Anda di halaman 1dari 8

Nama : Yunita Asrianingtia

NIM : 048660554
Matkul : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
UPBJJ : Semarang

JAWABAN TUGAS TURORIAL ONLINE KE-1


PROGRAM STUDI MANAJEMEN

1. Pasar uang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan efisiensi perekonomian


melalui penyaluran dana dari pihak-pihak yang mempunyai surplus dana kepada pihak-
pihak yang membutuhkannya baik untuk kegiatan investasi maupun kegiatan ekonomi
lainnya. Tingkat kesejahteraan kedua pihak akan meningkat dengan berfungsinya pasar
keuangan. Bagi pihak-pihak yang mempunyai surplus dana, pasar keuangan memberikan
penghasilan, sedangkan pihak yang lain, misalnya pengusaha, akan memperoleh dana
untuk memanfaatkan peluang dalam investasi guna mendapatkan keuntungan. Dengan
perkataan lain, pasar keuangan menjadi suatu kebutuhan masyarakat karena adanya
perbedaan waktu antara penerimaan dan pengeluaran dari pelakupelaku ekonomi di pasar
uang, seperti bank-bank komersial, bank sentral, pemerintah, perusahaan-perusahaan,
money market mutual funds, brokers, dan dealers. Fungsi-fungsi itu meliputi :
a. Fungsi Harga
Secara umum, interaksi antara pembeli dan penjual asset keuangan akan
menentukan harga aset keuangan. Dengan kata lain, interaksi ini akan menentukan
pendapatan atau arus kas dikemudian hari, dari asset keuangan yang
diperdagangkan. Dalam pasar keuangan yang lebih luas, penentuan harga ini akan
lebih dinamis karena akan terjadi persaingan antar penjual maupun antar pembeli.
Ketertarikan investor untuk menanamkan dananya pada aset keuangan tertentu
sangat tergantung dari arus kas yang ditawarkan pengusaha. Demikian juga
ketertarikan pengusaha untuk menawarkan aset keuangannya sangat tergantung dari
arus kas yang diminta oleh investor. Harga yang tercipta dalam proses interaksi
antara penjual dan pembeli aset keuangan di pasar keuangan mencerminkan sinyal
dalam asset keuangan, apa dana-dana yang ada dalam perekonomian tersebut
ditanamkan. Proses ini disebut proses penentuan harga (price discovary process).
b. Fungsi Likuiditas
Salah satu peran dari aset keuangan adalah sebagai media untuk
memindahkan dana dari pihak yang kelebihan ke pihak yang membutuhkan. Oleh
karena itu, pasar keuangan menyediakan suatu mekanisme pengusaha untuk
mendapatkan dana dengan cara menjual aset keuangan. Selain itu, pasar keuangan
juga menawarkan likuiditas bagi investor dengan cara menjual aset keuangan yang
dimiliki. Jika tidak ada pasar keuangan atau pasar keuangan tidak likuid maka para
investor harus menunggu obligasi yang dimiliki sampai jatuh tempo atau bagi
pemegang saham harus menunggu likuidasi perusahaan. Dengan demikian, pasar
keuangan memiliki fungsi likuiditas baik bagi investor maupun emiten. Meskipun
semua pasar keuangan memiliki likuiditas, namun tingkat likuiditas antara satu
pasar keuangan berbeda dengan pasar keuangan yang lain. Tingkat likuiditas inilah
yang menjadi salah satu poin yang membedakan kelas pasar keuangan.
c. Fungsi Meminimumkan Biaya
Proses pencarian tentu memerlukan biaya yang disebut biaya pencarian
(searching cost). Selain biaya pencarian, untuk mendapatkan partner yang tepat
juga diperlukan biaya informasi (information cost). Jika terdapat pasar keuangan
yang baik maka biaya-biaya tersebut tidak perlu sehingga pasar keuangan dapat
meminimumkan biaya transaksi. Biaya pencarian secara eksplisit bisa berbentuk
biaya iklan bagi pengusaha untuk mendapatkan investor atau biaya iklan bagi
investor untuk mendapatkan pihak yang membutuhkan dana. Sedangkan biaya
informasi secara eksplisit bisa berbentuk pengeluaran untuk memberikan informasi
tentang kualitas investasi dan besarnya arus kas yang ditawarkan. Jika pasar
keuangan cukup baik maka biaya ini dapat diminimalkan.
Klasifikasi pasar keuangan berdasarkan jatuh tempo klaim :
a. Pasar uang (money market)
Pasar uang (money market) merupakan pasar yang memperdagangkan aset keuangan
dengan instrumen utang jangka pendek. Pada umumnya jangka waktu jatuh tempo surat
utang di bawah 12 bulan.
b. Pasar modal (capital market)
Pasar modal (capital market) adalah pasar bagi aset-aset keuangan jangka panjang,
yaitu aset keuangan yang jatuh temponya di atas 12 bulan. Di pasar ini, aset keuangan
yang diperdagangkan bisa dengan instrumen utang, bisa juga dengan instrumen ekuitas.
Klasifikasi pasar keuangan berdasarkan penerbitan klaim :
a. Pasar primer (primary market)
Pasar primer (primary market) adalah pasar keuangan di mana perusahaan-perusahaan
menerbitkan aset keuangan untuk pertama kalinya dijual atau ditawarkan. Pasar ini juga
disebut pasar perdana atau sering juga disebut initial public offering (IPO).
b. Pasar sekunder (secondary market)
Pasar sekunder (secondary market) merupakan pasar yang memperdagangkan aset
keuangan/klaim keuangan yang sebelumnya sudah dijual di pasar perdana atau pasar
primer. Kadang-kadang disebut pasar dari aset keuangan yang telah usang.

2. Lembaga Keuangan Depository


Lembaga keuangan depository adalah lembaga keuangan yang kegiatan operasionalnya
melibatkan pengumpulan dana dari masyarakat melalui produk simpanan seperti tabungan,
deposito, dan giro. Beberapa contoh lembaga keuangan depository antara lain adalah bank
umum, bank syariah, dan koperasi simpan pinjam. Dalam menjalankan fungsi dan
peranannya sebagai lembaga keuangan depository, mereka diizinkan oleh pemerintah dan
otoritas keuangan untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai penghimpun dana
masyarakat. Lembaga keuangan depository diatur dan diawasi secara ketat oleh pemerintah
dengan peraturan dan otoritas yang jelas, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di
Indonesia.
Lembaga Keuangan Nondepository
Sementara itu, lembaga keuangan nondepository adalah lembaga keuangan yang tidak
menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan. Mereka memfokuskan pada
penyediaan produk dan jasa keuangan lainnya seperti pembiayaan, asuransi, investasi, dan
jasa konsultasi keuangan. Beberapa contoh lembaga keuangan nondepository antara lain
adalah perusahaan pembiayaan, perusahaan asuransi, perusahaan sekuritas, dan lembaga
pembiayaan eksport impor. Lembaga keuangan nondepository mengambil dana dari
sumber lain, seperti dana intern dan ekstern, pinjaman, atau melalui penggalangan dana
publik melalui penerbitan saham atau obligasi. Mereka juga tunduk pada pengawasan dan
regulasi oleh pemerintah, tetapi tidak memiliki izin untuk menghimpun dana masyarakat
dalam bentuk simpanan seperti lembaga keuangan depository.

Jadi kesimpulannya adalah lembaga keuangan nondepository tidak dapat


menghimpun dana seperti halnya lembaga keuangan depository karena perbedaan
peraturan dan izin yang mereka miliki, tingkat risiko dan keamanan dana, serta fokus
kegiatan usaha yang berbeda. Lembaga keuangan nondepository memiliki peran penting
dalam sistem ekonomi dengan cara yang unik dan menggantikan lembaga keuangan
depository sebagai penyedia dan saluran dana untuk berbagai kebutuhan masyarakat.

3. Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan berdasarkan prinsip syariah, atau
prinsip hukum Islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip
keadilan dan keseimbangan (adl wa tawazun), kemaslahatan (Maslahah) , universalisme
(alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang haram.
Selain itu, UU Perbankan Syariah juga mengamanahkan bank syariah untuk menjalankan
fungsi sosial dengan menjalankan fungsi seperti lembaga baitul mal. Aktivitas keuangan
perbankan syariah dilakukan tidak hanya melihat efek dunia saja, tetapi juga
memperhatikan aspek akhirat juga. Prinsip bank syariah berdasarkan hukum Islam
mengacu dari Al-quran dan Hadist serta diatur oleh fatwa Ulama. Sehingga seluruh
aktivitas keuangannya menganut prinsip Islami.
Prinsip-prinsip Syariah yang harus diterapkan dalam perbankan syariah adalah
sebagai berikut :
a) Keadilan
yaitu setiap nasabah investor (penyimpan dana), pengguna dana, maupun lembaga
keuangan syariah saling berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai dengan
kontribusi dan risiko masing-masing pihak. Misalnya Apabila terjadi kerugian pada
proyek yang didanai maka peminjam modal akan disita menjadi hak milik pemodal
(bank). Sedangkan dalam bank syariah kelayakan usaha atau proyek yang akan
didanai itu menjadi jaminannya apakah untung atau rugi, sehingga keuntungan dan
kerugiannya menjadi tanggungan bersama.
b) Kemitraan
yaitu posisi antara nasabah investor, pengguna dana, serta lembaga keuangan
syariah saling sejajar sebagai mitra usaha yang bersinergi untuk memperoleh
keuntungan. Contoh : Dalam perbankan syariah, dalam pembiayaan, keuntungan
harus dihasilkan dari usaha riil, bukan dari bunga.
c) Transparansi
yaitu laporan keuangan diberikan oleh lembaga keuangan syariah secara terbuka
dan berkesinambungan agar nasabah investor dapat mengetahui kondisi dananya
sendiri. Contoh : Sebuah bank syariah harus secara teratur mengaudit
operasionalnya oleh dewan syariah independen untuk memastikan kepatuhan
terhadap prinsip syariah.
d) Universal
yaitu masing-masing pihak tidak membedakan antara suku, agama, ras, dan
golongan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam. Misalnya adalah apapun
budayanya maupun keyakinan nasabah, perbankan syariah tidak akan membuat
peraturan khusus. Siapapun nasabahnya perlakuan akan tetap sama.

