Anda di halaman 1dari 5

AUDITING II

KELOMPOK 2 :
MOHAMAD ALFIAN FARABI A0C018070
HAEKAL IHZAL FATAWI A0C018043
HAERUDIN SANI A0C018044
M FAUZI NAZARI A0C018064
MUHAMMAD DANIEL AKBAR A0C018073

BAB 15
(PEMERIKSAAN ASET TAK BERWUJUD)

1. Aset tak berwujud adalah asset tidak lancar yang tak berwujud dan nilainya tidak
tergantung pada hak-hak yang dinikmati pemiliknya (S)
2. Ciri khas asset tak berwujud yang paling utama adalah tingkat kepastian mengenai nilai
dan manfaatnya di kemudian hari (S)
3. Sifat asset terwujud adalah:
 Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun (B)
 Tidak mempunyai bentuk (B)
 Diperoleh dengan mengeluarkan sejumlah uang tertentu yang jumlahnya relatif tidak
material (S)
4. Goodwill, hak paten, hak cipta, franchise,leasehold, adalah beberapa contoh dari asset
tak berwujud (B)
5. Aset tak berwujud tidak mungkin menghasilkan pendapatan (S)
6. Aset tak berwujud harus diamortisasi, tetapi tidak boleh dihapuskan (S)
7. Auditor tidak perlu mengevaluasi internal control atas asset tak berwujud (S)
8. Beberapa cirri internal control yang baik atas asset tak berwujud adalah: (B)
 Adanya system otorisasi dalam penambahan dan penghapusan asset tak berwujud
 Adanya internal auditor yang memeriksa kelengkapan bukti pendukung dari
perolehan dan penambahan asset tak berwujud srta otorisasinya
9. Aset tak berwujud biasa diamortisasi dengan menggunakan metode straight line atau
double declining balance (S)
10. Menurut SAK ETAP, asset tak berwujud yang diperoleh selama setahun satuan harus
dicatat sebesar harga peolehan pada tanggal perubahannya. (B)
BAB 16
(PEMERIKSAAN LIABILITAS JANGKA PENDEK)

1. Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga, yang jatuh
tempo dalam waktu kurang atau sama dengan satu tahun dilunasi dengan menggunakan
harta tetap perusahaan (S)
2. Overdraft facility adalah fasilitas yang diperoleh perusahaan dari suatu bank untuk
membeli kendaraan melalui perusahaan leasing (S)
3. Bunga kredit modal kerja maupun kredit rekening koran dihitung dari jumlah kredit yang
diberikan bank ( plafond kredit ) (S)
4. Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang akan
datang, tidak boleh direklasifikasi sebagai utang jangka pendek (S)
5. Utang leasing (sewa) untuk pembelian mesin pabrik seluruhnya harus disajikan sebagai
liabilitas jangka panjang (S)
6. Utang perusahaan afiliasi adalah utang yang diberikan oleh pemegang saham utama,
tanpa bunga atau tanpa batas waktu (S)
7. Perusahaan mempunyai kecenderungan untuk mencatat kewajibannya lebih rendah dari
yang sebenarnya dengan tujuan untuk melaporkan laba lebih besar dari jumlah yang
sebenarnya (B)
8. Accounts payable angkanya pasti karena perusahaan mencatat utangnya berdasarkan
invoiceyang diterimanya supplier. Sedangkan accured expenses angkanya didasarkan
pada estimasi, sehingga jumlahnya kurang pasti dibandingkan accounts payable (B)
9. Salah satu tujuan pemeriksaan liabilitas jangka panjang adalah untuk memeriksa apakah
liabilitas jangka pendek yang tercantum dilaporan posisi keuangan (neraca) didukung
oleh bukti-bukti yang lengkap dan berasal dari tramsaksi yang betul-betul terjadi (B)
10. Liabilitas jangka pendek dalam mata uang asing per tanggal laporan posisi keuangan
(neraca) harus dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengan Bank
Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan selisih kurs yang terjadi
sudah dibebankan/ dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan (B)
11. Bank default adalah kesalahan bank suatu bank dalam menghitung bunga kredit
nasabahnya (B)
12. Salah satu cirri internal control yang baik atas liabilitas jangka pendek adalah adanya
pemisahan tugas antara bagian pembelian, bagian penerimaan barang, bagian gudang,
bagian akuntansi dan bagian keuangan (B)
13. Tidak digunakannya formulir-formulir yang bernomor urut tercetak untuk permintaan
pembelian, order pembelian dan laporan penerimaan barang, bukan merupakan suatu
kelemahan dalam internal control perusahaan (B)
14. Buku tambahan ( subsidiary ledger) utang usaha merupakan contolling account dari
utang usaha (S)
15. Jika liabilitas jangka pendek berupa utang dividen, maka harus didukung oleh notulen
rapat umum pemegang saham yang memberikan otorisasi untuk pembagian deviden (B)
16. Jika laporan dalam posisi keuanngan (neraca) suatu perusahaan terdapat utang pemegang
saham, maka tidak boleh ada setoran modal uang belum dilunasi oleh pemegang saham
(B)
17. Salah satu audit prosedur untuk memeriksa ada tidaknya contingent liability adalah
dengan mengirimkan konfirmasi ke penasihat hokum perusahaan (B)
18. Jika ada utang leasing (sewa) untuk pembelian mesi pabrik, maka harga perolehan mesin
dan utang leasing harus dicatat sebesar nlai tunainya (B)
19. Karena bunga kredit bank sudah dihitung oleh pegawai bank dengan menggunakan
computer, maka auditor tidak perlu lagi mengecek keakuratan perhitungan bunga
tersebut (S)
20. Salah satu cara untuk mengetahui apakah unrecorded liabilities adalah dengan meriview
buku pengeluaran kas sesudah laporan posisi keuangan (neraca) sampai mendekati
tanggal selesainya pemeriksaan lapangan (B)
BAB 17
(PEMERIKSAAN LIABILITAS JANGKA PANJANG)

1. Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga, yang jatuh
tempo atau harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun, dengan menggunakan asset
tetap perusahaan (S)
2. Long term loan adalah pinjaman dari bank atau atau lembaga keuangan bukan bank,
yang digunakan untuk pembelian asset tetap, kecuali tanah, misalnya gedung dan mesin
(B)
3. Off-shore loan adalah pinjaman dalam mata uang asing yang diperoleh dari suatu bank
swasta asing yang beroperasi di Indonesia (S)
4. LIBOR atau SIBOR adalah tingkat bunga dari suatu off-shore loan (B)
5. SWAP maksudnya kontrak antara perusahaan dengan bank devisa untuk membeli
sejumlah mata uang asing dengan kurs tertentu, dalam jangka waktu tertentu, dimana
perusahaan harus membayar premi SWAP (B)
6. Registered bonds atau serial bonds adalah obligasi atas unjuk yang mencamtukan nama
pemilik disertifikat obligasinya, sehingga jika dipindah tangankan harus diendorse
dibagian belakang (S)
7. Term bonds atau serial bonds adalah obligasi yang jatuh tempo bertahap (pada eberapa
tanggal tertentu (S)
8. Callable bonds adalah obligasi yang memberikan hak kepada perusahaan yang
mengeluarkan obligasi tersebut, untuk melunasi obligasi tersebut sebelum tanggal jatuh
temponya (B)
9. Promissory notes atau promotes adalah suatu pernyetaan tertulis dari debitur bahwa ia
berjanji untuk membayar sejumlah tertentu, pada tanggal tertentu, dengan
memperhitungkan tingkat bunga tertentu (B)
10. Subordinated loan adalah utang dari perusahaan pemegang saham atau perusahaan
induk, yang mempunyai beberapa sifat (B)
 Tanpa bunga
 Baru dibayar kembali pada saat perusahaan telah mempunyai kemampuan untuk
membayar kembali utangnya
 Mempunyai kemungkinan untuk dialihkan sebagai setoran modal
11. Bunga kewajiban jangka pendek biasanya lebih kecil dibandingkan kewajiban bunga
jangka panjang (B)
12. Salah satu pemeriksaan kewajiban jangka panjang adalah bahwa kewajiban jangka
panjang yang berasal dari legal claim atau asset yang dijaminkan sudah diidentifikasi (B)
13. Salah satu cirri internal control yang baik atas kewajiban jangka panjang adalah:
perolehan kewajiban jangka panjang harus mendapat persetujuan pejabat perusahaan
yang berwenang ( Diriksi, Manjaer Keuangan, Dewan Komisaris, Rapat Umum
Pemegang Saham), biasanya dalam bentuk notulen rapat (B)
14. Tugas Biro Administrasi Efek antara lain: (B)
 Mengadministrasikan obligasi yang beredar;
 Mengurus pembayaran bunga obligasi;
 Mengurus pelunasan obligasi yang jatuh tempo;
15. Kewajiban jangka panjang dalam valuta asing per tanggal laporan posisi keuangan
(neraca) tidak harus dikonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah
Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan (neraca), cukup dengan
menggunakan kurs yang ditentukan Dirjen Pajak setiap 3 bulan sekali (S)
16. Discount atau premium atau serial bonds dari obligasi dapat diamortisasi dengan
menggunakan straight line atau declining balanced method (S)
17. Bank default adalah pelanggaran terhadap kriteria-kriteria yang tercantum dalam
perjanjian kredit, misalnya: (B)
 Tidak boleh membagi deviden sebelum utang kepada bank dilunasi
 Current rasio harus dijaga pada tingkat tertentu
18. Auditor harus yakin bahwa hal-hal penting mengenai kewajiban jangka panjang dan
perkiraan laba rugi yang bersangkutan sudah dijelaskan dengan cukup dalam catatan atas
laporan keuangan (B)
19. Salah satu audit prosedur dalam memeriksa kewajiban jangka panjang adalah: kirim
konfirmasi atas utang pemegang saham, direksi dan perusahaan afiliasi (B)
20. Salah satu criteria dari capital lease adalah: seluruh pembayaran berkala yang dilakukan
oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian harga
perolehan barang modal yang disewa-guna-usaha serta bunganya,sebagai keuntungan
perusahaan sewa guna usaha (full payout lease) (B)

Anda mungkin juga menyukai