Anda di halaman 1dari 7

Kondisi makroekonomi Indonesia.

Kondisi makroekonomi di Indonesia


mengalami pertumbuhan yang minus dalam
kuartal satu di tahun 2021. Akan tetapi, tren
secara keseluruhan mengalami kenaikan
atau membaik dari tahun sebelumnya,
terutama pada enam sektor unggulan
Indonesia yang terus bertumbuh positif.

- Kebijakan pemulihan ekonomi.

Selama masa pandemi COVID-19,


pemerintah sudah memberikan dana
bantuan sosial kepada masyarakat.
Harapannya, bantuan tersebut dapat
meningkatkan daya beli masyarakat agar
tidak jatuh dalam perekonomian.

- Kesempatan kerja, kemiskinan, dan tingkat


kesejahteraan.

Dana bantuan sosial yang diberikan


pemerintah bisa mengurangi angka
kemiskinan pada masyarakat kalangan
menengah ke bawah atau yang rentan
miskin.
- Basis ekonomi Indonesia dan peluang bagi
generasi milenial.

Indonesia masih mengandalkan sektor


‘tradisi’ dan perekonomian Indonesia masih
berkutat pada perekonomian domestik bukan
pada ekspor-impor. Adapun peran generasi
milenial adalah dengan menerapkan
teknologi pada perekonomian di masa
depan.

Dari sisi kemiskinan dan pengangguran yang


sempat meningkat akibat Covid-19 juga telah
berhasil diturunkan. Angka kemiskinan
menurun dari 10,19% pada September 2020
menjadi 10,14% pada Maret 2021.
Sedangkan angka pengangguran turun dari
9,77 juta orang atau 7,07% pada Agustus
2020 menjadi 8,75 juta orang atau 6,26%
pada Februari 2021.

Sementara itu, peningkatan harga komoditas


global dan pemulihan permintaan global turut
mendorong komponen ekspor dan impor
untuk tumbuh signifikan. Upaya Pemerintah
dalam meningkatkan
aktivitas ekspor impor telah membantu
industri berorientasi ekspor untuk
memanfaatkan peluang peningkatan harga
komoditas global selama pandemi. Hal ini
membuat kinerja neraca perdagangan
Indonesia berhasil mencatatkan surplus
selama 17 bulan berturut-turut.

Perbaikan di sisi ekonomi terus diiringi


dengan perbaikan di sisi kesehatan. Upaya
penguatan dari sisi hulu hingga hilir telah
berhasil menekan laju penyebaran virus
Covid-19. Terlihat dari turunnya kasus aktif di
Indonesia menjadi sebesar 16.697 per 19
Oktober 2021. Jumlah tersebut lebih rendah
dibandingkan dengan India, AS, Brazil,
Jerman, Perancis, dan Inggris.

Disaat yang sama, tingkat kesembuhan


pasien Covid-19 di Indonesia telah mencapai
96,2%, lebih tinggi dibandingkan tingkat
kesembuhan global yang sebesar 90,6%.
Adapun angka positivity rate Indonesia
berada di bawah 0,5% dengan reproduction
rate di bawah 1%.
Badan Pusat Statistik (BPS RI)
mengumumkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
kuartal III/2020 mencatatkan kontraksi atau
minus 3,49 persen secara tahunan (year on
year / yoy).

Artinya, dalam dua kuartal berturut-turut


pertumbuhan produk domestik bruto (PDB)
mencatatkan pertumbuhan negatif.
Sebelumnya, pada kuartal II/2020
pertumbuhan ekonomi tercatat minus 5,32
persen.

Sebelum BPS mengumumkan data PDB,


Presiden Joko Widodo telah
memproyeksikan pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada kuartal III/2020 bakal minus
3 persen (yoy). Jokowi mengatakan
Indonesia akan mengalami resesi ekonomi.
Ramalan Presiden pun jadi kenyataan.

Anda mungkin juga menyukai