Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN KEUANGAN

Nama Kelompok : I Gusti Agung Ayu Mas Ari (A0C018046)

: I Komang Bagus Wisnu Murti (A0C018047)

: I Nyoman Indrawan Dwi Putra (A0C018048)

: Ida Bagus Sindhu Widnyana (A0C018049)

: Moh. Jakfar Majid (A0C018069)

: Ilham Salim (A0C018051)


1.Pengertian Pasar Keuangan

Dalam dunia bisnis terdapat paling tidak ada tiga pelaku utama yang memainkan peranan
penting hingga terjadinya suatu transaksi bisnis. Ketiga pelaku tersebut terdiri dari penjual ,
perantara, dan pembeli. Artinya proses terlaksananya transaksi bisnis harus melibatkan ketiga
pelaku bisnis ini. Atau paling tidak transaksi bisnis baru dapat dijalankan minimal oleh dua
pelaku, misalnya dilakukan hanya oleh penjual dan pembeli.

Penjual adalah pihak yang melakukan kegiatan penjualan terhadap produk atau jasa yang
akan dijual. Penjual menjajakan barang dagangannya atau menawarkan sejumlah produk kepada
konsumen. Penjualan produk dapat dilakukan dengan memajangkan produknya di suatu tempat
tertentu, atau hanya melakukan penawaran baik lewat Internet atau telepon dan jika pembeli
tertarikdan terjadi kesepakatan , maka barang akan segera dikirim ke alamat yang diinginkan.

Pembeli adalah pihak yang membeli produk atau jasa yang dijual, atau ditawarkan.
Pembeli juga dapat memperoleh barang yang akan dibeli dengan mendatangi lokasi tempat
penjualan atau dapat melakukan pesanan melalui telepon atau Internet yang kemudian akan
dikirim oleh penjual. Adapun perantara penjual dapat dikatakan sebagai tempat atau orang yang
melakukan transaksi jual beli tersebut hingga terjadi transaksi. Dalam kasus tertentu terkadang
memang pihak perantara tidak dibutuhkan , artinya penjual dapat langsung melakukan transaksi
tanpa perantara tertentu. Namun untuk bisnis tertentu peran perantara memegang peranan sangat
penting agar transaksi terjadi.

Dalam praktiknya sering perantara atau tempat untuk melakukan transaksi ini kita sebut
dengan pasar. Arti dari pasar itu sendiri adalah tempat penjual dan pembeli melakukan transaksi
jual beli. Sifat pasar dapat bersifat abstrak atau nyata dan dapat pula bersifat tidak nyata
tergantung dari produk yang jenis transaksi yang diinginkan. Namun, dalam pengertian lain
perantara juga diartikan sebagai broker atau pialang, atau calo yang menjadi perantara antara
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.

Selanjutnya, yang dimaksud dengan produk adalah sesuatu yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen. Jenis produk dibagi atas dua, yaitu yang besifat barang (berwujud)
dan yang bersifat jasa (tidak berwujud). Perbedaan keduanya antaran lain kalau yang bersifat
barang adalah dapat dilihat, diraba, dirasa, dan dinikmati. Adapun jasa sebaliknya, jasa baru
dapat dinikmati apabila sudah dibeli (tidak dapat disimpan).

Pasar keuangan merupakan pasar yang menyediakan produk keuangan baik berupa
aktiva fisik surat berharga atau valuta asing. Beberapa ahli menyebutkan bahwa, pasar keuangan
adalah seluruh institusi dan prosedur untuk menjembatani pembeli dan penjual instrumen
keuangan. Artinya, pasar keuangan merupakan penghubung anatara pihak yang ingin menjual
dengan pihak yang ingin membeli produk keuangan.

Produk yang diperjualbelikan dalam pasar keuangan adalah produk-produk keuangan,


baik bagi yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Oleh karena itu, pasar
keuangan sering juga didefinisikan sebagai tempat bertemunya para pihak yang membutuhkan
dana dengan pihak yang kelebihan dana.

Pihak yang membutuhkan dana memerlukan dana untuk membiayai aktivitas usahanya,
sedangkan pihak yang kelebihan dana mengharapkan adanya keuntungan dari dana yang
ditanamkan atau dibeli pihak lain. Keuntungan dari pasar keuangan ini dapat berupa bunga,
biaya administrasi, selisih kurs, atau selisih antara harga jual dengan harga beli.

Untuk melakukan transaksi keuangan, kita lakukan di berbagai pasar keuangan yang
tersebar dalam berbagai jenis, tergantung dari jenis produk keuangan yang diinginkan. Dalam
praktiknya jenis-jenis pasar keuangan yang ada antara laian, yaitu:

1. Pasar Modal (capital market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka


panjang dalam bentuk surat berharga seperti obligasi dan saham. Jangka waktu surat
berharga yang ditawarkan biasanya berumur lebih dari 1 tahun.
2. Pasar Uang (money market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka pendek
dalam bentuk surat berharga, seperti deposito berjangka, wesel, atau promes dimana
jangka waktunya kurang dari 1 tahun.
3. Pasar Valuta Asing (forieght exchange market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan
transaksi valuta asing (mata uang asing), baik spot transaction, forward transaction, dan
swap transaction.
4. Pasar Kredit Konsumen (consumer credit market), yaitu pasar yang melayani pembiayaan
pinjaman untuk pembiayaan konsumen atas produk tertentu baik barang maupun jasa,
seperti pembelian mobil, motor, perlengkapan rumah tangga, pendidikan, atau liburan.
5. Pasar Hipotek (mortgage market) , yaitu pasar yang melayani pinjaman untuk lahan real
estate/ perumahan, komersial, industri dan pertanian.
6. Pasar Komoditas (future market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan jual beli
komoditas tertentu seperti produk pertanian.

Semua jenis pasar keuangan ini melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
penghimpunan dana, penyaluran dana, transaksi tukar menukar mata uang. Artinya, pasar
keuangan melibatkan pembiayaan keuangan baik melalui surat berharga maupun pembiayaan
atau pinjaman.

(Sumber : Kasmir, S.E., M.M. ; PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN Edisi Kedua)

2.Lembaga Keuangan

Transaksi keuangan dalam pasar keuangan tidak lepas dari peranan penting perantara
keuangan yang ada. Pengertian perantara keuangan adalah institusi keuangan yang menerima
uang dari penabung dan menggunakan dana tersebut untuk memberi pinjaman maupun
melakukan investasi lainnya. Contoh perantara keuangan, seperti perbankan, dana pension dan
institusi tabungan, perusahaan asuransi dan perusahaan keuangan lainnya.

Dalam praktiknya institusi (perantara) pasar keuangan dapat dilakukan oleh berbagai
lembaga keuangan tergantung dari jenis produk keuangan yang diinginkan. Artinya, setiap jenis
produk keuangan dapat saja ditawarkan oleh lembaga yang berbeda atau bahkan beberapa jenis
lembaga keuangan menawarkan berbagai jenis produk keuangan. Yang pasti bahwa setiap
institusi keuangan memiliki karakterisik atau ciri tersendiri dalam menawarkan produknya.

Berikut ini beberapa lembaga (institusi) atau perantara pasar keuangan yang ada di
Indonesia khususnya, yakni:

1. Perbankan
2. Bursa Efek
3. Asuransi
4. Dana Pensiun

Bank, merupakan lembaga keuangan yang menawarkan baik jasa simpanan, pinjaman
(kredit) atau jasa keuangan lainnya yang dapat dilayani oleh Bank Umum (komersil) maupun
Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Jenis bank dilihat dari segi mencari keuntungan dewasa ini
terdiri dari bank yang beroperasi berdasarkan prinsip konvensional (barat) dan syariah (Islam).
Bank menyediakan berbagai produk keuangan, baik dalam bentuk simpanan (rekening),
pinjaman (kredit), valuta asing, maupun jasa keuangan lainnya. Perbankan merupakan lembaga
keuangan yang menjual produk keuangan paling lengkap dibandingkan dengan lembaga
keuangan lainnya, baik yang bersifat jangka pendek, maupun jangka panjang. Bahkan perbankan
juga dapat menjadi perantara antara kembaga keuangan untuk melakukan transaksi keuangan.

Bursa efek, merupakan tempat diperjualbelikannya modal jangka panjang, seperti saham
dan obligasi. Dalam bursa efek terdiri dari dua pasar, yaitu pasar primer (primary market) dan
pasar sekunder (secondary market). Pasar primer (primary market), yaitu pasar yang menangani
pertama kali emisi sekuritas suatu perusahaan. Pasar sekunder (secondary market), yaitu pasar
yang melayani sehari-hari transaksi perdagangan sekuritas yang telah beredar, setelah masa
penjualan di pasar primer berakhir.

Asuransi, merupakan usaha pertanggungan terhadap suatu risiko yang akan terjadi.
Pertanggungan ini terdiri dari perusahaan asuransi sebagai penanggung dengan nasabah yang
tertanggung. Perusahaan asuransi menerima premi yang dibayarkan oleh tertanggung dan apabila
tertanggung menderita kerugian seperti yang telah diperjanjikan, maka perusahaan asuransi
sebagai penanggung akan menggantikannya. Perusahaan asuransi juga memberikan asuransi
untuk beasiswa di mana nasabah menyetor sejumlah uang dan uang tersebut dapat diambil
setelah jangka waktu tertentu. Dana yang terkumpul di perusahaan asuransi biasanya
diinvestasikan kembali bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu
perusahaan. Artinya, perusahaan memotong dana (gaji karyawan suatu perusahaan) dengan
jumlah tertentu yang kemudian disetorkan ke perusahaan dana pension. Dana yang terkumpul
oleh perusahaan digunakan atau diinvestasikan kembali. Setelah memasuki pension, maka
perusahaan dana pension si karyawan dapat mengambil uangnya kembali sesuia dengan
perjanjian yang telah dibuat.

(Sumber : Kasmir, S.E., M.M. ; PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN Edisi Kedua)

3.Suku Bunga dan Biaya Modal

Baik pembeli maupun penjual di pasar keuangan, transaksi yang mereka lakukan selalu
berkaitan erat dengan suku bunga dan biaya modal serta bagi hasil. Suku bunga bagi penjual
(untuk simpanan misalnya) merupakan harga yang ditawarkan dan harga yang diterima (yang
harus dibayar) pembeli bagi penerima pinjaman. Dan harga tersebut merupakan keuntungan bagi
pemilik modal. Adapun bagi pembeli (penerima pinjaman) bunga merupakan harga yang harus
dibayar untuk memperoleh modal tersebut. Harga ini kemudian kita sebut dengan biaya modal
yang merupakan beban pembeli yang harus dibayar bersamaan dengan modal yang diperoleh
pada saat jatuh tempo, atau dengan kata lain suku bunga bagi yang membutuhkan dana adalah
harga yang harus dibayar untuk modal pinjaman. Adapun bagi perusahaan yang menanamkan
dana, (investor) suku bunga adalah kompensansi atas modal yang ditanamkan. Jadi, modal yang
ditawarkan di pasar uang dialokasikan melalui sistem harga yang kita sebut bunga.

Dalam praktiknya terutama di dunia perbankan (bunga simpanan dan kredit), obligasi
atau saham yang ditawarkan ada dua macam, yaitu:

1. Suku bunga yang ditawarkan bagi penyimpan: yaitu kepada pemegang rekening giro,
tabungan dan deposito.
2. Bunga yang ditawarkan terhadap pinjaman atau kredit.

Tingkat suku bunga yang dibayarkan kepada penabung maupun kepada peminjam
tergantung pada :

1. Tingkat pengembalian yang diharapkan produsen dari modal yang diinvestasikan.


2. Preferensi waktu konsumen dan penabung untuk konsumsi sekarang atau di masa depan.
3. Kondisi internal bank apakah sedang membutuhkan dana atau tidak. Jika dana menumpuk
sementara penyaluran dana sulit, maka dana simpanan kemungkinan akan turun, demikian
pula sebaliknya jika bank kekurangan dana, maka kemungkinan dana simpanan akan
meningkat.
4. Tingkat inflansi dan suku bunga berfluktuasi sepanjang waktu. Dalam jangka panjang suku
bunga dipengaruhi tingkat inflansi yang diperkirakan inflansi berdampak meningkatnya suku
bunga, apabila inflasi tinggi secara seharusnya suku bunga juga meningkat, walaupun dalam
praktiknya tidak selalu begitu, sedangkan sebaliknya pendapatan atau daya beli investor
menurun.
5. Struktur suku bunga, misalnya laba yang diinginkan cadangan wajib, pajak, cadangan kredit
macet atau biaya operasional yang dibebankan ke setiap peminjam.
6. Jangka waktu, sangat berpengaruh terhadap suku bunga yang ditawarkan, makin panjang
jangka waktu maka makin tinggi suku bunga pinjaman yang ditawarkan, hal ini disebabkan
besar risiko yang dihadapi di masa yang akan dating, namun untuk simpanan sebaliknya suku
bunga yang ditawarkan cukup tinggi dibandingkan dengan jangka waktu yang rendah.
7. Loyalitas nasabah, di dunia perbankan nasabah biasanya diklasifikasikan menjadi dua macam
yaitu nasabah biasa dan nasabah primer, nasabah biasa adalah mereka yang jarang atau tidak
terlalu sering melakukan kegiatan pembelian di bank tersebut, sedangkan nasabah primer
adalah nasabah yang aktif da loyal untuk membeli dan menggunakan produk bank yang
ditawarkan. Perlakuan tingkat suku bunga agak berbeda dengan nasabah biasa. Ada semacam
special rate yang diberikan kepada nasabah yang loyal terhadap lembaga.
8. Kebijakan pemerintah melalui bank sentral, baik berupa pembatasan tingkat suku bunga atau
dengan cara menurunkan atau menaikkan suku bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) ikut
memengaruhi bunga di pasar uang
9. Tingkat persaingan, artinya tingkat suku bunga pasar lokal maupun global ikut memengaruhi
tingkat suku bunga perusahaan. Yang lebih besar pengaruhnya adalah tingkat suku bunga
global.

Untuk menentukan suku bunga pinjaman atau saham atau obligasi, maka suku bunga
dasar harus ditambahkan:
1. Premi inflasi (inflation premium), yang mencerminkan inflasi sepanjang umur pinjaman.
Tingkat inflasi ini perlu dipertimbangkan dalam menemtukan suku bunga pinjaman.
2. Agio risiko gagal (default risk premium), yang mecerminkan kemungkinan pinjaman tidak
dilunasi kembali. Artinya, kemungkinan pinjaman atau kredit yang dibiayai macet dengan
berbagai sebab.
3. Agio likuiditas (liquidity premium), yang mencerminkan derajat likuiditas (atau kemudahan
pemasaran) suatu sekuritas.
4. Premi risiko maturitas (maturity risk premium), yang merupakan kompensansi jatuhnya
harga saham karena naiknya suku bunga dan tambah panjangnya jangka waktu sekuritas akan
tambah besar penurunan harganya.
5. Tingkat keuntungan, artinya bagi bank yang menyalurkan kredit ada komponen keuntungan
yang dimasukkan dalam bunga kredit yang ditawarkan yang besarnya tergantung kebijakan
pimpinan.
6. Biaya operasional, utamanya bagi bank yang menyalurkan kredit biaya operasional juga
dimasukkan dalam bunga kredit yang ditawarkan.
7. Cadangan kredit, juga bagi bank yang menyalurkan kredit komponen cadangan kredit macet
juga dimasukkan dalam bunga kredit yang ditawarkan.

(Sumber : Kasmir, S.E., M.M. ; PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN Edisi Kedua)


4.DERIVATIF

Dalam dunia keuangan (finance), derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau
perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang
menjadi "acuan pokok" atau juga disebut " produk turunan" (underlying product);
daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar
membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai
disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok.
Derivatif digunakan oleh manajemen investasi/
manajemen portofolio, perusahaan dan lembaga keuangan serta investor perorangan
untuk mengelola posisi yang mereka miliki terhadap risiko dari pergerakan
harga saham dan komoditas, suku bunga, nilai tukar valuta asing "tanpa" memengaruhi
posisi fisik produk yang menjadi acuannya (underlying).
Ada banyak sekali instrumen finansial yang dapat dikategorikan dalam kelompok
derivatif namun opsi / kontrak berjangka dan swap adalah yang umum dikenal.

Kegunaan derivatif
Asuransi dan lindung nilai
Salah satu kegunaan derivatif adalah sebagai suatu alat untuk mengalihkan risiko.
Contohnya, petani dapat menjual kontrak berjangka atas hasil panenan kepada spekulator
sebelum panen dilakukan. Si petani melakukan lindung nilai atas risiko naik atau
turunnya harga panenan dan si spekulator menerima pengalihan risiko ini dengan harapan
imbalan yang besar. Sipetani mengetahui secara pasti nilai jual hasil panen yang akan
diperolehnya kelak dan si spekulator akan memperoleh keuntungan apabila harga jual
mengalami kenaikan namun apabila harga jual mengalami penurunan maka ia akan
mengalami kerugian.
Spekulasi dan arbitrasi
Arbitrasi atau juga dikenal dengan istilah asing "arbitrage" ini bisa diartikan sebagai
suatu tindakan mengambil keuntungan dengan memanfaatkan perbedaan antara satu aset
acuan dan aset acuan lainnya misalnya dengan memanfaatkan perbedaan antara nilai
Indeks LQ-45 (ILQ-45) di Bursa Efek Jakarta ( spot market ) dan nilai ILQ-45 pada
KBIE di Bursa Efek Surabaya ( futures market ), jadi selain mengambil posisi di BES,
juga harus mengambil posisi di BEJ sehingga secara simultan mengambil posisi yang
berlawanan antara di BEJ dan BES.
spekulator dapat bertransaksi dengan spekulator lainnya juga dengan orang yang
membutuhkan lindung nilai (hedger). Pada umumnya transaksi pasar pasar derivatif
lebih didominasi oleh perdagangan spekulatif daripada perdagangan lindung nilai
dalam artian yang sesungguhnya.

Jenis kontrak derivatif


Terdapat dua jenis kontrak derivatif yang dikenali dari cara perdagangannya di pasar
yaitu :

 Derivatif yang ditransasikan di luar bursa


atau dikenal juga dengan istilah "(Over-the-counter (OTC) derivatives) adalah
merupakan suatu kontrak bilateral ( melibatkan dua pihak) yang dilakukan di luar
bursa ataupun tanpa menggunakan pialang (transaksi langsung antara para pihak).
Beberapa produk seperti swap, kontrak serah nilai tukar, dan opsi eksotik (exotic
option) yaitu suatu derivatif yang menggunakan fitur sehingga menjadi lebih rumit
daripada derivatif yang umum diperdagangkan, misalnya opsi vanila[4] ) seringkali
diperdagangkan tanpa melalui bursa (OTC).
Pasar transaksi derivatif tanpa melalui bursa (OTC) ini sangat besar sekali.

 Derivatif yang diperdagangkan di bursa


atau disebut juga Exchange-traded derivatives adalah merupakan instrumen
derivatif yang diperdagangkan pada bursa perdagangan khusus derivatif (bursa
berjangka) ataupun bursa lainnya. Bursa derivatif menjalankan perannya sebagai
perantara atas transaksi terkait dan memungut marjin awal (initial margin) dari
kedua belah pihak yang melakukan transaksi sebagai jaminan.
Contoh derivatif
Jenis Kontrak
Transaksi Transaksi Transaksi
Turunan Bursa Bursa
swap di kontrak opsi di
perdagangan perdagangan
luar serah(forward)di luar
berjangka opsi
bursa luar bursa bursa
*Indeks *Opsi pada bursa
berjangka berjangka Indeks
Indeks DJIA DJIA Swap
Back-to-back n/a
Ekuitas *Indeks *Opsi pada bursa ekuitas
berjangka berjangka Indeks
NASDAQ NASDAQ
*Suku
bunga cap
*Opsi berjangka dan floor
* Eurodolar Swap
Pasar Eurodollar Kontrak serah *Opsi
* Euribor suku
uang *Opsi berjangka kurs swap
berjangka bunga
Euribor (Swaption)
* Swap
basis )
Perjanjian
Obligasi Opsi berjangka Opsi
Obligasi n/a pembelian
berjangka obligasi obligasi
kembali
*Opsi
perdagangan Perjanjian saham
Swap
Saham berjangka Opsi saham pembelian *Waran
ekuitas
saham kembali *Waran
turbo
Bursa Perdagangan OpsiPerdagangan Opsi
Swap Kontrak serah
valuta valuta asing valuta asing valuta
mata uang valuta asing
asing berjangka berjangka asing
Swap Opsi
Kredit n/a n/a n/a
kredit kredit
Contoh lain turunan adalah :

 Derivatif ekonomi: nilai pembayarannya berdasarkan data ekonomi sebagaimana


yang dikeluarkan oleh biro statistik suatu negara
 Derivatif energi :nilai pembayarannya berdasarkan berbagai variasi indeks harga
energi, biasanya diklasifikasikan secara fisik atau secara keuangan di mana secara
fisik adalah suatu perjanjian yang merupakan penyerahan fisik dari komoditas energi
yang menjadi turunan (minyak bumi, gas,listrik, dan lain lain)
 Komoditi
 Derivatif pengangkutan (freight derivatives)
 Derivatif inflasi (inflation derivatives)
 Derivatif asuransi (insurance derivatives)
 Derivatif cuaca (weather derivatives)
 Derivatif kredit (Credit derivatives)
 Derivatif olahraga (sports derivatives)
 Derivatif properti (Property derivatives)

5.Definisi Pasar Saham

Pasar saham adalah pasar perdagangan saham perusahaan yang dipegang umum dan
instrumen finansial yang berhubungan (termasuk opsi saham, perdagangan dan prakiraan
indeks saham).

Pasar saham, sering juga disebut bursa saham, atau juga disebut bursa efek adalah
wahana dimana dilakukan perdagangan saham dan instrumen finansial lainnya. Pasar
saham pada hakekatnya tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita
kenal. Di sana ada pembeli, penjual dan juga kegiatan tawar-menawar harga.

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu
perusahaan. Jika anda membeli saham berarti anda membeli sebagian kepemilikan atas
perusahaan tersebut. Dan anda berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen,
jika perusahaan mebukukan keuntungan. Anda juga bisa mengambil keuntungan dari
naiknya harga saham tersebut dari waktu ke waktu

Pasar saham berfungsi memfasilitasi antara pihak yang membutuhkan pendanaan


(perusahaan) dan pihak yang mempunyai dana (pemodal / investor). Perusahaan bisa
memperoleh dana dengan melepas sebagian sahamnya ke publik, sedangkan investor
memperoleh sarana investasi berupa saham perusahaan.

