Anda di halaman 1dari 3

beberapa kelebihan dari dijalankannya sistem otonomi daerah:

1. Prioritas Pembangunan
Memasuki bagian kelebihan yang pertama dari otonomi daerah adalah
masalah prioritas di dalam pembangunan sehingga lebih tepat sasaran.
Karena apabila diatur oleh pemerintah pusat, dikhawatirkan akan tidak
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, aspirasi yang diinginkan dan juga
kebutuhan masyarakat itu sendiri. Dengan adanya otonomi daerah juga
pemerintah pusat bebas mengatur dan menyesuaikan pembangunan
berdasarkan kondisi daerahnya.
2. Pembangunan Daerah Lebih Maju
Hal ini terjadi karena adanya peningkatan pelayanan dan juga
kesejahteraan sehingga pembangunan daerah yang terkait akan lebih
maju. Peningkatan pembangunan yang lebih tetap sasaran mengakibatkan
pelayanan dan kesejahteraan. Dengan memberikan hak dan wewenang
dari pemerintahan daerah ke bagian yang sedang banyak sumber daya
dan memenuhi kebutuhan pasar pun tidak menutup kemungkinan bahwa
daerah tersebut akan lebih maju.
3. Mengatur Pengelolaan Sendiri
Dengan adanya otonomi daerah juga sebuah daerah memungkinkan
pengatur pengelolaan sumber dayanya sendiri. Berdasarkan potensi
masing - masing pengelolaan dapat disesuaikan sehingga tidak ada
daerah yang memaksakan melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan
kemampuannya. Biasanya daerah yang banyak tenaga sumber daya alam
lebih berkontribusi dalam pembangunan nasional.
4. Kerjasama Lebih Terjalin
Pemerintah merupakan instansi milik negara yang dekat dengan rakyat.
Sehingga dengan adanya otonomi daerah aspirasi akan mudah terserap
dari masyarakat. Secara tidak langsung juga akan nada kerja sama yang
terjalin antara pemerintah dan juga rakyat.
5. Pemerintah daerah bersama rakyat di daerah
Pemerintah daerah akan bersama-sama membangun daerah untuk
kemajuan dan kepentingan bersama.

Pada dasarnya kelebihan otonomi daerah biasanya daerah lebih mampu


melihat persoalan yang mendasar pada daerah masing-masing. Jadi
otonomi daerah akan membuat daerah itu lebih maju, berkembang dan
bersaing dengan daerah-daerah lain tanpa takut dianaktirikan oleh
pemerintah pusat.

Berikut ini beberapa kekurangan dari digunakannya sistem otonomi


daerah:

1. Pertentangan Peraturan
Dengan otonomi daerah yang sudah ditetapkan pada beberapa wilayah
juga bisa terjadi pertentangan. pertentangan peraturan karena adanya
pelaksanaan hukum silam di beberapa provinsi di Indonesia. Hal tersebut
bertentangan dengan pelaksanaan Undang – Undang yang berlaku di
Indonesia. Karena hal tersebut merupakan keinginan masyarakat dalam
pelaksanaannya dalam saling melengkapi, dan juga mencegah hal
negative terjadi dalam menciptakan ketertiban. Jadi, dengan adanya
otonomi daerah membuat wilayah mana saja, termasuk wilayah kamu
dalam keadaan kondusif.
2. Pengawasan yang Lemah
Pengawasan menjadi lemah dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
Sehingga bisa dibilang akan memungkinkan muncul adanya penguasa –
penguasa di daerah tersebut yang semena - mena. Untuk mencegah hal ini
terjadi perlu adanya peran aktif bagi masyarakat, termasuk kamu untuk
mengawasi hal – hal yang sekiranya dapat memberikan kerugian semacam
ini. Pengawasan yang lemah juga merupakan inti dari kegagalan dalam
program desentralisasi di era reformasi. Akibatnya kemiskinan tak kunjung
selesai dan tidak maksimalnya produktivitas dana transfer ke daerah. Tidak
hanya itu, pengawasan yang lemah ini juga masih sangat minim dalam
koordinasi antar pemerintah, baik pemerintahan pusat atau pun provinsi.
Hal inilah yang menyebabkan pelaksanaan otonomi daerah di beberapa
wilayah kurang berjalan dengan lancar dan menjadi kelemahan otonomi
daerah.
3. Kesenjangan antar Daerah
Kelemahan otonomi daerah yang selanjutnya adalah adanya kesenjangan.
Karena tidak semua wilayah memiliki sumber daya yang banyak dan juga
potensi yang dimiliki dibanding wilayah lain. Bisa juga wilayah tersebut
memiliki tenaga sumber daya yang banyak tetapi masih kurang baik dalam
pengelolaannya. Sehingga hasil yang di dapat tidak sesuai harapan dan
terbilang jauh dari sasaran. Dalam hal ini, banyak upaya yang dilakukan
oleh kementerian untuk mengatasinya. Salah satu yang dilakukan adalah
dengan melakukan pembangunan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM).
Program ini diselenggarakan melalui pembentukan sumber daya dan
partisipasi masyarakat sehingga memberikan kontribusi dalam mengatasi
masalah yang dialami oleh beberapa daerah. Salah satu program yang
dikembangkan adalah pembangunan jalan akses penghubung antar desa
yang dapat menunjang kegiatan sosial ekonomi sebagai pelaku utama di
proses perencanaan dan pelaksanaan.
4.Rentan Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme
Kelemahan tidak hanya dirasakan oleh warga daerahnya saja, tetapi juga
di kalangan pejabat dan pemerintah daerah. Salah satunya
penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi sehingga
merugikan negara. Korupsi dana di daerah paling banyak dilakukan dalam
bentuk kolusi dan nepotisme. Dimana adanya bentuk yang tidak
profesional dalam menjalankan pekerjaan. Tanpa melalui proses
seharusnya banyak yang bisa dilakukan setiap proyek pembangunan yang
diserahkan kepada perusahaan. Dan perlu adanya sistem akuntabilitas
yang memadai di setiap organisasi yang dijalankan.
Kekurangan yang mendasar pada sistem otonomi daerah adalah  suka
membuat peraturan daerah yang aneh demi mengisi kas daerah. Hal mana
yang berdampak pada kesejahteraan warga daerah itu sendiri. Sebaiknya
otonomi daerah diterapkan dengan pengawasan yang ketat dari
pemerintah pusat.
Sumber : BMP ESPA4314 dan https://cerdika.com/kelebihan-dan-kekurangan-
otonomi-daerah/

Anda mungkin juga menyukai