Anda di halaman 1dari 6

Putri Puspita Sari B12.2019.

03982

1. Jelaskan kondisi ekonomi makro Indonesia di tahun 2020 hingga sekarang!


Jawaban:
Tahun 2020 – Perekonomian global tertekan pandemi yang tak kunjung mereda.
Ketidakpastian ini terus menggerus harga berbagai komoditas. Di sisi lain, pasar
keuangan global telah melewati masa kritisnya dan bergerak lebih stabil meskipun
belum menunjukkan tanda akan kembali pada level sebelum pandemi terjadi.
Perekonomian domestik lesu seiring dengan pengurangan aktivitas di berbagai sektor.
Pulihnya perekonomian dalam negeri bergantung pada kecepatan dalam mengurangi
penyebaran agar aktivitas kembali berjalan normal. Sebagian besar Negara
melaporkan terjadi kontradiksi dan perlambatan ekonomi yang kian parah pada
triwulan kedua tahun 2020  seiring penerapan lockdown. Sementara itu, gelombang
kedua Covid-19 mulai bermunculan di beberapa negara seperti Vietnam dan Korea
Selatan. Kasus di Indonesia sendiri juga semakin tinggi sejalan dengan pelonggaran
PSBB. Kondisi saat ini masih memberi tekanan pada ekonomi dan daya beli
masyarakat. Pada bulan Agustus 2020, kembali terjadi deflasi di Indonesia. Pada
September 2020, Bank Indonesia dan bank sentral Tiongkok menyepakati kerangka
kerjasama penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral. Dari dalam
negeri, Gubernur DKI Jakarta memutuskan untuk kembali memperketat pelaksanaan
PSBB seiring dengan meningkatnya kasus baru yang semakin tinggi yang berdampak.
Sementara itu, pada triwulan III perekonomian Indonesia membaik meskipun masih
terkontraksi secara YoY. Aktivitas pariwisata dalam negeri masih tertekan dan kinerja
kini bergantung pada wisatawan domestik.

Tahun 2021 – Pemulihan perekonomian global secara umum berjalan lebih baik dari
prediksi pasar. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan triwulan IV tahun 2020
berbagai negara yang semakin membaik. Vietnam dan Tiongkok menjadi negara
dengan pertumbuhan ekonomi positif pada triwulan IV tahun 2020. Indonesia sendiri
masih mengalami kontraksi ekonomi meskipun tidak sedalam triwulan sebelumnya.
Salah satu sektor yang terpukul paling dalam adalah pariwisata dengan penurunan
wisatawan mancanegara tahun 2020 sebesar 75 persen. Pandemi Covid-19 juga
menurunkan pendapatan masyarakat dengan peningkatan pengangguran. Pemerintah
kembali memberlakukan pembatasan mobilitas pada bulan Februari 2021 sejalan
dengan peningkatan kasus Covid-19 serta ditemukannya varian baru yang telah masuk
ke Indonesia. Untuk mendorong pemulihan ekonomi, Bank Indonesia memutuskan
untuk menurunkan suku bunga BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 3,50 persen. Pada
saat yang sama, BI memberi pelonggaran pada uang muka kendaraan bermotor dan
properti hingga nol persen yang berlaku pada 1 Maret-31 Desember 2021. Kebijakan
tersebut diperkuat oleh relaksasi PPnBM sebesar 0-25 persen pada periode yang sama.
Indikator ekonomi menunjukkan kestabilan kondisi eksternal yang ditunjukkan oleh
minimnya perubahan nilai dari sisi nilai tukar rupiah, neraca perdagangan, maupun
cadangan devisa. OECD meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada
tahun 2021 menjadi 5,6 persen dengan pertumbuhan output global yang mencapai
kondisi prapandemi pada pertengahan 2021. Namun, pemulihan ekonomi global
masih sensitif pada risiko third wave Covid-19. Pemulihan ekonomi ditandai dengan
meningkatnya harga semua kelompok komoditas, terutama minyak mentah dan logam
industri. Harga minyak mentah pada bulan Maret juga dipengaruhi oleh insiden
tersangkutnya kapal kontainer di Terusan Suez sehingga menghambat arus
perdagangan dunia. Dari sisi domestik, pemulihan aktivitas manufaktur ditandai
dengan berlanjutnya peningkatan PMI Indonesia hingga level tertinggi sejak 2011
yang diiringi dengan peningkatan impor. Inflasi masih bergerak rendah meskipun
mendekati Ramadhan. Peningkatan harga didorong oleh faktor cuaca yang
menyebabkan kelangkaan hasil pertanian. Berbagai negara kembali memberlakukan
pembatasan aktivitas masyarakat seiring dengan peningkatan kasus yang kebali
terjadi. Dampaknya, harga komoditas minyak mentah dan batu bara turun pada bulan
April. Harga logam industri dan logam mulia juga mengalami penguatan sementara
pertanian bergerak variatif. Neraca perdagangan Indonesia kembali tercatat surplus
didorong oleh peningkatan ekspor di tengah turunnya nilai impor. Nilai PMI
Indonesia juga terus menigkat sejalan dengan meningkatnya permintaan dari negara
mitra dagang. Nilai tukar rupiah pada bulan April juga menunjukkan tren penguatan.
Efek relaksasi PPnBM masih terasa dengan realisasi penjualan mobil ritel yang masih
meningkat. Sementara itu, inflasi masih bergerak rendah meskipun lebih tinggi dari
bulan sebelumnya, yang didorong oleh inflasi yang terjadi pada seluruh kelompok
pengeluaran. Penyebaran Covid-19 strain baru semakin meluas, kini semakin banyak
negara yang mengalami lonjakan kasus baru. Kondisi ini dapat menahan pemulihan
ekonomi global terutama pada triwulan II tahun 2021. Namun, indeks PMI masih
menunjukkan perkembangan yang baik. Selain itu, harga komoditas internasional juga
masih melanjutkan penguatan. Indeks PMI Indonesia pada bulan Mei juga
mengindikasikan kinerja industri yang semakin baik. Namun, penjualan mobil dan
semen menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Inflasi month-to-
month menunjukkan peningkatan meskipun masih tetap rendah, didorong oleh
permintaan yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan lebaran. Dari sisi eksteral,
neraca perdagangan kembali surplus meskipun kinerja ekspor dan impor turun seiring
dengan pola musiman. Nilai tukar menguat, sementara cadangan devisa turun tipis.
Sementara itu, kunjungan wisatawan mancanegara masih belum menunjukkan
peningkatan. Pada akhir triwulan II, terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang kian tinggi
di Indonesia. Tingkat keterisian fasilitas kesehatan di beberapa daerah telah mencapai
90 persen. Kondisi tersebut berpotensi menekan pemulihan ekonomi. Seiring dengan
peningkatan kasus, ekspansi sektor manufaktur melambat akibat turunnya permintaan
baru dan permintaan ekspor. Perkembangan harga di pasar domestik mengalami
deflasi yang dipengaruhi oleh penurunan permintaan pasca Ramadan dan Idul Fitri.
Nilai tukar rupiah sepanjang bulan Juni melemah, cadangan devisa pun menurun.
Namun, neraca perdagangan bulan Juni tetap surplus meskipun lebih kecil dari bulan
sebelumnya. Sementara itu, persentase penduduk miskin per Maret 2021 sebesar 10,1
persen, meningkat dibandingkan Maret 2020. Di sisi lain, ketimpangan semakin
melebar dibandingkan kondisi pada periode yang sama tahun 2020. 
Sumber:
https://www.bappenas.go.id/id/profil-bappenas/unit-kerja/deputi-bidang-
ekonomi/direktorat-perencanaan-makro/contents-direktorat-perencanaan-
makro/update-perkembangan-ekonomi/perkembangan-ekonomi-makro/
2. Jelaskan masalah – masalah pokok yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi
daerah saat ini !
Jawaban:
a. Pengangguran yang tiap tahun semakin meningkat. Pengangguran umumnya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlahlapangan
pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah
dalamperekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
b. Ketergantungan pada sektor pertanian primer. Negara-negara berkembang
umumnya cenderung bergantung pada sektor pertanian dan pertambangan.
Bahkan, ada negara yang hanya bergantung pada sektor pertanian saja. Kondisi ini
biasa disebut sebagai perekonomian monokultural.
c. Rendahnya produktivitas Rendahnya tingkat produktivitas bisa dilihat dari
pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita atau PDB per kapita pekerja yang
kecil. Pendapatan per kapita yang kecil disebabkan oleh rendahnya tingkat
kehidupan dan keterbatasan kesempatan kerja yang tersedia, terutama bagi mereka
yang hanya berpendidikan rendah atau bahkan tidak berpendidikan sama sekali.
d. Rendahnya tingkat kehidupan. Rendahnya tingkat kehidupan bisa dilihat dari
kemampuan penduduk dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar, seperti makanan,
pakaian, dan rumah.
e. Tingginya tingkat petambahan penduduk. Pada neara berkembang, biasanya
mencapai 4x lebih tinggi dibandingkan negara maju.
f. Distribusi penduduk yang tidak merata. Di negara berkembang dengan jumlah
penduduk yang besar cenderung tidak diimbangi dengan adanya pemerataan
dalam penyebaran jumlah penduduk. Jumlah penduduk hanya terfokus pada
wilayah tertentu, sementara wilayah lainnya justru kekurangan penduduk.

Sumber:
1. https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/artikel-
pembangunan-pertumbuhan-ekonomi-53
2. https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/04/171821969/masalah-
pembangunan-ekonomi-di-negara-berkembang, mengacu pada buku
Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (2018) karya
Muhammad Hasan dan Muhammad Azis.
3. Kemiskinan ada dua kemiskinan relatif dan kemiskinan absolut jelaskan konsep
masing masing serta berikan contohnya!
Jawaban:
a. Kemiskinan Relatif.
Kemiskinan relatif merupakan kondisi miskin karena pengaruh kebijakan
pembangunan yang belum mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat
sehingga menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan. Contohnya seseorang
yang memiliki penghasilan cukup di Indonesia, bila jumlahnya disamakan
berdasarkan nilai mata uang di AS, maka ia bisa termasuk golongan miskin di AS.
b. Kemiskinan Absolut
Kemiskinan secara absolut ditentukan berdasarkan ketidakmampuan untuk
mencukupi kebutuhan pokok minimum seperti pangan, sandang, kesehatan,
perumahan dan pendidikan yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja.
Contohnya seseorang yang berpenghasilan rendah yang tinggal di ibukota rawan
mengalami masalah kemiskinan ini.

Sumber:
https://media.neliti.com/media/publications/57361-ID-kemiskinan-dan-
bagaimana-memeranginya.pdf

4. Sebutkan dan jelaskan indikator penting tentang umur dan jenis kelamin
maupun jumlah penduduk!
Jawaban:
a. Rasio Jenis Kelamin (RJK)
Rasio Jenis Kelamin adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan
banyaknya jumlah penduduk laki-laki dan banyaknya jumlah penduduk
perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam
banyaknya jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan. Data rasio
jenis kelamin ini, berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang
berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan pembangunan
laki-laki dan perempuan secara adil. Rasio Jenis kelamin juga digunakan untuk
melihat proporsi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan untuk berbagai
perencanaan kegiatan seperti penyediaan Rumah Sakit Bersalin, penyediaan
ragam pendidikan dan lain sebagainya. Selain itu, informasi rasio jenis kelamin
juga penting diketahui oleh para politisi, terutama untuk meningkatkan
keterwakilan perempuan dalam parlemen.
b. Piramida Penduduk
Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan
jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk
perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan.Pada grafik
Piramida dibawah ditunjukkan dengan Penduduk laki-laki digambarkan di sebelah
kiri dan penduduk wanita di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah
penduduk atau persentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk
total.Dengan mengamati bentuk piramida penduduk (serta bentuk piramida
penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat mengenai struktur
kependudukan sebuah wilayah.
c. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
Rasio Ketergantungan digunakan untuk melihat hubungan antara perubahan
struktur umur penduduk dengan ekonomi secara kasar. Rasio ini digunakan untuk
melihat seberapa besar beban tanggungan yang harus dipikul oleh penduduk
produktif (usia 15-64 tahun) terhadap penduduk yang belum produktif (0-14
tahun) dan tidak produktif lagi (usia 65 tahun keatas) yang dianggap memiliki
potensi ekonomi. Semakin rendah Rasio Ketergantungan, maka semakin rendah
pula beban kelompok umur produktif untuk menanggung penduduk usia tidak
produktif atau belum produktif.

Sumber:
https://disdukcapil.acehjayakab.go.id/jumlah-dan-proporsi-penduduk-menurut-
umur-dan-jenis-kelamin/

5. Sebutkan macam – macam pengangguran dan berikan contoh masing – masing!


Jawaban:
 Berdasarkan Penyebabnya
1. Pengangguran struktural: terjadi ketika para tenaga kerja tidak dapat
mengikuti keterampilan yang diminta.
Contoh: terjadi pergeseran dari sektor pertanian menjadi sektor industri.
2. Pengangguran konjungtur: pengangguran yang terkena dampak perubahan
dalam perekonomian, utamanya adalah dampak dari permintaan-
penawaran terhadap suatu barang. 
Contoh: saat kegiatan ekonomi mengalami kemunduran, perusahaan
perusahaan mengurangi kegiatan produksi.
3. Pengangguran Friksional: terjadi karena adanya sebuah kesulitan, yaitu
mempertemukan pencari kerja dengan lowongan pekerjaan.
Contoh: pengangguran sebagai akibat dari keinginan untuk mencari
pekerjaan yang lebih baik.
4. Pengangguran Musiman: terjadi karena adanya perubahan musim.
Contoh: petani, hanya akan bekerja pada saat musim tanam dan musim
panen,
5. Pengangguran Teknologi: terjadi karena bidang-bidang produksi yang
dulunya dikerjakan dengan tenaga manusia, sekarang bisa menjadi lebih
mudah jika dikerjakan dengan teknologi.
Contoh: dulu petani mengolah sawah dengan tenaga manusia, sekarang di
gantikan dengan tenaga traktor.
6. Pengangguran Voluntary: orang-orang yang menganggur dengan sukarela,
mereka sebenarnya bisa mendapatkan kerja, tetapi tidak mau/sukarela
tidak bekerja.
Contoh: ketika seseorang dapat warisan atau faktor lain yang
menyebabkan dia tidak perlu bekerja (kaya mendadak).
 Berdasarkan Sifatnya
1. Pengangguran terbuka: pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan.
Contoh: seseorang yang tidak bekerja karena kurangnya lapangan
pekerjaan, tidak mau bekerja, atau adanya ketidakcocokan antara
lowongan pekerjaan dengan latar belakang pendidikan.
2. Setengah menganggur: orang yang pekerjaannya < 35 jam per minggu.
Contoh: angkatan kerja yang bekerja di bawah jam kerja normal.
3. Pengangguran terselubung: terjadi ketika ada tenaga kerja yang tidak
bekerja dengan maksimal, dalam artian sebenarnya dia bisa melakukan hal
yang lebih, tetapi karena tidak dibutuhkan maka ia menyimpan
kemampuannya tersebut.
Contoh: dalam pembuatan sebuah mobil-mobilan dibutuhkan 2 orang
pekerja, tetapi karena tidak tega dengan sepupunya yang menganggur, Pak
Hassan sebagai pemilik perusahaan menyuruh sepupunya membuat
sebuah mobil mainan. Nah karena sepupu pak Hassan ini adalah tenaga
tambahan/orang ke 3, maka dia tidak perlu bekerja secara maksimal
karena sebenarnya sudah cukup 2 orang untuk produksi.

Sumber :
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198411182008122004/pendidikan/KK+4+PENG
ANGGURAN.pdf

6. Apa yang disebut dengan industrialisasi dan sebutkan serta jelaskan


permasalahan – permasalahan pokok yang terjadi dalam industrialisasi !
Jawaban:
a. Industrialisasi adalah suatu keharusan karena menjamin kelangsungan proses
pembangunan ekonomi jangka panjang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang
tinggi dan berkelanjutan yang menghasilkan pendapatan perkapita setiap tahun.
b. Permasalahan pokok yang terjadi dalam industrialisasi diantaranya bahan baku
industri masih impor, masih kurangnya kebutuhan lahan industri, pembiayaan
industri belum kompetitif, minimnya penggunaan produk dalam negeri, dan
banyaknya produk impor yang masuk ke pasar domestik.

Sumber: http://e-journal.uajy.ac.id/2584/3/2EP14851.pdf

Anda mungkin juga menyukai