Anda di halaman 1dari 16

MODUL

MANAJEMEN KEUANGAN

“STRUKTUR PASAR KEUANGAN”

OLEH:
PASKALIANA A. LEHAN (2311100003)
APRI ALSON SANU (2311100004)

MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2023
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Materi ............................................................................................................................1
1.2.1 Struktur Pasar Keuangan........................................................................................1
1.2.2 Sistem Keuangan...................................................................................................3
1.2.3 Pasar Keuangan......................................................................................................5
2.2 Resume..........................................................................................................................12
2.3 Kasus.............................................................................................................................13
2.4 Soal................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14

ii
BAB I

1.1 Latar Belakang


Dalam mempertahankan suatu bisnis untuk tetap berjalan, maka perusahaan perlu
memaksimalkan pendapatan. Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh dana dari pasar
keuangan. Pasar keuangan atau financial market merupakan pasar yang menyediakan
berbagai produk keuangan, serta menjadi tempat bertemunya pembeli dan penjual instrument
keuangan. Pasar keuangan ini dapat dikatakan sebagai penghubung antara unit deficit dan
unit surplus.
Pasar keuangan merupakan jantung dari system keuangan karena kemampuannya
menarik dana masyarakat dan mengalokasikan kembali tabungan tersebut dalam bentuk
pinjaman, serta menetapkan bunga dan harga atas surat berharga yang diperdagangkan. Di
dalam pasar keuangan terdapat transaksi jual beli saham, obligasi, pinjaman antar bank, hinga
valuta asing. Terjadinya transaksi dalam pasar keuangan memiliki peran yang penting bagi
perekonomian suatu negara. Pasar keuangan terdapat berbagai macam jenis seperti pasar
modal, pasar uang, pasar valuta asing, pasar hipotek, pasar kredit konsumen, dan pasar
komoditas. Untuk mempelajari pengaruh pasar keuangan terhadap perekonomian, kita perlu
memperoleh pemahaman tentang struktur dan operasi umumnya.
Pada bab ini terdapat dua pokok bahasan utama yang akan membawa kita untuk
belajar tentang struktur pasar keuangan atau financial market, kemudian dilanjutkan dengan
system pasar keuangan dan pasar keuangan.

1.2 Materi
1.2.1 Struktur Pasar Keuangan
1. Pasar Utang dan Ekuitas
Perusahaan atau individu dapat memperoleh dana di pasar keuangan dengan
menggunakan dua acara. Metode yang paling umum adalah melalui penerbitan
instrument utang, seperti obligasi atau hipotek, yang merupakan perjanjian
kontraktual oleh peminjam untuk membayar pemegang instrument sejumlah dollar
tetap secara berkala (pembayaran bunga dan pokok) sampai tanggal tertentu (tanggal
jatuh tempo), ketika pembayaran akhir dilakukan. Instumen utang adalah jangka
pendek jika jangka waktu jatuh temponya kurang dari satu tahun, dan jangka
panjang jika jangka waktunya sepuluh tahun atau lebih. Instrument utang dengan
jangka waktu antara satu dan sepuluh tahun dikatakan sebagai jangka menengah.
Metode penggalangan dana yang kedua adalah melalui penerbitan ekuitas,
seperti saham biasa, yang merupakan klaim untuk dibagikan dalam pendapatan
bersih (pendapatan setelah pengeluaran dan pajak) dan asset bisnis. Ekuitas sering
melakukan pembayaran berkala (dividen) kepada pemegangnya dan dianggap
sebagai surat berharga jangka panjang karena tidak memiliki tanggal jatuh tempo.
Selain itu, memiliki saham berarti memiliki sebagian dari perusahaan dan dengan
demikian memiliki hak untuk memberikan suara pada isu-isu penting bagi
perusahaan dan untuk memilih direkturnya.

1
Kerugian utama dari memiliki ekuitas korporasi dari pada utangnya adalah
bahwa pemegang ekuitas adalah penggugat sisa, yaitu korporasi harus membayar
semua pemegang utangnya sebelum membayar pemegang ekuitasnya. Keuntungan
memegang ekuitas adalah bahwa pemegang ekuitas mendapat mafaat langsung dari
setiap peningkatan profitabilitas atau nilai asset perusahaan karena ekuitas
memberikan hak kepemilikan kepada pemegang ekuitas. Pemegang utang tidak
mendapat bagian dalam manfaat ini, karena pembayaran dollar tetap.

2. Pasar Primer dan Sekunder


Pasar primer/utama merupakan pasar keuangan dimana masalah baru dari
keamanan, seperti obligasi atau saham dijual kepada pembeli awal oleh perusahaan
atau lembaga pemerintahan yang meminjam dana. Pasar sekunder merupakan pasar
keuangan dimana surat berharga yang telah diterbitkan sebelumnya dapat dijual
kembali.
Pasar utama sekuritas tidak begitu dikenal public karena penjualan sekuritas
kepada pembeli awal sering kali dilakukan secara tertutup. Lembaga keuangan
penting yang membantu penjualan awal sekuritas di pasar perdana adalah bank
investasi. Bank investasi melakukan ini dengan penjaminan sekuritas, hal ini untuk
menjamin harga bagi sekuritas perusahaan dan kemudian menjualnya ke public.
Bursa Efek New York dan NASDAQ (National Association of Securities
Dealers Automated Quotation System), dimana saham yang diteritkan sebelumnya
diperdagangkan, adalah contoh pasar sekunder yang paling terkenal, meskipun pasar
obligasi, dimana obligasi diterbitkan sebelumnya dari perusahaan besar dan
pemerintah AS yang dibeli dan dijual sebenarnya memiliki volume perdangan yang
lebih besar. Contoh lain dari pasar sekunder adalah pasar valuta asing, pasar
berjangka, dan pasar opsi. Pialang dan dealer sekuritas sangat penting bagi pasar
sekunder yang berfungsi dengan baik. Pialang adalah agen investor yang
mempertemukan pembeli dengan penjual efek, sedangkan dealer menghubungkan
pembeli dan penjual dengan membeli dan menjual sekuritas pada harga yang
ditentukan.
Ketika seorang individu membeli sekuritas di pasar sekunder, orang yang
telah menjual sekuritas tersebut menerima uang sebagai ganti sekuritas tersebut,
tetapi perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut tidak memperoleh dana baru.
Sebuah perusahaan memperoleh dana baru hanya ketika sekuritasnya pertama kali
dijual di pasar perdana. Meskipun demikian, pasar sekunder melayani dua fungsi
penting. Pertama, mereka membuatnya lebih mudah dan lebih cepat untuk menjual
instrumen keuangan ini untuk mendapatkan uang tunai; yaitu, mereka membuat
instrumen keuangan lebihcairan. Likuiditas yang meningkat dari instrumen-
instrumen ini kemudian membuatnya lebih diinginkan dan dengan demikian lebih
mudah bagi perusahaan penerbit untuk menjual di pasar perdana. Kedua, pasar
sekunder menentukan harga sekuritas yang dijual perusahaan penerbit di pasar
primer. Investor yang membeli sekuritas di pasar perdana akan membayar
perusahaan penerbit tidak lebih dari harga yang mereka pikir akan ditetapkan pasar
sekunder untuk sekuritas ini. Semakin tinggi harga sekuritas di pasar sekunder,

2
semakin tinggi harga yang akan diterima perusahaan penerbit untuk sekuritas baru di
pasar primer, dan karenanya semakin besar jumlah modal finansial yang dapat
diperolehnya. Oleh karena itu, kondisi di pasar sekunder paling relevan dengan
perusahaan yang menerbitkan sekuritas.

3. Bursa dan Pasar Over-the-Counter


Pasar sekunder dapat diatur dalam dua cara. Salah satu caranya adalah
melalui pertukaran, di mana pembeli dan penjual sekuritas (atau agen atau pialang
mereka) bertemu di satu lokasi pusat untuk melakukan perdagangan. Forum lain
untuk pasar sekunder adalah pasar bebas (OTC), di mana dealer di lokasi berbeda
yang memiliki inventaris sekuritas siap untuk membeli dan menjual sekuritas "over
the counter" kepada siapa saja yang datang kepada mereka dan bersedia menerima
harganya. Karena dealer over-the-counter berhubungan melalui komputer dan
mengetahui harga yang ditetapkan satu sama lain, pasar OTC sangat kompetitif dan
tidak jauh berbeda dengan pasar dengan pertukaran terorganisir. Banyak saham
biasa diperdagangkan over-the-counter, meskipun mayoritas perusahaan terbesar
memiliki saham yang diperdagangkan di bursa saham terorganisir. Pasar over-the-
counter lainnya termasuk yang memperdagangkan jenis instrumen keuangan
lainnya, seperti sertifikat deposito yang dapat dinegosiasikan, dana federal, dan
instrumen valuta asing.

4. Pasar Uang dan Modal


Pasar uang adalah pasar keuangan di mana hanya instrumen utang jangka
pendek (umumnya yang memiliki jangka waktu jatuh tempo kurang dari satu tahun)
yang diperdagangkan. Pasar modal adalah pasar di mana instrumen utang jangka
panjang (umumnya dengan jangka waktu jatuh tempo asli satu tahun atau lebih) dan
instrumen ekuitas diperdagangkan. Surat berharga pasar uang biasanya lebih banyak
diperdagangkan daripada surat berharga jangka panjang sehingga cenderung lebih
likuid.
Sekuritas jangka pendek memiliki fluktuasi harga yang lebih kecil daripada
sekuritas jangka panjang, menjadikannya investasi yang lebih aman. Akibatnya,
perusahaan dan bank secara aktif menggunakan pasar uang untuk mendapatkan
bunga atas kelebihan dana yang mereka harapkan hanya sementara. Surat berharga
pasar modal, seperti saham dan obligasi jangka panjang, sering dipegang oleh
perantara keuangan seperti perusahaan asuransi dan dana pensiun, yang memiliki
sedikit ketidakpastian tentang jumlah dana yang akan mereka miliki di masa depan.

1.2.2 Sistem Pasar Keuangan


1. Pengertian
Sistem keuangan dapat diartikan sebagai kumpulan institusi, pasar, ketentuan
perundangan, peraturan-peraturan, dan teknik-teknik di mana surat berharga
diperdagangkan, tingkat bunga ditetapkan, dan jasa-jasa keuangan (financial
services) dihasilkan serta ditawarkan ke seluruh bagian dunia. Tugas system
keuangan dalam perekonomian modern adalah memindahkan dana dari penabung

3
kepada peminjam yang membutuhkan dana untuk membeli barang-barang dan jasa-
jasa serta melakukan investasi dalam bentuk peralatan-peralatan baru sehingga
perekonomian dapat tumbuh dan pada akhirnya akan meningkatkan standar
kehidupan.
Sistem keuangan menentukan tingkat bunga kredit (cost of credit) dan
besarnya jumlah kredit yang tersedia untuk membayar semua barang dan jasa yang
dibeli setiap hari. Apabila tingkat bunga kredit naik lebih tinggi dan jumlah loanable
funds yang tersedia terbatas, maka total pengeluaran (spending) untuk barang dan
jasa akan mengalami penurunan. Akibatnya, pengangguran akan meningkat dan
pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan karena unit-unit usaha mengurangi
produk dan memberhentikan karyawannya. Sebaliknya, bilamana tingkat bunga
kredit turun dan jumlah loanable funds yang tersedia banyak, total pengeluaran
dalam ekonomi akan meningkat, sector usaha akan mengoptimalkan produknya, dan
pada gilirannya akan menambah lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.

2. Fungsi Sistem Keuangan


a. Fungsi tabungan (savings function): system keuangan menyediakan suatu
mekanisme dan instrument tabungan, seperti saham, obligasi, dan instrument
untang yang lain yang diperjualbelikan di pasar uang dan pasar modal yang
menjanjikan suatu pendapatan dengan risiko relative rendah.
b. Fungsi kekayaan (wealth function): instrument keuangan yang diperjualbelikan
dalam pasar keuangan menyediakan cara yang terbaik untuk menyimpan
kekayaan, yaitu menahan nilai asset yang dimiliki, sampai dana tersebut
dibutuhkan untuk dibelanjakan.
c. Fungsi likuiditas (liquidity function): kekayaan yang disimpan dalam bentuk
instrument keuangan, dapat dikonversi menjadi kas atau uang tunai di pasar
keuangan dengan risiko kecil. Dengan demikian, pasar keuangan menyediakan
likuiditas bagi penabung pemilik instrument keuangan yang sedang
membutuhkan uang tunai.
d. Fungsi kredit (credit function): pasar keuangan menyediakan kredit untuk
membiayai kebutuhan konsumsi dan investasi. Kredit merupakan pinjaman yang
disertai janji untuk membayar kembali di masa yang akan datang.
e. Fungsi pembayaran (payment function): instumen yang dapat digunakan sebagai
alat untuk melakukan pembayaran (medium of exchange) antara lain: cek, giro,
kartu debit, dan kartu kredit.
f. Fungsi risiko (risk function): system keuangan dewasa ini secara luas
menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan, harta, dan risiko
penghasilan/kerugian, kepada semua unit usaha dan konsumen termasuk
pemerintah.
g. Fungsi kebijakan (policy function): pasar keuangan saat ini telah menjadi suatu
alat utama bagi otoritas untuk melakukan kebijakan guna menstabilkan ekonomi
dan memengaruhi inflasi.

4
3. Peraturan Sistem Keuangan
a. Meningkatkan informasi yang tersedia untuk investor
Informasi asimetris di pasar keuangan berarti bahwa investor dapat
mengalami seleksi yang merugikan dan masalah moral hazard yang dapat
menghambat operasi pasar keuangan yang efisien. Perusahaan berisiko atau
penjahat langsung mungkin yang paling bersemangat untuk menjual sekuritas
kepada investor yang tidak waspada, dan masalah seleksi yang merugikan dapat
membuat investor keluar dari pasar keuangan. Kehadiran masalah moral hazard
ini juga dapat menjauhkan investor dari pasar keuangan. Peraturan pemerintah
dapat mengurangi pilihan yang merugikan dan masalah moral hazard di pasar
keuangan dan meningkatkan efisiensi pasar dengan meningkatkan jumlah
informasi yang tersedia bagi investor.
b. Memastikan kesehatan perantara keuangan
Informasi asimetris dapat menyebabkan runtuhnya perantara keuangan
yang meluas, yang disebut sebagaikepanikan finansial. Karena penyedia dana
kepada perantara keuangan mungkin tidak dapat menilai apakah lembaga yang
menyimpan dana mereka sehat, jika mereka meragukan kesehatan perantara
keuangan secara keseluruhan, mereka mungkin ingin menarik dana mereka dari
lembaga yang sehat dan tidak sehat. Hasil yang mungkin terjadi adalah kepanikan
finansial yang menghasilkan kerugian besar bagi publik dan menyebabkan
kerusakan serius pada perekonomian. Untuk melindungi masyarakat dan
perekonomian dari kepanikan keuangan, pemerintah telah menerapkan enam jenis
regulasi, yaitu: pembatasan masuk, penyingkapan, pembatas asset dan aktivitas,
asuransi deposito, batasan kompetisi, pembatasan suku bunga.

1.2.3 Pasar Keuangan


1. Pengertian
Pasar keuangan (financial markets) memiliki beberapa pengertian. Dalam
pengertian sempit pasar keuangan diartikan sebagai pasar di mana asset keuangan
diterbitkan dan diperdagangkan. Dalam pengertian yang lebih luas, pasar keuangan
adalah pasar yang didalamnya terdiri dari berbagai macam teknik dan instrument
untuk tujuan meminjam, memberi kemudahan untuk investasi, melakukan konsumsi,
menabung, dan memberi keleluasaan untuk melakukan jual beli barang dan jasa.
Pasar keuangan juga biasa didefinikasikan sebagai bertemunya pihak yang
mempunyai kelebihan dan (surplus dana) dengan pihak yang kekurangan dan (defisit
dana).
Di pasar keuangan tersebut akan terjadi transaksi, yaitu pihak deficit dana
memperoleh dana dari pihak surplus dana. Dengan kata lain, mobilisasi dana akan
terjadi pada situasi tersebut. Dalam pasar keuangan tersebut, aliran dana diperlancar
dengan munculnya instrument keuangan (sekuritas atau surat berharga). Instrument
keuangan pada dasarnya merupakan surat perjanjian yang melibatkan pihak surplus
dengan deficit dana, dalam kaitannya dengan aliran dana.
Pasar keuangan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu:

5
a. Debt market: pasar yang memperjualbelikan instrument utang, misalnya obligasi,
debenture, commercial paper, treasury bills, dan sebagainya.
b. Equity market: pasar yang memperjualbelikan klaim kepemilikan, misalnya
saham.
c. Capital market: pasar yang memperdagangkan surat-surat berharga jangka
Panjang yaitu diatas 12 bulan. Instrument yang diperjualbelikan dalam pasar ini
bias berupa instrument utang atau saham.
d. Initial pabrik offering (IPO) atau pasar perdana (primary matket): dalam pasar
keuangan terdapat pula pasar di mana perusahaan-perusahaan menerbitkan
instrument keuangan yang baru pertama kalinya dijual atau ditawarkan, misalnya
saham atau obligasi.
e. Pasar sekunder: memperdagangkan instrument keuangan yang sebelumnya dijual
di pasar perdana.
f. Cash market: pasar yang transaksinya langsung dilakukan settlement pembayaran
dan serah terima asset keuangan.
g. Derivatif market: transaksi yang penyelesaiannya dilakukan secara berjangka atau
beberapa waktu kemudian. Pasar ini biasanya didasarkan pada suatu jenis
instrument sebagai underlying transaksinya atau dapat pula didasarkan pada
tangkat bunga, mata uang, atau indeks.
Bagan berikut ini menunjukkan struktur pasar keuangan`
Bagan 1: Struktur Pasar Keuangan
Tanpa Perantara Keuangan
Kas
Investor
Perusahaan (surplus dana)
Instrumen Keuangan

Dengan Perantara Keuangan

Pinjaman Kas Investor


Perantara
Perusahaan (surplus
Keuangan
Bunga Deposito dana)

2. Jenis-jenis Pasar Keuangan


a. Pasar modal versus pasar uang
Pasar modal adalah pasar keuangan di mana diperdagangkan instrument
keuangan jangka Panjang. Pasar uang adalah pasar keuangan di mana
diperdagangkan insrumen keuangan jangka pendek. Contoh instrument keuangan
jangka Panjang adalah obligasi, karena obligasi jatuh tempo lebih dari satu tahun.

6
Contoh instrument jangka pendek adalah Commercial Paper (CP), karena CP
jatuh tempo dalam waktu yang kurang dari satu tahun.
b. Pasar spot dan pasar forward
Pasar spot adalah pasar di mana penyelesaian terjadi saat ini. Pasar forward
adalah pasar di mana penyelesaian terjadi beberapa saat mendatang, sedangkan
kontrak ditetapkan saat ini.
c. Pasar perdana dan pasar sekunder
Pada waktu perusahaan go-public (menjual sahamnya ke publik),
perusahaan akan melewati kedua pasar, yakni pasar perdana dan pasar sekunder.
Pada pasar perdana, perusahaan (emiten) berurusan dengan perusahaan investasi.
Emiten tidak secara langsung menjual sahamnya ke investor public. Contoh
perusahaan sekuritas adalah Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, Merryl Lynch,
Goldman Sachs.
Setelah melakukan jual beli saham, perusahaan biasanya ingin mencatatkan
(listing) saham di Bursa Keuangan, kemudian saham bisa diperjualbelikan di
Bursa Keuangan atau yang dinamakan sebagai pasar sekunder. Harga-harga yang
ditampilkan di koran, televisi, merupakan harga yang terbentuk di pasar sekunder.
d. Pasar OTC dan pasar dengan lokasi tertentu
Beberapa pasar keuangan mempunyai lokasi tertentu. Sebagai contoh, Bursa
Efek Jakarta (temoat saham diperjualbelikan) mempunyai lokasi tertentu, yaitu di
Jakarta, di Jalan Sudirman, dengan bangunan tertentu. Pasar keuangan lain tidak
mempunyai lokasi tertentu, contohnya pasar valuta asing mempunyai lokasi yang
tersebar di dunia. Pedagang valas dihubungkan satu sama lain dengan
menggunakan terminal komputer.
e. Pasar valuta asing
Instrument yang diperdagangkan di pasar keuangan bias beragam, seperti
saham, obligasi, commercial paper, dan mata uang asing (valas). Pasar valas
memperdagangkan mata uang asing.

3. Perantara Keuangan
Perantara keuangan adalah Lembaga atau pihak yang menjembatani pihak
surplus dengan pihak deficit dana. Pihak perantara akan membantu mengefektifkan
aliran dana di pasar keuangan.
a. Tipe perantara keuangan
Perantara keuangan membantu memfasilitasi transaksi antara pihak deficit
dana dengan pihak surplus dana. Secara umum ada dua tipe perantara keuangan,
yaitu:
1) Perantara keuangan yang tidak mengubah klaim/sekuritas.
2) Perantara keuangan yang mengubah klaim.
Bagan berikut menggambarkan perbedaan antara dua tipe perantara
keuangan tersebut. Perantara keuangan mengubah klaim yang langsung dari
surplus dana (sekuritas primer) menjadi klaim yang berbeda yang ditujukan
kepada deficit dana (sekuritas sekunder). Sebagai contoh, klaim atau sekuritas
primer yang diberikan oleh bank adalah deposito. Kemudian deposito diubah

7
menjadi klaim sekunder dalam bentuk pinjaman. Untuk perantara keuangan yang
tidak mengubah klaim, klaim primer akan disalurkan langsung dari pihak deficit
dana ke pihak surplus dana (misal perusahaan menerbitkan obligasi, dijual
langsung ke investor, meskipun dibantu penjualannya oleh perusahaan sekuritas).

Bagan 2: Intermediasi yang Mengubah Klaim dengan yang Tidak Mengubah


Klaim

(sekuritas sekunder)
Pinjaman Perantara Kas Investor
Perusahaan Keuangan (surplus
Mengubah dana)
Bunga Deposito
Klaim
(sekuritas primer)

Kas Perantara Kas Investor


Keuangan (surplus
Perusahaan Mengubah dana)
Obligasi Klaim Obligasi
(sekuritas (sekuritas
primer) primer)

1) Perantara Keuangan yang Tidak Mengubah Klaim


Perantara keuangan jenis ini adalah perantara keuangan yang
menjembatani pihak defisit dengan surplus tanpa mengubah klaim. Sebagai
contoh, broker bertugas hanya menjembatani dua pihak tersebut. Misalnya,
perusahaan mengeluarkan obligasi, broker hanya menghubungkan antara
perusahaan dengan investor. Broker tidak melakukan apa-apa terhadap
obligasi tersebut. Karena obligasi dikeluarkan oleh pihak pertama (pihak
yang membutuhkan dana), maka obligasi tersebut dinamakan sebagai
sekuritas primer.
2) Perantara Keuangan yang Mengubah Klaim
Dalam beberapa situasi, perantara keuangan yang tidak mengubah
klaim kurang efektif dalam mengalirkan dana. Biaya transaksi tidak bisa
diturunkan menjadi lebih rendah, karena mereka tidak mengubah klaim.
Sebagai contoh, investor kecil praktis tidak bisa atau kesulitan untuk

8
melakukan investasi pada obligasi tersebut. Suatu obligasi barangkali
mempunyai jangka waktu 20 tahun, padahal investor individual
menginginkan likuiditas (sebagai halnya menaruh uang di tabungan agar bisa
diambil sewaktu-waktu. Ilustrasi ini menunjukkan bahwa investor
kecil/individual terpaksa tidak bisa menyalurkan dananya ke perusahaan.
Perantara keuangan jenis kedua yaitu yang mengubah klaim, membantu
memecahkan masalah tersebut dengan jalan mengubah klaim sekuritas
primer menjadi sekuritas sekunder. Sebagai contoh, bank menerbitkan
deposito atau tabungan yang ditawarkan kepada penabung (investor).
Tabungan mempunyai karakteristik bisa diambil sewaktu-waktu, sehingga
likuiditasnya tinggi. Tabungan juga merupaka sekuritas primer karena
ditawarkan untuk pihak surplus dana langsung. Karakteristik semacam ini
disenangi oleh investor, terutama investor kecil. Selanjutnya bank
mengumpulkan dana dari tabungan tersebut, dan kemudian bank memberika
pinjaman kepada perusahaan dengan jangka waktu beberapa tahun dan nilai
tertentu. Pinjaman tersebut merupakan instrument sekunder, karena bank
mengeluarkan sekuritas tersebut dan diberikan kepada perusahaan. Hal ini
berarti bank telah mengubah klaim dari tabungan menjadi pinjaman.
b. Manfaat Perantara Keuangan
1) Denominasi: instrument keuangan bisa diciptakan dengan denominasi yang
berbeda-beda, mulai dari yang paling kecil sampai dengan yang sangat besar.
Tabungan merupakan contoh produk keuangan dengan denominasi kecil.
2) Jangka waktu (likuiditas): investor kecil menginginkan tabungan yang bisa
ditarik sewaktu-waktu. Dengan kata lain, investor tersebut menginginkan
produk keuangan atau instrument keuangan yang mempunyai jangka waktu
yang pendek.
3) Monitor (pengawasan): investor individual yang mempunyai dana kecil,
tidak akan mempunyai kemampuan dan kemauan (insentif) untuk memonitor
perusahaan yang meminjam dananya.
4) Biaya transaksi: di samping insentif yang lebih besar, lembaga keuangan bisa
memperkecil biaya transaksi per unit. Dengan kata lain, terjadi economies of
scale untuk pemrosesan biaya transaksi dan biaya lainnya.
c. Tipe Lembaga Perantara Keuangan
1) Bank
Bank sering disebut bank komersial, yaitu perantara keuangan yang
ditandai dengan aktivitas menerbitkan deposito dan tabungan sebagai sumber
dana utama mereka, kemudian memberikan pinjaman. Pendapatan bank
tersebut terutama diperoleh dari selisih antara tingkat bunga yang dibebankan
kepada debitur (peminjam) dengan tangkat bunga yang dibayarkan kepada
penabung (deposan). Di samping pendapatan dari selisih bunga tersebut,
bank memperoleh pendapatan dari sumber lain, yaitu dari jasa-jasa yang
dilakukan oleh perbankan.
Neraca Bank

9
Aktiva Pasiva
Kas dan Surat-surat Berharga
Pinjaman Kredit Giro, Deposito, dan Tabungan
Aktiva Lancar dan tetap Dana yang Dibeli (Purchased Fund)
Utang Jangka Panjang dan Modal Sendiri

Sumber dana perbankan bisa berasal dari dana yang diserahkan oleh
masyarakat, dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan. Dana tersebut
biasanya merupakan tulang punggung dan lembaga keuangan bank,
khususnya bank kecil atau konvensional.
Giro merupakan simpanan pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Deposito
merupakan simpinan dari pihak ketiga yang penarikannya hanya bisa
dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak
ketiga dengan pihak lain bank. Tabungan merupakan simpinan dari pihak
ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut syarat-syarat
tertentu.
Di samping dana yang dihimpun dari masyarakat, bank bisa
memperoleh dana dari pasar keuangan. Bank bisa memperoleh dana tersebut
melalui pinjaman antarbank. Selain itu, bank juga bisa memperoleh pinjaman
jangka pendek dari Bank Indonesia (sebagai bank sentral). Bank juga bisa
menerbitkan surat utang obligasi yang dijual ke investor langsung. Dana
yang diperoleh bank tersebut kemudian dialokasikan ke aset. Aset yang
dipakai bank bisa dibagi ke dalam dua kelompok:
- Aset yang menghasilkan pendapatan: contoh asset ini adalah pinjaman
yang memberikan tingkat bunga bagi bank, dan merupakan salah satu
sumber pendapatan bank.
- Aset yang tidak menghasilkan pendapatan: contohnya ialah kas, atau
bangunan yang tidak secara langsung memberikan pendapatan bunga bagi
bank.
2) Asuransi
Perusahaan asuransi ditandai denga ciri menarik premi dari
nasabahnya. Premi tersebut merupakan kompensasi atas perlindungan
terhadap risiko yang mereka berikan kepada nasabahnya. Ada beberapa jenis
asuransi seperti asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi kerugian, dan
asuransi lainnya.
Premi asuransi yang dikumpulkan merupakan sumber dana utama
perusahaan asuransi. Sumber dana tersebut bisa mencapai sekitar 70% dari
total sumber dana asuransi. Dana yang dikumpulkan oleh perusahaan
asuransi tersebut kemudian diinvestasikan ke asset yang menghasilkan
return.
3) Perusahaan Sekuritas

10
Perusahaan sekuritas ditandai dengan ciri membantu perolehan dana
melalui penerbitan sekuritas, seperti saham atau obligasi untuk perusahaan
atau pemerintah. Jasa tersebut meliputi underwrite (penjaminan) sekuritas,
pendistribusian sekuritas, konsultasi keuangan.
Beberapa contoh perusahaan sekuritas adalah Mandiri Sekuritas,
Makindo, Merril Lynch, Goldman Sachs, Morgan Stanley Dean Witter.
Perusahaan tersebut relatif besar dan menawarkan jasa yang relatif lengkap,
mulai dari dealer-broker, sampai underwriting penerbitan sekuritas baru.
Broker dan dealer sekuritas mempunyai kegiatan yang berbeda. Broker hanya
memfasilitasi pertemuan dua pihak (misal pembeli dengan penjual sekuritas).
Pendapatan broker diperoleh dari komisi. Dealer memperjualbelikan
sekuritas, biasa disebut sebagai market maker (menciptakan pasar, atau
menciptakan likuiditas). Pendapatan mereka diperoleh dari selisih antara
harga jual dengan harga beli, yang sering disebut juga sebagai spread.

4) Perusahaan Investasi (Reksadana)


Perusahaan investasi pada dasarnya adalah lembaga keuangan yang
mengumpulkan dana dari masyarakat dengan menjual saham dan kemudian
menginvestasikan dana tersebut pada instrument keuangan seperti saham atau
obligasi. Perusahaan investasi yang melakukan investasi hanya pada
instrument keuangan jangka pendek disebut juga sebagai Moner-Market
Fund. Perusahaan investasi yang mengkonsentrasikan pada saham yang
sedang tumbuh disebut Growth Fund, pada saham internasional disebut
sebagai International Fund.
Perusahaan investasi bisa berbentuk Close-end Fund, Open-end Fund,
dan Unit Trust. Close-end Fund tidak memungkinkan pemegang saham
menjual kembali sahamnya ke perusahaan investasi tersebut. Sedangkan
Open-end Fund memungkinkan pemegang saham menjual kembali
sahamnya ke perusahaan investasi tersebut. Fund ini sering disebut juga
sebagai Mutual Fund. Unit Trust mengkhususkan pada obligasi sebagai
investasi dan komposisi obligasi tidak akan berubah dari awal kontrak
sampai jangka waktu berakhir.

4. Instrumen Keuangan
Pada bagian muka, surat perjanjian pinjaman bisa dianggap sebagai instrument
keuangan. Surat perjanjian tersebut mengatakan bahwa peminjam akan
mengembalikan utangnya dengan menyebarkan kas di masa mendatang. Dengan
kata lain, pemegang surat tersebut berhak memperoleh kas di masa mendatang.
Instrument keuangan juga bisa diartikan sebagai surat perjanjian kontrak yang
menyebutkan jumlah yang dipinjam, ketentuan pelunasannya, dan hal-hal lainnya
yang akan dicakupkan dalam perjanjian tersebut (misal jaminan, dan lainnya).
a. Karakteristik Instrumen Keuangan

11
Sekuritas mempunyai beberapa karakteristik yang membedakan satu sama
lain dalam beberapa hal berikut ini:
1) Denominasi: setiap sekuritas mempunyai denominnasi tertentu.
2) Jangka waktu: sekuritas mempunyai jangka waktu yang berbeda-beda.
Obligasi mempunyai jangka waktu di atas satu tahun. Hal tersebut berarti
perusahaan yang meminjam akan melunasi pinjamannya (obligasi) dalam
jangka waktu ditetapkan.
3) Tipe klaim: ada dua jenis sekuritas berdasarkan klaimnya yaitu klaim
kepemilikan (saham) dan klaim pinjaman (utang dan obligasi).
4) Likuiditas: instrument keuangan berbeda-beda dalam hal kemudahan
memperjualbelikan. Kemudahan tersebut disebut sebagai marketability atau
liquidity. Pada umumnya saham mempunyai tingkat likuiditas yang lebih
tinggi dibandingkan obligasi.

b. Jenis-jenis Instrumen Keuangan


1) Instrument Pasar Keuangan
Instrument pasar keuangan adalah instrument keuangan yang
mempunyai jatuh tempo yang kurang dari satu tahun. Contoh instrument
tersebut antara lain: Sertifikat Bank Indonesia, Commercial Paper,
Akseptansi Bank, Certificates of Deposit, dan Repurchase Agreement.
SBI merupakan surat utang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
Commercial Paper (CP) merupakan surat utang jangka pendek (kurang dari
satu tahun) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Biasanya surat utang tersebut
tidak disertai dengan jaminan, sehingga didasarkan pada kepercayaan
terhadap perusahaan.
Certificates of Deposits (CD) adalah deposito yang didasarkan atas
tunjuk (siapa yang membawa/menunjukkan CD dia yang berhak memperoleh
pembayaran), bukan atas tertulis. Karakteristik tersebut membuat CD mudah
dipindahtangankan (diperjualbelikan). Repuchase agreement (Repo)
merupakan perjanjian untuk membeli kembali.
2) Instrument Pasar Modal
Instrument pasar modal adalah instrument yang mempunyai jangka
waktu lebih dari satu tahun. Contoh instrument keuangan tersebut adalah
obligasi, saham preferen, dan saham biasa. Obligasi adalah surat utang yang
dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah. Obligasi biasanya
menyebutkan nilai nominal, kupon bunga, dan jangka waktu.
Saham dimasukkan ke dalam instrument pasar modal, karena saham
akan selalu ada jika perusahaan yang mengeluarkan saham masih ada. Saham
tersebut mungkin berpindah kepemilikan dari satu investor ke investor
lainnya. Saham preferen menggabungkan karakteristik saham dengan
obligasi. Saham preferen merupakan saham (yang berarti kepemilikan), tetapi
membayar dividen yang relative tetap (seperti bunga obligasi).

12
2.1 Resume
Pasar keuangan adalah pasar yang menyediakan berbagai produk keuangan, serta
menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli instrument keuangan, contohnya saham,
obligasi, valuta asing, dan pinjaman antar bank. Pasar keuangan terdiri dari beberapa jenis,
yaitu pasar modal, pasar uang, pasar forward, pasar spot, pasar perdana, pasar sekunder,
pasar OTC, pasar lokasi tertentu, dan pasar valuta asing (valas).
Di dalam pasar keuangan terdapat perantara keuangan yang berfungsi untuk
menjembatani pihak surplus dengan pihak deficit dana. Tipe lembaga perantara keuangan,
antara lain yaitu, bank asuransi, perusahaan sekuritas, dan perusahaan investasi (reksa dana).
Pasar keuangan memiliki instrument keuangan yang berfungsi sebagai surat perjanjian
kontrak yang menyebutkan jumlah yang dipinjam, ketentuan pelunasannya, dan lain-lain
yang mencakup dalam perjanjian tersebut. Karakteristik dalam instrument keuangan yaitu
denominasi, jangka waktu, tipe klaim, dan likuiditas.
Instrument keuangan juga meliputi dua jenis yaitu instrument pasar keuangan dan
instrument pasar modal. Instrument pasar keuangan merupakan instrument yang tanggal jatuh
temponya kurang dari satu tahun, seperti Sertifikat Bank Indonesia, akseptansi bank,
commercial paper (CP), repurchase agreement, dan certificates of deposit. Instrument pasar
modal adalah instrument yang mempunyai jangka waktu lebih dari satu tahun, seperti
obligasi, dan saham (saham preferen, dan saham biasa).

2.2 Kasus
Aplikasi pinjaman online. Diimingi bunga pinjaman yang rendah dan proses cepat
tanpa agunan. Masyarakat dalam keadaan terdesak dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi,
terkadang menyepelehkan ketentuan dan syarat pinjaman pada aplikasi online. Salah satu
aplikasi pinjaman online yaitu Easycash yang menawarkan bunga pinjaman rendah.
Masyarakat sudah tergiur dengan bunga pinjaman yang ditawarkan, maka mereka dengan
cepat mengajukan pinjaman tersebut tanpa membaca kembali hal-hal penting terkait
pembayaran pinjaman tersebut. Masalah yang terjadi ialah bunga yang ditawarkan aplikasi
tersebut, bunga pinjamannya 0,1% - 0,4%. Dalam ketentuan yang diberikan aplikasi
Easycash ialah, jika bunga pinjaman dikasih 0,03% berarti bunga dalam 1 bulan pembayaran
harus di potong 2 kali pembayaran, yang mana setiap dua minggu debitur harus menyicil
pinjaman tersebut. Periode pengembalian yang diberikan seharusnya 8 periode atau 8 bulan,
tetapi dipotong menjadi 4 bulan. Kesalahan inilah yang sering terjadi pada masyarakat atau
debitur yang langsung mengajukan pinjaman tanpa membaca ketentuan dan syarat yang
berlaku pada aplikasi pinjaman online.

2.3 Soal

Dari kasus di atas, apa peran OJK dalam menjalankan tugasnya? Dikarenakan hal tersebut
merupakan transaksi yang terjadi dalam pasar keuangan itu sendiri.

13
DAFTAR PUSTAKA

Siamat, Dahlan. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan “Kebijakan Moneter dan


Perbankan” edisi kelima. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Sartono, R. Agus. 2017. Manajemen Keuangan “Teori dan Aplikasi” edisi keempat.
BPFE-Yogyakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai