidak akan memotong dividennya.
Hal yang paling banyak ditemui adalah perusahaan membayar dividen yang konstan dari waktu ke
waktu untuk menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan dalam keadaan stabil.
3.Deviden dengan Pertumbuhan Konstan
Ketika sebuah perusahaan mengadopsi kebijakan dividen konstan tidak bertumbuh, ini dapat
menunjukkan bahwa perusahaan ingin memberikan kestabilan dan prediktabilitas kepada pemegang
sahamnya. Di sisi lain, kebijakan dividen dengan pertumbuhan konstan menunjukkan bahwa
perusahaan berusaha memberikan imbal hasil yang meningkat kepada pemegang saham seiring
waktu.

F.Pendekatan Untuk Menentukan Nilai Saham Biasa


1.Pendekatan Zero Growth
Pendekatan Zero Growth adalah suatu metode di mana perusahaan mengasumsikan bahwa dividen
yang dibayarkan kepada pemegang saham tidak akan tumbuh atau berubah seiring waktu.
2.Pendekatan Constant Growth
Pendekatan Constant Growth adalah suatu metode untuk menilai nilai saham dengan asumsi bahwa
dividen perusahaan akan terus tumbuh pada tingkat konstan dalam jangka panjang.
3.Pendekatan Nonconstant Growth
Pendekatan Nonconstant Growth adalah suatu metode untuk menilai nilai saham dengan
mengasumsikan bahwa tingkat pertumbuhan dividen tidak konstan atau berubah-ubah dari waktu ke
waktu.
G.Penilaian Saham Preferen
Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas
Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka penilaian saham preferen
merupakan suatu perpetuitas.
STUDI KASUS
PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA)

Bukit Asam membagikan dividen dalam jumlah besar setiap tahunnya. Pada tahun buku 2021, persero
an membagikan dividen dengan besaran 100% dari laba bersih 2021 senilai Rp 7,9 triliun atau Rp 688,
51 per saham.

Inalum atau MIND merupakan pemegang saham perseroan sebagai Holding BUMN tambang yaitu se
besar 65,93%. Selanjutnya, masyarakat di bawah 5 persen memegang 33,78% saham PTBA.

Pada kuartal III, perseroan mencatat laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas ind
uk Rp 10 triliun. Sementara laba bersih tersebut melonjak 109,75% yoy dari sebelumnya Rp 4,76 trili
un.

PTBA menjadi saham LQ45 pemberi dividen terbesar dengan dividend yield hingga 19,29%.

BAB VII PENILAIAN OBLIGASI


A.Obligasi
1.Pengertian Obligasi
Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat
diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan Efek untuk membayar imbalan
berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah
ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi merupakan salah satu investasi Efek
berpendapatan tetap yang bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang
relatif stabil dengan risiko yang relatif lebih stabil juga, dibandingkan dengan saham.

2.Karakteristik Obligasi
 Periode
 Terdapat kontrak
 Nilai utang pokok
 Adanya coupon rate
 Keuntungan berupa kupon dan bunga
 Ada peringkat risiko atau reting
 Dapat diklaim aset penerbit

3.Klasifikasi Obligasi
 Obligasi berdasarkan kupon
 Obligasi berdasarkan penerbit
 Berdasarkan syariah

4.Istilah-istilah penting Terkait Obligasi


Berikut adalah beberapa istilah penting yang terkait dengan obligasi:
 Nilai nominal atau nilai par (par value)
 Tingkat bunga atau kupon
 Waktu jatuh tempo (maturity date)
 Penerbit atau emiten (issuer)
 Klaim aset dan pendapatn
 Wali amanat

B.Penilaian Obligasi
1.Konsep Penilaian Obligasi
Penilaian obligasi melibatkan penentuan nilai intrinsik atau nilai wajar dari suatu obligasi. Nilai ini
mencerminkan estimasi investor terhadap nilai sekarang dari arus kas yang dihasilkan oleh obligasi
selama masa berlakunya. Beberapa konsep utama yang terkait dengan penilaian obligasi melibatkan
faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, risiko kredit, dan karakteristik obligasi itu sendiri.

2.Proses Penilaian Obligasi


Proses penilaian obligasi melibatkan serangkaian langkah untuk mengevaluasi nilai intrinsik atau nilai
wajar dari obligasi tersebut. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses penilaian obligasi:
 Identifikasi Karakteristik Obligasi
 Kumpulkan Data dan Informasi
 Analisis Kredit
 Perhitungan Pendapatan Masa Depan
 Pemilihan Tingkat Diskonto
 Perhitungan Nilai Wajar
 Analisis Harga Pasar
 Analisis Sensitivitas
 Analisis Rating Kredit
 Pertimbangkan Faktor Eksternal
 Pertimbangkan Pemanggilan Kembali (Call Provisions)
 Pembuatan Laporan dan Kesimpulan
3.Arus Kas Obligasi
Arus kas obligasi mencakup semua aliran dana yang terkait dengan kepemilikan dan penerbitan
obligasi selama masa berlaku obligasi tersebut.
4.Perhitungan Nilai Obligasi
Perhitungan nilai obligasi melibatkan penggunaan tingkat diskonto atau tingkat suku bunga untuk
menghitung nilai sekarang dari arus kas masa depan yang dihasilkan oleh obligasi. Nilai ini
mencerminkan estimasi nilai intrinsik atau nilai wajar dari obligasi pada suatu waktu tertentu

C.Yield Obligasi
Yield obligasi adalah tingkat pengembalian efektif yang dihasilkan oleh sebuah obligasi berdasarkan
harga pasar saat ini. Dalam konteks obligasi, "yield" bisa merujuk kepada beberapa metrik yang
berbeda, termasuk:

1.Nominal Yield Obligasi


Nominal yield atau coupon yield adalah tingkat suku bunga yang tercantum secara nominal pada
obligasi pada saat penerbitan.
2.Current Yield Obligasi
Current yield, atau yield saat ini, adalah metrik yang mengukur tingkat pengembalian tahunan yang
diterima oleh investor berdasarkan harga pasar saat ini dari suatu obligasi.
3.Yield To Maturity (YTM)
Yield to Maturity (YTM) adalah tingkat pengembalian tahunan yang diharapkan oleh seorang investor
jika ia memegang obligasi sampai masa jatuh tempo.
D.Hubungan antara Yield dan Harga Obligasi
Hubungan antara yield (tingkat hasil) dan harga obligasi adalah hubungan yang invers. Artinya, ketika
yield meningkat, harga obligasi cenderung menurun, dan sebaliknya.
E.Peran Jatuh Tempo Terhadap Harga Obligasi
Jatuh tempo (maturity) adalah tanggal ketika obligasi mencapai akhir masa berlakunya, dan penerbit
obligasi harus membayar kembali seluruh nilai nominal atau pokok kepada pemegang obligasi.
F.Peran Tingkat Kupon terhadap Harga Obligasi
Tingkat kupon (coupon rate) pada suatu obligasi memainkan peran penting dalam menentukan harga
obligasi. Tingkat kupon ini adalah tingkat bunga yang dijanjikan oleh penerbit obligasi sebagai
pembayaran periodik kepada pemegang obligasi.

STUDI KASUS
PT CBA menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp2.000.000.000 dan bunga 9%.
Obligasi berjangka 5 tahun dengan bunga yang dibayarkan setiap 6 bulan.Sementara itu,
tingkat bunga pasar pada saat penjualan adalah 9%. Berapa bunga tahunan yang bisa
didapatkan investor?

Pembahasan

Diketahui:

1. Bunga dibayarkan per 6 bulan dengan nominal bunga 4.5% (hasil dari 9 persen/tahun)

2. Jumlah periode adalah 10 (1 tahun = 2 periode × 5)

3. Bunga per periode = nilai nominal × tingkat bunga nominal

Bunga per periode = 2.000.000.000 × 0,045 = 90.000.000

Dikarenakan obligasi dijual dengan harga nominal maka hasil dari bunga per tahun bisa
ditemukan dengan cara simpel. Yaitu, dikalikan dari jumlah bunga per periode × jumlah
periode.

Sementara itu, jurnal yang perlu dicatat adalah beban bunga di kolom debit dan kas di kolom
kredit dengan nominal sama. Yaitu, Rp90.000.000.

Anda mungkin juga menyukai