Anda di halaman 1dari 17

PASAR UANG DAN PASAR MODAL

INSTRUMEN PASAR UANG

Disusun Oleh

Feri Hermawan (21011042)


Fajar Wahyudi (21011235)
Haichal Badry (21011151)
Daniel Yahadi (21011043)
Restu Yanwar Pratama (21011238)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2022/2023
Instrumen Pasar Uang

Pengertian Pasar Uang

Pasar uang merupakan salah satu jenis pasar yang menjadi tempat pertemuan yang abstrak,
yang dimaksud dengan abstrak di sini adalah situasi dimana para pemilik modal atau dana
dengan jangka yang pendek bisa menawarkan dana tersebut kepada calon pemakai atau
peminjam yang membutuhkannya, penawaran ini bisa dilakukan secara langsung maupun
melalui pihak ketiga atau perantara. Mungkin anda masih bertanya dana jangka pendek itu
seperti apa ?, dana jangka pendek adalah kumpulan dana yang dihimpun atau disimpan oleh
sebuah perusahan maupun perorangan yang memiliki batasan waktu tertentu yakni satu hari
hingga satu tahun, dan dana ini bisa diperjualbelikan di dalam pasar uang.

Pada intinya pasar uang merupakan salah satu tempat bertemunya suatu pihak baik kelompok
atau perorangan yang memiliki kelebihan dana jangka pendek dan ingin menyewakan atau
menjual uang tersebut kepada pihak lain yang lebih membutuhkan. Sebenarnya keberadaan
pasar uang di dunia ekonomi adalah sebagai alternatif bagi perusahaan atau individu yang
memerlukan dana jangka pendek dan pihak yang memiliki kelebihan likuiditasnya. Selain itu
pasar uang juga bisa bertindak sebagai sarana pengendali moneter yakni dalam melaksanakan
operasi pasar terbuka. Lembaga-lembaga yang berkecimpung atau aktif dalam pasar uang
antara lain bank-bank komersial, bank dagang, penyalur uang dan bank sentral pemerintah
(Bank Indonesia).

Pengertian Pasar Modal

Pengertian pasar modal secara luas merupakan sebuah tempat bertemunya investor dan
emiten. Investor dalam pasar modal merupakan pihak yang memiliki dana, sedangkan emiten
merupakan pihak yang biasanya berasal dari badan usaha yang membutuhkan modal. Pasar
modal cenderung menawarkan pendanaan jangka panjang.Untuk itu instrumen yang
diperdagangkan dalam pasar modal biasanya berupa saham, obligasi, serta reksadana. Di luar
itu, pasar modal juga memiliki instrumen lainnya seperti exchange traded fund (ETF) dan
derivatif

Definisi Pasar Uang

Pasar uang adalah mekanisme pasar yang memungkinkan seseorang melakukan


perdagangan melalui bank atau lembaga sekuritas non bank. Pasar uang juga didefinisikan
sebagai tempat dimana suatu pihak atau orang dapat meminjam uang dengan bunga untuk
pembayaran atau hadiah yang ditawarkan kepada pemberi pinjaman. Transaksi yang
dilakukan di pasar uang sendiri dapat dilakukan secara mandiri atau melalui penghubung
orang ketiga atau perantara. Transaksi reksa dana di pasar uang juga biasanya berjangka
pendek, dari satu hari hingga maksimal satu tahun.

Di pasar uang terdapat beberapa instrumen dalam bertransaksi, biasanya instrumen tersebut
adalah surat berharga. Berikut ini adalah daftar surat berharga yang dapat diperdagangkan
melalui pasar uang.
Pasar uang adalah bagian dari sistem keuangan yang berkaitan dengan perdagangan, pinjam
meminjam atau pembiayaan jangka pendek sampai dengan 1 (satu) tahun dalam rupiah dan
valuta asing dan berperan dalam transmisi kebijakan moneter, pencapaian, pembiayaan,
stabilitas sistem, dan kelancaran sistem pembayaran.

Definisi Pasar Modal

Pasar modal adalah secara umum adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum
dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.Pasar modal menjadi penghubung antara
investor dengan perusahaan atau antara investor dengan institusi pemerintah melalui
perdagangan instrumen jangka panjang, seperti obligasi dan saham.Dari sisi investor, pasar
modal menyediakan alternatif investasi, selain alternatif investasi yang ada, seperti menabung
di bank, membeli emas, tanah, dan properti.

Pengertian Pasar Modal, seperti halnya sebuah pasar, istilah pasar modal merujuk pada
tempat bertemunya perusahaan emiten yang tengah membutuhkan dana dan para investor
yang ingin menanamkan uang mereka.

Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, pasar modal adalah pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, seperti utang,
ekuitas (saham), maupun instrumen lainnya.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut emiten pasar modal sebagai pihak
yang melakukan penawaran umum untuk menjual efek kepada masyarakat berdasarkan tata
cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku.

Emiten yang dimaksud dapat berbentuk perorangan, usaha bersama, perusahaan, asosiasi,
maupun kelompok yang terorganisasi.

Di pasar modal, emiten diperkenankan untuk menawarkan efek perusahaan berupa surat
berharga komersial, surat pengakuan utang, saham, obligasi, tanda bukti utang, kontrak
berjangka atas efek, hingga unit penyertaan kontrak investasi kolektif. Selain itu, jenis efek
lain yang ditawarkan adalah sukuk atau efek syariah.

Dalam transaksinya, pasar uang memiliki beberapa instrumen pasar uang di dalamnya yang
secara umum instrumen ini hadir dalam bentuk surat berharga. Berikut adalah daftar surat
berharga yang bisa diperdagangkan melalui pasar uang.

1. Call Money / pasar uang antar bank


2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
3. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
4. Sertifikat Deposito
5. Banker’s Acceptance / penerimaan bank
6. Repurchase agrement ( Repo ) / perjanjian pembelian kembali
7. Revolving Underwriting Facility (RUF) / fasilitas underwriting bergulir
8. Commersial Paper / surat berharga
Call Money
Call money merupakan satu sistem dimana terjadi kegiatan pinjam meminjam dana antara
satu bank dengan bank lainnya, dan digunakan untuk jangka waktu yang pendek. Pada
dasarnya call money diartikan sebagai kredit atau pinjaman yang pelunasannya harus dengan
segera apabila sudah mendapatkan panggilan atau peringatan dari pihak yang memberikan
dana. Jangka waktu rata-rata waktu kredit adalah berkisar antara 1-7 hari. Pemberian call
money ini fleksible bisa ditentukan sesuai dengan kesepakatan bersama, misalkan pelunasan
yang dilakukan satu hari setelah kredit, maka hal ini dinamakan one day call money dan
masih banyak lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Call Money

Yes, call money adalah komponen penting dalam transaksi di pasar uang. Dengan adanya call
money, lembaga bank bisa lebih berpeluang untuk mendapatkan bunga atas surplus dana
yang mereka miliki.

Dari sisi pihak peminjam dana—dalam hal ini adalah broker, perantara, atau pialang—juga
mendapatkan keuntungan, karena dengan dana ini, mereka mungkin bisa membuka peluang
lebih besar untuk mendapatkan keuntungan atas dana investasi kelolaan dari para investor.
Namun, broker juga harus siap jika ada margin call kapan saja. Hal inilah yang kemudian
menjadi risiko tambahan dan tersendiri bagi pihak broker. Karena itu, meski sangat handy,
melakukan call money harus tetap dengan perhitungan matang, dan hanya gunakan jika yakin
bahwa transaksi bisa diselesaikan dengan cepat.

Biaya transaksi call money juga lebih rendah, lantaran dilakukan langsung oleh bank. Hal ini
pastinya dapat berefek juga pada kelancaran fluktuasi, dan berkontribusi dalam upaya
mempertahankan likuiditas dan cadangan dana, seperti yang disyaratkan oleh peraturan
perbankan yang ada. Money call memungkinkan lembaga keuangan seperti bank untuk bisa
memiliki rasio cadangan dana terhadap deposit yang lebih tinggi, sehingga bisa memberikan
peluan efisiensi dan profitabilitas yang lebih besar.

Sertifikat Bank Indonesia.


Instrumen pasar uang berikutnya adalah sertifikat Bank Indonesia, yaitu surat berharga yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai bukti utang dengan jangka waktu pendek, antara satu
hingga tiga bulan, yang dilakukan dengan sistem diskonto.

Sertifikat Bank Indonesia ini menjadi mekanisme khusus yang dilakukan oleh Bank
Indonesia demi mengendalikan nilai Rupiah agar stabil. Dengan memperdagangkan Sertifikat
Bank Indonesia sebagai instrumen pasar uang, maka diharapkan akan lebih banyak uang
primer beredar yang bisa diserap oleh negara.

Sejak Juli 2005, Bank Indonesia menerapkan sistem suku bunga BI yang berlaku pada
setiap transaksi Sertifikat Bank Indonesia, yang kemudian dipakai sebagai acuan para pelaku
pasar. Tahun 2016 lalu, Gubernur BI sempat mengumumkan bahwa pemerintah akan
menghapus penerbitan Sertifikat Bank Indonesia ini secara bertahap hingga tahun 2024, dan
menggantikannya dengan Surat Berharga Negara sebagai instrumen moneter.

