Dalam masyarakat modern, uang terutama disimpan bank, dan hanya inilah instrumen
keuangan yang memiliki sifat likuiditas sempurna.
Kredit merupakan pinjaman yang disertai janji untuk membayar kembali di masa yang
akan datang. Konsumen membutuhkan kredit untuk membeli barang-barang, misalnya:
rumah, mobil, dan sebagainya.
Instrumen yang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan pembayaran (medium of
exchange) antara lain: cek, giro, kartu kredit, dan kartu debit.
Sistem keuangan dewasa ini secara luas menawarkan proteksi terhadap jiwa, kesehatan,
harta, dan resiko penghasilan atau kerugian. Polis asuransi yang menawarkan
pertanggungan terhadap kemungkinan hilangnya penghasilan.
Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama berbentuk aset keuangan
(financial assets) atau tagihan (claims) dibandingkan dengan aset non keuangan. Lembaga
keungan terutama memberikan kredit dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga.
Di beberapa negara, lembaga keuangan non depositori sering disebut dengan non bank
financial (NBFI). Lembaga yang masuk dalam kelompok ini adalah semua lembaga
keuangan yang kegiatan usahanya tidak melakukan penarikan dana langsung. Contohnya:
contractual institutions (asuransi), Investment institutions (perusahaan efek dan
investment company), finance companies (perusahaan pembiayaan kartu kredit), gadai ,
dan sebagainya.
Risiko ini terjadi apabila suatu lembaga keuangan default, maka pokok pinjaman dan
bunga yang diperkirakan seharusnya diterima dalam posisi terancam.
b. Liquidity risk atau risiko likuiditas
Risiko likuiditas terjadi apabila lembaga keuangan tidak memiliki dana untuk memenuhi
semua penarikan semua deposan, pemegang polis, atau pemegang unit penyertaan
reksadana terbuka.
Risiko tingkat bunga terjadi apabila jatuh tempo aset lembaga keuangan mengalami
mismatch dengan kewajibannya (liabilities).
Market risk sering disebut juga tdaing risk. Resiko pasar merupakan tambahan risiko
yang dihadapi oleh lembaga keuangan apabila risiko tingkat bunga dan nilai tukar
dikombinasikan dengan kegiatan perdagangan.
Kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan yang tidak terlihat atau tercatat dalam
neracanya karena kegiatan ini tidak menyebabkan dan melibatkan terjadinya kepemilikan
aset atau penerbitan instrumen utang.
PASAR KEUANGAN
Pasar keuangan dapat diartikan sebagai pasar dimana aset keuangan diterbitkan dan
diperdagangkan.
Ada dua cara dimana unit usaha dapat memperoleh dana dalam pasar keuangan. Metode yang
paling umum adalah menerbitkan instrumen utang, misalnya: obligasi, saham, commercial
paper. Surat utang jangka pendek yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun, misalnya:
commercial paper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Perbendaharaan Negara
(treasury bills). Sedangkan Surat utang jangka Panjang adalah surat utang yang jatuh
temponya 10 tahun atau lebih, misalnya: obligasi.
Cara kedua menarik dana di pasar keuangan adalah dengan menerbitkan ekuitas (equity),
misalnya saham biasa yang memiliki hak terhadap keuntungan dan kekayaan perusahaan.
Pembagian keuntungan bagi pemegang saham berupa dividen. Saham dianggap sebagai surat
berharga jangka panjang karena tidak memiliki jatuh tempo.
Pasar perdana atau primary market adalah pasar keuangan dimana penerbitan surat-surat
berharga dilakukan pertama kalinya, misal saham dan obligasi yang dijual atau ditawarkan
langsung terutama kepada instutusi, lembaga pemerintah, dan investor individu. Dalam pasar
perdana, proses penjualan atau obligasi dikordinasi oleh penjamin emisi (underwriters).
Penjualan obligasi dipasar perdana misalnya: sering dilakukan dengan cara lelang seperti
penerbitan obligasi negara dan Surat Pebendaharaan Negara (T-Bills) secara periodik.
Pasar sekunder adalah pasar dimana transaksi jual beli surat-surat berharga yang sebelumnya
ditawaekan di pasar perdana. Proses penawaran ini dilakukan di bursa efek melaluli jasa
perusahaan efek yang dapat juga berfungsi sebagai broker atau dealer.
Cara lain melaksanakan transaksi jual beli surat berharga di pasar sekunder adalah dengan
melalui over the counter. Transaksi efek dilakukan oleh dealer yang masing-masing berada
ditempat berbedadan sepakat melakukan juak beli tanpa melalui bursa efe atau disebut over
the counter. Karena dealer OTC umumnya berbungan dan melakukan transaksi langsung
melalui layar dan monitor komputer dan saling mengetahui harga yang ditetapkan masing-
masing. OTC umumnya berupa obligasi.
ASET FINANSIAL
Perbedaan yang sangat prinsipil anatara aset finansial dengan aset non finasial adalah dari
sifat likuiditasnya, artinya kemudahan untuk dicairkan atau ditukar menjadi uang tunai.
Karakteristik aset finasial sebagai berikut :
Jenis aset finasial adalah uang tunai, simpanan pada bank, ekuitas, surat utang, unit
penyertaan atau unit saham reksadana, instrumen derivatif.
ASET NON FINANSIAL
Aset yang dapat digolongkan sebagai aset non finasial antara lain adalah real estate, permata,
logam berharga dan barang benilai.