Kelas : 22 A Manajemen
2. Pasar Keuangan
Didalam pasar terdapat jenis – jenis pasar antara lain yaitu :
Pasar asset fisik vs pasar asset keuangan
Pasar asset fisik : Disebut juga dengan pasar asset yang berwujud atau nyata yang
memasarkan produk seperti gandum, mobil, computer dll.
Pasar asset keuangan : merupakan pasar yang terkait dengan saham,obligasi selain itu
terkait juga dengan efek deveratif yang nilainya bergantung pada harga saham.
Pasar Spot vs pasar Future
Pasar spot (spot market) : pasar dimana asset diperjualbelikan untuk pengiriman
Pasar Future (future market) : pasar tempat para partisiannya melakukan persetujuan
untuk membeli atau menjual asset pada masa depan.
Pasar Uang vs Pasar Modal
Pasar Uang (money market) : pasar keuangan dimana dana dipinjam atau dipinjamkan
untuk periode yang pendek (kurang dari satu tahun)
Pasar Modal (capital market) : pasar keuangan untuk saham dan utang jangka Panjang
atau menengah (satu tahun atau lebih)
Pasar Primer vs Pasar Sekunder
Pasar Primer (Primary Market) : pasar dimana perusahaan menambah modal dengan
menerbitkan efek baru.
Pasar Sekunder (Secondary Market) : pasar dimana efek dan asset finansial lainnya
diperdagangkan diantara para investor setelah diterbitkan oleh perusahaan.
Pasar Privat vs Pasar Publik
Pasar Privat (Privat Market) : pasar yang dilakukan secara langsung diantara kedua
belah pihak.
Pasar Publik (public market) : pasar dimana kontrak terstandardisasi diperdagangkan
dalam pertukaran yang terorganisasi
3. Institusi Keuangan
Suatu perusahaan dapat memiliki sejumlah anak perusahaan yang terlibat dalam
Berbagai fungsi antara lain :
Bank investasi (investment banks): Berfungsi membantu perusahaan dalam
pengumpulan modal.
Reksa dana pasar uang (money market funds) : reksa dana yang berinvestasi pada
efek jangka pendek dan beresiko rendah dan memungkinkan investor untuk menulis
cek dari tabungan mereka.
Bank Umum atau Komersial (commercial banks) : pasar keuangan yang melayani
berbagai penabung dan peminjam
Perusahaan jasa keuangan (finansial services corporation) : perusahaan yang
menawarkan berbagai jasa keuangan, termasuk investasi perbankan operasi pialang,
asuransi dan perbankan komersial
Serikat Kredit (kredit union) : merupakan asosiasi koperasi yang para anggotanya
memiliki kesamaan ikatan seperti karyawan dari satu perusahaan yang sama.
Dana Pensiun (pension funds) : program yang di danai oleh perusahaan atau badan
pemerintah bagi para karyawannya dan dikelola perusahaan asuransi jiwa.
Reksa Dana (mutual funds) : organisasi yang mengumpulkan investor untuk membeli
instrumen keuangan dan dengan demikian mengurangi resikoo melalui diversifikasi.
Exchange Tinded Funds (ETFs) : serupa dengan reksa dana dan pada umumnya
dijalanka oleh perusahaan reksa dana
Hedge funds : mirip dengan reksa dana karena menerima uang dari penabung,
kemudian menggunakan dana tersebut untuk membeli berbagai efek tetapi dengan
berbedapa perbedaan penting.
Perusahaan private equity : organisasi yang beroperasi melakukan pembelian terhadap
beberapa saham perusahaan tetapi pemain dalam private equity membeli dan
mengelolaseluruh perusahaan.
4. Bursa Saham
Bursa saham adalah pasar sekunder yang paling aktif dan paling penting artinya bagi
manajer keuangan.
Tujuan utama manager keuangan adalah memaksimalkan harga saham perusahaan
sehingga pengetahuan tentang bursa saham menjadi hal penting bagi setiap orang
yang terlibat dalam pengelolaan suatu bisnsi.
Bursa saham dengan lokasi fisik ( physical location exchange) . Organisasi formal
dengan kokasi fisik yang nyata untuk mengadakan pasar lelang atas efek yang
ditunjuk.
Pasar over the counter (over the counter market) : sekumpulan besar broker dan dealer
yang terhubung secara elektronik melalui telepon dan komputer digunakan untuk
perdagangan efek yang tidak terdaftar.
Pasar dealer (dealer market) : termasuk seluruh fasilitas yang diperlukan untuk
mengadakan transaksi efek yang tidak dilakukan pada bursa lokasi fisik.
Salah satu bank investasi terbesar di dunia, Deutsche Bank, sedang menghadapi masalah.
Pada 16 September 2016, Departemen Kehakiman AS meminta denda $14 miliar terhadap
Deutsche Bank untuk menyelesaikan kasus penipuan subprime mortgage. Kesalahan
penjualan terjadi sebelum krisis global 2008, ketika gelembung perumahan AS lahir.
Masyarakat bereaksi dengan kewaspadaan yang meningkat, termasuk masyarakat Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa interdependensi keuangan global semakin meningkat dan
mengingatkan kita untuk lebih waspada terhadap kondisi ekonomi global.
Pasar bereaksi negatif terhadap permintaan tersebut, seperti yang ditunjukkan oleh jatuhnya
saham Deutsche Bank pada Selasa (20 September). Saham Deutsche Bank termasuk dalam
kategori saham blue chip yang menjadi andalan investor karena likuiditasnya yang tinggi dan
diterbitkan oleh perusahaan yang terbukti sangat kredibel. Selain penurunan harga saham,
bond credit default swap Deutsche Bank naik 37 basis poin menjadi 536 basis poin, tertinggi
sejak 2007. Peningkatan ini menunjukkan persepsi risiko Deutsche Bank meningkat. untuk
menghubungkan
Kekhawatiran pasar yang berkembang tentang keadaan Deutsche Bank bukannya tidak
beralasan. Pelaku pasar yakin denda $14 miliar dapat mengguncang bank dan memicu krisis
keuangan lainnya. IMF sebelumnya telah melaporkan bahwa Deutsche Bank memiliki
potensi risiko sistemik global karena tingkat keterkaitannya yang tinggi. IMF telah
mengklasifikasikan mereka dalam kelompok G-SIB (Global Systemically Important Banks)
dan merupakan yang pertama di atas HSBC dan Credit Suisse.
Kasus Deutsche Bank menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan kesehatan lembaga
keuangan global telah meningkat sejak krisis keuangan global pada tahun 2008. Masyarakat
bereaksi terhadap berita permintaan hukuman Departemen Kehakiman terhadap Deutsche
Bank dengan kekhawatiran bahwa bank tersebut terlalu besar, akan gagal dan menyebabkan
krisis keuangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa lembaga keuangan dan perbankan merupakan
bagian dari perekonomian yang paling rentan terhadap krisis. Salah satu penyebab kerentanan
ini adalah konsep perbankan itu sendiri, yaitu. H. ketidaksesuaian likuiditas, di mana aset
tidak likuid didukung oleh serangkaian kewajiban yang sangat likuid. Guncangan tingkat
utang dapat memengaruhi posisi aset bank.
Selain itu, kerentanan juga disebabkan oleh pasar keuangan yang semakin saling terhubung,
baik melalui transaksi maupun respon emosional masyarakat terhadap kepanikan dan euforia
(Financial Times, 2016). Espinosa-Vega dan Sole (2010), yang mengembangkan model
federasi keuangan dengan menggunakan analisis jaringan, menunjukkan bahwa perbankan
Eropa dan Amerika saling terkait erat. Kerangka analisis jaringan digunakan dalam simulasi
stress test bank-bank Jerman IMF (2016) untuk menentukan risiko sistemik. IMF menemukan
bahwa bank-bank Jerman memiliki risiko penularan yang lebih tinggi di luar negeri daripada
di dalam negeri (lihat Gambar 1). Dengan kata lain, Jerman lebih merupakan "penyalur"
risiko kehilangan modal dalam krisis perbankan daripada "penerima" risiko itu. Krisis
perbankan Jerman dengan mudah menyebar ke negara lain seperti Perancis, Inggris dan
sejenisnya