Karena itu pasar saham boleh dibilang menggambarkan kondisi ekonomi suatu negara.
Bila ekonomi suatu negara maju, pasar sahamnya juga berkembang. Karena banyak
perusahaan yang ingin berespansi melebarkan usahanya, sehingga banyak melepas saham
ke publik. Demikian juga sebaliknya

Pasar saham memungkinkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari perusahaan


yang sahamnya mereka miliki. Ketika perusahaan mendapatkan keuntungan, investor
pasar saham dapat menghasilkan uang melalui dividen perusahaan yang di bayarkan
kepada mereka atau dengan cara menjual saham yang memiliki selisih harga dari
sebelumnya, yang disebut capital gain. Kelemahannya adalah investor dapat kehilangan
uangnya jika perusahaan yang sahamnya mereka pegang mengalami kerugian, harga
saham yang mereka pegang ‘turun dan investor menjual sahamnya dengan kondisi rugi.

Pasar saham dapat dibagi menjadi dua bagian utama: pasar primer dan pasar sekunder.
Pasar utama adalah di mana saham baru pertama kali dijual melalui penawaran umum
perdana. Investor institusional biasanya membeli sebagian besar saham tersebut dari bank
investasi. Semua perdagangan berikutnya terjadi di pasar sekunder dimana para
investornya terdiri atas investor institusi dan individu.

Saham dibagi menjadi 2 kategori utama:


 saham biasa
 saham preferen.
 Saham Biasa (common stock)

Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti
pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan.
Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap /
deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita
perusahaan. Saham biasa Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang
dimiliki perusahaan

Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam
mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil
saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin
besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.
Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan
bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar
investasi pada saham tersebut.

Saham Biasa Memiliki karakteristik Utama sebagai berikut:

 Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris


 Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
 Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja

Saham Preferen (Preferred Stock)

Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak
pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan
juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam
pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk
membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.

Saham yang mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena
bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak
mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor.

Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya,
devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat
dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.

Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:

Memiliki berbagai tingkat, yang dapat diterbitkan dengan karakteristik berbeda


Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa
dalam hal pembagian dividen

dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat
dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa

Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang
saham dan organisasi penerbit terbentuk

Saham bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi 5
jenis:
BlueChip Stocks
Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin
(leader) dalam industri sejenismya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam
membayar dividen.

Income Stocks
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari
rata – rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Saham seperti ini biasanya
mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan
dividen tunai dan tidak suka menekan laba serta tidak mementingkan potensi.

Growth Stocks – terdiri dari well-known dan lesser-known


(Well – Known) adalah Saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang
tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
(Lesser – Known) adalah Saham dari emiten yang tidak sebagai pemimpin dalam
industri, namun memiliki ciri growth stock.

Speculative Stock
Saham dari suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan
setiap tahunnya, namun memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa
mendatang, walaupun belum pasti.

Counter Cyclical Stockss


Saham yang tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis
secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya
mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam
memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

PASAR UANG DAN PASAR MODAL

Pasar uang memiliki jangka waktu pendek yaitu maksimal 1 tahun, sedangkan pasar modal
memiliki jangka waktu panjang yaitu lebih dari 1 tahun.

Pasar uang terdiri dari sekuritas pemerinta dan utang perusahaan jangka pendek, seperti
Sertifikat Deposito (SD), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU),
Deposit On Call (DOC), Promes, Wesel, dan lainnya.

Pasar modal, merupakan pasar bagi instrument keuangan jangka panjang baik yang
dikeluarkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan swasta seperti saham dan obligasi. Saham
merupakan surat tanda kepemilikan perusahaan, sedangkan obligasi merupakan surat pengakuan
utang.
Dalam pasar modal dikenal dua macam pasar, yaitu pasar primer dan pasar sekunder.
Pasar primer, Pasar di mana sekuritas baru dijual dan dibeli pertama kali. Sedangkan Pasar
sekunder merupakan pasar setelah berakhirnya pasar primer dan merupakan pasar bagi sekuritas
lama (transaksi terjadi antara investor).

Dua macam saham yaitu :

1. Bursa Saham Formal


Bursa saham formal, merupakan bursa yang memiliki kesatuan fisik yang nyata, seperti
memiliki gedung sendiri, anggota dan langganan yang resmi, yang dipimpin oleh suatu
dewan pimpinan untuk masing-masing bursa.
2. Bursa Saham Nonformal
Bursa saham nonformal, merupakan bentuk organisasi yang tidak nyata. Jual beli saham
terjadi pada saat bersamaan dengan prinsip kerja lelang. Yang terlibat dalam bursa saham
nonformal ini meliputi :
1.) Beberapa dealer yang menyimpan data dekuritas dan dianggap menguasai pasar
sekuritas tersebut
2.) Makelar yang bertindak selaku agen yang mempertemukan dealer dengan investor
yang jumlahnya mencapai ratusan atau bahkan ribuan.

Di dalam pasar modal, kita mengenal istilah maturitas dan struktur waktu tingkat bunga.
Maturitas, yaitu batas sekuritas jumlah waktu sebelum jumlah pokok sekuritas jatuh tempo.
Adapun struktur waktu tingkat bunga, adalah hubungan antara hasil dan maturitas yang berbeda
hanya dalam panjang waktu suatu maturitas.

PROFESI PERANTARA KEUANGAN

Dalam praktiknya untuk melakukan transaksi keuangan nasabah memiliki banyak pilihan,
baik lembaga keuangan bank maupun non bank. Masing-masing lembaga keuangan memiliki
peran dan fungsi masing-masing. Disamping itu juga aktivitas dan tujuan masing-masing
lembaga keuangan juga memiliki perbedaan satu sama lainnya.

Berikut ini jenis lembaga keuangan yang ada dan terdapat banyak beroperasi di
lingkungan masyarakat, yaitu:

1. Lembaga Keuangan Bank:


a. Bank Sentral (Bank Indonesia).
b. Bank Umum (Bank Komersil).
c. Bank Berkreditan Rakyat (BPR).
d. Bank Syariah.
2. Lembaga Keuangan Lainnya:
a. Pasar Modal.
b. Pasar Uang dan Valas.
c. Koperasi Simpan Pinjam.
d. Pegadaian.
e. Sewa Guna Usaha (Leasing).
f. Asuransi.
g. Anak Piutang (Faktoring).
h. Modal Ventura.
i. Dana Pensiun.
j. Lembaga Pembiayaan (Kartu Plastik).

Perbedaan kedua jenis lembaga keuangan diatas terletak dari banyaknya jenis jasa
keuangan dan jumlah dana yang ditawarkan, serta keuntungan yang diharapkan. Bank memiliki
kegiatan jasa keuangan yang paling lengkap dan tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Mulai
dari menghipun dana, menyalurkan dan memberikan jasa keuangan lainnya dengan berbagai
jenis.

Sebaliknya lembaga keuangan sangat terbatas tergantung dari fungsi dan ciri khas
lembaga keuangan nonbank itu sendiri, seperti pegadaian tidak menerima simpanan, tetapi
memberikan pinjaman baik dengan system gadai atau kredit. Demikian pula dengan leasing atau
perusahaan sewa guna usaha hanya memberikan jasa pembiayaan keuangan tanpa menerima
simpanan dari masyarakat. Berikutnya koperasi menerima simpanan dan pinjaman tapi dalam
wilayah yang sempit dengan dana yang terbatas seperti hanya untuk anggota, koperasi tidak
memberikan jasa keuangan lainnya.

Dalam pengertian diatas kebanyakan perusahaan lebih memilih jasa perbankan untuk
menyimpan dananya, mengingat kelebihan, dan keuntungan yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai