Pertemuan minggu ke - 1
Dosen : Hendri Affandi SE MBA Ph.D
STEI 2021
RPS Manajemen Keuangan 1
Pertemuan 1:
1. Institusi finansial
2. Pasar finansial
3. Jenis sekuritas
4. Capital market eficiency
Pertemuan 2:
1. Expected return & variance
2. weight, expected return & varians dari portfolio
3. Announcement, surprises & expected return
4. Systematic risk & unsystematic risk
5. Efek diversifikasi, Systematic risk principle & measured
Institusi Finansial
Institusi finansial adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis yang berhubungan dengan transaksi keuangan dan moneter. Bentuk
bisnisnya terkait dengan deposito, pinjaman, investasi, dan pertukaran mata uang.
Cakupan operasi bisnis dalam sektor jasa keuangan termasuk bank, perusahaan perwalian, perusahaan asuransi, perusahaan pialang,
dan manajer investasi. Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju memiliki kebutuhan berkelanjutan atau setidaknya berkala untuk
layanan institusi finansial. Jenis institusi ini beroperasi pada beberapa skala dari serikat komunitas lokal hingga bank investasi internasional.
1. Bank Komersial
Jenis institusi finansial ini adalah lembaga yang menerima simpanan, menawarkan layanan rekening giro, membuatkan pinjaman bisnis,
pribadi, dan hipotek, serta menawarkan produk keuangan dasar seperti sertifikat deposito dan rekening tabungan untuk individu dan usaha
kecil. Bank komersial adalah tempat kebanyakan orang melakukan urusan perbankan mereka, bukan bank investasi.
Bank dan badan usaha serupa, seperti jasa pegadaian atau koperasi, menawarkan layanan keuangan yang paling umum dikenal dan sering
digunakan. Di antaranya tawaran rekening giro dan tabungan, hipotek rumah, dan jenis pinjaman lain bagi pelanggan ritel dan komersial.
Bank juga bertindak sebagai agen pembayaran melalui kartu kredit, transfer kawat, dan pertukaran mata uang.
2. Bank Investasi
Dalam kategori institusi finansial, jenis bank ini mengkhususkan diri dalam menyediakan layanan yang dirancang untuk memfasilitasi
operasi bisnis. Contoh layanannya seperti pembiayaan belanja modal dan penawaran ekuitas, termasuk penawaran umum perdana ( Initial
Public Offering, IPO).
Mereka juga biasanya menawarkan layanan perantara bagi investor, bertindak sebagai pembuat pasar untuk pertukaran perdagangan, serta
mengelola merger, akuisisi, dan restrukturisasi perusahaan lainnya.
3. Perusahaan Asuransi
Di antara institusi finansial non-bank, perusahaan asuransi adalah jenis institusi finansial yang paling dikenal masyarakat. Mereka
memberi asuransi baik bagi individu maupun korporasi dan merupakan institusi finansial tertua.
Perlindungan aset dan perlindungan terhadap risiko keuangan, yang dijamin melalui produk asuransi, merupakan layanan penting
perusahaan asuransi. Layanan perusahaan memfasilitasi investasi individu dan perusahaan demi mendorong pertumbuhan ekonomi.
4. Perusahaan Pialang
Jenis institusi finansial satu ini adalah usaha yang berupa perusahaan investasi dan pialang mengkhususkan diri dalam menyediakan
layanan investasi yang mencakup layanan manajemen kekayaan dan penasihat keuangan.
Mereka juga menyediakan akses ke produk investasi yang dapat berkisar dari saham dan obligasi, hingga investasi alternatif yang kurang
dikenal, seperti hedge fund dan investasi ekuitas swasta.
Pasar Finansial
Pasar finansial adalah pasar dimana individu dan entitas dapat memperdagangkan Efek-Efek finansial, komoditas, dan barang-barang
berharga lainnya yang dapat diperdagangkan, dengan biaya transaksi yang rendah yang mencerminkan besarnya permintaan dan
penawaran atas Efek-Efek, komoditas, dan barang-barang tersebut. Efek-Efek meliputi saham-saham dan obligasi, sementara komoditas
mencakup logam berharga atau produk-produk pertanian.
Pasar finansial dpat berupa pasar umum (dimana banyak jenis komoditas diperdagangkan) dan pasar-pasar khusus (dimana hanya
satu jenis komoditas diperdagangkan). Pasar-pasar finansial beroperasi dengan cara mempertemukan banyak pembeli dan penjual yang
berminat, termasuk rumah tangga, perusahaan-perusahaan, dan lembaga-lembaga pemerintah pada satu 'tempat', sehingga
memudahkan pembeli menemukan penjual, dan sebaliknya. Suatu ekonomi yang mengandalkan interaksi antara para pembeli dan
penjual untuk mengalokasikan sumber-sumber daya dikenal sebagai ekonomi pasar, yang membedakannya dari ekonomi yang dikontrol
(oleh pemerintah) atau ekonomi non-pasar.
Pasar modal dapat pula dibagi atas pasar perdana dan pasar sekunder. Efek-Efek pertama kali diterbitkan di pasar perdana melalui
penawaran umum perdana (IPO), sementara pasar sekunder memperdagangkan Efek-Efek yang telah diterbitkan melalui penawaran
umum perdana. Transaksi di pasar perdana terjadi antara pihak penerbit dengan pemodal, sementara transaksi di pasar sekunder terjadi
antar pemodal.
Likuiditas adalah aspek yang sangat penting untuk Efek-Efek yang diperdagangkan di pasar sekunder. Likuiditas merujuk kepada seberapa
mudah suatu Efek dapat dijual tanpa mengorbankan nilainya. Suatu Efek dikatakan likuid apabila terdapat banyak pembeli dan penjual
pada suatu saat yang sama. Pemodal mendapatkan manfaat dari Efek-Efek yang likuid karena pemodal dapat menjual Efek-Efek miliknya
setiap saat; sementara Efek-Efek yang tidak likuid akan memaksa penjual untuk melepas Efek-Efek miliknya dengan potongan harga yang
besar.
1. Fungsi-Fungsi Perantara
• Distribusi Sumber Daya: Pasar finansial mendukung distribusi kembali sumber daya ekonomi riil dari pemilik modal kepada penerima
modal yang sesungguhnya.
• Meningkatkan Pendapatan: Pasar finansial memungkinkan pemilik modal untuk mendapatkan bunga atau dividen atau kelebihan dana
mereka, dengan demikian mendukung peningkatan pendapatan individu dan pendapatan nasional.
• Pemakaian Dana Secara Produktif: Pasar finansial mendukung penggunaan dana-dana secara produktif, dan dengan demikian
meningkatkan pendapatan nasional dan produk domestik bruto.
• Penghimpunan Modal: Pasar finansial menyediakan sarana untuk menyalurkan kelebihan dana, sehingga membantu penghimpunan
modal suatu negara.
• Pembentukan Harga: Pasar finansial membantu pembentukan harga melalui interaksi antara para pembeli dan penjual. Pasar finansial
memberikan tanda untuk alokasi dana-dana dalam ekonomi yang berdasarkan faktor permintaan dan penawaran melalui mekanisme
yang disebut proses pembentukan harga.
• Mekanisme Penjualan: Pasar finansial menyediakan mekanisme penjualan aset finansial, sehingga pemodal mendapatkan manfaat
dari likuiditas aset finansial tersebut.
• Informasi: Aktivitas dari para pelaku pasar finansial mengakibatkan terciptanya informasi harga dan penyebaran informasi tersebut ke
berbagai segmen pasar sehingga mengurangi biaya transaksi aset finansial.
2. Fungsi-Fungsi Finansial
• Menyediakan dana kepada debitur sehingga memungkinkan debitur untuk melaksanakan rencana investasinya.
• Menyediakan instrumen-instrumen yang menghasilkan pendapatan kepada para kreditur pemilik modal sehingga memungkinkan
para kreditur pemilik modal untuk memupuk kekayaan melalui kepemilikan surat-surat hutang.
• Menyediakan likuiditas di pasar sehingga mendukung perdagangan Reksa Dana.
• Menyediakan likuiditas untuk bank-bank komersial.
• Mendukung pembentukan kredit.
• Mempromosikan tabungan.
• Mempromosikan investasi.
• Mendukung pertumbuhan ekonomi yang berimbang.
Elemen-Elemen
Pasar Finansial
(Berdasarkan Tingkat dan Berdasarkan Jenis Efek)
Berdasarkan Tingkat
1. Pasar Perdana: Pasar perdana adalah pasar untuk penerbitan saham-saham baru atau penerbitan surat-surat hutang baru. Pasar
perdana memperdagangkan Efek-Efek yang dijual kepada masyarakat umum untuk pertama kalinya.
2. Pasar Sekunder: Pasar sekunder adalah pasar yang memperdagangkan Efek-Efek yang telah ada terlebih dahulu. Dengan kata lain,
pasar sekunder memperdagangkan Efek-Efek yang sebelumnya diterbitkan di pasar perdana. Biasanya, Efek-Efek tersebut dicatatkan
di bursa Efek yang menyediakan sarana untuk melakukan jual beli Efek-Efek di pasar reguler.
Efek Hutang
Efek Hutang adalah bukti hutang penerbit (korporasi atau pemerintah) kepada pemegang Efek, dimana penerbit berjanji
untuk mengembalikan hutang tersebut dalam jangka waktu tertentu dan dengan bunga tertentu.
Reksa Dana
Adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya dikelola manajer
investasi.
Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang sudah mengantongi ijin usaha dari OJK
untuk bisa melakukan kegiatan usaha sebagai pihak perantara pedagang efek, pihak penjamin emisi efek, atau kegiatan lainnya yang sesuai
dengan ketentuan dan peraturan pengawas pasar modal.
Jadi, Anda tidak bisa langsung membeli saham pada perusahaan publik yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tanpa adanya
perusahaan sekuritas. Untuk itu, perusahaan sekuritas menjadi pihak perantara antar investor dan perusahaan yang melakukan kegiatan
jual beli saham di BEI.
Saat ini, terdapat dua jenis perusahaan sekuritas yang bergerak di Indonesia, yaitu perusahaan sekuritas asing dan perusahaan sekuritas
lokal. Berbagai riset yang dilakukan para perusahaan sekuritas asing juga bisa dibilang sangat dalam, sehingga bisa dijadikan pertimbangan
utama bagi para investor. Tapi dibalik hal tersebut, kegiatan jual beli di perusahaan asing umumnya lebih tinggi, yaitu sekitar 0,25% untuk
nilai transaksi beli, dan 0,35% untuk nilai transaksi jualnya. Sebagai perbandingan, biaya transaksi jual beli saham pada perusahaan
sekuritas lokal saat ini hanya berkisar antara 0,15%-0,25%.
Kegiatan Usaha Perusahaan Sekuritas
Pasar yang efisen merupakan suatu pasar bursa dimana efek yang diperdagangkan merefleksikan semua informasi yang
mungkin terjadi dengan cepat dan akurat. Konsep dari pasar yang efisien ini menyatakan bahwa pemodal selalu
memasukkan faktor informasi yang tersedia dalam keputusan mereka, sehingga terefleksi pada harga yang mereka
transaksikan. Jadi harga yang berlaku di pasar sudah mengandung faktor informasi tersebut.
Menurut Husnan (2001:264)
pengertian pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga-harga sekuritasnya telah mencerminkan
informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru tercermin pada harga sekuritas semakin efisien pasar modal
tersebut. Sedangkan menurut Jogiyanto (1998:283),
pasar modal yang efisien adalah pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru
yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia.
Pengertian pasar modal efisien yang diterima secara luas adalah pasar modal yang apabila terdapat informasi baru,
maka informasi tersebut tersebar luas, cepat dan mudah didapat secara murah oleh investor. Informasi ini meliputi hal
yang diketahui dan relevan untuk mempertimbangkan harga saham dan tercermin secara cepat dalam harga saham.
Sementara Fama (1976) menyatakan “a securities market is efficient if security prices fully reflect the information
available”.
Tingkat atau Bentuk Efisiensi Pasar Modal
Efisiensi pasar modal tergantung pada kondisi tertentu, terutama volume perdagangan. Pasar dengan
volume perdagangan yang relatif kecil menyulitkan investor untuk bereaksi terhadap informasi baru dan
memudahkan bagi pedagang besar untuk memanipulasi karena adanya channel informasi (Banner, 1985).
Sesuai dengan konsep dasar efisiensi dan kondisi ideal pasar efisien, maka pasar modal yang efisien secara
informasional dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk atau tingkatan yaitu :
Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang
informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan
informasi dar isuatu pengumuman dan dapat juga, digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman, jika pengumuman
mengandung informasi, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar (Reaksi Pasar).
Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan
abnormal retun, Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang
mengandung kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar. Sebaliknya yang tidak
mengandung informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar.
c. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)
Efisiensi bentuk lemah menyatakan bahwa tidak ada satupun informasi yang tersedia baik publik maupun
privat yang mengijinkan para pemodal untuk meraih keuntungan yang tidak normal secara konsisten. Bentuk
ini menyatakan bahwa harga saham akan melakukan penyesuaian secara cepat terhadap informasi apapun,
bahkan informasi yang tidak tersedia bagi semua pemodal (informasi privat). Salah satu jenis informasi
privat adalah jenis informasi yang berasal dari orang dalam. Mereka mempunyai akses atas informasi
berharga mengenai keputusan penting yang bersifat taktis dan strategis yang telah direncanakan oleh
perusahaan. Sehingga dengan modal informasi tersebut mereka melakukan analisis dan mengambil posisi
transaksi yang sesuai.
empiris menyatakan bahwa informasi privat yang demikian mampu memberikan keuntungan abnormal
yang konsisten bagi para pemodal yang memiliki informasi tersebut. Walaupun informasi privat ini
tergolong tidak legal.