Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

ANALISIS PENGARUH WABAH VIRUS COVID-19 DALAM MENGURANGI


TINGKAT KESENJANGAN BIDANG PEKERJAAN MASYARAKAT BONE

BIDANG KEGIATAN

PKM-RISET

Diusulkan oleh :

Eka Patria Ningsih (4520012059)

UNIVERSITAS BOSOWA

MAKASSAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan ekonomi daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional.


Menurut Arsyad (2010), Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana
pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk
suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dan pihak swasta untuk menciptakan suatu
lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut.
Setiap daerah mempunyai corak pertumbuhan ekonomi yang berbeda dengan daerah lain.
Oleh sebab itu, perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-tama perlu
mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik daerah itu sendiri, termasuk interaksinya
dengan daerah lain.

Pembangunan daerah hakikatnya adalah upaya terencana untuk meningkatkan


kapasitas pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu kemampuan yang handal dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan mengelola sumber daya ekonomi daerah
secara berdaya guna serta berhasil untuk kemajuan perekonomian daerah dan
kesejahteraan masyarakat (Nurman, 2015). Oleh sebab itu, dalam pembangunan ekonomi
daerah perlu diperhatikan sektor yang potensial dikembangkan agar memberikan efek
multiplier bagi sektor-sektor ekonomi yang lain. Sehingga masing-masing pemerintah
daerah dapat melihat sektor yang memiliki keunggulan/kelemahan di wilayahnya. sektor
yang memiliki keunggulan akan mempunyai prospek untuk dikembangkan dan diharapkan
dapat mendorong sektor - sektor lain untuk berkembang dan memberikan dampak positif
terhadap wilayah tersebut. Saat ini pemerintah daerah diberikan kewenangan yang besar
untuk mengelola pembangunan di daerahnya masing-masing.

Pemerintah daerah dituntut berperan aktif dalam upaya mencapai dan meningkatkan
kesejahteraan daerah secara berkelanjutan. Peran pepemerintah daerah diberikan
kewenangan yang besar untuk mengelola pembangunan di daerahnya masing-masing.
Pemerintah daerah dituntut berperan aktif dalam upaya mencapai dan meningkatkan
kesejahteraan daerah secara berkelanjutan. Peran pemerintah sekarang menjadi lebih
besar, otonomi daerah menuntut pemerintah daerah untuk berperan dalam memimpin,
mengelola dan merencanakan perencanaan daerah (Undang-undang No 23 Tahun 2004).
Sulawesi Selatan memiliki beragam karakteristik kondisi dan potensi ekonomi.
Keberagaman potensi ini memerlukan perhatian dalam upaya pengembangan setiap daerah
di Sulawesi Selatan. Oleh karena itu, pemerintah daerah berupaya menjaga agar potensi di
daerah tersebut tidak harus di kelola oleh pihak asing sehingga akan memberikan dampak
yang merugikan daerah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan beragam data untuk dijadikan
dasar acuan dalam penyusunan maupun evaluasi pembangunan ekonomi di Sulawesi
Selatan untuk melakukan perencanaan pembangunan. Kabupaten Bone merupakan salah
satu kabupaten dari 24 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kabupaten Bone merupakan salah satu daerah otonom yang memiliki Kewenangan
untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan. Di sisi lain juga dapat
memberikan pelayanan dan memanfaatkan potensi ekonomi secara optimal. Diharapkan
kedepannya dapat memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat dan potensi yang
ada di daerah tersebut bisa dinikmati masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan penekanan
atau kebijakan yang tepat. Pengembangan sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Bone
yang dianggap potensial diyakini dapat memberikan dampak kesejahteraan bagi
masyarakat yang menggambarkan bahwa kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan
perikanan yang merupakan sektor penopang terbesar di Kabupaten Bone. Sebagaimana,
peningkatan perekonomian tersebut akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan
masyarakatnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana besaran jumlah penduduk terhadap kesenjangan diberbagai bidang


pekerjaan di Kabupaten Bone tahun 2020-2021?
2. Bagaimana pengaruh wabah virus Covid-19 dalam mengurangi tingkat
kesenjangan bidang pekerjaan pada masyarakat di Kabupaten Bone tahun 2020-
2021?
3. Bagaimana besaran dampak positif wabah virus Covid-19 dalam mengurangi
tingkat kesenjangan bidang pekerjaan pada masyarakat di Kabupaten Bone tahun
2020-2021?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis besarnya jumlah penduduk terhadap kesenjangan bidang


pekerjaan di Kabupaten Bone tahun 2020-2021.
2. Untuk menganalisis pengaruh wabah virus Covid-19 dalam mengurangi tingkat
kesenjangan bidang pekerjaan pada masyarakat di Kabupaten Bone tahun 2020-
2021.
3. Untuk mengetahui besarnya dampak positif wabah virus Covid-19 dalam
membantu mengurangi tingkat kesenjangan bidang pekerjaan pada masyarakat di
Kabupaten Bone tahun 2020-2021.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah :

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan khususnya dalam


hal kesenjangan pekerjaan dikalangan masyarakat sebagai bagian dari tujuan
SDGs.
2. Penelitian ini dapat dijadikan literature ataupun referensi bagi peneliti-peneliti
yang melakukan penelitian sejenis.
3. Bagi Pemerintah di Kabupaten Bone, dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk
dapat mengoptimalkan perekonomian melalui minimalnya tingkat kesenjangan
bidang pekerjaan dimasyarakatnya dan sebagai bahan pertimbangan khususnya
dalam pengambilan kebijakan.

1.5 Temuan Yang Ditargetkan

Penelitian ini ditargetkan menemukan hasil bahwa dampak dari adanya virus Covid-
19 yang mendukung semakin berkurangnya tingkat kesenjangan sosial terutama kesenjangan
dalam bidang pekerjaan dikalangan pekerja di wilayah Kabupaten Bone. Serta kita dapat
meningkatkan pertumbuhan perekonomian dengan masyarakat yang sejahtera.

1.6 Kontribusi Penelitian Terhadap Ilmu Pengetahuan

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan demi


pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang sosial dan perekonomian.
2. Penelitian ini akan menjadi bahan perbandingan atau acuan dalam pengembangan
penelitian selanjutnya, khususnya di bidang sosial dan perekonomian.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Covid-19

Hadirnya Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan terhadap dunia dengan


berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Di Indonesia, COVID-19
telah menjangkiti lebih dari 1,3 juta orang sejak kasus pertama diumumkan pada bulan
Maret 2020, setidaknya 35.000 orang telah meninggal dunia. Namun, upaya untuk
menghambat penyebaran virus COVID-19 telah menghambat kegiatan perekonomian dan
dampaknya terhadap tingkat kesejahteraan sosial semakin dirasakan masyarakat. Setelah
menunjukkan pencapaian penurunan kemiskinan beberapa tahun belakangan ini, tingkat
kemiskinan kembali meningkat setelah pandemi COVID-19 . Satu dari 10 orang di
Indonesia hari ini hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Tingkat kemiskinan anak
juga dapat meningkat secara signifikan. Dampak negatif terhadap keadaan sosial-ekonomi
dari pandemi bisa menjadi jauh lebih buruk tanpa adanya bantuan sosial dari pemerintah.
Dalam menghadapi krisis ekonomi ini, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
sejumlah paket stimulus fiskal skala besar melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN). Dalam aspek jumlah anggaran pemerintah yang diperuntukkan untuk mengurangi
dampak negatif dari pandemi COVID-19, Indonesia berada pada peringkat lima besar dari
negara-negara di wilayah Asia Pasifik (ADB, 2021). Pada tahun 2020, Pemerintah
Indonesia mengalokasikan sekitar Rp 695,2 triliun (sekitar US$ 49 miliar) untuk PEN.
Oleh karena krisis masih berlangsung, pada bulan Februari 2021 Pemerintah Indonesia
kembali mengumumkan alokasi anggaran senilai Rp 699,43 triliun (sekitar US$ 49,3
miliar) untuk melanjutkan keberlangsungan program PEN (Kemenkeu, 2021).
Indonesia terus melakukan sejumlah upaya perbaikan dalam memperkuat berbagai
program perlindungan sosialnya untuk menangani krisis setelah pandemi COVID-19.
Program-program perlindungan sosial ini telah diperluas untuk melindungi masyarakat
miskin terhadap guncangan ekonomi, dan juga masyarakat berpenghasilan menengah
kebawah yang jumlahnya terus meningkat namun menjadi rentan terhadap risiko jatuh
miskin di kemudian hari. Selain itu, usaha-usaha kecil juga menerima bantuan pemerintah
seiring dengan upaya mereka untuk terus bertahan di tengah penurunan perekonomian dan
pembatasan kegiatan masyarakat setelah pandemi COVID-19.
Untuk mengukur dampak dari COVID-19 terhadap rumah tangga Indonesia dan untuk
memberikan informasi sebagai dasar pembuatan kebijakan pemerintah, UNICEF, UNDP,
Prospera, dan The SMERU Research Insitute berkolaborasi dalam sebuah survei berskala
nasional di akhir tahun 2020.Survei ini meliputi 12.216 sampel rumah tangga representatif
tingkat nasional yang tersebar di 34 provinsi yang dilakukan dalan kurun waktu antara
Oktober dan November 2020. Ini merupakan survei terbesar terkait dampak pandemi
COVID-19 dan berfokus pada anak serta kelompok rentan. Survei ini dilakukan melalui
wawancara tatap muka dengan rumah tangga yang sebelumnya juga telah diwawancarai
oleh Badan Pusat Statistik sebagai sampel dari Survei Sosial Ekonomi Nasional
(SUSENAS) di tahun 2019. Pelaksanaannya melibatkan kerjasama erat dengan
Pemerintah Indonesia. Dampak dari pandemi COVID-19 akan terus dirasakan oleh
berbagai lapisan masyarakat selama tahun 2021. Meskipun demikian, ketanggapan perlu
diteruskan untuk meningkatkan kesejahteraan anak dan keluarga.
2.2 Tujuan SDGs (Sustainable Development Goals)

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)


adalah Agenda 2030 yang merupakan kesepakatan pembangunan berkelanjutan
berdasarkan hak asasi manusia dan kesetaraan. TPB/SDGs berprinsip Universal, Integrasi
dan Inklusif, untuk meyakinkan bahwa tidak ada satupun yang tertinggal atau disebut  NO
ONE LEFT BEHIND. Pembangunan ekonomi memiliki hubungan dua arah dengan
kesehatan. Pembangunan ekonomi mempengaruhi kesehatan populasi, sebaliknya
kesehatan populasi mempengaruhi pembangunan ekonomi. Kesehatan merupakan
sumberdaya yang diperlukan untuk pembangunan ekonomi. Tingkat kesehatan populasi
yang tinggi dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan pendapatan keluarga, yang
secara agregat nasional meningkatkan Produk Domestik Bruto per Kapita. Sebaliknya
pembangunan ekonomi berpengaruh terhadap kemampuan keberlanjutan sistem
pendukung yang diperlukan bagi populasi untuk menciptakan kesehatan dan kualitas
hidup yang baik.
Pembangunan ekonomi menggunakan sumberdaya alam, energi, dan sumberdaya
manusia secara masif. Pembanguan ekonomi yang tidak terkontrol, penggunaan
sumberdaya alam dan energi untuk produksi maupun konsumsi, yang tidak berhati-hati,
hingga melebihi kapasitas bumi, dapat merusak kondisi lingkungan sosial dan eko-sistem,
sehingga menurunkan tingkat kesehatan dan kualitas hidup populasi. Pembangunan yang
bijak bagi masyarakat adalah pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan
berkelanjutan (sustainable development) adalah pembangunan yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup orang di seluruh dunia, baik dari generasi sekarang maupun
yang akan datang, tanpa mengeksploitasi penggunaan sumberdaya alam yang melebihi
kapasitas dan daya dukung bumi. Tujuan tersebut bisa dicapai melalui empat elemen
tujuan pembangunan berkelanjutan: (1) Pertumbuhan dan keadilan ekonomi; (2)
Pembangunan sosial; (3) Konservasi sumberdaya alam (perlindungan lingkungan); (4)
Pemerintahan yang baik (good governance). Keempat elemen tersebut saling mendukung
satu dengan lainnya, menciptakan tujuan pembangunan yang berkaitan dan berkelanjutan.
Sustainable Development Goals secara eksplisit bertujuan memberantas kemiskinan
dan kelaparan, mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara, memperbaiki
manajemen air dan energi, dan mengambil langkah urgen untuk mengatasi perubahan
iklim. Berbeda dengan MDGs, SDGs menegaskan pentingnya upaya mengakhiri
kemiskinan agar dilakukan bersama dengan upaya strategis untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, menerapkan langkah kebijakan sosial untuk memenuhi aneka
kebutuhan sosial (seperti pendidikan, kesehatan, proteksi sosial, kesempatan kerja), dan
langkah kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim dan proteksi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai