Anda di halaman 1dari 9

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI STUDI AKUNTANSI

Skor
Maksima Sumber Tugas
No Tugas Tutorial
l Tutorial
1. Sebutkan dan jelaskan jasa-jasa yang diberikan oleh Bank Umum dan 25 Modul 4
BMP EKSI4205 Bank
Bank syariah!
dan Lembaga
Keuangan Non Bank
Edisi 3
Karangan
Dr. Murti Lestari, M.Si

2. Berdasarkan bacaan dibawah ini 25 Modul 5


BMP EKSI4205 Bank
dan Lembaga
Indikator Kesehatan Bank Saat Pandemi
Keuangan Non Bank
Edisi 3
Selasa, 28 Juli 2020 / 09:34 WIB Karangan
https://analisis.kontan.co.id/news/indikator-kesehatan-bank-saat- Dr. Murti Lestari, M.Si
pandemi

KONTAN.CO.ID - Pandemi Covid-19 telah mengganggu kesehatan


perbankan nasional melalui jalur pemburukan kualitas kredit. Upaya untuk
mencegah penularan virus korona tersebut melalui pembatasan pergerakan
masyarakat telah menyebabkan banyak korporasi dan usaha mikro kecil
menengah (UMKM) mengurangi atau bahkan menutupi kegiatan
produksi/jasanya. Penjualan menyusut tajam dan
akhirnya mengancam kemampuan mereka dalam membayar
kewajibannya di bank.

Untuk mencegah agar pemburukan kualitas kredit perbankan tidak kian


dalam, maka sejak Maret 2020 otoritas terkait telah memberikan lampu hijau
kepada bank untuk melakukan restrukturisasi pada kredit yang terdampak
Covid-19. Kualitas kreditnya pun tetap diperlakukan lancar. Kemudahan ini
memang bersifat temporer, hanya berlaku selama satu tahun ke depan yakni
hingga Maret 2021.

Selain itu, atas kredit yang telah direstrukturisasi tadi, perbankan


nasional juga dibolehkan untuk tidak menambah pembentukan provisi
atau Cadangan Kerugian Penyusutan Nilai (CKPN) kredit. Namun, dengan
catatan bahwa bilamana debitur yang telah mendapatkan fasilitas
restrukturisasi tersebut yang berkinerja baik pada awalnya, lantas
diperkirakan menurun karena terdampak Covid-
19 dan tidak dapat pulih pasca restrukturisasi/dampak Covid-19 berakhir,
maka bank tetap wajib membentuk CKPN. Lalu, bagaimana dengan
perkembangannya saat ini?

Berdasarkan data perbankan, jumlah kredit yang direstrukturisasi


hingga Mei 2020 telah mencapai Rp 740,01 triliun atau 13,25% dari

This study source was downloaded by 100000824435472 from CourseHero.com on 05-07-2021 23:01:51 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/92121859/TUGAS-TUTORIAL-KE-2-bank-dan-lembaga-non-bankdocx/
total kredit yang disalurkan. Kredit restrukturisasi tersebut telah melonjak
pesat hingga 147,49% atau setara Rp 441,01 triliun ketimbang Februari 2020
(periode sebelum ketentuan restrukturisasi diberlakukan) yang mencapai Rp
299,00 triliun. Dari peningkatan tersebut, sebesar 97,07% nya atau
setara Rp 428,10 triliun merupakan kredit restrukturisasi dengan kualitas
lancar.

Apabila dilihat perkembangan bulan ke bulan mulai Maret hingga Mei


2020, peningkatan kredit restrukturisasi yang paling tinggi sebetulnya terjadi
pada April 2020. Kala itu, kredit restrukturisasi melesat 61,33% atau Rp
196,48 triliun ketimbang Maret 2020 yang naik 7,15% atau Rp 21,37 triliun.
Sementara kredit restrukturisasi yang dilakukan pada Mei 2020 naik 43,18%
atau setara Rp 223,17 triliun, masih tinggi meski melambat ketimbang bulan
sebelumnya.

Upaya perbankan melakukan restrukturisasi kredit tersebut telah berdampak


positif dengan tertahannya pemburukan risiko kredit lebih dalam. Hal ini
terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang relatif naik sedikit, dari
2,79% pada Februari 2020 menjadi 3,00% pada Mei
2020. Masih naiknya rasio NPL tersebut tidak lepas dari jumlah kredit
bermasalah yang meningkat 8,72% atau bertambah Rp 13,46 triliun.

Indikator keuangan lainnya seperti rasio pendapatan bunga bersih (NIM)


yang meski terlihat menyusut namun juga relatif tidak dalam. Pada Mei
2020, NIM industri perbankan sebesar 4,36%, sedikit turun dari posisi
Februari 2020 yang sebesar 4,67%.

Bila dilihat dari nominalnya, penurunan pendapatan bunga bersih tersebut


hanya sebesar 5,99% atau Rp 19,99 triliun, yakni dari Rp
334,02 triliun menjadi Rp 314,03 triliun. Gambaran ini menunjukkan bahwa
skema restrukturisasi melalui penundaan pembayaran
angsuran bunga relatif belum signifikan. Tampaknya, perbankan
lebih memilih skema restrukturisasi kredit dengan penundaan angsuran
pokok kredit, perpanjangan jangka waktu atau penurunan suku bunga.

Hal yang masih positif lainnya adalah penurunan pendapatan bunga


bersih ini masih belum menggerus likuiditas bank secara
keseluruhan. Kondisi ini tidak lepas dari penghimpunan dana pihak
ketiga (DPK) yang masih tumbuh positif yakni 8,89% secara tahunan pada
Mei 2020 dan bahkan cenderung naik.

Di sisi lain, penyaluran kredit melemah, yakni hanya tumbuh 3,09% secara
tahunan pada posisi yang sama. Hal ini berarti ada kelebihan DPK yang
lantas ditempatkan bank pada alat likuid seperti Surat Berharga Negara
(SBN). Hal ini mengakibatkan likuiditas bank yang tercermin dari rasio
alat likuid terhadap DPK yang kian membumbung tinggi mencapai
24,33%.

Kondisi yang sama juga terjadi pada indikator CKPN. Pada Februari
2020, bank telah membentuk CKPN hingga mencapai Rp 248,92 triliun.
Dan pada Mei 2020, terdapat tambahan CKPN lagi sebesar

This study source was downloaded by 100000824435472 from CourseHero.com on 05-07-2021 23:01:51 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/92121859/TUGAS-TUTORIAL-KE-2-bank-dan-lembaga-non-bankdocx/
Rp 21,24 triliun atau naik 8,53% menjadi Rp 270,16 triliun.

Tetap waspada

Tambahan CKPN tersebut sesungguhnya sejalan dengan tambahan kredit


bermasalah yang mencapai Rp 13,46 triliun. Tertahanya peningkatan
pembentukan CKPN membuat rasio permodalan perbankan (CAR) relatif
tidak terpengaruh, masih tercatat tinggi meski hanya turun sedikit dari
22,27% pada Februari 2020 menjadi
22,14% pada Mei 2020.

Kendati begitu, bila kita mencermati indikator kredit berisiko (Loan at


Risk) secara konservatif yang terdiri dari kredit bermasalah (NPL), kredit
kualitas dalam perhatian khusus dan kredit restrukturisasi dengan kualitas
lancar, maka sejatinya terdapat lonjakan yang tajam.

Pada Mei 2020, rasio kredit berisiko terhadap total kredit tercatat cukup
tinggi, mencapai 19,21% atau meningkat pesat dari Februari
2020 yang baru tercatat sebesar 11,14%. Peningkatan rasio kredit
berisiko tersebut memang dikontribusi dari peningkatan kredit
restrukturisasi dengan kualitas lancar sebagaimana tersebut di atas.

Sementara tambahan CKPN untuk kenaikan kredit yang


direstrukturisasi sepertinya belum dibentuk bank, terutama yang
berkualitas lancar yang mendominasi kredit restrukturisasi
perbankan. Hal ini juga yang menjelaskan mengapa coverage CKPN,
yakni rasio CKPN terhadap NPL, relatif tidak berubah, bahkan sedikit
menurun dari 161,25% (Februari 2020) menjadi 160,97% (Mei 2020).
Hal yang sama juga terjadi pada rasio CKPN terhadap total kredit yang tetap
rendah, meski sedikit naik dari 4,49% menjadi
4,84%.

Meskipun indikator penting (vital signs) yang menunjukkan


kesehatan bank seperti kualitas aset, likuiditas dan permodalan tersebut
tampak baik-baik saja, namun kewaspadaan dan pemantauan secara ketat
tetap perlu dilakukan seiring dengan sumber masalah yakni pandemi Covid-
19 yang belum jelas kapan akan berakhir. Hal ini karena pelonggaran
ketentuan prudensial tersebut sejatinya merupakan tindakan mengulur waktu
(buying time) hingga satu tahun ke depan, sampai diperoleh gambaran yang
jelas dan pasti tentang dampak pandemi Covid-19 yang sebenarnya.

Maka dari itu, ada baiknya terhadap kredit yang direstruktuisasi


tersebut, bank tetap perlu berupaya untuk membentuk CKPN. Tentu
dengan tetap menilai kondisi debitur yang sesungguhnya, sehingga
tindakan lebih dini dapat segera dilakukan. Di samping itu, komitmen
pemegang saham untuk menyuntik modal atau likuiditas tetap sangat
diperlukan dan menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan bank,
terutama dalam menghadapi serangan Pandemi Covid-19 ini. Penulis :
Ardhienus Asisten Direktur di Departemen Surveilans Sistem Keuangan
Bank Indonesia

Uraikan dan jelaskan menurut peraturan Otoritas Jasa Keuangan

This study source was downloaded by 100000824435472 from CourseHero.com on 05-07-2021 23:01:51 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/92121859/TUGAS-TUTORIAL-KE-2-bank-dan-lembaga-non-bankdocx/
No. 4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum:
a) Mengapa kesehatan bank perlu dijaga?

b) Kegiatan yang dapat dilakukan oleh Bank yang sehat

3. Sewa guna usaha atau leasing dapat menjadi alternatif 25 Modul 6


sumber pembiayaan baik bagi perorangan maupun BMP EKSI4205 Bank
perusahaan dan memiliki banyak keunggulan dan Lembaga
dibandingkan sumber pembiayaan lainnya. Sebutkan Keuangan Non Bank
Edisi 3
dan jelaskan kelebihan dan kelemahan leasing
Karangan
dibandingkan dengan sumber pembiayaan lainnya! Dr. Murti Lestari, M.Si

4. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.05/2015 25 Modul 6


tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Modal Ventura, BMP EKSI4205 Bank
uraikanlah: dan Lembaga
a) pengertian usaha modal ventura Keuangan Non Bank
b) kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh perusahaan modal Edisi 3
ventura Karangan
c) pihak-pihak yang terkait dalam mekanisme modal ventura Dr. Murti Lestari, M.Si

* coret yang tidak sesuai

Jawaban

1.
Jasa- Jasa Bank Umum

a. Kliring, Kliring adalah suatu cara penyelesaian utang piutang dalam bentuk warkat atau
surat-surat berharga antara bank-bank peserta kliring
b. Inkaso, Inkaso merupakan jasa bank untuk penagihan pembayaran atas surat/dokumen
berharga kepada pihak ketiga di tempat atau kota lain di dalam negeri
c. Letter of Credit (L/C), Letter of Credit (L/C) adalah sebuah cara pembayaran
internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu
berita dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan ke luar negeri
(kepada pemesan)
d. Bank Garansi, Jaminan yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah untuk
memenuhi kewajibannya pada pihak lain apabila nasabah tersebut tidak mampu
memenuhi kewajibannya
e. Transfer, Transfer merupakan jasa bank berupa pengiriman uang baik di dalam
negeri maupun di luar negeri. Saat ini metode transfer mengalami perkembangan yang
sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi informasi

Jasa- Jasa Bank Syariah

This study source was downloaded by 100000824435472 from CourseHero.com on 05-07-2021 23:01:51 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/92121859/TUGAS-TUTORIAL-KE-2-bank-dan-lembaga-non-bankdocx/
a. Al-Wakalah: adalah nasabah memberi kuasa pada bank untuk mewakili dirinya
untuk melakukan jasa tertentu, misalnya pembukaan L/C, inkaso, dan transfer dana
b. Al-Hawalah: Jasa Al-Hawalah adalah jasa pengalihan utang piutang. Transaksi ini
lazim digunakan untuk membantu pengusaha untuk mendapatkan dana tunai guna
melanjutkan usahanya
c. Al-Kafalah: Jasa Al-Kafalah pada prinsipnya adalah bank garansi
d. Al-Rahn:: Jasa Al-Rahn pada prinsipnya adalah jasa gadai, yaitu utang dengan
jaminan harta atau aset

2.
a. Kesehatan bank perlu dijaga berdasarkan konsep Bank Indonesia karena,

i. Sebagai pembentuk suatu kepercayaan nasabah


Pentingnya kesehatan bagi bank merupakan ujung pembentukan
kepercayaan masyarakat dalam dunia perbankan sehingga masyarakat
akan tetap bertahan dan terus berkontribusi dalam perkembangan dunia
perbankan itu sendiri.

ii. Semangat etos kerja tetap terjaga


Sama seperti halnya manusia yang harus selalu tampil prima untuk
menjaga kesehatannya, perbankan juga harus demikian agar tetap
semangat, loyal dan tampil prima dalam melayani nasabahnya.

iii. Sarana dalam menetapkan strategi marketing suatu bank


Jika kondisi bank sehat, tingkat layanan kepuasan nasabah terhadap bank
akan semakin tinggi hal ini akan sejalan dengan strategi marketing bank
dalam membentuk brand perbankan itu sendiri. Dengan demikian, akan
semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk ikut berkontribusi dalam
perkembangan dunia perbankan.

iv. Sarana pusat pertumbuhan ekonomi


jika kesehatan bank berkurang, maka yang terjadi pertumbuhan
perekonomian di masyarakat akan lesu, hal ini juga akan berdampak pada
bank pusat yang melemah.

b. Kegiatan yang dapat idlakukan bank sehat.

This study source was downloaded by 100000824435472 from CourseHero.com on 05-07-2021 23:01:51 GMT -05:00
i. menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat.

ii. menjalankan fungsi intermediasi.

iii. menjaga dan memelihara lalu lintas pembayaran.

iv. mendukung aktifitas kegiatan moneter.

3.
Kelebihan leasing dibandingkan dengan sumber pembiayaan lainnya adalah sebagai
berikut.
1. Pembiayaan penuh
• Leasing dilakukan tanpa harus menyediakan uang muka dan pembiayaan
dilakukan sampai 100 persen (full pay out).
2. Fleksibilitas
• Pihak lessee dapat memilih skema pembayaran angsuran yang
menguntungkan baginya.
3. Penghematan modal
• Leasing memungkinkan lessee untuk menghemat modal kerja sehingga
kelebihan modal kerja yang ada dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.
4. Off Balance Sheet
• Tidak ada ketentuan yang mengharuskan untuk mencantumkan transaksi
leasing dalam neraca perusahaan. Untuk itu, prosedur pembelian aset tidak
perlu dipenuhi secara terperinci.
5. Diversifikasi pembiayaan
• Lessee memiliki alternatif sumber pembiayaan selain bank. Walaupun
suatu perusahaan telah memperoleh kredit dari bank, masih dimungkinkan
memperoleh pembiayaan lain dari leasing tanpa mengganggu kredit yang
telah diperoleh.
6. Lebih murah
• Pembiayaan barang modal melalui metode leasing lebih murah
dibandingkan dengan kredit bank berdasarkan perhitungan present value.
Di samping itu, transaksi leasing bebas beban pajak dan biaya penyusutan
(depresiasi).
7. Perlindungan akibat kemajuan teknologi
• Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat
barang yang disewa mengalami ketinggalan model atau sistem sebagai
dampak pesatnya teknologi.
8. Proteksi inflasi
• Leasing dapat memberikan proteksi terhadap inflasi khususnya apabila
• leasing berdasarkan tarif suku bunga tetap.

This study source was downloaded by 100000824435472 from CourseHero.com on 05-07-2021 23:01:51 GMT -05:00
Kelemahan Leasing

Denda. Perusahaan pembiayaan akan memberikan denda kepada nasabah yang


tidak membayar angsuran pada waktunya. Karena tidak ingin menanggung
kerugian, denda yang diberlakukan bersifat harian dan akan terus diakumulasikan
sampai anda membayar angsuran berikut dendanya.
Penyitaan. Perusahaan pembiayaan sudah menanggung pembayaran mobil anda,
maka anda pun harus bertanggung jawab untuk melunasi sesuai nominal ditambah
bunga kepada perusahaan pembiayaan. Namun jika anda tidak melakukan
pembayaran cicilan secara terus menerus, maka anda akan dihadapkan dengan
sanksi yang lain. Pada awalnya mungkin anda hanya akan dijatuhi denda setiap
harinya setelah jatuh tempo (biasanya 3 hari setelah jatuh tempo), namun
selanjutnya anda akan dikenai status kredit macet. Jika anda sudah berada di
kondisi yang demikian pihak perusahaan pembiayaan dapat menyita mobil anda,
biasanya jika sudah lewat 2 bulan dari jatuh tempo.
Penalti. Setelah anda dihadapkan dengan dua sanksi sebelumnya (denda harian
dan penyitaan), bukan berarti anda dapat melakukan pelunasan lebih awal untuk
pembelian mobil anda. Pelunasan lebih awal kepada perusahaan pembiayaan
justru tidak akan memberikan anda potongan bunga ataupun harga. Tapi
sebaliknya, tindakan tersebut dinilai berpaling dari kesepakatan yang sudah
disetujui oleh kedua belah pihak (nasabah dan perusahaan), sehingga tindakan
pelunasan itu dinilai sebuah pelanggaran dan menghasilkan hukuman penalti.

4.
a. Beberapa pengertian tentang modal ventura atau venture capital adalah sebagai
berikut.
i. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.61 Tahun 1988 tentang
Lembaga Pembiayaan. Modal ventura adalah badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam
suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee company)
untuk jangka waktu tertentu.
ii. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Lembaga Pembiayaan. Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital
Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima
bantuan pembiayaan (investee company) untuk jangka waktu tertentu
dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi
konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha
iii. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.05/2015 tentang
Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Modal Ventura. Usaha modal
ventura adalah usaha pembiayaan melalui penyertaan modal dan/atau
pembiayaan

This study source was downloaded by 100000824435472 from CourseHero.com on 05-07-2021 23:01:51 GMT -05:00
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka pengembangan usaha pasangan
usaha atau debitur, baik secara konvensional maupun berprinsip syariah.
iv. International Finance Corporation World Bank Group, Modal ventura
adalah modal yang disediakan oleh investor luar untuk membiayai
perusahaan baru, perusahaan yang sedang tumbuh, atau perusahaan yang
sedang mengalami kesulitan keuangan
b. kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh perusahaan modal ventura

1. Berdasarkan Cara Pemberian Bantuan


Bantuan yang diperoleh oleh perusahaan pasang usaha ataupun investor ini
terbagi lagi menjadi dua bagian, yakni bantuan manajemen dan juga bantuan
finansial. Atas dasar pemberian kedua jenis bantun ini, maka terdapat dua
jenis bantuan, yakni single tier approach dan juga two tier approach.

a. Single Tier Approach


Single tier approach adalah perusahaan yang menghimpun dana dan juga
pengelolaan dana tersebut untuk diinvestasikan ke dalam bentuk
penyertaan modal di suatu perusahaan pasang usaha.

b. Two Tier Approach


Two tier approach merupakan modal yang dikelola oleh dua badan usaha
maupun terpisah, yakni suatu perusahaan sebagai penyedia dana ataupun
fund company dan yang satunya sebagai pengelolaan ataupun
management company yang bertindak mengelola dana dari fund company.

2. Berdasarkan Cara Penghimpunan


Berdasarkan cara penghimpunannya, maka modal ventura bisa dibedakan lagi
menjadi dua bagian, yaitu leverage venture capital dan equity venture capital.

a. Leverage Venture Capital


Leverage venture capital bersumber dari suatu perusahaan modal ventura
tapi dikumpulkan dalam wujud pinjaman yang berasal dari berbagai pihak.

b. Equity Venture Capital


Equity venture capital bersumber dari suatu perusahaan modal ventura
dan sebagian besar dana yang dikumpulkan berasal dari modal pribadi.

3. Berdasarkan Kepemilikan
Kepemilikan akan menunjukkan pengaruh yang sangat berbeda pada suatu
modal. Nah, di bawah ini adalah berbagai jenis modal ventura berdasarkan
kepemilikannya.

This study source was downloaded by 100000824435472 from CourseHero.com on 05-07-2021 23:01:51 GMT -05:00
a. Private Venture Capital Company
Sama seperti namanya, private venture capital company adalah perusahaan
yang belum go public atau perusahaan ini belum menjual lembaran
sahamnya di lantai bursa efek.

b. Public Venture Capital Company


Sedangkan public venture capital company adalah kebalikannya dari
private modal capital company, yakni perusahaan modal ventura yang
sudah menjual lembaran sahamnya di lantai bursa efek.

c. Bank Affiliate Venture Company


Bank affiliate venture company adalah perusahaan yang d oleh beberapa
pihak bank dan mengalami surplus dana atau mempunyai tujuan khusus
dalam hal modal ventura.

d. Conglomerate Venture Capital


Conglomerate venture capital adalah perusahaan yang dibangun oleh
beberapa jenis perusahaan besar.

c. pihak-pihak yang terkait dalam mekanisme modal ventura

i. Pemilik modal: Modal bisa berasal dari berbagai sumber yang kemudian
dihimpun dalam satu wadah atau lembaga khusus yang disebut dengan
venture capital funds.
ii. Profesional. Dalam perusahaan modal ventura berkumpul para profesional
yang memiliki keahlian dalam pengelolaan investasi dan mencari investasi
yang potensial. Profesional bisa berupa lembaga yang disebut dengan
perusahaan manajemen atau management venture/capital fund company.
iii. Perusahaan yang membutuhkan dana atau modal. Disebut dengan
investee company atau perusahaan pasangan usaha (PPU) atau debitur.
Dalam pengelolaannya, modal ventura di Indonesia tidak mengenal
pemisahan antara venture capital fund dengan management venture
capital company sehingga perusahaan modal ventura yang telah
memperoleh izin usaha dapat mengelola atau dikelola oleh perusahaan
modal ventura lainnya

This study source was downloaded by 100000824435472 from CourseHero.com on 05-07-2021 23:01:51 GMT -05:00

Anda mungkin juga menyukai