Manfaat Sertifikat Bank Indonesia

Penerbitan SBI tentu memiliki manfaat bagi negara dan masyarakat. Baik negara selaku
pihak yang menjual dan masyarakat maupun perusahaan perbankan selaku pembeli, kedua
belah pihak akan mendapatkan keuntungan dari transaksi ini.

1. Manfaat bagi negara, inflasi terkendali

SBI ini merupakan alat Operasi Pasar Terbuka yang dilakukan Bank Indonesia. Tujuannya
adalah untuk menyerap kelebihan uang yang beredar di masyarakat, khususnya di dunia
perbankan.

. Manfaat bagi masyarakat, mendapatkan bunga

Sementara dari sisi masyarakat atau perusahaan yang membeli SBI, mereka akan
mendapatkan keuntungan dalam bentuk bunga atau diskonto. Bunga tersebut akan dibayarkan
di awal saat membeli SBI.

Jadi, saat tenggat waktu pencairan SBI tersebut, BI akan mengembalikan uang pokok saja.
Misalnya, membeli sebesar Rp100 juta maka saat jatuh tempo. Pembeli akan mendapatkan
uang pokok Rp100 juta, karena bunganya telah dibayarkan di awal.

Sementara besaran bunganya mengikuti peraturan suku bunga Bank Indonesia atau BI
Rate. Selain mendapatkan bunga, masyarakat selaku pembeli juga turut berkontribusi dalam
mengatasi masalah perekonomian negara.

Jenis-jenis Sertifikat Bank Indonesia

Untuk jenisnya, SBI dibagi menjadi dua, yaitu sertifikat berharga yang umum dan ada juga
yang syariah. Sertifikat Bank Indonesia Syariah merupakan surat berharga yang dikeluarkan
berdasarkan prinsip syariah. Mengenai jangka waktunya sama seperti yang umum, berkisar
antara 1-12 bulan.

BI menerbitkan sertifikat ini guna mewadahi perusahaan-perusahaan perbankan syariah yang


ingin membeli instrumen SBI tapi berbasis syariah. Sebab selama ini SBI yang umum hanya
diborong perbankan umum konvensional saja.

Adapun karakteristik dari SBI Syariah, yaitu:

Menggunakan satuan unit sebesar Rp1 juta.

Jangka waktu 1-12 bulan.

Dapat diagunkan ke Bank Indonesia.

Tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder.


Menggunakan akad ju’alah.

Diterbitkan tanpa warkat.

Cara membeli Sertifikat Bank Indonesia

Pembelian SBI ini memang dikhususkan untuk perusahaan perbankan. Akan tetapi,
masyarakat bisa mengikuti lelangnya ke bank-bank yang tergabung dalam operasi moneter
yang ditunjuk Bank Indonesia.

Pembelian bisa dilakukan setiap hari Rabu, masyarakat bisa mengunjungi bank atau pialang
yang telah ditunjuk secara resmi oleh pemerintah dan Bank Indonesia.

Setelah membeli sertifikat tersebut, masyarakat atau pemilik bisa menjualnya lagi ke pihak
lain tanpa harus melakukan proses balik nama. Selama belum berlaku jatuh tempo, sertifikat
bisa diperjualbelikan.

Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)


Definisi Surat Berharga Pasar Uang

Apa itu Surar Berharga Pasar Uang (SPBU)?

Surat berharga pasar uang adalah surat berharga yang diterbitkan dan ditandatangani oleh
nasabah, yang pada umumnya dilakukan sebagai jaminan atas pelunasan hutang nasabah
kepada bank yang bersangkutan.Surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang inilah
yang selanjutnya disebut SBPU.

SB Pasar Uang yang telah diterima dari nasabah sebagai jaminan pelunasan , selanjutnya
menjadi aset bank.Dengan demikian bank berhak untuk memperjualbelikan atau
memperdagangkannya melalui pasar uang antar bank.

Mekanisme Perdagangan SPBU

Mekanisme perdagangan SBPU adalah sebagai berikut:

antara bank komersial,

dengan lembaga keuangan bukan bank, atau

antar bank komersial ,

dengan Bank Indonesia, atau

masyarakat umum selama memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Dan yang paling sering dilakukan adalah dengan Bank Indonesia.

Perdagangan SBPU dengan Bank Indonesia dilakukan secara lelang dengan sistem diskonto.

SB Pasar Uang atau SBPU yang Diperdagangkan adalah:


1: Surat sanggup (surat aksep atau promes) yang berupa:

Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka penerimaan kredit dari bank atau
lembaga keuangan bukan bank (LKBB) untuk membiayai kegiatan tertentu.

Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman antar bank.

2: Surat wesel, dapat berupa:

Surat wesel yang ditarik oleh suatu bank dan diaksep oleh bank lain dalam rangka transaksi
tertentu penarik atau pihak tertarik adalah nasabah bank atau LKBB.

Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank atau LKBB dan diaksep oleh bank atau LKBB
dalam rangka pemberian kredit untuk untuk membiayai kegiatan tertentu.

Khusus untuk perdagangan SBPU dengan Bank Indonesia, SBPU harus berjangka waktu
pendek dengan minimal 30 hari dan bernilai nominal minimal Rp 25.000.000

Yang selanjutnya berkelipatanRp 5.000.000 dengan maksimum Rp 10.000.000.000

SBPU yang diterbitkan tidak dalam rangka kredit yang sebagian atau seluruh dananya berasal
dari BLBI, penjualannya dilakukan dengan cara lelang dengan sistem diskonto.

Perdagangan Surat Berharga Pasar Uang ini harus memperhatikan hak dan kewajiban penjual
atau pembeli.

Oleh karena itu, ketika perdagangan dimulai harus ditegaskan perdagangan itu menggunakan
cara outright atau repurchase agreement (repo).

Apa yang dimaksud transaksi outright?

Transaksi outright adalah transaksi jual beli SBPU atas dasar sisa jatuh waktu SBPU yang
bersangkutan.

Lalu, apa itu repurchase agreement (repo)?

Transaksi repurchase agreement adalah transaksi perdagangan SBPU yang mensyaratkan


penjual membeli kembali SBPU sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan.

Sertifikat Deposito.
Sertifikat deposito yang juga merupakan salah satu instrumen pasar uang ini lebih ke arah
investasi yang sebenar-benarnya ketimbang deposito biasa yang saya punya ituyang lebih
berfungsi sebagai tabungan.

Sertifikat deposito ini nggak punya nama pemilik paten, nggak kayak deposito biasa yang
hanya bisa diakses oleh pemiliknya. Karenanya, sertifikat deposito bisa diperjual belikan
karena bisa dicairkan oleh siapa pun yang memegang bentuk fisik dari sertifikat
tersebut.Bunga baru bisa diketahui setelah jatuh tempo, bunga sertifikat deposito bisa
diperhitungkan di muka, sehingga kita tahu nilai pasti kalau sertifikat ini dicairkan.

Sertifikat deposito juga enggak bisa dibikin otomatis perpanjang, seperti halnya deposito
biasa. Kita mesti mencairkan dananya dulu, baru kemudian dibelikan surat yang baru, dan
setelah itu baru deh diperjual belikan lagi.

Karakteristik Sertifikat Deposito

Dianggap lebih aman dijadikan investasi daripada saham dan obligasi, sertifikat deposito
memiliki beberapa karakteristik berikut ini:

1. Jangka Waktu Tertentu

Jangka waktu pada sertifikat ini menandakan bahwa kamu baru diperkenankan menarik dana
ketika telah tiba tanggal yang ditentukan, atau disebut juga jatuh tempo. Jika tidak, maka
akan dikenakan penalti berupa denda.

Misalnya, jangka waktunya adalah 6 bulan, namun pada bulan ke - 4 kamu sudah menarik
dana. Maka, akan dikenai penalti yang jumlahnya sesuai dengan kebijakan bank.

2. Suku Bunga Lebih Tinggi

Suku bunga akan dibayarkan di muka sehingga keuntungan yang akan didapatkan pun jelas.
Selain itu, nominalnya juga lebih tinggi dibanding produk simpanan lain, yakni mulai dari
2% hingga 7.5%, padahal produk simpanan biasa hanya mencapai 3% per tahun.

3. Risiko Rendah

Salah satu keuntungan sertifikat deposito adalah tarifnya telah ditetapkan dan dijamin oleh
bank. Dengan demikian, tidak ada resiko deposito kamu akan berkurang atau berfluktuasi.

Selain itu, kamu juga akan mendapat perlindungan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),
maksimal Rp2 miliar ketika suku bunga investasi Anda telah mencapai 7.5%.

4. Bisa Dijadikan Agunan Pinjaman

Sertifikat deposito bisa diperjual belikan atau digunakan sebagai jaminan utang. Hal ini
karena dalam sertifikat tersebut tidak tertera nama pemegang sehingga kepemilikannya
sangat mudah dialihkan.

Keuntungan dan Kerugian Investasi Sertifikat Deposito

Tidak hanya bisa berikan keuntungan dan cukup aman, namun seperti instrumen investasi
lainnya, sertifikat deposito juga tetap memiliki risiko atau kerugian yang harus diketahui .

Keuntungan

Perhitungan bunga dimuka, sehingga bunga yang anda peroleh dapat diinvestasikan lagi di
tempat lain.
Tingkat suku bunga yang menarik, biasanya lebih tinggi daripada deposito biasa, dengan
suku bunga acuan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR).

Dapat diperjualbelikan di pasar uang.

Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kerugian

Kesulitan melepas sertifikat deposito pada harga sesuai ekspektasi ketika likuiditas di pasar
uang kurang begitu dalam.

Pajak dibayar di depan untuk sertifikat deposito yang diterbikan dengan tenor kurang dari
satu tahun menyulitkan perhitungan harga transaksi di pasar uang jika pihak lawan tidak
dikenakan pajak final.

Potongan pajak yang sangat tinggi. Apalagi potongan pajak pada nilai pokok investasi yang
melebihi 7.5 juta rupiah cenderung besar. Besaran pajak dapat mencapai 20% dari total
simpanan.

Membuka Sertifikat Deposito sangat mirip dengan membuka rekening di bank standar apa
pun. Berikut 3 hal yang harus diperhatikan ketika akan membuka sertifikat deposito, antara
lain:

1. Suku Bunga

Suku bunga yang ditetapkan haruslah positif karena memberikan tingkat pengembalian yang
jelas dan dapat diprediksi selama periode waktu tertentu. Bank nanti tidak dapat mengubah
kurs dan hal ini berpengaruh pada penghasilan.

2. Jangka Waktu

Ini adalah jangka waktu untuk untuk menghindari penalti (misalnya, Sertifikat Deposito 6
bulan, 1 tahun, 18 bulan, dll). Jangka waktu ini berakhir pada "tanggal jatuh tempo," ketika
Sertifikat Deposito telah sepenuhnya jatuh tempo dan maka dana dapat ditarik tanpa terkena
penalti.

3. Institusi

Pilihlah bank atau credit union yang terpercaya, karena hal ini akan sangat berpengaruh pada
keamanan sertifikat deposito yang dimiliki.

Selain itu, sebelum membuka sertifikat deposito, kamu juga harus tau kapan waktu yang tepat
untuk memulai atau membuka sertifikat deposito. Berikut momen yang tepat untuk akhirnya
kamu membuka dan memulai investasi sertifikat deposito:

Telah memiliki sejumlah uang tunai yang telah dikhususkan untuk biaya dimasa depan
seperti menikah atau liburan yang ingin dicapai dalam jangka waktu sekitar 2 tahun lagi.
Memiliki keinginan untuk menginvestasikan sisa gaji pada instumen yang aman dan minim
risiko.

Sudah memiliki dana darurat dan tabungan lainnya yang bisa diambil sewaktu-waktu jika
terjadi hal yang tidak diinginkan atau kebutuhan darurat.

Sudah mampu berkomitmen untuk tidak akan menarik dana investasi sebelum masa jatuh
temponya tiba

Banker’s Acceptance.
Instrumen pasar uang satu ini merupakan wesel berjangka, yang diterima oleh eksportir
untuk sejumlah barang ekspor impor yang diperjualbelikan. Dengan adanya dokumen BA ini,
maka bisa menghindarkan pihak eksportir dan investor dari kemungkinan gagal bayar, karena
kekurangpercayaan terhadap kemampuan bayar si importir.

Banker’s Acceptance akan diisu dengan nominal yang sesuai jumlah transaksi jual beli
barang ekspor impor yang sudah terjadi, ditambah dengan fee. Jangka jatuh tempo diisi
sesuai kesepakatan pelunasan transaksi, yang kemudian menjadi jaminan bagi pemilik surat,
bahwa mereka akan menerima pembayaran di tanggal yang tertulis tersebut.

Selanjutnya, si pemegang surat berharga ini bisa memperjualbelikan BA ini agar memperoleh
modal untuk menjalankan bisnis seterusnya, meski L/C–atau Letter of Credit-nya belum cair.
Instrumen satu ini termasuk yang berkualitas tinggi, dan sangat aktif diperdagangkan di pasar
uang internasional antar lembaga keuangan, industri, juga dealer surat berharga lantaran
sangat mudah diuangkan. Jangka waktu jatuh tempo Banker’s Acceptance ini umumnya 30
sampai 270 hari, tetapi umumnya 90 hari.

Repurchase agreement (Repo)


Repurchase agreement (Repo) adalah transaksi jual dan beli secara bersamaan untuk suatu
surat berharga pada tanggal penyelesaian yang berbeda. Dari sisi ekonomi, Repo serupa
dengan pinjaman beragunan. Kebalikannya, reverse sale dan repurchase agreement (Reverse
Repo) adalah suatu perjanjian dimana Nasabah meminjam dana dengan surat berharga yang
dimiliki. Saat ini produk Repo dikhususkan bagi Nasabah institusi finansial non-bank.

Keuntungan REPO

Jaminan Atas Pinjaman Surat berharga yang dibeli akan dipegang sebagai jaminan atas
pinjaman yang diberikan

Alternatif Likuiditas Kemudahan mendapatkan alternatif likuiditas dalam waktu yang cepat

Tenor yang Fleksibel

Nasabah dapat melakukan lindung nilai dengan tenor jangka pendek maupun panjang

Revolving Underwriting Facility (RUF) / fasilitas underwriting bergulir


Definisi Underwriting

Underwriting adalah proses yang dilakukan perusahaan asuransi dengan tujuan untuk
menyaring calon nasabah asuransi, menurut The Balance Money.

Dalam proses ini, perusahaan asuransi akan mencari tahu dan menganalisis risiko yang
dimiliki setiap calon nasabah asuransi.

Sehingga, jika mengajukan diri untuk menjadi nasabah perusahaan asuransi, kamu dipastikan
akan diseleksi melalui proses underwriting ini.

Proses underwriting melibatkan data, statistik, serta panduan dari aktuaris.

Hal ini karena salah satu fungsi dari proses underwriting yaitu untuk menentukan besaran
premi yang adil bagi seorang calon nasabah asuransi.

Karena, perusahaan asuransi harus mencari cara untuk menentukan seberapa besar pertaruhan
yang diambilnya ketika memberi tanggunan ke nasabah.

Proses underwriting membantu perusahaan asuransi dalam menentukan apakah seseorang


layak untuk menjadi nasabahnya.

Makanya, penerbitan polis bagi calon nasabah juga ditentukan melalui proses ini.

Jika seorang calon nasabah asuransi tidak lolos persyaratan underwriting, maka pengajuan
asuransinya akan ditolak.

Penolakan biasanya berupa ditolak membeli produk asuransi yang diajukan atau diterima
namun dengan penambahan syarat dan ketentuan khusus.

Jenis Underwriting

Ada 3 jenis underwriting menurut Investopedia berikut adalah di antaranya.

1. Loan underwriting

Setiap pinjaman harus melalui proses underwriting. Dalam banyak


kasus, underwriting dilakukan secara otomatis dan melibatkan;

penilaian riwayat kredit pemohon

laporan keuangan

nilai jaminan yang ditawarkan

faktor lain yang bergantung pada ukuran dan tujuan pinjaman

Salah satu bentuk umum dari loan underwriting yaitu hipotek.

2. Insurance underwriting
Insurance underwriting adalah proses yang fokus pada calon pemegang polis, atau orang
yang mencari asuransi kesehatan atau jiwa.

Underwriting asuransi kesehatan biasanya digunakan untuk menentukan besaran jumlah yang
harus ditagihkan ke pemohon berdasarkan kondisinya.

Sedangkan, underwriting asuransi jiwa dilakukan untuk menilai risiko mengasuransikan


calon pemegang polis berdasarkan;

usia

kesehatan

gaya hidup

pekerjaan

riwayat kesehatan keluarga

hobi

3. Securities underwriting

Securities underwriting digunakan untuk menilai risiko dan harga untuk sekuritas yang
biasanya terkait dengan IPO.

Jenis underwriting ini dilakukan atas nama calon investor, yang biasanya merupakan bank
investasi.

Berdasarkan hasil dari proses underwriting, sebuah bank investasi akan membeli surat
berharga perusahaan yang akan melakukan IPO.

Kemudian, surat berharga tersebut akan dijual di pasar modal.

Underwriting ini memastikan IPO perusahaan bisa menghasilkan modal yang dibutuhkan dan
memberi underwriter premi atau profit dari layanan yang diberikannya.

Proses Underwriting

Insureon menjabarkan proses underwriting sebagai berikut.

1. Analisis situasi calon nasabah asuransi

Analisis situasi dilakukan dengan memberi penilaian mengenai beragam faktor yang
menentukan profil risiko calon konsumen.

Faktor yang menjadi pertimbangan penilaian tergantung tipe asuransi yang kamu ajukan.

Beberapa faktor umum yang menjadi pertimbangan perusahaan asuransi di antaranya seperti;

riwayat medis
pekerjaan

hobi

gaya hidup

lokasi tempat tinggal

perilaku keuangan seperti skor kredit

klaim insuransi sebelumnya

karakteristik finansial

2. Pengelompokan calon nasabah berdasarkan risiko

Setelah menganalisis situasi, perusahaan asuransi kemudian mengelompokkan calon


nasabahnya berdasarkan risiko yang dimiliki setiap orang.

Ada beberapa kategori yang digunakan dalam pengelompokan risiko, yaitu;

preferred risk

standard risk

substandard risk

declined risk

Berdasarkan kategori ini, pihak asuransi menentukan apakah calon nasabahnya layak
mendapatkan produk asuransi yang ia ajukan.

Perlu diketahui bahwa semakin besar risiko seorang calon nasabah, maka jumlah premi yang
harus dibayarkan akan turut bertambah.

Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika risiko calon nasabah terlalu tinggi,
bukan tidak mungkin perusahaan akan menolak permohonan asuransinya.

3. Mengirimkan kembali pengajuan nasabah

Proses selanjutnya dalam underwriting adalah mengirimkan kembali pengajuan dari calon
nasabah.

Setelah menganalisis faktor risiko dan melakukan pengelompokan, seorang underwriter dapat
menentukan apakah calon nasabah layak mendapat produk asuransi.

Ketika pengajuan nasabah diterima, maka polis asuransi akan segera dikirimkan ke mereka.

Namun, jika ditolak, nasabah masih bisa mendapat alternatif produk asuransi lainnya dengan
beberapa tambahan dalam syarat dan ketentuan yang berlaku.

4. Mengevaluasi perubahan jika terjadi sesuatu


Perlu diketahui bahwa ketika kamu telah mendapatkan polis asuransi bukan berarti
pengajuanmu tidak akan diperiksa lagi.

Karena, pihak perusahaan asuransi akan sering me-review polis dan informasi risiko jika
terjadi suatu hal yang dianggap janggal.

Proses underwriting bisa mencapai tahap ini ketika ada perubahan dalam kondisi asuransi
yang berlaku atau risiko seorang nasabah.

HJG

Surat berharga komersial atau Commercial paper adalah sekuritas dalam pasar uang yang
diterbitkan oleh bank berkapitalisasi besar serta perusahaan. Biasanya instrumen ini tidak
digunakan sebagai investasi jangka panjang melainkan hanya sebagai pembelian inventaris
atau untuk pengelolaan modal kerja. Dimana biasanya pula instrumen ini dibeli oleh lembaga
keuangan karena nilai nominalnya terlalu besar bagi investor perorangan, dan termasuk
dalam kategori investasi yang sangat aman sehingga imbal hasil dari surat berharga komersial
ini juga rendah. Ada empat macam bentuk dasar dari surat berharga komersial ini yaitu:

 Surat sanggup bayar


 Cek
 Deposito
 Wesel aksep (Bank draft)

Sebab jatuh tempo dari surat berharga komersial ini tidak melebihi 9 bulan serta
penggunaannya hanya untuk keperluan pembayaran transaksi maka surat berharga komersial
ini dikecualikan dari kewajiban pendaftaran sebagai surat berharga yang dapat
diperdagangkan oleh komisi pengawas bursa efek Amerika (Securities and Exchange
Commission-SEC)

Surat berharga komersial ini di Kanada didefinisikan sebagai efek yang memiliki masa jatuh
tempo tidak melebihi 1 tahun dan oleh karenanya dikecualikan dari kewajiban pendaftaran
serta penerbitan prospektus

Apabila suatu usaha telah sedemikian besarnya dan memiliki peringkat kredit yang tinggi
maka penggunaan surat berharga komersial ini sebagai sumber pembiayaan akan lebih murah
daripada menggunakan sumber pembiayaan dari pinjaman bank. Sehingga surat berharga ini
dapat dianggap alternatif sumber pembiayaan selain bank. Namun banyak perusahaan tetap
mengambil fasilitas kredit sebagai perlindungan atas surat berharga komersial yang
diterbitkannya. Dalam keadaan demikian, bank sering kali mengenakan biaya atas fasilitas
kredit tersebut walaupun kenyataannya dana kredit tersebut belum digunakan. Walaupun
imbalan ini tampaknya suatu keuntungan bagi bank namun apabila perusahaan tersebut
menggunakan fasilitas kredit tersebut guna membayar surat berharga komersialnya yang
jatuh tempo maka sering kali perusahaan tersebut akan sulit mengembalikan kredit yang
diambilnya.
Pada saat ini lebih dari 1.700 perusahaan di Amerika yang menerbitkan surat berharga
komersial ini di mana lembaga keuangan merupakan penerbit yang terbesar di mana
berdasarkan data tahun 1990 lembaga keuangan ini menerbitkan 75 % surat berharga
komersial yang beredar dan sisanya 25% adalah diterbitkan oleh perusahaan yang bergerak di
bidang pabrikan, utilitas publik, industrial dan industri jasa.

