Anda di halaman 1dari 3

Silakan rekan-rekan mahasiswa berdiskusi dalam forum diskusi 6 ini, dengan salah satu topik berikut ini.

1. Apakah keuntungan dari penerapan otonomi daerah di Indonesia?

2. Masalah masalah apakah yang dihadapi oleh oleh pemerintah dalam meningkatkan Pembangunan
manusia Indonesia. Bagaimana solusinya?

3. dan topik lain yang relevan dengan tema di atas.

Jangan lupa menulis sumber materi untuk menghindari indikasi plagiasi. Hindari copy paste jawaban
teman. Copy paste diperbolehkan dari sumber utama (buku/jurnal) namun diwajibkan untuk di rewrite
terlebih dahulu dan dilengkapi sumber referensi sebelum di upload

1. Otonomi daerah adalah kewenangan suatu daerah untuk mengatur dan mengurus
pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya secara mandiri menurut peraturan dan
caranya sendiri dengan tidak melanggar pada peraturan perundangundangan pusat yang
sudah berlaku. Dalam undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pasal 1 ayat 5, pengertian
otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
Latar belakang otonomi daerah adalah adanya sentralisasi dalam keuangan, seperti
sentralisasi sistem perpajakan dengan alasan efisiensi. Sentralisasi kebijakan tersebut
tidak hanya dalam kebijakan fiskal, namun juga pada hampir semua bidang, termasuk
dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah.
Pertumbuhan ekonomi nasional relatif tinggi, namun pola pertumbuhannya timpang.
Ketimpangan tersebut berupa ketimpangan antara kota dan desa, Jawa dan luar Jawa, serta
antara Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Kawasan Barat Indonesia (KBI).
Keuntungan dari penerapan otonomi daerah di Indonesia:
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.
Karena Pemerintah Prov/Kab/Kota mampu melihat kebutuhan yang mendasar pada
daerahnya untuk menjadi prioritas pembangunan. Dengan dilaksanakannya Otoda maka
pembangunan di daerah tersebut akan maju, berkembang dalam pembangunan daerah,
peningkatan pelayanan dan kesejahteraan rakyat.
2) Menciptakan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah.
Karena daerah dapat mengatur sendiri tata kelola pemerintahannya, PAD dengan
membentuk Perda sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah yang lebih
tinggi.
3) Memberdayakan dan menciptakan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam
proses pembangunan.
Karena Pemerintah daerah bersama rakyat di daerah itu akan bersama-sama membangun
daerah untuk kemajuan dan kepentingan bersama.
Pada dasarnya kelebihan otonomi daerah biasanya daerah lebih mampu melihat persoalan yang
mendasar pada daerah masing-masing. Jadi otonomi daerah akan membuat daerah itu lebih
maju, berkembang dan bersaing dengan daerah-daerah lain tanpa takut dianaktirikan oleh
pemerintah pusat.
Sumber :
BMP Perekonomian Indonesia (modul 8)

https://ja.ejournal.unri.ac.id › article › download

https://www.merdeka.com/jatim/6-tujuan-otonomi-daerah-beserta-kelebihan-dan-
kekurangannya-wajib-diketahui-kln.html

2. Beberapa masalah mendasar yang dihadapi pemerintah daerah yang terkait dengan kurangnya
sumber daya keuangan adalah :
- Fiscal gap kualitas pelayanan publik yang masih memprihatinkan,
- Rendahnya kualitas sarana dan prasarana,
- DAU dari pemerintah pusat yang tidak mencukupi, dan
- Belum diketahuinya potensi PAD yang mendekati kondisi riil.
- Jika kontrol/pengawasan pemerintah pusat lemah, maka besar peluangnya untuk munculnya
raja-raja kecil yg berpotensi terjadinya disintegrasi bangsa,
- Bila terjadi permasalahan di daerah, misalnya KKN, Korupsi, maka bukan hanya pemda yg
disalahkan, akan tetapi pemerintah pusat akan kenah getahnya (kurang pengawasan),
- Peraturan yg ditetapkan pemerintah pusat, kadang-kadang tidak sesuai dengan kondisi daerah
tertentu, sehingga menimbulkan multi tafsir yang dapat merugikan pemda dan rakyat di daerah
itu.

Solusi
Sebaiknya otonomi daerah diterapkan dengan pengawasan yang ketat dari pemerintah pusat.
Pada intinya, masalah-masalah tersebut seterusnya akan menjadi persoalan tersendiri, terlepas dari
keberhasilan implementasi otonomi daerah. Pilihan kebijakan yang tidak populer melalui
intensifikasi pajak dan perilaku koruptif pejabat daerah sebenarnya sudah ada sejak lama dan akan
terus berlangsung. Jika kini keduanya baru muncul dipermukaan sekarang, tidak lain karena
momentum otonomi daerah memang memungkinkan untuk itu. Untuk menyiasati beratnya beban
anggaran, pemerintah daerah semestinya bisa menempuh jalan alternatif, selain intensifikasi
pungutan yang cenderung membebani rakyat dan menjadi disinsentif bagi perekonomian daerah,
yaitu :
(1) Efisiensi anggaran, dan
(2) Revitalisasi perusahaan daerah.

Sumber :
BMP Perekonomian Indonesia (modul 8)

https://ja.ejournal.unri.ac.id › article › download

https://www.merdeka.com/jatim/6-tujuan-otonomi-daerah-beserta-kelebihan-dan-
kekurangannya-wajib-diketahui-kln.html
3. Otonomi Daerah memerlukan pemerintahan yang cerdas, pemimpin yang kompeten
dan punya kepribadian, karena harus mampu berinovasi dan berkreasi dalam rangka
meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Sumber: https://www.beritasatu.com/nasional/766805/penerapan-otonomi-daerah-masih-temui-
banyak-masalah

Anda mungkin juga menyukai