Dalam dunia bisnis terdapat paling tidak ada tiga pelaku utama yang memainkan peranan
penting hingga terjadinya suatu transaksi bisnis. Ketiga pelaku tersebut terdiri dari penjual ,
perantara, dan pembeli. Artinya proses terlaksananya transaksi bisnis harus melibatkan ketiga
pelaku bisnis ini. Atau paling tidak transaksi bisnis baru dapat dijalankan minimal oleh dua
pelaku, misalnya dilakukan hanya oleh penjual dan pembeli.
Penjual adalah pihak yang melakukan kegiatan penjualan terhadap produk atau jasa yang
akan dijual. Penjual menjajakan barang dagangannya atau menawarkan sejumlah produk kepada
konsumen. Penjualan produk dapat dilakukan dengan memajangkan produknya di suatu tempat
tertentu, atau hanya melakukan penawaran baik lewat Internet atau telepon dan jika pembeli
tertarikdan terjadi kesepakatan , maka barang akan segera dikirim ke alamat yang diinginkan.
Pembeli adalah pihak yang membeli produk atau jasa yang dijual, atau ditawarkan.
Pembeli juga dapat memperoleh barang yang akan dibeli dengan mendatangi lokasi tempat
penjualan atau dapat melakukan pesanan melalui telepon atau Internet yang kemudian akan
dikirim oleh penjual. Adapun perantara penjual dapat dikatakan sebagai tempat atau orang yang
melakukan transaksi jual beli tersebut hingga terjadi transaksi. Dalam kasus tertentu terkadang
memang pihak perantara tidak dibutuhkan , artinya penjual dapat langsung melakukan transaksi
tanpa perantara tertentu. Namun untuk bisnis tertentu peran perantara memegang peranan sangat
penting agar transaksi terjadi.
Dalam praktiknya sering perantara atau tempat untuk melakukan transaksi ini kita sebut
dengan pasar. Arti dari pasar itu sendiri adalah tempat penjual dan pembeli melakukan transaksi
jual beli. Sifat pasar dapat bersifat abstrak atau nyata dan dapat pula bersifat tidak nyata
tergantung dari produk yang jenis transaksi yang diinginkan. Namun, dalam pengertian lain
perantara juga diartikan sebagai broker atau pialang, atau calo yang menjadi perantara antara
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.
Selanjutnya, yang dimaksud dengan produk adalah sesuatu yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen. Jenis produk dibagi atas dua, yaitu yang besifat barang (berwujud)
dan yang bersifat jasa (tidak berwujud). Perbedaan keduanya antaran lain kalau yang bersifat
barang adalah dapat dilihat, diraba, dirasa, dan dinikmati. Adapun jasa sebaliknya, jasa baru
dapat dinikmati apabila sudah dibeli (tidak dapat disimpan).
Pasar keuangan merupakan pasar yang menyediakan produk keuangan baik berupa
aktiva fisik surat berharga atau valuta asing. Beberapa ahli menyebutkan bahwa, pasar keuangan
adalah seluruh institusi dan prosedur untuk menjembatani pembeli dan penjual instrumen
keuangan. Artinya, pasar keuangan merupakan penghubung anatara pihak yang ingin menjual
dengan pihak yang ingin membeli produk keuangan.
Pihak yang membutuhkan dana memerlukan dana untuk membiayai aktivitas usahanya,
sedangkan pihak yang kelebihan dana mengharapkan adanya keuntungan dari dana yang
ditanamkan atau dibeli pihak lain. Keuntungan dari pasar keuangan ini dapat berupa bunga,
biaya administrasi, selisih kurs, atau selisih antara harga jual dengan harga beli.
Untuk melakukan transaksi keuangan, kita lakukan di berbagai pasar keuangan yang
tersebar dalam berbagai jenis, tergantung dari jenis produk keuangan yang diinginkan. Dalam
praktiknya jenis-jenis pasar keuangan yang ada antara laian, yaitu:
Semua jenis pasar keuangan ini melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
penghimpunan dana, penyaluran dana, transaksi tukar menukar mata uang. Artinya, pasar
keuangan melibatkan pembiayaan keuangan baik melalui surat berharga maupun pembiayaan
atau pinjaman.
2.Lembaga Keuangan
Transaksi keuangan dalam pasar keuangan tidak lepas dari peranan penting perantara
keuangan yang ada. Pengertian perantara keuangan adalah institusi keuangan yang menerima
uang dari penabung dan menggunakan dana tersebut untuk memberi pinjaman maupun
melakukan investasi lainnya. Contoh perantara keuangan, seperti perbankan, dana pension dan
institusi tabungan, perusahaan asuransi dan perusahaan keuangan lainnya.
Dalam praktiknya institusi (perantara) pasar keuangan dapat dilakukan oleh berbagai
lembaga keuangan tergantung dari jenis produk keuangan yang diinginkan. Artinya, setiap jenis
produk keuangan dapat saja ditawarkan oleh lembaga yang berbeda atau bahkan beberapa jenis
lembaga keuangan menawarkan berbagai jenis produk keuangan. Yang pasti bahwa setiap
institusi keuangan memiliki karakterisik atau ciri tersendiri dalam menawarkan produknya.
Berikut ini beberapa lembaga (institusi) atau perantara pasar keuangan yang ada di
Indonesia khususnya, yakni:
1. Perbankan
2. Bursa Efek
3. Asuransi
4. Dana Pensiun
Bank, merupakan lembaga keuangan yang menawarkan baik jasa simpanan, pinjaman
(kredit) atau jasa keuangan lainnya yang dapat dilayani oleh Bank Umum (komersil) maupun
Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Jenis bank dilihat dari segi mencari keuntungan dewasa ini
terdiri dari bank yang beroperasi berdasarkan prinsip konvensional (barat) dan syariah (Islam).
Bank menyediakan berbagai produk keuangan, baik dalam bentuk simpanan (rekening),
pinjaman (kredit), valuta asing, maupun jasa keuangan lainnya. Perbankan merupakan lembaga
keuangan yang menjual produk keuangan paling lengkap dibandingkan dengan lembaga
keuangan lainnya, baik yang bersifat jangka pendek, maupun jangka panjang. Bahkan perbankan
juga dapat menjadi perantara antara kembaga keuangan untuk melakukan transaksi keuangan.
Bursa efek, merupakan tempat diperjualbelikannya modal jangka panjang, seperti saham
dan obligasi. Dalam bursa efek terdiri dari dua pasar, yaitu pasar primer (primary market) dan
pasar sekunder (secondary market). Pasar primer (primary market), yaitu pasar yang menangani
pertama kali emisi sekuritas suatu perusahaan. Pasar sekunder (secondary market), yaitu pasar
yang melayani sehari-hari transaksi perdagangan sekuritas yang telah beredar, setelah masa
penjualan di pasar primer berakhir.
Asuransi, merupakan usaha pertanggungan terhadap suatu risiko yang akan terjadi.
Pertanggungan ini terdiri dari perusahaan asuransi sebagai penanggung dengan nasabah yang
tertanggung. Perusahaan asuransi menerima premi yang dibayarkan oleh tertanggung dan apabila
tertanggung menderita kerugian seperti yang telah diperjanjikan, maka perusahaan asuransi
sebagai penanggung akan menggantikannya. Perusahaan asuransi juga memberikan asuransi
untuk beasiswa di mana nasabah menyetor sejumlah uang dan uang tersebut dapat diambil
setelah jangka waktu tertentu. Dana yang terkumpul di perusahaan asuransi biasanya
diinvestasikan kembali bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Dana Pensiun, merupakan perusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu
perusahaan. Artinya, perusahaan memotong dana (gaji karyawan suatu perusahaan) dengan
jumlah tertentu yang kemudian disetorkan ke perusahaan dana pension. Dana yang terkumpul
oleh perusahaan digunakan atau diinvestasikan kembali. Setelah memasuki pension, maka
perusahaan dana pension si karyawan dapat mengambil uangnya kembali sesuia dengan
perjanjian yang telah dibuat.