4. Inovasi keuangan merupakan hasil dari berbagai faktor yang mendorong perkembangan
industri keuangan. Beberapa faktor yang dapat mendorong munculnya inovasi
keuangan antara lain :
1) Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi, terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi,
telah memberikan dorongan besar bagi inovasi keuangan. Teknologi yang semakin
canggih memungkinkan pengembangan produk dan layanan keuangan yang lebih
efisien, cepat, dan mudah diakses oleh masyarakat.
2) Perubahan Regulasi
Perubahan regulasi di sektor keuangan juga dapat mendorong munculnya inovasi.
Regulasi yang lebih fleksibel atau adanya kebijakan yang mendukung inovasi dapat
memicu perkembangan produk dan layanan keuangan baru.
3) Perubahan Kebutuhan Konsumen
Perubahan kebutuhan dan preferensi konsumen juga menjadi faktor penting dalam
mendorong inovasi keuangan. Permintaan akan produk dan layanan keuangan yang
lebih efisien, aman, dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat mendorong
industri keuangan untuk mengembangkan inovasi baru.
4) Persaingan Industri
Persaingan antar lembaga keuangan juga dapat menjadi pendorong munculnya
inovasi. Untuk tetap bersaing, lembaga keuangan perlu mengembangkan produk
dan layanan yang lebih baik, inovatif, dan menarik bagi konsumen.
5) Perkembangan Ekonomi
Perkembangan ekonomi yang dinamis juga dapat mendorong munculnya inovasi
keuangan. Ketika ekonomi tumbuh dan berkembang, kebutuhan akan produk dan
layanan keuangan yang lebih kompleks dan beragam juga meningkat.
6) Ketersediaan Data
Ketersediaan data yang lebih banyak dan mudah diakses juga dapat menjadi faktor
pendukung dalam munculnya inovasi keuangan. Data yang berkualitas dan
terpercaya dapat digunakan untuk mengembangkan model bisnis baru, analisis
risiko, dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
5. Uang sendiri sudah banyak digunakan untuk keperluan sehari – hari dan merupakan suatu
kebutuhan untuk menggerakan perekonomian di dalam suatu negara. Bahkan yang
awalnya uang dapat digunakan sebagai alat tukar sekarang sudah berubah sebagai
multifungsi. Seiring berjalannnya waktu uang tidak hanya berfungsi sebagai memperlancar
alat tukar, tetapi saat ini uang sudah memiliki berbagai macam manfaat bagi pengguna
uang. Adapun fungsi uang secara umum adalah sebagai berikut :
i. Alat tukar – menukar
dalam hal ini uang dapat digunakan sebagai alat untuk membeli atau menjual
suatu barang ataupu jasa. Penggunaan uang sebagai alat tukar dapat dilakukan
terhadap segala jenis barang dan jasa yang ditawarkan.
ii. Satuan hitung
fungsi uang sebagai satuan hitung menunjukan nilai dari barang dan jasa yang
di jual atau dibeli. Besar kecilnya nilai uanng yang dijadikan satuan hitung
dalam menentukan harga barang dan jasa secara mudah.
iii. Penimbun kekayaan
dengan menyimpan uang berarti kita menyimpan atau menimbun kekayaan
sejumlah uang yang disimpan, hal ini karena nilai uang tersebut tidaklah akan
berubah. Uang yang disimpan menjadi kekayaan dapatlah berupa uanng tunai
ataupun uang yang disimpan di bank dalam bentuk rekening.
iv. Standard pencicilan hutang
dengan adanya uang akan mempermudah menentukan standar pencicilan
hutang piutang secara tepat dan cepat, baik secara tunai maupun secara
angsuran.
Sumber Referensi :

BMP EKSI4205/Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank Modul 1-3/Penerbit : Universitas
Terbuka

https://lms--paralel-esaunggul-ac-id.webpkgcache.com/doc/-/s/lms-
paralel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=/351006/mod_resource/content/25/5_7429_FEB402_
032019_doc.docx

https://www.pumanesia.com/mengapa-lembaga-keuangan-nondepository-tidak-dapat-
menghimpun-dana-seperti-halnya-lembaga-keuangan-depository/

https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKSI420503-M1.pdf

file:///C:/Users/Acer/Downloads/125-
142=+Prinsip+dasar+Perbankan+Syariah+(Maimun,+dara+tzahira)%20(1).pdf

http://repository.ut.ac.id/3827/1/ADBI4331-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai