Anda di halaman 1dari 26

A.

PASAR UANG

SEJARAH PASAR UANG

Seperti halnya pengertian pasar yang kita kenal dalam pengertian sehari-hari yaitu interaksi yang terjadi
antara konsumen dan produsen dalam menentukan harga, demikian halnya dengan pasar uang dimana
terdapat pihak yang kelebihan dan dan yang membutuhkan dana, kedua pihak akan bertemu di pasar
uang untuk melakukan negosiasi dan transaksi. Biasanya transaksi ini tidak hanya terjadi dalam suatu
wilayah negara, tapi pasar uang saat ini bisa dikatakan mendunia. Uang berputar ke seluruh penjuru
dunia. uang bergerak sesuai dengan perdagangan antar negara. Karena pada kenyataannya semua
negara memiliki mata uang masing-masing maka diperlukan adanya pasar uang bagi semua negara
untuk melakukan transaksi.

Karena dunia mengalami krisis moneter secara global maka muncul sebuah ide di dunia perekonomian
yaitu diadakannya sistem simpan pinjam, kredit jangka pendek seperti: SBI (Sertifikat Bank
Indonesia),SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), SUN (Surat Utang Negara), repurchase agreement yang
akan bisa membantu perekonomian di saat krisis moneter.

PENGERTIAN PASAR UANG

Pasar uang secara universial didefinisikan sebagai pasar yang memperjual belikan mata uang negara-
negara yang berlaku di dunia. Pasar ini disebut juga sebagai pasar valuta asing/ valas/Foreign Exchange /
Forex. Resiko yang ada pada pasar ini relatif besar dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, namun
demikian keuntungan yang mungkin diperoleh juga relatif besar. Contoh adalah transaksi forex di BEJ,
BES, agen forex, di internet, dan lain-lain.

Pasar uang merupakan sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan, perusaaan-perusahaan


nonkeuangan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek maupun untuk menempatkan dana atas
kelebihan likuiditasnya.

Pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana dana atau surat-surat berharga yang
mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-
lembaga perbankan. Pasar uang juga sering disebut pasar kredit jangka pendek yang dimaksud dengan
dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan
batasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjualbelikan di dalam pasar uang (Pandji
Anoraga dan Piji Pakarti (2001:20)).

Sesuai dengan namanya, pasar uang (money market) adalah pasar dengan instrument financial jangka
pendek umumnya yang diperjualbelikan berkualitas tinggi.
INSTRUMEN YANG DIPERJUALBELIKAN DI PASAR UANG

Adapun instrumen ataupun surat-surat yang diperjualbelikan di pasar uang Indonesia diantaranya:

1. Sertifikat Bank Indonesia (BI)

Adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah ataupun bank sentral dengan jumlah tertentu
yang dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan yang biasanya itu berjangka
waktu jatuh tempo satu tahun atau kurang.

2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

Adalah surat-surat berharga yang berjangka pendek yang diperjualbelikan secara diskonto dengan BI
atau lembaga diskonto yang ditunjuk oleh BI.

3. Sertifikat Deposito

Adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh suatu bank unjuk dan dinyatakan dalam suatu jumlah,
jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.

4. Commercial Paper Promes

Adalah instrumen yang tidak disertai dengan jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk
memperoleh dana jangka pendek dan dijual kepada investor dalam pasar uang. Paper adalah surat
utang tanpa jaminan dengan jangka waktu 2 hari s/d 270 hari.

5. Call Money

Adalah kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu yang
pendek. Instrumen ini juga merupakan pinjaman singkat antar bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik
dengan jangka waktu berkisar antara 1 hari s/d 1 minggu.

6. Repurchase Agreement

Adalah penjualan suatu surat berharga disertai komitmen dari penjual bahwa penjual akan membeli
kembali surat berharga tersebut pada waktu dan harga tertentu.

7. Banker's Acceptence

Adalah instrumen pasar uang yang digunakan untuk memberikan kredit padaeksportir atau importir
untuk membayar sejumlah uang barang atau untuk membeli valuta asing (Widayatsari, 2014).

8. Treasury Bills

Treasury Bills adalah surat utang yang diterbitkan oleh negara dengan jangka waktu 90 hari - 1 tahun

9. Promissory Notes
Promissory Notes adalah surat sanggup bayar yang membuktikan adanya utang piutang jangka pendek
antara.

Pasar uang diperlukan juga dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek bank, bank-bank
memerlukan akses ke pasar uang, baik dalam rangka penanaman dana tang sementara waktu belum
digunakan maupun untuk memenuhi kebutuhan dana dengan segera. Dalam keperluan ini diperlukan
instrument likuiditas yang berupa surat-surat berharga yang berasal dari sekuritisasi aset (Syahrul,
2013).

Dengan tidak adanya fasilitas pasar uang, bank-bank akan mengalami permasalahan yang sama, karena
pada umumnya perbankan sulit menghindari posisi keuangan yang mismatches. Untuk memanfaatkan
dan yang idle ini, bank harus dapat melakukan investasi jangka pendek di Pasar Uang dan sebaliknya.

JENIS PASAR UANG

Pasar uang secara universal didefinisikan sebagai pasar sarana terjadinya transaksi surat berharga
berjangka waktu pendek baik dalam rupiah maupun valuta asing. Instrumen atau surat-surat berharga
yang diperjualbelikan dalam pasar uang memiliki jenis yang bervariasi termasuk surat berharga yang
diterbitkan oleh badan-badan usaha swasta, negara, dan lembaga pemerintah. Pasar uang menjadi
bagian penting dalam perekonomian suatu negara. Pasar uang dapat dijadikan sebagai indikator awal
terhadap perkembangan perekonomian sebuah negara. Dalam pasar uang, terdapat beberapa jenis
sekuritas, meliputi beberapa jenis yang akan disebutkan pada uraian di bawah, yaitu:

1. Treasury Bills

T-Bills merupakan instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau Bank Central atas unjuk
dengan jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada waktu yang telah ditetapkan. T-
Bills dianggap sebagai instrumen yang cukup aman karena diterbitkan oleh pemerintah atau Bank
Central, sehingga lebih mudah diperjualbelikan dan diminati oleh perusahaan-perusahaan terutama
lembaga-plembaga keuangan untuk dijadikan sebagai cadangan likuiditas sekunder yang memberikan
hasil.

2. Wesel Tagih

Wesel tagih merupakan sebuah surat berharga yang disebabkan suatu pihak memiliki tagihan ke pihak
lain. Wesel tersebut diterima oleh bank koresponden luar negeri atau dalam negeri serta dikirim oleh
suatu pihak kepada pihak lain dengan perintah untuk membayar sejumlah tertentu yang tertera dalam
wesel tagih tersebut. Jika pihak yang memiliki wesel tagih tersebut sedang memerlukan dana segar
dalam waktu singkat, maka pihak yang bersangkutan dapat menjual tagihan tersebut dengan membayar
jaminan pembayaran dari bank.

3. Banker Acceptance

Banker acceptance (BA) merupakan jenis sekuritas pasar uang yang terbentuk melalui perdagangan luar
negeri. Banker acceptance dapat dipindahtangankan, sehingga dapat dijadikan sebagai instrumen pasar
uang. Secara prinsip, banker acceptance memberikan alternatif untuk memperoleh kredit, terutama
ketika barang-barang dikapalkan untuk segera dikirim ke luar negeri.

4. Surat Berharga

Surat berharga merupakan jenis surat surat yang dapat memberikan jaminan untuk diuangkan, salah
satu bentuknya yaitu surat berharga komersial. Surat berharga komersial (commercial paper)
merupakan sekuritas dalam pasar uang berupa janji untuk membayar kembali sejumlah utang yang
diterima pada suatu waktu tertentu.

5. Deposito

Deposito merupakan simpanan yang hanya dapat ditarik setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian antara pihak bank dan nasabah. Bentuk deposito yang dikeluarkan oleh bank dapat dibagi
menjadi beberapa jenis, antara lain deposito berjangka rupiah, berjangka valas, dan sertifikat deposito.
Pada deposito berjangka rupiah dan valas, nasabah yang menabungkan uang ke bank akan mendapat
imbal hasil berupa bunga. Sedangkan sertifikat deposito yaitu deposito berjangka yang bukti simpanan
tersebut dapat diperdagangkan dengan bunga yang diperoleh dengan menggunakan diskonto.

6. Repo (Repurchase Agreement)

Repo merupakan perjanjian antara penjual dan pembeli terhadap efek efek di mana penjual tersebut
berjanji untuk membeli kembali efek-efek tersebut pada harga dan jangka waktu tertentu yang telah
disepakati. Kebalikan terhadap mekanisme repurchase agreement adalah reserve repo yang memiliki
makna sebagai perjanjian antara penjual dan pembeli terhadap efek-efek di mana pembeli yang berjanji
untuk menjual kembali efek-efek pada harga dan jangka waktu tertentu. Transaksi tersebut umumnya
dilakukan oleh instansi yang memiliki kelebihan dana.

CIRI-CIRI PASAR UANG

1. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.

2. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana
dan yang membutuhkan dana.

3. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.


FUNGSI PASAR UANG

Pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal kerja
atau keperluan jangka pendek lainnya

2. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli Sertifikat


Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)

3. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat

4. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek

5. Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek

6. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi

7. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada
perusahaan di indonesia

TUJUAN PASAR UANG

1. Dari pihak yang membutuhkan dana

a. Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek

b.Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas

c. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja

d. Sedang mengalami kalah kliring

2. Dari pihak yang menanamkan dana

a. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu

b. Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan

c. Spekulasi

Investor di pasar uang terutama mencari keamanan dan likuiditas di samping peluang untuk
memperoleh pendapatan bunga. Hal tersebut karena dana yang diinvestasikan di pasar uang kelebihan
untuk sementara dan biasanya dibutuhkan dalam waktu singkat untuk membayar pajak, gaji. deviden,
dan sebagainya. Dengan alasan ini, maka investor sangat sensitif terhadap risiko.

Pasar uang mempunyai fungsi yaitu sebagai sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan,
perusahaan-perusahaan nonkeuangan, dan peserta-peserta lainnya baik dalam memenuhi kebutuhan
jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditasnya.
Pasar uang juga berfungsi sebagai sarana pengendali moneter dalam melaksanakan operasi pasar
terbuka. SBI (Sertifikat Bank Indonesia) sebagai instrumen dlam melakukan operasi pasar terbuka
digunakan untuk kontraksi moneter. Pelaksanaan pasar terbuka oleh Bank Indonesia dilakukan dengan
menggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). SBI sebagai
instrumen dalam melakukan operasi pasar terbuka digunakan untuk tujuan kontraksi moneter.
Sementara SBPU berfungsi sebagai instrumen ekspansi moneter.

PERAN PASAR UANG

1. Sarana alternatif khususnya bagi lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan nonkeuangan,


dan peserta lainnya, baik dalam memenuhi kebutuhan dan jangka pendeknya maupun dalam rangka
melakukan penempatan dana atas kelebihan likuiditas.

2. Sebagai sarana pengendali moneter tidak langsung oleh penguasa moneter dalam melaksanakan
operasi pasar terbuka, karena di Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral
Indonesia dilakukan melalui pasar uang dengan sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga
Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai instrumennya.

3. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek

4. Sebagai penghimpun dana berupa surat-surat berharga jangka pendek

5. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi

6. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada
perusahaan di Indonesia.

PESERTA PASAR UANG

1. Bank

2. Yayasan

3. Dana Pensiun

4. Perusahaan Asuransi
5. Perusahaan-perusahaan besar

6. Lembaga Pemerintah

7. Lembaga Keuangan lain

8. Individu Masyarakat

MANFAAT PASAR UANG

1. Manfaat menghimpun Dana dari Pasar Uang untuk perusahaan

a. Untuk memenuhi kebutuhan dana jangka pendek

b. Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas

c. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja

d. Untuk membayar karena kalah kliring

2. Manfaat investor yang Menanamkan Dananya di Pasar Uang

a. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu

b. Bermaksud membantu pihak yang benar-benar mengalami kesulitan keuangan

c. Spekulasi dengan harapan memperoleh keuntungan besar dalam jangka pendek dalam kondisi
ekonomi tertentu

3. Manfaat pasar uang bagi manajer keuangan

a. Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional dalam suatu perusahaan,
yang mempelajari tentang penggunaan dana, memperoleh dana dan pembagian hasil operasi
perusahaan.

b. Dapat memperoleh dana dengan cepat

c. Terpenuhinya kebutuhan kredit jangka pendek untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan,
seperti bahan dasar, bahan pembantu untuk kelancaran proses produksinya
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PASAR UANG

1. Kelebihan Pasar Uang

a. Sarana untuk mencari pinjaman dana jangka pendek bagi perusahaan yang mengalami kesulitan
likuiditas.

b. Sarana untuk menempatkan kelebihan dana yang dimiliki oleh badan usaha

2. Kelemahan atau Resiko Pasar Uang

Resiko yang mungkin dihadapi dalam kegiatan investasi di pasar uang antara lain :

a. Resiko pasar (Market Risk)

Resiko yang berkaitan dengan kenaikan tingkat bunga, mengakibatkan investor mengalami capital loss.

b. Resiko Reinvestment

Resiko yang berkaitan dengan turunnya harga sekuritas.

c. Resiko Gagal Bayar

Resiko yang terjadi akibat tidak mampunya peminjam (debitur) memenuhi kewajibannya sesuai dengan
yang diperjanjikan.

d. Resiko Inflasi

Pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya hargaharga barang dan jasa yang menurunkan
daya beli atas pendapatan yang diterimanya.

e. Resiko Valuta (Currency risk)

Resiko yang terjadi karena perubahan yang tidak menguntungkan terhadap kurs mata uang asing.

f. Resiko Politik

Resiko yang berkaitan dengan perubahan undang-undang atau peraturan pemerintah.

KONDISI PASAR UANG DI INDONESIA

Perkembangan pasar uang di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir diwarnai oleh dampak dari
kejadian-kejadian eksternal maupun intemal. Beberapa hal diantaranya yaitu dampak krisis Meksiko,
peningkatan suku bunga domestik akibat konsolodasi bank-bank dan ketatnya likuiditas perbankan serta
munculnya jenis produk dan diversifikasi piranti pasar uang yang lain maupun munculnya spekulasi
valuta asing.

Dalam pada itu, kondisi pasar uang rupiah dalam tahun terakhir ditandai dengan meningkatnya
kebutuhan bank-bank akan likuiditas Rupiah kartena konsolidasi perbankan nasional dan pertumbuhan
permintaan kredit yang relatif tinggi, baik secara keseluruhan maupun untuk sektor-sektor tertentu
khususnya properti. Hal ini pada giliranya ikut mendorong naiknya suku bunga pasar uang antar bank
maupun suku bunga dana, khususnya suku bunga deposito berjangka Rupiah. Perkembangan ini telah
pula menyebabkan semakin melebarnya perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri.

Pesatnya perkembangan inovasi produk produk keuangan yang berisiko tinggi juga yang diwamai
perkembangan pasar uang di Indonesia,produk-produk, tyersebut tidak hanya terbatas pada
berkembangnya transaksi derivatif namun juga muncul beberapa produk keuangan baru yang ikut
mermalkan pasar uang di tanah air. Kondisi pasar uang kemungkinan besar masih cenderung fluktuatif
hingga akhir tahun 2012 ini karena beberapa indikator yang bisa mengganggu.

B. PASAR MODAL

SEJARAH PASAR MODAL

Pasar Modal di Indonesia sudah ada sebelum Indonesia Merdeka. Pada Jaman penjajahan Belanda pasar
modal sudah ada dan diprakarsai oleh pemerintah kolonial Belanda, tetapi secara tepat kapan waktu
dan tanggal berdirinya tidak ada yang dapat memastikan. Dikutip dari website (Indonesia, 2021) Bursa
Efek Indonesia, Pasar Modal atau Bursa Efek pertama kali ada pada tahun 1912 di Batavia. Pemerintah
Kolonial Belanda pada saat mendirikan pasar modal adalah untuk kepentingan perdagangan dan
ekonominya terutama untuk kepentingan VOC. Namun menurut buku "Effectengids" yang diterbitkan
oleh Vereeniging Voor Den Effectenhandel, transaksi perdagangan efek sudah ada pada tahun 1880,
catatan traksaksi perdagangan efek pada awal-awal tersebut dilakukan oleh perusahaan yang tidak
resmi sehingga mengakibatkan catatan traksaksi tidak tercatat secara akurat. Perusahaan yang
melakukan perdagangan tersebut adalah Dunlop & Koff dan perusahaan ini bertidnak sebagai
perdagangan komunikats dan sekuritas.

Kemudian pada tahun 1892 transaksi saham pada perdagangan efek pertama kali, dilakukan oleh
Perusahaan Perkebunan di Batavia yaitu Cultuur Maatschappij Goalpara. Dikutip dari Glints
(21/04/2021) dituliskan bahwa perusahaan tersebut menjual 400 saham dengan harga 500 gulden per
saham yang beredar. Empat tahun kemudian, Het Centrum juga merilis prospektus penjualan saham
yang memiliki nilai hingga 105 ribu gulden dengan harga per lembar sahamnya sebesar 100 gulden.
Setelah transaksi-transaksi tersebut, pemerintah Hindia Belanda, yakni Vereenigde Oostindische
Compagnie (VOC) mendirikan bursa efek di Batavia pada tahun 1912. Ketika itu bursa efek didirikan
untuk kepentingan pemerintah kolonial, sebagai penguasa perdagangan di Asia, VOC membuka bursa
efek juga untuk mencari modal dalam pembangunan perkebunan massal di Indonesia.
Hanya berselang dua tahun, Bursa Efek terpaksa ditutup pada tahun 1914karena adanya Perang Dunia I.
Pada tahun 1925 Bursa Efek kembali dibuka sekaligus membentuk dua bursa efek baru di Indonesia,
yaitu Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Semarang. Sayangnya kabarmenggembirakan ini tidak
berlangsung lama karena BEI dihadapkan pada resesi ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia
II. Keadaan yang semakin memburuk membuat Bursa Efek Surabaya dan Semarang ditutup, yang diikuti
juga oleh Bursa Efek Jakarta pada 10 Mei 1940. Setelah Kemerdekaan Republik Indonesia, Bursa Efek
Jakarta dibuka kembali dibuka oleh Presiden Soekamo pada 3 Juni 1952. Hingga pada akhirnya
keberadaan Bursa Efek kembali tidak aktif ketika ada program nasionalisasi perusahaan Belanda pada
tahun 1956 sampai 1977. Operasional bursa pada waktu itu dilakukanoleh PPUE (Perserikatan
Perdagangan Uang dan Efek) yang beranggotakan bank negara, bank swastadan para Pialangefek. Pada
tanggal 26 September 1952 dikeluarkan Undang-undang No. 15 Tahun 1952 sebagai Undang-Undang
Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai Undang Undang Bursa.

Pada Tahun 1977 Bursa Efek kembali dibuka dan perusahaan yang pertama kali mencatatkan sahamnya
dilantai bursa adalah PT Semen Cibinong. Dalam perkembangannya Pasar Modal di Indonesia banyak
mengalami pasang surut dan pemerintah banyak mengeluarkan peraturan atau lebih dikenal dengan
paket deregulasi yang mana memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat dan orang asing untuk
terlibat dalam kegiatan pasar modal. Tampaknya usaha yang dibuat Pemerintah ini berhasil hal ini dapat
kita lihat dengan semakin banyaknya jumlah emiten yang terdaftar di bursa efek. Pada tahun 2021 ini
jumlah emiten yang melantai di bursa efek per 8 agustus 2021 adalah 700 perusahaan.

PENGERTIAN PASAR MODAL

Pada hakikatnya pasar modal adalah sama dengan pasar yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
di mana pasar itu adalah merupakan tempat bertemunya pembeli dan penjual demikian juga di pasar
modal yang membedakannya adalah komoditas yang diperdagangkan.

Pasar modal menurut Martalena (2011), adalah tempat bertemunya permintaan dan penawaran
terhadap modal, baik bentuk ekuitas maupun jangka panjang. Sedangkan menurut Hadi (2009) adalah
tempat menjual saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut untuk memperkuat
modal perusahaan.

Sementara definisi pasar modal (Undang-Undang Pasar Modal No. 8. Tahun 1995, 1995) pasal 1 angka
13 adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan
Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.

Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pasar modal
adalah suatu tempat/wadah bertemu sipemilik modal/mempunyai kelebihan dana dengan yang
membutuhkan dana di mana media interaksi yang digunakan adalah saham, efek atau surat berharga
yang dapat diperjual belikan di mana hasil penjualan tersebut menjadi salah satu sumber pembiayaan
bagi perusahaan dalam menambah modal mereka dan juga menjadi sarana bagi si pemilik dana yang
lebih untuk menginvestasikan dana yang dia miliki dengan harapan akan mendapat keuntungan/imbal
balik merupakan deviden maupun capital gain.

Dalam hal ini pasar modal adalah bagian dari yang sering kita sebut pasar keuangan (financial market) di
mana pasar keuangan tersebut meliputi:

1. Pasar uang (money market)

2. Pasar modal (capital market)

3. Lembaga pembiayaan lainnya : sewa beli(leasing), anjak piutang(factoring), modal ventura (venture
capital), dan kartu kredit.

Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal pasar
modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri.

INSTRUMEN YANG DIPERJUAL BELIKAN DI PASAR MODAL

Di dalam Pasar Modal sesuai dengan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal maka obyek yang
dijadikan sebagai dalam kegiatan jual beli pasar modal adalah berupa surat-surat berharga yang sering
disebut dengan efek. Efek ini adalah surat berharga yang dapat berupa surat pengakuan utang, saham.
obligasi, surat berharga komersial, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas efek, dan setiap derivative dari efek. Secara garis besar produk yang diperjual belikan
dipasar modal adalah (Situmorang, 2008) :

1. Saham

Saham adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Jika pemilik
modal/investor memiliki saham sebuah perusahaan maka dapat dikatakan bahwa investor tersebut
telah memiliki perusahaan tersebut, besaran kepemilikan tentunya akan disesuaikan dengan jumlah
saham yang miliki. Seorang pemilik saham akan mendapatkan manfaat berupa:

a. Deviden ; Laba yang dibagikan perusahaan kepada pemilik saham.

b. Capital Gain ; Laba yang diperoleh dari selisih jual dengan harga dibelinya saham tersebut.

c. Keuntungan secara non finansial ; Kekuasaan, punya hak suara dalam menentukan arah kebijakan
perusahaan.
Saham merupakan penyertaan modal dalam pemilikan suatu Perseroan Terbatas (PT) atau emiten.
Pemilik saham merupakan pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Ada dua jenis saham, yaitu saham
atas nama dan saham atas tunjuk. Saham yang diperdagangkan di Indonesia saat ini adalah saham atas
nama, yaitu saham yang nama pemiliknya tertera di atas saham tersebut.

Saham yang biasa dipasarkan di bursa, jika ditinjau dari hak klaim adalah :

a. Saham Biasa (Common Stock)

Pemilik saham ini bisa mengklaim semua penghasilan dan aktiva perusahaan, pemegang saham ini
memiliki kewajiban yang terbatas. Keuntungannya jika perusahaan bangkrut maka pemegang saham ini
hanya bertanggung jawab sebesar saham yang dia miliki.

b. Saham Preferen (Prefered Stock)

Saham yang merupakan kombinasi obligasi dengan saham biasa, karena dapat menghasilkan
pendapatan yang tetap seperti bunga obligasi. Pemegang saham ini juga bisa melakukan klaim atas laba
dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan
dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. Hal ini yang membuat saham ini mirip dengan
obligasi, dan banyak diminati investor.

c. Saham deviden

Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham deviden. Alasan
pembagian saham deviden adalah karena perusahaan ingin menahan laba milik para pemegang saham
yang bersangkutan di dalam perusahaan tersebut untuk digunakan sebagai modal kerja.

d. Saham bonus

Perusahaan menerbitkan saham bonus yang dibagikan kepada pemegang saham lama. Pembagian
saham bonus dilakukan untuk memperkecil harga saham yang bersangkutan, dengan maksud agar pasar
lebih luas dan terjangkau bagi lebih banyak investor, serta dengan harga yang relatif murah.

2. Obligasi

Obligasi atau sering juga disebut surat utang adalah merupakan suatu bukti pengakuan utang dari suatu
perusahaan atau Lembaga yang sering diistilahkan dengan bonds issuer. Jadi di dalam obligasi tersebut
termaktub suatu perjanjian yang mengikat kedua belah pihak antara pemberi pinjaman dan penerima
pinjaman.

Tentunya dengan syarat dan ketentuan yang termaktub dalam obligasi tersebut. Bunga atau di obligasi
disebut dengan kupon merupakan kewajiban bagi penerbit obligasi untuk membayarkannya sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan dalam obligasi tersebut. Biasanya bunga atau kupon yang akan
dibayarkan lebih tinggi dari bunga yang diberikan oleh bank, hal inilah yang membuat obligasi menjadi
salah satu alternatif investasi bagi pemilik modal untuk mengembangkan modal yang mereka miliki.

Obligasi yang dikeluarkan oleh emiten juga beragam tergantung keinginan dari emiten jenis-jenis
obligasi, seperti hanya saham dapat dilihat dari berbagai segi berikut :

Di tinjau dari segi peralihan

a. Obligasi atas unjuk (bearer bonds)

Obligasi jenis ini tidak memiliki nama dalam obligasinya dan mudah untuk dialihkan kepada pihak lain.

b. Obligasi atas nama (registered bonds)

Merupakan obligasi yang memiliki nama pemilik obligasi dalam obligasi dan untuk pengalihan
memerlukan berbagai persyaratan dan prosedur

Di tinjau dari segi jaminan yang diberikan atau hak klaim

a. Obligasi dengan jaminan (scured bons)

Merupakan obligasi yang dijamin dengan jaminan tertentu jenis obligasi ini antara lain, obligasi dengan
garansi (guaranted bonds), obligasi dengan jaminan harga (mortgage bonds), obligasi dengan jamman
efek (colleteral trust bonds) dan obligasi dengan jaminan peralatan (equipment bonds)

b. Obligasi tanpa jaminan (unscured bonds)

Artinya obligasi yang diberikan hanya berbentuk kepercayaan semata misalnya debenture bonds. yang
merupakan obligasi yang diterbitkan pemerintah dan subordinate bonds

Ditinjau dari segi penetapan dan pembayaran bunga dan pokok

a. Obligasi dengan bunga tetap

Merupakan obligasi yang memberikan bunga secara tetap setiap periode tertentu, misalnya 16%
pertahun.

b. Obligasi dengan bunga tidak tetap

Merupakan obligasi yang memberikan bunga tidak tetap dan biasanya dikaitakan dengan suku bunga
bank yang berlaku untuk periode tertentu.

c. Obligasi tanpa bunga


Merupakan obligasi yang tidak memberikan bunga kepada pemegangnya. Keuntungan dari obligasi ini
diharapkan selisih nilai antara nilai pembelian dengan nilai pada saat jatuh tempo.

Di tinjau dari segi penerbit

a. Obligasi oleh pemerintah

Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah atau perusahaan
pemerintah

b. Obligasi swasta

Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh pihak swasta

Ditinjau dari segi jatuh tempo

a. Obligasi jangka pendek

Merupakan obligasi yang berjangka waktu tidak lebih dari 1 tahun Obligasi jangka waktu menengah
yaitu obligasi yang memiliki jangka waktu antara tahun sampai dengan 5 tahun

b. Obligasi jangka panjang

Merupakan obligasi yang memiliki jangka waktu lebih dari 5 tahun.

3. Reksadana

Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari para investor untuk
selanjutnya akan diinvestasikan ke dalam Portofolio efek oleh Manajer Investasi.

Jenis Reksadana adalah:

a. Reksadana Pasar Uang (Money Market Fund)

Reksadana pasar uang adalah instrumen reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen
investasi pasar uang dengan masa jatuh yang relatif singkat tempo kurang dari satu tahun.

Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit
(sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai
jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.

Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah
dibandingkan reksadana jenis lainnya.

b. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund)


Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80
persen dari aktivanya dalam bentuk efek utang atau obligasi.

Investasi ini lebih mengutamakan kestabilan tingkat pengembalian dan risiko nya relatif lebih besar
daripada reksadana pasar uang.

c. Reksadana Campuran (Balance Mutual Fund)

Reksadana campuran adalah jenis reksadana mengalokasikan dana investasinya dalam portofolio yang
bervariasi.

Instrumen investasinya dapat berbentuk saham dan dikombinasikan dengan obligasi. Pertumbuhan
harga dan pendapatan merupakan tujuan investasi ini. Risiko reksadana campuran bersifat moderat
dengan potensi tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan
tetap.

d. Reksadana Saham (Equity Fund)

Reksadana saham adalah jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari
aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.

Tujuannya untuk pertumbuhan harga saham atau unit dalam jangka panjang. Risikonya relatif lebih
tinggi dari reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, namun memiliki potensi tingkat
pengembalian yang paling tinggi.

4. Surat berharga turunan (Derivative)

Terdapat beberapa jenis efek yang juga merupakan produk pasar modal atau instrumen pasar modal,
yang dapat digunakan sebagai media hutang seperti option, warrant, dan right. Derivatif adalah salah
satu surat berharga turunan yang terdiri dari :

a. Opsi

Merupakan salah satu derivatif yang berisi surat pernyataan yang dikeluarkan seseorang atau lembaga
yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual sahamnya dengan harga yang
telah ditentukan sebelumnya.

b. Right

Adalah hak memegang saham baru yang akan dikeluarkan emiten, di mana emiten harus menawarkan
hak tersebut kepada pemilik saham lama terlebih dahulu Saham yang dibeli menggunakan right lebih
murah daripada saham yang dibeli tanpa menggunakan right Jika orang atau badan yang memiliki right
tidak menggunakan hak tersebut maka dapat menjualnya kepada pihak lain

c. Warrant (Waran)
Merupakan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang berkaitan dengan harga, jumlah dan masa
berlakunya. Warrant dijual dengan surat-surat berharga lainnya, seperti obligasi dan saham.

Adapun tujuan penerbitan warrant agar investor tertarik membeli saham atau obligasi yang dikeluarkan
eniten. Dengan menerbitkan warrant, maka emiten harus menyediakan saham atau obligasi sesuai
dengan jumlah yang diinginkan. Jika pemilik warrant tidak mempergunakan warrant, maka dia dapat
menjualnya ke pasar modal Investor memiliki keuntungan dalam mendapatkan saham dengan harga
dibawah harga pasaran Sehingga investor memiliki peluang mendapatkan capital gain melalu penjualan
warrantnya.

Namun warrant juga memiliki risiko yang cukup besar Risiko tersebut, antara lain: ketika harga di pasar
lebih rendah dibandingkan dengan perusahaannya, maka kepemilikan warrant menjadi tidak berarti.
Sebab jika banyak investor membeli saham dengan warrant, maka saham akan banyak beredar,
sehingga terjadi penurunan laba persahamnya.

PERANAN PASAR MODAL

Pasar modal mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi secara makro. Pasar modal dapat
berperan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal. Perusahaan yang
memerlukan dana memandang pasar modal sebagai suatu alat untuk memperoleh dana yang lebih
menguntungkan jika dibandingkan dengan modal yang diproleh dari sektor perbankan. Modal yang
diperoleh dari pasar modal selain mudah cara memperolehnya, biaya untuk memperoleh model
tersebut juga relatif lebih murah. Sementara itu, peranan pasar modal pada suatu negara adalah sebagai
berikut (Sunariyah,2003:7) :

1. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga
saham atau surat berharga yang diperjualbelikan.

2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (return) yang
diharapkan.

Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan para investor.
Pasar modal menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan keinginan para pemegang saham
melalui kebijakan deviden dan stabilitas harga sekuritas yang relatif normal.

3. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya
atau surat berharga lainnya.

Dengan beroperasinya pasar modal, para investor dapat melikuidasi surat berharga yang dimilikinya
tersebut setiap saat.
4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan
suatu perekonomian.

Masyarakat umum mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara penggunaan uang
mereka.

5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.

Bagi para investor, keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya informasi yang akurat dan
dapat dipercaya. Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para investor
secara lengkap, yang apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan memerlukan biaya yang sangat
mahal.

MANFAAT PASAR MODAL

Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh atas keberadaan pasar modal oleh
emiten,investor,lembaga penunjang, dan pemerintah. Manfaat-manfaat pasar modal antara lain adalah

1. Bagi emiten

Emiten adalah istilah yang dipakai bagi perusahaan yang menjual sahamnya dipasar modal. Dalam
kondisi dimana debt to equity ratio perusahaan lebih tinggi, maka akan sulit menarik pinjaman baru dari
bank. Oleh karena itu, pasar modal menjadi alternatif lain. Manfaat pasar modal bagi emiten yaitu:

a. Sarana mencari dana segar.

Salah satu alternatif pembiayaan bagi perusahaan untuk mencari tambahan modal adalah lewat
penjualan saham mereka dipasar modal.

b. Mengurangi ketergantungan terhadap Bank.

Pendanaan yang biasanya lewat bank sekarang mempunyai alternatif lain di mana mekanisme
pendanaan di pasar modal memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bank hal ini tentunya akan
memungkinkan bagi emiten untuk dapat lebih leluasa dalam penggunaan pendanaan.

c. Mempermudah ekspansi perusahaan.