Penerbitan surat berharga komersial

Terdapat dua cara penerbitan surat berharga yaitu:

Penerbitan secara langsung kepada investor jangka panjang seperti lembaga keuangan, atau

Penerbitan langsung ini biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan yang memiliki kebutuhan
tetap atas pinjaman dalam jumlah besar yang memilih melakukan penerbitan langsung yang
lebih ekonomis dibandingkan menggunakan pialang investasi. Di Amerika perusahaan yang
melakukan penerbitan surat berharga komersial secara langsung ini dapat menghemat 3 basis
poin ( 1 basis poin = 1/10000%) setahunnya. Di luar Amerika imbalan jasa pialang investasi
ini lebih murah.

Penerbitan secara tidak langsung yaitu dijual kepada pialang dan pialang tersebutlah yang
memperdagangkannya di pasar uang.

Bursa perdagangan surat berharga komersial ini melibatkan perusahaan-perusahaan pialang


yang besar dan anak perusahaan bank di mana banyak di antaranya juga merupakan pialang
pada pasar keuangan Amerika (US Treasury Securities)

Perkembangan surat berharga komersial ini di Indonesia diawali pada tahun 1980 di mana
pemerintah mengeluarkan serangkaian paket kebijakan deregulasi pada sektor riel, sektor
finansial, sektor investasi di mana surat berharga komersial ini adalah merupakan salah satu
bentuk pengembangan pasar finansial. Dimana selanjutnya pemerintah mengeluarkan Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/52/KEP/DIR dan Surat Edaran Bank Indonesia
No. 49/52/UPG yang masing-masing bertanggal 11 Agustus 1995 tentang "Persyaratan
Perdagangan dan Penerbitan Surat Berharga Komersial" (Commercial Paper) melalui bank
umum di Indonesia, di mana dengan adanya peraturan tersebut maka bank umum di
Indonesia mempunyai pedoman yang seragam serta memiliki dasar hukum yang kuat
terhadap keberadaan surat berharga komersial.

Penerbitan surat berharga komersial di Indonesia juga harus memperoleh peringkat


dari Lembaga Pemeringkat Kredit (Credit Rating). Di Indonesia dikenal dengan nama PT.
PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia) yang berdiri pada tahun 1993.

Definisi commercial paper di Indonesia diartikan sebagai suatu obigasi jangka pendek dengan
jangka waktu jatuh tempo berkisar 2 sampai 270 hari, yang dikeluarkan oleh bank atau
perusahaan atau peminjam lain kepada investor yang mempunyai uang tunai untuk sementara
waktu. Instrumen tersebut tidak ada jaminannya (unsecured instrument) dan biasanya
diberikan secara discount namun ada juga yang memberikan bunga tertentu”
Syarat-syarat penerbitan surat berharga komersial di Indonesia

Syarat-syarat penerbitan surat berharga komersial ini dapat ditemukan pada ketentuan pasal 2
sampai dengan pasal 5 dari Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/52/KEP/DIR
tanggal 11 Agustus 1995 yaitu:

Kriteria

 Berjangka waktu paling lama 270 (dua ratus tujuh puluh) hari
 Diterbitkan oleh perusahaan bukan bank dalam Pasal 1 angka 9 surat keputusan ini.

Mencantumkan

 Klausula sanggup dan kata-kata “Surat Sanggup” di dalam teksnya dan dinyatakan
dalam bahasa Indonesia.
 Janji tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
 Penetapan hari bayar
 Penetapan pembayaran
 Nama pihak yang harus menerima pembayaran atau penggantinya
 Tanggal dan tempat surat sanggup diterbitkan
 Tanda tangan penerbit

Pada halaman muka commercial paper sekurang-kurangnya dicantumkan hal-hal sebagai


berikut:

Kata-kata "Surat Berharga Komersial" (Commercial Paper) yang ditulis kata-kata "Surat
Sanggup"

Pernyataan “tanpa protes” dan “tanpa biaya” sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 176 jo
Pasal 145 KUHD ;

Nama bank atau perusahaan efek dan nama serta tanda tangan pejabat bank atau perusahaan
efek yang ditunjuk sebagai agen tanda keaslian Commercial Paper, tanpa penempatan logo
atau perusahaan efek secara mencolok ;

Nama dan alamat bank atau perusahaan yang ditunjuk sebagai pembayar tanpa penempatan
logo bank atau perusahaan secara mencolok ;

Nomor seri Commercial Paper ;

Keterangan cara penguangan Commercial Paper sebagaimana diatur dalam pasal 4 surat
keputusan ini.

Pada halaman belakang Commercial Paper dicantumkan hal-hal sebagai berikut:

 Pernyataan mengenai endosemen blanko tanpa hak regres dengan klausula "Untuk
saya kepada pembawa tanpa hak regres".
 Cara perhitungan nilai tunai

Anda mungkin juga menyukai