Anda di halaman 1dari 25

PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN

“PASAR KEUANGAN DAN PASAR MODAL”


EMI208 A1

OLEH:
KELOMPOK 3
Ni Nyoman Mirah Sri Gandari 2007521135 / 11
Mohamad Ardiansyah Wahyudin 2007521149 / 12
Ni Made Adelia Putri Diandra 2007521152 / 13
Pande Kadek Indra Mahardika 2007521161 / 14
I Gede Antara Wijaya Kusuma 2007521163 / 15

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
PEMBAHASAN

1. Konsep Pasar Keuangan


Pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seorang atau
koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam
bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi). Tanpa adanya pasar keuangan ini maka
peminjam uang (kreditur) akan mengalami kesulitan dalam menemukan debitur yang bersedia
untuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara seperti bank membantu dalam melakukan
proses ini, dimana bank menerima deposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk
ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang berniat untuk
meminjam uang.
Pasar keuangan dibagi menjadi dua, yaitu pasar uang dan pasar modal pasar uang adalah
pasar yang menyediakan sarana pengelokasian dan pinjaman dana jangka pendek karna itu
pasar uang merupakan pasar likuiditas primer. Sebaliknya pasar modal berkaitan dengan surat
–surat yang berharga yang berjangka panjang. Oleh karena itu, dana yang dijual belikan dalam
pasar modal adalah dana yang bersifat permanen atau semi permanen. Pasar modal memiliki
tempat pelaksanaan transkasi yang berbeda dengan pasar uang . Pasar modal memeiliki tempat
transaksi tertentu yang disebut bursa efek. Sedangkan transaksi pasar uang dilakukan dengan
sarana telekomunikasi.
Persamaan kedua pasar tersebut adalah kedua pasar merupakan sarana bagi investor
dalam melakukan investasi disamping sebagai sarana mobilisasi dana bagi pihak yang
membutuhkan dana. Dengan kata lain pasar uang dan pasar modal merupakan sarana investasi
dan mobilisasi dana.
2. Pembagian Pasar Keuangan
Untuk melakukan transaksi keuangan, kita lakukan di berbagai pasar keuangan yang
tersebar dalam berbagai jenis pasar keuangan, tergantung dari jenis produk keuangan yang
diinginkan. Dalam prakteknya, jenis-jenis pasar keuangan antara lain:
A. Pasar Ekuitas dan Utang
Perusahaan dan individu dapat memperoleh dana dari pasar keuangan dengan dua cara.
Pertama, cara paling umum adalah dengan menerbitkan surat utang, seperti obligasi atau
kredit rumah, yang berupa perjanjian kontrak oleh peminjam untuk membayarkan kepada
pemegang obligasi uang dengan jumlah tertentu, setiap waktu tertentu (bunga dan pokok
utang), sampai tanggal tertentu (jatuh tempo), ketika pembayaran akhir terjadi. Jatuh
tempo (maturity) dari surat utang adalah jumlah tahun (masa) yang diperlukan sampai surat
utang itu tidak berlaku lagi. Surat utang masuk kategori jatuh tempo jangka pendek (short-
term) jika kurang dari setahun sudah tidak berlaku, sementara jangka pangjang (long-
term) jika tidak berlaku dalam 10 tahun atau lebih. Surat utang dengan jangka waktu antara
satu dan sepuluh tahun disebut surat utang jangka menengah (intermediate-term).
Cara kedua memperoleh dana dengan menerbitkan ekuitas (equities) seperti saham biasa,
yaitu klaim untuk berbagi pendapatan bersih (penerimaan dikurangi pengeluaran dan pajak)
dan asset perusahaan. Jika anda memiliki satu lembar saham dari sebuah perusahaan yang
menerbitkan satu juta lembar saham, anda berhak akan 1/1.000.000 dari pendapatan bersih
dan 1/1.000.000 dari asset perusahaan. Saham biasanya melakukan pembayaran berkala
(dividen) kepada pemilik saham. Selain itu, saham juga dipandang sebagai surat berharga
jangka panjang karena tidak memiliki jatuh tempo. Selain itu, memiliki saham berarti
memiliki sebagian perusahaan dan untuk itu berhak memberi suara terhadap isu yang
penting bagi perusahaan dan memilih para direksi.
Kelemahan dari kepemilikan perusahaan dalam bentuk ekuitas dan bukannya utang adalah
pemegang saham itu termasuk dalam pelaku klaim terakhir, yaitu perusahaan harus
membayar utang mereka semua terlebih dahulu sebelum membayar pemegang sahamnya.
Keuntungan dari pemegang saham adalah berhak menikmati keuntungan langsung dari
kenaikan laba atau nilai asset perusahaan karena hak kepemilikan ada dalam pemegang
saham. Pemilik utang/obligasi perusahaan tidak memiliki keuntungan ini karena uang yang
mereka terima jumlahnya tetap.
Nilai total ekuitas di Amerika naik turun antara $4 sampai $25 triliun sejak awal tahun
1990, tergantung harga saham. Walaupun umumnya orang lebih mengenal pasar saham
daripada pasar uang lainnya, ukuran pasar utang jauh lebih besar dibandingkan ukuran
pasar ekuitas. Pada akhir tahun 2013, nilai instrument utang adalah $42 triliun, sementara
nilai ekuitas hanya $21,3 triliun.
B. Pasar Primer dan Sekunder
Pasar primer (primary market) adalah pasar keuangan di mana surat berharga yang baru,
seperti obligasi dan saham, dijual ke pembeli awal oleh perusahaan atau lembaga
pemerintah yang meminjam dana. Pasar sekunder (secondary market) adalah pasar
keuangan dimana surat berharga yang pernah diterbitkan kemudian diperjualbelikan lagi.
Pasar primer untuk surat berharga tidak terlalu dikenal oleh masyarakat umum karena
penjualan ke pembeli awal sering kali dilakukan secara tertutup. Lembaga keuangan yang
penting perannya dalam membantu penjualan awal surat berharga di pasar primer adalah
bank investasi (investment bank). Bank jenis ini melakukan proses penjaminan emisi
(underwriting). Mereka menjamin harga dari surat berharga sebuah perusahaan dan
menjualnya ke masyarkat umum.
Bursa efek New York (New York Stock Exchange) dan NASDAQ (National Association
of Securities Dealers Automated Quotation System), di mana saham saham yang sudah
diterbitkan diperjualbelikan, adalah contoh paling bagus untuk pasar sekunder, walaupun
pasar obligasi, di mana obligasi milik perusahaan besar dan pemerintah Amerika
diperjualbelikan, memiliki nilai transaksi penjualan yang lebih besar. Contoh lain pasar
sekunder adalah pasar valuta asing dan pasar derivative (futur dan opsi). Broker dan agen
surat berharga berperan penting dalam pasar sekunder yang berfungsi baik. Broker adalah
orang yang mempertemukan pembeli dengan penjual sekuritas, sementara agen (dealers)
menghubungkan pembeli dan penjual dengan membeli dan menjual surat berharga pada
harga yang sudah ditentukan.
Ketika seseorang membeli surat berharga dipasar sekunder, maka orang yang menjual surat
berharga itu menerima uang dari penjualan, namun perusahaan yang menerbitkan surat
berharga itu tidak mendapatkan uang lagi. Perusahaan hanya mendapat uang ketika pertama
kali menerbitkan dan menjual surat berharga itu di pasar primer. Namun demikian, pasar
sekunder punya dua peran penting.
Pertama, pasar sekunder mempercepat dan mempermudah proses penjualan surat berharga
untuk menjadi uang kas, dengan kata lain membuat instrument keuangan lebih likuid
(liquid). Dengan makin likuid, maka surat berharga ini lebih diminati dan dengan demikian
mempermudah perusahaan yang ingin menjual di pasar primer. Kedua, pasar sekunder
menentukan harga surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar
perdana. Investor yang membeli surat berharga di pasar pedana akan membayar kepada
perusahaan penerbit surat utang ini tidak lebih dari harga yang menurutnya akan terjadi di
pasar sekunder untuk surat berharga ini. Semakin tinggi harga di pasar sekunder, semakin
tinggi harga yang akan didapat perusahaan untuk surat berharga baru di pasar primer, dan
semakin besar modal yang dapat diraih. Oleh karena itu, persyaratan di pasar sekunder
adalah yang paling penting bagi perusahaan penerbit surat berharga. Untuk alas an ini, buku
seperti ini yang membahas pasar keuangan, focus pada pasar sekunder daripada pasar
primer.
C. Bursa dan Pasar Over the Counter
Pasar sekunder dapat dikelola dengan dua cara. Pertama, melalui bursa, yaitu tempat di
mana pembeli dan penjual surat berharga (atau broker atau agen mereka) bertemu di satu
lokasi untuk bertransaksi. Bursa efek New York atau Dewan Perdagangan Chigago untuk
komoditas (tepung, jagung, perak, dan bahan mentah lainnya) adalah contoh dari bursa
yang dikelola.
Cara kedua adalah melalui apa yang disebut pasar di luar bursa [over-thecounter (OTC)
marker], di mana agen di berbagai lokasi berbeda yang memiliki surat berharga siap untuk
membeli dan menjual surat berharga “di luar bursa” kepada siapa saja yang datang kepada
mereka dan menerima harga yang mereka tentukan. Karena transaksi dilakukan lewat
computer dan harga satu sama lain diketahui, pasar ini sangat kompetitif dan tidak jauh
berbeda dari pasar yang dikelola.
Banyak saham yang diperjualbelikan di luar bursa, walaupun mayoritas perusahaan besar
sahamnya diperdagangkan di bursa yang memiliki organisasi. Pasar obligasi pemerintah
Amerika, dengan nilai transaksi jauh lebih besar dari bursa efek New York, dibentuk
sebagai pasar over the counter. Sekitar 40 agen membentuk “pasar” untuk surat berharga
ini dengan siap sedia membeli dan menjual obligasi pemerintah Amerika. Pasar over the
counter lainnya adalah pasar yang memperjualbelikan jenis instrument keuangan lainnya,
seperti sertifikat deposito, dana pemerintah federal, dan instrumen nilai tukar.
D. Pasar Uang dan Pasar Modal
Satu cara lain untuk membedakan jenis-jenis pasar adalah berdasarkan masa jatuh tempo
dari surat berharga yang diperdagangkan di setiap pasar. Pasar uang (money market)
adalah pasar di mana hanya instrumen jangka pendek (yaitu yang jatuh tempo kurang dari
setahun) yang diperdagangkan. Contoh: deposito berjangka, wesel, atau promes. Pasar
modal (capital market) adalah pasar yang memperjualbelikan instrumen jangka panjang
(jatuh tempo setahun atau lebih) atau instrumen ekuitas. Surat berharga pasar keuangan
biasanya lebih sering diperdagangkan dibandingkan surat berharga jangka panjang,
sehingga lebih likuid. Surat berharga jangka pendek memiliki fluktuasi harga yang lebih
rendah dibandingkan surat berharga jangka panjang dan sehingga lebih aman. Akibatnya,
perusahaan dan bank secara aktif menggunakan pasar keuangan untuk memperoleh bunga
dari dana lebih yang mereka miliki sementara. Surat berharga di pasar modal, seperti saham
dan obligasi jangka panjang, biasanya dipegang oleh lembaga keuangan seperti asuransi
dan dana pensiun yang ketidakpastiannya rendah terkait jumlah uang yang akan mereka
miliki di masa depan.
3. Fungsi Pasar Keuangan
Pasar keuangan berfungsi sebagai penyalur dana dari rumah tangga, perusahaan, dan
pemerintah yang memiliki kelebihan dana, karena mereka berbelanja lebih sedikit dari
penghasilannya, kepada mereka yang memiliki kekurangan dana karena penghasilan mereka
lebih sedikit dari kebutuhan belanja.

Aliran Uang dalam Sistem Keuangan


Gambar panah menunjukan bahwa aliran uang dari pemberi pinjaman ke pinjaman
melalui dua jalur, yaitu: aliran langsung dimana peminjam meminjam uang langsung dari
pasar keuangan dengan menjual surat berharga (instrument keuangan), yaitu klaim terhadap
penghasilan atau asset peminjam di masa depan, dan aliran tidak langsung dimana lembaga
keuangan meminjam dana dari pemberi pinjaman dan memakai uang ini untuk disalurkan
kepada peminjam dalam bentuk kredit.
Pasar Keuangan memungkinkan aliran dana dari mereka yang tidak memiliki peluang
investasi produktif kepada mereka yang memiliki peluang seperti. itu. Pasar keuangan penting
untuk menghasilkan alokasi yang efisien dari modal (kekayaan, baik uang maupun harta fisik,
yang digunakan untuk menghasilkan Iebih banyak kekayaan), yang kemudian berperan
terhadap semakin tingginya produksi dan efisiensi dalam perekonomian.
Pasar keuangan yang berfungsi baik juga memengaruhi kesejahteraan konsumen lebih
baik lagi, karena memungkinkan konsumen untuk mengatur waktu belanja mereka. Pasar
keuangan yang bekerja dengan efisien memperbaiki kesejahteraan ekonomi semua orang dalam
masyarakat.
4. Fungsi, Peserta, dan Instrumen Pasar Uang
Pengertian Pasar Uang
Pasar uang merupakan tempat pertemuan antara pihak yang memiliki surplus dana
dengan pihak yang mengalami defisit dana, dimana dananya berjangka pendek, yaitu dana
berjangka waktu kurang dari satu tahun. Pasar uang melayani banyak pihak seperti pemerintah,
bank, perusahaan asuransi, dan lembaga keuangan lainnya. Pihak yang mendapat manfaat dari
pasar uang ini adalah pihak yang kekurangan dana, sedangkan bagi pihak yang berkelebihan
dana mendapat manfaat berupa peluang untuk menambah pendapatan dan sekaligus dapat
mengurangi risiko finansial.
Fungsi Pasar Uang
Pasar uang menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli asset financial, pasar
ini menekankan pada kredit untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek. Pasar uang
menjadi mekanisme yang mempertemukan pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak
yang mengalami defisit.
Peserta Pasar Uang
Adapun peserta pasar uang meliputi bank-bank, yayasan, perusahaan auransi,
perusahaan-perusahaan umum, serta lembaga keuangan lainnya seperti koperasi dan rumah
gadai.
Instrumen Pasar Uang
Dalam dunia luas, instrumen pasar uang meliputi coupun bearing instrument/interest
bearing, money market deposits, certificate deposit, repurchase Agreement (Repo), discount
instrument, dan derivatif. Adapun instrumen pasar uang yang ada di Indonesia, yaitu:
1. SBPU (Surat Berharga Pasar Uang). Merupakan jenis surat berharga yang diperdagangkan
dengan menggunakan cara diskonto dengan Bank Indonesia ataupun lembaga keuangan
lainnya yang sudah ditunjuk oleh Bank Indonesia.
2. SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Merupakan jenis surat berharga yang bentuknya hutang
dalam jangka pendek yang dikeluarkan oleh pemerintah.
3. Promissory Notes. Merupakan surat pernyataan yang menyatakan kesanggupan untuk
membayar transaksi utang piutang dalam jangka waktu yang pendek, hal ini antara debitur
dan kreditur.
4. Deposito. Merupakan instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh bank berdasarkan
simpanan nasabahnya dengan periodenya sudah jatuh tempo serta pada tingkat suku bunga
tertentu.
5. Treasurry Bills. Merupakan instrumen pasar uang yang dikeluarkan oleh Negara dalam
jangka waktu yang tidak lama yaitu di bawah satu tahun.
6. Commercial paper. Merupakan instrument hutang yang dikeluarkan oleh sebuah
perusahaan yang ditujukan kepada pihak investor dengan tidak adanya jaminan (collateral)
yang digunakan untuk membiayai kewajiban jangka pendek.
7. Call money. Merupakan instrumen pasar uang yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan transaksi pinjam meminjam dana antar pihak bank pad ajangka
waktu yang pendek.
8. Banker’s acceptance. Merupakan instrumen pasar uang yang digunakan untuk kegiatan-
kegiatan impor dan ekspor barang ataupun digunakan pada transaksi valas (valuta asing).
5. Pengertian dan latar belakang pasar valuta asing
Pasar valuta asing (foregin exchange market) adalah sebuah pasar atau tempat
pertemuan di mana individu, perusahaan, dan kalangan perbankan mengadakan jual beli mata
uang dari berbagai negara atau valuta-valuta asing lain. Pasar valuta asing diartikan sebagai
suatu tempat atau wadah atau sistem yang berisikan perorangan, perusahaan, dan bank dapat
melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan melakukan pembelian atau
permintaan (demand) dan penjualan atau penawaran (supply) atas valuta asing.
Perlu diketahui bahwa setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia
menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik, sehingga lahirlah suatu
sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange rate) hasil
persetujuan Bretton woods pada tahun 1944. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap
dari mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika
mulai tumbuh pesat. Adapun pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat
pada awal 1970-an, dan beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan ini diantaranya
adalah pergerakan nilai valuta asing yang cukup signifikan sehingga menarik beberapa
kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing, bisnis yang semakin
mengglobal, perkembangan IPTEK yang sangat pesat, serta keuntungan yang diperoleh di
pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan keinginan berbagai pihak berusaha
memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.

6. PESERTA PASAR VALUTA ASING


Peserta ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi:
1. Perusahaan
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi, perusahaan
selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan
yang lebih murah. Ada kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan perusahaan
kadang memerlukan mata uang negara lain dengan jumlah yang cukup besar.
2. Individu
Masyarakat atau perorangan melakukan transaksi valuta asing disebabkan oleh
beberapa faktor.Faktor yang pertama adalah kegiatan spekulasi, yaitu dengan
memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh
keuntungan.Faktor kedua adalah kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar
negeri.
3. Bank Umum dan Perbankan.(Kasmir. 2011)
Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan
antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya dalam bentuk mata
uang lain. Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling
aktif.perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya. (Kasmir.
2011) (Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2014)
4. Pialang Pasar Valas atau Broker
Mereka membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual.
5. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain
membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di
tukarkan lagi kedalam mata uang lokal.
6. Bank Sentral
Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka
menstabilkan nilai tukar mata uang.
7. Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas.Peran
serta spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif
mengejar keuntungan.
8. Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang
mempunyai investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi,
mutual fund, dan bank investasi. (Kasmir. 2011)

7. BENTUK & TUJUAN TRANSAKSI PASAR VALUTA ASING


Berkembangnya pasar valas tidak hanya meningkatkan jumlah pelaku dan
volume transaksi saja, namun juga memunculkan variasi jenis transaksi atau produk
valas yang diperdagangkan. Beberapa jenis transaksi yang paling umum ditransaksikan
di pasar valas adalah transaksi spot dan transaksi derivative terutama forward, swap,
dan option. Selain itu terdapat berbagai turunan dan kombinasi dari jenis transaksi
derivative tersebut diatas yang disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan pelaku pasar
atau investor. Namun, di pasar valas-rupiah pasar transaksi selain spot, forward, dan
swap belum berkembang cukup dalam.
1. Transaksi spot
Transaksi Spot yaitu transaksi jual-beli valas dengan kewajiban bagi penjual
untuk menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan pembayaran (mata
uang domestik) pada 2 hari kerja setelah terjadinya kontrak. Transaksi spot juga
memungkinkan untuk diselesaikan (settle) pada hari yang sama, atau lebih dikenal
dengan today settlement, atau diselesaikan pada keesokan harinya, atau dikenal
dengan tomorrow settlement.
2. Transaksi forward (Tunggak)
Transaksi Forward yaitu transaksi jual-beli valas dengan settlement (penjual
menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan pembayaran) pada waktu
tertentu (lebih dari 2 hari kerja) sesuai kontrak yang diperjanjikan dengan
harga/kurs forward sebesar kurs spot ditambah premi forward (dengan asumsi mata
uang domestik akan terdepresiasi pada saat kontrak forward jatuh tempo).
3. Transaksi swap (Barter)
Transaksi Swap yaitu gabungan antara transaksi spot dan forward namun
dengan arah transaksi yang saling berlawanan. Transaksi swap jual adalah transaksi
membeli valas secara spot disertai dengan transaksi forward jual valas. Sebaliknya,
transaksi swap beli adalah transaksi spot jual valas yang diikuti oleh transaksi
forward beli valas. Transaksi swap umumnya digunakan sebagai fasilitas lindung
nilai aset dari risiko fluktuasi kurs.
Disamping jenis transaksi yang bervariasi, mata uang asing yang
diperdagangkan juga bermacam-macam. Namun, mata uang asing yang paling banyak
diperdagangkan di pasar valas adalah hard currencies seperti US dollar dan euro.
Identifikasi terhadap pelaku dan aliran transaksi menghasilkan blok-blok pasar yang
terkait satu sama lainnya sehingga menggambarkan alur transaksi di pasar valas dan
rupiah.

Keterangan
1. Blok pasar antar bank : Blok ini menggambarkan transaksi valas antar bank dan
merupakan blok yang sangat penting mengingat transaksi antar bank ini merupakan
muara akhir terbentuknya kurs. Dengan bantuan aplikasi OLAP, identifikasi
supply-demand terhadap blok transaksi antar bank domestik lebih mudah dilakukan
karena laporan yang dihasilkan akan memperlihatkan counterpart (pihak lawan)
dari masing-masing pelaku transaksi, baik itu jual maupun beli.
2. Blok Transaksi Swap : Transaksi swap merupakan kombinasi antara transaksi spot
dan forward. Karena transaksi swap dilakukan secara bilateral, maka transaksi ini
tidak mempengaruhi kurs secara langsung. Transaksi akan mempengaruhi kurs
melalui posisi likuiditas bank yang terpengaruh pada saat penyerahan (delivery)
valas pada “ spot date” dilakukan dan pada saat penyerahan valas pada “forward
date” dilakukan.
3. Blok Pasar Forward : Seperti halnya transaksi swap, transaksi forward tidak secara
langsung mempengaruhi kurs, namun akan mempengaruhi kurs secara tidak
langsung melalui perubahan posisi exposure likuiditas valas bank pada saat delivery
valas pada “forward date”.
4. Blok nasabah bank (onshore customers) : Nasabah domestik merupakan lawan
transaksi dari perbankan domestik yang terdiri dari dua kelompok besar, yaitu
individu/ perorangan dan korporasi. Nasabah yang melakukan pembelian valas ke
blok pasar antar bank domestik, diidentifikasi sebagai pelaku yang menimbulkan
demand valas (D). Sebaliknya, nasabah yang melakukan penjualan valas ke blok
pasar antar bank domestik diidentifikasi pelaku yang menimbulkan supply valas
(S).
5. Blok bank luar negeri (off-shore banks) : Kelompok bank ini merupakan lawan
transaksi perbankan domestik dari sisi luar negeri. Bank luar negeri yang membeli
valas ke blok pasar antar bank domestik, diidentifikasi sebagai demand valas (D).
Sebaliknya, bank luar negeri yang melakukan penjualan valas ke blok pasar antar
bank domestik diidentifikasi sebagai supply valas (S)
6. Blok on-shore / off-shore money market : Penempatan dana valas oleh blok antar
bank domestik ke blok pasar uang antar bank domestik (on-shore money market)
diidentifikasi sebagai penempatan dalam negeri (DN) atau terjadinya “shifting”
yang dapat mencerminkan diversifikasi portfolio sebagai akibat dari inflow maupun
hanya pergeseran portfolio saja. Sedangkan penempatan dana valas blok antar bank
domestik ke blok pasar uang antar bank luar negeri (off-shore money market)
diidentifikasi sebagai penempatan luar negeri (LN) atau terjadinya “outflow”
(konsep cross-border). Terjadinya outflow penampatan valas di pasar uang luar
negeri tidak secara langsung mempengaruhi proses pembentukan harga (kurs)
namun dapat memberikan dampak tidak langsung karena pasar uang antar bank
(PUAB) valas di dalam negeri menjadi dangkal dan tidak berkembang. Sedangkan
pendalaman pasar uang valas antar bank (market deepening) di dalam negeri sangat
penting karena dapat meningkatkan penyebaran likuiditas valas ke seluruh bank
secara merata. Dengan demikian, bank yang suatu saat mengalami kekurangan
(shortage) posisi valas tidak harus melakukan pembelian di pasar valas (yang akan
menimbulkan tekanan depresiasi terhadap rupiah) tetapi dapat meminjam ke bank
lain di PUAB valas dalam negeri.
Sebaliknya, penempatan dana valas blok bank offshore ke blok antar bank
domestic diidentifikasi sebagai penempatan dalam negeri (DN) atau terjadinya
“inflow”. Posisi likuiditas valas bank juga dipengaruhi oleh penempatan atau
penarikan dana pihak ketiga dalam deposito valas, namun tidak tercakup dalam
PIPU. Transaksi penempatan dana valas oleh bank domestik di pasar uang luar
negeri tidak akan mempengaruhi posisi devisa netto (PDN) bank apabila sumber
dana tersebut berasal dari penempatan dana valas bank lain atau simpanan individu
(DPK valas). Hal ini karena peningkatan dalam liabilities bank akan teroff-set
dengan peningkatan dalam asset berupa penyertaan di pasar uang.
7. Blok pasar uang rupiah (PUAB Rupiah) : transaksi valas di pasar antar bank sangat
dipengaruhi oleh kondisi likuiditas rupiah bank . Pada saat bank-bank mengalami
kelebihan likuiditas rupiah diluar kebutuhan normalnya, pembelian valas
merupakan salah satu outlet penempatan dana, selain beberapa outlet penempatan
lainnya terutama Fasilitas Bank Indonesia (Fasbi), SBI, obligasi. Sebaliknya,
transaksi bank di pasar valas dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan rupiah
yang dapat diperoleh dengan meminjam di pasar antar bank rupiah. Sebagai contoh,
suatu bank yang melakukan pembelian valas dengan penyerahan spot atau
melakukan transaksi swap-jual, dapat mendorong bank meminjam rupiah di pasar
uang sehingga bank tersebut berada dalam posisi sebagai “net-borrower” di pasar
uang pada dua hari kerja berikutnya.
Transaksi Valas baik yang dilakukan oleh Bank, Perusahaan, ataupun
Individu mengandung berbagai tujuan. Tujuan ini berbeda-beda sesuai dengan apa
yang ingin diperoleh dari transaksi tersebut. Ada beberapa tujuan dalam melakukan
transaksi Valas, baik yang dilakukan oleh perusahaan/ badan maupun individu,
yaitu :
a. Untuk Transaksi Pembayaran
Sebagai contoh Perusahaan Indonesia melakukan pembelian sejumlah
barang berupa mesin-mesin dari Perusahaan Jerman. Pembayaran dilakukan
sales contrac yang telah disepakati. Jika pembayaran dilakukan dengan mata
uang eksportir (DM) maka transaksi valas akan terjadi di Indonesia (importir).
Namun, bila pembayaran dilakukan dengan mata uang importir (IDR), maka
transaksi jual-beli terjadi di pihak eksportir di Jerman, dimana pihak eksportir
harus terlebih dahulu menukarkan IDR ke DM di Jerman. Pembayaran dapat
pula dilakukan dengan mata uang lainnya, misal dalam mata uang US Dollar,
maka transaksi Valas terjadi di negara importir dan eksportir.
b. Mempertahankan Harga Beli
Kebijaksanaan Pemerintah melakukan devaluasi bertujuan untuk
meningkatkan ekspor sehingga barang-barang kita yang dijual ke luar negeri
akan lebih kompetitif. Dengan melakukan devaluasi, maka nilai tukar Rupiah
akan turun terhadap mata uang yang didevaluasikan. Akan tetapi, bagi
pemegang rupiah di dalam negeri justru nilai tukar uangnya terhadap mata uang
asing melah menjadi turun akibatnya daya beli pun menurun jika dibandingkan
dengan Valas tersebut.
c. Mengirim Uang ke Luar Negeri
Transfer ke luar negeri merupakan jasa Bank dalam pengiriman uang ke luar
negeri. Sarana yang digunakan yaitu dapat menggunakan telex, telepon
facsimile, atau sarana lainnya. Pengiriman dapat dilakukan dengan mata uang
negara pengirim atau negara yang dikirimkan. Jika pengiriman dalam mata
uang negara tujuan, maka pertukaran valas terjadi di negara pengirim.
Demikian juga apabila pengiriman dalam mata uang negara pengirim, maka
transaksi valas terjadi di negara tujuan.
d. Mencari Keuntungan
Transaksi Valas dapat digunakan untuk mencari keuntungan atau
kemudahan-kemudahan berbelanja. Sebagai contoh Nasabah dapat menyimpan
uangnya dalam bentuk deposito valas atau rekening giro valas. Keuntungan
dalam hal ini selain memperoleh suku bunga, juga dapat meraih keuntungan
melalui kenaikan kurs yang terus menerus. Keuntungan lainnya adalah dapat
menarik atau mengeluarkan cek dan bilyet giro dalam valas sebagai alat
pembayaran. Kemudian keuntungan lainnya adalah dengan membeli valas
Bank notes pada saat kurs turun dan menjualnya pada saat kurs naik, transaksi
ini dilakukan terhadap mata uang yang cenderung naik terus serta lebih besar
unsur spekulasinya.
e. Pemagaran Risiko (Headging)
Dalam hal pemagaran risiko, sering kali terhadap utang dalam valuta asing,
hal ini akibat dari sering terjadinya kenaikan kurs terus menerus. Kenaikan kurs
ini dapat meningkatkan nilai pinjaman atau utang jika tidak dilakukan
headging. Dengan dilakukan headging minimal risiko kerugian dapat
diperkecil seminimal mungkin.
f. Kemudahan Berbelanja
Tujuan Transaksi Valas yang satu ini sangat berguna bagi seseorang yang
suka bepergian ke luar negeri. Kemudahan ini dapat diwujudkan dengan
membeli traveller cheque (TC) atau cek perjalanan. Dengan membawa TC ini
nasabah dengan mudah dapat berbelanja di berbagai tempat dan di berbagai
negara. Kemudian nomilal TC pun mangikuti kurs yang sedang berkembang.

8. KONSEP PASAR MODAL


Definisi pasar modal menurut kamus yaitu pasar uang dan modal adalah pasar
konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang
memerlukan dana jangka panjang, yaitu lebih dari satu tahun. Umumnya yang termasuk
pihak penawar adalah perusahaan asuransi, dana pensiun, bank - bank tabungan
sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat
umum.
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
(saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar
modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan
terkait lainnya. Perbedaan antara pasar modal dengan pasar uang adalah dalam pasar
uang, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu pendek, sedangkan dalam pasar
modal, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu panjang.
Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak
negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal
telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi
sumber dana alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini
merupakan salah satu agen produksi yang secara nasional akan membentuk Gross
Domestic Product (GDP). Perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan
peningkatan GDP. Dengan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong
pula kemjuan ekonomi suatu negara.
Pada masa sekarang ini pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik
dari kalangan investor, emiten maupun pemerintah, karena perannya yang sangat
mendukung perekonomian. Dalam perkembangannya, fluktuasi harga saham di pasar
modal dapat dipengaruhi beberapa faktor ekonomi dan non ekonomi (Inda Kristiana
dan Sri Suratna, 2005:122). Walaupun tidak terkait secara langsung dengan dinamika
yang terjadi di pasar modal, namun pengaruh lingkungan non ekonomi tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas pasar modal. Isuisu mengenai kepedulian terhadap lingkungan
hidup, hak asasi manusia, peristiwa-peristiwa politik dan kenegaraan serta
kerusuhankerusuhan yang menyebabkan ketidakpastian politik dan keamanan, sering
menjadi faktor utama pemicu fluktuasi harga saham di bursa efek secara seluruh dunia.
(Yuwono, Andri. 2013)
9. Instrumen Pasar Modal
Menurut Sunariyah (2010) instrumen pasar modal di Indonesia terdiri dari:
1. Saham Biasa (Common Stocks)
Saham biasa merupakan saham yang paling banyak dikenal oleh masyarakat dan juga yang
paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Saham merupakan bukti
penyertaan atau kepemilikikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan berupa
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
2. Saham Preferen (Preferred Stocks)
Saham preferen merupakan sham yang memiliki karakteristik gabungan anatara obligasi
dan saham biasa, karena dapat menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi),
tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Pemegang
saham preferen mempunyai hak keistimewaan diatas pemegang saham biasa untuk hal-hal
tertentu yang sudah dijanjikan saat emisi saham.
3. Obligasi Konversi (Convertible Bond)
Obligasi konversi sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, seperti memberikan
kupon yang tetap, memiliki waktu jatuh tempo dan memiliki nilai pari. Perbedaanya yaitu
obligasi konversi bisa ditukar dengan saham biasa.
4. Right
Right merupakan surat berharga yang memberikan hak bagi pemodal untuk membeli saham
baru yang dikeluarkan oleh emiten. Right merupakan produk turunan dari saham. Kebijakan
right issue merupakan upaya emiten untuk menambah saham yang beredar guna untuk
menambah modal perusahaan
5. Waran
Waran seperti halnya dengan right yaitu hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan
harga yang telah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga lain,
misalnya obligasi atau saham
6. Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal. Khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung resiko atas investasi mereka. Reksadana dirancang sebagai sarana untuk
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal dan keinginan untuk melakukakan
investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.
7. Efek derivative
Efek derivatif merpakan efek turunan dari efek utama baik yang bersifat penyertaan maupun
utang. Derivative merupakan kontrak maupun perjanjian yang nilai atau peluang
keuntungannya terkait dengan kinerja asset lain. Asset lain ini disebut sebagai underlying
assets.
8. Efek Syariah
Sesuai keputusan ketua Bapepam-LK No. Kep. 208/bl/2010 tentang daftar efek syariah,
instrument pasar modal berbasis syariah yaitu saham syariah, sukuk/obligasi syariah unit
penyertaan kontrak investasi, kolektif reksadana syariah dan surat berharga syariah Negara
Para Pemain di Pasar Modal
1. Emiten
Emitmen adalah perusahaan yang melakukan penjualan surat-surat berharga atau
melakukan emisi di bursa disebut emiten. Dalam melakukan emisi emiten dapat memilih
dari antara emisi yang tersedia di pasar modal
2. Investor
Investor adalah orang atau lembaga yang memiliki kelebihan uang dan akan ditanamkan
pada perusahaan emisi. Sebelum membeli surat-surat berharga yang ditawar kan para
investor biasanya melakukan ian dan analisisanalisis tertentu. Penelitian ini mencakup
bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainya.
3. Lembaga Penunjang
Ada beberapa lembaga penunjang yang terdapat di dalam pasar modal, lembaga ini tugasnya
antara lain mempermudah emiten dan investor dalam melakukan operasinya di dalam pasar
modal. Beberapa lembaga penunjang tersebut adalah sebagai berikut:
a. Penjamin Emisi
Merupakan lembaga yang menjamin terjualnya saham atau obligasi sampai batas waktu
tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
b. Perantara perdagangan efek
Lebih dikenal dengan istilah broker atau pialang dimana tugas broker ini adalah menjadi
perantara dalam jual beli efek, yaitu perantara anatara si penjual (emiten) dengan si
pembeli (investor).
c. Pedagang efek
Pedagang efek dalam pasar modal berfungsi sebagai pedagang dalam jual beli efek dan
sebagai perantara dalam jual beli efek.
d. Penanggung
Penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan. Penanggung
dalam hal ini harus dapat memberikan keyakinan dan kepercayaan atas resiko yang
mungkin timbul dari emiten.

10. Lembaga Yang Terlibat di Pasar Modal


Lembaga yang bermain di dalam terdiri dari berbagai perusahaan, di mana antara satu lembaga
dengan lembaga lain hubungannya saling membutuhkan, oleh karena itu kerjasama dengan
para pihak sangat diharapkan. Lembaga- lembaga tersebut terdiri dari lembaga pemerintah dan
lembaga swasta. Adapun lembaga-lembaga tersebut antara lain pasar modal adalah sebagai
berikut
1. Lembaga-lembaga pemerintah
Merupakan lembaga yang dibentuk oleh negara untuk membantu kelancaran operasi di
dalam pasar modal, mulai dari rencana emisi sampai dengan penjualan efeknya. Lembaga-
lembaga pemerintah itu adalah:
a. Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM)
BAPEPAM merupakan lembaga pengatur pasar modal, melaksanakan pasar modal di
Indonesia agar berjalan dengan lancar sesuai dengan prosedur dana ketentuan yang
berlaku
b. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Memproses izin penanaman modal yang akan dilakukan pada pasar modal, izin akan
diberikan untuk perusahaan yang memenuhi syarat untuk perusahaan yang akan go
publik, baik perusahaan tersebut adalah perusahaan dalam negeri atau perusahaan luar
negeri.
c. Departemen Teknis
Pemberian izin suatu usaha akan tergantung dari departemen yang membawahi suatu
bidang usaha, sebagai contoh ketika kita akan membuat usaha travel, maka kita akan
minta izin usaha pada Departemen Perhubungan,
d. Departeman Kehakiman
Bagi perusahaan yang berbentuk PT maka sebelum didirikan perusahaan yang
bersangkutan harus disahkan terlebih dahulu oleh Departemen yang bertugas mengatur
dan Kehakiman.
2. Lembaga-Lembaga Swasta
Membantu operasional pasar modal agar berjalan dengan baik dan lancar, diantaranya
adalah:
a. Notaris
Melakukan penjualan surat-surat berharga di pasar modal harus terlebih dahulu
dibicarakan dan disetujui dalam rapat umum pemegang saham. Dimana hasil rapat
umum pemegang saham dituangkan ke dalam catatan dan disahkan, bila diperlukan
oleh jasa notaris.
b. Akuntan Publik
Melakukan penilaian dan menentukan kelayakan dari laporan keuangan seperti neraca,
laporan rugi/laba dan laporan perubahan modal emiten, Akuntan publik yang
melakukan penilaian haruslah disahkan oleh BPKP.
c. Konsultan umum
Tugasnya meneliti secara sungguh-sungguh atau dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan, seperti akte pendirian dan anggaran perusahaan beserta perubahan-
perubahannya jika ada, penilaian izin usaha, status kepemilikan dari aktiva perusahaan.
d. Penilai
Menilai kewajaran nilai suatu aktiva seperti tanah, mesin, gedung, mobil dan aktiva
lainnya diperlukan jasa penilai profesional. Penilai akan menilai berapa nilai yang wajar
saat ini dan pasca revaluasi, sehingga seluruh aktiva dapat diketahui secara jelas dan
benar.
e. Konsultan efek
Memberikan pendapat tentang keuangan dan manajemen emiten, konsultasi yang
diberikan berupa jenis data yang diperlukan, pemilihan sumber dana yang diinginkan
serta struktur permodalan yang tepat

11. Suku Bunga Dalam Pasar Obligasi


Salah satu prinsip utama yang perlu diketahui dalam berinvestasi obligasi adalah harga obligasi
bergerak dengan arah yang berlawanan dibandingkan suku bunga dan imbal hasil (yield)
obligasi. Sebagai sebuah produk investasi, obligasi memiliki harga. Harga tersebut dapat
berubah, naik atau turun, karena berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga
tersebut adalah suku bunga. Perubahan suku bunga itu juga akan diikuti dengan perubahan
yield. Yield adalah imbal hasil yang diharapkan oleh investor obligasi dalam kurun waktu satu
tahun. Yield biasanya dinyatakan dalam persentase. Dalam hubungan dengan sejumlah konsep
tersebut, apabila suku bunga meningkat maka harga obligasi akan turun, begitupula sebaliknya.
Sejalan dengan hal tersebut, apabila harga obligasi turun maka yield obligasi akan meningkat.
Hubungan ini dikenal dengan nama risiko suku bunga (interest rate risk) atau salah satu risiko
yang dihadapi oleh investor obligasi. Hubungan terbalik antara suku bunga dan harga obligasi
ini bisa dianalogikan dengan sebuah papan jungkat-jungkit yang biasa dimainkan di taman
kanak-kanak atau taman publik. Ketika satu sisi papan tersebut naik maka sisi lain papan itu
turun. Di sisi lain, seiring peningkatan harga tersebut, yield atau tingkat keuntungan yang akan
diperoleh investor obligasi dari obligasi X hingga jatuh tempo akan mengalami penurunan.
Bagaimana bila suku bunga meningkat?
Katakanlah suku bunga meningkat menjadi 7% setahun kemudian. Jika obligasi X itu hendak
dijual di pasar sekunder sebelum jatuh tempo, harga obligasi X itu akan lebih rendah
dibandingkan dengan harga satu tahun yang lalu. Mengapa? Obligasi X itu memiliki kupon
yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi yang diterbitkan setelah suku bunga dinaikkan
yang memiliki kupon lebih tinggi.
Harga dan Yield
Seperti yang telah dijelaskan di atas, harga obligasi dan yield berbanding terbalik. Perubahan
harga berpengaruh terhadap besaran yield to maturity atau potensi keuntungan tahunan yang
diperoleh dari kupon dan selisih harga apabila memegang obligasi hingga jatuh tempo.
Berikut ini ilustrasi di antara tiga obligasi yang memiliki tiga harga yang berbeda:

Berikut beberapa keterangan dari harga obligasi yang tertera diatas:


• Harga par, harga obligasi yang sama dengan nilai par/nilai nominal =100%
• Harga diskon, harga obligasi dibawah nilai par/nilai nominal <100%
• Harga premium, harga obligasi diatas nilai par/nilai nominal >100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa apabila investor membeli obligasi L di harga diskon
memiliki yield to maturity yang lebih tinggi dibandingkan dengan kupon. Sebaliknya, apabila
membeli Z di harga premium maka nilai yield to maturity akan lebih rendah daripada kupon.

12. Konsep Pasar Uang Internasional


Pasar uang pasti dibutuhkan oleh setiap negara, karena pasar ini memfasilitasi antara pihak
yang memliki dana berlebih dengan pihak yang memerlukan dana. Secara umum, pasar uang
internasional berbeda dengan pasar pasar uang domestik dalam hal jenis mata uang, dan jumlah
transaksi yang biasanya lebih besar dari pasar uang domestik. Pasar ini berfungsi untuk
memastikan bahwa dana akan ditransfer secara efisien dari pihak yang memiliki kelebihan dana
(penabung) pada pihak yang membutuhkan (peminjam). Perbedaan pasar uang internasional
dengan pasar uang domestik adalah dalam hal jenis transaksi yang terjadi. Transaksi keuangan
dilakukan dalam berbagai jenis mata uang dan dalam jumlah besar.
Pasar uang internasional mencakup bank-bank besar pada negara di seluruh dunia, seperti
Citigrup, J.P. Morgan Chase, dan lain-lain. Fungsi utama dari bank dalam pasar ini adalah
untuk menghubungkan dana dari deposan ke peminjam. Fungsi lainnya adalah peminjaman
antarbank. Dua elemen penting dalam pasar uang internasional adalah pasar uang Eropa dan
pasar uang Asia.
a) Pasar Uang Eropa: Penggunaan dollar AS sebagai sarana perdagangan internasional
maka akan selalu terdapat kebutuhan akan dollar di Eropa dan berbagi negara. Untuk
melakukan perdagangan internasional dengan negara Eropa, maka perusahaan AS
menyimpan dollar AS di bank-bank Eropa. Bank-bank di Eropa bersedia menerima
simpanan dalam dollar AS karena dapat meminjamkan dollar tersebut ke nasabah
korporat di Eropa. Simpanan dollar di bank-bank Eropa (dan juga di negara lain)
dikenal dengan nama Eurodollar dan pasar untuk Eurodollar dinamakan pasar
Eurocurrency (Eurocurrency market). Eurocurrency semakin bertumbuh dengan
adanya beberapa peraturan di AS seperti pembatasan pinjaman oleh bank di AS dan
pembatasan suku bunga deposito di AS. Selain itu OPEC umumnya mengharuskan
pembayaran minyak dilakukan dalam dollar sehingga menyebabkan negara-negara
OPEC menggunakan pasar Eurocurrency. Deposito dari negara-negara OPEC di pasar
Eurocurrency seringkali disebut dengan petrodollar.
b) Pasar Uang Asia: berawal dari pasar yang melibatkan sebagian besar deposito dalam
dollar. Awalnya dikenal dengan nama pasar dollar Asia (Asian Dollar Market).
Timbulnya pasar uang Asia karena adanya batasan untuk pasar uang Eropa untuk
negara-negara di Asia seperti jarak, perbedaan waktu, dan lain-lain.

13. Studi Kasus: Pasar Eurocurrency


OFFSHORE BANKS: PENGENALAN SINGKAT DAN KEJAHATAN KEUANGAN
INTERNASIONAL YANG TERAKIT
Eurocurrency adalah suatu mata uang yang disimpan atau didepositokan pada suatu bank
yang berkedudukan diluar negara yang memiliki mata uang tersebut. Eurocurrency Market
sering disebut Euromarket saja adalah suatu pasar perbankan internasional dalam bentuk
simpanan atau deposito dan memberikan kredit dalam mata uang selain mata uang di mana
bank tersebut berkedudukan. Pusat kegiatan Erocurrency market di Eropa adalah City of
London yaitu suatu wilayah khusus di London di mana lembaga-lembaga keuangan secara
kolektif berkantor.
Pada pertengahan tahun 2016, Indonesia dikabarkan akan mendirikan offshore banks
pertamanya di Batam. Bank yang jarang didiskusikan oleh para akademisi ini memiliki banyak
kemenarikan bagi para nasabahnya. Diantaranya adalah kebijakan pembebanan pajak rendah
atau bebas pajak, tingkat kerahasiaan perbankan yang lebih tinggi dari bank pada umumnya,
dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Offshore banks termasuk dalam salah satu bank yang
dalam eurocurrency market yang dapat menaruh maupun meminjam dana menggunakan mata
uang yang spesifik selain mata uang lokal. Sebuah offshore banks pada dasarnya akan selalu
terlibat dalam eurocurrency market karena bank tersebut dilarang melakukan aktivitas
perbankannya di dalam negeri.
Regulasi dari wilayah yurisdiksi sistem offshore banking memegang peran penting dalam
memengaruhi nasabah memberikan kekayaan mereka untuk dikelola oleh offshore banks.
Perbedaan kecil dalam regulasi yang diterapkan berkaitan dengan pembebanan pajak sangat
mungkin dapat membuat nasabah untuk meletakkan maupun mengambil kekayaan mereka dari
offshore banks. Oleh karena tingginya tingkat kerahasiaan bank yang diimplementasikan,
offshore banks dikenal masyarakat dunia sebagai salah satu lembaga keuangan yang menerima
uang dari hasil transaksi yang illegal, pencucian uang, kegiatan underground economy, dan
aktivitas illegal lainnya. Sebagai informasi tambahan, offshore banks juga diduga memfasilitasi
aksi terorisme, seperti kasus teroris yang menabrakkan pesawat ke gedung World Trade Center
(WTC) di New York pada 9 September 2001 (de Rugy, 2019).
Ada banyak alasan suatu negara memberikan ijin untuk mendirikan offshore banks dan
Offshore Financial Centers (OFCs). Pada umumnya negara hanya memperbolehkan pendirian
offshore banks dan Offshore Financial Centers (OFCs) di daerah perbatasan negara. Diantara
alasan tersebut adalah agar memudahkan dalam mengakses pasar internasional dan
memperkenalkan salah satu elemen dalam memaksimalisasi persaingan di dalam sistem
keuangan dalam negeri (Errico and Musalem, 1999). Dampak positif maupun negatif selalu
menjadi bagian dari adanya offshore banks pada diskusi keuangan kontemporer dan debat
akademis. Sistem offshore banking dipercaya sebagai satu sistem perbankan yang melegalkan
tindak kejahatan keuangan internasional para nasabahnya, seperti: pencucian uang,
penghindaran pajak, dan lain sebagainya. Di sisi lain, sistem perbankan ini berkontribusi
beberapa hal positif kepada negara.
KESIMPULAN