Pendanaan yang didapatkan di pasar modal akan membuat perusahaan lebih cepat dalam
pengembangannya karena jumlah pendanaan yang didapat biasanya lebih besar dari jumlah pendanaan
yang didapatkan melalui bank sehingga dengan pendanaan yang lebih besar ini akan membuat
perusahaan lebih agresif dalam melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha.

d. Meningkatkan Produktivitas.
Emiten yang telah terdaftar di pasar modal akan berlomba untuk meningkatkan produktifitas karena
tata kelola di dalam perusahaan tersebut harus selalu memberikan laporan yang rutin terhadap badan
pengawas pasar modal yang sekarang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (sebuah lembaga
independen). Pengawasan yang dilakukan sangatlah ketat, di mana setiap pelanggaran atas ketentuan
peraturan dan undang undang yang dilakukan oleh emiten akan mendapatkan sanksi.

2. Bagi investor

Pasar modal yang telah berkembang baik merupakan sarana investasi lain yang dapat dimanfaatkan oleh
investor. Bagi investor, investasi melalui pasar modal dapat dilakukan dengan cara membeli instrumen
pasar modal seperti saham, obligasi, ataupun sekuritas kredit Investasi di pasar modal memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan dengan investasi pada sektor perbankan. Melalui pasar modal,
investor dapat memilih berbagai jenis efek yang diinginkan. Adapun manfaat pasar modal bagi para
investor adalah:

a. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut akan tercermin
pada meningkatnya harga saham yang menjadi capital gain.

b. Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden, sedangkan sebagai pemegang obligasi,
investor memperoleh tetap setiap tahun.

c. Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta hak
suara dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) bagi pemegang obligasi.

d. Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misalnya dari saham A ke saham B. sehingga
dapat mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan.

e. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk memperkecil risiko secara
keseluruhan dan memaksimalkan keuntungan.

3. Bagi lembaga penunjang

Berkembangnya pasar modal juga akan mendorong perkembangan lembaga penunjang menjadi lebih
profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Keberhasilan pasar
modal tidak terlepas dari peranan lembaga penunjang.

4. Bagi manajer keuangan

a. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.

b. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.


c. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang sehat
serta mendorong pemanfaatan manajemen professional.

5. Bagi pemerintah

Perkembangan pasar modal merupakan alternatif lain sebagai sumber pembiayaan pembangunan selain
sektor perbankan dan tabungan pemerintah. Pembangunan yang semakin pesat memerlukan dana yang
semakin besar pula. Untuk itu perlu dimanfaatkan potensi dana masyarakat. Adapun manfaat yang
langsung dirasakan oleh pemerintah adalah :

a. Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga tidak lagi tergantung pada
subsidi dari pemerintah.

b. Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, karena mereka dituntut untuk lebih profesional.

c. Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa bagi pembiayaan pembangunan
serta memperluas kesempatan kerja.

d. Mendorong iklim investasi yang baik 2. Menciptakan lapangan pekerjaan

e. Kualitas ekonomi akan menjadi lebih baik

f. Mendorong pertumbuhan ekonomi

g. Mengurangi beban APBN dalam pembangunan berbagai sector

6. Bagi masyarakat :

a. Menambah lapangan pekerjaan

b. Mendapatkan produk yang berkualitas, perusahaan yang terdaftar dipasar modal dituntut agar dapat
menjaga kualitas produknya agar saham perusahaan tersebut selalu menarik bagi masyarakat

c. Mempermudah masyarakat mendapatkan barang konsumsi yang murah, karena persaingan yang
terjadi akibat setiap perusahaan ingin menjadi terbaik maka membuat perusahaan yang terdaftar di
pasar modal berlomba memberikan pelayanan yang terbaik.

d. Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berinvestasi. Pasar modal adalah salah sarana bagi
masyarakat untuk dapat berinvestasi selain bank, karena investasi lewat pasar modal memiliki kelebihan
dari bank, salah satunya tingkat return nya biasanya lebih tinggi dari bunga bank.

LEMBAGA YANG TERLIBAT DALAM PASAR MODAL


Melakukan transaksi dipasar modal adalah sebuah transaksi yang menuntut sebuah transparansi dan
keterbukaan informasi bagi perusahaan yang ingin menjual sahamnya di pasar modal. Atas prinsip
tersebut maka dalam menjalankan transaksi tersebut sebelum maupun ketika sedang transaksi dan
sesudah transaksi dibutuhkan keterbukaan informasi karena ini menyangkut kepercayaan investor
terhadap perusahaan yang saham nya telah dibeli. Oleh karena itu maka pengawasan sangat ketat
sangat perlu dilakukan agar emiten dan investor akan mendapat hasil yang maksimal dari tranksaksi
yang dilakukan.

Pengawasan dan pengaturan tata Kelola yang sifatnya kompleks inilah yang membutuhkan beberapa
badan/Lembaga bekerja sama dalam menunjang pasar modal di Indonesia. Lembaga-lembaga yang
terlibat tersebut adalah:

1. OJK (Otoritas Jasa Keuangan)

OJK adalah sebuah Lembaga yang bersifat independen yang bertindak sebagai pembinaan, pengaturan
dan pengawasan atas kegiatan pasar modal. Sebelum adanya OJK maka yang melakukan pengaturan dan
pengawasan adalah Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) di bawah Menteri keuangan, namun sejak
tahun 2011 sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2011 Bapepam digantikan oleh OJK.

2. Bursa Efek

Bursa Efek adalah pihak yang menyediakan tempat dan sistem dalam menjalankan transaksi efek. Efek
adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan surat-surat berharga yang diperjualbelikan di pasar
modal. Di Jepang nama bursa efek adalah Japan Stock Exchange Group, di Amerika: New York Stock
Exchange sedangkan di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).

3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)

LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank kustodian, perusahaan
efek, dan pihak lain, LPP wajib menetapkan peraturan mengenai jasa kustodian sentral dan jasa
penyelesaian transaksi efek. Di Indonesia, nama lembaga ini adalah Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI).

4. Lembaga Kliring dan Penjamin Efek (LKP)

Lembaga ini bertindak sebagai penyelenggara jasa kliring dan penjaminan atas penyelesaian transaksi di
bursa. Tugas LKP adalah menetapkan peraturan mengenai kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi bursa. Termasuk di antaranya adalah biaya pemakaian jasa. Di Indonesia lembaga ini bernama
Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI.

5. Perusahaan Efek

Perusahaan ini adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha dan transaksi sebagai penjamin emisi efek,
manajer investasi, serta perantara perdagangan efek yang telah dapat izin dari OJK.

6. Penjamin Emisi Efek


Pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum. Ada kalanya bisa saja
membeli sisa efek yang tidak terjual. Tugas utama mereka adalah membantu emiten dalam rangka
mempersiapkan segala persiapan dalam banyak dokumen pernyataan pendaftaran berikut dokumen
pendukungnya, memberikan konsultasi dan saran di bidang keuangan, melakukan evaluasi terhadap
kondisi perusahaan antara lain keuangan, produksi. pemasaran, serta berikut prospeknya dan
menentukan harga saham bersama perusahaan yang mau melakukan penjualan sahamnya.

7. Manajer Investasi

Manajer investasi bertindak untuk mengelola portofolio efek bagi para nasabah atau mengelola
portofolio investasi kolektif untuk sekelompoknasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan
bank. Manajer investasi juga harus membuat kontrak dengan bank kustodian untuk pembuatan produk
reksadana.

8. Penasehat Investasi

Perusahaan/lembaga yang bertindak sebagai pemberi nasehat terkait penjualan dan pembelian efek di
bursa bagi pelaku pasar modal terutama para investor. 9. Perantara Pedagang (Broker). Pihak ini akan
memberikan informasi dan data bagi keperluan investor/pemodal, dan memberikan rekomendasi
perdagangan untuk nasabah. Broker ini juga melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan
sendiri atau pihak lain.

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

Selain lembaga yang telah diuraikan di atas sebagai lembaga yang paling dominan berperan di pasar
modal, masih ada lembaga lain yang menjadi lembaga penunjang bagi kegiatan pasar modal di
Indonesia. Lembaga tersebut adalah:

1. Biro administrasi efek

Pihak yang melakukan pencatatan dan administrasi kepemilikan efek berdasarkan kontrak dengan
emiten.

2. Wali amanat

Pihak ini mewakili kepentingan pemegang efek yang bersifat utang, baik di dalam maupun luar
pengadilan, biasanya ini dilakukan oleh Bank atau pihak yang telah ditunjuk oleh OJK.

3. Kustodian

Lembaga ini adalah yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek,
juga bertindak sebagai tempat untuk menitipkan dividen, bunga, dan hak-hak lainnya yang didapat
investor. Kustodian juga bertindak mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

4. Pemeringkat efek
Lembaga yang memberikan suatu informasi peringkat terhadap risiko kredit yang bersifat objektif dan
independent dan dapat dipertanggungjawabkan yang diperjual belikan di bursa. Informasi itu akan
dipublikasi semata-mata sebagai wujud transparansi dalam berinvestasi dipasar modal. Di Indonesia
lembaga yang melakukan tugas ini adalah Pefindo.

5. Emiten dan perusahaan publik

Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum (menawarkan dan menjual efeknya ke
masyarakat). Emiten bisa berbentuk perorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok
yang terorganisir.

6. Profesi Penunjang

Profesi-profesi yang ada ditengah masyarakat sangat dibutuhkan jasanya dalam melakukan kegiatan di
pasar modal. Profesi tersebut antara lain: Akuntan, notaris, Appraisal (penilai). Konsultan hukum. Semua
profesi ini tentunya harus mendapatkan ijin atau lisensi dari OJK sebelum mereka memberikan jasanya
dalam menunjang kegiatan pasar modal.

TUJUAN PASAR MODAL

Secara garis besar tujuan dibentuk pasar modal sesuai dengan(Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan) mengenai Otoritas Jasa Keuangan adalah untuk dapat menghimpun
dana dari masyarakat guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk memiliki perusahaan dan pada saat yang saat juga dapat menjadi salah pilihan bagi
masyarakat untuk mendapat keuntungan atau investasi atas danayang mereka telah tanamkan di dalam
perusahaan yang telah menjual saham di pasar modal.

FUNGSI PASAR MODAL INDONESIA

Pasar modal suatu negara memiliki fungsi berikut ini :

1. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini
akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaanlain, lembaga, atau oleh pemerintah.

2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, sahamsaham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari
keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham
melalui pasar modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi


Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan
meningkat.

4. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak
pada terciptanya lapangan kerja baru.

5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara

Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah.
Adanya tambahan. pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.

6. Sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas dan volume penjualan /pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi
indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.

TANTANGAN PASAR MODAL INDONESIA

Sebagai konsekuensi dari globalisasi dan integrasi ekonomi, maka kinerja pasar modal sangat tergantung
dari kinerja ekonomi nasional, regional, dan internasional. Laju pertumbuhan pasar modal turut
ditentukan. oleh berbagai indikator makro ekonomi seperti laju inflasi, tingkat suku bunga, nilai tukar,
dan besaran indikator makro lainnya. Hal ini menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan pasar modal ke
depan karena akan menentukan sejauh mana tingkat laju pertumbuhan pasar modal. Beberapa
indikator ekonomi yang berpengaruh terhadap kinerja pasar modal antara lain: tingkat suku bunga, laju
inflasi, dan nilai tukar.

Perkembangan ekonomi regional baik di kawasan Amerika, Eropa, dan Asia. Berpengaruh terhadap
ekonomi dunia. Demikian pula krisis surat utang yang melanda negara di Uni Eropa seperti Yunani,
Portugal, Italia dan lain-lain dapat berdampak buruk bagi kawasan ekonomi lainnya. Selain itu,
pertumbuhan ekonomi Jepang yang masih lesu seiring dengan badaitsunami di khawatirkan turut
memperlemah kinerja ekonomi di kawasan Asia Pergerakan dana untuk kegiatan investasi tidak
mengenal surut walaupun ekonomi sedang mengalami penurunan. Artinya aktivitas pasar modal di
seluruh dunia akan terus mencari peluang portfolio investasi yang mampu memberikan return yang
lebih baik. Blessing in disguise, lesunya ekonomi di suatu kawasan terkadang menjadi 'berkah bagi
kawasan ekonomi di belahan dunia lain. Salah satu tantangan kinerja pasar modal adalah pertumbuhan
transaksi di pasar sekunder.

Pasar saham di Indonesia mengalami pertumbuhan kinerja yang sangat baik dan hal ini dapat dilihat dari
pertumbuhan indeks harga saham. Ketika kasus subprime tahun 2008, indeks harga saham mengalami
penurunan yang sangat tajam bahkan hampir menyentuh level 1.100. Untuk itu di perlukan suatu
sweetener agar pasar sekunder tetap terus bergairah dalam bertransaksi, Sebagai salah satu negara
dengan populasi terbesar di dunia, maka peningkatan pemodal lokal menjadi salah satu faktor yang
turut memperkuat daya tahan pasar sehubungan dengan volatilitas aliran dana yang bersifat jangka
pendek.

Dengan basis pemodal lokal yang besar dan kuat, maka pasar modal Indonesia lebih siap menghadapi
'guncangan pasar. Untuk itu, edukasi dan sosialisasi merupakan medium yang harus terus
ditumbuhkembangkan. Peningkatan impelementasi Good Governance dan Etika Bisnis juga harus terus
dilakukan. Sejarah membuktikan bahwa pengabaian implementasi good governance berdampak pada
penurunan kinerja, reputasi, hingga krisis. Betapa besar biaya yang harus dibayar setiap kali berhadapan
dengan krisis, baik krisis perbankan tahun 97/98, krisis subprime 2008, dan krisis lain dengan dimensi
berbeda dan dengan skala yang lebih kecil.

Namun, semua pihak harus menyadari bahwa good governance merupakan kunci bagi keberlangsungan
(sustainability) bisnis keuangan dan pasar modal. Selain itu, dalam konteks lain, juga berhadapan dengan
risiko reputasi terkait dengan beberapa beberapa persoalan di perbankan seperti pembobolan dana
nasabah dan lain-lain. Intinya adalah bagaimana implementasi good governance melalui penerapan
manajemen risiko dan penegakan aturan sehingga bisnis keuangan mengedepankan etika bisnis.

Pasar modal Indonesia sebagai pasar modal kategori emerging market di hadapkan pada tantangan
tantangan berikut ini:

1. Masih minimnya investor domestik

Saat ini jumlah investor dalam negeri sudah mencapai 363.000 orang, namun rasionya dibandingkan
jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta orang masih sangat kecil. Investor domestik dapat
mencegah anjloknya pasar modal saat adanya penarikan modal secara besar-besaran (capital reversals)
dari investor asing.

2. Jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki kinerja bagus masih relatif sedikit

Saat ini, jumlah emiten yang terdaftar di pasar modal Indonesia sudah mencapai 462 perusahaan. Angka
ini memang besar tapi tidak setara dengan instrumen investasi yang ada. Untuk itu pasar modal
Indonesia masih memerlukan lebih banyak emiten berkualitas, tidak hanya sekadar menjadi perusahaan
terbuka dan mendapatkan. modal dari publik.

3. Produk investasi pasar modal masih terbatas

Tantangan yang ada salah satunya diversifikasi produk investasi. Investasi saham dan SBN kini masih
mendominasi, meski terdapat pula obligasi korporasi. Alternatif investasi seperti derivatif juga masih
terbatas.

4. Sistem aturan yang belum sinkron


Keberadaan pasar modal tidak lepas dari industri jasa keuangan. Kedepan dengan hadirnya OJK BEI
memerlukan sinkronisasi aturan, karena industri pasar modal akan bersinggungan dengan industri
perbankan dan jasa keuangan non baik lainnya. Aturan yang ada disinkronkan. Sekarang masih terpisah-
pisah hingga sulit koordinasi.

5. Masih banyak jebakan emiten gorengan

Kenaikan saham menjadi pendorong naiknya IHSG, tapi yang patut di perhatikan adalah masih ditemui
banyak saham berstatus 'gorengan'. OJK berniat memerangi hal ini karena saham gorengan merupakan
investasi yang tidak sehat mengingat pergerakannya bersifat semu. Saham naik dan turun didorong oleh
pihak-pihak yang saling terkait atau sama.

KONDISI PASAR MODAL DI INDONESIA

Pasar Modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang
selama ini kita kenal, di mana ada pedagang, pembeli, dan juga tawar me-nawar harga. Pasar modal
dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang memperte-mukan pihak yang membutuhkan dana
dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal telah
menggariskan bahwa Pasar Modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi
nasional. Pertumbuhan sua-tu Pasar Modal sangat tergantung dari kinerja perusahaan efek. Untuk
mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan Pasar
Modal di-perlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin kerja sama
yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif
investasi bagi masyarakat.

Untuk mengembangkan prasarana industri Efek diperlukan investasi yang besar. Investasi tersebut
tergantung pada keuntungan ekonomis yang dapat diperoleh para usaha-wan. Faktor-faktor yang dapat
mengurangi jumlah investasi yang dapat diperlukan untuk membangun prasarana dan mengurangi biaya
operasi perusahaan efek, akan mendorong perkembangan Pasar Modal melalui peningkatan
kelangsungan hidup Perusahaan Efek. Perkembangan dimaksud dapat dicapai apabila faktor-faktor
tersebut juga mampu meng-hasilkan layanan dan alternatif investasi yang aman dan berkualitas tinggi
terutama dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada para investor sehingga perkembangannya
nanti akan sangat mempengaruhi minat dari para calon investor baru yang ingin coba-coba berin vestasi
di Pasar Modal.

Bursa Efek terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia, dan keadaanpun semakin
menunjukkan bahwa efek semain banyak peminatnya. Ramainya tanggapan publik dan selalu
bertambahnya perusahaan yang Go Public adalah wujud dari kemajuan Bursa Efek. Perkembangan Bursa
Efek yang terjadi kini adalah berkat perjuangan BAPEPAM, perusahaan yang memasyarakatkan
sahamnya, Pemerintah, Lembaga Penunjang, dan ma-syarakat yang turut meramaikan perdagangan
saham dan turut berpartisipasi menginves-tasikan kelebihan dananya. Dibandingkan dengan situasi
bursa efek pada sekitar 10 tahun yang lalu, keadaan saat ini memang telah jauh berbeda. Perkembangan
yang terjadi cukup pesat dan diluar dugaan. Tetapi bukan berarti bursa efek berjalan terus dengan mulus
tanpa rintangan. Banyak hal yang terjadi yang mewarnai pasang-surut kehidupan bursa efek di
Indonesia. Jika keadaan sosial, politik atau ekonomi bangsa kita sedang terganggu dan tidak stabil, tentu
saja kondisi bursa efek amat terpengaruh. kondisi masyarakat akan turut membawa dampak terhadap
pasar uang.

Dahulu situasi internet di bursa-bursa di Indonesia dinilai masih sangat lemah, kapitalisasi bursa-bursa di
negara kita termasuk kecil karena terbatasnya mobilisasi dana domestik yang dilakukan manajer
investasi. Ini jika diukur dari perbandingannya dengan bursa-bursa lain di kawasan Asia Pasifik. Kondisi
demikian terjadi akibat sistem kerja yang kurang mendukung, juga tujuan yang belum jelas terlebih
dukungan publik sendiri yang kelihatan masih setengah-setengah akibat informasi yang tidak akurat dan
pengetahuan tentang bursa efek belum me-masyarakat. Semua itu akhirnya terus dibenahi sehingga
terciptalah bursa efek dengan per kembangan yang pesat. Di masa perjalanan pesatnya pasar saham,
terkadang diwarnai oleh keadaan bullish dan bearish. Kondisi bursa disebut bullish yaitu indeks harga
saham naik terus dalam jangka waktu tertentu, dan ini dapat timbul seiring dengan situasi
perekonomian yang sehat, pendapatan meningkat, industri dan perdagangan tumbuh dengan baik.
Sedangkan kondisi bursa disebut bearish jika indeks harga saham terus menerus mengalami penurunan.
Semua ini juga akibat dari situasi perekonomian yang lesu dan kebijakan moneter yang mengakibatkan
adanya krisis moneter, peredaran uang menjadi tersendat-sendat.

Anda mungkin juga menyukai