Baik pembeli maupun penjual di pasar keuangan, transaksi yang mereka lakukan selalu
berkaitan erat dengan suku bunga dan biaya modal serta bagi hasil. Suku bunga bagi penjual
(untuk simpanan misalnya) merupakan harga yang ditawarkan dan harga yang diterima (yang
harus dibayar) pembeli bagi penerima pinjaman. Dan harga tersebut merupakan keuntungan bagi
pemilik modal. Adapun bagi pembeli (penerima pinjaman) bunga merupakan harga yang harus
dibayar untuk memperoleh modal tersebut. Harga ini kemudian kita sebut dengan biaya modal
yang merupakan beban pembeli yang harus dibayar bersamaan dengan modal yang diperoleh
pada saat jatuh tempo, atau dengan kata lain suku bunga bagi yang membutuhkan dana adalah
harga yang harus dibayar untuk modal pinjaman. Adapun bagi perusahaan yang menanamkan
dana, (investor) suku bunga adalah kompensansi atas modal yang ditanamkan. Jadi, modal yang
ditawarkan di pasar uang dialokasikan melalui sistem harga yang kita sebut bunga.
Dalam praktiknya terutama di dunia perbankan (bunga simpanan dan kredit), obligasi
atau saham yang ditawarkan ada dua macam, yaitu:
1. Suku bunga yang ditawarkan bagi penyimpan: yaitu kepada pemegang rekening giro,
tabungan dan deposito.
2. Bunga yang ditawarkan terhadap pinjaman atau kredit.
Tingkat suku bunga yang dibayarkan kepada penabung maupun kepada peminjam
tergantung pada :
Untuk menentukan suku bunga pinjaman atau saham atau obligasi, maka suku bunga
dasar harus ditambahkan:
1. Premi inflasi (inflation premium), yang mencerminkan inflasi sepanjang umur pinjaman.
Tingkat inflasi ini perlu dipertimbangkan dalam menemtukan suku bunga pinjaman.
2. Agio risiko gagal (default risk premium), yang mecerminkan kemungkinan pinjaman tidak
dilunasi kembali. Artinya, kemungkinan pinjaman atau kredit yang dibiayai macet dengan
berbagai sebab.
3. Agio likuiditas (liquidity premium), yang mencerminkan derajat likuiditas (atau kemudahan
pemasaran) suatu sekuritas.
4. Premi risiko maturitas (maturity risk premium), yang merupakan kompensansi jatuhnya
harga saham karena naiknya suku bunga dan tambah panjangnya jangka waktu sekuritas akan
tambah besar penurunan harganya.
5. Tingkat keuntungan, artinya bagi bank yang menyalurkan kredit ada komponen keuntungan
yang dimasukkan dalam bunga kredit yang ditawarkan yang besarnya tergantung kebijakan
pimpinan.
6. Biaya operasional, utamanya bagi bank yang menyalurkan kredit biaya operasional juga
dimasukkan dalam bunga kredit yang ditawarkan.
7. Cadangan kredit, juga bagi bank yang menyalurkan kredit komponen cadangan kredit macet
juga dimasukkan dalam bunga kredit yang ditawarkan.
Dalam dunia keuangan (finance), derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau
perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang
menjadi "acuan pokok" atau juga disebut " produk turunan" (underlying product);
daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar
membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai
disuatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok.
Derivatif digunakan oleh manajemen investasi/
manajemen portofolio, perusahaan dan lembaga keuangan serta investor perorangan
untuk mengelola posisi yang mereka miliki terhadap risiko dari pergerakan
harga saham dan komoditas, suku bunga, nilai tukar valuta asing "tanpa" memengaruhi
posisi fisik produk yang menjadi acuannya (underlying).