1. Secara garis besar konsep pasar keuangan adalah mekanisme pasar yang memungkinkan
bagi seorang atau koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan
pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi).
2. Pasar keuangan terbagi menjadi 4 bagian yang terdiri dari : Pasar Ekuitas dan Utang, Pasar
Primer dan Sekunder, Bursa dan Pasar Over the Counter, dan Pasar Uang dan Pasar Modal.
3. Adapun fungsi yang dimiliki oleh pasar keuangan yaitu penyalur dana dari rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah yang memiliki kelebihan dana.
4. Pasar uang merupakan tempat pertemuan antara pihak yang memiliki surplus dana dengan
pihak yang mengalami defisit dana, dimana dananya berjangka pendek, yaitu dana
berjangka waktu kurang dari satu tahun. Adapun peserta pasar uang meliputi bank-bank,
yayasan, perusahaan auransi, perusahaan-perusahaan umum, serta lembaga keuangan
lainnya seperti koperasi dan rumah gadai. instrumen pasar uang yang ada di Indonesia,
yaitu SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), SBI (Sertifikat Bank Indonesia), Promissory
Notes, Deposito, Treasurry Bills, Commercial paper, Commercial paper, Call money, serta
Banker’s acceptance.
5. Pasar valuta asing atau foreign exchange market (valas, forex, FX, atau pasar mata uang)
adalah bentuk pertukaran untuk perdagangan desentralisasi global mata uang internasional.
Pasar valuta asing membantu perdagangan internasional dan investasi dengan
memungkinkan konversi mata uang. Adapun pasar valuta asing sendiri mengalami
pertumbuhan yang pesat pada awal 1970-an, dan beberapa faktor yang menyebabkan
pertumbuhan ini diantaranya adalah pergerakan nilai valuta asing yang cukup signifikan,
bisnis yang semakin mengglobal, perkembangan IPTEK yang sangat pesat, serta
keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan keinginan
berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.
6. Peserta ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan menjadi 8 yaitu
perusahaan, individu, Bank Umum dan Perbankan, Pialang Pasar Valas atau Broker yang
membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual, pemerintah, Bank Sentral, Spekulan
dan Arbitraser, serta institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi internasional.
7. Beberapa jenis transaksi yang paling umum ditransaksikan di pasar valas adalah transaksi
spot dan transaksi derivative terutama forward, swap, dan option. Identifikasi terhadap
pelaku dan aliran transaksi menghasilkan blok-blok pasar yang terkait satu sama lainnya
sehingga menggambarkan alur transaksi di pasar valas dan rupiah.
8. Definisi pasar modal menurut kamus yaitu pasar uang dan modal adalah pasar konkret atau
abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana jangka
panjang, yaitu lebih dari satu tahun.
9. Instrumen pasar modal di Indonesia terdiri dari: saham biasa (common stocks), saham
Preferen (preferred stocks), obligasi konversi (convertible bond), right issue, waran, reksa
dana, efek derivative, dan efek syariah. Para pemain di pasar modal terdiri dari emitmen,
investor dan lembaga penunjang, seperti penjamin emisi, perantara perdagangan efek,
pedagang efek dan penanggung.
10. Lembaga-lembaga yang terlibat pada pasar modal terdiri dari dua jenis lembaga yaitu
lembaga pemerintah yang terdiri dari BAPEPAM, BKPM, departemen teknis, dan
departemen kehakiman, serta lembaga swasta yang terdiri dari notaris, akuntan publik,
konsultan umum, penilai, dan konsultan efek.
11. Salah satu prinsip utama dalam investasi obligasi adalah harga obligasi bergerak dengan
arah yang berlawanan dibandingkan suku bunga dan imbal hasil (yield) obligasi. Apabila
suku bunga meningkat maka harga obligasi akan turun, begitupula sebaliknya. Sejalan
dengan hal tersebut, apabila harga obligasi turun maka yield obligasi akan meningkat.
Hubungan ini disebut dengan nama risiko suku bunga (interest rate risk) atau salah satu
risiko yang dihadapi oleh investor obligasi
12. Secara umum, pasar uang internasional berbeda dengan pasar pasar uang domestik dalam
hal jenis mata uang, dan jumlah transaksi yang biasanya lebih besar dari pasar uang
domestik. Pasar ini berfungsi untuk memastikan bahwa dana akan ditransfer secara efisien
dari pihak yang memiliki kelebihan dana (penabung) pada pihak yang membutuhkan
(peminjam). Pasar uang internasional mencakup bank-bank besar pada negara di seluruh
dunia, seperti Citigrup, J.P. Morgan Chase, dan lain-lain. Dua elemen penting dalam pasar
uang internasional adalah pasar uang Eropa dan pasar uang Asia.
DAFTAR PUSTAKA

Ajiaksa Pundra. 2018. Perlindungan Hukum Nasabah Perorangan Dalam Transaksi Di Pasar
Valuta Asing. Jurist-Diction: Vol. 1 No. 2. Universitas Airlangga.
Aminy, M.M. & Johari, M. 2019. Offshore banks: pengenalan singkat dan kejahatan keuangan
internasional yang terkait. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam. 10(1), 73-76.
Budisantoso Totok, Triandaru Sigit. 2006. Bank dan lembaga Keuangan Lain. Jakarta:
Salemba Empat.
Digibank by DBS. 14 Juli 2020. Suku Bunga, Harga dan Yield Obligasi, Apa Hubungannya?
dbs.id – https://bit.ly/35IQTgG
Kasmir, 2017, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2014. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Kennedy, P. 2019. Keuangan Internasional. Universitas Kristen Indonesia. Diakses dari
http://repository.uki.ac.id/1403/1/10.Diktat%20Keuangan%20Internasional%20JM.pdf
Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Muchtar Evan Hamzah, dan Siti Najma. 2019. Aplikasi Sistem Keuangan Syariah Pada Pasar
Uang. Jurnal Asy- Syukriyyah Vol 20 No.1.
R. Serfianto D.P. 2013. Pasar Uang dan Pasar Valas. Jakarta.
Sikapi uangmu OJK. 2019. Definisi dan Jenis Obligasi. Sikapiuangmu.ojk.go.id –
https://bit.ly/3koCLgF

Anda mungkin juga menyukai