Anda di halaman 1dari 2

Silakan rekan-rekan mahasiswa berdiskusi dalam forum diskusi 5 ini, dengan

memilih salah satu topik berikut:

1. Apakah kebijakan yang diambil pemerintah untuk menanggulangi korupsi?


Support dengan data atau literatur pendukung lainnya.

2. Analisislah kemiskinan di Indonesia, terutama di masa pandemi covid seperti


ini. Anda bisa menyertakan data atau literatur pendukung lainnya.

Jangan lupa menulis sumber materi untuk menghindari indikasi plagiasi. Hindari copy
paste jawaban teman. Copy paste diperbolehkan dari sumber utama (buku/jurnal)
namun diwajibkan  untuk di rewrite terlebih dahulu dan dilengkapi sumber referensi
sebelum di upload.

Selamat berdiskusi. Salam literasi

Kemiskinan di Indonesia ternyata lebih banyak disebabkan oleh soal-soal struktural seperti
pertumbuhan ekonomi tidak dapat langsung melibatkan kegiatan ekonomi rakyat yang pelakunya pada
umumnya masyarakat miskin.
Selama ini pola kebijakan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan masih
mengandung beberapa kelemahan yang perlu dikoreksi secara mendasar melalui perubahan paradigma.
Jika selama ini program pengentasan kemiskinan dilakukan secara terpusat maka sudah seharusnya
diubah menjadi bottom up. Pola pikir ekonomi yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi diubah
menjadi tindakan ekonomi juga didasarkan pada moral dan etika.

Jumlah kasus harian COVID-19 Indonesia terus meningkat sepanjang 2020 hingga awal 2021 dan diikuti
oleh kebijakan pembatasan sosial. 
Perekonomian Indonesia belum sepenuhnya pulih sebagaimana kondisi sebelum pandemi.
Sejauh ini, Indonesia belum mampu mengendalikan pandemi COVID-19. Sejak diumumkan kasus COVID-
19 pertama pada Maret 2020, jumlah kasus harian yang dilaporkan terus meningkat sepanjang 2020
hingga 2021. Dari kondisi terkini, secara kasat mata dapat terlihat bahwa kondisi kehidupan masyarakat
Indonesia belum pulih sepenuhnya seperti masa-masa sebelum pandemi. 

Perekonomian Indonesia telah memasuki krisis sejak triwulan kedua 2020. Dua hal menjadi alasan utama di balik
krisis ini. Pertama, semakin banyak populasi yang terinfeksi COVID-19 (termasuk populasi produktif). Situasi ini
mengurangi kemampuan rumah tangga mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama bagi rumah tangga yang
terdampak langsung oleh pandemi COVID-19 ini. Kedua, pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah membuat
perekonomian tidak beroperasi 100% dari kapasitas optimalnya karena sebagian usaha harus ditutup dan sebagian
pekerja terpaksa dirumahkan. 
Terkait krisis ekonomi, salah satu indikatornya adalah angka pertumbuhan ekonomi. Pada 5 Mei 2021, Badan Pusat
Statisitik (BPS) merilis laporan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar -0,74% pada triwulan pertama
2021. Kondisi perekonomian pada triwulan pertama 2021 tersebut jauh lebih rendah dibandingkan kondisi sebelum
pandemi meski menunjukkan perbaikan bila dibandingkan dengan kondisi pada 2020. Hal ini menunjukkan bahwa
perekonomian Indonesia masih berada di bawah laju kondisi normal sebelum terjadi pandemi. Pada saat yang
sama, laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita (ukuran kesejahteraan rata-rata nasional) juga turun sebesar
3,15% pada 2020. Artinya, terjadi penurunan tingkat kesejahteraan rumah tangga Indonesia selama 2020
dibandingkan 2019.
Pada 15 Juli 2021, BPS merilis laporan bahwa pada Maret 2021 sebesar 10,14% atau sebanyak 27,54 juta penduduk
Indonesia berstatus miskin. Tingkat kemiskinan Maret 2021 ini sedikit turun dari September 2020 namun masih
lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum pandemi pada September 2019.
Dari penjelasan di atas terdapat bukti bahwa tingkat kesejahteraan sebagian besar rumah tangga di Indonesia
menurun selama krisis akibat pandemi COVID-19. Untuk mencukupi kebutuhan hidup selama pandemi, beberapa
strategi diterapkan oleh rumah tangga. Cara yang paling umum dilakukan rumah tangga untuk mencukupi kebutuhan
sehari-hari antara lain dengan menjual atau menggadaikan barang, mengurangi pengeluaran nonmakanan,
meminjam uang kepada kerabat, mengurangi pengeluaran makanan, dan mekanisme lainnya. Hanya 15% rumah
tangga yang melaporkan bahwa kebutuhan hidup mereka sudah terpenuhi. 

Sumber :
BMP Perekonomian Indonesia
Inisiasi 5
https://smeru.or.id/id/content/situasi-kemiskinan-selama-pandemi

Anda mungkin juga menyukai