Ada banyak sekali instrumen finansial yang dapat dikategorikan dalam kelompok
derivatif namun opsi / kontrak berjangka dan swap adalah yang umum dikenal.
Kegunaan derivatif
Asuransi dan lindung nilai
Salah satu kegunaan derivatif adalah sebagai suatu alat untuk mengalihkan risiko.
Contohnya, petani dapat menjual kontrak berjangka atas hasil panenan kepada spekulator
sebelum panen dilakukan. Si petani melakukan lindung nilai atas risiko naik atau
turunnya harga panenan dan si spekulator menerima pengalihan risiko ini dengan harapan
imbalan yang besar. Sipetani mengetahui secara pasti nilai jual hasil panen yang akan
diperolehnya kelak dan si spekulator akan memperoleh keuntungan apabila harga jual
mengalami kenaikan namun apabila harga jual mengalami penurunan maka ia akan
mengalami kerugian.
Spekulasi dan arbitrasi
Arbitrasi atau juga dikenal dengan istilah asing "arbitrage" ini bisa diartikan sebagai
suatu tindakan mengambil keuntungan dengan memanfaatkan perbedaan antara satu aset
acuan dan aset acuan lainnya misalnya dengan memanfaatkan perbedaan antara nilai
Indeks LQ-45 (ILQ-45) di Bursa Efek Jakarta ( spot market ) dan nilai ILQ-45 pada
KBIE di Bursa Efek Surabaya ( futures market ), jadi selain mengambil posisi di BES,
juga harus mengambil posisi di BEJ sehingga secara simultan mengambil posisi yang
berlawanan antara di BEJ dan BES.
spekulator dapat bertransaksi dengan spekulator lainnya juga dengan orang yang
membutuhkan lindung nilai (hedger). Pada umumnya transaksi pasar pasar derivatif
lebih didominasi oleh perdagangan spekulatif daripada perdagangan lindung nilai
dalam artian yang sesungguhnya.
Pasar saham adalah pasar perdagangan saham perusahaan yang dipegang umum dan
instrumen finansial yang berhubungan (termasuk opsi saham, perdagangan dan prakiraan
indeks saham).
Pasar saham, sering juga disebut bursa saham, atau juga disebut bursa efek adalah
wahana dimana dilakukan perdagangan saham dan instrumen finansial lainnya. Pasar
saham pada hakekatnya tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita
kenal. Di sana ada pembeli, penjual dan juga kegiatan tawar-menawar harga.
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu
perusahaan. Jika anda membeli saham berarti anda membeli sebagian kepemilikan atas
perusahaan tersebut. Dan anda berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen,
jika perusahaan mebukukan keuntungan. Anda juga bisa mengambil keuntungan dari
naiknya harga saham tersebut dari waktu ke waktu
Karena itu pasar saham boleh dibilang menggambarkan kondisi ekonomi suatu negara.
Bila ekonomi suatu negara maju, pasar sahamnya juga berkembang. Karena banyak
perusahaan yang ingin berespansi melebarkan usahanya, sehingga banyak melepas saham
ke publik. Demikian juga sebaliknya
Pasar saham dapat dibagi menjadi dua bagian utama: pasar primer dan pasar sekunder.
Pasar utama adalah di mana saham baru pertama kali dijual melalui penawaran umum
perdana. Investor institusional biasanya membeli sebagian besar saham tersebut dari bank
investasi. Semua perdagangan berikutnya terjadi di pasar sekunder dimana para
investornya terdiri atas investor institusi dan individu.
Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti
pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan.
Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap /
deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita
perusahaan. Saham biasa Mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang
dimiliki perusahaan
Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam
mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil
saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin
besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.
Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan
bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar
investasi pada saham tersebut.
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak
pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan
juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam
pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk
membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.
Saham yang mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena
bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak
mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor.
Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya,
devidennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat
dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.
dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat
dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang
saham dan organisasi penerbit terbentuk
Saham bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi 5
jenis:
BlueChip Stocks
Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin
(leader) dalam industri sejenismya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam
membayar dividen.
Income Stocks
Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari
rata – rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. Saham seperti ini biasanya
mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan
dividen tunai dan tidak suka menekan laba serta tidak mementingkan potensi.
Speculative Stock
Saham dari suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan
setiap tahunnya, namun memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa
mendatang, walaupun belum pasti.
Pasar uang memiliki jangka waktu pendek yaitu maksimal 1 tahun, sedangkan pasar modal
memiliki jangka waktu panjang yaitu lebih dari 1 tahun.
Pasar uang terdiri dari sekuritas pemerinta dan utang perusahaan jangka pendek, seperti
Sertifikat Deposito (SD), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU),
Deposit On Call (DOC), Promes, Wesel, dan lainnya.
Pasar modal, merupakan pasar bagi instrument keuangan jangka panjang baik yang
dikeluarkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan swasta seperti saham dan obligasi. Saham
merupakan surat tanda kepemilikan perusahaan, sedangkan obligasi merupakan surat pengakuan
utang.
Dalam pasar modal dikenal dua macam pasar, yaitu pasar primer dan pasar sekunder.
Pasar primer, Pasar di mana sekuritas baru dijual dan dibeli pertama kali. Sedangkan Pasar
sekunder merupakan pasar setelah berakhirnya pasar primer dan merupakan pasar bagi sekuritas
lama (transaksi terjadi antara investor).
Di dalam pasar modal, kita mengenal istilah maturitas dan struktur waktu tingkat bunga.
Maturitas, yaitu batas sekuritas jumlah waktu sebelum jumlah pokok sekuritas jatuh tempo.
Adapun struktur waktu tingkat bunga, adalah hubungan antara hasil dan maturitas yang berbeda
hanya dalam panjang waktu suatu maturitas.
Dalam praktiknya untuk melakukan transaksi keuangan nasabah memiliki banyak pilihan,
baik lembaga keuangan bank maupun non bank. Masing-masing lembaga keuangan memiliki
peran dan fungsi masing-masing. Disamping itu juga aktivitas dan tujuan masing-masing
lembaga keuangan juga memiliki perbedaan satu sama lainnya.
Berikut ini jenis lembaga keuangan yang ada dan terdapat banyak beroperasi di
lingkungan masyarakat, yaitu:
Perbedaan kedua jenis lembaga keuangan diatas terletak dari banyaknya jenis jasa
keuangan dan jumlah dana yang ditawarkan, serta keuntungan yang diharapkan. Bank memiliki
kegiatan jasa keuangan yang paling lengkap dan tersebar diberbagai daerah di Indonesia. Mulai
dari menghipun dana, menyalurkan dan memberikan jasa keuangan lainnya dengan berbagai
jenis.
Sebaliknya lembaga keuangan sangat terbatas tergantung dari fungsi dan ciri khas
lembaga keuangan nonbank itu sendiri, seperti pegadaian tidak menerima simpanan, tetapi
memberikan pinjaman baik dengan system gadai atau kredit. Demikian pula dengan leasing atau
perusahaan sewa guna usaha hanya memberikan jasa pembiayaan keuangan tanpa menerima
simpanan dari masyarakat. Berikutnya koperasi menerima simpanan dan pinjaman tapi dalam
wilayah yang sempit dengan dana yang terbatas seperti hanya untuk anggota, koperasi tidak
memberikan jasa keuangan lainnya.
Dalam pengertian diatas kebanyakan perusahaan lebih memilih jasa perbankan untuk
menyimpan dananya, mengingat kelebihan, dan keuntungan yang dimilikinya.