Anda di halaman 1dari 4

EFEKTIVITAS PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DALAM

MENGURANGI KEMISKINAN DI MASA PANDEMI COVID-19


Oleh : I Gusti Ayu Winie Kartika

PENDAHULUAN
Kemiskinan adalah fenomena yang tidak bisa dihindari baik di negara
berkembang maupun negara maju. Menurut Badan Pusat Statistik (2021)
kemiskinan merupakan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dari
segi ekonomi seperti makanan dan bukan makanan. Jika penduduk memiliki rata-
rata pengeluaran per bulan di bawah garis kemiskinan maka akan dikategorikan
sebagai penduduk miskin. Masalah kemiskinan di Indonesia juga menjadi sasaran
utama yang harus ditanggulangi oleh pemerintah pusat maupun daerah. Apalagi
semenjak hadirnya pandemi COVID-19 angka kemiskinan di Indonesia semakin
meningkat. COVID-19 atau CoronaVirus Disease-2019 merupakan penyakit
menular dari coronavirus, virus ini baru ditemukan dan merupakan virus jenis
baru yang berasal dari Wuhan, Tiongkok (Covid.go.id., 2020). Dampak besar dari
pandemi ini tidak hanya terjadi pada bidang kesehatan tetapi juga pada bidang
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang menurun secara drastis mengakibatkan
banyak kerugian yang dirasakan masyarakat baik dari susahnya beraktivitas
hingga kehilangan pekerjaan. Hal ini menjadi pemicu naiknya angka kemiskinan
yang terjadi selama pandemi.
Pemerintah sebagai aktor yang bertanggung jawab atas kesejahteraan
masyarakatnya harus mampu melakukan percepatan penanggulangan untuk
mengurangi angka kemiskinan yang terjadi. Jika tidak segera di tindaklanjuti akan
berdampak buruk bagi masyarakat bahkan negara itu sendiri. Contoh upaya yang
dilakukan pemerintah yaitu menetapkan Program Keluarga Harapan (PKH).
Pemerintah Indonesia semakin memperkuat kebijakan tersebut untuk merespon
adanya peningkatan angka kemiskinan selama masa pandemi COVID-19.
Kementerian Sosial Republik Indonesia menyatakan bahwa Program
Keluarga Harapan (PKH) merupakan program yang dibuat pemerintah untuk
memberikan bantuan sosial kepada keluarga miskin yang memenuhi syarat
sebagai keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan. Program ini
terbukti mampu untuk menanggulangi angka kemiskinan di negara-negara yang
terdampak. Program Keluarga Harapan (PKH) memberikan akses kepada keluarga
miskin untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan dasar sosial yang tersedia. Selain
mengurangi rantai kemiskinan, Program Keluarga Harapan (PKH) juga bertujuan
untuk meningkatkan kualitas masyarakat sehingga membantu mensejahterakan
kehidupannya.

PEMBAHASAN
Kondisi dan angka kemiskinan yang terjadi di Indonesia pada masa pandemi
COVID-19 bisa dikatakan mengalami peningkatan karena sulitnya melakukan
aktivitas yang berimbas kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melalui data
Badan Pusat Statistik menyatakan jumlah penduduk miskin per bulan September
2020 mencapai angka 27,55 juta, jumlah ini lebih banyak dibandingkan bulan
Maret 2020 sehingga jumlah penduduk miskin yang bertambah sebesar 1,13 juta.
Dari data yang dihasilkan,
Pada tahun 2021 Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa ekonomi Indonesia
mengalami pertumbuhan -0,74%. Namun, kondisi ini tetap masih rendah
dibandingkan sebelum pandemi, artinya perekonomian masih dibawah kondisi
normal. Kemudian, ukuran kesejahteraan rata-rata nasional juga mengalami
penurunan sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan rumah tangga di
Indonesia mengalami penurunan selama masa pandemi COVID-19.
Melihat persebaran virus yang begitu cepat serta semakin banyak masyarakat
yang terpapar COVID-19, hal ini membawa dampak yang luar biasa bagi
masyarakat Indonesia. Karena terhambatnya aktivitas dengan kurun waktu yang
cukup panjang akhirnya mempengaruhi pendapatan perekonomian.
Krisis kemiskinan ini terjadi oleh beberapa alasan yang terjadi semenjak
pandemi hadir. Banyak masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK), dirumahkan, hingga menutup usahanya karena dampak COVID-19.
Kondisi ini menyebabkan masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Beberapa penyebab itu berpotensi kepada garis kemiskinan
bagi masyarakat.
Pemerintah sebagai aktor yang memiliki hak dan kewajiban untuk rakyatnya
harus tanggap dan responsif untuk mengatasi permasalahan ini. Jika tidak, maka
akan memberi pengaruh besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menanggapi
kondisi seperti ini, Pemerintah Indonesia memiliki berbagai macam program atau
kebijakan yang dilakukan untuk menanggulangi atau mengurangi angka
kemiskinan yang terjadi saat pandemi COVID-19, salah satunya adalah Program
Keluarga Harapan (PKH). Program ini memang sudah dibuat oleh pemerintah
beberapa tahun silam karena memang terbukti berhasil menanggulangi
kemiskinan yang terjadi di negara-negara terdampak. Selain itu, Program Kelurga
Harapan (PKH) memberikan kontribusi besar untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat miskin di Indonesia.
Lalu apakah selama pandemi COVID-19 terjadi Program Keluarga Harapan
(PKH) bisa efektif dalam menanggulangi atau mengurangi angka kemiskinan
yang terjadi di Indonesia? Efektivitas sendiri bisa kita pahami sebagai tolak ukur
yang digunakan untuk melihat sejauh mana tujuan program itu tercapai sehingga
nantinya akan terlihat jelas bagaimana program itu berdampak bagi kehidupan
masyarakat selama pandemi COVID-19. Contoh pertama, di Kabupaten Polewali
Mandar, mendapat bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) sejak
bulan Agustus hingga Oktober tahun 2020, pemerintah memberikan bantuan
sosial berupa beras 15 kilogram tiap keluarga yang memenuhi syarat, selain beras
ada pula kebutuhan rumah tangga dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang
diberikan untuk mengurangi pengeluaran selama masa pandemi, masyarakat juga
telah merasakan manfaat dari bantuan yang telah diberikan (Alwi dan Sulni.
2022). Jika dilihat Program Keluarga Harapan di Kabupaten Polewali Mandar
menampakkan eksistensinya dalam merespon dampak pandemi yang dirasakan
masyarakatnya. Maka dari itu, implementasi dari Program Keluarga Harapan
sudah terealisasikan dengan baik.
Contoh kedua, Program Keluarga Harapan (PKH) dilakukan di Jawa Tengah.
Menurut masyarakat Jawa Tengah implementasi Program Keluarga Harapan
(PKH) bisa dikatakan berjalan dengan baik. Ada 71,72 persen respon dari
masyarakat menyatakan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) telah
memberikan manfaat secara langsung selama masa pandemi. Manfaat tersebut
berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, biaya kebutuhan hidup, serta berguna
untuk memberdayakan masyarakat Jawa Tengah (Sofianto, 2020). Namun,
walaupun sudah menunjukan efektivitasnya dalam program ini, ternyata masih
ada permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat. Masih ada sasaran yang
kurang tepat sehingga menyebabkan beberapa keluarga belum menerima bantuan.
Di sisi lain, ada pula keluarga yang sudah mampu tetapi tidak keluarga dari
Program Keluarga Harapan (PKH). Hal ini akhirnya membuat kecemburuan antar
masyarakat yang mengarah kepada konflik antara penerima dan yang belum
menerima bantuan.

SIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa keefektifan dari
implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) di kedua daerah yang digunakan
sebagai contoh dalam esai ini sudah cukup baik untuk mengurangi kemiskinan
selama masa pandemi. Realisasinya sesuai dengan tujuan Program Keluarga
Harapan yaitu memberikan akses kepada keluarga miskin untuk memanfaatkan
fasilitas pelayanan dasar sosial yang tersedia, mengurangi rantai kemiskinan,
membantu mensejahterakan kehidupan masyarakat. Beberapa permasalahan yang
terjadi seperti tidak meratanya pemberian bantuan bagi keluarga miskin dan
ketidaksadaran masyarakat yang sudah mampu untuk keluar dari program tersebut
juga perlu diperbaiki. Pemerintah harus mengelola kembali data-data valid serta
survei langsung terhadap keluarga penerima bantuan agar program ini dapat
diterima secara merata. Kemudian, pemerintah perlu mengambil tindakan tegas
dan melakukan validasi terhadap keluarga yang sudah mampu agar tidak lagi
berada dalam Program Keluarga Harapan (PKH) sehingga program ini berjalan
efektif dan tepat sasaran.

Anda mungkin juga menyukai